TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODEL MO
TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
MODEL MODERN : KEUNGGULAN
KOMPETITIF
Wahono Diphayana
1. Definisi Daya Saing Internasional
Terdapat berbagai definisi mengenai daya saing
internasional suatu negara atau industri di suatu
negara. Menurut konsep tradisional :
• daya saing internasional tergantung pada pasokan
tenaga kerja, modal dan sumber daya alam yang
banyak dengan harga yang murah.
• daya saing internasional sebuah negara diukur dari
pangsa pasar dunianya. Makin besar pangsa pasarnya
makin kuat juga daya saing internasionalnya.
• membagi daya saing internasional menjadi dua
golongan : daya saing harga, seperti upah nominal,
tingkat kurs dan produkstivitas tenaga kerja; dan daya
saing bukan harga, seperti kualitas, pemasaran, jasa
dan diferensiasi pasar.
Menurut pandangan modern, daya saing
internasional dari sebuah industri nasional dapat
didefinisikan sebagai industri yang memiliki posisi
pasar yang superior melalui laba yang tinggi dan
pertumbuhan yang konstan pada saat
dibandingkan dengan pesaingnya.
2. Teori Keunggulan Kompetitif Menurut Porter
(Model Berlian Daya Saing Internasional)
Menurut Porter tidak
ada korelasi langsung
antara dua faktor
produksi (sumber daya
alam yang melimpah
dan sumber daya
manusia yang murah)
yang dimiliki suatu
negara, yang
dimanfaatkan menjadi
keunggulan daya saing
dalam perdagangan
internasional.
Porter menyatakan terdapat empat atribut
utama yang menentukan mengapa industri
tertentu dalam suatu negara dapat mencapai
sukses internasional, yaitu sebagai berikut.
1) Keadaan faktor-faktor produksi, seperti
tenaga kerja terampil atau prasarana.
2) Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di
dalam negeri untuk hasil industri tertentu.
3) Eksistensi industri terkait dan pendukung
kompetitif secara internasional.
4) Strategi perusahaan itu sendiri, dan struktur
serta sistem persaingan antar perusahaan.
• Selain keempat faktor tersebut, keunggulan
kompetitif nasional juga masih dipengaruhi
oleh faktor kebetulan atau kesempatan untuk
melakukan sesuatu (chance events), seperti
penemuan produk baru, melonjaknya harga,
perubahan nilai tukar, konflik keamanan antar
negara dan lain-lain, dan tindakan-tindakan
atau kebijakan pemerintah (government).
Gambar 6.1. Model Berlian Daya Saing Internasional
Pemerintah
Strategi Struktur Persaingan
Perusahaan
Sumber Daya Alam
Daya Saing
Internasional
Permintaan
Domestik
Industri Terkait dan
Pendukung
Akses dan Kesempatan
2. Teori Keunggulan Kompetitif Menurut DongSung Cho (Daya Saing Internasional
Berdasarkan Model 9 Faktor)
• Dong-Sung Cho menjelaskan bahwa Model
Berlian dari Porter kurang menerangkan
mengapa beberapa jenis industri di Korea
Selatan, seperti industri tekstil, baja,
pembuatan kapal, mobil, semi konduktor,
peralatan elektronik rumah tangga, konstruksi
dan lain-lain, memiliki daya saing
internasional.
• Dong-Sung Cho kemudian mengembangkan
model yang dikenal sebagai Model 9 Faktor,
yang merupakan pengembangan dari model
Porter.
Politisi
Birokrasi
Pekerja
Lingkungan
Bisnis
Faktor Fisik
Sumber Daya
Daya Saing
Internasional
Industri Terkait
dan Pendukung
Permintaan
Domestik
Faktor
Manusia
Manajer Profesio
nal, Perancang
dan Teknisi
Kewirausahaan
Akses dan
Kesempatan
Perbedaan antara Model Berlian yang dikembangkan
oleh Porter dibanding Model 9 Faktor dari Dong-Sung
Cho terletak pada faktor yang ada di luar kotak berlian,
yaitu keberadaan empat faktor yang meliputi :
tenaga kerja (workers),
birokrasi dan politisi (politicians and bureaucrats),
kewirausahaan (enterpreners), dan
manajer, teknisi dan perancang profesional
(profesional, managers, designers and engineers).
Juga faktor akses dan kesempatan (chance events)
dalam melakukan sesuatu bagi masyarakat, yang
berada di luar kotak segi empat tersebut, dimana akses
dan kesempatan merupakan faktor yang tidak kalah
penting dalam mempertajam daya saing internasional.
