Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005 - USD Repository

  

HUBUNGAN PENGAJARAN MIKRO DAN PROGRAM

PENGALAMAN LAPANGAN II DI SEKOLAH DENGAN MINAT

MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

  Studi kasus Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Angkatan 2005

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Agnes Putri Santosa

041334056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Ku ini Kepada;

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

  

Yang selalu menyertai, melindungiku, yang selalu

mendengarkan dan mengabulkan doa ku .

  

Kedua orang tuaku Lid Fina Inul dan Kristianus Genor

yang selalu memberikan dukungan dan doa.

  

MOTO

Menempatkan Tuhan Didepan Sesuatu Yang

Diprioritaskan Akan Menghasilkan Buah Yang

  

Berlimpah

Belajar Menerima Kerapuhan Akan

Mendapatkan Sesuatu Yang Indah

Orang Yang Melalaikan Tugasnya Sama

  

Buruknya Dengan Orang Yang Suka Merusak

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 12 Februari 2010 Penulis

  Agnes P Santosa

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Agnes Putri Santosa Nomor Mahasiswa : 041334056

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

  

Hubungan Pengajaran Mikro dan Program Pengalaman Lapangan II Di

Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru.

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 12 Februari 2010 Yang menyatakan (Agnes P Santosa)

KATA PENGANTAR

  Terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas bimbingan dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Skripsi ini berjudul “Hubungan Pengajaran Mikro dan Program Pengalaman Lapangan II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru”.Tujuan penulisan skripsi ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu secara moril maupun materil dalam penulisan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Romo Ir. P. Wiryono, SJ serta staf karyawan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M.Si., selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Unversitas Sanata Dharma.

  5. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar memberikan bimbingan, dukungan, saran dan meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini.

  6. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan.

  7. Kedua orang tuaku yang kucinta dan kusayang Kristianus Genor dan Lid Fina Inul serta kakak dan adikku yang selalu memberikan doa yang tiada hentinya, dukungan, semangat dan perhatian kepada penulis selama kuliah dan penyelesaian skripsi ini.

  8. Tanta Wiwik dan Om Rafael yang telah memberikan semangat, Doa dan perhatian selama kuliah dan penyelesaian skripsi.

  9. Temen-temen kuliah Vivin, Sisil, Nova, Ana, Lia, Santi, Flori, Eli, Via, Dwi, Fina, Nining, Rika, dan Tanti yang selalu memberi semangat, belajar dan bermain bersama selama kuliah.

  10. Teman- teman Pak ’04 yang tidak dapat saya sebut satu- persatu

  11. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sudah menyediakan berbagai macam buku dan media yang membantu penyusunan skripsi ini.

  12. Semua pihak yang telah memberikan semangat dukungan dan membantu penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Yogyakarta, Februari 2010 Penulis

  Agnes Putri Santosa

  

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGAJARAN MIKRO DAN PROGRAM PENGALAMAN

LAPANGAN II DI SEKOLAH DENGAN MINAT MAHASISWA FKIP

MENJADI GURU

Agnes Putri Santosa

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara Pengajaran Mikro dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru, (2) Hubungan antara PPL II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru, (3) Hubungan antara Pengajaran Mikro dan PPL II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru. Populasi penelitian ini adalah para mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang sudah mengikuti PPL. Sampel penelitian ini sejumlah 633 mahasiswa diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan koesioner dan dianalisis dengan menggunakan korelasi pearson.

  Dari hasil analisis dapat disimpulkan: (1) Tidak terdapat hubungan yang positif antara Pengajaran Mikro dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru (Probabilitas 0,175). (2) Tidak terdapat hubungan yang positif antara PPL II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru (Probabilitas 0,453). (3) Tidak terdapat hubungan positif antara Pengajaran Mikro dan PPL II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru (Probabilitas 0,341).

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN MICRO TEACHING AND THE SECOND

FIELDWORK PROGRAMME IN SCHOOL WITH THE INTEREST OF THE

STUDENTS OF FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION IN

BEING A TEACHER

Agnes Putri Santosa

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2010

  This research aims to find out: (1) the relationship between micro teaching and the interest of the students of Faculty of Teacher Training and Education in being a teacher; (2) the relationship between the second fieldwork program and the interest of the students of Faculty of Teacher Training and Education in being a teacher; and (3) the relationship between micro teaching and the second fieldwork program and the interest of the students of Faculty of Teacher Training and Education in being a teacher. The population of the research was the students of faculty of Teacher Training and Education of Sanata Dharma University who had taken the second fieldwork program. The research samples were 633 students taken by applying purposive sampling. The data were collected by using questionnaire and analyzed by Pearson correlation method.

  Based on the analysis, it is concluded that: (1) there isn’t any positive correlation between the Micro Teaching and the interest of the students of Faculty of Teacher Training and Education in being a teacher, the probability is 0,175; (2) there isn’t any positive correlation between the Second Fieldwork Program and the interest of the students of Faculty of Teacher Training and Education in being a teacher, the probability is 0,45

  3; (3) there isn’t any positive correlation between the Micro Teaching and the Second Fieldwork Program with the interest of the students of Faculty of Teacher Training and Education in being a teacher, the probability is 0,341.

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv MOTO .................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... x ABSTRACT ........................................................................................................ xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................. 5 C. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ........................................................................................ 7

  1. Pengajaran Mikro .......................................................................... 7

  2. Program Pengalaman Lapangan di sekolah ................................... 11

  3. Minat Menjadi Guru ..................................................................... 14

  a. Pengertian Minat ..................................................................... 14

  b. Pengertian Guru ...................................................................... 17

  B. Kerangka Berpikir .............................................................................. 18

  1. Hubungan Pengajaran Mikro dengan Minat Menjadi Guru ............ 18

  2. Hubungan PPL II di Sekolah dengan Minat Menjadi Guru ............ 19

  3. Hubungan Pengajaran Mikro dan PPL II di Sekolah Dengan Minat Menjadi Guru ............................................................................... 20

  C. Hipotesis ........................................................................................... 21

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................... 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 23 C. Populasi Penelitian dan Sampel .......................................................... 23

  1. Populasi Penelitian ..................................................................... 23

  2. Sampel Penelitian ...................................................................... 24

  D. Variabel Penelitian dan Pengukuran.................................................... 25

  E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 26 F Teknik Pengujian Variabel Penelitian ................................................. 26

  G Uji Validitas Dan Reliabilitas............................................................ 29

  1. Uji Validitas .............................................................................. 30

  a. Uji Validitas Variabel Pengajaran Mikro .............................. 31

  b. Uji Validitas Variabel PPL II di Sekolah .............................. 32

  c. Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru .................................................................................... 33

  2. Uji Reliabilitas ........................................................................... 34 H Tehnik Analisis Data ....................................................................... 36

  1. Uji Persyaratan Analisis ............................................................. 36

  2. Analisis Deskriptif ..................................................................... 38

  3. Pengujian Hipotesis ................................................................... 41

  BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden .......................................................................... 46 B. Uji Normalitas .................................................................................... 46

  1. Pengajaran Mikro....................................................................... 47

  2. PPL II di Sekolah ....................................................................... 47

  3. Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ....................................... 48

  C. Uji Linieritas ...................................................................................... 48

  D. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 49

  1. Data Pengajaran Mikro .............................................................. 50

  2. Data PPL II di Sekolah............................................................... 50

  3. Data Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ............................... 51

  E. Uji Hipotesis....................................................................................... 52

  a. Hubungan Pengajaran Mikro dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru............................................................................... 52

  b. Hubungan PPL II di Sekolah Dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru............................................................................... 53

  c. Hubungan Pengajaran Mikro dan PPL II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ......................................... 54

  F. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 56

  1. Hubungan Pengajaran Mikro Dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru............................................................................... 56

  2. Hubungan PPL II dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru . 58

  3. Hubungan Pengajaran Mikro dan PPL II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ......................................... 60

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................ 64 B. Keterbatasan Penelitian....................................................................... 65 C. Saran .................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 68

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel III.1 Jumlah Sampel Mahasiswa FKIP Angkatan 2005...................... 24 Tabel III.2 Kisi-kisi Instrumen Pengajaran Mikro ........................................ 27 Tabel III.3 Kisi-kisi Instrumen PPL II ......................................................... 28 Tabel III.4 Kisi-kisi Instrumen Minat Menjadi Guru .................................... 28 Tabel III.5 Skor Pernyataan Kuesioner Untuk Instrumen Pengajaran Mikro Dan PPL II ................................................................................. 29 Tabel III.6 Skor Pernyataan Kuesioner Untuk Instrumen Minat Menjadi

  Guru .......................................................................................... 29 Tabel III.7 Hasil Uji Validitas Pengajaran Mikro ......................................... 32 Tabel III.8 Hasil Uji Validitas PPL II .......................................................... 33 Tabel III.9 Hasil Uji Validitas Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ......... 33 Tabel III.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................. 35 Tabel III.11 PAP Tipe II ................................................................................ 38 Tabel III.12 Hasil Pengujian Deskripsi Data Variabel Pengajaran Mikro ....... 39 Tabel III.13 Hasil Pengujian Deskripsi Data Variabel PPL II ........................ 40 Tabel III.14 Hasil Pengujian Deskripsi Data Variabel Minat Mahasiswa FKIP

  Menjadi Guru............................................................................. 40 Tabel III.15 Tabel Tingkat Hubungan Korelasi Antara Variabel .................... 42 Tabel IV. 1 Tabel Jumlah Sampel Mahasiswa FKIP Angkatan 2005 ............. 46 Tabel IV. 2 Hasil Uji Normalitas Pengajaran Mikro...................................... 47

  Tabel IV. 4 Hasil Uji Normalitas Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ...... 48 Tabel IV. 5 Hasil Pengujian Linieritas .......................................................... 49 Tabel IV 6 Deskripsi Data Pengajaran Mikro ............................................... 50 Tabel IV. 7 Deskripsi Data PPL II ................................................................ 51 Tabel IV. 8 Deskripsi Data Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ............... 51 Tabel IV. 9 Hasil Uji Korelasi Hubungan Pengajaran Mikro Dengan Minat

  Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ................................................. 53 Tabel IV.10 Hasil Uji Korelasi Hubungan PPL II Dengan Minat Mahasiswa

  FKIP Menjadi Guru ................................................................... 54 Tabel IV.11 Tabel Uji Korelasi Ganda Hubungan Pengajaran Mikro dan

  PPL II Dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru ............... 55 Tabel IV.12 Rangkuman Hasil Perhitungan Sumbangan Efektif dan Relatif .. 56

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................... 69 Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas Penelitian ..................................... 75 Lampiran 3 Data Induk Penelitian ................................................................... 78 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 93 Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas .............................................. 96 Lampiran 6 Korelasi Product Moment dan Analisis Korelasi Ganda ............... 98 Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ................................ 100

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketrampilan keguruan merupakan unsur penting bagi setiap guru

  maupun calon guru sebelum siap berdiri di depan kelas. Oleh karena itu, lembaga pendidikan yang tugasnya menyiapkan calon-calon guru wajib memberi bekal kepada mahasiswa dalam menguasai ketrampilan-ketrampilan dasar keguruan disamping pematangan bidang studi. Proses latihan ketrampilan keguruan tersebut dinamakan Program Pengalaman Lapangan sebagai unsur penting dari kelompok matakuliah Proses Belajar Mengajar.

  Sehubungan dengan itu, Program Pengalaman Lapangan diadakan dalam dua tahap yaitu: Program Pengalaman Lapangan I (Latihan mengajar dalam kelompok dihadapan teman-temannya sendiri atau istilahnya Micro Teaching) dan Program Pengalaman Lapangan II (Praktek mengajar yang diadakan di sekolah yaitu SMA/SMK), yang bertujuan agar mahasiswa keguruan memiliki ketrampilan dasar sebagai calon guru dan memiliki bekal dalam menghadapi siswa. Sebagai pengemban setiap tugas professional, seorang guru dituntut tidak hanya tahu dan memahami tugasnya, namun jauh lebih penting dari pada itu adalah mampu melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai seorang guru inilah yang dibentuk melalui Program Pengalaman Lapangan.

