BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada pelaksanaan tindakan dijabarkan tentang deskripsi siklus I dan siklus II

4.1.1 Deskripsi Siklus I.

  Pada deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.1.1 Rencana Tindakan.

  Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1)

  Pertemuan Pertama Melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pelajaran IPA yang akan disajikan dengan pembelajaran pendekatan Inquiry. Guru menentukan standar kompetensi (SK) yakni 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dan (KD) yakni 10.2 Indikator yang pertama dipakai pada pertemuan pertama yakni Menjelaskan pengaruh faktor peyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut) dan indikator yang kedua Mendemonstrasikan proses terjadinya erosi pada permukaan tanah. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa gambar perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). Peneliti juga menyiapkan lembar absensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi keaktifan siswa.

2) Pertemuan ke Dua.

  Rencana tindakan pada siklus I pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah Mendemonstrasikan proses terjadinya erosi pada permukaan tanah. Peneliti menyiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran yaitu , tanah, rumput, air, kotak dari baskom atau nampan.

3) Pertemuan ke Tiga.

  Rencana tindakan pada pertemuan ke tiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Pertemuan ke tiga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus I. Peneliti menyiapkan lembar soal tes yang berisi 30 soal pilihan ganda dan lembar kerja percobaan.

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I.

  Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada setiap pertemuan adalah 2x35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I adalah

1) Pertemuan Pertama.

  Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari selasa 12 Mei pukul 09.00-10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu wali kelas IV untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa, dan keaktifan siswa dengan menerapkan pembelajaran pendekatan Inquiry pada mata pelajaran IPA.

  Observer mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti yakni berupa lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa dengan cara memberikan tanda centang (

  √) pada kolom skor yang telah disediakan. Selain mengisi lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, observer juga mengisi lembar observasi keaktifan belajar siswa dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan skor yang berkisar antara 1-4. Langkah

  • – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut: a.

  Kegiatan Awal Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing

  • – masing dipimpin oleh ketua kelas, dan melakukan absensi. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan denganmengenaiperubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan misalnya apa saja yang dapat merusak lingkungan daratan, apa penyebab tanah longsor dan penyebabnya, dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  b.

  Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru menyampaikan informasi mengenai mater perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Penyampaian informasi atau materi yang dilakukan guru tidak didominasi dengan ceramah, tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi agar siswa terdorong mengemukakan gagasan yang berkaitan materi. Setelah dirasa siswa menguasai materi, guru menjelaskan tata cara untuk mempratekkan kegiatan proses terjadinya erosi. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan berhitung 1-5 dengan secara berurutan dan kemudian berkelompok sesuai dengan nomor urutannya masing-masing. Masing-masing siswa yang sudah duduk sesuai dengan kelompoknya kemudian, guru memberikan tata cara tentang lembar kerja yang sudah dibagi. mereka mendapatkan lembar kerja untuk mempratekkan kegiatannya sesuai dengan himbauan guru. Setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk bertanya. Tugas guru disini yang paling utama adalah sebagai fasilitator dan siswa yang harus aktif dalam bertanya apabila ada kesulitan dalam menjawab pertanyaannya dan seterusnya sampai selesai.

  c.

  Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, pertemuan pertama siklus I, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang sudah disampaikan dilanjut dengan kegiatan berikutnya. Guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah terlaksana.

  Observasi aktivitas guru yang diamati oleh observer (guru kelas) dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dalam menerapkan pembelajaran pendekatan

  

Inquiry sudah berada dalam kategori baik dengan jumlah skor 55. Hasil observasi

  aktivitas guru siklus I pertemuan I dalam menerapkan pembelajaran pendekatan

  Inquiry pada mata pelajaran IPA di kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sikus I Pertemuan 1

  Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

  1

  2

  3

  4 Kegiatan Pra Pembelajaran 6 1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

2. Memeriksa kesiapan siswa.

  Kegiatan Awal 6 3.

  Melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang disampaikan 4.

   Menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Kegiatan Inti 31 5.

  Kesesuaian materi pembelajaran dengan alat peraga yang digunakan 6. Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang disampaikan.

  7. Menjelaskan cara pendekatan Inquiry (berkelompok) dan memecahkan masalah sesuai lembar kerja yang diberikan.

  8. Membagi siswa kedalam 4 atau 5 kelompok sesuai dengan jumlah siswa.

  9. Memberikan siswa lembar kerja untuk didiskusikan terhadap kelompoknya masing-masing.

  10. Menentukan batasan waktu dan membimbing siswa selama melakukan percobaan.

  11. Mengawasi aktifitas siswa dan membimbing siswa selama melakukan pengmatan atau mempratekkan kegiatan pembelajaran pada saat itu.