TERIMA KASIH
INTERNASIONAL
MODEL MODERN : KEUNGGULAN
KOMPETITIF
Wahono Diphayana
1. Definisi Daya Saing Internasional
Terdapat berbagai definisi mengenai daya saing
internasional suatu negara atau industri di suatu
negara. Menurut konsep tradisional :
• daya saing internasional tergantung pada pasokan
tenaga kerja, modal dan sumber daya alam yang
banyak dengan harga yang murah.
• daya saing internasional sebuah negara diukur dari
pangsa pasar dunianya. Makin besar pangsa pasarnya
makin kuat juga daya saing internasionalnya.
• membagi daya saing internasional menjadi dua
golongan : daya saing harga, seperti upah nominal,
tingkat kurs dan produkstivitas tenaga kerja; dan daya
saing bukan harga, seperti kualitas, pemasaran, jasa
dan diferensiasi pasar.
Menurut pandangan modern, daya saing
internasional dari sebuah industri nasional dapat
didefinisikan sebagai industri yang memiliki posisi
pasar yang superior melalui laba yang tinggi dan
pertumbuhan yang konstan pada saat
dibandingkan dengan pesaingnya.
2. Teori Keunggulan Kompetitif Menurut Porter
(Model Berlian Daya Saing Internasional)
Menurut Porter tidak
ada korelasi langsung
antara dua faktor
produksi (sumber daya
alam yang melimpah
dan sumber daya
manusia yang murah)
yang dimiliki suatu
negara, yang
dimanfaatkan menjadi
keunggulan daya saing
dalam perdagangan
internasional.
Porter menyatakan terdapat empat atribut
utama yang menentukan mengapa industri
tertentu dalam suatu negara dapat mencapai
sukses internasional, yaitu sebagai berikut.
1) Keadaan faktor-faktor produksi, seperti
tenaga kerja terampil atau prasarana.
2) Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di
dalam negeri untuk hasil industri tertentu.
3) Eksistensi industri terkait dan pendukung
kompetitif secara internasional.
4) Strategi perusahaan itu sendiri, dan struktur
serta sistem persaingan antar perusahaan.
• Selain keempat faktor tersebut, keunggulan
kompetitif nasional juga masih dipengaruhi
oleh faktor kebetulan atau kesempatan untuk
melakukan sesuatu (chance events), seperti
penemuan produk baru, melonjaknya harga,
perubahan nilai tukar, konflik keamanan antar
negara dan lain-lain, dan tindakan-tindakan
atau kebijakan pemerintah (government).
Gambar 6.1. Model Berlian Daya Saing Internasional
Pemerintah
Strategi Struktur Persaingan
Perusahaan
Sumber Daya Alam
Daya Saing
Internasional
Permintaan
Domestik
Industri Terkait dan
Pendukung
Akses dan Kesempatan
2. Teori Keunggulan Kompetitif Menurut DongSung Cho (Daya Saing Internasional
Berdasarkan Model 9 Faktor)
• Dong-Sung Cho menjelaskan bahwa Model
Berlian dari Porter kurang menerangkan
mengapa beberapa jenis industri di Korea
Selatan, seperti industri tekstil, baja,
pembuatan kapal, mobil, semi konduktor,
peralatan elektronik rumah tangga, konstruksi
dan lain-lain, memiliki daya saing
internasional.
• Dong-Sung Cho kemudian mengembangkan
model yang dikenal sebagai Model 9 Faktor,
yang merupakan pengembangan dari model
Porter.
Politisi
Birokrasi
Pekerja
Lingkungan
Bisnis
Faktor Fisik
Sumber Daya
Daya Saing
Internasional
Industri Terkait
dan Pendukung
Permintaan
Domestik
Faktor
Manusia
Manajer Profesio
nal, Perancang
dan Teknisi
Kewirausahaan
Akses dan
Kesempatan
Perbedaan antara Model Berlian yang dikembangkan
oleh Porter dibanding Model 9 Faktor dari Dong-Sung
Cho terletak pada faktor yang ada di luar kotak berlian,
yaitu keberadaan empat faktor yang meliputi :
tenaga kerja (workers),
birokrasi dan politisi (politicians and bureaucrats),
kewirausahaan (enterpreners), dan
manajer, teknisi dan perancang profesional
(profesional, managers, designers and engineers).
Juga faktor akses dan kesempatan (chance events)
dalam melakukan sesuatu bagi masyarakat, yang
berada di luar kotak segi empat tersebut, dimana akses
dan kesempatan merupakan faktor yang tidak kalah
penting dalam mempertajam daya saing internasional.
TERIMA KASIH