  2 Seperti dalam kenyataannya, dalam mempersiapkan calon guru yang provesional, pihak Universitas khususnya FKIP memberikan latihan-latihan ketrampilan kepada mahasiswa yang dilakukan dalam bentuk kegiatan praktek matakuliah kelompok proses belajar mengajar (PBM) dengan menggunakan fasilitas micro teaching yang sudah tersedia. Dengan mengikuti matakuliah micro

  

teaching dapat melatih mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti

  Program Pengalaman Lapangan di sekolah, dan dengan menguasai lebih dahulu komponen kegiatan mengajar maka mahasiswa akan siap mengikuti kegiatan mengajar di sekolah dan siap berhadapan lansung dengan siswa di sekolah. Dalam hal ini matakuliah micro teaching sangat membantu mahasiswa sebagai calon guru dalam mempersiapkan diri dalam menjalani tugas-tugas guru di sekolah, serta memiliki pemahaman dan ketrampilan yang diperlukan sebelum calon guru tersebut berlatih mengajar di sekolah. Selanjutnya dengan adanya kesempatan untuk mengikuti Program Pengalaman Lapangan di sekolah, dengan mengalami dan menghadapi secara lansung siswa dan kegiatan yang dilakukan seorang guru di sekolah, mahasiswa akan memiliki ketrampilan untuk menjadi seorang guru.

  Program Pengalaman Lapangan merupakan muara dari seluruh program pendidikan prajabat guru, dan memegang peran penting dalam rangka pembentukan profesional tenaga kependidikan, karena dalam PPL sangat banyak kesempatan yang diberikan untuk mengintegrasikan antara komponen teori- praktek dan isi/metode. Mahasiswa sebagai calon guru, dengan memiliki ketrampilan keguruan dan kompetensi dasar keguruan, diharapkan para

  3 lulusannya dapat melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kependidikan dengan memperlihatkan kemampuannya berdasarkan oleh penguasaan bahan, ketahanan profesional, penguasaan proses, serta kemampuan penguasaan diri, dan didasari oleh sikap kependidikan yang mantap. Oleh karena itu, pelaksanaan PPL dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang guru. Hal itu telah dilakukan oleh pihak Universitas, sebelum mahasiswa calon guru terjun ke sekolah untuk mengikuti PPL II, pihak Universitas memberikan bekal kepada mahasiswa dengan memberikan matakuliah dasar keahlian yang berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang guru dan memberikan matakuliah bidang studi sesuai dengan prodinya masing-masing, sehingga mahasiswa benar-benar siap mengikuti PPL II di sekolah.

  Dengan adanya Program Pengalaman Lapangan I dan Program Pengalaman Lapangan II di sekolah, dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi seorang guru. Hal ini terbukti pada diri saya sendiri sebagai seorang mahasiswa FKIP. Awal saya masuk FKIP saya belum mempunyai kepastian bahwa saya masuk FKIP karena saya ingin menjadi seorang guru, hal ini dikarenakan adanya keraguan dalam diri saya mengenai apakah suatu saat saya bisa menjadi pribadi yang dapat memimpin orang lain, menuntun dan dapat mengajar orang lain. Tetapi dengan ditawarkannya matakuliah yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam hal mengajar, dan dengan mengalami sendiri mengajar didepan teman-

  4 teman sendiri dan bahkan mengikuti pengalaman mengajar di sekolah, sebenarnya semua itu membuat saya sadar bahwa “Orang akan dapat melakukan sesuatu yang menurutnya tidak mungkin dapat ia lakukan, apabila ia berani mencoba, mau belajar,dan terus berusaha” dan sampai saat ini setelah saya mengikuti praktek

  

micro teaching dan PPL II di sekolah, saya pun yakin bahwa suatu saat saya akan

  bisa menjadi seorang guru dan itupun sudah menjadi cita-cita saya sekarang. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa dengan diberikannya kesempatan diadakannya PPL I dan PPL II di sekolah dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi seorang guru, karena dengan adanya pengalaman tersebut dapat menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri mahasiswa untuk menjadi pribadi yang utuh dan bertanggung jawab.

