Perancangan Aplikasi Mobile E-Land Untuk Sistem Informasi Pertanahan Menggunakan Google Maps Berbasis Android Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Mobile E-Land untuk Sistem Informasi Pertanahan
Perancangan Aplikasi Mobile E-Land Untuk Sistem Informasi Pertanahan Menggunakan Google Maps Berbasis Android
Tugas Akhir
Disusun oleh:
I Putu Gede Agus Andika Putra
672013171 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2018
1. Pendahuluan Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan lembaga milik negara bagian
pertanahan dengan tugas khusus mengatur tentang sertifikasi kepemilikan tanah,
inventarisasi dan pencatatan tanah di wilayah indonesia [1]. Hal ini sesuai dengan undang-
undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 Tentang Pendaftaran Tanah [2]. Sekitar 25,5 juta bidang lahan dari 45,5 juta luas total
bidang tanah yang belum masuk pendataan melalui sertifikasi [3]. Perlu dilakukan survey
untuk pendataan, dengan hasil akhir berupa suatu data dan informasi dalam bentuk peta.
Secara umum pembuatan peta hasil survey adalah peta yang tercetak dalam bentuk
hardcopy . Cara ini dirasakan kurang praktis karena peta ini memuat tentang batas
administratif kepemilikan tanah, yang setiap saat berubah. Penggunaaan teknologi GPS
pada smartphone sangat membantu dalam menentukan titik koordinat batas lokasi tanah.
Dengan demikian dinamika perubahan administrasi kepemilikan tanah dapat lebih akurat
dan real-time [4].Berdasarkan pada pemikiran tersebut, maka paper ini membahas pembangunan
aplikasi E-Land berbasis android dengan memanfaatkan teknologi GPS pada smartphone.
Dengan adanya aplikasi E-Land ini Kantor Pertanahan / Badan Pertanahan Nasional (BPN)
dapat mendata lahan tanah yang belum maupun sudah tersertifikasi dan masyarakat luas
dapat lebih mudah melihat pemetaan sertifikat tanah tidak secara manual, tetapi secara
digital, mempermudah penyimpanan dalam bentuk softcopy.2. Tinjauan Pusaka Penelitian yang dilakukan oleh Leonardo Rifialy dan Eko Sediyono, terkait dengan pemanfaatan cloud computing dalam google maps untuk pemetaan informasi alih fungsi lahan dikabupaten Minahasa Tenggara menghasilkan Aplikasi yang dapat digunakan untuk memantau pemanfaatan lahan. Aplikasi ini bermanfaat dalam mengetahui informasi lahan dan alih fungsinya untuk produksi pangan, beserta faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian yang digambarkan dalam suatu peta digital dengan memanfaatkan google map dan google satellite yang dikombinasukan dengan penyediaan cloud computing [5].
Penelitian yang dilakukan oleh Andang Isnandar, tentang Akurasi Pemanfaatan Citra Quickbird pada google earth untuk pemetaan bidang tanah. Hasil dari penelitian ini adalah citra yang diperoleh dengan metode scree, premium dan mosaic pada daerah relative datar memiliki akurasi yang lebih baik, dibandingkan dengan daerah relative berbukit. Perolehan citra dengan metode
premium menghasilkan akurasi lebih baik dibandingkan dengan metode screen dan
mosaic [6].Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmat Aries, tentang perbandingan koordinat hasil pengukuran batas bidang menggunakan aplikasi GPS CORS dengan metode RTK (Real Time Kinematik) NTRIP ( Networked
T r a n s p o r t a s i o f R T C M v i a I n t e r n e t P r o t o c o l ) dibandingkan
koordinat peta bidang hasil pengukuran teris tris.[7] memindahkan pin yang tersedia pada Google Map. Ketepatan pemetaan akan dikonfirmasi melalui survey lapangan dan mencocokaknnya dengan dokumen sertifikat tanah yang ada.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) menggunakan pendekatan sistem dinamis (dynamics sytem), yaitu untuk mengetahui seberapa besar pencapaian yang telah dicapai dengan pemanfaatan GPS dalam google maps untuk pemetaan sertifikat tanah. Metode penelitian Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang bersifat analisis kebutuhan tertentu dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas [8]. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D) adalah sebagai berikut;
Gambar 1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D).
