Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Bermain Peran dengan Media Kantin Sekolah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas atau yang sering disingkat dengan PTK. Adapun jenis dari PTK itu sendiri yakni PTK kolaboratif, dimana peneliti berkolaborasi dengan guru kelas pada saat melaksanakan penelitian. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Adapun dalam kegiatan ini semua yang tergabung dalam penelitian ini terlibat dalam empat tahap yakni perencanaan

  

(planning) , pelaksanaan (action), observasi (observation), serta refleksi

(reflection) .

  Perlu penulis jelaskan, sebelum kegiatan dilakukan, perlu dilaksanakan kegiatan seperti apa yang telah penulis sampaikan di atas sebagai berikut: a.

  Perencanaan (planning) Sebelum melakukan perencanaan, penulis telah melakukan observasi awal dalam pembelajaran IPS kelas 4 SDN 02 Genengadal Purwodadi. Dari observasi tersebut, ditemukan fakta yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Fakta tersebut meliputi banyak siswa yang kurang memperhatikan, Tidak ada siswa yang bertanya mengenai materi pelajaran, siswa terlihat bosan dan kurang aktif pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu, guru hanya menggunakan metode mengajar yang sifatnya masih ceramah atau konvensional. Hal yang demikian itu dapat dikatakan bahwa siswa masih pasif dalam pembelajaran dan kondisi tersebut berdampak pada keterperolehan hasil belajar siswa yang masih rendah.

  Hal tersebut dibuktikan dengan nilai siswa dengan kategori tidak tuntas yang masih mendominasi jika dibandingkan dengan nilai yang tuntas atau memenuhi KKM. Kemudian, penulis melakukan kegiatan perencanaan yang didasarkan pada permasalahan di atas sebagai berikut: a)

  Mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran b) Mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung.

c) Merumuskan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

  d) Menyusun kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan metode bermain peran dengan media kantin sekolah sekaligus mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkannya.

  e) Menyusun skenario dan naskah percakapan yang akan digunakan dalam bermain peran.

  f) Menyusun lembar observasi untuk mendapatkan data hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa serta lembar observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

  g) Menyusun soal evaluasi untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.

  b.

  Pelaksanaan (action) Sebelum menguraikan tahapan ini lebih lanjut, peneliti perlu menjelaskan bahwa penelitian ini akan dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Adapun setiap siklusnya terdiri dari 2 (dua) pertemuan. Selanjutnya, penulis menjelaskan pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II seperti berikut:

  Pertemuan Pertama 1.

  Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan guru:

  a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

  b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

  c) Guru melakukan absensi siswa.

  d) Guru melakukan apersepsi.

  e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

  f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

  Eksplorasi

  a) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai materi jual beli.

  b) Guru memberikan informasi sekaligus penjelasan tentang penerapan metode pembelajaran bermain peran dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

  c) Guru membagikan handout materi tentang pengertian jual beli kepada siswa.

  d) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami materi tentang jual beli.

  Elaborasi

  e) Guru menjelaskan materi tentang jual beli kepada siswa.

  f) Guru memperlihatkan video tentang materi jual beli.

  g) Guru membagikan teks percakapan tentang jual beli yang nantinya harus diperagakan oleh siswa bersama teman satu bangkunya.

  h) Guru meminta siswa untuk berlatih melakukan jual beli dengan teks percakapan yang sudah dibagikan oleh guru. i)

  Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas mempraktikkan kegiatan jual beli dengan teks percakapan bersama dengan teman sebangkunya.

  Konfirmasi

  j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa. k)

  Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan. l)

  Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya apabila terdapat kesalahan konsep.

3. Kegiatan Penutup

a) Guru melakukan refleksi.

  b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya c) Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan rumah untuk dikerjakan dirumah.

  d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.

  Pertemuan Kedua 1.

  Kegiatan Pendahuluan

  a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

  b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

  c) Guru melakukan absensi siswa.

  d) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu “Naik ke Puncak Gunung” yang sudah diganti liriknya.

  e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

  f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

  a) Guru membahas atau mengoreksi tugas yang diberikan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya.

  b) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang sudah dikoreksi.

