1 PEMANFAATAN INTERNET OLEH SISWA DI SMP NEGERI 1 BULU TEMANGGUNG Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet oleh Siswa di SMP Negeri 1 Bulu Temanggung

  

PEMANFAATAN INTERNET OLEH SISWA DI SMP NEGERI 1 BULU

TEMANGGUNG

Tugas Akhir

  Diajukan Kepada Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana untuk memenuhi sebagai Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

  

Disusun Oleh:

Lusi Arumsari ( 702012067 )

Program Studi Pendidikan Teknik Informasi dan Komunikasi

Fakultas Teknik Informatika

  

Universitas Kristen Satya Wacana

2017

1. PENDAHULUAN

  Menurut Mangkoesapoetro, Indonesia menduduki peringkat kelima pemakai internet di Asia dimana pemakainya mencapai 25 juta penduduk yang mengakses internet pada tahun 2008[1]. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk Indonesia sudah memanfaatkan teknologi internet. Maraknya pemanfaatan internet di dunia, khususnya di Indonesia, turut pula berimbas pada dunia pendidikan di Indonesia yang juga mulai menerapkan pemanfaatan media teknologi komputer dan internet pada sistem kurikulumnya. Saat ini keunggulan teknologi melalui penerapan internet diharapkan bisa memacu dan meningkatkan mutu pendidikan. Dilihat dari manfaat positifnya, tentu saja semua pihak harus mendukung pemanfaatan teknologi komputer dan internet pada pendidikan.

  Berkembangnya internet pada dunia pendidikan didasari oleh pendapat mengenai pembelajaran akan berlangsung dengan baik, efektif, dan minat dan perhatian siswa [2]. Kini internet sudah diterima dan masuk sekolah- sekolah di Indonesia, tak terkecuali pada level Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu adalah adanya materi pemanfaatan internet pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang harus dipelajari siswa-siswi SMP saat menduduki kelas VII-IX. Internet yang dimanfaatkan dengan baik oleh siswa akan sangat mendukung pembelajaran yang dialaminya.

  Melihat manfaat internet bagi pembelajaran, terdapat beberapa penelitian pernah dilakukan mengenai pengaruh internet terhadap pembelajaran. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mujib yang menemukan bahwa internet berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa [3]. Penelitian lainnya dilakukan oleh Riyanto yang menyatakan bahwa pemanfaatan internet memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi siswa kelas

  X Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muda Patria Kalasan, karena kekayaan informasi yang tersedia didalam internet membuat mereka mampu belajar secara mandiri tanpa ketergantungan dengan guru yang ada di sekolah [4]. Dari kedua penelitian tersebut menunjukan bahwa internet memberikan manfaat dalam pembelajaran ketika digunakan dengan baik, untuk itu perlu diketahui bagaimana pemanfaatan internet oleh siswa.

  SMP Negeri 1 Bulu Temanggung merupakan salah satu sekolah yang telah menyediakan fasilitas internet sedemikian rupa untuk turut mendorong kegiatan belajar-mengajar siswa di lingkungan sekolah. Pihak sekolah menyediakan fasilitas internet berupa „Wifi‟, untuk para murid maupun guru yang ingin menikmati koneksi internet secara gratis. Menurut salah seorang guru

  BK disekolah tersebut, tidak ada peraturan yang melarang siswanya untuk membawa Handphone atau Smartphone. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 180 siswa kelas VIII A-E, juga ditemukan bahwa 93,4% siswa memiliki Smartphone dan 80% diantaranya selalu membawanya ke sekolah. Selain itu, terdapat 68,8% siswa yang memiliki laptop dan bisa dibawa ke sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa memiliki peluang untuk dapat mengakses internet di lingkungan sekolah. Akan tetapi, apakah mereka sudah memanfaatkan internet untuk pembelajaran secara maksimal belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan internet oleh siswa kelas VIII SMPN 1 Bulu di lingkungan sekolah. Diharapkan dengan mengetahui bagaimana siswa memanfaatkan internet di lingkungan sekolah saat ini dapat memberikan pertimbangan kepada pihak sekolah untuk membuat aturan berkaitan dengan hal tersebut sehingga siswa dapat memaksimalkan penggunaan internet untuk mendukung pembelajaran.

1. TINJAUAN PUSTAKA

  

interconnected networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan

  berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan mencakup seluruh dunia atau jaringan komputer global. Secara umum, internet merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia [5]. Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia (World

  

Wide Network ), yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke

  negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi mulai dari yang statis hingga yang dinamis dan interaktif [6]. Sedangkan menurut Dermawan, internet adalah jaringan komputer yang sangat besar, yang saling terhubung dan terdiri dari jutaan perangkat komputer sebagai pertukaran informasi diantara pemakai komputer [7]. Komputer sendiri merupakan salah satu media elektronik yang sangat canggih, yang mana di komputer terdapat program yang dikenal dengan nama internet. Dengan komputer, program internet dapat dioperasikan, bahkan hampir semua orang di seluruh dunia menggunakan komputer sebagai sarana mengoperasikan internet. Bukan hanya dengan komputer saja setiap orang bisa mengakses internet. Seiring kemajuan jaman, perangkat lain seperti smartphone memudahkan setiap orang untuk mengakses internet. Tentunya menggunakan smartphone akan lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana berbeda dengan komputer/ PC. Karakteristik internet menurut Purwanto adalah sebagai berikut: beroperasi secara virtual/ maya, selalu berubah dengan cepat, tidak mengenal batas-batas teritorial, orang-orang yang hidup dalamnya dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya, serta informasi yang terkandung di dalamnya bersifat publik [6].

  Pemanfaatan internet jika dilihat dari karakteristik diatas, dapat

  memberikan dampak positif dan juga dampak negatif. Jika dimanfaatkan dengan baik, internet itu memiliki beberapa manfaat seperti yang disampaikan oleh Dermawan bahwa internet dapat (a) meningkatkan pengetahuan (b) berbagi sumber diantara teman, (c) bekerjasama dengan pelajar diluar sekolah, (d) memberi kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung dan (e) mengatur komunikasi secara teratur [7]. Di samping itu, para pelajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan belajar dengan mengakses materi belajar online dengan metodologi baru, mengakses materi yang cocok, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Menurut Kartini, manfaat internet dalam dunia pendidikan salah satunya adalah untuk mencari informasi seputar pendidikan [8]. Dengan internet kita dapat mencari informasi tentang berbagai hal di dunia pendidikan, seperti perubahan kurikulum disetiap tahunnya. Internet juga dipergunakan sebagai sarana berkomunikasi. Dapat digunakan untuk seperti: Email, facebook, twitter, dan lain-lain.

  Disisi lain, mengacu pada karakteristik internet itu sendiri, seperti yang dipaparkan oleh Purwanto tentang karakteristik internet yaitu global, realtime, anonim, mudah diakses, dan lain sebagainya [6], jika tidak digunakan dengan baik, internet itu juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya. Qomariyah menyatakan bahwa selain banyak memiliki manfaat, internet juga memiliki berbagai dampak negatif, diantaranya adalah yang berkaitan dengan pornografi [9]. Karena bebasnya penggunaan internet, setiap orang ataupun siswa dapat mengakses situs-situs porno. Dampak negatif lainnya adalah kecanduan. Permainan game online memberikan dampak adiktif bagi penggunanya. Dampak lainnya mampu membuat seseorang merasa terisolasi. Internet membuat setiap orang terpaku kepada dunia maya tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. Keempat adalah berkurangnya fokus perhatian. Penggunaan internet membuat orang tidak bisa lepas dari internet, sehingga menjadikan kurang fokus dalam mengerjakan kegiatan [8].

  Saat ini, internet digunakan dan dimanfaatkan oleh siswa untuk berbagai kegiatan seperti: 1. Live Streaming, 2. Download aplikasi untuk smartphone 3. Membaca berita terbaru 4. Online ke sosial media 5. Menonton video 6. Berita- berita mengenai hobi olahraga, musik, film dan selebriti dapat dengan mudah ditemui di internet [9]. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa ketika menggunakan internet atau Wifi tidak hanya berhubungan dengan pembelajaran, akan tetapi penggunaan internet bagi siswa juga berkaitan dengan hiburan dan media sosial yang dimilikinya. Meng Tang juga memaparkan beberapa aktivitas siswa berkaitan dengan pemanfaatan internet yang dilakukan siswa sebagai berikut: 1) Mengirim email, 2) Membuka situs jejaring sosial ( fb, twitter), 3) Membaca berita online, 4) Mengakses database, 5) Download file dalam situs P2P, 6) Mengakses situs belanja online, 7) Mengakses situs web, 8) Transaksi online banking, 9) Download app store, 10) melihat video (youtube), 11). Streaming radio atau TV, 12) Mencari informasi, 13) Mencari materi pelajaran, 14) Mengirim pesan singkat, 15).bermain game online dll [10]. Dari 15 aktivitas siswa yang berkaitan dengan pemanfaatan internet yang dilakukan siswa tersebut, ada aktivitas yang menunjang proses pembelajaran dan tidak menunjang pembelajaran. Dari paparan di atas dapat disimpulkan internet memiliki manfaat positif sebagai sumber belajar bagi siswa, di mana manfaat tersebut sangat membantu para pelajar dalam menyelesaikan berbagai tugas sekolah. Siswa juga bisa mencari sumber materi ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan disekolah. Walaupun begitu, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, internet juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tipe ini dipilih karena peneliti bermaksud menggambarkan pemanfaatan internet bagi para siswa. Penelitian tipe ini akan dapat memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti [11]. Penelitian ini akan mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana pemanfaatan internet oleh para siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bulu Temanggung. Sekolah ini dipilih karena sekolah sudah memfasilitasi siswanya dengan akses internet yang memadai.

  Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa dari kelas VII, VIII, dan

  IX di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bulu Temanggung yang berjumlah 537 siswa. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A-E yang berjumlah 179. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa jumlah siswa kelas VIII banyak yang menggunakan Smartphone dan Laptop ke sekolah. Pertimbangan lainnya adalah saran dari guru, dikarenakan siswa kelas VIII memiliki lebih banyak waktu dibandingkan siswa kelas VII dan IX.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Tujuan dari penyebaran angket tersebut untuk mengetahui data atau informasi tentang pemanfaatan penggunaan internet bagi siswa, apakah sudah sesuai atau belum dengan fungsinya. Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert 1-5 dalam penilaian setiap indikatornya. Sebelum digunakan untuk penelitian, dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabiltas angket. Berdasarkan hasil tersebut maka semua item memiliki nilai r hitung lebih dari 0,220 sehingga semua item bersifat valid. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha 0,719 lebih dari 0,60 sehingga artinya bersifat reliabel atau handal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dapat dikatakan reliable atau handal. Adapun indikator dalam angket diadopsi dari aktivitas internet yang dikemukakan oleh Meng Tang [10]. Akan tetapi, ada beberapa aktivitas yang tidak digunakan dan juga ditambahkan beberapa aktivitas karena disesuaikan dengan aktivitas internet siswa di SMP N 1 Bulu. Indikator dalam angket penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

  Tabel 1 Angket Aktivitas Pemanfaatan Internet oleh Siswa

  Pilihan Jawaban

No Aktivitas SL SR KD JR TP Keterangan*

(5) (4) (3) (2) (1)

  1 Mengirim e-mail

  2 Mengakses situs jejaring sosial

  3 Membaca berita online

  4 Mengunduh film

  5 Berbelanja online

  6 Membuka situs WEB

  7 Mengunduh aplikasi

  8 Menonton video streaming

  9 Mendengarkan audio streaming 10 mencari informasi pembelajaran 11 mencari informasi umum (non pembelajaran) 12 mengirim pesan 13 bermain game online 14 dan lain-lain

  Keterangan: SL : Selalu (5) SR : sering (4) KD : Kadang (3) JR : Jarang (2) TP : Tidak Pernah (1)

  • pada kolom keterangan siswa diminta memberikan contoh aktifitas pemanfaatan internet sehingga dapat dilihat apakah aktifitas tersebut mendukung pembelajaran atau tidak.

  Dari hasil angket penelitian selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat persentase dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:

  P= x100% Gambar 1. Rumus menghitung persentase tiap indikator

  Keterangan: P : persentase tiap indikator

  F: skor diperoleh pada setiap indikator

  N : skor maksimal setiap indikator Berdasarkan perhitungan persentase di atas maka hasil persentase dapat diklasifikasikan ke dalam tabel kriteria sebagai berikut:

  Tabel 2 Kriteria interpretasi Data

  Persentase (%) Kriteria

81 – 100 Sangat tinggi

61 – 80 Tinggi

  

41 Sedang

  • – 60

  

21 Rendah

  • – 40 1 – 20 Sangat Rendah

  Setelah dihitung dan dikategorikan, dari setiap indikator akan dipilih- pilih berdasarkan keterangan yang diberikan oleh siswa pada setiap indikator aktivitas internet mana yang termasuk aktivitas pembelajaran dan yang bukan aktivitas pembelajaran. Dalam hal ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi dan juga diskripsi dari setiap keterangan yang diberikan oleh siswa. Untuk keterangan yang didapat selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan contoh aktifitas pemanfaatan internet oleh siswa itu sendiri, mana yang termasuk aktifitas pembelajaran dan aktifitas non pembelajaran. Keabsahan data atau validitas menggunakan uji kredibilitas pada penelitian ini melalui member check, yaitu proses pengecekan data dengan melihat dari setiap pernyataan dan keterangan yang diperoleh [12]. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang telah diberikan oleh siswa, setelah itu dilakukan perhitungan secara manual untuk melihat pemanfaatan internet oleh siswa. Proses dari member check ini yaitu melihat satu-satu hasil dari angket yang telah diisi oleh siswa, kemudian diberikan skor untuk jawaban yang telah dicentang oleh siswa. Dari keterangan yang diisi oleh siswa kemudian dilihat mana aktivitas dengan aspek pembelajaran maupun non pembelajaran. Dari hasil tersebut kemudian disajikan kedalam tabel untuk melihat distribusi penggunaan internet.

3. HASIL PENELITIAN

  Berdasarkan hasil penelitian menggunakan angket yang disebarkan kepada 179 responden yaitu siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri

  1 Bulu Temanggung, maka diperoleh sebaran jawaban responden tentang pemanfaatan internet siswa sebagai berikut: Tabel 3 Distribusi Penggunaan Internet

  aspek No Aktifitas

  5

  4

  3

  2

  1 Total % kategori P* NP*

  1 Mengirim e-mail 38 94 44 3 179 78,7 Tinggi 98,6% 1,4%

  2 Mengakses situs 135 39 4 1 179 94,4 Sangat 42,9% 57,1% jejaring sosial tinggi

  3 Membaca berita 6 49 21 7 96 179 44,6 Sedang 0,0% 100,0% online

  4 Mengunduh film 27 52 31 13 56 179 57,9 Sedang 0,0% 100,0%

  5 Berbelanja online

9 54 116 179

  28 Rendah 0,0% 100,0%

  6 Membuka situs 4 19 52 104 179 31,4 Rendah 67,3% 32,7% WEB

  7 Mengunduh aplikasi 36 59 71 10 3 179 72,9 Tinggi 0,0% 100,0%

  8 Menonton video 52 73 54 0 179 79,8 Tinggi 61,3% 38,7% streaming

  9 Mendengarkan audio 6 31 142 179 24,8 Rendah 0,0% 100,0% streaming 10 mencari informasi 73 97 4

  3 2 179 86,4 Sangat 100,0% 0,0% pembelajaran tinggi 11 mencari informasi

  7 29 69 74 179 36,5 Rendah 0,0% 100,0% umum (non pembelajaran) 12 mengirim pesan 156 11 5

  7 179 95,3 Sangat 24,1% 75,9% (whatsapp, BBM, tinggi line)

13 bermain game online 77 41 14 10 37 179 72,4 Tinggi 0,0% 100,0%

  14 dan lain-lain 9 32 52 86 179 35,9 Tinggi 0,0% 100,0% Rata- rata 28,2% 71,8% Keterangan : P : Pembelajaran NP : Non pembelajaran (bentuk atau contoh aktifitas pemanfaatan internet oleh siswa yang didapatkan dari keterangan yang ada di angket dijabarkan lebih lanjut ketika menjelaskan masing- masing aktifitas. Hal ini

  

akan menunjukkan aspek penggunaan internet apakah untuk mendukung pembelajaran atau non

pembelajaran)

