KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF F (1)
KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF FUNGSIONALISME
STRUKTURAL; AKANKAH KEMISKINAN INI TERUS TERJADI?
Secara umum kemiskinan banyak di derita
seimbang, minimnya pengetahuan dan
oleh
sedang
keterampilan yang dimiliki oleh golongan
berkembang, hal itu dapat terjadi karena
miskin serta kebiasaan buruk menerima
negara belum mampu memberikan akses
kenyataan bahwa mereka miskin karena
pelayanan publik kepada seluruh lapisan
sebuah keniscayaan yang beranggapan
masyarakat termasuk pada golongan orang
miskin dan dirinya adalah satu kesatuan
miskin. Akses dan kebijakan yang tidak
yang tidak terpisah. Hal tersebut juga
memihak ini dinilai menjadi salah satu
diamini
penyebabnya. Beberapa ahli mencoba
struktural
mengidentifikasi
permasalahan
negara-negara
yang
penyebab
kemiskinan
oleh
salah
satu
fungsional
pendekatan
dalam
kemiskinan
melihat
struktural.
terus terjadi seperti terdapatnya budaya
Menurut pendekatan ini, kemiskinan ini
miskin, dan juga kemiskinan yang terjadi
sifatnya fungsional bagi sistem sosial dan
karena struktur sosial atau biasa dikenal
bisa menjaga tatanan struktural sosial tetap
dengan istilah “kemiskinan struktural”.
berada pada titik keseimbangan yang
Kemiskinan struktural merupakan suatu
diperlukan. Dikatakan fungsional sebab
bentuk justifikasi bagi mereka yang miskin
orang
karena
mampu
“mengerjakan” pekerjaan-pekerjaan kotor
memanfaatkan sumber daya ekonomi dan
yang tidak dapat dikerjakan oleh sebagian
akses pelayanan publik yang sebenarnya
masyarakat.
telah disediakan oleh negara. Negara
bangunan, asisten rumah tangga, dan
secara hukum wajib membantu mereka
lainnya. Dalam rangka mempertahankan
yang miskin untuk berusaha keluar dari
status quo dalam perspektif struktural
perangkap
ini.
fungsional diharuskan hadirnya pelapisan
Perangkap kemiskinan struktural yang
sosial yang akan secara tegas memisahkan
dimaksud disini ialah kurangnya akses
dan
untuk
yang
kedudukan serta peranan sesuai dengan
memadai, distribusi bantuan sosial yang
kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat.
tidak merata, struktural politik yang tidak
Pelapisan
golongan
ini
kemiskinan
menempuh
tidak
struktural
pendidikan
miskin
diperlukan
Misalnya
mengelompokkan
sosial
bagi
saja
status
orang
untuk
pekerja
dan
miskin
dianggap memiliki strata sosial paling
Kelompok
rendah tapi secara kuantitas cukup banyak
mendapatkan akses informasi dan modal
terlihat. Kuantitas yang relatif besar inilah
usaha, karena kebijakan yang ada berpihak
menjadi kelemahan sekaligus kelebihan
kepada sekolompok orang saja. Polarisasi
bagi golongan miskin. Posisinya yang
kemiskinan
lemah dari berbagai hal sangat mudah
kelompok sosial in-group yang relatif
dijadikan
untuk
tinggi dibanding kelompok sosial out
atau
group-nya. Polarisasi yang tidak terkontrol
struktur
bisa berupa penyebaran virus negatif
bahan
menaikkan
kelompok
percobaan
image
untuk
seseorang
menduduki
marginal
seringkali
terlihat
perasaan
kekuasaan yang diinginkan. Sedangkan
(stigma)
posisi
memperparah jurang kesenjangan sosial.
nilai
memiliki
lebih
ikatan
golongan
in-group
miskin,
yang
kuat
terhadap
pada
tidak
golongan
miskin
Stigma yang melekat pada masyarakat
sehingga memengaruhi hubungan sosial
miskin
dan relasi sosialnya. Ikatan kelompok
lingkungan tempat tinggal mereka yang
yang dibangun di antara mereka tercermin
kumuh, kotor, dan terpisah serta cenderung
dari interaksi sosial yang terpolarisasi
terpinggirkan
sehingga
terjadinya
Peminggiran secara biologis dan sosial
ketimpangan pendapatan. Pendapatan yang
bertalian erat dengan kurang optimalnya
tidak merata menyebabkan tumbuh dan
institusi sosial yang secara penuh membela
berkembangnya jenis kemiskinan yang lain
hak-hak masyarakat miskin tanpa adanya
seperti kemiskinan absolut yang dinilai
unsur politik praksis dalam menjalankan
dari indikator tingkat pendapatan. Akan
praktek peran dan fungsi institusi sosial itu
tetapi, masalah tadi bukan masalah pokok,
sendiri.