  Elaborasi

  c) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar. Kemudian meminta siswa untuk mengatur tempat duduk menjadi 2 kelompok.

  d) Guru meminta salah satu dari setiap kelompok menjadi ketua kelompok dan maju kedepan kelas untuk mengambil undian.

  e) Guru menyayakan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.

  f) Guru meminta perwakilan kelompok untuk melakukan suit, untuk mengetahui siapa yang akan bermain peran terlebih dahulu.

  g) Guru meminta siswa yang mendapat kegiatan jual beli di sekolah untuk melakukan kegiatan bermain peran di dalam kelas dengan

  Eksplorasi kelompok yang mendapat kegiatan jual beli dilingkungan rumah bertugas mengamati dan menilai.

  h) Jika sudah selesai, guru mengajak siswa untuk keluar ke lapangan, guru meminta kelompok yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan rumah melakukan bermain peran di lapangan dengan setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Kelompok lain bertugas untuk mengamati dan menilai kelompok yang bermain peran.

i) Guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.

  Konfirmasi

  j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa. k)

  Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan. l)

  Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya apabila terdapat kesalahan konsep

3. Kegiatan Penutup

  a) Guru memberikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa.

  b) Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa.

  c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

  d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.

  c.

  Observasi (observation) Observasi atau pengamatan dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi yang terkait dengan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus berlangsung. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk dijadikan sebagai bahan refleksi sebagai tindak lanjut. d.

  Refleksi (reflection) Dalam kegiatan ini, yang dilakukan adalah meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana. Dengan dilakukannya refleksi oleh observer atau pengamat terhadap praktikan, akan ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

  Hendaknya kelebihan yang ditemukan lebih ditingkatkan dan kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki agar tidak ditemukan lagi kekurangan- kekurangan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

  3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

  Penelitian ini akan dilaksanakan di salah satu sekolah dasar di Purwodadi, tepatnya di SDN 02 Genengadal Purwodadi. Sekolah dasar tersebut beralamat di Dusun Gandok, RT. 01/03, Genengadal Kecamaran Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi SD ini berada di tengah-tengah pedesaan dimana kebanyakan profesi orang tua dari siswa bekerja sebagai petani dan peternak. SDN 02 Genengadal Purwodadi mempunyai 6 ruang kelas dan 1 ruang perpustakaan. Kemudian, tenaga pengajar di SD ini yakni 8 orang. Selanjutnya, subyek dari penelitian ini ialah siswa kelas 4 SDN 02 Genengadal Purwodadi. Jumlah siswa pada kelas ini yakni 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. seperti yang telah penulis utarakan pada latar belakang, berdasarkan observasi awal terdapat beberapa persoalan yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Persoalan tersebut antara lain guru yang masih menggunakan metode ceramah yang memberikan dampak terhadap siswa yang merasa bosan saat pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa rendah. Maka dengan dasar tersebut, perlu adanya peningkatan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran IPS.

  3.3 Variabel Penelitian Jenis Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

  Variabel tersebut yakni variabel bebas atau x dan variabel terikat atau y.

1. Variabel bebas (x)

  Variabel bebas merupakan variabel yang sifatnya dapat mempengaruhi bebas dalam penulisan skripsi ini yaitu model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah. Bermain Peran adalah model pembelajaran kelompok dimana guru menunjukk siswa untuk mempelajari skenario guna diperankan dan dipresentasikan serta dapat diukur dengan menggunakan lembar observasi dengan kriteria kurag, cukup, baik, sangat baik.

2. Variabel terikat (y)

  Variabel terikat adalah variabel yang sifatnya tidak dapat mempengaruhi variabel lain dalam suatu penelitian dan sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan pengetahuan siswa setelah mengalami interaksi di dalam proses pembelajaran yang dapat diukur dengan tes. Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa dikelompokkan menjadi 3 yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mendapatkan data berupa hasil belajar kognitif, dapat dilakukan dengan memberikan soal pada setiap siklusnya. Untuk hasil belajar afektif dapat dijaring melalui pengamatan dan aspek yang dinilai adalah perilaku siswa pada saat diskusi dalam kelompok dan pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Sama dengan hasil belajar afektif, hasil belajar psikomotorik dapat dilihat juga melalui observasi, namun aspek yang dilihat adalah keterampilan siswa dalam memerankan suatu tokoh.

