Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei berbasis Android

Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei
berbasis Android

Artikel Ilmiah

Peneliti:
Sam Petrus Rahangmetan (672012154)
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2017

Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei
berbasis Android

Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Sam Petrus Rahangmetan (672012154)
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2017

1.

Pendahuluan

Berkembangnya teknologi saat ini sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
penggunaan mobile device dalam membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi
masyarakat sehari – hari. Android merupakan sistem operasi mobile yang paling banyak digunakan
diseluruh dunia dan terus berkembang[1]. Penggunaan teknologi mobile memiliki keuntungan

tersendiri dalam pengembangan aplikasi-aplikasi yang mendukung kinerjanya. Teknologi ini telah
dikembangkan di berbagai bidang untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya mulai dari
pendidikan, bisnis, budaya, hingga pariwisata.
Pariwisata merupakan sektor yang sangat penting sebagai sumber ekonomi negara dan
masyarakat. Pengembangan sosial dan budaya dan mempromosikan citra bangsa di luar negeri. Di
era otonomi daerah sekarang ini pembangunan sektor pariwisata menjadi lebih penting lagi bagi
pengembangan suatu daerah, karena setiap daerah dituntut untuk dapat menggali sumber-sumber
pendapatan daerah yang dapat memberikan kontribusi pendapatan asli daerah dan meningkatkan
ekonomi lokal[2].
Kepulauan Kei merupakan bagian dari Provinsi Maluku yang terletak di tenggara pulau
Ambon dan terdiri dari dua daerah otonom yaitu Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.
Dewasa ini pariwisata di Kepulauan Kei mulai berkembangan, dari wisata alam, wisata bahari,
wisata budaya, dan wisata – wisata lainnya. Pada tahun 2016, Kepulauan Kei mendaptkan
penghargaan “Surga Wisata Tersembunyi Terpopuler” melalui Anugerah Pesona Indonesia (API).
API merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dalam upaya
membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia[3].
Melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2016 terdapat
35 tempat wisata yang ada di Kepulauan Kei, akan tetapi hanya sebagian kecil tempat wisata yang
sering dikunjungi oleh wisatawan [4]. Menurut data tersebut, hanya terdapat lima tempat wisata
yang sering dikunjungi yaitu Pantai Ngurbloat, Pantai Ngursarnadan, Pulau Ohoieuw, Ngurtavur,

dan Goa Hawang padahal tempat wisata yang lainnya tidak kalah bagus dan memiliki keindahan
tersendiri dibandingkan dengan lima tempat wisata tersebut. Sebagai contoh, air terjun Hoko
merupakan air terjun yang sangat jernih dan langsung mengarah ke pantai, atau desa adat Tanimbar
Kei yang masyarakatnya hidup rukun secara berdampingan hingga sekarang. Sangat disayangkan
karekan kurangnya penyebaran informasi atau promosi yang kurang efektif tentang lokasi wisata
secara lengkap kepada wisatawan sehingga wisatawan hanya berkunjung ke tempat-tempat wisata
yang populer.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana merancang dan mengimplementasikan pemetaan lokasi wisata Kepulauan Kei berbasis
Android. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk membuat aplikasi pemetaan lokasi wisata
di Kepulauan Kei berbasis Android. Penelitian ini memanfaatkan perkembangan teknologi mobile
dengan sistem operasi Android sebagai media penyebaran informasi pariwisata di Kepulauan Kei
yang dikembangkan menggunakan Android native, sehingga aplikasi yang dihasilkan bersifat
native atau asli. Keuntungan dari Android native ialah mendukung fitur perangkat mobile yang
digunakan seperti GPS (Global Positioning System) sebagai sistem navigasi dan Google Maps API
sebagai media pemetaan lokasi digital. Adapun tujuan pembuatan aplikasi ini yaitu meningkatkan
minat wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata ke Kepulauan Kei.

2.


Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu

Pada penelitian yang berjudul Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hotel Kota Palembang
berbasis Android ini menjelaskan mengenai pemanfaatan teknologi dalam menjawab
permasalahan pencarian hotel di Kota Palembang. Pada penelitian ini menjelaskan tentang langkah
– langkah yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi pencarian hotel di Kota Palembang dengan
dengan memanfaatkan teknologi Android. Pengembangan aplikasi ini, menggunakan PhoneGap,
Google Maps API, Web Service, PHP dan XAMPP dimodelkan dengan diagram-diagram UML
(Unified Modelling Language). Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan metode
observasi, studi pustaka, dan wawancara. Adapun keluaran yang dihasikan dari pembuatan sistem
ini adalah Aplikasi Pencarian Hotel di Kota Palembang berbasis Android. Dari hasil penelitian ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa Aplikasi ini mampu membantu wisatawan menemukan hotel
sesuai kebutuhannya. Aplikasi hotel juga dapat menjadi sarana bagi pencari hotel dalam
memperoleh informasi hotel dengan mudah melalui peta Online [5].
Pada Penelitian yang berjudul Aplikasi Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Polsek
berbasis Android di wilayah Provinsi Bangka Belitung yang dibuat dengan menggunakan
pemrograman java Android / native application dapat mengakses informasi lokasi polsek yang
ada di Bangka Belitung, selain itu penerapan teknologi GPS dalam aplikasi ini membuat pengguna
dapat mengetahui lokasi keberadaannya. Keuntungan dalam menggunakan aplikasi ini adalah
dapat menyajikan informasi secara cepat dan akurat, menghemat waktu untuk pencarian lokasi,

dan mengurangi pekerjaan yang berulang-ulang[6].
Dari kedua penelitian di atas dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi mobile dalam hal
ini sistem operasi Android sangat membantu masyarakat, terutama menyediakan informasi terkait
lokasi yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti hotel, sebagai tempat menginap,
ataupun polsek, sebagai tempat pengaduan masyarakat. Selain itu pengembangan Android sangat
dimudahkan dengan adanya fitur – fitur pendukung seperti GPS dengan bantuan Google Maps
API. Sehingga pada penelitian ini digunakan sistem operasi Android sebagai media untuk
menyediakan informasi digital kepada masyarakat.
Android adalah sistem operasi untuk telepon selular yang berbasis Linux, yang bersifat open
source. Android merupakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka sendiri dan untuk digunakan oleh berbagai macam mobile device. Hal ini memungkinkan
para pengembang menulis kode terkelola (managed code) dalam bahasa pemograman Java,
mengontrol device via library Java yang dikembangkan oleh Google. Selain itu Android juga
menawarkan beragam SDK yang berupa Tools dan API sehingga memungkinkan para pengembang
aplikasi untuk membuat aplikasi dan mendistirbusikannya dengan mudah melalui pusat aplikasi
Android (Google Play Store). Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc, dengan
dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini
dirilis secara resmi pada tahun 2007, yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat
seluler[7].
Android native merupakan pembuatan aplikasi yang secara khusus terfokus pada salah satu

sistem operasi, seperti Objective-C atau Swift untuk iOS atau java untuk Android. Android native
ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu aplikasi yang dibuat semakin cepat/ringan, akses yang
didapat lebih banyak seperti GPS, kamera, kontak, accelerometer dan yang lainnya, serta aplikasi
ini dapat menggunakan sistem pemberitahuan pada perangkat dan dapat bekerja secara offline.
Dengan aplikasi ini seorang programmer dapat mempelajari dan menerapkan hanya satu bahasa

pemrograman untuk satu platform, dengan kata lain dapat memfokuskan pada satu bahasa
pemrograman tertentu[8].
Google Maps merupakan bentuk layanan peta online dari Google yang menawarkan
teknologi pemetaan berupa gambar dari satelit untuk seluruh dunia menggunakan layanan berbasis
peta. Aplikasi mobile Google Maps merupakan salah satu aplikasi populer, dengan lebih dari 54%
dari pemilik smartphone yang menggunakannya. Selain itu Google Maps juga mempunyai
platform open source yang mempermudah penggunaannya dalam aplikasi – aplikasi, namun harus
memenuhi syarat yang telah diterapkan. Google Maps memberikan kebebasan kepada
pengembang untuk mengembangkan teknologi pemetaan yang berbasis Google Maps, sehingga
dapat memperkaya fitur yang sebelumnya ada pada Google Maps. Dalam hal ini pengembangan
platform Google Maps menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang dinamakan dengan Maps
API Java Script Programming yang khusus digunakan dalam pemetaan menggunakan Google
Maps[9].
3.