  12. Memanggil setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

  13. Meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan mengenai hasil presentasi.

  14. Memberikan konfirmasi tentang kebenaran hasil presentasi siswa dari jawaban masing-masing setiap kelompok. Kegiatan Akhir

  12 15. Membuat kesimpulan bersama siswa mengenai materi yang sudah dipelajari yang sudah berlangsung saat itu..

  16. Melakukan refleksi 17.

  Menutup pembelajaran dan memberi tindak lanjut.

  18. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa Total

  2

  13

  3

  55 Kategori Baik

  60 Bedasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry sudah terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah skor hasil observasi aktivitas guru adalah 55. Walaupun pada siklus I pertemuan pertama aktivitas guru sudah baik, namun masih terdapat 2 indikator yang masih perlu ditingkatkan yakni pada indikator melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan, menjelaskan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry dan memecahkan masalah sesuai lembar kerja yang diberikan. Pada siklus I pertemuan pertama, kedua indikator tersebut masih mendapatkan skor (2) yaitu dilaksanakan dengan cara klasikal oleh guru. Sehingga hanya siswa yang aktif saja yang melakukan tanya jawab dengan guru, siswa yang lain hanya memperhatikan saja. Guru masih telihat kurang maksimal dalam menjelaskan tata cara proses percobaan dengan menggunakan pendekatan Inquiry pada siswa, sehingga siswa masih merasa kebingungan dengan tata cara proses percobaan dengan menggunakan pendekatan Inquiry.

  Selain melakukan obsevarsi terhadap aktivitas guru,observer juga melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa kelas IV SD Bugel 01 pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Inquiry pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

  Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

  1

  2

  3

  4 Kegiatan Pra Pembelajaran 6 1. Siswa menyiapkan perlengkapan seperti (buku, alat tulis) 2. Siswa siap dalam menerima materi pembelajaran Kegiatan Awal

  6 3. Siswa memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan.

  4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan.

  Kegiatan Inti 26 5.

  Siswa memperhatikan penjelasan guru.

  6. Siswa mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada guru.

  7. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

  8. Siswa aktif berdiskusi terhadap kelompoknya masing-masing.

  9. Masing-masing dari siswa mendapatkan tugasnya.

  10. Mempraktekkan sesuai dengan materi yang disampaikan dan mengisi lembar kerja yang sudah disediakan 11.

  Siswa beserta dengan kelompoknya masing-masing mempresentasikan hsil kerjanya didepan kelas 12. Siswa memberikan tanggapan mengenai jawaban temannya yang sedang presentasi.

  13. Siswa memperhatikan konfirmasi guru tentang kebenaran jawaban yang sesuai apabila terdapat jawaban yang kurang tepat. Kegiatan Akhir

  6 14. Membuat kesimpulan mengenai materi yang sudah dipelajari.

  15. Siswa menerima tugas dari guru.

  Total

  2

  12

  1

  44 Kategori Cukup Berdasarkan tabel 4.2 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dari 15 indikator, terdapat 2 indikator yang memperoleh skor 2, 12 indikator memperoleh skor 3, dan 1 indikator yang memperoleh skor 4. Skor total hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama adalah 44 dengan kategori cukup. Masih ada 2 indikator yang belum dilaksanakan dengan baik oleh siswa. Siswa belum mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada guru dengan baik dan belum menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru secara maksimal. Hanya sebgaian siswa saja yang aktif mengajukan pertanyaan kepada guru, apabila guru mengajukan pertanyaan siswa hanya menjawab secara klasikal. Terbukti ketika guru mengajukan pertanyaan pada siswa, tidak sampai setengah dari sejumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru dengan benar.

  Aktivitas guru pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama sudah mencapai indikator kinerja yakni sudah berada pada kategori baik. Sedangkan aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama belum mencapai indikator kinerja karena masih berada pada kategori cukup.

  2). Pertemuan ke Dua.

  Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan kedua dilaksanaknakan pada hari selasa tanggal 12 Mei 2015 selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai pukul 10.10-10.45. Pada pertemuan ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Materi yang dibahas melanjutkan dari materi pada siklus 1 pertemuan pertama. Materi pada siklus pertama pertemuan kedua yakni mengenai mengulas kembali tentang penyebab perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh angin, hujan, matahari dan gelombang air laut.

  a.