3.4 Rencana Tindakan

3.4.1 Siklus I a.

  perencanaan (planning) Dalam kegiatan perencanaan, yang dilakukan oleh peneliti adalah menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat tersebut antara lain RPP, menyiapkan kantin sebagai spot untuk memainkan peran, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa, serta menyusun soal evaluasi sesuai dengan indikator yang telah ditentukan dalam RPP. Pada siklus I, direncanakan dilakukan dalam 2 (dua) pertemuan dan pada pertemuan kedua akan dilakukan evaluasi dengan memberikan soal evaluasi.

  b. pelaksanaan (action)

  Pada tahap pelaksanaan, yang dilakukan adalah mengimplementasikan apa yang telah disusun dalam RPP dengan langkah-langkah metode bermain peran dengan media kantin. Dengan demikian maka yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:

  Pertemuan Pertama 1.

  Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan guru:

  a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

  b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

  c) Guru melakukan absensi siswa.

  d) Guru melakukan apersepsi.

  e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

  f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

  Eksplorasi

  a) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai materi jual beli.

  b) Guru memberikan informasi sekaligus penjelasan tentang penerapan metode pembelajaran bermain peran dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

  c) Guru membagikan handout materi tentang pengertian jual beli kepada siswa.

  d) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami materi tentang jual beli.

  Elaborasi

  e) Guru menjelaskan materi tentang jual beli kepada siswa.

  f) Guru memperlihatkan video tentang materi jual beli. g) Guru membagikan teks percakapan tentang jual beli yang nantinya harus diperagakan oleh siswa bersama teman satu bangkunya.

  h) Guru meminta siswa untuk berlatih melakukan jual beli dengan teks percakapan yang sudah dibagikan oleh guru. i)

  Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas mempraktikkan kegiatan jual beli dengan teks percakapan bersama dengan teman sebangkunya.

  Konfirmasi

  j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa. k)

  Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan. l)

  Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya apabila terdapat kesalahan konsep.

3. Kegiatan Penutup

  a) Guru melakukan refleksi.

  b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

  c) Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan rumah untuk dikerjakan dirumah.

  d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.

  Pertemuan Kedua 1.

  Kegiatan Pendahuluan

  a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

  b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

  c) Guru melakukan absensi siswa.

  d) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu “Naik ke Puncak Gunung” yang sudah diganti liriknya.

  e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

  f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

  Eksplorasi

  a) Guru membahas atau mengoreksi tugas yang diberikan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya.

  b) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang sudah dikoreksi.

  Elaborasi

  c) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar. Kemudian meminta siswa untuk mengatur tempat duduk menjadi 2 kelompok.

  d) Guru meminta salah satu dari setiap kelompok menjadi ketua kelompok dan maju kedepan kelas untuk mengambil undian.

  e) Guru menyayakan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.

  f) Guru meminta perwakilan kelompok untuk melakukan suit, untuk mengetahui siapa yang akan bermain peran terlebih dahulu.

  g) Guru meminta siswa yang mendapat kegiatan jual beli di sekolah untuk melakukan kegiatan bermain peran di dalam kelas dengan setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya, sedangkan kelompok yang mendapat kegiatan jual beli dilingkungan rumah bertugas mengamati dan menilai.

  h) Jika sudah selesai, guru mengajak siswa untuk keluar ke lapangan, guru meminta kelompok yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan rumah melakukan bermain peran di lapangan dengan setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Kelompok lain bertugas untuk mengamati dan menilai kelompok yang bermain peran.

i) Guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.

  Konfirmasi

  j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa. k) Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan. l)

  Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya apabila terdapat kesalahan konsep

3. Kegiatan Penutup

  a) Guru memberikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa.

  b) Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa.

  c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

  d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.

  c. observasi (observation)

  Kegiatan observasi pada dasarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan ini, dilakukan pengambilan data yang berhubungan dengan aktivitas siswa dan guru. Selain itu, observasi juga dilakukan terhadap masing-masing anak guna mendapat hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh guru kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi yang bertindak sebagai observer.

  d. refleksi (reflection)

  Refleksi didasarkan pada data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Kemudian akan dianalisis oleh peneliti bersama observer. Analisis dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Kemudian data yang telah dikumpulkan selanjutnya diambilkan kesimpulan tentang bagaimana hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik serta data yang berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Melalui kegiatan refleksi akan diketahui hal-hal sebagai berikut ini: 1.

  Apakah implementasi metode bermain peran dengan media kantin berjalan efektif?

