Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penilitian

3.1.1 Setting Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 06 Salatiga pada peserta didik kelas 5 semester genap Tahun Peljaran 2014/2015. Dengan Jumlah peserta didik di kelas 5 adalah 19 siswa dimana 10 siswa adalah perempuan dan 9 siswa adalah laki-laki. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan relasi yang cukup baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluag waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti, serta jarak antara tempat tinggal peneliti dengan tempat penelitian yang cukup dekat.

  Selain itu fasilitas belajar mengajar dan alat peraga yang ada di SD Negeri Ledok 06 Salatiga cukup memadai. Sarana penunjang siswa seperti buku-buku yang dapat membantu siswa belajar cukup memadai dan tertata rapi di perpustakaan SD tersebut. Tenaga guru yang ada di SD Negeri Ledok 06 Salatiga sudah memadai dengan jumlah 10 guru, 1 guru wiyata dan 1 penjaga sekolah.

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Februari sampai April semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun rincian pelaksanaannya ditunjukkan pada tabel 5 sebagai berikut :

  Tabel 5 Jadwal Penelitian Februari Maret April No Tahapan

  III

  IV I

II III

  IV I

II III

  IV I

  II

  1 Persiapan

  2 Pelaksanaan

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 19 siswa. Siswa SD Negeri Ledok 06 berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.

  Perbedaan karakteristik ini membuat perbedaan kesadaran belajar siswa. Terdapat siswa yang memiliki karakteristik seperti suka berbicara dengan teman saat diterangkan guru, suka bermain, siswa butuh waktu untuk memahami materi yang diajarkan guru, dan siswa kurang bersemangat saat menerima pelajaran. Dengan demikian masih banyak siswa yang belum mempunyai kesadaran belajar.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

  3.2.1.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Project Based

  Learning.

  3.2.1.2 Variabel Terikat (Y)

  Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa.

3.2.2 Definisi Operasional

3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel (X)

  Model pembelajaran Project Based Learning adalah model pembelajaran sistematik yang mengikutsertakan peserta didik ke dalam pembelajaran teoritis, keahlian yang kompleks, pertanyaan otentik, perancangan produk dan tugas dan sarana pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan kreatif lagi dalam kegiatan pembelajaran dimana siswa bersama guru menentukan sebuah proyek kemudian siswa dalm kelompok menyelesaikan proyek sesuai langkah-langkah perancangan dan penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, dalam penyelesaian proyek siswa dimonitoring oleh guru, kemudian siswa melakukan presentasi, dan evaluasi hasil proyek.

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel (Y)

  Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Hasil belajar IPA siswa merupakan hasil belajar IPA yang dicapai dalam usaha belajar yang dapat dinyatakan dalam suatu evaluasi. Sedangkan batasan untuk variabel dependen yaitu hasil belajar kognitif IPA kelas 5.

3.3 Rencana Prosedur Penelitian

  Penelitian yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian praktis di dalam kelas untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan menemukan model pembelajaran inovatif untuk memecahkkan masalah yang dialami oleh pendidik dan peserta didik. Menurut Davis Hopkins, Kemmis dan McTaggart (Saur Tampubolon, 2014:19) penelitian tindakan kelas merupakan bentuk strategi dalam mendeteksi dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang).

  Model kemmis dan McTanggart pada hakikatnya berupa perangkat atau untaian dengan satu perangkat terdiri dari perencanaan tindakan (planning), tindakan dan pengamatan (acting dan observating) serta refleksi (relection). Pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

  

Problem Based Learning akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana pada akhir

  masing-masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Desain PTK model Kemmis dan McTaggart disajikan dalam gambar di bawah ini:

  

Gambar 1

Skema PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Saur Tampubolon

  Perencanaan Pelaksanaan Tindakan

  Refleksi Siklus I dan Observasi Perencanaan

  Pelaksanaan Tindakan Refleksi Siklus II dan Observasi

  Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus dibagi menjadi 3 kali pertemuan dan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk itu setiap akhir siklus diberikan tes untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Secara rinci pelaksanaan prosedur penelitian siklus I dan siklus II yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

3.3.1 Siklus 1

3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

  Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus yang dipergunakan adalah model spiral Kemmis dan Mc Taggart (Saur Tampubolon, 2014:19) satu siklus terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi, juga refleksi. Pada tahap perencanaan tindakan ini yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

  b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Project Based Learning c. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.

  d. Menyusun lembar kisi-kisi lembar observasi dan soal siklus I dan siklus II.

  e. Penyusunan soal tes dari siklus I sampai siklus II.

  f. Menyiapkan observer/pendamping peneliti sebagai observer kedua terhadap aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.