  Kegiatan Awal. Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing

  • – masing
dipimpin oleh ketua kelas, dan melakukan absensi. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan denganmengenaiperubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan misalnya apa saja yang dapat merusak lingkungan daratan, apa penyebab tanah longsor dan penyebabnya, dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  b.

  Kegiatan Inti.

  Pada kegiatan inti, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, informasi penyebab perubahan lingkungan yang disebabkan oleh hujan. Penyampaian informasi atau materi yang berkaitan dengan materi pada pertemuan pertama, dilakukan guru tidak didominasi dengan ceramah, tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi yang berkaitan dengan materi yang pertama. Selanjutnya siswa melakukan percobaan sesuai dengan lembar kerja yang sudah diberikan pada pertemuan pertama. Guru menyediakan tanah, rumput, yang sudah ditaruh nampan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai perobaan tersebut. Setelah siswa menguasai materi, guru meminta siswa untuk memberikan konfirmasi mengenai beberapa pertanyaan apabila ada kurang jelasnya siswa dalam menjawab.

  c.

  Kegiatan Akhir.

  Pada kegiatan akhir, pertemuan kedua siklus I, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan dengan refleksi dengan membahas ulang atau meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyimpulkan hasil tujuan percobaannya yang sudah dilakukan.

  Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry pada siklus I pertemuan ke II dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II

  Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

  1

  2

  3

  4 Kegiatan Pra Pembelajaran 6 1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

  2. Memeriksa kesiapan siswa. Kegiatan Awal

  6 3. Melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang disampaikan 4.

   Menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Kegiatan Inti 33 5.

  Kesesuaian materi pembelajaran dengan alat peraga yang digunakan 6. Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang disampaikan.

  7. Menjelaskan cara pendekatan Inquiry (berkelompok) dan memecahkan masalah sesuai lembar kerja yang diberikan.

  8. Membagi siswa kedalam 4 atau 5 kelompok sesuai dengan jumlah siswa.

  9. Memberikan siswa lembar kerja untuk didiskusikan terhadap kelompoknya masing-masing.

  10. Menentukan batasan waktu dan membimbing siswa selama melakukan percobaan.

  11. Mengawasi aktifitas siswa dan membimbing siswa selama melakukan pengmatan atau mempratekkan kegiatan pembelajaran pada saat itu.

  12. Memanggil setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

  13. Meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan mengenai hasil presentasi.

  14. Memberikan konfirmasi tentang kebenaran hasil presentasi siswa dari jawaban masing-masing setiap kelompok. Kegiatan Akhir

  12 15. Membuat kesimpulan bersama siswa mengenai materi yang sudah dipelajari yang sudah berlangsung saat itu.

  16. Melakukan refleksi 17.

  Menutup pembelajaran dan memberi tindak lanjut.

  18. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa Total

  15

  3

  57 Kategori Baik Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran pendekatan

  

Inquiry sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan aktivitas guru pada

  pertemuan pertama. Ada 16 indikator yang memperoleh skor 3 dan 3 indikator yang memperoleh skor 4. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1 pertemuan ke II mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas guru pada siklus pertemuan pertama. Jumlah skor aktivitas guru pada siklus I pertemuan ke dua mendapatkan skor total 57 dengan kategori baik. Guru sudah mulai mengerti dengan jalannya pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Inquiry.

  Hasil obervasi terhadap aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Bugel 01 pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry siklus I prtemuan ke dua dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

  Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

  1

  2

  3

  4 Kegiatan Pra Pembelajaran 7 1. Siswa menyiapkan perlengkapan seperti (buku, alat tulis) 2. Siswa siap dalam menerima materi pembelajaran Kegiatan Awal

  6 3. Siswa memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan.

  4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan.

  Kegiatan Inti 29 5.

  Siswa memperhatikan penjelasan guru.

  6. Siswa mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada guru.

  7. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

  8. Siswa aktif berdiskusi terhadap kelompoknya masing-masing.

  9. Masing-masing dari siswa mendapatkan tugasnya.

  10. Mempraktekkan sesuai dengan materi yang disampaikan dan mengisi lembar kerja yang sudah disediakan 11.

  Siswa beserta dengan kelompoknya masing-masing mempresentasikan hsil kerjanya didepan kelas 12. Siswa memberikan tanggapan mengenai jawaban temannya yang sedang presentasi.