  2. Apa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran dengan mengimplementasikan metode bermain peran dengan media kantin? 3. Berapakah siswa yang meningkat hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa? Berapa ketuntasannya, apakah ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai indikator kinerja?

3.4.2 Siklus II a.

  Perencanaan (planning) Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini masih sama dengan siklus I. Kegiatan tersebut yakni menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat tersebut antara lain RPP, menyiapkan kantin sebagai spot untuk memainkan peran, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa, serta menyusun soal evaluasi sesuai dengan indikator yang telah ditentukan dalam RPP. Tetapi, pada siklus II perencanaan dilakukan berdasarkan temuan masalah yang ada dan hasil refleksi pada siklus I. Untuk selanjutnya akan dilakukan perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus I.

  b.

  Pelaksanaan (action)

  Pertemuan Pertama 1.

  Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan guru:

  a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

  b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

  c) Guru melakukan absensi siswa.

  d) Guru melakukan apersepsi.

  e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

  f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

  Eksplorasi

  a) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai materi jual beli.

  b) Guru memberikan informasi sekaligus penjelasan tentang penerapan metode pembelajaran bermain peran dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

  c) Guru membagikan handout materi tentang pengertian jual beli kepada siswa.

  d) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami materi tentang jual beli.

  Elaborasi

  e) Guru menjelaskan materi tentang jual beli kepada siswa.

  f) Guru memperlihatkan video tentang materi jual beli.

  g) Guru membagikan teks percakapan tentang jual beli yang nantinya harus diperagakan oleh siswa bersama teman satu bangkunya.

  h) Guru meminta siswa untuk berlatih melakukan jual beli dengan teks percakapan yang sudah dibagikan oleh guru. i)

  Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas mempraktikkan kegiatan jual beli dengan teks percakapan bersama dengan teman sebangkunya.

  Konfirmasi

  j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa. k)

  Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan. l)

  Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya apabila terdapat kesalahan konsep.

3. Kegiatan Penutup

a) Guru melakukan refleksi.

  b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya c) Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan rumah untuk dikerjakan dirumah.

  d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.

  Pertemuan Kedua 1.

  Kegiatan Pendahuluan

  a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

  b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

  c) Guru melakukan absensi siswa.

  d) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu “Naik ke Puncak Gunung” yang sudah diganti liriknya.

  e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

  f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

  a) Guru membahas atau mengoreksi tugas yang diberikan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya.

  b) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang sudah dikoreksi.

  Elaborasi

  c) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar. Kemudian meminta siswa untuk mengatur tempat duduk menjadi 2 kelompok.

  d) Guru meminta salah satu dari setiap kelompok menjadi ketua kelompok dan maju kedepan kelas untuk mengambil undian.

  e) Guru menyayakan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.

  f) Guru meminta perwakilan kelompok untuk melakukan suit, untuk mengetahui siapa yang akan bermain peran terlebih dahulu.

  g) Guru meminta siswa yang mendapat kegiatan jual beli di sekolah untuk melakukan kegiatan bermain peran di dalam kelas dengan

  Eksplorasi kelompok yang mendapat kegiatan jual beli dilingkungan rumah bertugas mengamati dan menilai.

  h) Jika sudah selesai, guru mengajak siswa untuk keluar ke lapangan, guru meminta kelompok yang mendapatkan kegiatan jual beli di lingkungan rumah melakukan bermain peran di lapangan dengan setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Kelompok lain bertugas untuk mengamati dan menilai kelompok yang bermain peran.

i) Guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.

  Konfirmasi

  j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa. k)

  Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan. l)

  Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya apabila terdapat kesalahan konsep

3. Kegiatan Penutup

  a) Guru memberikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa.

  b) Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa.

  c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

  d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.

  c.

  Observasi (observation) Kegiatan observasi pada siklus II masih sama dengan siklus I. Dalam kegiatan ini dilakukan pengambilan data yang berhubungan dengan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga dilakukan terhadap masing-masing anak guna mendapat hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa. Observasi dilakukan oleh guru kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi yang bertindak sebagai observer. d.

