Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan cup ukur sediaan cair oral pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juni-Juli 2010 - USD Repository

  

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN CUP

UKUR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK

PELENGKAP KIMIA FARMA, RSUP Dr. SARDJITO PERIODE JUNI-

JULI 2010

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :

  Fransisca Ayuningtyas Wiranti NIM : 078114022

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN CUP

UKUR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK

PELENGKAP KIMIA FARMA, RSUP Dr. SARDJITO PERIODE JUNI-

JULI 2010

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :

  Fransisca Ayuningtyas Wiranti NIM : 078114022

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

EVALUATION AVAILABILITY AND BEHAVIOUR USAGE OF ORAL

LIQUID MEDICINE WITH DOSING CUPS IN YOGYAKARTA Dr.

  

SARDJITO HOSPITAL KIMIA FARMA PHARMACY CUSTOMER IN

JUNE-JULY OF 2010 PERIOD

SKRIPSI

  Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement to Obtain Sarjana Farmasi (S.Farm) In Faculty of Pharmacy

  By: Fransisca Ayuningtyas Wiranti

  NIM : 078114022

  

FACULTY OF PHARMACY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

  Persetujuan Pembimbing EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN CUP UKUR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK

PELENGKAP KIMIA FARMA, RSUP Dr. SARDJITO PERIODE JUNI-

JULI 2010

  Skripsi yang diajukan oleh : Fransisca Ayuningtyas Wiranti

  NIM: 078114022 telah disetujui oleh: Pembimbing

  Rita Suhadi, M.Si., Apt. tanggal: 1 Desember 2010

HALAMAN PERSEMBAHAN

  • -

    When there is a will, there is a way-

  Allah mungkin tidak pernah menjanjikan langit yang selalu biru, Bunga yang bertaburan di sepanjang jalan hidup kita. Allah mungkin tidak pernah menjanjikan matahari tanpa hujan, Sukacita tanpa kesedihan, dan kedamaian tanpa penderitaan. Namun, Allah menjanjikan kekuatan untuk menempuh hari ini; Dia telah menjanjikan istirahat bagi para pekerja, Terang di jalan yang gelap,rahmat untuk mengatasi percobaan, Bantuan dari atas, simpati yang tak berkesudahan, Dan kasih sayang yang tak kunjung padam Kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.

  Doa peringatan 1 tahun Gempa Bantul-Jogja Penguat Dikala hidup berjalan lambat

  Kupersembahkan karya sederhana ini bagi: Jesus Christ, my savior Kedua orang tuaku tercinta Kakak dan Adikku tersayang Sahabat dan teman-temanku Almamaterku...

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransisca Ayuningtyas Wiranti Nomor Mahasiswa : 07 8114 022

  Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN CUP UKUR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK KIMIA FARMA RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE JUNI – JULI 2010 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 1 Desember 2010 Yang menyatakan (Fransisca Ayunintyas Wiranti)

  

PRAKATA

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Evaluasi Ketersediaan dan Perilaku Penggunaan Cup Ukur Sediaan Cair Oral pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma, RSUP Dr. Sardjito Periode Juni-Juli 2010”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Farmasi (S. Farm.), Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan, serta dukungan dari berbagai pihak. Rasa terimakasih penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terwujudnya skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada:

  1. Manager Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito dan Manager Apotek Kimia Farma, Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan saran bagi penulis untuk melakukan penelitian di Apotek Pelengkap Kimia Farma, RSUP Dr. Sardjito.

  2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan memberikan ijin serta saran bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.

  3. Rita Suhadi M.Si, Apt. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, waktu, semangat, saran, dan kritik dalam proses penyusunan skripsi.

  4. Ipang Djunarko, M.Sc, Apt selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji yang telah memberikan bimbingan selama penulis berada di Fakultas

  5. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  6. Dian Shintari, S. Si, Apt; Gina Arifah S. Farm, Apt. Sari Rahmawati, S. Farm, Apt selaku Apoteker Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito,Yogyakarta dan seluruh karyawan Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito yang telah memberikan bimbingan selama proses pengambilan data di Apotek Pelengkap Kimia Farma, RSUP Dr. Sardjito

  7. Orang tuaku tercinta Bapak Robertus Bambang Sutoyo dan Ibu Christina Yuni Hastuti atas doa, cinta, dan dukungan yang tak pernah berhenti diberikan kepada penulis sehingga dapat memberikan semangat bagi penulis.

  8. Eyang putri Anak Agung Pusparini atas doa, kasih sayang dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

  9. Simbah kakung Subardi Kartowiratmo, atas segala doa dan kasih sayang kepada penulis. Semoga dapat beristirahat dengan tenang di sisi Bapa.

  10. Kakak dan adikku, Maria Agustina Amelia, Emanuela Indira Puspasari dan Theresia Dian Segara Kasih atas segala keceriaan yang membuat penulis dapat melewati masa-masa sulit dalam melakukan penelitian ini. Terima kasih untuk segala bantuan, dukungan, perhatian, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.

  11. Sahabatku Fransiska Lintang Kusumaning Ratri atas segala dukungan yang selalu diberikan kepada penulis. Terima kasih atas segala kenangan indah akan persahabatan selama ini.

  12. Marsela Widjaja dan Yoga Wirantara yang telah menjadi sahabat setia dalam mengarungi rumitnya dunia kefarmasian di Universitas Sanata Dharma. Tak akan semudah ini tanpa adanya dukungan dan kebersamaan selama ini.

  13. Donald Tandiose, S. Farm., Apt. Atas segala kebawelan untuk membawa perubahan yang lebih baik dalam diri penulis. Terimakasih segala perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.

  14. Teman-teman skripsi Diana, Linda, Tegal, Indri, terima kasih atas bantuan, dukungan, semangat, suka duka yang selalu kita lalui bersama-sama saat pengambilan data dan penyusunan skripsi ini.

  15. Sepupu-sepupuku tersayang, atas segala bantuan, dukungan, perhatian dan kasih sayang selama ini.

  16. Teman PKM-M PIMNAS 2010, Damar, Ditra, dan Igna atas kerjasama dan perjalanan menyenangkan yang kita lalui bersama.

  17. Teman makan siang bersama, Vero, Titien dan Tresa atas segala tawa dan canda selama ini.

  18. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2007 kelas A dan kelas Farmasi Klinis Komunitas A (FKK A) terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, suka duka kita selama ini.

  19. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2007, semoga dapat menjadi sahabat sejati selamanya.

  20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka berkenan. Pada kesempatan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, Agustus 2010 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... viii PRAKATA ..................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

  INTISARI ....................................................................................................... xviii

  

ABSTRACT ..................................................................................................... xix

  BAB I PENGANTAR ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

  1. Permasalahan ......................................................................................... 3

  2. Keaslian penelitian ................................................................................. 4

  3. Manfaat penelitian .................................................................................. 4

  B. Tujuan Penelitian........................................................................................ 5

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .............................................................. 6 A. Perilaku Kesehatan ..................................................................................... 6

  1. Pengetahuan ........................................................................................... 7

  2. Sikap ...................................................................................................... 7

  3. Praktik .................................................................................................... 7

  B. Penggolongan Obat di Indonesia ................................................................ 9

  1. Obat bebas ............................................................................................. 10

  2. Obat bebas terbatas ................................................................................. 10

  3. Obat keras .............................................................................................. 11

  4. Obat psikotropika ................................................................................... 11

  5. Obat narkotika ........................................................................................ 12

  C. