Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 - USD Repo

  

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP STATUS

SOSIAL GURU DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT

MAHASISWA MENJADI GURU

  Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Sari Nolowati

NIM: 041334083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP STATUS

SOSIAL GURU DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT

MAHASISWA MENJADI GURU

  Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Sari Nolowati

NIM: 041334083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  Bersukac Marilah Aku

  M Ke Perca citalah da dan ber h kepada-K u akan mem

  Oleh ka Mintalah Carilah etuklah, m ayalah……

  M lam pengh rtekunlah

  Ku semu mberi kele arena itu

  h, maka a

  h, maka maka pin (Lu

  …….! Tak a OTTO

harapan, s

dalam do

a yang let

egaan kepa

  

Aku berk

akan dib

kamu ak

ntu akan

ukas 11 :

ada perju

  O sabarlah d a! (Roma tih lesu da adamu (M rkata kep berikan k kan mend n dibukak : 9) uangan dalam kes 12 : 22) an berbeba Matius 11 : padamu: kepadamu dapat; kan bagim yang sia sesakan, n berat, : 28) u; mu a-sia H B Bahwa

  Denga

  ™ Tuh ™ Bun ™ Ora Ch.

  setia

  ™ Adi ™ My

  & s HALAM

  Bersyukur asanya u n penuh ras han Yesus nda Maria ang tuaku te Sumarsih y ap doa-doan ikku Puteri y lovely Pap semangat ya

  MAN P rlah kepa untuk sela

  (M sa syukur, k X-tus sah yang selalu ercinta Bap yang selalu nya i yang udah pa Dix’s a ang udah dib

  

PERS

ada Tuha

ama-lama

  Mzm 118:

kupersembah

habat dan ju

u menguatka

pak Als. W

mencintai a

h mau menga

tas segenap

berikan untu

  SEMB an, sebab anya kas

   1) hkan karya uru selamatk an & meny W. Tjipto S aku & men antar jempu p cinta, kasi ukku

  BAHAN b Ia baik sih setia- kecilku ini ku yalakan sem Subagjo & nyertakan ak t aku ke ka ih sayang, p

  N k! -Nya. untuk: mangatku

  & Ibu ku dalam mpus perhatian,

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Terhadap Status Sosial Guru dan Prestasi Belajar dengan Minat Mahasiswa Menjadi Guru. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dorongan, dan perhatian yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., selaku Dosen Pembimbing skripsiku yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. dan Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji. Terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan.

  6. Seluruh Bapak & Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan, kritik, saran, dan bimbingan selama penulis belajar di USD.

  7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran dalam proses belajar selama ini.

  8. Seluruh Ketua Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswanya.

  9. Seluruh keluargaku:

  Orang tuaku tercinta Bapak Als. W. Tjipto

  Subagjo & Ibu Ch. Sumarsih yang selalu mencintai aku, menyemangati aku, membimbing aku, & menyertakan aku dalam setiap doa-doanya,

  

adikku Poet-3 yang udah bersedia mengantar jemput aku ke kampus,

  Simbah Kakung Mardi Waluyo (Alm.) & Simbok Muji yang selalu mendoakan aku, Simbah Kakung St. Darminto (Alm.) & Simbah Putri Jainem Notosucipto (Alm.) yang semasa hidupnya selalu memberikan kasih sayangnya untukku dan selalu menghiburku saat kurapuh,

  Pak Idong atas saran-sarannya yang mendewasakan aku, De Mini

  untuk sayurnya yang uenak pas banget saat aku lapar, Not-not yang mau anter jemput aku ke kampus,

  Dimas kecil yang lucu yang selalu menghibur aku,

  Ade Bening yang mungil (melihatmu hilangkan

  penatku), dan seluruh keluargaku yang tak pernah bosan membantu aku saat aku membutuhkan.

10. Belahan jiwaku Papa Dix’s yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, perhatian, dukungan dan doa kepadaku. Pa,,, akhirnya aku lulus juga.