3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, sebagai berikut.

  a. Pertemuan 1

  Kegiatan Deskripsi kegiatan

  Kegiatan 1. Guru kelas membuka pembelajaran.

  Awal

  2. Guru menyiapkan peserta didik agar siap mengikuti pembelajaran.

  3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan

  5. Guru memberikan pertanyaan mendasar kepada siswa Inti mengenai materi yang akan dipelajari.

  6. Guru bersama siswa berdiskusi tentang sebuah objek yang akan dijadikan sebuah proyek.

  7. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok secara heterogen

  8. Guru menjelaskan prosedur atau langkah-langkah dalam pembuatan proyek. dibutuhkan dalam pembuatan proyek.

  10. Guru memberikan batasan waktu pada setiap kelompok dalam menyelesaikan proyek yang telah ditentukan.

  11. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan proyek. Dalam monitoring ini guru memberikan sedikit koreksi mengenai proyek yang sedang dibuat oleh siswa sehingga siswa bisa memperbaiki hasil proyek yang sedang mereka buat.

  12. Masing-masing kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil proyek yang telah dilakukan.

  13. Guru memberikan suatu penguatan terhadap hasil proyek yang telah dibuat.

  14. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek. Kegiatan

  15. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah Akhir pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

  16. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  b. Pertemuan II

  Kegiatan Deskripsi kegiatan

  Kegiatan 1. Guru kelas membuka pembelajaran.

  Awal

  2. Guru menyiapkan peserta didik agar siap mengikuti pembelajaran.

  3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan

  5. Guru memberikan pertanyaan mendasar kepada siswa Inti mengenai materi yang akan dipelajari.

  6. Guru bersama siswa berdiskusi tentang sebuah objek yang

  7. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok secara heterogen

  8. Guru menjelaskan prosedur atau langkah-langkah dalam pembuatan proyek.

  9. Guru bersama siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam pembuatan proyek.

  10. Guru memberikan batasan waktu pada setiap kelompok dalam menyelesaikan proyek yang telah ditentukan.

  11. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan proyek. Dalam monitoring ini guru memberikan sedikit koreksi mengenai proyek yang sedang dibuat oleh siswa sehingga siswa bisa memperbaiki hasil proyek yang sedang mereka buat.

  12. Masing-masing kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil proyek yang telah dilakukan.

  13. Guru memberikan suatu penguatan terhadap hasil proyek yang telah dibuat.

  14. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek. Kegiatan

  Akhir

  15. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

  16. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  c. Pertemuan III

  Kegiatan Deskripsi kegiatan

  Kegiatan Awal 1. Guru kelas membuka pembelajaran.

  2. Guru menyiapkan peserta didik agar siap mengikuti pembelajaran.

  3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib. Kegiatan

  5. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai kegiatan evaluasi Inti pembelajaran yang akan dilakukan

  6. Siswa mengerjakan soal tes yang sudah dibagikan sesuai dengan petunjuk dari guru dan batas waktu yang telah ditentukan. Kegiatan

  7. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai soal-soal yang Akhir telah dikerjalan.

  8. Guru memberikan penguatan terhadap kegiatan evaluasi yang telah dilakukan.

  3.3.1.3 Observasi

  Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan sintaks dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. peneliti dibantu oleh observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks yang sudah disiapkan oleh peneliti tentang jalannya proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan sintaks dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari kegiatan awal, inti dan akhir.

  Hal yang diamati dari guru dalam penelitian ini adalah dari persiapan, membuka pelajaran, arpesepsi dan memotivasi siswa, penguasaan materi, penguasaan kelas, kesesuaian tahap pembelajaran dengan model pembelajaran, bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.. Sedangkan hal yang diamati dari siswa adalah perhatian siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa, kerjasama, pemahaman siswa serta ketertiban siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  3.3.1.4 Refleksi

  Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk memahami dan memaknai segala hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama tindakan berlangsung. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

3.3.2 Siklus II

  3.3.2.1 Perencanaan Tindakan

  Pada tahap perencanaan tindakan siklus II ini yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

  b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Project Based Learning c. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.

  d. Menyusun lembar kisi-kisi lembar observasi dan soal siklus I dan siklus II.

  e. Penyusunan soal tes dari siklus I sampai siklus II.

  f. Menyiapkan observer/pendamping peneliti sebagai observer kedua terhadap aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.

  3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan, sebagai berikut: a. Pertemuan I

  Kegiatan Deskripsi kegiatan

  Kegiatan 1. Guru kelas membuka pembelajaran.

  Awal

  2. Guru menyiapkan peserta didik agar siap mengikuti pembelajaran.

  3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  5. Guru mengajak siswa untuk mengulas kembali materi Kegiatan Inti

  6. Guru memberikan pertanyaan mendasar kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari.

  7. Guru bersama siswa berdiskusi tentang sebuah objek yang akan dijadikan sebuah proyek.

  8. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok secara heterogen

  9. Guru menjelaskan prosedur atau langkah-langkah dalam pembuatan proyek.

  10. Guru bersama siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam pembuatan proyek.

  11. Guru memberikan batasan waktu pada setiap kelompok dalam menyelesaikan proyek yang telah ditentukan.

  12. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan proyek. Dalam monitoring ini guru memberikan sedikit koreksi mengenai proyek yang sedang dibuat oleh siswa sehingga siswa bisa memperbaiki hasil proyek yang sedang mereka buat.

  13. Masing-masing kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil proyek yang telah dilakukan.

  14. Guru memberikan suatu penguatan terhadap hasil proyek yang telah dibuat.

  15. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab mengenai hal yang belum dimengerti

  16. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek. Kegiatan

  Akhir

  17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mengenai kegiatan pembelajaran.

  18. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

  19. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. b. Pertemuan II

  Kegiatan Deskripsi kegiatan

  Kegiatan 1. Guru kelas membuka pembelajaran.

  Awal

  2. Guru menyiapkan peserta didik agar siap mengikuti pembelajaran.

  3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  5. Guru mengajak siswa untuk mengulas kembali materi sebelumnya untuk memperoleh gambaran awal. Kegiatan

  6. Guru memberikan pertanyaan mendasar kepada siswa Inti mengenai materi yang akan dipelajari.

  7. Guru bersama siswa berdiskusi tentang sebuah objek yang akan dijadikan sebuah proyek.

  8. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok secara heterogen

  9. Guru menjelaskan prosedur atau langkah-langkah dalam pembuatan proyek.

  10. Guru bersama siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam pembuatan proyek.

  11. Guru memberikan batasan waktu pada setiap kelompok dalam menyelesaikan proyek yang telah ditentukan.

  12. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan proyek. Dalam monitoring ini guru memberikan sedikit koreksi mengenai proyek yang sedang dibuat oleh siswa sehingga siswa bisa memperbaiki hasil proyek yang sedang mereka buat.

  13. Masing-masing kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil proyek yang telah dilakukan.

  14. Guru memberikan suatu penguatan terhadap hasil proyek yang telah dibuat. jawab mengenai hal yang belum dimengerti

  16. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek. Kegiatan

  4. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  9. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai soal-soal yang telah dikerjalan.

  Akhir

  8. Siswa mengerjakan soal tes yang sudah dibagikan sesuai dengan petunjuk dari guru dan batas waktu yang telah ditentukan. Kegiatan

  7. Guru menjelasakan aturan dalam mengerjakan soal evaluasi.

  6. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai kegiatan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan.

  Inti

  5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan

  3. Guru menyiapkan peserta didik agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran.

  Akhir

  1. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa 2. Guru kelas membuka pembelajaran.

  Kegiatan Awal

  Kegiatan Deskripsi kegiatan

  c. Pertemuan III

  19. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  18. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

  17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mengenai kegiatan pembelajaran.