  Keberhasilan mahasiswa dalam pencapaian sikap kependidikan yang mantap dipengaruhi oleh banyak pihak, antara lain: Pihak mahasiswa itu sendiri, Pihak fakultas keguruan (khususnya dosen pembimbing), dan pihak sekolah sebagai tempat pelaksanaan PPL II. Kaitannya dengan menjadi guru, bahwa dengan adanya kesempatan atau pengalaman yang didapatkan mahasiswa setelah mengikuti pengajaran mikro dan PPL II, maka mahasiswa calon guru akan berminat untuk menyelesaikan studinya di fakultas keguruan untuk menjadi guru yang memiliki ketrampilan keguruan.

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini meneliti tentang

  “Hubungan Pengajaran Mikro (Micro

  5

  Teaching) dan Program Pengalaman Lapangan II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru”.

  B. Batasan Masalah

  Berbagai faktor yang mempengaruhi minat menjadi guru diantaranya: faktor internal (dari dalam diri mahasiswa) dan faktor eksternal. Penelitian ini akan memfokuskan pada pembelajaran micro teaching dan pelaksanaan PPL II di sekolah untuk menumbuhkan minat mahasiswa menjadi seorang guru.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada hubungan pengajaran mikro (Mikro Teaching) dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru?

  2. Apakah ada hubungan Program Pengalaman Lapangan II di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru.

  3. Apakah ada hubungan antara pengajaran Micro Teaching dan Program Pengalaman Lapangan II di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti tentang:

  1. Ada tidaknya hubungan pengajaran Mikro Teaching dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru.

  6

  2. Ada tidaknya hubungan PPL II di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru.

  3. Ada tidaknya hubungan antara pengajaran Mikro Teaching dan PPL II di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

  1. Sebagai masukan bagi FKIP Universitas Sanata Dharma, khususnya Program Studi Akuntansi dalam usaha untuk meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru.

  2. Sebagai sumbangan pengetahuan dalam memperkaya pengetahuan didunia pendidikan terutama karya dalam penelitian pendidikan.

  3. Sebagai pedoman bagi penelitian pendidikan selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Penelitian ini bila dilihat dari judulnya, terdapat 3 variabel teori, dimana

  teori ini harus dikaji lebih lanjut. Berikut 3 variabel teori yang dikaji:

1. Pengajaran Mikro (Mikro Teaching)

  Pengajaran Mikro menurut La Sulo (1980:7) merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang dimikrokan untuk membentuk atau mengembangkan ketrampilan mengajar. MC Knight (La Sulo, 1980:7) mengemukakan bahwa pengajaran mikro merupakan pengajaran dalam skala kecil yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan memperbaiki ketrampilan yang lama.

  MC Knight berpendapat bahwa, dalam pengajaran mikro, calon guru atau guru yang sedang berlatih itu mengajar sejumlah kecil murid untuk 5-10 menit, yang kadang-kadang direkam dengan video tape recorder, untuk diobservasi dan dianalisis oleh yang berlatih bersama-sama dengan supervisor. Bentuk mikro tersebut meliputi hampir semua komponen dalam interaksi belajar mengajar yakni: jumlah murid, bahan pelajaran, waktu, jenis ketrampilan mengajar yang digunakan dan lain-lain. Adapun pengertian pengajaran mikro menurut MC Laughlin dan Moulton (La Sulo, 1980) adalah metode latihan penampilan yang dirancang secara jelas dengan jalan mengisolasi bagian-bagian komponen dari proses mengajar, sehingga guru

  8 (calon guru) dapat menguasai setiap komponen satu persatu dalam situasi mengajar yang disederhanakan.

  Berdasarkan pengertian pengajaran mikro, J.J Hasibuan (1988) mengemukakan beberapa ciri-ciri penting dalam pengajaran mikro: Pengajaran mikro berarti dalam skala kecil. Skala kecil dapat berkaitan dengan ruang lingkup materi pelajaran, waktu, siswanya dan ketrampilannya; Sebagaian kecil ketrampilan mengajar yang kompleks akan dipelajari lebih mendalam dan teliti; Pengajaran mikro adalah pengajaran yang sebenarnya.