  Refleksi (reflection) Pada refleksi siklus II ini yang diakukan peneliti adalah menganalisis semua tindakan pada siklus I dan II, selanjutnya melakukan refleksi terhadap stretegi yang telah dilakukan dalam tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil analisis akan disimpulkan untuk mengetahui peningkatan pada hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa. Serta untuk sebagai penentu apakah tindakan sudah berhasil atau belum berhasil.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini, data dibagi menjadi 2 (dua) yakni data berupa hasil belajar dan data berupa aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Mengenai data hasil belajar, penulis membagi hasil belajar menjadi 3 ranah yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mendapat hasil belajar afektif penulis menggunakan teknik tes. Kemudian untuk mendapat hasil belajar afektif dan psikomotorik, penulis menggunakan lembar observasi atau pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu, untuk memperoleh data berupa aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, penulis juga menggunakan lembar observasi.

  1. Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk memperoleh data berupa hasil belajar siswa.

  Penulis menjelaskan bahwa tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah dalam bentuk soal uraian yang telah disesuaikan dengan indikator pada materi pelajaran yang diajarkan. Tes akan diberikan pada akhir siklus I dan siklus II.

  2. Teknik Observasi Seperti yang telah paparkan sebelumnya, bahwa teknik observasi dalam penelitian ini tidak hanya digunakan untuk mendapatkan data berupa aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Namun, observasi juga digunakan untuk mendapat hasil belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotorik. Dalam kegiatan observasi, penulis akan berkolaborasi dengan guru kelas 4 SDN 02 Genengadal Purwodadi yang nantinya pada saat pelaksanaan tindakan akan berperan sebagai observer dan peneliti sebagai guru.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data 1.

  5

  1

  1

  2.3.4 Melakukan kegiatan jual beli di sekolah.

  1

  2

  2.3.3 Mencontohkan kegiatan jual beli di sekolah

  Butir Soal Butir soal tes merupakan instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan hasil belajar kognitif siswa. Soal tes yang diberikan berbentuk uraian yang akan diberikan pada setiap akhir pertemuan disetiap siklusnya. Namun, sebelum memberikan soal tes pada sasaran penelitian, peneliti akan mengujicobakan soal tes diluar sasaran penelitian, yakni siswa kelas 4 SDN Genengadal yang berjumlah 29 siswa. Hasil uji coba akan dijelaskan pada sub sub bab berikutnya. Adapun kisi-kisi dari soal tes untuk siklus I dan siklus II berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I No Standar Kompetensi Kompetensi Datar Indikator No Item Jumlah

  2.3.2 Menilai kegiatan jual beli di lingkungan rumah.

  3

  4,5,6

  2.3.1 Menjelaskan pengertian jual beli.

  2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.

  Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.

  1 2.

  3,7,8, 9,10

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi No Jumlah No

  Indikator Kompetensi Datar Item

  1 2.

  2.4 2.4.1 1,2

  2 Memahami Mengenal Menjelaskan jenis sejarah uang. sejarah awal pekerjaan sebelum munculnya dan uang. penggunaan

  2.4.2 3,4

  2 Mengidentifikasi uang. fungsi uang.

  2.4.3

  5

  1 Mengidentifikasi jenis-jenis uang. 2.4.4 6,7

  2 Memberikan penilaian terhadap keberadaan uang dalam kehidupan sehari-hari

  2.4.5 8,9,10

  3 Melakukan transaksi dengan uang 2.

  Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan mengimplementasikan model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah. Selain itu, lembar observasi juga digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa. Adapun kisi-kisi dari lembar observasi tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru No Aspek Indikator No. Item Jumlah

  1

  a. 1,2,3,4

  4 Aspek I Membuka kegiatan pembelajaran

  (Melakukan dan menyiapkan siswa secara Kegiatan fisik dan psikis untuk siap Awal) mengikuti pembelajaran

  b. 5,6,7

  3 Melakukan apersepsi, memotivasi siswa & menyampaikan tujuan pembelajaran

  2 Aspek II

  a. menyiapkan skenario

  9

  1 guru (Melakukan pembelajaran

  

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

  pembelajaran untuk mempelajari skenario sesuai dengan tersebut. sintak c.

  10

  1 pembentukan kelompok siswa, bermain

  d. 8,11,12

  2 penyampaian kompetensi peran)

  e. 15,16,17

  3 guru menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang telah dipelajari.

  f. 17,18

  2 kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon g.

  2 presentasi hasil diskusi kelompok. 19,20 h.

  21

  1 bimbingan penyimpulan i.