Metode Penelitian

Incremental Model digunakan sebagai pengembangan sistem. Model ini dibagi menjadi dua
tahap. Tahap pertama meliputi Requirement, Specification dan , Architecture Design, sedangkan
pada tahap kedua meliputi Analys, Design, Code, dan Test.
Requirement, pada bagian ini dilakukan penentuan lokasi wisata yang tersebar di Kepulauan
Kei dan nantinya digunakan sebagai data dan kemudian merupakan langkah awal dalam
membangun sistem aplikasi ini. Specification, pada bagian ini dilakukan proses spesifikasi tempat
dan jenis wisata dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya. Architecture
Design, yaitu melakukan perancangan aplikasi dengan menggunakan UML. Analys, pada bagian
ini dilakukan analisis data yang telah dikumpulkan. Design, merupakan proses pembuatan
kerangka antarmuka sistem aplikasi. Berikutnya Code, setelah melakukan proses desain
antarmuka aplikasi selanjutnya dilakukan pengkodean atau implementasi desain kedalam program.
Tahap yang terakhir yaitu Test, merupakan tahap pengujian atau evaluasi sistem dan aplikasi, dapat
seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Pemodelan Pemetaan Lokasi Wisata di Kepulauan Kei [10].

Sistem ini dirancang menggunakan UML (Unified Modelling Language), ke dalam tiga

diagram, yaitu: use case diagram, diagram activity dan class diagram. Use case diagram berguna
untuk mendiskripsikan tindakan sistem dari sudut pandang pengguna dan untuk menjelaskan
fungsi dan proses utamanya, serta pada aplikasi ini aktor yang menggunakannya adalah pengguna.
Pada use case diagram yang terdapat pada Gambar 2, dapat dijelaskan bahwa pengguna akan
langsung masuk pada halaman utama ketika aplikasi mulai di jalankan. Pada halaman ini pengguna
dapat memilih lokasi tujuan wisata berdasarkan jenis wisata atau dengan cara memilih titik awal
(posisi awal) dan titik akhir (posisi akhir). Menu Bantuan berguna untuk mendeskripsikan
penggunaan aplikasi, Menu Dokumentasi, mendeskripsikan hasil dokumentasi pada destinasi
wisata, dan menu tentang menjelaskan tentang aplikasi.

Gambar 2. Use Case Diagram

Saat pengguna menjalankan aplikasi, secara bersamaan aplikasi menampilkan menu
utama. Menu utama langsung masuk ke Menu Peta Lokasi Wisata. Pada menu ini terdapat Menu
Navigasi yaitu destinasi wisata secara keseluruhan ataupun dapat dipilih sesuai jenis destinasi
wisata yang tersedia dan juga terdapat proses pencarian rute lokasi. Untuk menampilkan rute
destinasi wisata, pengguna dapat memilih Posisi Awal sebagai Star Position dan Tujuan sebagai
End Position. Selain itu pengguna juga dapat memilih Menu Bantuan, Dokumentasi dan Tentang,
dimana menu – menu tersebut mendeskripsikan kebutuhan informasi tambahan kepada pengguna
dalam menjalankan aplikasi ini.

Activity Diagram yang terdapat pada Gambar 3, menjelaskan tentang alur tindakan dalam
sistem, alur sistem dari mulai hingga berakhir serta percabangan yang mungkin terjadi pada
aplikasi ini.

Gambar 3. Activity Diagram

Berikutnya, Class Diagram menggambarkan struktur objek, deskripsi objek, class
package, serta relasi antara yang satu dengan yang lain. Class diagram digambarkan kedalam
beberapa kelas serta paket yang ada dalam sistem. Class diagram aplikasi ini dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 4. Class Diagram

Pada Class diagram Gambar 4, Class MainActivity adalah class utama yang akan
dijalankan aplikasi, pada class ini akan menampilkan Peta Lokasi Wisata serta menu pilihan
lainnya. TourLocationFragment, DocumentationFragment, HelpFragment dan AboutFragment
berfungsi sebagai menu pada aplikasi yang menampilkan deskripsi sesuai judul menu tersebut.
Selain itu DownloadTask bertugas untuk mengeksekusi polyline dan menampilkan rute lokasi
wisata. Sedangkan PickTourActivity berfungsi menyimpan Start Position yang merupakan titik
awal dan End Position sebagai titik akhir rute, dan untuk menampilkan rute sistem akan terhubung

dengan database pada class DataSource dan melakukan proses menampilkan rute.