  Thanks for all. Aku sayang kamu.

  11. Sahabat-sahabat terbaikku: Isna yang jauh disana (thanks udah mau mendengarkan curhatku

  & menyemangati aku), Octa, Ndut, V-3, Lusi,

  Dwi Indarti (terimakasih untuk kebersamaannya selama ini), Jenk Ekak (makasih udah kasih tempat untuk istirahat dan makan gratisnya, he he he…), Anastasia Ember (thanks buku psikologinya…) Aroem (ayo Rum… Semangat…!), Oe-Oet (meski kita tak lagi sejalan, tapi makasih untuk persahabatan kita saat lalu), Anna (Thanks yach…. udah diajari interpolasinya), PAK B dan PAK A

  & thanks to segenap komunitas atas kebersamaan kita selama ini.

  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis dengan terbuka bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 21 Agustus 2009 Penulis

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP STATUS SOSIAL GURU DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MAHASISWA MENJADI GURU

  Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005

  Sari Nolowati Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara; (1) Persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dengan minat menjadi guru; (2) Prestasi belajar mahasiswa dengan minat menjadi guru; (3) Persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru.

  Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan April 2009. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2005 yang sudah mengambil Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II sebanyak 348 orang. Sampel dari penelitian ini sebanyak 70 orang.

  Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random

  sampling . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner,

  wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dengan minat menjadi guru, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,684 > r = 0,306 dan nilai

  hitung tabel

  t = 7,726 > t = 2,654; (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara

  hitung tabel

  prestasi belajar mahasiswa dengan minat menjadi guru, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,636 > 0,306 dan nilai t = 6,792 > t = 2,654; (3) Ada

  hitung hitung tabel

  hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru, hal ini

  2

  dapat dilihat dari nilai R = 0,750 dan R = 0,562 serta nilai F = 42,984 >

  

hitung hitung

F = 4,138. tabel

  ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT’S PERCEPTION TOWARD THE TEACHER SOCIAL STATUS, ACADEMIC LEARNING ACHIEVEMENT AND STUDENT’S INTEREST FOR BEING A TEACHER

  A Case Study: Student’s of Faculty of Education and Teacher Training (“FKIP”) Sanata Dharma University Yogyakarta at 2005 generation

  Sari Nolowati Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  The purpose of this research is to find out relationship between; (1) student’s perception toward the teacher social status and student’s interest for being a teacher; (2) academic learning achievement and student’s interest for being a teacher; (3) student’s perception toward the teacher social status, academic learning achievement and student’s interest for being a teacher.

  This research took ”Sanata Dharma University” Yogyakarta as the setting of the research on April until May 2009. This research population was 348 student’s of “FKIP” Sanata Dharma University at 2005 generation who have attended the fieldwork training (“PPL”) II. The samples were 70 student’s. The technique in sample taking was proportional random sampling. The instrument of the research were questionnaire, interview, and documentation. This research used coefficient correlation product moment as the data analysis technique.

  The research show that; (1) there is positive and significant relationship between student’s perception toward the teacher social status and student’s interest for being a teacher, it can be seen from the value of r = 0,684 > r =

  count table

  0,306 and value of t = 7,726 > t = 2,654; (2) there is positive and

  count table

  significant relationship between academic learning achievement and student’s interest for being a teacher, it can be seen from the value of r = 0,636 > r =

  count table

  0,306 and value of t = 6,792 > t = 2,654; (3) there is positive and

  count table

  significant relationship between student’s perception toward the teacher social status, academic learning achievement and student’s interest for being a teacher, it

  2

  can be seen from the value of R = 0,750 and R = 0,562 and value of F =

  count count 42,984 > F = 4,138. table .