Gambar 1 menunjukkan tahapan jalannya penelitian yang dijelaskan sebagai berikut : 1)
Potensi Masalah
Tahap potensi masalah dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah yang dihadapi Kantor Pertanahan dan masyarakat secara luas untuk mendapatkan informasi pertanahan yang cepat dan akurat. Informasi tersebut dapat diberikan melalui bantuan teknologi GPS dan manipulasi pemetaan pada Google Maps API V2 pada android. Dengan ini, masyarakat juga akan mendapatkan informasi secara jelas tentang batas-batas tanah yang ada disekelilingnya. 2)
Pengumpulan data
Tahap pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara menginputkan koordinat secata manual, menentukan koordinat marker pada aplikasi dengan fitur GPS, untuk menentukan titik-titik koordinat (latitude dan longtitude) batas tanah yang dimiliki oleh pemilik tanah. Dalam
- Titik pertama : -7.407243 110.519597,
- Titik kedua : -7.407312 110.519933,
- Titik ketiga : -7.406312 110.520087, -Titik keempat : -7.406255 110.519747.
3) Desain produk
Tahap desain produk atau aplikasi E-Land ini memiliki 2 user untuk melakukan proses login, yaitu sebagai admin dan user pengguna aplikasi.
login untuk admin dan user berupa email dan password. Admin mempunyai
hak akses penuh dalam penggunaan aplikasi, seperti : Melakukan input data kepemilikan tanah, seperti nomor sertifikat tanah
- pemilik, nama pemilik, luas tanah, lokasi tanah, catatan peralihan hak, pembebanan atau pencatatan lainnya dan pemilihan data berupa scan buku sertifikat tanah yang disimpan dalam bentuk pdf yang diambil sesuai dengan nomor sertifikat pemilik tanah.
- data titik koordinat tanah.
Melakukan input titik-titik koordinat tanah dan melakukan penyimpanan
- nomor sertifikat
Menghapus kepemilikan tanah dan koordinat tanah serta file pdf sesuai
- pemilik dalam bentuk digital.
Melihat buku sertifikat tanah dan melihat pemetaan sertifikat tanah
Sedangkan masyarakat pengguna aplikasi, hanya mempunyai hak akses melihat buku sertifikat tanah miliknya yang sudah di scan oleh admin dan melihat pemetaan sertifikat tanah pemilik dalam bentuk digital. 4)
Validasi desain Tahap validasi desain adalah tahap menilai desain produk atau aplikasi yang dihasilkan, yang disesuaikan dengan kebutuhan Kantor Pertanahan.
5) Revisi desain
Tahap revisi desain ini dapat dilakukan apabila para pengguna atau para ahli telah menilai kelemahan-kelemahan dari produk atau aplikasi yang dihasilkan. Apabila masih ada kelemahan pada produk atau aplikasi maka perlu dilakukan revisi desain.
6) Ujicoba produk
Tahap ujicoba produk aplikasi E-Land, akan dilakukan pada tanah-tanah yang memiliki sertifikat yang sah. 7)
Revisi produk Tahap revisi produk akan dilakukan setelah melakukan tahap ujicoba produk. Dengan mempelajari kelemahan pada produk atau aplikasi yang dihasilkan, maka peneliti akan melakukan tahap revisi produk atau aplikasi.
8) Ujicoba pemakaian
9) Revisi produk
Revisi produk akan dilakukan kembali, apabila masih terdapat kelemahan- kelemahan terhadap produk atau aplikasi yang telah dihasilkan. 10)
Produksi masal Tahap ini dapat dilakukan apabila produk atau aplikasi yang dibuat telah dilakukan ujicoba dan dapat diterapkan ke dalam kondisi nyata dan memberikan hasil yang layak untuk dikembangkan.