  22

  1 refleksi

  3 Aspek III

  a. 23,24

  2 Mengevaluasi pembelajaran, (Melakukan memberikan tindak lanjut dan Kegiatan menutup pembelajaran Penutup)

  Jumlah

  24 Tabel 3.4

  Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

  1 Aspek I

  a. 1,2,3,4

  4 Kesiapan siswa untuk mengikuti (Melakukan pembelajaran Kegiatan

  b. 5,6,7

  3 Keaktifan menjawab apersepsi, Awal) motivasi siswa & memperhatikan tujuan pembelajaran.

  2 Aspek II

  a. skenario yang 11,12

  2 Mempelajari (Mengikuti dipersiapkan oleh guru. kegiatan b.

  8

  1 Pembentukan kelompok belajar pembelajaran c. 9,10

  2 Penyampaian kompetensi sesuai dengan d. 13,14

  2 Siswa melakonkan skenario yang sintak telah dipelajari. bermain

  e. 15,16

  2 peran) Siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon

  f. 17,18

  2 Presentasi hasil diskusi kelompok.

  g.

  19

  1 Membuat kesimpulan h.

  20

  1 refleksi

  3

  a. 21,22

  2 Aspek III menerima tindak lanjut dan (Melakukan menutup pembelajaran. Kegiatan Penutup)

  Jumlah

  22

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Untuk Mengukur Hasil Belajar Afektif Siswa No Aspek Indikator No. Item

  Keterampilan siswa pada saat berdialog dalam drama.

  Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item tersebut dinyatakan tidak valid Menurut Wardani dkk (2012: 344) reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Selain itu,

  Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item tersebut dinyatakan valid b.

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2010: 173). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menentukan suatu item valid atau tidak dapat mengacu pada pedoman yang dikemukakan oleh Muhidin dan Abdurrahman (2009: 173) sebagai berikut: a.

  Keluwesan siswa dalam memerankan 4,5

  a.

  2. Keterampilan siswa pada saat memerankan suatu tokoh.

  3

  Kemampuan siswa membuat pernyataan 1,2

  Kejelasan dalam berbicara b.

  a.

  Kisi-Kisi Lembar Observasi Untuk Mengukur Hasil Belajar Psikomotorik Siswa No Aspek Indikator No. Item 1.

  1. Perilaku siswa satu dengan yang lainnya.

  7 Tabel 3.6

  6

  5

  2

  bermain peran

  d. Senang melakukan percobaan dengan

  2. Sikap siswa terhadap pembelajaran a. bertanya jawab b. senang membaca skenario c. melakukan presentasi di depan kelas

  4

  3

  1

  a. saling memberikan perhatian b. saling menghargai c. saling menutupi kekurangan rekannya dengan kelebihan

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi

  reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes. Artinya, penghitungan reliabilitas suatu instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini mengacu pada dituliskan oleh Wardani dkk (2012: 346) yakni sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Reliabilitas Instrumen

  

Indeks Interpretasi

  0,80-1,00 Sangat Reliabel < 0,80-0,60 Reliabel < 0,60-0,40 Cukup Reliabel < 0,40-0,20 Agak Reliabel

  < 0,20 Kurang Reliabel Dalam penelitian ini validitas dan reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan SPSS versi 24.

3.6.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

  Seperti yang telah penulis sampaikan bahwa untuk memperoleh soal yang valid dan reliabel, penulis mengujicobakan soal tes diluar sasaran penelitian, yakni siswa kelas 6 SDN Genengadal yang berjumlah 29 siswa. Karena jumlah responden 29 maka nilai r tabel nya adalah 0,367 dengan taraf signifikansi 5%. Jadi, butir soal dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. Hasil uji validitas soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.8 Validitas Soal Evaluasi Siklus I

  

No Kriteria No. Soal Jumlah

  1 Valid 1,3,5,6,8,10

  6

  2 Tidak 2,4,7,9

  4 Valid Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 10 soal yang diujicobakan, didapati 6 soal valid dan 4 soal tidak valid. Soal yang valid yaitu soal nomor 1,3,5,6,8,10. Sedangkan soal yang tidak valid yaitu nomor 2,4,7,9. Mengenai reliabilitas, berdasarkan 6 soal didapat nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,607 yang artinya soal evaluasi siklus I memiliki kriteria reliabel.