  Dari aktivitas mengirim email memperoleh persentase 78,66% atau termasuk kriteria tinggi. Dari analisis keterangan yang di tulis oleh siswa keseluruhan aktivitas tersebut dilakukan siswa untuk mengirim email kepada guru yang berkaitan dengan tugas terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Aktivitas berikutnya mengakses situs jejaring sosial memperoleh persentase 94,41% atau termasuk kriteria sangat tinggi. Dalam keterangan yang ditulis oleh siswa akivitas ini lebih banyak mengakses facebook dan instagram, dan hanya ada beberapa siswa yang memberi keterangan membuka twitter maupun path. Walau sebenarnya aktifitas membuka situs jejaring sosial ini adalah aktivitas yang tidak menunjang pembelajaran, namun dalam hal ini ada guru yang memanfaatkan situs jejaring sosial seperti facebook dalam proses pembelajaran. Contohnya adalah membuat grup facebook kemudian dalam grup itu biasanya guru mengunggah materi pelajaran bila diperlukan sehingga siswa akan mengakses facebook untuk melihat materi. Selanjutnya adalah aktivitas membaca berita online memperoleh persentase 44,58% atau termasuk kriteria sedang. Dalam keterangan yang ditulis oleh siswa sebagian besar siswa laki-laki mencari berita tentang olahraga terutama sepakbola, sedangkan siswa perempuan mencari berita tentang artis idola mereka terutama artis-artis korea.

  Aktivitas mengunduh film memperoleh persentase 57,88% atau termasuk kriteria sedang, ini banyak dilakukan oleh siswa perempuan untuk mengunduh film korea dan atau lagu-lagu. Belanja online memperoleh persentase 28,04% atau termasuk kriteria rendah. Dalam keterangan yang ditulis siswa, beberapa siswa tersebut berbelanja melalui online untuk mencari tas, sepatu, atau kerudung dibeberapa aplikasi belanja online seperti shopee. Aktivitas membuka situs WEB memperoleh persentase 31,40% atau dalam kriteria rendah. Dari analisis keterangan yang ditulis oleh siswa, kegiatan membuka WEB ini lebih sering digunakan untuk informasi yang menyangkut dengan materi pendidikan terutama WEB yang berkalitan dengan ilmu pengetahuan, namun ada juga beberapa siswa yang mengakses WEB ini untuk kepentingan mencari informasi yang diumumkan oleh pihak sekolah didalam WEB tersebut, seperti pengumuman anggota OSIS yang baru, jadwal pramuka, dan lain sebagainya.

  Aktivitas mengunduh aplikasi memperoleh persentase 72,85% atau termasuk kriteria tinggi. Kebanyakan aplikasi yang diunduh oleh siswa adalah aplikasi facebook, instagram, bbm, whatsapp, photo grid dan lain sebagainya. Aktivitas streaming video memperoleh persentase 79,78% atau termasuk dalam kriteria tinggi. Dalam aktivitas ini siswa banyak menonton video youtube karena tugas dari guru biologi, kimia dan geografi untuk mencari video yang ada di

  

youtube yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung seperti

  pada pelajaran biologi tentang gunung meletus. Akan tetapi, tidak jarang juga siswa memanfaatkan untuk menonton video yang lain seperti film korea, tutorial makeup, lagu, dan lain sebagainya. Aktivitas Mendengarkan audio streaming memperoleh persentase 24,80% atau termasuk kriteria rendah.

  Aktivitas mencari informasi pembelajaran memperoleh persentase 86,37% atau termasuk kriteria sangat tinggi. Dalam hal ini memang sebagian dari guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengakses internet sepenuhnya saat proses pembelajaran berlangsung. Saat siswa kesulitan dalam mencari materi pelajaran mereka lebih sering untuk mencarinya terlebih dahulu pada sumber lain di internet selain buku dan bertanya langsung kepada guru. Aktivitas mencari informasi umum memperoleh persentase 36,54% atau dengan kriteria rendah. Informasi umum yang sering dicari oleh siswa adalah informasi tentang olahraga, gosip artis dan lain sebagainya. Aktivitas mengirim pesan memperoleh persentase 95,31% atau termasuk kriteria sangat tinggi. Aktivitas siswa mengirim pesan ini lebih banyak dilakukan dengan aplikasi BBM, line, mengirim pesan. Ada sebagian guru yang memanfaatkan ini untuk membuat grup di whatsapp untuk kepentingan proses pembelajaran, seperti contohnya ketika guru tidak dapat memberikan materi di kelas, maka guru akan memberikan pengumuman di grup whatsapp tentang materi yang harus dipelajari dan atau tugas yang harus dikerjakan. Aktivitas bermain game online memperoleh persentase 72,40% atau termasuk kriteria tinggi. Aktivitas ini terutama dilakukan oleh siswa laki-laki untuk bermain COC (clash of clans), dan siswa perempuan bermain hay day contohnya. Dan aktivitas lainnya memperoleh persentasi 35,9%. Contoh aktivitas lainnya yang dituliskan siswa dalam kolom keterangan ini menunjukkan aktivitas membaca komik online seperti line webtoon. Jika dilihat dari keterangan yang diberikan oleh siswa, aktivitas pemanfaatan internet di SMP N 1 Bulu perbandingan antara aspek aktivitas penunjang pembelajaran dengan aspek non pembelajaran 28,2% berbanding 71,8%. Aktivitas ini lebih banyak dimanfaatkan oleh siswa dalam aktivitas yang tidak menunjang proses pembelajaran.