  Calon guru harus membuat persiapan mengajar, melaksanakan pengajaran berdasarkan rencana yang dibuat, mengelola kelas, dan sebagainya; Pengajaran mikro juga berarti belajar yang sesungguhnya. Ditinjau dari calon guru, dia belajar bagaimana mengajar, sedangkan dari siswanya akan memperoleh atau belajar sesuatu, sesuai dengan tujuan pengajaran yang dirumuskan oleh calon guru; Untuk mendapatkan hasil rekaman yang akurat, pengajaran mikro harus dilengkapi dengan alat-alat perekam video maupun radio.

  Adapun tujuan pengajaran mikro menurut Gilarso (1986) dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah mahasiswa cukup terlatih dalam beberapa ketrampilan dasar keguruan, sehingga siap diterjunkan dalam PPL II. Tujuan khususnya adalah setelah calon guru mengalami latihan ini maka diharapkan:

  9 a) Dapat membuat persiapan mengajar yang baik b) Dapat mengungkapkan pengertian yang jelas.

  c) Dapat membawakan pelajaran dengan sikap dan gaya sesuai dengan provesinya d) Dapat berbicara dengan lancar di depan kelas

  e) Dapat melakukan ketrampilan membuka dan menutup pelajaran

  f) Dapat mengajukan pertanyaan dengan cara yang benar

  g) Dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa

  h) Dapat mengajar dengan berbagai variasi i) Dapat menggunakan alat-alat pelajaran dengan benar dan tepat j) Dapat mengamati pelaksanaan latihan ketrampilan keguruan secara obyektif dan kritis k) Dapat memerankan sebagai supervisor, siswa maupun observer l) Dapat menerapkan semua teori tentang didaktik m) Memiliki rasa percaya akan diri sendiri

  Sedangkan tujuan pengajaran mikro menurut Dwight ellen adalah :

  a) Bagi mahasiswa calon guru

  1. Memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar secara terpisah

  2. Calon guru dapat mengembangkan ketrampilan mengajarnya sebelum mereka terjun kekelas yang sebenarnya

  10

  3. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam ketrampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana ketrampilan itu diterapkan.

  b) Bagi guru

  1. Memberikan penyegaran dalam program pendidikan

  2. Guru mendapat pengalaman mengajar yang bersifat individual demi perkembangan profesinya

  3. Mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap pembaharuan yang berlansung di pranata pendidikan.

  Menurut Gilarso (1986), komponen ketrampilan keguruan dalam pengajaran mikro antara lain :

  1. Membuka dan menutup pelajaran (set eduction and closure)

  2. Menjelaskan (explaining)

  3. Bertanya (guestioning)

  4. Memberi penguatan (reinforcement)

  5. Mengadakan variasi (variation) Sedangkan menurut Puji Purnomo (2005), sifat mikro dalam pengajaran mikro berusaha mengisolasikan secara sistematis bagian-bagian dari keseluruhan proses belajar mengajar yang sedemikian kompleks itu. Usaha penyederhanaan ini didasari atas pertimbangan:

  11

  1. Bahwa dengan menguasai terlebih dahulu komponen kegiatan mengajar, akan dapat dilaksanakan kegiatan mengajar secara keseluruhan yang bersifat kompleks itu.

  2. Bahwa dengan menyederhanakan situasi maka perhatian dapat ditujukan sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu (khusus) yang merupakan komponen dari kegiatan mengajar.

  3. Bahwa dengan menyederhanakan situasi latihan maka lebih dimungkinkan untuk mengadakan observasi yang lebih saksama dengan pencatatan yang lebih teliti.

2. Program Pengalaman Lapangan di Sekolah

  Menurut Suparno (1992), Program Pengalaman Lapangan adalah suatu program dalam pendidikan prajabatan guru, yang dirancang untuk melatih para calon guru menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya mereka siap untuk secara mandiri mengemban tugas sebagai guru. Pada dasarnya, kemampuan profesional keguruan yang terbentuk melalui pendidikan prajabatan itu memiliki 2 sisi yang saling menunjang yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas dan mengenal batas-batas kemampuan serta kesiapan dan kemampuan- kemampuan sumber yang dapat membantu mengatasi keterbatasan kemampuan melaksanakan tugas tersebut.