Perancangan penelitian ini menggunakan UML untuk membuat rancangan desain aplikasi E-Land, diagram UML yang digunakan adalah context diagram dan sequence diagram. Tujuan desain ini adalah agar pengguna dapat memahami dan mengerti perancangan desain yang akan dibangun.
Gambar 2. Context Diagram
Gambar 2 adalah context diagram dari suatu sistem pemetaan sertifikat tanah. Terdapat 2 entity, meliputi ;
1. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Input dari sistem berupa titik-titik koordinat tanah, input data kepemilikan
- tanah dan input no sertitikat tanah.
- data kepemilikan tanah yang berhasil tersimpan didalam database dan informasi sertifikat tanah berdasarkan no sertifikat tanah pemilik.
Output ke sistem berupa suksesnya penyimpanan data koordinat tanah dan
2. Pengguna sistem berupa nomor sertifikat tanah pemilik.
- sistem berupa informasi sertifikat tanah.
Input ke
Output dari
Gambar 3. Sequence Diagram BPN
Gambar 3 adalah sequence diagram BPN. Dapat dilihat pada gambar tersebut terdapat 1 aktor yaitu BPN dan 9 object yaitu login, tampilan halaman home:BPNDAO, home, BPN, home, koordinat tanah, koordinat tanah DAO, kepemilikan tanah, kepemilikan tanah DAO dan melihat sertifika
Gambar 4. Sequence Diagram Pengguna [9].
Gambar 4 adalah sequence diagram pengguna. Pada gambar tersebut terdapat 1 aktor yaitu pihak pengguna dan 5 object yaitu login, tampilan
Gambar 5. Login Activity
Gambar 5 adalah tampilan login untuk admin maupun user sebelum pengguna aplikasi masuk ke halaman utama.
Kode Program 1 : Cek Data Email, Password dan Sesion Login
Kode program 1 merupakan potongan program cek email, password dan fungsi session, dimana setiap admin atau user melakukan login dengan email masing-masing, maka yang akan ditampilkan pada halaman utama adalah data setiap nama pengguna sesuai dengan email yang di daftarkan.
Gambar 6. Register Activity
Gambar 6 adalah tampilan register untuk user yang belum mendaftar untuk
private void checkLogin( final
String email, final
String password) { JSONObject jObj = new JSONObject(response); boolean error = jObj.getBoolean( "error" ); session .setLogin( true ); JSONObject user = jObj.getJSONObject( "user" ); String namadepan = user.getString( "namadepan" ); String namabelakang = user.getString( "namabelakang" ); session
.createLoginSession(namadepan, namabelakang);
Kode Program 2 : Input Data Register registerUser( String namadepan, String namabelakang, private void final final
String email, String password) { final final
// Tag used to cancel the request String tag_string_req = ;
"req_register" .setMessage( ); pDialog "Registering ..." showDialog(); StringRequest strReq = StringRequest(Method. POST , new
- AppConfig. , Response.Listener<String>() {
URL URL_REGISTER new . . . . . . . .
@Override protected Map<String, String> getParams() {
// Posting params to register url Map<String, String> params = HashMap<String, String>(); new params.put( , namadepan );
"namadepan" params.put( , namabelakang );
"namabelakang" params.put( , email );
"email" params.put( , password );
"password" params; return
}
Kode program 2 merupakan potongan program input data register dengan
method POST untuk request ke server dalam penerimaan dan pengiriman data. Map
menjadi akses data data yang akan disimpan ke server.Gambar 7. Tampilan Menu Setelah Gambar 8. Tampilan Halaman Admin Melakukan Proses Login
Utama Setelah Admin Melakukan Proses Login
Gambar 7 adalah tampilan menu dan gambar 8 adalah tampilah awal ketika pengguna aplikasi login sebagai admin. Dapat dilihat bahwa admin mempunyai hak dalam melihat sertifikat, melakukan input kepemilikan tanah, melakukan input input koordinat tanah dan melakukan proses logout.
Gambar 10. Tampilan Input Kepemilikan Tanah
Gambar 10 adalah tampilan input data kepemilikan tanah. Proses penginputan data hanya admin yang mempunyai hak akses, seperti penginputan no sertifikat, nama pemilik, luas tanah, lokasi tanah (Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi), catatan dan pengambilan data file berupa scan sertifikat yang asli yang disimpan dalam bentuk pdf.