  10. Guru memberikan penguatan terhadap kegiatan evaluasi yang telah dilakukan.

  3.3.2.3 Observasi

  Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan sintaks dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. peneliti dibantu oleh observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks yang sudah disiapkan oleh peneliti tentang jalannya proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan sintaks dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari kegiatan awal, inti dan akhir.

  Hal yang diamati dari guru dalam penelitian ini adalah dari persiapan, membuka pelajaran, arpesepsi dan memotivasi siswa, penguasaan materi, penguasaan kelas, kesesuaian tahap pembelajaran dengan model pembelajaran, bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.. Sedangkan hal yang diamati dari siswa adalah perhatian siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa, kerjasama, pemahaman siswa serta ketertiban siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  3.3.2.4 Refleksi

  Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama tindakan berlangsung. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

  Pengumpulan data variabel model pembelajaran Project Based Learning menggunakan teknik non tes observasi. Observasi merupakan teknik teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Observasi digunakan untuk mendapat data tentang pengajaran guru di dalam kelas serta kinerja siswa dalam pembelajaran, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project based Learning.

  3.4.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

  Untuk mengumpulkan data variabel hasil belajar siswa, penulis menggunakan teknik tes. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data mengenai sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan. model pembelajaran Project Based Learning.

  3.4.1.3 Dokumentasi

  Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi juga digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dokumen yang dipakai adalah lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Dalam instrumen pengumpulan data ini disajikan beberapa data untuk mengukur hasil belajar IPA dan juga untuk mengamati pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning yang disajikan melalui

3.4.2.1 Lembar Observasi

  Tabel 6 Kisi-kisi Aktivitas Guru Langkah Keterlaksanaan Aspek-aspek Yang Diobservasi Kegiatan

  Ya Tidak Kegiatan awal

  1. Guru memeriksa kehadiran siswa

  2. Guru bertanya jawab untuk memberikan gambaran awal

  3. Guru memberikan motivasi kepada siswa

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

  5. Guru memberikan pertanyaan mendasar

  6. Guru menjelaskan topik/materi yang akan dispelajari

  7. Guru membentuk 5 kelompok secara heterogen

  8. Guru bersama siswa menentukan sebuah objek untuk dijadikan sebuah proyek.

  9. Guru bersama siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

  10. Guru menyampaikan informasi jadwal pelaksanaan dan batas waktu dalam menyelesaikan proyek.

  11. Guru menjelaskan prosedur/langkah- langkah dalam pembuatan proyek.

  12. Guru memonitoring kerja siswa.

  13. Guru melakukan refleksi terhadap hasil

  14. Guru bertanya jawab mengenai proyek yang telah dipresentasikan.

  15. Guru membantu menguatkan jawaban masing-masing siswa.

  16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa.

  17. Guru melakukan refleksi pembelajaran. Kegiatan

  18. Guru bersama siswa menyimpulkan Akhir pembelajaran.

  19. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  20. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

  

Tabel 7

Kisi-kisi Observasi Respon siswa Keterlaksanaan No. Aspek-aspek Yang Diobservasi Ya Tidak

  1. Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru secara tertib.

  3. Siswa tertib bergabung dalam kelompok yang ditentukan.

  4. Siswa dalam kelompok aktif dalam mengerjakan proyek yang diberikan

  5. Siswa membuat proyek sesuai prosedur yang telah diberikan guru

  6. Siswa tertib dalam mempresentasikan proyeknya

  7. Siswa menanggapi hasil proyek yang disampaikan oleh kelompok lain

  8. Siswa berani memberikan pertanyaan terhadap hal yang

  9. Siswa ikut serta memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah berlangsung

10. Siswa berani mengeluarkan pendapat

3.4.2.2 Kisi-kisi Soal Tes Piliihan Ganda

  Mengidentifikasi sifat cahaya kedalam bentuk periskop dan lup dari bahan

sederhana.

  1,4,8,9,11,12 , 15,17,19,22

  10 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item Jumlah Soal

  Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya

  Mengidentifikasi sifat cahaya dapat merambat lurus.