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... xi

  

ABSTRACT ................................................................................................... xii

  DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

  BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Batasan Masalah ........................................................................ 3 C. Rumusan Masalah ...................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5 BAB II. TINJAUAN TEORITIS ................................................................. 6

  Minat .......................................................................................... 6

  1. Pengertian Minat .................................................................. 6

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ............................ 7

  3. Macam-macam Minat .......................................................... 8 Persepsi ...................................................................................... 9

  1. Pengertian Persepsi .............................................................. 9

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ........................ 11 Status Sosial ............................................................................... 12

  1. Pengertian Status Sosial ....................................................... 12

  2. Jenis-jenis Status (Kedudukan) Sosial ................................. 14

  3. Aspek Sosial ......................................................................... 15

  4. Status Sosial Guru ................................................................ 15

  B. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23

  C. Model Penelitian ........................................................................ 28

  D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 28

  BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 29 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29 C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................... 29

  1. Subyek Penelitian ................................................................. 29

  2. Obyek Penelitian .................................................................. 30

  D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................... 30

  1. Populasi dan Sampel ............................................................ 30

  2. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 31

  E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian .......... 32

  1. Variabel Penelitian ............................................................... 32

  2. Pengukuran Variabel Penelitian ........................................... 32

  F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 37

  1. Teknik Dokumentasi ............................................................ 37

  2. Wawancara ........................................................................... 37

  3. Kuesioner ............................................................................. 38

  G. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................... 38

  1. Pengujian Validitas Instrumen ............................................. 38

  2. Pengujian Reliabilitas Instrumen ......................................... 41

  H. Teknik Analisis Data .................................................................. 43

  1. Deskripsi Variabel ................................................................ 43

  2. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................ 43

  3. Pengujian Hipotesis .............................................................. 45

  BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 51 A. Deskripsi Data ............................................................................ 51 B. Analisis Deskriptif ..................................................................... 51

  1. Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru ................ 52

  2. Prestasi Belajar Mahasiswa .................................................. 53

  3. Minat Mahasiswa Menjadi Guru .......................................... 53

  C. Analisis Data .............................................................................. 54

  1. Uji Normalitas ...................................................................... 54

  2. Uji Linieritas ........................................................................ 55

  D. Pengujian Hipotesis .................................................................... 56

  1. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru dengan Minat Menjadi Guru ....................................... 56

  2. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Minat Menjadi Guru ..................................................................................... 58

  3. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru dan Prestasi Belajar dengan Minat Menjadi Guru ............ 60 E. Pembahasan ................................................................................ 63

  1. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru dengan Minat Menjadi Guru ....................................... 63

  2. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Minat Menjadi Guru ..................................................................................... 64

  3. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru dan Prestasi Belajar dengan Minat Menjadi Guru ............ 66

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 69 A. Kesimpulan ................................................................................ 69 B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 70 C. Saran-saran ................................................................................. 70 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 73

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1. Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru ....................... 33Tabel 3.2. Prestasi Belajar Mahasiswa ......................................................... 35Tabel 3.3. Minat Mahasiswa Menjadi Guru ................................................. 35Tabel 3.4. Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa terhadap Status

  Sosial Guru ................................................................................................... 40

Tabel 3.5. Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Mahasiswa Menjadi

  Guru ............................................................................................................. 41

Tabel 3.6. Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian ................................ 42Tabel 3.7. Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas .................................... 42Tabel 3.8. Pedoman untuk Memberikan Inteprestasi terhadap Koefisien

  Korelasi ........................................................................................................ 46

Tabel 3.9. Pedoman untuk Memberikan Inteprestasi terhadap Koefisien

  Korelasi ........................................................................................................ 48

Tabel 4.1. Deskripsi Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru ...... 52Tabel 4.2. Deskripsi Prestasi Belajar Mahasiswa ........................................ 53Tabel 4.3. Deskripsi Minat Mahasiswa Menjadi Guru ................................ 54Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ............................................... 55Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Uji Linieritas ................................................. 55Tabel 4.6. Hasil Pengujian Korelasi Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial

  Guru dengan Minat Menjadi Guru ............................................................... 56

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru dengan Minat Menjadi Guru ........................... 57Tabel 4.8. Hasil Pengujian Korelasi Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Minat

  Menjadi Guru ............................................................................................... 58

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Prestasi Belajar

  Mahasiswa dengan Minat Menjadi Guru ..................................................... 59

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Korelasi Ganda Pengujian Signifikansi Koefisien

  Korelasi Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru dan Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Minat Menjadi Guru ..................................................... 61

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda Pengujian

  Signifikansi Koefisien Korelasi Persepsi Mahasiswa terhadap Status Sosial Guru dan Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Minat Menjadi Guru .................... 61

Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan

  Efektif ........................................................................................................... 62

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Kuesioner ................................................................................. 77 Lampiran 2. Validitas Reliabilitas ................................................................ 83 Lampiran 3. Data Induk Penelitian .............................................................. 92 Lampiran 4. Distribusi Frekuensi ................................................................. 95 Lampiran 5. Pengujian Normalitas dan Linieritas ....................................... 112 Lampiran 6. Pengujian Hipotesis ................................................................. 115 Lampiran 7. Tabel r, t, dan F ........................................................................ 131

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan suatu bangsa bergantung pada ekonomi dan teknologi. Sementara, kemajuan teknologi bergantung pada pendidikan. Melalui

  pendidikan, setiap warga masyarakat mendapatkan kesempatan untuk membina dan mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya secara maksimal. Pendidikan sering juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari.

  Guru berada di garis terdepan dalam dunia pendidikan. Guru merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan. Tanpa guru, sistem pendidikan yang dibangun tidak akan berhasil. Banyak orang menjadi sukses karena andil dari seorang guru. Guru mengambil peranan penting dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebuah kenyataan pahit yang harus diakui bahwa ternyata profesi guru sering dihindari dengan alasan bahwa profesi ini sangat tidak menjanjikan, apalagi diukur secara finansial.

  Sejalan dengan perkembangan masyarakat terjadi banyak perubahan dalam apresiasi terhadap jenis-jenis pekerjaan maupun di dalam persiapan, pembinaan, penghargaan serta status sosialnya. Di dalam masyarakat tradisional, pekerjaan guru dikenal mempunyai kedudukan yang sangat istimewa, mempunyai tingkat yang sangat dihormati sebagai pembimbing moral bangsa. Namun, di dalam suatu masyarakat modern status sosial seseorang bukan hanya ditentukan oleh nilai-nilai moral yang intangible, tetapi juga nilai-nilai material yang tangible atau yang tampak. Suatu jabatan atau suatu profesi diikuti oleh tuntutan-tuntutan kehidupan modern yang sifatnya materialistis. Itu artinya, suatu profesi harus diimbangi dengan penghargaan material sesuai dengan kedudukan profesi tersebut (Tilaar, 2005:174-76). Guru adalah guru, yang tetap manusia dengan segala kemanusiaannya yang juga memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk hidup dan untuk menghidupi keluarganya dengan kesejahteraan yang cukup (Buchori, 2005:177).

  Dewasa ini, banyak opini mengatakan bahwa menjadi seorang guru tidak akan bisa kaya, justru lebih banyak menderita lahir dan batin. Profesi guru sering kali dikaitkan dengan duka, nestapa dan kesederhanaan. Kalaupun ada guru yang makmur hidupnya, mungkin hanya beberapa persen saja dan selebihnya justru lebih banyak yang hidup dalam kesederhanaan. Persepsi bahwa profesi guru kurang menjanjikan di mata sebagian besar orang tidaklah bisa kita salahkan, karena pada kenyataannya saat ini memang kondisi guru belum dihargai seperti profesi lain. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya guru yang berprofesi ganda. Di negara-negara lain, profesi guru dihargai sama dengan profesi lain, tetapi di negara kita justru sebaliknya. Guru bukan pilihan profesi bagi kebanyakan orang.