Gambar 5. Alur Pengelolaan Tempat Wisata Kepulauan Kei oleh Pemerintah Daerah [4]

Gambar 5 merupakan proses pengelolaan destinasi wisata oleh Pemerintah Daerah melalui
Dinas Pariwisata masih menggunakan pihak ketiga sebagai pelaksana lapangan yang secara
langsung mengolah dan menyediakan sarana pendukung seperti transportasi kepada wisatawan
saat berkunjung ke Kepulauan Kei. Pihak ketiga dalam hal ini merupakan Serikat Usaha Restoran
dan Perhotelan (swasta) dan Biro Perjalanan Wisata (swasta). Untuk itu wisatawan yang ingin
mengujungi destinasi wisata di Kepulauan Kei, biasanya menggunakan Jasa pihak ketiga dan
sebagai penanggung jawab aktivitas wisatanya yaitu Dinas Pariwata.
Sistem pada aplikasi ini dibuat dengan mengacuh pada alur yang baru (Gambar 6a) dan
dibuat arsitektur sistem (Gambar 6b). Dapat didefenisikan bahwa hanya dengan memanfaatkan
aplikasi yang ada wisatawan dapat melakukan perjalanan wisata. Wisatawan bisa memilih tempat
wisata dan melakukan perjalanan wisata dengan mudah sesuai jenis wisatanya dan secara langsung
tanpa harus melalui pihak ketiga sebagai penyedia jasa perjalanan serta dapat memberikan
efektivitas perjalanan wisata sesuai waktu yang diharapkan.

Gambar 6a. Alur yang baru


Gambar 6b. Arsitektur Sistem

4.

Hasil dan Pembahasan

Kepulauan Kei terdapat memiliki 47 tempat wisata yang terbagi kedalam empat jenis wisata
yaitu Wisata Pantai/Mangrove, Wisata Pemandian/Air Terjun, Wisata Religi dan Wisata
Sejarah/Budaya. Hasil penelitian berupa aplikasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei berbasis
Android. Aplikasi ini memiliki empat Halaman antar muka, yaitu Peta Lokasi Wisata,
Dokumentasi, Bantuan, dan Tentang. Pada saat aplikasi dijalankan, aplikasi akan menampilkan
logo aplikasi yang dibuat dengan Splash screen Activity sehingga terlihat seperti animasi bergerak
dapat dilihat Gambar 7.

Gambar 7. Halaman Peta Lokasi Wisata

Kode Program 1 merupakan kode program yang berisi perintah implementasi antarmuka
peta Kepulauan Kei dengan Google Maps API pada aplikasi. Kode program ini bertujuan untuk
menghubungkan aplikasi dengan Google Maps API yang ada pada Android sehingga saat
dijalankan aplikasi hanya akan menampilkan peta Kepulauan Kei dengan titik zoom out pada
LatLing atau titik koordinat -5.642810,132.827438.
Kode Program 1 Implementasi Peta Kepulauan Kei
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

public void onMapReady(GoogleMap map)
{
this.googleMap = map;
googleMap.animateCamera(CameraUpdateFactory.newLatLngZoom(new LatLng(-5.642810,
132.827438), 9.f));
googleMap.setMapType(MAP_TYPES[curMapTypeIndex]);
.
if (ActivityCompat.checkSelfPermission(getActivity(),
Manifest.permission.ACCESS_FINE_LOCATION) != PackageManager.PERMISSION_GRANTED &&
ActivityCompat.checkSelfPermission(getActivity(),
Manifest.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION) != PackageManager.PERMISSION_GRANTED)
{
ActivityCompat.requestPermissions(getActivity(), new
String[]{Manifest.permission.ACCESS_FINE_LOCATION,
Manifest.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION}, PERMISSION_REQUEST);
}