4. DISKUSI

  Dari empat belas aktivitas pemanfaatan internet oleh siswa SMP N 1 Bulu, mengirim pesan memperoleh persentase tertinggi, yaitu 95,3% atau dalam kriteria tinggi. Jika dilihat dari keterangan yang diberikan oleh siswa, aktivitas mengirim pesan dengan aspek penunjang pembelajaran memperoleh persentase 24,1%, sedangkan aktivitas mengirim pesan dengan aspek non pembelajaran 75,9%. Dari 24.1% aktivitas siswa dalam mengirim pesan untuk penunjang pembelajaran adalah adanya guru yang memanfaatkan fasilitas yang dimiliki siswa yaitu whatsapp untuk membuat grup agar guru mudah memberikan informasi terkait dengan proses pembelajaran atau dengan materi pembelajaran. Jika dilihat perbandingan persentase antara aspek pembelajaran dan non pembelajaran maka lebih banyak pemanfaatan untuk non pembelajaran yang mencapai 75.9% dari keseluruhan aktivitas mengirim pesan. Hal ini dapat membuat dampak negatif yaitu siswa dapat terpaku pada dunia maya tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Kartini [8].

  Sebaliknya, aktivitas mendengarkan audio streaming adalah aktivitas pemanfaatan internet yang paling rendah persentasenya, yaitu 24,8% atau dalam kriteria rendah. Dari aktivitas mendengarkan audio streaming tersebut, semua aktivitas pemanfaatan internet aspek non pembelajaran. Bila dilihat dari keterangan yang diberikan oleh siswa, mereka lebih tertarik untuk menonton video streaming dengan persentase sebanyak 79,8% dibandingkan dengan mendengarkan audio streaming. Menonton video streaming yang dilakukan oleh guru tidak mengawasi, kegiatan siswa menonton video streaming dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk aktivitas negatif seperti menonton video porno. Seperti halnya bermain game online yang mendapatkan persentase 72,4%, bila guru tidak memberi pengertian dan membatasi siswa saat bermain game online dapat mengakibatkan pengaruh negatif yaitu kecanduan bermain game online sehingga memberikan dampak adiktif [8].

  Mengakses situs jejaring sosial juga memperoleh persentase cukup tinggi, yaitu 94,4% atau dalam kriteria sangat tinggi. Menurut Kartini, salah satu dampak negatif dari penggunaan internet adalah membuat setiap orang terpukau pada dunia maya tanpa mempedulikan lingkungan sekitar [8]. Namun dalam hal ini, ada beberapa guru yang sudah memanfaatkan jejaring sosial untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Seperti halnya guru matematika yang memanfaatkan adanya facebook untuk membuat grup untuk membuka diskusi. Hal ini bisa membuat siswa yang cenderung malu untuk mengungkapkan pendapat secara langsung lebih berani mengemukakan pendapat lewat grup

  

facebook. Mencari informasi pembelajaran juga memperoleh persentase cukup

  besar yaitu 86,4% atau dalam kriteria selalu. Ini adalah salah satu contoh pemanfaatan internet secara positif yang dilakukan oleh siswa.

