Slide KOM301 TEORI PENELITIAN

KULIAH IV
TEORI PENELITIAN
ADHI GURMILANG

PENGERTIAN TEORI


Teori adalah suatu penjelasan sistematis
tentang hukum hukum dan kenyataan yg
dpt diamati berkaitan dgn aspek khusus
dari kehidupan manusia (Babbie)

FUNGSI TEORI





MENYEDERHANAKAN PENJELASAN
(PARSIMONY): pengetahuan yg kompleks
diringkas menjadi pernyataan abstrak yg

lebih umum.
Contoh: teori social exchange.
Pegawai ingin menyenangkan atasan vs
kekompakan tim ditentukan oleh
ketegasan pelatih.



PREDIKSI/PERAMALAN: membakukan
kejadian sosial ke dalam pola umum,
teori membantu manusia
memprediksikan gejala dengan mudah.
Contoh: gaji kecil maka malas bekerja

HUBUNGAN TEORI DAN
PENELITIAN







Teori memberikan konsep relevan, asumsi
dasar, yg digunakan untuk mengarahkan
penelitian dan memberikan makna pada
data.
Deskriptif: teori bukan sentral. Analisis data
dan rekomendasi penelitian. Teori hanya
alat bantu utk konsep dan penafsiran data
Eksplanatif: teori merupakan dasar asumsi
yg berupaya untuk menjelaskan
permasalahan.

BENTUK PENGGUNAAN
TEORI







PENDEKATAN DEDUKTIF: teori sbg titik
utama penelitian.
Pedoman utama kerangka berpikir,
pengumpulan data sampai penafsiran
data.
Contoh: mengapa pemimpin perusahaan
kecil cenderung otoriter dibandingkan
perusahaan besar?

BENTUK PENGGUNAAN
TEORI









PENDEKATAN INDUKTIF: teori adalah
produk akhir yg dibangun melalui
penelitian.
Teori sbg dasar rancangan penelitian
untuk asumsi dan konsep.
Jawaban penelitian pada data bukan
teori.
Data adalah sumber kebenaran yg akan
membentuk teori baru.

KOMPONEN TEORI






KONSEP: citra ttg suatu obyek yg ada dlm
pikiran kita yg diperoleh melalui suatu abstraksi
thdp obyek tsb.

Benda fisik; berdiri di atas tanah; memiliki
tutup di atasnya dan digunakan utk berteduh
tdhp panas dan hujan = RUMAH = simbol
berbentuk kata.
Rumah didefinisikan sebg tempat yg digunakan
manusia untuk berteduh, beristirahat dan
melakukan berbagai aktivitas sosial bersama
keluarga.

ASUMSI






ASUMSI adalah suatu pernyataan
tentang hakekat dari suatu gejala.
Asumsi merupakan titik tolak
dibangunnya konsep

Contoh: konsep buku muncul jika
diasumsikan masyarakat telah bisa baca
tulis.

HUBUNGAN DAN VARIABEL






Teori memiliki hubungan jika sistem
penjelasan yg dibangun diatas berbagai
konsep saling berkaitan erat satu sama lain.
VARIABEL: konsep yg telah memiliki variasi
nilai atau sifat atau atribut. Cth: jenjang
pendidikan
Variabel saling dihubungkan untuk
membentuk pola. Cth: semakin rendah
pendidikan maka sikapnya thdp demokrasi

semakin rendah. (proposisi penelitian)

JENIS-JENIS TEORI –
TINGKAT KENYATAAN SOSIAL






Teori berdasarkan arah penalaran: teori
induktif dan teori deduktif.
Teori berdasarkan tingkat kenyataan
sosial: mikro, meso dan makro.
Teori mikro: teori yg lebih banyak
menjelaskan berbagai gejala sosial di
tingkat individual dan berkaitan dengan
interaksi sosial setiap hari. Contohnya:
teori kelompok.


JENIS-JENIS TEORI –
TINGKAT KENYATAAN SOSIAL








Teori makro: teori yg menjelaskan
satuan2 gejala di tingkat masyarakat
dan kebudayaan.
Contoh: perubahan sosial, stratifikasi
sosial.
Teori meso: gejala sosial yg ada di
tingkatan mikro dan makro. Menjelaskan
di tingkat komunitas dan organisasi.
Cth: teori birokrasi, organisasi sosial dll.


Jenis teori berdasarkan isi
penjelasannya






Teori substantif: teori yg dikembangkan
untuk menjelaskan bidang khusus gejala
sosial.
Terkait khusus dgn suatu kelompok
sosial tertentu.
Misalnya teori kelompok anak jalanan,
klik pd kelompok kerja.








Teori formal: teori untuk menjelaskan
gejala sosial dasar dan umum.
Menggunakan konsep yg dpt berlaku
luas dan memiliki tingkat abstraksi
tinggi.
Contohnya: teori struktur sosial,
demokrasi, kekuasaan, dll.

TEORI BERDASARKAN BENTUK
PENJELASAN
TEORI PENJELASAN KAUSAL:
1.
Hubungan kausal harus terjadi dalam
urutan waktu.
2.
Adanya asosiasi di antara gejala yg saling
berhubungan sebab akibat.
3.

Tiadanya gejala lain atau alternatif yg
mengaburkan hubungan sebab akibat
4.
Adanya hubungan kausal mempunyai
dasar asumsi yg kuat dalam kerangka
teori.

KERANGKA KONSEPTUAL


On the other hand, a conceptual framework is described by
Eisenhart (1991) as “a skeletal structure of justification, rather
than a skeletal structure of explanation” (p. 209); this structure
is based on either formal logic or experience. As such, it
consists of an argument which can incorporate differing points
of view, and which culminates in the articulation of a rationale
for the adoption of some ideas or concepts in favor of others.



The chosen ideas or concepts serve to guide the data collection
and analysis:



“Crucially, a conceptual framework is an argument that the
concepts chosen for investigation or interpretation, and any
anticipated relationships among them, will be appropriate and
useful, given the research problem under investigation” (p.
209).

KERANGKA TEORITIS

27

KERANGKA TEORITIS

28

metodologi




Definisi konseptual diturunkan menjadi
definisi operasional
Hipotesis teoritis diturunkan menjadi
hipotesis penelitian

29