Kode Program 2 Pengelompokan Jenis Wisata
1. DataSource dataSource = new DataSource(getActivity());
2. for (Tour item : dataSource.getAllDataTour())
3. {
4. Log.i(TAG, item.getTourName() + ", " + item.getLatitude() + " - " +
5. item.getLongitude());
6. LatLng latLng = new LatLng(Double.parseDouble(item.getLatitude()),
7. Double.parseDouble(item.getLongitude()));
8. options = new MarkerOptions().position(latLng);
9. if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("pantai"))
10. {
11. options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());
12. options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_CYAN))
13. beachTours.add(options);
14. }
15. else if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("sejarah"))
16. {
17. options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());
18. options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_ORANGE)
19. historyTours.add(options);
20. }
21. else if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("religi"))
22. {
23. options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());
24. options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_GREEN));
25. religionTours.add(options);
26. }
27. else if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("pemandian"))
28. {
29. options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());
30. options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_RED));
31. bathTours.add(options);
32. }
33. googleMap.addMarker(options);
34. }
35. markers.put("pantai", beachTours);
36. markers.put("religi", religionTours);
37. markers.put("sejarah", historyTours);
38. markers.put("pemandian", bathTours);
39. }

Kode Program 2 merupakan kode program yang berisi perintah untuk membuat jenis
wisata Kepulauan Kei dan dibedakan dengan menggunakan warna pin pada aplikasi. Selanjutnya
aplikasi menampilkan Halaman Peta Lokasi Wisata pada botton All Tours. All Tour merupakan
botton Navigation yang memuat semua jenis wisata di Kepulauan Kei yang sudah dipetakan
menggunakan Google Maps API yang dapat dilihat pada Gambar 8. Terdapat icon berupa pin
berwarna yang merupakan pengelompakan jenis wisata yang ada di Kepulauan Kei. Pengguna
dapat memilih jenis wisata yang diinginkan untuk melakukan perjalanan wisata dengan memilih
botton navigation yang ada di samping botton All Tours. Ketika botton Navigation yang dipilih
contohnya jenis wisata pantai, maka peta lokasi hanya menampilkan destinasi wisata yang
tergolong dalam jenis wisata pantai.

Gambar 8. Halaman Peta Lokasi Wisata

Kode Program 3 Pemilihan Jenis Tempat Wisata
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.

private void displayTourByGroup(int tourGroup) {
Iterator iterator = markers.keySet().iterator();
switch (tourGroup) {
case Tour.ITEM_BEACH:
//startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_BEACH);
groupName = "pantai";
break;
case Tour.ITEM_HISTORY:
//startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_HISTORY);
groupName = "sejarah";
break;
case Tour.ITEM_RELIGION:
//startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_RELIGION);
groupName = "religi";
break;
case Tour.ITEM_BATHS:
//startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_BATHS);
groupName = "pemandian";
break;
default:
//startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ALL_ITEMS);
break;
}
//clear all the markers from map
googleMap.clear();
while (iterator.hasNext()) {
String tourTypeName = (String) iterator.next();
ArrayList listMarkerType = (ArrayList)
markers.get(groupName);
for (MarkerOptions mItem : listMarkerType) {
Log.i(TAG, "Tour Type : " + tourGroup + ", " + mItem.getTitle());
if (tourTypeName.equalsIgnoreCase(groupName)) {
Marker marker = googleMap.addMarker(mItem
}
}
}
}

Kode Program 3 merupakan kode program yang berisi perintah pemilihan jenis tempat
wisata yang telah dikelompokan melalui fungsi botton Navigation. Fungsi botton kemudian
dijadikan sebagai pilihan jenis wisata yang telah dikelompokan, sehingga saat memilih salah satu
jenis wisata maka yang akan ditampilkan hanya jenis wisata tersebut. Pada aplikasi ini terdapat
empat jenis wisata yang ada di Kepulauan Kei yaitu wisata pantai wisata religi, wisata sejarah, dan
wisata pemandian. Hasil implementasi dari Kode Program 3 dapat dilihat pada Gambar 9a dan 9b.
Dengan adanya pengelompokan tempat wisata sesuai jenis pada aplikasi ini diharapkan pengguna
dapat dengan mudah memilih jenis wisata yang ingin dikunjungi.

