ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE Zona C

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

Zona CahayaMata

Berpikir… Berkarya…Menapaki Jejak Kehidupan dalam Wacana….Saya harus tulis isi kepala saya. Kalau
tidak, hanya akan memenuhi kepala tanpa jadi apa apa…

ASKEP PADA KLIEN DENGAN
CA MAMMAE
Ca Mammae
Defenisi
Carsinoma adalah massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada
koordinasi dengan sel normal (Wills, 1995).
Ca mammae adalah sel mammae yang mengalami proliferasi dan diferensiasi abnormal
serta tumbuh secara otonom, menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar sambil merusak
dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Etiologi
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price &
Wilson, 1995: 1142), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab

terjadinya Ca mammae, yaitu:


Mekanisme hormonal

Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam
lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer &
Bare, 2002: 1589).


Virus

Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal
pada sel yang sedang mengalami proliferasi.


Genetik

– Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic”
autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997).

– Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

1/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan (Reeder, Martin, 1997).
– mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat
keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor
tumor p 53 (Murray, 2002).


Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang
berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan
meningkatkan aktivitas antitumor .

Faktor resiko Ca mammae, terdiri dari: (Murray,2002)
1.

wanita

2.

Usia (resiko Ca mammae meningkat pada wanita yang berusia > 50 tahun)

3.

mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2; mutasi pada gen tumor p 53

4.

Riwayat pribadi ca mammae/kelainan mammae pada mammae sebelahnya

5.

riwayat keluarga, ibu atau saudara perempuan kandung (+) kanker


6.

Ras ( wanita kulit putih kebih beresiko dari wanita kulit hitam)

7.

Riwayat penyinaran/roentgen pada daerah dada pada wakut anak-anak atau remaja

sebagai terapi untuk karsinoma yang lain
8.

Hasil biopsi mammae



hyperplasia atipikal




penyakit proliperatif mammae tanpa sel atipikal atauhiperplasia biasa



perubahan fibrokistik tanpa perubahan proliferatif

9.

Nullipara

10.

Hamil pertama sesudah usia 30 tahun

11.

Menarche dini (usia < 12 tahun)

12.


Menopause pada usia lanjut (. 30 tahun sesudah menarche)

13.

Penggunaan terapi hormone pengganti jika progesteron diresepkan.

14.

Gaya hidup, diet tinggi lemak dan protein, rendah serat.

Asupan kalori yang berlebihan terutama yang berasal dari lemak binatang dan kebiasaan
makan makanan yang kurang serat meninggikan resiko terhadap berbagai keganasan
seperti kanker mammae dan kanker colon, namun hal tersebut belum terbukti (
Syamsuhidayat,R & Wim de jong, 1997: 165 )
Studi terbaru menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak menyeluruh antara diet tinggi
lemak dan Kanker mamma ( Smeltzer & Bare, 2002: 1590).
Smeltzer menambahkan kontrasepsi oral, alcohol, pengangkatan ovarium pada usia lebih
dari 40tahun sebagai faktor resiko kanker mammae
Tipe Kanker mammae berdasarkan gambaran histopatologi



Karsinoma duktal menginflitrasi, adalah tipe histopatologi yang paling umum,

merupakan 75 % dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras
saat palpasi. Kanker jenis ini biasanya bermetastasis ke nodus aksila. Prognosisnya lebih
buruk disbanding dengan tipe kanker lainnya.


Karsinoma lobular menginfiltrasi, jarang terjadi, biasanya terjadi pada suatu area

http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

2/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

penebalan yang tidak baik pada mammae bila disbanding dengan tipe duktal menginfiltrasi.
Tipe ini umumnya multisentris, dengan demikian dapat terjadi penebalan beberapa area

pada salah satu atau kedua mammae. Karsinoma duktal menginfiltrasi dan lobular
menginfiltrasi mempunyai keterlibatan nodus aksilar yang serupa, meskipun tempat
metastasisnya berbeda. Karsinoma duktal biasanya menyebar ke tulang, paru, hepar dan
otak, sementara lobular biasanya bermetastasis ke permukaan meningeal atau tempattempat yang tidaki lazim lainnya.


Follow
Karsinoma modular, (6 %) tumbuh dalam kapsul, dapat menjadi besar tetapi meluas

dengan lambat, sehingga progosis seringkali lebih baik.