  Sudah bukan rahasia lagi bahwa sebagian mahasiswa yang masuk ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah mahasiswa yang tersisih dari perebutan kursi jurusan atau fakultas-fakultas non-kependidikan yang mereka padang sebagai pintu masuk menuju masa depan yang lebih baik. Ini menandakan bahwa semakin sedikit generasi muda yang berminat untuk menjadi guru. Seandainya mahasiswa yang masuk FKIP mempunyai persepsi yang positif terhadap profesi guru, hal ini tentu akan mendorong minatnya menjadi guru, dan seharusnya mahasiswa tersebut bisa menunjukkan prestasi akademik yang bagus. Akibatnya, prestasi yang bagus mempercepat penyelesaian studinya dan siap memasuki dunia kerja untuk menjadi guru sesuai bidang keahlian yang telah ditekuninya selama studi di FKIP.

  Dari fenomena tersebut, penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan

  

Antara Persepsi Mahasiswa Terhadap Status Sosial Guru dan Prestasi

Belajar dengan Minat Mahasiswa Menjadi Guru”. Subjek penelitian

  dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma angkatan 2005 yang telah mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL II). Alasan penulis memilih subjek tersebut adalah sebelumnya penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa FKIP dari berbagai prodi yang telah mengikuti PPL II karena mereka telah merasakan menjadi seorang guru. Dengan demikian, minat mahasiswa menjadi guru dengan jelas dapat di ungkap.

B. Batasan Masalah

  Banyak faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa menjadi guru misalnya: jenis kelamin, prestasi belajar, persepsi, bakat, latar belakang ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan. Faktor yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar mahasiswa.

C. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah ada hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dengan minat mahasiswa menjadi guru?

  2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar mahasiswa dengan minat mahasiswa menjadi guru?

  3. Apakah ada hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar mahasiswa dengan minat mahasiswa menjadi guru? D.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dengan minat mahasiswa menjadi guru.

  2. Untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar mahasiswa dengan minat mahasiswa menjadi guru.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi akademik mahasiswa dengan minat mahasiswa

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Pemerintah

  Hasil penelitihan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan profesi guru, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan guru.

  2. Bagi Universitas

  Untuk lebih selektif dalam penerimaan mahasiswa yang ingin masuk kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) supaya nanti dapat terjaring orang-orang yang memang memiliki potensi dan minat menjadi seorang guru yang profesional.

  3. Bagi Penulis

  Penelitian ini menambah pengetahuan penulis sehubungan dengan minat mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk bekerja menjadi guru setelah mereka lulus kuliah.

  4. Bagi peneliti selanjutnya

  Hasil penelitihan ini diharapkan dapat mendorong pemikiran-pemikiran kritis dalam bentuk penelitian-penelitian pengembangan sehingga dapat memberi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Minat Minat adalah suatu kecenderungan yang bersifat menetap untuk

  merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan senang dalam kegiatan yang berkaitan dengan bidang tersebut (Winkel, 1991:533). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan- kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare, 1982:62).

  Menurut Walgito (1977:38), minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu subjek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subjek tersebut. Sedangkan menurut Hurlock (1978:114), minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah minat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi atau suatu gairah atau pengambilan keputusan untuk bertindak atau berperilaku. Seorang mahasiswa yang mempunyai minat menjadi guru biasanya akan diikuti pengambilan keputusan untuk memilih bekerja menjadi guru.

  Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu aktivitas tertentu yang didorong oleh perasaan senang karena dianggap bermanfaat bagi dirinya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa minat dalam diri individu sangat penting artinya bagi kesuksesan yang akan dicapai. Individu yang mempunyai minat terhadap suatu objek atau aktivitas berarti ia telah menetapkan tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung untuk menyukainya. Dari sana kemudian segala tingkah lakunya menjadi terarah dengan baik dan tujuan pun akan tercapai.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

  Faktor timbulnya minat menurut Crow and Crow (1982) terdiri dari:

  a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.