  13. Siswa memperhatikan konfirmasi guru tentang kebenaran jawaban yang sesuai apabila terdapat jawaban yang kurang tepat. Kegiatan Akhir

  6 14. Membuat kesimpulan mengenai materi yang sudah dipelajari.

  15. Siswa menerima tugas dari guru.

  12

  3

  48 Kategori Baik Berdasarkan tabel 4.4 mengenai hasil obsevasi aktivitas siswa siklus 1 pertemuan ke dua dari 14 indikator, terdapat 12 indikator yang memperoleh skor 3 dan tidak ada yang memperoleh skor 1. Skor total dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan ke dua adalah 48 dengan kategori baik. Aktivitas siswa pada siklus 1pertemuan ke dua sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan pertama.

  Aktivitas guru pada pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan ke dua sudah mencapai indicator kinerja yakni sudah berada pada kategori baik. Aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan ke dua juga sudah mencapai indikator kinerja karena sudah berada pada kategori baik

2) Pertemuan ke dua.

  Pertemuan ke dua pada kegiatan akhir pelaksanaan dari siklus 1 yang dilaksanakan hari selasa 12 mei 2015 pukul 11.00-11.35 mengulas materi dan dilanjutkan dengan memberikan evaluasi. Evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 30. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke dua akhir yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi pembelajaran kemudian berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Sebelum membagi soal evaluasi, guru menata tempat duduk siswa agar tidak terlalu dekat duduknya, kemudian guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soa evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya dari awal sampai akhir.

4.1.1.3 Hasil Tindakan Siklus I.

  Hasil tindakan pada siklus 1 diperoleh dari hasil observasi terhdap keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Bugel 01 dengan menerapakan pembelajaran pendekatan Inquiry oleh guru.

  1) Hasil Obsevasi Keaktifan Belajar IPA

  Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran pendekatan

  

Inquiry dalam meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa digunakan lembar

  observasi yang terdiri dari 6 indikator. Indikator tersebut yang meliputi (1) menjawab pertanyaan, (2) mengajukan pertanyaan pada guru, (3) membuat catatan tentang materi yang dipelajari, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecah masalah, (5) mempresentasikan hasil belajarnya, (6) menanggapi hasil pekerjaan orang lain yang dipresentasikan.

  a.

  Pertemuan Pertama Analisis hasil observasi keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Bugel 01 dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry dapat dilihat dalam tbel

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I

  2. Kreativitas dalam menjawab pertanyaan.

  Mencari informasi dari 1 sumber

  Mencari informasi dari 2 sumber

  Mencari informasi dari 3 sumber atau

  4. Menambah buku panduan tidak hanya

  Tidak membuat catatan tentang materi yang dipelajari.

  Membuat catatan kurang dari setengah materi yang dipelajari.

  Membuat catatan setengah atau lebih dari materi yang dipelajari.

  Membuat catatan dari seluruh materi yang dipelajari.

  3. Membuat catatan kecil atau khusus setiap pembelajara n

  Tidak pernah mengaju-kan pertanyaan pada guru tentang materi yang dipelajari

  Mengajukan pertanyaan pada guru 1 kali tentang materi yang dipelajari.

  Mengajukan pertanyaan pada guru sebanyak 2 kali tentang materi yang dipelajari.

  Mengajukan pertanyaan pada guru sebanyak 3 kali atau lebih tentang materi yang dipelajari

  Tidak pernah menjawab pertanyaan guru.

  Skor Kategori aspek yang diamati

  Menjawab pertanyaan guru namun jawabannya selalu kurang tepat.

  Kadang- kadang menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang tepat.

  Selalu memberikan jawaban yang tepat dari pertanyaan guru.

  1. Sering melakukan tanya jawab pada kegiatan pembelajara n

  Kategori Aspek Sedang Kategori Aspek Rendah

  Aspek Tinggi

  Aspek Kategori

  28 Jumlah 18 100 No .

  5

  Tinggi

  72 ≥18

  13

  12-17 Sedang

  Frekuensi (jumlah siswa) Prosentase (%)

  Tidak mencari informasi yang diperlukan untuk LKS lebih untuk memecahkan masalah. untuk memecahkan masalah. untuk memecah- kan masalah. memecah-kan masalah.

  5. Berani berpendapat mengenai hasil jawabannya sendiri di depan kelas.

  Skor Kategori aspek yang diamati

  2

  Tinggi

  88 ≥18

  16

  12-17 Sedang

  Frekuensi (jumlah siswa) Persentase (%)

  Menangga-pi kurang dari setengah hasil pekerjaan siswa lain.