Follow “Zona
Karsinoma duktal-tubular,(2%) jarangCahayaMata”
terjadi, karena metastasis aksilaris secara
Karsinoma musinus, (3 %) penghasil lender, juga tumbuh dengan lambat.

histology tidak lazim maka prognosisnyaGet
sangat

baik.
every
new post delivered
– Karsinoma inflamantori, tipe karsinoma
mammae
yang jarang(1-2 %) dan menimbulkan
to your Inbox.
gejala-gejala yang berbeda dari karsinoma mammae yang lain. Tumor ini nyeri tekan dan
Join 1,044 other followers
sangat nyeri, mammae secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor merah
dan agak hitam. Sering terjadi edema dan
retraksi
papilla
mammae.
Enter
your
email
addressGejala ini dengan

cepat berkembang memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari bantuan medis

dibanding pasien lain dengan massa kecil pada mammae. Preparat kemotherapi berperan

Sign me up

penting dalam pengendalian kemajuan penyakit ini disamping radiasi dan pembedahan.
Klasifikasi penyebaran TNM

Powered by WordPress.com

T
TX
TIS

: tumor primer tidak dapt ditentukan
: Karsinoma insitu dan penyakit Paget pada papilla tanpa teraba tumor

TO

: tidak ada bukti adanya tumor primer


T1

: tumor < 2 cm

T2

: tumor 2-5 cm

T3

: tumor >5 cm

T4

: tumor dengaa penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke kulit dengan

tanda udem, tukak, peau d’ orange
N
NX

: kelenjer regional tidak dapat ditentukan

NO

: tidak teraba kelenjer aksila

N1

: teraba kelenjer aksila homolateral yang tidak melekat

N2

: teraba kelenjer aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat

pada jaringan sekitarnya
N3

: terdapat kelenjer mamaria internal homolateral

M
MX

: tidak dapat ditentukan metastasis jauh

MO

: tidak ada metastasis jauh

M1

: terdapat metastasis jauh termasuk ke kelenjer supraklavikular

Keterangan:
Lekukan pada kulit, retraksi papilla atau perubahan lain pada kulit kecuali
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

yang terdapat
3/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

pada T4 bisa terdapat pada T1, T2, atau T3 tanpa mengubah klasifikasi.
Dinding thorak adalah iga, otot interkostal, dan m. seratus anterior tanpa otot pektoralis.
Patofisiologi
Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker
(Maternity Nursing, 1997: 254). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori
yang menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:
o

Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan

progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel
mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah
merangasang pertumbuhan sel mammae .
Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda
lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan
bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun
menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker
mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak
pertama pada usia lebih dari 30 tahun.
o

Virus, Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa

abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.
o

Genetik

– Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic”
autosomal dominan.
– Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17

mempunyai

peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan.
– mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat
keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor
tumor p 53 (Murray, 2002).
o

Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang
berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan
meningkatkan aktivitas antitumor .
Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringa
epithelial dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan
perkembangan sel atipikal. Sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi
stroma. Kanker butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi
massa yang cukup besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang
peka terhadap sensasi nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus
saraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut.
Pertumbuhan sel terjadi irregular dan bisa menyebar melalui saluran limfe dan melalui
aliran darah. Dari saluran limfe akan sampai di kelenjer limfe menyebabkan terjadinya
pembesaran kelenjer limfe regional. Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik
dan kulit bercawak (peau d’ orange). Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan
menyebabkan timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

4/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

tulang tengkorak, vertebredan panggul)
Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh
dan badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia.
Simdrom yang melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.
Manifestasi Klinis
Tanda dini


Benjolan tunggal tanpa yang agak keras dengan batas kurang jelas



Benjolan biasanya terjadi pada mammae sebelah kiri bagian kuadran lateral atas.



Kelainan mammogrfi tanpa kelainan pada palpasi

Tanda lama


Retraksi kulit / retraksi areola



Retraksi atau inversi putting



Pengecilan mammae ( pengerutan)



Pembesaran mammae



Kemerahan



Edema



Fiksasi pada kulit atau dinding thorak

Tanda akhir


Tukak



Kelenjer supraklavikula dapat diraba



Metastasis tulang, paru, hati, otak, pleura/tempat lain

Stadium Klinis Kanker mammae
Tahap I terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, tidak
terdeteksi adanya metastasis
Tahap II terdiri atas tumor yang lebih besar 2cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus
limfe tidak terfiksasi positif atau negatif dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
Tahap III terdiri dari tumor lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran
yang menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area
klavikular dan tanpa bukti adanya metastasis jauh
Tahap IV terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau
kankreosa dan adanya metastasis jauh.
Metastasis Kanker mammae
Letak

Gejala dan tanda utama

Otak
Pleura
Paru
Hati
Tulang


tengkorak

http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

5/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata



vertebre



iga



tulang panjang

Nyeri kepala, mual muntah, epilepsi, ataksia, paresis, parastesia

Efusi, sesak nafas
Biasanya tanpa gejala
Kadang-kadang tanpa gejala, massa, ikterus obstruksi
Nyeri, kadang tanpa keluhan
Kempaan sumsum tulang
Nyeri, patah tulang
Nyeri, patah tulang
Deteksi dan diagnosa Ca mammae


Pemeriksaan mammae sendiri



Riwayat medis



Pemeriksaan fisik: visual dan palpasi



Mammagrafi



Aspirasi ajrum halus



Biopsi

Efek psikologis kanker mamae
Pentingnya waktu yang tersedia sejak terdignosanya kanker mammae hingga mendapat
pengobatan merupan waktu yang rentang terhadap stress pada beberapa wanita, adapun
faktor – aktor yang mempngaruhi resiko terjadi stress emosional antara lain :


Rasa tidak percaya diri



Informasi yang tidak lengkap



Kesulitan dalam membuat keputusan



Ketidaksesuaian jadwal untuk konsultasi denghan para ahli

Terapi Medis


Pengobatan Lokal Ca Mammae terdiri dari :



Bedah kuratif

Bedah kuratif didasarkan pada stadium klinis Ca mammae, karakteristik histologik tumor,
pertimbagan lain seperti umur dan status kesehatan
Bedah kuratif ini terdiri dari :
a.

Bedah radikal (Halsted)

b.

Bedah radikal yang diubah (Patey)

c.

Bedah konservatif meliputi eksisi luas, diseksi aksila dan penyinaran mammae



Bedah paliatif



Radioterapi

Radioterapi pada Kanker Mammae biasanya digunakan pada terapi kuratif dengan
mempertahankan mammae dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif


Pengobatan sistemik Kanker mamma



Kemoterapi

Merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran secara sistemik dan juga
sebagai terapi ajuvan. Kemoterapi diberikan pada klien yang padanya ditemukan
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

6/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

metastasis disebuah atau beberapa kelenjer pada pemeriksaan histology pascabedah
mastektomi. Tujuannya adalah untuk menghancurkan mikrometastasis didalam tubuh


Terapi hormonal

Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila penyakit telah sistemik berupa metastasis
jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan sebelum kemoterapi, karena efek terapinya lebih
lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua Kanker Mammae peka terhadap
terapi hormonal. Terapi estrogen Bloker diresepkan apabila pada tumor tersebut reseptor
esrtogennya positif, artinya pertumbuhan tumor / karsinoma distimulasi oleh estrogen.
Contoh estrogen bloker adalah Tamoxifen (Nolvadex), Raloxifene (Evista)


Imunoterapi

Trastuzumab (Herceptin), terapi antibody monoclonal pertama yang direkomendasikan
untuk karsinoma mammae. Beberapa tumor menghasilkan protein HER-2 secara
berlebihan. Transtuzumab menghambat efek protein merangsang pertumbuhan sel kanker.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
CA MAMMAE
Pengkajian
1.

Aktivitas/istirahat

Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur
pada malam hari: adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur mis, nyeri, ansietas,
berkeringat malam, pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan,
tingkat stres tinggi.
2.

Sirkulasi

Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja
Kebiasaan : perubahan pada tekanan darah
3.

Integritas ego

Gejala : faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi sters
(mis, merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spritual),
menyangkal diagnosis , perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu tidak bermakna,
rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda : menyangkal, menarik diri dan marah
4.

Eliminasi

Gejala : perubahan pola eliminasi mis : diare
Tanda : perubahan pada bisisng usus, distensi abdomen
5.

