4.1.1. Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pring

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan setiap

  siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi serta refleksi. Pada bab ini juga akan dibahas tentang hasil analisis dan pembahasan yang akan dijelaskan dalam uraian berikut ini:

4.1. Deskripsi Siklus I

4.1.1. Rencana Tindakan

  Dalam rencana tindakan pembelajaran siklus I dirancang dengan 2 kali pertemuan yang menggunakan tahapan model pembelajaran Kooperatif tipe

  

Numbered Heads Together (NHT) dan pertemuan kedua pada akhir pembelajaran

  diadakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Berikut ini akan disajikan tahap perencanaan yang dilakukan peneliti.

  Pertemuan I dilakukan setelah peneliti memperoleh informasi pada tahap observasi. Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan pada standar kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya yang terdiri dari 2 pertemuan. Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2015 dan 17 Februari 2015.

  Sebelum melaksanakan proses pembelajaran matematika pada materi menjelaskan arti pecahan dan urutannya, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas atau kolaboratornya untuk mengidentifikasi dan menemukan permasalahan pembelajaran matematika yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Kemudian peneliti menuliskan rencana perbaikan tersebut dalam bentuk rencana pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together).

  Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang sesuai dengan tahapan dalam model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannya dikelas, peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kesesuaian tindakan yang dilakukan dikelas yang seharusnya

4.1.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  4. Melakukan kegiatan apersepsi √ √

  5. Memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi √

  Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun, pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dimana pada tiap pertemuan dilakukan observasi oleh observer yaitu guru kelas IV. Hasil pelaksanaan siklus I secara garis besar dapat dilihat pada tabel 15 yang kemudian akan diuraikan secara rinci pada masing-masing pertemuan.

  

Tabel 15

  Hasil observasi siklus I

  No Aspek yang diamati Siklus I

  I II

  1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √

  2. Berdoa, absensi, mengecek kelengkapan siswa √ √

  3. Memeriksa Kesiapan siswa - √

  • 6. Guru memotivasi rasa keingintahuan siswa tentang materi yang akan dibahas

  9. Penguasaan materi pembelajaran √ √

  16. Mengajukan pertanyaan berupa LKS √ √

  23. Mengulas materi hingga semua pertanyaan terjawab √ √

  √ √

  21. Membahas jawaban siswa bersama siswa yang lain √

  20. Memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk berpendapat

  19. Menyuruh siswa yang nomornya dipanggil untuk mewakili kelompoknya membacakan hasil diskusi √ √

  18. Memanggil siswa dengan nomor tertentu √ √

  17. Membimbing diskusi kelompok kecil √ √

  15. Membagi nomor kepala kepada setiap siswa dalam setiap kelompok √ √

  √ √

  14. Membantu menetapkan siswa dalam kelompok √ √

  13. Membentuk siswa dalam kelompok kecil √ √

  12. Menggunakan alat peraga dalam pembelajaran √ √

  11. Menyampaikan materi dengan jelas, runtut, dan sesuai dengan karakteristik siswa

  10. Menunjukkan penguasaan materi Pecahan √ √

  8. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai RPP √ √

  7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran - √

  • 22. Memberi skor pada kelompok yang menjawab dengan benar

  24. Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami √ √

  25. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang √ √ berhasil memperoleh skor tertinggi

  26. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum berhasil - -

  27. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang √ √ sudah dipelajari

  28. Memberikan soal evaluasi kepada siswa √ √

  Jumlah

  23

  25

1. Pertemuan I

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu, 14 Februari 2015, dimulai pada pukul 07.00-08.20, siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 38 siswa. Pada pertemuan ini guru membahas mengenai membandingkan pecahan. Untuk mengawali pelajaran guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya jawab pada siswa tentang arti pecahan dengan menggunakan gambar. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Kemudian pada kegiatan inti siswa menyimak penjelasan dari guru tentang membandingkan pecahan. Guru bertanya jawab dengan menggunakan alat peraga gambar pecahan. Kemudian guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok secara acak dan guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok sesuai dengan jumlah kelompoknya. Selanjutnya siswa menerima pertanyaan berupa Lembar Kerja Siswa. Dalam kelompok siswa berfikir bersama untuk menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan yang telah diberikan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawabannya.

  Setelah itu guru memanggil nomor secara acak dan guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapatnya apabila ada jawaban yang berbeda. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Guru memberikan skor kepada kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi.