  Mempresen- tasikan hasil pekerjaan masing- masing dengan penuh percaya diri.

  Menanggapi kurang dari setengah hasil pekerjaan siswa lain.

  Menanggapi setengah atau lebih hasil pekerjaan siswa lain.

  Selalu menanggapi seluruh hasil pekerjaan siswa lain.

  6. Menanggapi hasil presentasi temannnya.

  Tidak mempresentasi kan hasil pekerjaan.

  Mempresen tasikan hasil pekerjaan masing- masing namun masih perlu bimbingan guru.

  Mempresen- tasi kan hasil pekerjaan masing- masing namun kurang percaya diri.

  12 Jumlah 18 100 Berdasarkan tabel 4.5 mengenai analisis hasil observasi keaktifan belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA terlihat bahwa tidak ada siswa yang memperoleh skor 6-11 dengan kategori prosentase 0%. Siswa yang memperoleh skor 12-17 dengan kategori keaktifan sedang ada 13 siswa dengan prosentase 72%.Siswa yang berada pada kategori tinggi dengan rentang skor 18 ada 5 siswa dengan prosentase 28%. Skor tertinggi keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan pertama adalah 18 dan skor rentang terendah keaktifan belajar siswa siklus 1 pertemuan pertam adalah 6. b. Pertemuan Ke dua Pada pertemuan ke dua di dapatkan hasil observasi yang dilakukan observer terhadap skor keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Bugel 01 dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry dapat dilihat pada tabel 4.6.

  Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II

  Kadang- kadang menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang tepat.

  Membuat catatan kurang dari setengah materi yang

  Membuat catatan setengah atau lebih dari materi

  Membuat catatan dari seluruh materi yang dipelajari.

  3. Membuat catatan kecil atau khusus setiap pembelajara

  Tidak pernah mengaju-kan pertanyaan pada guru tentang materi yang dipelajari

  Mengajukan pertanyaan pada guru 1 kali tentang materi yang dipelajari.

  Mengajukan pertanyaan pada guru sebanyak 2 kali tentang materi yang dipelajari.

  Mengajukan pertanyaan pada guru sebanyak 3 kali atau lebih tentang materi yang dipelajari

  2. Kreativitas dalam menjawab pertanyaan.

  Tidak pernah menjawab pertanyaan guru.

  Menjawab pertanyaan guru namun jawabannya selalu kurang tepat.

  Selalu memberikan jawaban yang tepat dari pertanyaan guru.

  Jumlah Skor Kategori aspek yang diamati

  1. Sering melakukan tanya jawab pada kegiatan pembelajara n

  Kategori Aspek Sedang Kategori Aspek Rendah

  Aspek Tinggi

  Aspek Kategori

  50 Jumlah 18 100 No .

  9

  Tinggi

  50 ≥18

  9

  12-17 Sedang

  Frekuensi (jumlah siswa) Prosentase (%)

  Tidak membuat catatan tentang materi yang dipelajari. dipelajari.

  4. Menambah buku panduan tidak hanya LKS

  6. Menanggapi hasil presentasi temannnya.

  18 ada 9 siswa dengan presentase 50%. Jadi kategori sedang dan kategori tinggi jumlah siswa mengalami kesamaan. Skor keaktifan terendah 6 dan skor keaktifan tertinggi adalah 19.

  Berdasarkan tabel 4.6 mengenai analisis hasil observasi keaktifan belajar siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry pada siklus 1 pertemuan ke dua, terlihat bahwa tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 6- 11 kategori rendah dengan prosentase 0%. Siswa yang memperoleh skor 7-12 dengan kategori keaktifan sedang ada 9 siswa dengan prosentase 50%. Siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi dengan rentang skor

  Menangga-pi kurang dari setengah hasil pekerjaan siswa lain.

  Menanggapi kurang dari setengah hasil pekerjaan siswa lain.

  Menanggapi setengah atau lebih hasil pekerjaan siswa lain.

  Selalu menanggapi seluruh hasil pekerjaan siswa lain.

  Tidak mempresentasi kan hasil pekerjaan.

  Mencari informasi dari 3 sumber atau lebih untuk memecahkan masalah.

  Mempresen tasikan hasil pekerjaan masing- masing namun masih perlu bimbingan guru.

  Mempresen- tasi kan hasil pekerjaan masing- masing namun kurang percaya diri.