Makanan/cairan

Gejala : kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan pengawet)
anoreksia, mual/ muntah. Intoleransi makanan. Perubahan pada berat badan hebat,
kakesia, berkurangnya masa otot
Tanda : perubahan pada kelembaban/turgor kulit: edema
6.

Neurosensori

Gejala : pusing, sinkope
7.

Nyeri/ketidaknyamanan

http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

7/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

Gejala : nyeri dengan derajat bervariasi misalnya dengan ketidaknyamanan ringan sampai
nyeri berat (tidak dihubungkan dengan proses penyakit).
8.

Pernafasan

Gejala : merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan sseseorang merokok). Pemajanan
abses.
9.

Keamanan

Gejala : pemajanan pada kimia, toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlebihan
Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi
10.

Seksualitas

Gejala : masalah seksual misalnya : dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat
kepuasan, nuli gravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini. Herpes genital.
11.

Interaksi sosial

Gejala : ketidak adekuatan/ kelemahan sistem pendukung. Riwayat perkawinan (berkenaan
dengan kepuasaan dirumah, dukungan atau bantuan). Masalah tentang fungsi/tanggung
jawab peran
Pemeriksaan Diagnostik
1.

Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi

metastatik dan evaluasi.
2.

biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2

3.

Penanda tumor

4.

Mammografi

5.

sinar X dada

6.
Diagnosa keperawatan
1.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia

2.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan

3.

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan

4.

Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .

5.

Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurang

pemajanan informasi
6.

Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh

7.

Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan

dalam citra diri
Perencanaan
Diagnosa keperawatan :
1.

Ansietas berhubungan dengan diagnosa kanker payudara,, pengobatan dan

prognosisnya.
Tujuan : Penurunan stress emosional, ketakutan dan ansietas.
Intervensi

Rasionalisasi

●Mulai lakukan persiapan emosional paseien
dan pasangannya secepatnya setelah
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

8/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

diinforamsikan tentang diagnosa tentative
●Kaji pengalaman pribadi,dan pengetahuan
tentang kanker payudara, mekanisme koping
saat krisis, sistem pendukung dan perasaan
mengenai diagnosa.
●Informasikan klien tentang riset terakhir dan modalitas pengobatan terbaru mengenai
kanker peyudara.
●Uraikan pengalaman – pengalaman yang akan dialami klien dan dorong klien untuk
mengajukan pertanyaan.
●Lengkapi klien dengan sumber – sumber yang tersedia untuk memfasilitasi
penyembuhan.

●Hal ini memberdayakan klien untuk mengarahkan respon koping

●Faktor-faktor yang sanghat mempengaruhi
prilaku dan kemempuan klien menghadapi
diagnosa, pembedahan, dan pengobatan tindak
lanjut. Jika klien mempunyai saudara atau teman
dekat yang meninggal akibat kanker payudara,
kemungkianan ia akan bwerespon secara berbeda
dari klien yang mempunyai teman yang selamat
dari kanker payudara dan mempunyai kualitas
hidup yang sangat baik.
●Pilihan yang meningkat dan perbaikanhasil secara statistik maupun secara
kosmetiksangat mengurangi ketakutan dan meningkatkan penerimaan rencana
pengobatan.
●Ketakutan dan ketidaktahuan menurun.
●Informasi tentang protestik baru, spesialisasi
rekonstuksi, dan sumber – sumber lainnya
menguatkan bahwa perhatian yang besartelah
diberikan pada meode pengobatan terbaru untuk
kanker payudara.
2.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia

Tujuan : Penambahan berat badan progresif kearah tujuan dengan normalisasi nilai
laboratorium dan bebas tanda malnutrisi
Intervensi

Rasionalisasi

Mandiri
● Pantau masukan makanan setiap hari
● Ukur tinggi, berat badan dan kelipatan kulit
Trisep. Pastikan jumlah penurunan berat
badan saat ini. Timbang berat badan setiap
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