Kode Program 3 : Simpan Data Kepemilikan Tanah btnSimpanL.setOnClickListener( View.OnClickListener() { new
@Override onClick(View view) { public void
= .getText().toString(); nomorSertifikat etNomorSertifikat
= .getText().toString(); namaPemilik etNamaPemilik
= .getText().toString(); luasTanah etLuasTanah
= .getText().toString(); desaKelurahan etDesaKelurahan
= .getText().toString(); kecamatan etKecamatan
= .getText().toString(); kabupaten etKabupaten
= .getText().toString(); provinsi etProvinsi catatan = etCatatan .getText().toString(); . . . . . . . . .
StringRequest strReq = StringRequest(Request.Method. POST , url_insert , new new
Response.Listener<String>() { @Override onResponse(String response) { public void
Log.d( TAG , + response.toString()); "Response: "
{ try
JSONObject jObj = JSONObject(response); new
= jObj.getInt( TAG_SUCCESS ); success . . . . . . .
@Override protected Map<String, String> getParams() {
// Posting parameters ke post url Map<String, String> params = HashMap<String, String>(); new params.put( , );
"nomorSertifikat" nomorSertifikat params.put( , );
"namaPemilik" namaPemilik params.put( , );
"luasTanah" luasTanah params.put( , );
"desaKelurahan" desaKelurahan params.put( , );
"kecamatan" kecamatan params.put( , );
"kabupaten" kabupaten Kode program 3 merupakan potongan program fungsi simpan data kepemilikan tanah dengan method POST untuk request ke server dalam penerimaan dan pengiriman data. Data yang disimpan adalah nomor sertifikat, nama pemilik, luas tanah, desa kelurahan, kecamata, kabupaten, provinsi, catatan.
Kode Program 4 : Simpan PDF File
MultipartUploadRequest m = new
MultipartUploadRequest(getContext().getApplicationContext(),
.getText().toString(), PDF_UPLOAD_HTTP_URL )
etNomorSertifikat .addFileToUpload( , )PdfPathHolder "pdf" .addParameter( , )
"name" PdfNameHolder .setNotificationConfig( new UploadNotificationConfig()) .setMaxRetries(
5 ); m.startUpload();
Kode program 4 merupakan potongan program fungsi simpan pdf file ke server dengan library net.gotev:uploadservice:2.1. File pdf akan disimpan ke server dalam bentuk file dan bentuk data link untuk pemanggilan data pada lihat data yang dipilih.
Gambar 11. Tampilan Input Koordinat Tanah
Gambar 11 adalah tampilan input titik koordinat sertifikat tanah. Pada halaman aplikasi ini hanya admin yang mempunyai hak akses untuk menginputkan titik koordinat. Dalam proses penginputan titik koordinat, admin hanya dapat menginputkan maksimal 10 titik koordinat. Setelah admin selesai menginputkan
. titik koordinat, admin dapat melakukan klik button simpan
Kode Program 5 : Simpan Koordinat Tanah btnSimpan.setOnClickListener( View.OnClickListener() { new
@Override onClick(View view) { public void
= .getText().toString(); nomorSertifikat etNomorSertifikat
= .getText().toString();
koorX1 etKoorX1
= .getText().toString();
koorX2 etKoorX2
= .getText().toString();
koorX3 etKoorX3
= .getText().toString();
koorX4 etKoorX4
= .getText().toString();
koorY1 etKoorY1
= .getText().toString();
koorY2 etKoorY2
= .getText().toString();
koorY3 etKoorY3
= .getText().toString();
koorY4 etKoorY4 . . . . . .StringRequest strReq = StringRequest(Request.Method. , , new POST url_insert new
Response.Listener<String>() { . . . . . . . JSONObject jObj = JSONObject(response); new
= jObj.getInt( TAG_SUCCESS ); success . . . . . . . params.put( , );
"nomorSertifikat" nomorSertifikat params.put( , );
"aKoordinatX" koorX1 params.put( , );
"aKoordinatY" koorY1 params.put( , );
"bKoordinatX" koorX2 params.put( , );
"bKoordinatY" koorY2 params.put( , );
"cKoordinatX" koorX3 params.put( , );
"cKoordinatY" koorY3 params.put( , );
"dKoordinatX" koorX4 params.put( , );
"dKoordinatY" koorY4
Kode program 5 merupakan potongan program fungsi simpan data kepemilikan tanah dengan method POST untuk request ke server dalam penerimaan dan pengiriman data. Data yang disimpan adalah koordinat latitude dan longitude sesuai koordinat yang ditentukan.