  Kemudian kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memeberitahu tentang pertemuan selanjutnya.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan lembar observasi, presentase langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan I yang sesuai dengan sintaks mencapai 82,14 % atau sebanyak 23 pernyataan dari 28 pernyataan sesuai dengan langkah-langkah yang harusnya dilakukan. Adapun kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan antara lain guru kurang runtut dalam pemberian materi dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang mempresentasikan didepan kelas. Dan siswa saat berdiskusi tidak semua aktif.

2. Pertemuan II

  Pelaksanaan tindakan kelas pada pertemuan ke-2 dilaksanakan pada tanggal

  17 Februari 2015, dan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu pada jam ke-4 dengan jumlah siswa yaitu 38 siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah membahas tentang mengurutkan pecahan.

  Untuk mengawali pembelajaran guru mengucapakan salam, mengkondisikan kelas, melakukan komunikasi tentang kehadiran dan melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu membandingkan pecahan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

  Kegiatan dilanjutkan dengan siswa menyimak penjelasan guru tentang membandingkan dan mengurutkan pecahan. Kemudian siswa mengamati membentuk siswa menjadi 8 kelompok dengan anggota 4-5 siswa dan siswa diberi nomor kepala sesuai jumlah dalam kelompok. Selanjutnya siswa menerima pertanyaan dari guru berupa Lembar Kerja Siswa tentang mengurutkan pecahan. Dalam kelompok siswa berfikir bersama untuk menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan yang telah diberikan dan meyakinkan tiap anggota daam timnya mengetahui jawabannya.

  Setelah itu guru memanggil nomor secara acak dan guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapatnya apabila ada jawaban yang berbeda. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Guru memberikan skor kepada kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi.

  Kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari yaitu tentang mengurutkan pecahan. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I, dimana setiap individu mengerjakan soal tes yang telah disiapkan oleh guru berdasarkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menutup dengan mengucapkan salam.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa tersebut pembelajaran sudah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana maupun sintaks yang telah disusun. Guru sudah mengatur jalannya presentasi dengan baik dengan memberitahu siswa mengenai peraturan- peraturan sebelum siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok, pada kegiatan akhir guru memberikan lembar evalusi siklus I. Pada pembelajaran II ini kegiatan diskusi berjalan lebih efektif, hampir semua siswa sudah terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok dan pada pembelajaran II ini siswa sudah mulai berani mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain yang sedang presentasi. Presentase siklus II ini mencapai 89,28 % atau sejumlah 25 langkah-langkah kegiatan pembelajaran telah terlaksana.

4.1.3. Hasil Tindakan Siklus I

  Hasil belajar siswa diperoleh dari pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu pada pertemuan ke II siklus I dan pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu materi pada pertemuan I dan pada pertemuan ke II. Soal pilihan ganda ini sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 5 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil tindakan siklus I yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi adalah sebagai berikut:

  

Tabel 16

Hasil belajar siswa pada siklus I

No NIS Nama Siswa Siklus I

  1 1103 RAJ

  65 2 1115 AAS 60 3 1145 PMK 45 4 1163 ANA 75 5 1167 AF 70 6 1168 ASPP 70 7 1171 DLN 75 8 1177 HM 70 9 1199 AEDN 80 10 1200 ATPP 70 11 1202 AAM 70 12 1203 AYN 80 13 1204 ADA 65 14 1205 ADC 65 15 1206 DBA 75 16 1207 DAD 65 17 1208 DP 75 18 1210 DIKS 70 19 1211 FNF 85 20 1212 GW 60 21 1213 GF 70 22 1215 LNF 70 23 1216 MBDP 75 24 1217 MPW 70 25 1218 MRKN

  55

  26 1220 NAA

  75 27 1221 NY 70 28 1223 NAA 75 29 1225 OLS 75 30 1226 RAP 85 31 1227 SPM 75 32 1228 SA 75 33 1229 TN 50 34 1230 TDN 70 35 1231 UTB 70 36 1315 BNL 55 37 1316 LWP 75 38 1349 EDP

  75 Jumlah Nilai 2655 Rata-rata 69,86 KKM

  70 Keterangan - Tuntas

  28 Belum Tuntas

  10 Tabel 16 merupakan nilai hasil belajar siklus I dari 38 siswa kelas IV SD

  Negeri Wonorejo 04 pada mata pelajaran matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2015 semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

  

Tabel 17

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Peningkatan Jumlah Siswa Jumlah %

  1 Meningkat 28 73,68

  2 Belum Meningkat 10 26,32 Jumlah 38 100

  Tabel 17 menunjukan jumlah peningkatan hasil belajar siswa siklus I pada mata pelajaran matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya dari 38 siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 semester II sebanyak 28 siswa atau 73,68% yang hasil belajar meningkat sedangkan yang belum meningkat sebanyak 10 siswa atau 26,32%.