  Mempresen- tasikan hasil pekerjaan masing- masing dengan penuh percaya diri.

  5. Berani berpendapat mengenai hasil jawabannya sendiri di depan kelas.

  Tidak mencari informasi yang diperlukan untuk memecah-kan masalah.

  Mencari informasi dari 1 sumber untuk memecah- kan masalah.

  Mencari informasi dari 2 sumber untuk memecahkan masalah.

  Dalam penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry siklus 1 pertemuan ke dua hanya 50% siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi.Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa belum berhasil dikarenakan belum memenuhi indikator hasil yakni pembelajaran Inquiry hasil yakni pembelajaran pendekatan Inquiry 75% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi.

  Hasil observasi terhadap keaktifan siswa siklus 1 pertemuan pertama dan siklus II pertemuan ke dua mengalami peningkatan. Pada pertemuan I ada 5 siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi dengan presentase 28%. Pada pertemuan ke dua jumlah siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi mengalami peningkatan, yakni ada 9 siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi dengan presentase 50%.

  c.

  Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar IPA Siswa Siklus I Observasi terhadap keaktifan belajar IPA siswa siklus I dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Keaktifan belajar IPA siswa mengalami peningkatan siklus 1 dari pertemuan 1ke pertemuan II. Hal ini terlihat dari jumlah skor keaktifan belajar siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan. Peneliti kemudian membuat rekapitulsi mengenai hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan pertam dan pertemuan ke dua. Peneliti menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. Kemudian peneliti menentukan apakah rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa termasuk ke dalam kategori keaktifan tinggi, sedang, dan rendah. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar siswa kelas siklus I:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I Kategori Aspek

  

Jumlah Skor yang diamati Frekuensi Persentase (%)

  12-17 Sedang

  11

  61 Tinggi

  7

  39 ≥18

  Jumlah 18 100 No .

  Aspek Kategori

  Membuat catatan kurang dari setengah materi yang dipelajari.

  Menanggapi setengah Menanggapi kurang dari

  6. Menanggapi hasil Selalu menanggapi

  Tidak mempresentasi kan hasil pekerjaan.

  Mempresen tasikan hasil pekerjaan masing- masing namun masih perlu bimbingan guru.

  Mempresen- tasi kan hasil pekerjaan masing- masing namun kurang percaya diri.

  Mempresen- tasikan hasil pekerjaan masing- masing dengan penuh percaya diri.

  5. Berani berpendapat mengenai hasil jawabannya sendiri di depan kelas.

  Tidak mencari informasi yang diperlukan untuk memecah-kan masalah.

  Mencari informasi dari 1 sumber untuk memecah- kan masalah.

  Mencari informasi dari 2 sumber untuk memecahkan masalah.

  Mencari informasi dari 3 sumber atau lebih untuk memecahkan masalah.

  4. Menambah buku panduan tidak hanya LKS

  Tidak membuat catatan tentang materi yang dipelajari.

  Membuat catatan setengah atau lebih dari materi yang dipelajari.

  Aspek Tinggi

  Membuat catatan dari seluruh materi yang dipelajari.

  3. Membuat catatan kecil atau khusus setiap pembelajara n

  Tidak pernah mengaju-kan pertanyaan pada guru tentang materi yang dipelajari

  Mengajukan pertanyaan pada guru 1 kali tentang materi yang dipelajari.

  Mengajukan pertanyaan pada guru sebanyak 2 kali tentang materi yang dipelajari.

  Mengajukan pertanyaan pada guru sebanyak 3 kali atau lebih tentang materi yang dipelajari

  2. Kreativitas dalam menjawab pertanyaan.

  Tidak pernah menjawab pertanyaan guru.

  Menjawab pertanyaan guru namun jawabannya selalu kurang tepat.

  Kadang- kadang menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang tepat.

  Selalu memberikan jawaban yang tepat dari pertanyaan guru.

  1. Sering melakukan tanya jawab pada kegiatan pembelajara n

  Kategori Aspek Sedang Kategori Aspek Rendah

  Menangga-pi kurang dari temannnya. pekerjaan hasil hasil pekerjaan siswa siswa lain. pekerjaan pekerjaan lain. siswa lain. siswa lain.

