Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Tema Lingkungan Sahabat Kita pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupate
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) karena peneliti bertindak secara langsung dalam penelitian, mulai dari awal sampai akhir tindakan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan (Mulyasa, 2009: 11). Dengan demikian tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Adapun lokasi yang dipilih dalam melaksanakan penelitian adalah di SD Negeri 3 Nambuhan. Lokasi SD N 3 Nambuhan terletak di Desa Nambuhan
- – Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan atau tepatnya di jalan raya Danyang Kuwu KM 5. Penelitian ini hanya dilakukan di kelas 5 yang siswanya terdiri dari 28 siswa.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Jumlah siswa adalah 28 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
Karakteristik siswa kelas 5 ini adalah siswa berumur antara 10 tahun sampai 11 yang berada pada tahap berpikir konkrit. Latar belakang siswa ditinjau dari tingkat ekonomi, sosial dan budaya adalah hampir semua siswa berasal dari keluarga petani dan sebagian kecil pedagang.
3.3 Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan selama 8 bulan, yaitu mulai bulan Oktober 2017 sampai bulan Mei 2018. Langkah- langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2017/2018Langkah- Bulan No langkah Okto Novem Desem Janu Febru Maret April Mei
Penelitian ber ber ber ari ari Studi lapang
1 (observasi) Rancangan
- √
- √ √ √
2 penelitian Uji coba
3 instrumen Tindakan
- √
- 4
- √
Siklus I
- 5
- Analisis data I
- √
Tindakan
6
- √
- Siklus II Analisis data
√
7
- II Penyusunan - - - - - -
√ √
8 laporan
- 9
- Publikasi
√ √
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah keterampilan proses siswa kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang dapat menimbulkan kerancuan dalam mengartikan judul, maksud dari penelitian dan merupakan suatu bentuk kerangka pembahasan yang lebih mengarah dan relevan dengan permasalahan yang ada. Sesuai dengan judul
“Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Subtema Peredaran Darahku Sehat Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun
Pelajaran 2017/2018 ”, maka batasan pengertian di atas meliputi:
a) Model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran.
b) Keterampilan proses merupakan merupakan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada penelitian siswa secara aktif dan kreatif sehingga siswa dapat menemukan dan mengkontruksi sendiri pemahaman ide dan konsep pembelajaran tematik.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang dipergunakan dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan menurut Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2007: 16) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi.
Gambar 3.1 Skema Prosedur PenelitianSebelum dilaksanakan penelitian, menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan atau observasi mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, kemudian melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus selanjutnya (siklus II) yang pelaksanaannya sama pada siklus I.
3.5.1 Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I terdiri dari bagian perencanaan siklus I kemudian pelaksanaan tindakan siklus I, observasi siklus I dan refleksi. 1) Perencanaan
Perencanaan pada penelitian tindakan kelas ini adalah merencanakan dan merancang tindakan pembelajaran Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema Manusia dan Lingkungan kelas 5. Mempersiapkan perijinan di sekolah untuk melaksanakan tindakan siklus I, berkonsultasi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan digunakan sebagai penelitian, Instrumen yang disiapkan berupa soal tes yang telah divalidasi, dan rubrik keterampilan proses. Penyusunan rubrik keterampilan proses indikator keterampilan proses. Dipersiapkan pula alat yang akan mendukung pembelajaran yaitu lembar soal serta menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan. 2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 6 pertemuan, yaitu pertemuan pertama guru membuka pelajaran, mempresensi, apersepsi dan motivasi. Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru melakukan tanya jawab serta menjelaskan materi secara singkat. Siswa dibagi dalam 6 kelompok belajar yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Guru memberikan pengarahan terlebih dahulu tentang masalah yang akan mereka pecahkan serta memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan berdiskusi atau mencari pad sumber lain. Guru berkeliling mengarahkan dan membimbing bila ada kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah melakukan diskusi, setiap kelompok memaparkan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi kemudian membuat kesimpulan. Pada kegiatan penutup siswa dibimbing guru membuat rangkuman dan melakukan refleksi.