  

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar

Siklus I

26%

  Meningkat Belum Meningkat

74%

  

Gambar 2

Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

4.1.4. Refleksi

  Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil matematika sudah mengalami peningkatan, tetapi masih ada siswa yang nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dan dalam proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang perlu perbaikan. Hal tersebut adalah belum semua siswa pandai dalam kelompok mau membantu temannya, ada pula siswa yang tidak mau bekerjasama dengan temannya yang belum paham, siswa dalam kelompok ada yang berbicara sendiri dengan temannya, ada pula yang tidak mau bekerjasama dengan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerjasama dalam kelompok dan hasil pengerjaan soal dimana siswa yang memperoleh nilai diatas 70 ada 28 siswa, yang mendapat nilai dibawah 70 ada 10 siswa.

  Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata pra siklus 69,71 pada siklus I meningkat menjadi 69,86 pada pembelajaran matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya Semester II tahun ajaran 2014/2015.

  Meskipun sudah mengalami peningkatan namun hasil tersebut belum optimal, karena masih ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 15 siswa.

  Perhatian siswa terhadap materi pelajaran matematika belum maksimal, karena masih ada siswa yang bicara sendiri ketika guru menjelaskan. Walau tidak semuanya berbicara tapi dengan adanya siswa 1 atau 2 yang berbicara itu akan mengganggu daya konstrasi siswa lain yang mendengarkan dan fokus mengikuti pelajaran matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Sedangkan kegiatan pembelajaran ini didapat dari hasil observasi bahwa:

  1. Siswa belum dapat memperhatikan penjelasan guru tentang arti pecahan dan urutannya dengan baik, karena masih ada yang berbicara sendiri.

  2. Aktifitas siswa terhadap penggunaan alat peraga yang didemonstrasikan oleh guru cukup menarik perhatian siswa.

  3. Aktivitas siswa pada kegiatan bertanta jawab cukup bagus, karena tanpa guru menunjuk mereka sudah mengajukan tangan mereka untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

  4. Dalam mengerjakan soal sudah cukup bagus, namun masih ada siswa yang menengok kanan kiri mencari bantuan dari teman.

  5. Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe NHT belum berjalan lancar, dari 8 kelompok yang telah dibentuk oleh guru, hanya 4 kelompok yang lancar dan dalam kelompok mereka saling bantu membantu dan saling mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru, misalkan guru memberikan beebrapa soal untuk dipecahkan setiap kelompok dan kelompok tersebut membagi tugas mereka dan yang mengerjakan itu tidak terfokuskan pada 1 anak saja tapi semua juga ikut mengerjakan jadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe NHT sudah cukup baik. Sedangkan 4 kelompok yang lain belum aktif artinya dalam kelompok-kelompok tersebut banyak yang berbicara diluar konteks pembelajaran, dan para siswa tersebut hanya mengandalkan 1 siswa untuk mengerjakan soal matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya.

  7. Peneliti belum dapat menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa.

  8. Inisiatif siswa untuk maju kedepan dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok belum ada, dan masih dipacu oleh guru.

  Hasil Evaluasi Siswa

  Hasil evaluasi siswa pada siklus 1 sudah cukup baik dan terlihat ada peningkatan. Hal ini dibuktikan dari 38 siswa, yang belum mencapai KKM hanya 10 anak dan yang sudah mencapai KKM ada 28 anak.

  Dari permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.

4.2. Deskripsi Siklus II

  Berdasarkan perbaikan pada siklus I terkait dengan kurangnya keaktifan siswa dalam diskusi dan kurangnya keberanian siswa menanggapi jawaban dari kelompok lain atau berpendapat serta kurangnya guru dalam mempersiapkan siswa yang menyebabkan belum tercapainya KKM maka pada siklus II ini akan dilakukan perbaikan kembali agar kekurangan tersebut tidak terulang kembali.