  Berdasarkan tabel 4.7 mengenai rekap hasil obsevasi keaktifan belajar IPA siswa sikus 1 dengan menerapkan pembelajaran pendekatan Inquiry dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang memperoleh jumlah skor 6-11 dengan kategori keaktifan rendah dengan presentase 0%. Siswa yang memperoleh jumah skor 12-17 dengan kategori keaktifan sedang ada 11 siswa dengan presentse 61%. Siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi ada 7 siswa dengan presentase 39%. Jumlah skor tertinggi adalah 19 dan jumlah skor terendah adalah 6.

  Hasil Belajar IPA Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1 dengan menerapkan pembelajaran pendekatan Inquiry selesai, maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing siswa, apakah sudah mencapai KKM atau belum mencapai KKM.

  Hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

  Kategori Nilai Frekuensi Persentase (%) 50-66 5 28% 67-76 7 39% 77-83 6 33%

  84-100 0%

  Jumah 100% Berdasarkan tabel 4.10 maka dapat diketahui bahwa yang mendapatkan nilai 50-66 sebanyak 5 siswa dengan presentase 28%.Siswa yang mendapatkan nilai 67-76 sebanyak 7 siswa dengan presentase 39%. Siswa yang mendapatkan nilai 77-83 sebanyak 6 siswa dengan presentase 33%.Sedangkan siswa yang mendapat nilai 84-100 tidak ada. Nilai rata-rata yang diperoleh dari data hasil belajar siklus I adalah 72,38 dengan nilai tertinggi 83.

  Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus I kemudian peneliti melakukan analisis ketuntasan hasil belajar siklus I yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

  Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)

  Tuntas 12 67% ≥75

  Tidak Tuntas <75 6 33% Jumlah 18 100

  Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Bugel 01 sudah mencapai KKM, yakni 12 dari 18 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 67%. Sedangkan ada 6 siswa yang belum mencapai KKM atau dengan persentase 33%. Rata-rata hasil belajar IPA siswa pada siklus I adalah 72,38, nilai tertinggi 83, dan nilai terendah 50.Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry belum berhasil untuk mencapai indikator yaitu ≥75%. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry maka penelitian dilanjutkan siklus II.

4.1.1.4 Refleksi Siklus I.

  Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I baik pertemuan pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai, maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan, serta hambatan

  • – hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menentukan apakah tindakan yang telah dilakukan sudah berhasil atau belum berdasarkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Selain itu, juga sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran pendekatan Inquiry pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut antara lain: 1.

  Guru kurang maaksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Inquiry.

  2. Pada saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa, tidak semua siswa menjawab pertanyaan guru. Hanya beberapa siswa saja yang menjawab pertanyaan guru.

  3. Guru kurang maksimal dalam mengawasi dan membimbing aktivitas siswa selama melaksanakan percobaan.

  4. Siswa masih tampak kebingungan dalam pelaksanaan pembelajaran pendekatan Inquiry.

  Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik. Perbaikan tersebut antara lain: 1.

  Guru harus lebih memahami prosedur pelaksanaan pembelajaran pendekatan

  Inquiry sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar.

  2. Selain memberikan pertanyaan secara klasikal, guru sebaiknya juga memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing siswa. Guru dapat menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan (diusahakan semua siswa secara bergiliran diberi pertanyaan oleh guru untuk dijawab secara individu oleh siswa).

  3. Guru memberikan penjelasan secara jelas dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga siswa tidak merasa kebingungan saat melaksanakan percobaan.

  4. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran pendekatan Inquiry, guru harus mengawasi aktivitas siswa dan membimbing siswa dengan baik agar siswa tidak bingung.

  Berdasarkan observasi terhadap keaktifan belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan ke dua mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi pada siklus I pertemuan pertama dan kedua adalah 7 siswa dengan persentase 39%. Maka keaktifan belajar siswa pada siklus I masih berada di bawah indikator kinerja yaitu minimal 75% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi. Dari hasil analisis terhadap keaktifan belajar siswa siklus I maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran pendekatan

  

Inquiry untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA

belum tercapai seperti yang diharapkan oleh peneliti.

  Dari segi hasil belajar siswa, peresentase ketuntasan belajar siswa siklus I dibandingkan dengan hasil belajar pretest mengalami peningkatan. Pada pretest hanya ada 8 siswa yang mencapai criteria ketuntasan minimal (KKM=75) dengan persentase 44%.Sedangkan pada postestsiklus I ada 12 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 67%. Ini berarti hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti.

  Meskipun hasil belajar dan keaktifan belum mencapai indikator kinerja. Maka penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk lebih meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA agar semua indikator dalam indikator kinerja tercapai.