  Dari keseluruhan aktivitas pemanfaatan internet oleh siswa di SMP N 1 Bulu, didapatkan aspek non pembelajaran lebih besar dari aspek pembelajaran. Yaitu dengan persentase 71.8% aspek non pembelajaran dan 28,2% aspek pembelajaran. Bila hal ini terus menerus dibiarkan oleh sekolah, dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi siswa. Seperti halnya bermain game online, jika tidak ada batasan yang diberikan oleh guru dan pengawasan lebih maka dapat mengakibatkan siswa kecanduan game online. Atau ketika guru memberikan tugas kepada siwa untuk mencari video di youtube tentang proses terjadinya letusan gunung berapi, jika tidak diawasi degan seksama oleh guru, maka siswa dapat mengambil kesempatan untuk mencari video lain. Seperti mencari video porno atau video lain yang tidak ada kaitannya dalam materi pembelajaran secara sembunyi- sembunyi. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang ketat dari guru.

  Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa persentase pemanfaatan internet oleh siswa di SMP 1 Bulu yang tertinggi adalah mengirim pesan, yaitu sebesar 95,3% dan yang terendah adalah mendengarkan audio streaming, yaitu sebesar 24,8%. Selain itu, jika dibandingkan antara aktivitas yang menunjang pembelajaran dan non pembelajaran, maka disimpulkan bahwa aktivitas non pembelajaran lebih besar dari aktivitas pembelajaran. Keseluruhan aktivitas pemanfaatan internet oleh siswa di SMP N 1 Bulu, memang lebih banyak ke aktivitas yang tidak menunjang pembelajaran. tersedia agar tepat guna bagi siswa dan dapat memberi manfaat positif bagi siswa di SMP N 1 Bulu dalam proses pembelajaran. Dengan cara guru lebih mengawasi setiap kegiatan siswa dalam memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia dan juga dengan memberikan pengarahan agar siswa dapat menggunakan fasilitas internet lebih baik sehingga mendapatkan manfaat positif bagi siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Seperti halnya memanfaatkan media sosial dalam proses pembelajaran agar internet yang telah disediakan oleh sekolah lebih tepat guna dalam proses pembelajaran. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian aktivitas pemanfaatan internet siswa dalam mengakses situs jejaring sosial yang cukup tinggi yaitu 94,4%, dan beberapa orang guru memanfaatkannya untuk media penunjang pembelajaran. Oleh karena itu, rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah dapat meneliti tentang pemanfaatan media sosial dalam proses pembelajaran, sehingga dapat digunakan oleh guru-guru lain sebagai acuan.

5. DAFTAR PUSTAKA [1] Mangkoesapoetra. 2008. Pengguna Internet. Jakarta: Penerbit Informatik.

  [2] Mardika, Haddi. 2013. Perkembangan Internet dalam Dunia Pendidikan.

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [3] Mujih, Santoso. 2013. Pengaruh Internet. Jakarta: Penerbit Republika. [4] Riyanto, Adi. 2008.

  “Pemanfaatan Internet dalam Proses Belajar di SMK Muda Patria Kalasan”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Negeri Yogyakarta.

  http://d.library.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=33120 [5] Juharis Rasul. 2008. Teknologi informasi dan komunikasi. Edisi Pertama.

  Cetakan Pertama. Jakarta: Quadra. [6] Purwanto, Eddy. 2012. Pengantar World Wide Web. Diakses pada tanggal

  6 Mei 2017, dari [7] Dermawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

  Teori dan Aplikasi.

  [8] Kartini. 2010. Manfaat Internet dalam Dunia Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. [9] Qomariah, Astutik Nur. 2009.

  “Perilaku Pemanfaatan internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan

  ”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya.

  

  [10] Meng Tang, Chun, dan Lee Yen Chaw.

  2013. “Readiness For Blended Learning: Understanding A ttitude Of University Students”, International

  Journal of Cyber Society and Education Pages, 6 ( 2), hal 79-100.

  [11] Kountur, Rony. 2004. Metodologi Penelitian Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM. [12] Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

0 0 28

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

0 0 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

0 0 51

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INQUIRY SISWA KELAS IV SD NEGERI BUGEL 01 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN 20142015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

0 0 90

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penilaian Kinerja Tata Kelola Teknologi Informasi pada DISKOMINFO Kota Salatiga Menggunakan Framework COBIT 5

0 0 21

2.1Kajian Teori 2.1.1Pengertian Media Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Berdasar Teori Dienes pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 2 16

3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Berdasar Teori Dienes pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 14

4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Berdasar Teori Dienes pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Berdasar Teori Dienes pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 119