Gambar 9a. Jenis Wisata Pantai

Gambar 9b. Jenis Wisata Pemandian

Start Position dan End Position disediakan apabila pengguna ingin melakukan perjalanan
wisata dengan memilih titik awal dan titik akhir perjalanan. Sistem kemudian mengecek lokasi
wisata yang dimasukan pada edit text, kemudian sistem menampilkan rute menggunakan polyline,
seperti pada Gambar 10.

Gambar 10. Aplikasi menampilkan rute dari Start Point ke End Point

Gambar 11 merupakan Menu Dokumentasi, pengguna dapat melihat hasil dokumentasi
berupa gambar – gambar terkait dengan tempat wisata ataupun aktivitas wisata. Dokumentasi juga
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan perjalanan wisata dikarenakan sebagain
wisatawan seringkali memilih tempat wisata dengan pemandangan yang indah. Selain itu
dokumentasi merupakan media promosi yang efektif kepada wisatawan.

Gambar 11. Menu Dokumentasi

Pengujian sistem ini menggunakan metode black box testing untuk melakukan pengetesan
funsional program. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui output yang dihasilkan dari
pengolahan sistem benar-benar sesuai dengan output yang diharapkan oleh pengguna sistem
aplikasi. Dapat dilihat pada Tabel 1 tentang pengujian aplikasi ini yang diuji oleh admin sebagai
pengguna aplikasi.
Tabel 1 Hasil Black Box Testing
Rancangan Proses
Splash Screen menampilkan Logo Aplikasi
Memilih menu Dokumentasi
Memilih menu Bantuan
Memilih menu Tentang
Memilih Peta Lokasi Wisata
Memilih Jenis Wisata Pantai
Memilih Jenis Wisata Sejarah
Memilih Jenis Wisata Religi
Memilih Jenis Wisata Pemandian
Input data Start Position
Input data End Position
Menampilkan rute dari hasil input data
Start dan End Position

Hasil yang diharapkan
Menampilkan logo aplikasi
Menampilkan hasil dokumentasi berupa
gambar
Menampilkan penjelasan bantuan
Menampilkan penjelasan tentang aplikasi
Menampilkan semua objek wisata di
Kepulauan Kei
Menampilkan objek wisata Pantai di
Kepulauan Kei
Menampilkan objek wisata Sejarah di
Kepulauan Kei
Menampilkan objek wisata Religi di
Kepulauan Kei
Menampilkan objek wisata Pemandian di
Kepulauan Kei
Memasukan salah satu lokasi wisata
Memasukan salah satu lokasi wisata
Menampilkan rute dari lokasi start ke end
position

Hasil yang muncul
Menampilkan output

Hasil
Sesuai

Menampilkan output

Sesuai

Menampilkan output
Menampilkan output

Sesuai
Sesuai

Menampilkan output

Sesuai

Menampilkan output

Sesuai

Menampilkan output

Sesuai

Menampilkan output

Sesuai

Menampilkan output

Sesuai

Menampilkan output
Menampilkan output

Sesuai
Sesuai

Menampilkan output

Sesuai

Klik tombol perbesar (+)
Klik tombol perkecil (-)
Klik tombol lokasi anda

Memperbesar peta
Memperkecil peta
Menampilkan lokasi saat ini

Menampilkan output
Menampilkan output
Menampilkan output

Sesuai
Sesuai
Sesuai

Pengujian sistem ini dilakukan dengan membagi kuisioner kepada tiga puluh lima responden
mahasiswa UKSW untuk mengetahui pendapat tentang aplikasi ini. Kuisioner memiliki delapan
pernyataan dalam skala Likert dengan lima skala yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Dapat dilihat pada Tabel 2 hasil perhitungan
dengan menggunakan skala Likert.
Tabel 2 Hasil Perhitungan Skala Likert
NO.
1.
2.
3.
1
1.
2
3
4

PERNYATAAN
PENGGUNA INTERFACE
Fungsi menu sudah sesuai
Aplikasi mudah digunakan
Semua fitur dapat berjalan dengan baik
KONTEN
Aplikasi berjalan dengan baik
FUNSIONALITAS
Aplikasi ini sangat berguna bagi saya
Aplikasi ini mempermudah perjalanan wisata
Saya memperoleh semua informasi tempat wisata
Saya tertarik untuk melakukan perjalanan ke Kepulauan Kei