4.1.2 Deskripsi Siklus II.

  Pada deskripsi siklus II akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan dengan pelaksanaan 2 pertemuan.

4.1.2.1 Rencana Tindakan.

  Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I.

  1) Pertemuan pertama

  Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu peniliti bersama guru menentukan standar kompetensi (SK) yakni 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Dengan kompetensi dasar (KD) 10.1 Penyebab perubahan lingkungan fisik oleh angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut.Indikator pada pertemuan pertama yakni Mengidentifikasi cara mencegah erosi tanah dan abrasi. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa gambar berbagai macam penyebab perubahan lingkungan fisik oleh angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut. Peneliti juga menyiapkan lembar absensi siswa, lembar observasi guru, lembar observasi keaktifan siswa.

2) Pertemuan ke dua.

  Rencana tindakan pada siklus I pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah Mendemonstrasikan penyebab perubahan lingkungan yang disebabkan oleh angin. Peneliti menyiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran berupa gambar penyebab perubahan lingkungan yang disebabkan oleh angin dan macam-macam angin yang dapat menguntungkan dan tidak menguntungkan.

  3) Pertemuan ke tiga

  Rencana tindakan pada pertemuan ke tiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Pertemuan ke tiga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus II. Peneliti menyiapkan lembar soal tes yang berisi 30 soal pilihan ganda dan lembar jawab.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II.

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah:

  Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 13 Mei 2015 pukul 09.00-10.10 dan terdiri dari kegiatan

  • – pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Langkah langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

  a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, sebelum memulai pelajaran guru melakukan pengkondisian kelas agar siswa mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi tanpa didahului dengan absensi dan berdoa karena pembelajaran IPA dilakukan bukan pada jam pertama. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang penyebab pengaruh lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin. Kemudian guru menyampaikan tujuan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  b) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru menyampaikan informasi mengenai penyebab pengaruh lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin Penyampaian informasi atau materi yang dilakukan guru tidak didomisi dengan ceramah, tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi agar siswa terdorong mengemukakan gagasan yang berkaitan dengan materi. Agar semua siswa melakukan tanya jawab, maka guru memberikan gambar contoh penyebab pengaruh lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin. Setelah siswa dirasa menguasai materi, guru menjelaskan tata cara pendekatan Inquiry. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan cara siswa berhitung dari 1 sampai 5 dan berulang-ulang sehingga yang mendapatkan nomor satu duduk sesuai yang mendapat nomor 1, dan sampai seterusnya. Setelah siswa dibagi menjadi beberapa kemudian guru melakukan tanya jawab tentang materi yang disampaiakan, dilanjut dengan istirahat.

  c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, pertemuan pertema siklus II guru bersama siswa merangkum materi yang disampaikan, guru merefleksi. Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran pendekatan

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

  Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

  1

  2

  3

  4 Kegiatan Pra Pembelajaran 8 1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

  2. Memeriksa kesiapan siswa. Kegiatan Awal

  8 3. Melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang disampaikan 4.

   Menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Kegiatan Inti 32 5.

  Kesesuaian materi pembelajaran dengan alat peraga yang digunakan 6. Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang disampaikan.

  7. Menjelaskan cara pendekatan Inquiry (berkelompok) dan memecahkan masalah sesuai lembar kerja yang diberikan.

  8. Membagi siswa kedalam 4 atau 5 kelompok sesuai dengan jumlah siswa.

  9. Memberikan siswa lembar kerja untuk didiskusikan terhadap kelompoknya masing-masing.

  10. Menentukan batasan waktu dan membimbing siswa selama melakukan percobaan.

  11. Mengawasi aktifitas siswa dan membimbing siswa selama melakukan pengmatan atau mempratekkan kegiatan pembelajaran pada saat itu.

  12. Memanggil setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

  13. Meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan mengenai hasil presentasi.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga Semester II T

0 0 93

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Aplikasi EROMO (Electronic Rotogravure Mobile Maintenance) pada PT Pura Group Unit Rotogravure Menggunakan Service Operation pada Framework ITIL (Information Technology Infrastructure

0 0 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas IV SDN Ngadirojo

0 0 11

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achiev

0 0 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas IV SDN Ngadirojo 1 Kec. Ampel Kab. Boyolali Semester II Tah

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas IV SDN Ngadirojo 1 Kec. Ampel Kab. Boyolali Semester II Tah

0 1 55

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

0 0 28

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inquiry Siswa Kelas IV SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun 2014/2015

0 0 23