4.2.1. Rencana Tindakan

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran standar kompetensi 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah 6.2 menyederhanakan berbagai bentuk pecahan, dan Indikator 6.2.1 Menyederhanakan pecahan dan 6.2.2 Menyatakan pecahan sebagai pembagian. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan materi menyederhanakan berbagai bentuk pecahan pada siklus II dilaksanakan melalui 2 pertemuan yaitu pertemuan pertama tanggal 28 Februari 2015 dan pertemuan kedua pada tanggal 03 Maret 2015 serta pemberian soal evaluasi Siklus

  II untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV yang disusun sesuai dengan indikator pembelajaran.

  Pada siklus II ini materi yang akan dipelajari adalah menyederhanakan menyederhanakan pecahan, pada pertemuan II materi yang akan dibahas adalah menyatakan pecahan sebagai pembagian.

  Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang sesuai dengan tahapan dalam model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannya dikelas, peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kesesuaian tindakan yang dilakukan dikelas yang seharusnya dilakukan.

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun, pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dimana pada tiap pertemuan dilakukan observasi oleh observer yaitu guru kelas IV.

  Hasil pelaksanaan siklus II secara garis besar dapat dilihat pada tabel 18 yang kemudian akan diuraikan secara rinci pada masing-masing pertemuan.

  

Tabel 18

  Hasil observasi siklus II

  

No Aspek yang diamati Siklus II

  I II

  1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √

  2. Berdoa, absensi, mengecek kelengkapan siswa √ √

  3. Memeriksa Kesiapan siswa √ √

  4. Melakukan kegiatan apersepsi √ √

  5. Memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi √ √

  6. Guru memotivasi rasa keingintahuan siswa tentang materi yang √ √ akan dibahas

  7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran √ √

  8. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai RPP √ √

  9. Penguasaan materi pembelajaran √ √

  10. Menunjukkan penguasaan materi Pecahan √ √

  11. Menyampaikan materi dengan jelas, runtut, dan sesuai dengan √ √ karakteristik siswa

  12. Menggunakan alat peraga dalam pembelajaran √ √

  13. Membentuk siswa dalam kelompok kecil √ √

  14. Membantu menetapkan siswa dalam kelompok √ √

  15. Membagi nomor kepala kepada setiap siswa dalam setiap √ √ kelompok

  16. Mengajukan pertanyaan berupa LKS √ √

  17. Membimbing diskusi kelompok kecil √ √

  27. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari √ √

  Kemudian siswa menyimak penjelasan dari guru tentang menyederhanakan pecahan. Kemudian siswa mengamati peragaan guru dengan alat peraga beberapa gambar pecahan. Kemudian guru membentuk siswa menjadi 8 kelompok dengan anggota 4-5 siswa dan siswa diberi nomor kepala sesuai jumlah dalam kelompok. Selanjutnya siswa menerima

  Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama ini terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Untuk mengawali pelajaran guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu tentang membandingkan dan mengurutkan pecahan. Kemudian guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 28 Februari 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) pada mata pelajaran matematika materi menyederhanakan berbagai bentuk pecahan.

  28 Presentase 100%

  28

  Jumlah

  28. Memberikan soal evaluasi kepada siswa √ √

  26. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum berhasil √ √

  18. Memanggil siswa dengan nomor tertentu √ √

  25. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi √ √

  24. Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami √ √

  23. Mengulas materi hingga semua pertanyaan terjawab dengan baik √ √

  22. Memberi skor pada kelompok yang menjawab dengan benar √ √

  21. Membahas jawaban siswa bersama siswa yang lain √ √

  20. Memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk berpendapat √ √

  19. Menyuruh siswa yang nomornya dipanggil untuk mewakili kelompoknya membacakan hasil diskusi √ √

1. Pertemuan I

  berfikir bersama untuk menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan yang telah diberikan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawabannya.

  Setelah itu guru memanggil nomor secara acak dan guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapatnya apabila ada jawaban yang berbeda. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Guru memberikan skor kepada kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi.

  Kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru danaktivitas siswa. Berdasarkan lembar observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

  Together (NHT) telah dilakukan dengan baik sesuai dengan rencana dan

  sintaks yang telah disusun. Hal tersebut dapat dilihat dalam lembar observasi pada bagian lampiran dimana langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah sudah mencapai 100%.

2. Pertemuan II

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, 03 Maret 2015 dengan kompetensi dasar menyederhanakan berbagai bentuk pecahan. Dengan pembelajaran pada pertemuan kedua ini terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan, dan kegiatan penutup dengan penjabaran sebagai berikut ini.