karena semua yang terjadi merupakan
institusi sosial dalam rangka mengurangi
dampak dari tidak adanya kebijakan-
beban
kebijakan yang adil dan memihak kepada
pemberian intensif sosial dalam penguatan
masyarakat miskin. Selama peraturan dan
mobilitas sosial masyarakat miskin untuk
kebijakan yang berupa bantuan sosial
mengurangi
masih dilakukan secara kuratif dan tanpa
sempit. Aksesbilitas orang miskin kadang-
perencanaan yang tepat sasaran justru akan
kala terhambat oleh situasi socio-cultural
meningkatkan
orang
yang tidak mengijinkan orang miskin
(pemerintah)
untuk berubah atau berpindah dari strata
ditambah kebijakan yang cenderung hanya
sosial yang baru. Strata sosial yang lama
berpihak
mencakup struktur sosial yang tertutup dan
miskin
menyebabkan
ketergantungan
terhadap
kepada
negara
kelompok
tertentu.
dipengaruhi
secara
oleh
turun
Namun dewasa
orang
miskin,
aksesbilitas
ini,
keadaan
temurun.
peranan
dengan
mereka
cara
yang
kurang adaptif terhadap perubahan yang
bagi orang yang membutuhkan. Diagnosa
ada ternyata bagi sebagian masyarakat
kebutuhan
miskin adalah suatu keharusan guna
dilaksanakan melalui cara pengenalan
mempertahankan kebiasaan-kebiasaan dan
maupun pendekatan stuktur sosial yang
adat istiadat yang secara biologis maupun
lebih
sosial
Disamping
Pendekatan struktur sosial memudahkan
golongan miskin menganggap bahwa strata
kita untuk memahami sebuah tatanan
sosial yang lama masih bersifat fungsional
sistem nilai dan norma yang ada di
bagi tatanan sosial mereka. Namun di sisi
masyarakat itu sehingga kebijakannya
lain, sebagian mereka percaya bahwa
memihak kepada golongan orang miskin.
struktur sosial yang baru dan relatif
Salah satu fokus pendekatan struktural
terbuka
fungsional ialah memaksimalkan peran
tetap
dipelihara.
justru
melahirkan
akan
sedikit
“kepincangan”
banyak
masyarakat
adaptif
serta
miskin
bisa
berkelanjutan.
dan
dan fungsi keberadaan lembaga atau
penyimpangan dalam segala ruang-ruang
institusi sosial dalam masyarakat yang
sosial berpotensi mengurangi mekanisme
bersangkutan, misalnya memutus mata
kontrol sosial yang ada di dalam struktur
rantai institusi birokasi yang berbelit-belit.
sosial. Struktur sosial yang baru dianggap
Ketepatan dalam melakukan pelayanan
mengalami disfungsional apabila struktur
sosial kepada orang miskin tidak hanya
ini tidak bermanfaat bagi orang miskin.
memerlukan aspek ekonomis belaka, lebih
Jika benar dualitas tersebut benar-benar
dari itu dimensi sosial juga diperlukan
terjadi pada masyarakat miskin, maka
sebagai penguatan bagi orang miskin. Jika
kemiskinan struktural akan terus terjadi
pendekatan struktur sosial dan penguatan
walaupun
mengalami
dari segi kelembagaan dilaksanakan secara
kemajuan sesuai dengan perkembangan
seimbang dan optimal dibarengi dengan
zaman
semakin
identifikasi
dan
kemiskinan
kemiskinan
struktural,
sosial
masyarakat
yang
kompleks.
semakin
Kompleksitas
hari
pemetaan
saya
penyebab
percaya
struktural dapat dilihat dari bebarapa hal
kemiskinan jenis ini akan berkurang
berikut; terkait kebijakan, aksesbilitas,
signifikan bahkan dapat dikatakan akan
institusi sosial, struktur sosial, serta sistem
hilang dengan sendirinya di Negeri ini.
nilai dan norma. Penyediaan sumbersumber
ekonomi
seperti
ketersediaan
pekerjaan dan modal usaha dsb oleh
negara kepada golongan miskin harus
dilakukan secara cermat dan tepat sasaran
Makassar, 01 Oktober 2016
Author:
Ahmad Yani
STRUKTURAL; AKANKAH KEMISKINAN INI TERUS TERJADI?