SS

S

N

TS

STS

Hasil

13
17
10

18
14
19

4
4
6

0
0
0

0
0
0

85.15%
87.43%
82.29%

13

17

5

0

0

84.58%

12
12
13
24

19
20
17
10

4
3
5
1

0
0
0
0

0
0
0
0

84.58%
85.15%
84.58%
93.15%

Terdapat lima interval kelas dari lima skala yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0% –
19,99% = sangat tidak setuju (buruk), 20% – 39,99% = tidak setuju (kurang baik), 40% –
59,99% = cukup / netral, 60% – 79,99% = setuju (baik), dan 80% – 100% = sangat setuju (sangat
baik). Dapat dilihat pada hasil presentasi kuisioner bahwa rata-rata presentasi responden berada
pada interval kelas kelima yaitu sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
aplikasi ini responden mendapatkan informasi terkait tempat wisata dan tertarik untuk berkunjung
atau melakukan perjalanan wisata ke Kepulauan Kei.

5.

Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu Pemanfaatan
teknologi sebagai media informasi menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan terkait
promosi pariwisata. Melalui aplikasi ini wisatawan dapat menemukan informasi tempat wisata
secara lengkap yang ada di Kepulauan Kei, selain itu dapat meningkatkan minat wisatawan untuk
berwisata tidak hanya ke tempat – tempat wisata yang populer.
Berdasarkan rumusan masalah, dengan meggunakan metode Incremental Model dilakukan
proses perancangan model aplikasi hingga implementasi pemetaan lokasi wisata Kepulauan Kei
Berbasis Android. Untuk proses pengkodean digunakan Android Studio dengan memanfaatkan
teknologi Android native sehingga aplikasi yang dihasilkan bersifat native atau asli. Google Maps
API dimanfaatkan sebagai media dalam pemetaan lokasi wisata di Kepulauan Kei pada aplikasi
ini.
Saran bagi pengembangan yang dapat dilakukan dikemudian hari adalah menambahkan
informasi terkait dengan pariwisata lainnya, sebagai contoh hotel, layanan publik, serta yang
lainnya agar dapat mendukung aktivitas pariwisata di Kepulauan Kei. Sehingga pada aplikasi ini
pengguna dapat mengakses informasi tempat wisata, hotel dan layanan publik dengan mudah.

6.

Daftar Pustaka
[1]

Refsnes Data. 2016. Mobile Devices Statistic. http://www.w3schools.com
browser/browsers_mobile.aps (diakses tanggal 13 November 2017)
[2] Nandi, 2008. Pariwisata dan sumberdaya Manusia, Jurnal GEA Jurusan Pendidikan
Geografi Vol. 6
[3] Siaran Pers Malam Penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2016, 2016.
http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp (diakses tanggal 25 September 2017)
[4] Kabupaten Maluku Tenggara dalam Angka, Tahun 2016, 2016, Badan Pusat Statistik
Maluku Tenggara, Langgur.
[5] Intarto, 2016. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hotel Kota Palembang Berbasis
Android, STMIK GI MDP, Palembang
[6] Suprana, 2015. Aplikasi Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Polsek berbasis
Android di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, STMIK ATMA Luhur
Pangkalpinang
[7] Wei, Lee. 2011. Beginning Android 4, Application Development. Indiana:Wiley
Publishing, Inc.
[8] Abed, 2016. Hybrid Vs Native Mobile App, Media Labs
[9] Dincer, Uraz, 2013. Google Maps JavaScript API Cookbook. Birmingham, UK : Packt
Publishing
[10] Isaias, Issa, 2015. High Level Modeld And Methodologies For Information System.
New York : Springer Science

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Project Based Learning bagi Siswa Kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengaruh Penempatan Perangkat Wi-Fi terhadap Persentase Konektifitas Jaringan Indoor dengan Metode RSSI ( Receive Signal Strength Indicator): Studi Kasus FTI UKSW

0 1 25

3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW

1 2 14

4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pemesanan Bus Pariwisata Menggunakan Payment Gateway Berbasis Android: Studi kasus Bluestar, Salatiga

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Absensi Pegawai Berbasis Web dengan Codeigniter: Studi Kasus Kantor DPRD Kota Salatiga

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 30

3.2. Definisi Konsep - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 1 52