  Menurut Sunaryo (1984), Program Pengalaman Lapangan merupakan suatu kegiatan lapangan atau pengalaman lapangan yang dilaksanakan oleh

  12 mahasiswa yang mencakup latihan mengajar dan tugas kependidikan serta terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat pembentukan profesi kependidikan. Kegiatan praktek pengalaman tersebut meliputi kegiatan latihan mengajar, mengenal siswa, pengelolaan sekolah, sebagai yang telah ditetapkan dalam pedoman yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sedangkan menurut buku Pedoman Program Pelaksanaan Pengalaman Lapangan, Program Pengalaman Lapangan dirancang untuk melatih para calon guru agar menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran.

  Program Pengalaman Lapangan dalam kurikulum Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi (PGBK) termasuk komponen proses belajar mengajar. Pelaksanaan kegiatannya digolongkan atas tingkatan-tingkatan yang berbeda-beda walaupun secara keseluruhan diarahkan kepada satu tujuan yaitu pembentukan profesional keguruan. Menurut Suparno (1992), pembentukan kemampuan keguruan dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari pembentukan berbagai unsur kemampuan, penghayatan sikap dan nilai melalui berbagai matakuliah dan kemudian secara bertahap lagi dalam latihan PPL. Tahap-tahap latihan dalam PPL adalah sebagai berikut :

  13 a. Pengenalan lapangan

  Tahap ini bertujuan untuk mengakrapkan mahasiswa calon guru dengan dunia sekolah, melalui observasi dan penghayatan lansung sebagai aspek ‘’kehidupan’’ di sekolah.

  b. Latihan ketrampilan terbatas Dalam tahap ini, mahasiswa calon guru diberi kesempatan untuk menguasai ketrampilan mengajar secara terbatas melalui latihan dan pengajaran mikro, baik yang berlansung dalam situasi yang sebenarnya (menggunakan murid SMA/SMK) maupun yang berlansung dalam situasi buatan.

  c. Latihan terbimbing Pada tahap ini, mahasiswa calon guru mulai berlatih mengintegrasikan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dalam situasi yang sebenarnya, dibawah bimbingan para pembimbing.

  d. Latihan mandiri Pada tahap ini, mahasiswa calon guru diberi kesempatan untuk berperan sebagai guru kelas dengan bimbingan yang sangat minimal, bahkan bila mungkin tanpa bimbingan.

  Suparno (1992) juga mengemukakan beberapa tujuan akhir dari Program Pengalaman Lapangan yaitu:

  a. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrative, serta akademik social sekolah sebagai tempat kerjanya kelak.

  14 b. Menguasai berbagai ketrampilan mengajar terbatas

  c. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi yang sebenarnya dibawah bimbingan para pembimbing.

  d. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi yang sebenarnya dengan bimbingan yang minimal atau bahkan tanpa bimbingan.

  e. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalamannya selama latihan melalui refleksi yang merupakan salah satu ciri penting pekerjaan profesional.

3. Minat Menjadi Guru

a. Pengertian Minat

  Dalam buku W.S. Winkel (1991), pengertian minat adalah kecendrungan yang agak menetap dalam diri subyek yang merasa tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Di sini, perasaan senang akan menimbulkan minat, dan akan diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Mungkin pada umumnya berlaku urutan psikologis sebagai berikut: perasaan senang _ sikap positif _ minat.

  Pengertian dari perasaan sendiri adalah aktifitas psikis yang didalamnya subyek menghayati nilai-nilai dari suatu obyek, sedangkan pengertian sikap adalah kecendrungan dalam diri subyek menerima atau menolak

  15 suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai obyek berharga atau tidak berharga.

  Menurut I.L. Pasaribu dan B. Simanjuntak(1986:47) dalam W.S. Winkel (1991), minat adalah suatu sikab subyek terhadap obyek atas dasar adanya Kebutuhan dan kemungkinan terpenuhinya Kebutuhan itu. Minat dan prilaku tersebut ditentukan oleh minat. Minat adalah kelanjutan dari dorongan kegiatan dimana anak tampak keinginannya untuk mengetahui sesuatu.

  Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995:144). Minat terbagi menjadi 3 aspek (Hurlock,1995:144) sbb: a. Aspek kognitif

  Berdasarkan pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis media massa.

  b. Aspek afektif Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi, dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

  16 c. Aspek psikomotor Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.

  Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

  Minat disini adalah kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, suatu soal dan situasi bersangkut paut dengan dirinya. Jadi dalam hal ini seorang mahasiswa telah menyadari bahwa situasi lingkungan disekitarnya mempengaruhi minatnya untuk menjadi guru. Perubahan pilihan minat pada diri seseorang dapat digunakan untuk melihat tingkat kematangan pilihan minatnya maupun jiwa dan pribadinya. Semakin sering perubahan pilihan minat terjadi semakin tidak matang pula. Menurut L.Crow dan A. Crow (Winkel, 1991), kemampuan atau keinginan untuk melanjutkan tugas yang diberikan dalam jangka waktu tertentu akan berbeda-beda karena umur dan dikalangan individu.

  Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat untuk melakukan menuju sesuatu yang telah menarik minatnya (Gilarso, 1995:68). Menurut Efendi dan Praja (1993:72), minat dapat ditimbulkan dengan cara: membangkitkan suatu Kebutuhan; menghubungkan dengan pengalaman lampau; memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

  17 Minat adalah suatu alasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Jika seseorang memiliki rasa ingin

  Belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Guru yang berhasil membina kesediaan Belajar murid-muridnya berarti telah melakukan hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan belajar murid-muridnya. Sebab, minat bukanlah sesuatu yang ada begitu saja, melainkan sesuatu yang dapat dipelajari (Kurt Singer:1987).

  Giatama (1990:6) menggolongkan minat menjadi dua:

  a. Minat secara intrisik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrisik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat dan jenis kelamin.

  b. Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

b. Pengertian Guru

  Menurut Moh. User Usman (1990), Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai seorang guru. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Memdidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti menerus dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih

  18 berarti mengembangkan ketrampilan – ketrampilan kepada siswa. Menurut Earl V Pullias, guru ialah seseorang yang membantu murid untuk mempelajari hal-hal yang tak mereka ketahui dan memahami apa yang mereka pelajari.

  Pengertian guru menurut Muhamad Nurdin (2008) adalah seorang yang harus digugu dan harus ditiru oleh muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang datang dari sang guru dijadikan sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan atau diteliti lagi. Sebagai seorang yang harus ditiru, seorang dengan sendirinya memiliki peran yang luar biasa dominannya bagi murid. Dalam sebuah proses pendidikan guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting, selain komponen lainnya seperti tujuan, kurikulum, metode, sarana dan prasarana, lingkungan dan evaluasi.

B. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Pengajaran Mikro Dengan Minat Menjadi Guru

  Pengajaran Mikro menurut La Sulo (1980:7) merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang dimikrokan untuk membentuk atau mengembangkan ketrampilan mengajar. Minat mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi keputusan karier seseorang. Minat tidak muncul dengan begitu saja. Sebelum memiliki minat, individu mengalami suatu proses.

  19 Dalam hal ini, pengajaran mikro sangat berhubungan dengan minat menjadi guru bagi mahasiswa. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengalaman dan ketrampilan yang didapatkan oleh calon guru dalam pengajaran mikro menjadi salah satu faktor pendukung minat mahasiswa untuk menjadi guru.

  Lagi pula pengajaran mikro bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam ketrampilan keguruan dan mempersiapkan mahasiswa untuk terjun lansung dalam praktek mengajar di sekolah.

Dokumen yang terkait

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 3 208

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 5 206

Hubungan antara pengalaman mengambil mata kuliah PPL I, jenis pekerjaan orang tua, dan IPK makasiswa dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh prestasi belajar pengalaman PPL 2, dan jenis pekerjaan orang tua terhadap minat untuk menjadi guru : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogya

0 0 160

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005.

0 0 135

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 146

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 144

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 153

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 - USD Repo

0 0 157