Secara umum kemiskinan banyak di derita
seimbang, minimnya pengetahuan dan
oleh
sedang
keterampilan yang dimiliki oleh golongan
berkembang, hal itu dapat terjadi karena
miskin serta kebiasaan buruk menerima
negara belum mampu memberikan akses
kenyataan bahwa mereka miskin karena
pelayanan publik kepada seluruh lapisan
sebuah keniscayaan yang beranggapan
masyarakat termasuk pada golongan orang
miskin dan dirinya adalah satu kesatuan
miskin. Akses dan kebijakan yang tidak
yang tidak terpisah. Hal tersebut juga
memihak ini dinilai menjadi salah satu
diamini
penyebabnya. Beberapa ahli mencoba
struktural
mengidentifikasi
permasalahan
negara-negara
yang
penyebab
kemiskinan
oleh
salah
satu
fungsional
pendekatan
dalam
kemiskinan
melihat
struktural.
terus terjadi seperti terdapatnya budaya
Menurut pendekatan ini, kemiskinan ini
miskin, dan juga kemiskinan yang terjadi
sifatnya fungsional bagi sistem sosial dan
karena struktur sosial atau biasa dikenal
bisa menjaga tatanan struktural sosial tetap
dengan istilah “kemiskinan struktural”.
berada pada titik keseimbangan yang
Kemiskinan struktural merupakan suatu
diperlukan. Dikatakan fungsional sebab
bentuk justifikasi bagi mereka yang miskin
orang
karena
mampu
“mengerjakan” pekerjaan-pekerjaan kotor
memanfaatkan sumber daya ekonomi dan
yang tidak dapat dikerjakan oleh sebagian
akses pelayanan publik yang sebenarnya
masyarakat.
telah disediakan oleh negara. Negara
bangunan, asisten rumah tangga, dan
secara hukum wajib membantu mereka
lainnya. Dalam rangka mempertahankan
yang miskin untuk berusaha keluar dari
status quo dalam perspektif struktural
perangkap
ini.
fungsional diharuskan hadirnya pelapisan
Perangkap kemiskinan struktural yang
sosial yang akan secara tegas memisahkan
dimaksud disini ialah kurangnya akses
dan
untuk
yang
kedudukan serta peranan sesuai dengan
memadai, distribusi bantuan sosial yang
kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat.
tidak merata, struktural politik yang tidak
Pelapisan
golongan
ini
kemiskinan
menempuh
tidak
struktural
pendidikan
miskin
diperlukan
Misalnya
mengelompokkan
sosial
bagi
saja
status
orang
untuk
pekerja
dan
miskin
dianggap memiliki strata sosial paling
Kelompok
rendah tapi secara kuantitas cukup banyak
mendapatkan akses informasi dan modal
terlihat. Kuantitas yang relatif besar inilah
usaha, karena kebijakan yang ada berpihak
menjadi kelemahan sekaligus kelebihan
kepada sekolompok orang saja. Polarisasi
bagi golongan miskin. Posisinya yang
kemiskinan
lemah dari berbagai hal sangat mudah
kelompok sosial in-group yang relatif
dijadikan
untuk
tinggi dibanding kelompok sosial out
atau
group-nya. Polarisasi yang tidak terkontrol
struktur
bisa berupa penyebaran virus negatif
bahan
menaikkan
kelompok
percobaan
image
untuk
seseorang
menduduki
marginal
seringkali
terlihat
perasaan
kekuasaan yang diinginkan. Sedangkan
(stigma)
posisi
memperparah jurang kesenjangan sosial.
nilai
memiliki
lebih
ikatan
golongan
in-group
miskin,
yang
kuat
terhadap
pada
tidak
golongan
miskin
Stigma yang melekat pada masyarakat
sehingga memengaruhi hubungan sosial
miskin
dan relasi sosialnya. Ikatan kelompok
lingkungan tempat tinggal mereka yang
yang dibangun di antara mereka tercermin
kumuh, kotor, dan terpisah serta cenderung
dari interaksi sosial yang terpolarisasi
terpinggirkan
sehingga
terjadinya
Peminggiran secara biologis dan sosial
ketimpangan pendapatan. Pendapatan yang
bertalian erat dengan kurang optimalnya
tidak merata menyebabkan tumbuh dan
institusi sosial yang secara penuh membela
berkembangnya jenis kemiskinan yang lain
hak-hak masyarakat miskin tanpa adanya
seperti kemiskinan absolut yang dinilai
unsur politik praksis dalam menjalankan
dari indikator tingkat pendapatan. Akan
praktek peran dan fungsi institusi sosial itu
tetapi, masalah tadi bukan masalah pokok,
sendiri.