9/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

hari atau sesuai indikasi
● Dorong klien untuk dapat makan tinggi
kalori kaya nutrient, dengan masukan
cairan adekwat
● Kontrol factor-faktor lingkungan (mis; bau
tidak sedap atau kebisingan). Hindari
terlalu manis, berlemak atau makan pedas.
● Ciptakan suasana makan yang
menyenangkan. Dorong pasien untuk
berbagi makanan dengan keluarga
● Dorong penggunaan teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imajinasi.
● Dorong komunikasi terbuka mengenai
masalah anoreksia
Kolaborasi
● Berikan obat-obat sesuai indikasi
● Rujuk pada ahli diet / tim pendukung nutrisi
● Mengidentifikasi kekuatan/defesiensi nutrisi
● Membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi
protein-kalori.
● Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan
begitu juga cairan ( untuk menghilangkan
produk sisa).
● Dapat menekan respon mual / muntah
● Membuat waktu makan lebih menyenangkan,
yang dapat meningkatkan masukan.
● Dapat mencegah awitan atau menurunkan
beratnya mual, anoreksia, dan memungkinkan
pasien meningkatkan masukan oral.
●Sering sebagai sumber distress emosi, khususnya
untuk orang terdekat yang menginginkan untuk
member makan pasien dengan sering. Bila
pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan
ditolak/frustasi
● Mempercepat proses penyembuhan.
● Memberikan rencana diet khusus untuk
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

10/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

memenuhi kebutuhan individu dan menurunkan
masalah berkenaan dengan malnutrisi
3.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan

Tujuan : Klien dapat mengekspresikan penurunan nyeri / rasa ketidak nyamanan
Intervensi

Rasionalisasi

● Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi,
lamanya, intensitas (skala 0 – 10 )
perhatikan petunjuk verbal dan non verbal
● Diskusikan sensasi masih adanya payudara
Normal
● Bantu pasien menemukan posisi nyaman
●Berrikan tindakan kenyamanan dasar
(contoh ; perubahan posisi pada punggung
atau sisi yang tak sakit, pijatan punggung)
dan aktifasi terapeutik. Dorong ambulasi
dini dan penggunaan teknik relaksasi,
bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik
● Tekan / sokong dada saat latihan batuk/
nafas dalam.
● Berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal
teratur sebelum nyeri berat dan sebelum
aktivitas di jadwalkan.
● Membantu dalam mengidentifikasi derajat
ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk /
keefektifan analgesic.
● Memberikan keyakinan bahwa sensasi bukan
imajinasi dan penghilangannya dapat dilakukan
● Peninggian lengan, ukuran baju, dan adanya
drain mempengaruhi kemampuan psien untuk
rileks dan tidur / istirahat secara efektif
● Meningkatkan relaksasi, membantu untuk
memfokuskan perhatian, dan dapat
meningkatkan kemampuan koping.
● Memudahkan partisipasi pada aktivitas tanpa
timbul ketidak nyamanan.
● Mempertahankan tingkat kenyamanan dan memungkinkan pasien untuk latihan lengan
dan untuk ambulasi tanpa nyeri yang menyertai upaya tersebut
IMPLEMENTASI
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

11/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

Setelah perawat melakukan pengkajian, penentuan diagnosa dan penyusunan intervensi
perawat bisa langsung melaksanakan intervensi yang disusunnya dan didokumentasikan
EVALUASI
Untuk mengetahui apakah tujuan dan kriteria hasil yang kita inginkan sudah tercapai
sehingga masalah yang ada dapat diatasi, dan menilai apakah implementasi yang kita
lakukan sudah ideal, atau perlu menuju tahap lanjut.

Like
Be the first to like this.

8 THOUGHTS ON “ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE”

tahirkz
on August 2, 2012 at 2:21 am said:

waaawwww,,,,,,, kerebnbbbbbbbbbbbbbbbbb,,,,,,,

ainicahayamata
on August 6, 2012 at 9:01 am said:

hohohoho

kecil
on November 19, 2012 at 1:28 pm said:

kakak..numpang baca-baca n copas ya…
mksh

ainicahayamata
on November 26, 2012 at 1:12 pm said:
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

12/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

silahkan

nisfa
on January 28, 2013 at 4:36 am said:

keereenn,,
numpang bca + coopas iia,,,

chrevie
on May 10, 2013 at 4:10 am said:

isi postingannya keren, ijin baca n kopas ya….

herlina
on January 5, 2014 at 6:15 am said:

Postingannya bermanfaat banget
Izin baca dan kopas ya Kak

ainicahayamata
on January 12, 2014 at 9:06 am said:

Okeh… silahkan

http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

13/14

5/9/2014

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE | Zona CahayaMata

http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-pada-klien-dengan-ca-mammae/

14/14

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25