3.6.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

Tabel 3.9 Validitas Soal Evaluasi Siklus II

  

No Kriteria No. Soal Jumlah

  1 Valid 1,3,5,8,10

  5

  2 Tidak 2,4,6,7,9

  5 Valid Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa dari 10 soal yang diujicobakan, didapati 5 soal valid dan 5 soal tidak valid. Soal yang valid yaitu soal nomor 1,3,5,8,10. Sedangkan soal yang tidak valid yaitu nomor 2,4,6,7,9. Mengenai reliabilitas, berdasarkan 5 soal didapat nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,679 yang artinya soal evaluasi siklus II memiliki kriteria reliabel.

3.7 Uji Taraf Kesukaran Soal Evaluasi

  Uji taraf kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui sukar atau tidaknya suatu butir soal. Menurut Slameto dalam Wardani (2012: 338) tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar (Wardani, 2012: 338). Selanjutnya, untuk menentukan taraf kesukaran soal digunakan rumus seperti di bawah ini.

  Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Jumlah siswa Kriteria indeks kesulitan sol sebagai berikut: I = 0,00-0,30 masuk dalam kategori sukar I = 0,31-0,70 masuk dalam kategori sedang

  I = 0,71-1,00 masuk dalam kategori mudah

Tabel 3.10 Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I

  

Indeks kesukaran No. item Jumlah item

  Mudah 3,5,6,8,10

  5 Sedang Sukar

  1

  1 Total item

  6 Dari tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 15 soal yang dinyatakan valid, 5 soal memiliki kriteria mudah dan 1 soal memiliki kriteria sukar. Item soal evaluasi siklus I yang memiliki indeks kesukaran mudah yakni 3,5,6,8,10. Sedangkan item soal yang memiliki indeks kesukaran sukar yaitu soal nomor 1.

Tabel 3.11 Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II

  

Indeks kesukaran No. item Jumlah item

  Mudah 1,3,5,8

  4 Sedang Sukar

  10

  1 Total item

  5 Dari tabel 3.11 dapat dilihat bahwa dari 5 soal yang dinyatakan valid, 4 soal memiliki kriteria mudah dan 1 soal memiliki kriteria sukar. Item soal evaluasi siklus II yang memiliki indeks kesukaran mudah yakni 1,3,5,8. Sedangkan item soal yang memiliki indeks kesukaran sedang yaitu nomor 10.

3.8 Indikator Kinerja

  Indikator kinerja merupakan harapan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa yang didasarkan pada kenaikan rata-rata dari siklus I menuju siklus II. Implementasi model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah dikatakan berhasil dalam arti dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, apabila 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan mendapat nilai ≥ KKM. Adapun KKM dari mata pelajaran IPS yakni 63. Mengenai hasil belajar afektif dan psikomotorik, model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan mampu mencapai kategori sangat baik.

3.9 Analisis Data

  Data yang didapat akan dianalisis dengan cara memberikan paparan detail kenaikan rata-rata hasil belajar dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa untuk mengetahui selisih peningkatan nilai hasil belajar antar siklus. Untuk hasil belajar kognitif dapat diukur dengan memberikan tes. Kemudian untuk hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa akan didapat melalui pengamatan dengan menggunakan pedoman lembar observasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

Dokumen yang terkait

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inkuiri Berbantu Papan Inkuiri Siswa Kelas IV SD Kristen Ngampin Kecamatan Ambarawa Tahu

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inkuiri Berbantu Papan Inkuiri Siswa Kelas IV SD Kristen Ngampin Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 66

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI BERBANTU PAPAN INKUIRI SISWA KELAS IV SD KRISTEN NGAMPIN KECAMATAN AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 20172018 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkat

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inkuiri Berbantu Papan Inkuiri Siswa Kelas IV SD Kristen Ngampin Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 97

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Siswa Kelas V SDN Barukan 02 Kecamatan Tengaran

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Siswa Kelas V SDN Barukan 02 Kecamatan Tengaran

0 0 18

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1.1. Pra siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Siswa Kelas V SDN Barukan 02 Kecamatan Tenga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Siswa Kelas V SDN Barukan 02 Kecamatan Tengaran

0 0 14

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Bermain Peran dengan Media Kantin Sekolah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 SDN 02 Genengadal Pur

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Bermain Peran dengan Media Kantin Sekolah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi

0 0 20