  Untuk mengawali pelajaran guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas, melakukan apersepsi dan memotivasi siswa dengan mengajak seluruh siswa melakukan tepuk yaitu “TEPUK MATA”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menyederhanakan pecahan untuk mengingat materi yang lalu. Kemudian siswa menyimak penjelasan guru tentang menyatakan pecahan sebagai pembagian. Guru membagi siswa dalam kelompok dengan jumlah 4-5 siswa dalam satu kelompok dan membagikan nomor kepala sesuai jumlah siswa dalam kelompok. Guru mengajukan pertanyaan berupa tugas yang terdapat pada LKS. Siswa diminta mengerjakan LKS. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan yang diberikan guru. Siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok dalam menyelesaikan Lembar Kerja Siswa.

  Dalam kelompok setiap siswa memastikan bahwa seluruh anggota mengetahui jawaban yang telah disepakati. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Guru memanggil salah satu nomor secara acak siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan melaporkan hasil diskusi kelompok didepan kelas. Siswa yang tidak maju menanggapi hasil diskusi kelompok dari anggota kelompok bernomor yang maju didepan kelas.

  Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan pendapat terhadap hasil diskusi kelompok tersebut. Memberikan umpan balik positif dan penguatan berupa penghargaan dalam bentuk hadiah berupa bintang untuk 3 kelompok terbaik. Guru memberi kesempatan bertanya pada siswa tentang materi yang belum jelas. Guru memberi motivasi kepada siswa yang kurang berpartisipasi aktif dalam kelompok.

  Kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajarari tentang menyatakan pecahan sebagai pembagian. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II, dimana setiap individu mengerjakan soal tes yang disiapkan oleh guru berdasarkan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa. Berdasarkan lembar observasi tersebut pembelajaran II ini sudah baik, semua langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak atau mencapai 100%, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

  Hasil belajar siswa diperoleh dari pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu pada pertemuan ke II siklus II dan pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu materi pada pertemuan I dan pada pertemuan ke II. Soal pilihan ganda ini sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 5 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil tindakan siklus II yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi adalah sebagai berikut:

  

Tabel 19

Hasil Tindakan Siklus II

No NIS Nama Siswa Nilai Siklus II

  1 1103 RAJ

  70 2 1115 AAS 75 3 1145 PMK 60 4 1163 ANA 80 5 1167 AF 75 6 1168 ASPP

  80

  7 1171 DLN

  75 8 1177 HM 75 9 1199 AEDN 85 10 1200 ATPP 80 11 1202 AAM 75 12 1203 AYN 85 13 1204 ADA 70 14 1205 ADC 80 15 1206 DBA 80 16 1207 DAD 75 17 1208 DP 80 18 1210 DIKS 75 19 1211 FNF 95 20 1212 GW 70 21 1213 GF 75 22 1215 LNF 85 23 1216 MBDP 80 24 1217 MPW 75 25 1218 MRKN 65 26 1220 NAA 80 27 1221 NY 80 28 1223 NAA 85 29 1225 OLS 80 30 1226 RAP 95 31 1227 SPM 80 32 1228 SA 85 33 1229 TN 65 34 1230 TDN 75 35 1231 UTB 80 36 1315 BNL 65 37 1316 LWP 75 38 1349 EDP

  80 Jumlah Nilai 2945 Rata-rata 77,5 KKM

  70 Keterangan Jumlah Tuntas

  34 Belum Tuntas

  4 Hasil Belajar Siswa Siklus II

  Dari tabel 19 Nilai hasil belajar siklus II dari 38 siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 diperoleh data bahwa hanya ada 34 siswa yang sudah mencapai KKM dan dikatakan tuntas dan ada 4 siswa yang masih belum mencapai KKM.

  Tabel 20

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

  Jumlah Siswa No Peningkatan

  Jumlah %

  1 Meningkat 32 84,21

  2 Belum Meningkat 6 15,79 Jumlah 38 100%

  Tabel 20 menunjukan Jumlah Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II pada mata pelajaran matematika pecahan dari 38 siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 semester II sebanyak 32 siswa atau 84,21% yang hasil belajarnya meningkat sedangkan yang belum meningkat sebanyak 6 siswa atau 15,79%.

  Pada siklus II yang hasil belajarnya belum meningkat sebanyak 4 siswa karena siswa sudah tidak menyukai mata pelajaran matematika sehingga sebanyak 4 siswa nilainya sangat kurang dan dibawah KKM.

  Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II 16% Meningkat

  Belum Meningkat 84%

Gambar 3

  Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

4.2.4 Refleksi

  Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil matematika sudah mengalami peningkatan, tetapi masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Kegiatan refleksi ini dilakukan sama seperti pada penelitian tindakan pada siklus sebelumnya. Hasil refleksi ini digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan pada prosepan sehari-hs pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang menyederhanakan pecahan dan menyatakan pecahan sebagai pembagian.

4.3. Analisis Data Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

  Berikut ini adalah rekapitulasi hasil belajar siswa dari Pra Siklus, Siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan, dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini.

  

Tabel 21

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Kriteria Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

  Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Siswa (%) Siswa (%) Siswa (%) Tuntas ≥ 70

  22

  58 28 73,68 32 84,21

  Tidak

  16

  42 6 15,79

  ≤ 70

  10 26,32

  tuntas Jumlah

  38 100

  38 38 100 100

  69,71 69,86 77,5 Rata-rata

  44

  45

  60 Nilai minimal Nilai maksimal

  90

  85

  95 Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 21 dapat dilihat

  adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran matematika terbukti tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas 22 siswa. Sedangkan setelah dilakukan tindakan yaitu pada siklus I dan siklus II jumlah siswa yang tuntas yaitu 28 dan 32 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

  Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Meningkat Belum Meningkat 15,79

  

26,32

  42 84

73,68

58 Pra Siklus Siklus I Siklus II

  Gambar 4

  Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri Wonorejo 04.

4.4. Pembahasan

  Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dilakukan dengan mulai membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa dan memberikan nomor kepala untuk mempermudah saat proses pembelajaran. Kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berupa lembar kerja siswa yang telah disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Pada tahap berikutnya ini adalah tahap yang menjadi ini dalam proses pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

  

Heads Together (NHT) adalah dengan siawa berpikir bersama menjawab pada

  setiap pertanyaan dan bertukar pendapat jawaban mana yang paling tepat. Melalui aktifitas ini siswa diharapkan aktif dalam kelompok dan dapat melatih siswa untuk bertukar pendapat dengan teman. Tahap selanjutnya siswa akan diajak untuk mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan cara guru memanggil nomor kepala secara acak kemudian menunjuk siswa dan siswa yang ditunjuk guru harus siap untuk maju kedepan kelas. Tahapan ini dapat melatih siswa untuk menjadi siap dan berani untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas.

  Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 Siklus (Siklus I dan Siklus II) melibatkan beberapa siswa teruama siswa kelas IV, guru pamong kelas

  IV dan melibatkan Kepala Sekolah tempat peneliti melakukan penelitian dan komponen-komponen yang ada didalam ruang kelas IV serta kondisi lingkungan sekitar sekolah.

  Dengan adanya berbagai unsur yang ada tentu saja akan mempengaruhi lancar tidaknya penelitian. Dari siklus I dan siklus II selama peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Wonorejo 04, menurut peneliti sudah berlangsung dengan lancar tanpa ada suatu hambatan apapun.

  Keberhasilan yang diperoleh peneliti dalam melaksanakan penelitian tentu bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo

  04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together).

  Dari data yang dipaparkan oleh peneliti dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Matematika terlihat dari hasil pembelajaran siklus I dan Siklus II cukup banyak peningkatan nilai yang diperoleh siswa. Pada siklus I siswa yang meningkat hasil belajarnya ada 28 siswa (73,68%) dengan nilai rata-rata 69,86 sedangkan pada siklus II siswa yang meningkat menjadi 32 siswa (84,21%)dengan nilai rata-rata 77,5.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Nawawi dalam Ahmad Susanto (2013:5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Dari keseluruhan proses yang telah dilakukan, peneliti masih mengalami kekurangan yaitu tidak mencapainya tingkat peningkatan klasifikal 100%. Baik keberhasilan maupun kekurangan yang muncul dalam penelitian yang peneliti lakukan yaitu: salah satu pendorong keberhasilan dalam penelitian tersebut adalah adanya kerjasama yang baik antar warga sekolah yang terlibat dalam penelitian terutama siswa kelas IV, guru pamong kelas IV serta Kepala Sekolah SD Negeri Wonorejo 04. Sedangkan faktor penghambat yang ada dalam penelitian ini adalah masih ada 6 siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran matematika pada materi menyederhanakan berbagai bentuk pecahan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 07 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 07 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 104

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Pembelajaran IPA 2.1.1 Pengertian IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kec

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupate

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semara

0 0 27

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARING (PBL) SISWA KELAS 5 SDN WONOREJO 04 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

0 0 70

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 2 22