Pertemuan kedua guru membuka pelajaran, mempresensi, apersepsi dan motivasi. Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru melakukan tanya jawab serta menjelaskan materi secara singkat. Siswa dibagi dalam 6 kelompok belajar yang masing- masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Guru memberikan pengarahan tersebut dengan berdiskusi atau mencari pad sumber lain. Guru berkeliling mengarahkan dan membimbing bila ada kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah melakukan diskusi, setiap kelompok memaparkan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi kemudian membuat kesimpulan. Pada kegiatan penutup siswa dibimbing guru membuat rangkuman dan melakukan refleksi serta siswa diberikan soal evaluasi. 3) Observasi
Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung oleh peneliti sebagai observer. Hal yang diamati yaitu keterampilan proses siswa selama jalannya proses pembelajaran dengan menerapkan model Project
Based Learning kemudian observer mencatat semua temuan pada saat proses
pembelajaran berlangsung termasuk hasil yang dicapai siswa. Aspek pengamatan yang menjadi perhatian observer meliputi siswa mampu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan, serta observer juga mencatat masalah-masalah saat tindakan yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. 4) Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer segera menganalisis pelaksanaan tindakan setelah kegiatan belajar mengajar berakhir sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Bila melalui metode Project Based Learning keterampilan proses berpikir siswa masih rendah atau masih kurang dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan perbaikan pada siklus II.
3.5.2 Tindakan Siklus II
kekurangan pada siklus sebelumnya. Serta pada siklus II, siswa akan lebih diminta untuk membuat sebuah proyek atau hasil proyek tersebut dalam bentuk nyata/konkret.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data dalam penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa lembar pengamatan berupa rubrik keterampilan proses dan data kuantitatif berupa tes hasil belajar siswa.
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui keterampilan proses siswa kelas 5 setelah melakukan pembelajaran Project Based
Learning adalah dengan teknik non tes dan tes. Teknik non tes digunakan untuk
mengetahui peningkatan keterampilan proses siswa dalam mengikuti pembelajaran yang sudah menerapkan Project Based Learning menggunakan rubrik keterampilan proses. Teknik tes hasil belajar siswa untuk mengetahui dampak peningkatan keterampilan proses siswa dalam menerima bahan ajar dan tingkat pemahaman dalam pembelajaran tematik Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes hasil belajar. Lembar observasi dan lembar tes hasil belajar disusun berdasarkan indikator keterampilan proses dan prosedur penyusunan butir soal.
3.6.2.1 Lembar Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan rubrik keterampilan proses disertai dengan rubrik penskoran. Rubrik keterampilan proses dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan proses pada saat dilaksanakan tindakan. Rubrik keterampilan proses digunakan pada tiap pertemuan dan setiap individu dinilai keterampilan prosesnya.
Rubrik keterampilan proses disusun setelah membuat kisi-kisi keterampilan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Berdasarkan indikator tersebut maka dijabarkan ke dalam beberapa item pernyataan (Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013) yang ditunjukkan pada Tabel 3.2:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Observasi Keterampilan Proses Penerapan Model Project
Based Learning Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan Tahun Pelajaran
2017/2018
Indikator KeterampilanJumlah No Deskriptor Proses
Pernyataan
Mengamati atau memperhatikan
1. Mengamati (melihat, membaca, mendengar) hal
4 penting dari suatu benda/objek Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
2. Menanya yang diamati atau pertanyaan untuk
4 mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati Mengumpulkan informasi dari
Mencoba/Mengumpulkan 3. berbagai sumber/cara dan melakukan
4 informasi eksperimen/ kegiatan mencoba Mampu membuat suatu kesimpulan tentang suatu kegiatan atau fenomena melalui hasil
Menalar /Menganalisis/ 4. kegiatan mengumpulkan
4 Menyimpulkan informasi/mencoba maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan menanya Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
5. Mengkomunikasikan 4 secara lisan, tertulis, atau media lainnya
Untuk mengetahui keterampilan proses setiap siswa dalam pembelajaran diperoleh dengan langkah Arikunto (2013: 65) yang ditunjukkan pada Tabel 3.3:
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Proses
Nilai Kategori
16 Baik Sekali
- – 20
11 Baik
- – 15
5 Cukup
- – 10
Kurang
- – 4 Sedangkan untuk persentase penilaian keterampilan proses menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2013: 65) dalam Tabel 3.4:
81% - 100% Sangat baik 60% - 80% Baik 40% - 59% Cukup 20% - 39% Rendah
0% - 19% Rendah sekali
3.6.2.2 Lembar tes
Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui hasil dari keterampilan proses siswa setelah penerapan Project Based Learning. Tes ini diberikan setelah proses belajar mengajar pada pertemuan kedua tiap siklusnya. Pembuatan lembar tes hasil belajar menggunakan prosedur penyusunan butir soal. Menurut Sudjana (2011:149) langkah- langkah penyusunan instrumen tes tertulis yaitu: (a) memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep, konstruksi maupun bahas, indikator, dalam penelitian ini memilih bentuk pilihan ganda, (d) membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran.