  1,12,19, 20,23, 25

  

Tabel 8

Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I

Tabel 9

Kisi- kisi Soal Tes Siklus II

  4,7,13, 16,18,22

  6 Mengidentifikasi sifat cahaya dapat dipantulkan 5, 8, 9, 11,29,30

  6 Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan

sehari-hari

  2,3,6,10, 14,26

  6 Menunjukkan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan

sehari-hari

  15,17,21, 24,27,28

  6

  Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Item Jumlah Soal Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan

  6 Mengidentifikasi sifat cahaya dapat menembus

benda bening.

  3,5,6,7,14,18 model sederhana Menyebutkan prinsip

  10 , kerja periskop dan lup dengan berdasarkan sifat menerapkan

  20,24, 25,29 cahaya sifat-sifat

  2,10,13,16,2 Mengidentifikasi

  10 cahaya 1,23,26,27,2 pemanfaatan dari alat

  8,30 optik periskop dan lup dalam kehidupan

sehari-hari.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

  Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SD Negeri Ledok 06 Salatiga, hanya saja dikerjakan oleh siswa kelas 6 yang berjumlah 18 siswa. Uji validitas dan reliabilitas instrumen siklus I dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.

  Pengujian validitas untuk instrumen soal evaluasi ini dibantu menggunakan program SPSS22.0 for Windows.Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri. Menurut Sugiyono (2013:455) batasan yang digunakan untuk menentukan validitas instrumen dengan jumlah siswa (n) = 18 dalam penelitian ini adalah 0,468.

3.4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus I

  Hasil uji validitas diketahui dari 30 item yang diuji validitasnya ada 25 item (1,2,4,5,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,25,26,27,28,29,30) yang valid dan 5 item (3,6,7,12,24) yang tidak valid. Berikut disajikan tabel 10 hasil uji validitas soal siklus I.

  Tabel 10 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Hasil Uji Validitas Bentuk Soal Item Soal Valid tidak valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, 1,2,4,5,8,9,10, 3,6,7,12,24

  Pilihan Ganda

  

19, 20,21,22,23,24,25, 6,17,18,19,20,21

26,27,28,29,30 ,22,23,24,25,26,

27,28,29,30

  3.4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus II

  Hasil uji validitas diketahui dari 30 item yang diuji validitasnya ada 26 item (1,2,3,4,5,6,8, 9,10, 11,12,13,16,17,18,19,21,22,23,24,25,26,27,28,29) yang valid dan 3 item (14,15,20,30) yang tidak valid. Berikut disajikan tabel 11 hasil uji validitas soal siklus II.

  Tabel 11 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Hasil Uji Validitas Bentuk soal Item soal Valid Tidak Valid

Pilihan Ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 14,15, 20,30

,14,15,16,17,18,19,20,21,22, ,13,16,17,18,19,21,22,23,

  

23,24,25,26,27,28,29,30 24,25,26,27,28,29

  3.4.3.3 Uji Reliablitas

  Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus alpha-

  

Cronbach . Batasan instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif jika

  dikenakan pada suatu objek. Berikut adalah batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas.

  

Tabel 12

Rentang indeks reliabilitas

  α ≤ 0,7 Reliabilitas rendah 0,7 ˂ α ˂ 0,8 Reliabilitas sedang 0,8 ˂ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus α ˃ 0,9 Reliabilitas memuaskan

  Dibawah ini merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan

  

SPSS Statistics 22 pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

Croncbrach’s Alpha.

  Tabel 13 Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha N of Items Alpha Based on

  Standardized Items

,954 ,958

  25 Tabel 14 Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Reliability Statistics

  Cronbach's Cronbach's Alpha N of Items

Alpha Based on Standardized

Items ,960 ,962

  26 Dari hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan

  peneliti menunjukan bahwa reliabilitas siklus I Istrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,954 dari 25 item yang diuji hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada pada tingkat yang memuaskan dan uji reliabilitas siklus II diperoleh Istrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,960 dari 26 item yang diuji

3.4.3.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

  Asumsi yang digunakan untuk memperoleh soal yang baik, disamping melalui uji validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan yang digunakan dalam soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal yang masuk kedalam kategori soal mudah, soal sedang dan soal sukar. Persoalan yang penting dalam melakuakn analisi tingkat kesukaran soal adalah penetuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2011:137). Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut.