karena semua yang terjadi merupakan
institusi sosial dalam rangka mengurangi
dampak dari tidak adanya kebijakan-
beban
kebijakan yang adil dan memihak kepada
pemberian intensif sosial dalam penguatan
masyarakat miskin. Selama peraturan dan
mobilitas sosial masyarakat miskin untuk
kebijakan yang berupa bantuan sosial
mengurangi
masih dilakukan secara kuratif dan tanpa
sempit. Aksesbilitas orang miskin kadang-
perencanaan yang tepat sasaran justru akan
kala terhambat oleh situasi socio-cultural
meningkatkan
orang
yang tidak mengijinkan orang miskin
(pemerintah)
untuk berubah atau berpindah dari strata
ditambah kebijakan yang cenderung hanya
sosial yang baru. Strata sosial yang lama
berpihak
mencakup struktur sosial yang tertutup dan
miskin
menyebabkan
ketergantungan
terhadap
kepada
negara
kelompok
tertentu.
dipengaruhi
secara
oleh
turun
Namun dewasa
orang
miskin,
aksesbilitas
ini,
keadaan
temurun.
peranan
dengan
mereka
cara
yang
kurang adaptif terhadap perubahan yang
bagi orang yang membutuhkan. Diagnosa
ada ternyata bagi sebagian masyarakat
kebutuhan
miskin adalah suatu keharusan guna
dilaksanakan melalui cara pengenalan
mempertahankan kebiasaan-kebiasaan dan
maupun pendekatan stuktur sosial yang
adat istiadat yang secara biologis maupun
lebih
sosial
Disamping
Pendekatan struktur sosial memudahkan
golongan miskin menganggap bahwa strata
kita untuk memahami sebuah tatanan
sosial yang lama masih bersifat fungsional
sistem nilai dan norma yang ada di
bagi tatanan sosial mereka. Namun di sisi
masyarakat itu sehingga kebijakannya
lain, sebagian mereka percaya bahwa
memihak kepada golongan orang miskin.
struktur sosial yang baru dan relatif
Salah satu fokus pendekatan struktural
terbuka
fungsional ialah memaksimalkan peran
tetap
dipelihara.
justru
melahirkan
akan
sedikit
“kepincangan”
banyak
masyarakat
adaptif
serta
miskin
bisa
berkelanjutan.
dan
dan fungsi keberadaan lembaga atau
penyimpangan dalam segala ruang-ruang
institusi sosial dalam masyarakat yang
sosial berpotensi mengurangi mekanisme
bersangkutan, misalnya memutus mata
kontrol sosial yang ada di dalam struktur
rantai institusi birokasi yang berbelit-belit.
sosial. Struktur sosial yang baru dianggap
Ketepatan dalam melakukan pelayanan
mengalami disfungsional apabila struktur
sosial kepada orang miskin tidak hanya
ini tidak bermanfaat bagi orang miskin.
memerlukan aspek ekonomis belaka, lebih
Jika benar dualitas tersebut benar-benar
dari itu dimensi sosial juga diperlukan
terjadi pada masyarakat miskin, maka
sebagai penguatan bagi orang miskin. Jika
kemiskinan struktural akan terus terjadi
pendekatan struktur sosial dan penguatan
walaupun
mengalami
dari segi kelembagaan dilaksanakan secara
kemajuan sesuai dengan perkembangan
seimbang dan optimal dibarengi dengan
zaman
semakin
identifikasi
dan
kemiskinan
kemiskinan
struktural,
sosial
masyarakat
yang
kompleks.
semakin
Kompleksitas
hari
pemetaan
saya
penyebab
percaya
struktural dapat dilihat dari bebarapa hal
kemiskinan jenis ini akan berkurang
berikut; terkait kebijakan, aksesbilitas,
signifikan bahkan dapat dikatakan akan
institusi sosial, struktur sosial, serta sistem
hilang dengan sendirinya di Negeri ini.
nilai dan norma. Penyediaan sumbersumber
ekonomi
seperti
ketersediaan
pekerjaan dan modal usaha dsb oleh
negara kepada golongan miskin harus
dilakukan secara cermat dan tepat sasaran
Makassar, 01 Oktober 2016
Author:
Ahmad Yani