  b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

  c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

  Sedangkan menurut Hurlock (1978:150), faktor yang mempengaruhi sikap dan minat anak terhadap pekerjaan adalah: a. Sikap orang tua

  b. Prestis berbagai pekerjaan

  c. Pekerjaan orang yang dikagumi

  d. Kemampuan dan minat anak

  e. Kemungkinan untuk mandiri dalam pekerjaan

  f. Stereotip budaya

  g. Pengalaman pribadi dengan orang dari berbagai pekerjaan

3. Macam-Macam Minat

  Menurut Giyatama (1990:6), minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

  a. Minat secara intrinsik Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, dan intelegensia. b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik antara lain timbul karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan minat teman sebaya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan keputusan karier untuk meraih kesuksesan. Minat menjadi guru adalah suatu kecenderungan yang bersifat menetap di dalam diri seseorang untuk merasa senang dan tertarik pada bidang keguruan yang mendorong dan mengarahkan tindakan individu untuk melakukan atau menekuni pilihan pekerjaan yang diinginkan dan disenanginya. Oleh karena itu, minat menjadi guru merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi atau perpaduan campuran dari perasaan, pikiran dan prasangka yang bisa mengarahkan individu pada suatu pilihan untuk menjadi guru.

1. Pengertian Persepsi

  Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan dapat pula diartikan sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

  Persepsi pada dasarnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi (Thoha, 2005:141).

  Persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara obyek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri- ciri fisik obyek-obyek itu misalnya ukuran, warna, dan bentuk (Winkel, 1986:161). Menurut Bimo Walgito (1994:53), persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Supaya individu dapat menyadari dan dapat mengadakan persepsi, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: a. Adanya obyek yang dipersepsikan Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

  Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai reseptor.

  b. Alat indera atau reseptor Yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus, dan ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris.

  c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai sesuatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi, maka untuk mengadakan persepsi ada syarat yang bersifat fisik atau kealaman, fisiologis, dan psikologis.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

  Menurut Irwanto (1988:76), persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu:

  a. Perhatian yang selektif Individu memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu, sehingga obyek-obyek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamat.

  b. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang besar di antara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas rangsangnnya paling kuat.

  c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman mempunyai pola dan cita rasa yang berbeda dibandingkan orang yang bukan seniman. Anak pada golongan ekonomi rendah menganggap satu keping uang logam bernilai besar dibanding dengan anak orang kaya. d. Pengalaman terdahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya.

  Dengan demikian, persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru adalah suatu aktivitas mental mahasiswa dalam proses pengorganisasian dan penerjemahan kesan-kesan, penilaian, dan pendapat dalam merasakan serta menginterpretasikan status sosial guru berdasarkan informasi yang ditampilkan orang yang berprofesi sebagai guru. Persepsi mahasiswa terhadap guru berbeda untuk masing-masing mahasiswa sesuai dengan hasil pengalaman mahasiswa tersebut, latar pendidikan, dan karakter psikologi.

1. Pengertian Status Sosial

  Menurut Soekanto dalam Narwoko dan Suyanto (2007:152), di dalam setiap masyarakat di mana pun selalu dan pasti mempunyai sesuatu yang dihargai. Sesuatu yang dihargai di masyarakat bisa berupa kekayaan, ilmu pengetahuan, status haji, status “darah biru” atau keturunan dari keluarga tertentu ang terhormat, atau apapun yang bernilai ekonomis. Sebagian pakar meyakini bahwa pelapisan masyarakat sesungguhnya mulai ada sejak masyarakat mengenal kehidupan bersama.

  Sorokin dalam Narwoko dan Suyanto (2007:152-153) mengemukakan bahwa sistem pelapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup dengan teratur. Mereka yang memiliki barang atau sesuatu yang berharga dalam jumlah memiliki dalam jumlah yang relatif sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali akan dipandang mempunyai kedudukan yang rendah.