Gambar 11. Tampilan untuk Melihat Sertifikat Gambar 11 adalah tampilan untuk melihat data sertifikat kepemilikan tanah.
Setelah melakukan penginputan nomor sertifikat maka akan muncul data sesuai dengan nomor sertifikat yang di input.
Gambar 12. Tampilan Buku Sertifikat Tanah yang Sudah di Scan
Gambar 12 adalah tampilan buku sertifikat tanah yang sudah di scan dan di simpan dalam bentuk file pdf. Tampilan buku sertifikat tanah ini tampil sesuai nomor sertifikat yang di pilih dari data melihat data.
Gambar 13. Tampilan Pemetaan Sertifikat Tanah Secara Digital Gambar 13 adalah tampilan hasil pemetaan sertifikat tanah secara digital.
Admin dan User akan mendapatkan beberapa informasi seperti, nomor sertifikat
tanah, nama pemilik tanah, lokasi tanah, catatan, luas tanah dan nilai titik koordinat tanah yang berbeda-beda. Pada pengukuran luas area koordinat, aplikasi E-Land menggunakan library com.google.maps.android:android-maps-utils:0.5+
“ ” yang telah disediakan untuk pengukuran luas area koordinat polygon pada Google
Maps API V2.
Gambar 15. Tampilan Halaman Gambar 14. Tampilan Menu Utama Setelah User Melakukan Proses Login Setelah User Melakukan Proses Login
Gambar 14 adalah tampilanmenu dan gambar 15 adalah halaman awal setelah user melakukan proses login pada aplikasi. Dapat dilihat bahwa user hanya mempunyai hak dalam melihat sertifikat tanah dan melakukan proses log out.
Gambar 16. Tampilan Halaman Saat User Melihat Sertifikat
Gambar 16 adalah tampilan untuk melihat sertifikat kepemilikan tanah dan melihat pemetaan sertifikat tanah secara digital. Didalam aplikasi pemetaan sertifikat tanaha ini user dapat melihat sertifikat tanahnya sesuai nomor sertifikat yang dipilih.
Gambar 12. Tampilan Buku Sertifikat Tanah yang Sudah di Scan
Gambar 12 adalah tampilan buku sertifikat tanah yang sudah di scan dan di simpan dalam bentuk file pdf. Tampilan buku sertifikat tanah ini tampil sesuai nomor sertifikat yang di pilih dari data melihat data.
Gambar 13. Tampilan Pemetaan Sertifikat Tanah Secara Digital Gambar 13 adalah tampilan hasil pemetaan sertifikat tanah secara digital.
Admin dan User akan mendapatkan beberapa informasi seperti, nomor sertifikat
tanah, nama pemilik tanah, lokasi tanah, catatan, luas tanah dan nilai titik koordinat tanah yang berbeda-beda.
Dari hasil perhitungan titik koordinat dan perhitungan luas area dari koordinat utm, terdapat data : : ST2017080821738
No sertifikat
2
: ± 4.640 m .- 2.