Setelah instrumen tes tersusun kemudian diuji cobakan kepada sekolah yang bukan menjadi subjek penelitian. Pada penelitian ini, tes uji coba dilakukan pada kelas 5 SD Negeri 1 Nambuhan Kec. Purwodadi Kab. Grobogan. Adapun kisi-kisi soal evaluasi untuk siklus I dan II ditunjukkan pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6:
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Proses Penerapan Model ProjectBased Learning Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan Tahun Pelajaran 2017/2018 Siklus I Muatan
Item Soal Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Nomor Jumlah Item Item
Bahasa
3.8 Menguraikan urutan Menyebutkan 3,21
2 Indonesia peristiwa atau tindakan peristiwa-peristiwa yang terdapat pada teks penting pada teks nonfiksi nonfiksi
Menyebutkan 1,2
2 peristiwa-peristiwa penting pada teks fiksi
IPA
3.8 Menganalisis siklus Mengidentifikasi 4,18
2 air dan dampaknya pada manfaat air bagi peristiwa di bumi serta manusia, hewan, kelangsungan dan tanaman mahluk hidup
Menjelaskan proses 5,19
2 yang terjadi pada siklus air. Menganalisis siklus 6,20
2 air. IPS
3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang
14, 15
8
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan Menyebutkan peristiwa-peristiwa
Bahasa Indonesia
2017/2018 Siklus II Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Item Soal Nomor Item Jumlah Item
Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Proses Penerapan Model Project Based Learning Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan Tahun Pelajaran
1 Tabel 3.6
17
1 Menjelaskan tangga nada minor
16
2 Menjelaskan tangga nada mayor
3.2 Memahami tangga nada Mengidentifikasi unsur-unsur dalam lagu
Mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia
4 SBdP
25
12,13,22,
Menunjukkan sikap toleransi yang dapat dilakukan dalam keragaman sosial budaya di Indonesia.
4.3Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya masyarakat
3
9,10,11
3.3 Menelaah keragaman sosial budaya masyarakat Mengidentifikasi keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia.
4 PPKn
7,8,23,24
1 Menyebutkan 1,20
2 peristiwa-peristiwa penting pada teks fiksi
IPA
3.8 Menganalisis siklus air Menyebutkan 3,17
2 dan dampaknya pada faktor-faktor yang peristiwa di bumi serta mempengaruhi kelangsungan kualitas air mahluk hidup Menganalisis 4,18,25 3 pengaruh kualitas air terhadap kehidupan manusia Menjelaskan cara 2,16
2 memelihara ketersediaan air bersih
IPS
3.3 Menganalisis peran Menjelaskan 5,19
2 ekonomi dalam upaya pengaruh kegiatan menyejahterakan ekonomi terhadap kehidupan masyarakat di tingkat bidang sosial dan budaya kesejahteraan untuk memperkuat masyarakat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta hubungannya dengan
Menganalisis peran 6,7,15
3 karakteristik ruang ekonomi dalam upaya mensejahterakan masyarakat
PPKn
3.3 Menelaah keragaman Memahami 13,21
2 sosial budaya masyarakat keragaman sosial budaya dalam kegiatan ekonomi Menjelaskan cara- 12,22
2 cara menghargai kegiatan orang lain
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya masyarakat
Menceritakan keuntungan dari keragaman sosial akibat adanya berbagai jenis usaha.
14,23
2 SBdP
3.1 Memahami gambar cerita Menjelaskan pengertian dan ciri- ciri gambar cerita
9,24
2 Menyebutkan langkah-langkah membuat gambar cerita
10
1 Menjelaskan langkah-langkah mewarnai gambar cerita
11
1
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal dan validitas isi. Instrumen penelitian lembar tes berupa butir soal obyektif berbentuk pilihan ganda yang diuji cobakan terlebih dahulu kepada sekolah lain dengan cakupan kelas yang setara dengan penelitian. Tes uji ini dilakukan pada kelas 5 SD Negeri 1 Nambuhan Kec. Purwodadi Kab. Grobogan. Sekolah yang diuji cobakan merupakan sekolah yang mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan SD Negeri 3 Nambuhan Kec. Purwodadi Kab. Grobogan. Tes uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan kesukaran soal. Agar instrumen memiliki validitas isi maka kita dapat menyusun kisi-kisi instrumen terlebih dahulu sebelum instrumen itu dikembangkan. Kisi-kisi tersebut dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan instrumen tes sesuai dengan materi yang ingin kita ukur.
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected bila harga korelasi dibawah 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Dalam penelitian di kelas 5 SD Negeri 1 Nambuhan Kec. Purwodadi Kab. Grobogan sebagai kelas uji coba, peneliti menggunakan program SPSS untuk melakukan uji validitas agar hasil pengujian lebih akurat dan lebih mudah dalam proses penghitungan.
Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden 33 siswa dan jumlah soal 25 butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan N = 33 maka didapat r tabel sebesar 0,344. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Secara visual Tabel 3.7, Tabel 3.8 dan
Tabel 3.9 menunjukkan hasil uji validitas soal evaluasi siklus I dan siklus II sebagai berikut:Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus IJumlah Soal Valid Soal Tidak Valid Soal
25 2,3,4,5,6,7,8,10,11,13,15,16,17,18,19, 1,9,12,14,24 20,21,22,23,25
Jumlah
20
5 Dari Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 25 jumlah soal yang di uji validitas terdapat 20 soal yang valid dengan nomor soal 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25. Dan terdapat 5 soal tidak valid dengan nomor soal 1, 9, 12, 14, dan 24. Untuk item soal yang tidak valid tersebut kemudian dibuang atau tidak dipergunakan sehingga pada soal evaluasi yang digunakan adalah soal yang valid. Dalam tindakan siklus I sendiri mempergunakan jumlah soal evaluasi sejumlah 20 soal.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus IIJumlah Soal Tidak Soal Valid Soal
Valid Dari Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari 25 jumlah soal yang di uji validitas terdapat 21 soal yang valid dengan nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25. Dan terdapat 4 soal tidak valid dengan nomor soal 7, 13, 14 dan 18. Untuk item soal yang tidak valid tersebut kemudian dibuang atau tidak dipergunakan sehingga pada soal evaluasi yang digunakan adalah soal yang valid. Dalam tindakan siklus II sendiri mempergunakan jumlah soal evaluasi sejumlah 20 soal.
Secara visual Tabel 3.9 menunjukkan hasil validitas instrumen rubrik keterampilan proses
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Rubrik Keterampilan Proses Siswa
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted
VAR00001 21.2941 23.596 .684 .866
VAR00002 21.2941 22.971 .859 .862
VAR00003 21.2353 24.566 .511 .871
VAR00004 21.2941 23.596 .684 .866
VAR00005 21.5294 23.390 .553 .869
Berdasarkan Tabel 3.9 dapat dikeahui hasil validitas dari 5 indikator keterampilan proses yang diujikan menunjukkan bahwa semua indikator tersebut telah memenuhi kriteria validitas.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Setelah tes diuji tingkat validitasnya, tes yang valid kemudian diukur tingkat reliabilitasnya. Yusuf (2014: 242) mengemukakan reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan reliabel jika dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif.
Suatu tes dikatakan reliabel apabila instrumen itu dicobakan kepada subjek yang sama secara berulang-ulang namun hasilnya tetap sama atau relatif sama. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno (2012: 98) dalam tabel berikut.
Tabel 3.10 Tingkat Reliabilitas InstrumenIndeks Kriteria
Reliabilitas baik α ≥ 0.8
Reliabilitas dapat diterima α ≥ 0.7
Reliabilitas kurang baik α ≤ 0.6
Berikutnya Tabel 3.11, Tabel 3.12 dan Tabel 3.13 menunjukkan hasil uji reliabilitas yang digunakan untuk evaluasi pada siklus I dan II serta digunakan untuk penilaian keterampilan proses selama jalannya pembelajaran.
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based onCronbach's Standardized Alpha Items N of Items
.843 .926
25 Berdasarkan Tabel 3.11, hasil uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk
evaluasi Siklus I dapat diketahui bahwa reliabilitasnya 0.843 sehingga masuk dalam
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based onCronbach's Standardized Alpha Items N of Items
.753 .878
25 Berdasarkan Tabel 3.12, hasil uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk
evaluasi Siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya 0.753 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas dapat diterima.
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Rubrik Keterampilan Proses Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based onCronbach's Standardized Alpha Items N of Items
.725 .850
5 Berdasarkan Tabel 3.13, hasil uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk
evaluasi Siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya 0.725 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas dapat diterima.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, siklus I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.
3.9 Indikator Keberhasilan
Melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan keterampilan proses serta hasil belajar, maka indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan proses adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas ditunjukkan dengan perolehan nilai formatif 75 atau lebih (sesuai KKM). Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan pembelajaran yang diperoleh dari kesepakatan antara guru kelas dan peneliti adalah sebagai berikut :
a) Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 80% dari 28 siswa telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang diterapkan pada pembelajaran tematik adalah ≥ 75.
b) Meningkatnya keterampilan proses siswa minimal sebesar 20% untuk setiap siklusnya.