  Bentuk konkret lapisan-lapisan dalam masyarakat tersebut bermacam-macam. Namun pada prinsipnya bentuk-bentuk tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga macam kelas (Narwoko dan Suyanto, 2007:153), yaitu:

  a. Kelas yang didasarkan pada faktor ekonomis

  b. Kelas yang didasarkan pada faktor politis

  c. Kelas yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat Dalam teori sosiologi, unsur-unsur sistem pelapisan sosial dalam masyarakat adalah: a. Kedudukan (status)

  b. Peran (role) Status (kedudukan) sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestisnya, hak-hak, dan kewajiban-kewajibannya (Narwoko dan Suyanto, 2007:156).

  Untuk mengukur status seseorang menurut Sorokin dalam Narwoko dan Suyanto (2007:156) secara rinci dapat dilihat dari:

  a. Jabatan atau pekerjaan

  b. Pendidikan dan luasnya ilmu pengetahuan

  c. Kekayaan

  d. Politis e. Keturunan

  f. Agama 2.

   Jenis-jenis Status (kedudukan) sosial

  Dalam masyarakat sering kali kedudukan dibedakan menjadi dua macam (Narwoko dan Suyanto, 2007:157-158), yaitu:

a. Ascribed Status

  Status ini diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan seseorang. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran. Misalnya, kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula, seorang anak dari kasta Brahmana juga akan memperoleh kedudukan yang demikian.

  b. Achieved Status Achieved status yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan

  usaha-usaha yang sengaja dilakukan, bukan diperoleh karena kelahiran.

  Di samping kedua kedudukan tersebut di atas, sering kali dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status (kedudukan yang diberikan). Assigned status sangat erat hubungannya dengan

  achieved status , artinya suatu kelompok atau golongan memberikan

  kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang karena telah berjasa kepada masyarakat.

  Kedudukan seseorang dalam masyarakat sebenarnya dapat dilihat melalui kehidupan sehari-harinya ang merupakan ciri-ciri tertentu. Dalam sosiologi hal ini disebut sebagai status symbol. Symbol status tersebut tampak dalam cara berpakaian, pergaulan, memilih tempat tinggal, dan sebagainya.

  3. Aspek Sosial

  Aspek sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakat, atau dengan kata lain nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya (Wijayanti, 2001:367). Aspek sosial ini juga dipertimbangkan dalam memilih karir dalam hal ini adalah menjadi seorang guru. Yang termasuk aspek sosial ini adalah prestis, kepuasan pribadi, kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, serta kesempatan menjalankan hobi di lingkungan masyarakat misalnya dengan membuka les privat.

  4. Status Sosial Guru

  Kehidupan status sosial guru sangat mempengaruhi prestis guru, karena dalam kehidupan sosial guru dapat dinilai dan dicontoh oleh masyarakat jika dapat menunjukkan martabat dan budi pekerti yang baik. Masyarakatlah yang nantinya akan menghormati dan menyegani keberadaan guru karena memiliki status sosial yang tinggi.

  Menurut Edman dalam Yuniyanti (2005:12), menggambarkan peranan a. Peranannya ialah melaksanakan apa yang diamanatkan masyarakat melalui sekolah agar dapat mempersiapkan anak didik sesuai tujuan yang diharapkan masyarakat.

  b. Peranannya ialah melaksanakan tujuan yang diserahkan kepadanya baik di dalam kelas sehari-hari maupun dalam hubungannya dengan tuntutan masyarakat.

  Sedangkan menurut Waten dalam Yuniyanti (2005:13) peran guru antara lain: a. Sebagai tokoh terhormat dalam masyarakat, sebab ia nampak sebagai seseorang yang punya wibawa.

  b. Sebagai penilai, ia member penilaian

  c. Sebagai nara sumber

Dokumen yang terkait

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 3 109

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005.

0 0 135

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan perbedaan etnis : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 146

Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi USD Angkatan 2002-2004.

0 1 143

Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi USD Angkatan 2002-2004 - USD Rep

0 0 141

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 107

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 144