  B I =

  N

  Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Jumlah siswa Kriteria indeks kesulitan soal dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Kriterianya adalah sebagai berikut: I = 0,00

  • – 0,30 = soal kategori sukar I = 0,31
  • – 0,70 = soal kategori sedang I = 0,71
  • – 1,00 = soal kategori mudah Soal evaluasi yang sudah di validitas pada siklus 1 dan siklus 2 kemudian soal tersebut ditentukan taraf kesukaranya. Uji taraf kesukaran dilaksanakan pada siswa kelas 6 SD Negeri Ledok 06 Salatiga yang berjumlah 18 orang. Instrumen tes yang akan diuji terdiri dari 30 item soal yang berbentuk pilihan ganda. Berikut hasil data tersebut.

  

Tabel 15

Taraf Kesukaran Soal Siklus 1

Indikator Kesukaran No. Item Jumlah Item

  Mudah 3,6, 24

  3 Sedang 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,

  25 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30

  Total

  30 Berdasarkan tabel 13 dari 30 soal item yang memiliki indeks kesukaran

  kategori mudah ada 3 pada item nomor 3,6, dan 24. Item yang memiliki indeks kesukaran kategori sedang ada 25 pada item nomor 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Dan item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar ada 2 pada item nomor 7, dan 12.

  

Tabel 16

Taraf Kesukaran Soal Siklus II

Jumlah Indikator Kesukaran No. Item Item

  Mudah 15, 30

  2 Sedang 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,16,

  26 17,18,19,21,22,23,24,25,26,27,28,29

  Sukar 14,20

  2 Total

  30 Berdasarkan tabel 14 dari 30 soal item yang memiliki indeks kesukaran

  kategori mudah ada 2 pada item nomor 15 dan 30. Item yang memiliki indeks kesukaran kategori sedang ada 26 pada item no. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,16, 17,18,19,21,22,23,24,25,26,27,28,29. Dan item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar ada 2 pada item nomor 14 dan 20.

3.5 Indikator Kinerja

  Untuk menentukan keberhasilan penelitian maka dirumuskan indikator kinerja yang terdiri atas indikator proses dan indikator hasil. Secara jelas dan rinci dapat diuraikan berikut ini.

3.5.1 Indikator Proses

  Kegiatan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning dikatakan berhasil jika 80% dari jumlah seluruh kegiatan pembelajaran sesuai sintaks model PjBL telah diterapkan oleh guru.

3.5.2 Indikator Hasil

  Indikator penilaian tindakan ini adalah keberhasilan kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan sekurang-kurangnya 80% siswa mendapat nilai ≥ 65 sebagai nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) dalam penelitian ini.

3.6 Analisis Data

  Analisis data adalah suatu kegiatan meneliti, menguraikan dan mengaitkan setiap informasi untuk mendapatkan kesimpulan dari tindakan yang dilakukan. Dalam penelitian menggunakan analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar.

  3.6.1 Analisis Ketuntasan

  Analisis ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menganalisis pencapaian hasil belajar IPA siswa yang diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas jika nilai akhir diatas KKM ≥ 65 dan jika ˂ 65 maka pembelajaran itu dikatakan tidak tuntas.

  3.6.2 Analisis Komparatif

  Analisis dengan teknik deskriptif komparatif adalah dengan cara membandingkan data hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi sifat-sifat cahaya pada pra siklus, siklus I, dan data hasil belajar muatan pelajaran IPA pada siklus II. Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan pada peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Project

  

Based Learning . Dalam penelitian ini jika keberhasilan keterlaksanaan langkah-

  langkah model pembelajaran Project Based Learning yang sesuai sintaks mencapai 80% maka penelitian dinyatakan berhasil.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 30

3.2. Definisi Konsep - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 12

52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dan Pengembangan 4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 1 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei berbasis Android

1 2 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Informasi Rumah Sakit Kota Salatiga Berbasis Android dengan Memanfaatkan Google Maps API

0 0 20

Perancangan Aplikasi Mobile E-Land Untuk Sistem Informasi Pertanahan Menggunakan Google Maps Berbasis Android Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Mobile E-Land untuk Sistem Informasi Pertanahan

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Line Of Sight (LOS) dan Fresnel Zone pada Perancangan Jaringan Wireless Point To Point: Studi Kasus PT. Solo Jala Buana (SoloNet) ke CV. Connectis Jati Informatika

1 5 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 21