Luas tanah
- Dari data dan hasil yang didapat, kelemahan terdapat pada perhitungan luas daerah
tanah yang kurang akurat pada aplikasi E-Land yang menggunakan perhitungan rumus
: ± 4.236,83 m Luas Area Koordinat
polygon [10] yang disediakan pada perpustakaan Geometri [11] pada bahasa pemrograman
java dibanding dengan hasil perhitungan luas daerah menggunakan rumus heron yang
diteliti oleh Vikky Aprelia Windarni, Eko Sediyono dan Adi Setiawan dengan judul
penelitian Analysis of Land Area Caltulation Using of GPS Technology [12]. Selain itu
mengingat GPS tidak selalu tepat di posisi pengguna smartphone. Dengan fitur marker
dengan fungsi draggable di google maps, petugas survei dapat menyesuaikan posisi
koordinat lebih tepat dengan keadaan area nyata pada peta digital digital [13]. Diharapkan
informasi yang di dapat Badan Informasi Nasional lebih dan masyarakat lebih lengkap,
akurat dan terpercaya.Dari penelitian pendahuluan ini dapat dibandingkan dengan penelitian tentang
Design of e-Land Record Information System with Google Map Using Mobile Commerce
yang diteliti oleh Kanwalvir Singh [14]. Makalah ini memperkenalkan fitur, teknologi dan
desain aplikasi perangkat mobile Android, mobileLoanapp untuk customer (client) bank
untuk diproses. Informasi yang didapat dari disain aplikasi dengan fitur peta google, masih
termasuk deskripsi daerah, nama desa, nama kabupaten dan informasi harga tanah.Berdasarkan hasil dari penelitian dan perancangan desain yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile E-Land ini lebih praktis dalam penggunaannya, baik dari Admin maupun User. Admin lebih mudah dalam menginputkan data koordinat ke data server karena koordinat tidak diinputkan dengan manual saja tetapi juga dengan GPS dan pin pada peta dapat diatur koordinatnya. Untuk User lebih mudah untuk mengaksesnya dan responsive. Untuk ukur luas area nyata dengan luas area koordinat dapat di tarik kesimpulan hasilnya nyaris sama.
Pada aplikasi E-Land ini masih ada kekurangan sehingga diperlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut mengingat makin lama makin berkembangnya teknologi.
[1] Badan pertanahan nasional. http://kot-salatiga.bpn.go.id/Tentang- Kami/Sekilas.aspx, Accessed on Agustus 08, 2017. [2] Badan pertanahan nasional. cessed on Agustus 08, 2017. [3] Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Preraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. Accessed on August 08, 2017. [4]
Sahoo, B. P. S and Rath, Satyajit, ” Integrating GPS, GSM and Cellular Phone for Location Tracking and Monitoring,” Proceedings of the International Conference on Geospatial Technologies and Applications, IIT Bombay, Mumbai, India, 2012, February 26-29.
[5] Rifialy, Leonardo and Sediyono, Eko; Setiawan, Andi, ”Pemanfaatan Cloud Computing Dalam Google Maps untuk Pemetaan Informasi Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Minahasa Tenggara”, Seminar Nasional Teknologi Informasi, 2013, pp.52-58.
[6] Isnandar, Andang, “Kajian Akurasi Pemanfaatan Citra Quickbird pada Google Earth untuk Pemetaan Bidang Tanah,” Institut Teknologi Bandung.
2008. [7] Rakhmat Aries , Aris Sunantyo, Fajar Subhianto
, Hidayat P, “Studi Pemetaan Titik Batas Bidang Tanah Menggunakan Aplikasi GPS CORS dengan Metode RTK-NTRIP “, Universitas Gadjah Mada.
[8] Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.,2010. [9]
Vikky, Eko Sediyono and Adi Setiawan. “Using GPS and Google Maps for
Mapping Digital Land Certificates.”, 2016 International Conference on
Informatics and Computing (ICIC) [10] Math Open Reference. Accessed on Agustus 28, 2017 [11] cessed on Agustus 28, 2017
[12] Vikky, Eko Sediyono and Adi Setiawan. “Analysis of Land Area Caltulation Using of GPS Technology.“, Vol. 9, No. 1, Juli 2017 [13] Google Maps APIs.
[14] Kanwalvir Singh and Himanshu Aggarwal. “Design of e-Land Record Information System with Google Map Using Mobile Commerce.“, Journal of Software Engineering and Applications, 2013, 6, 221-228.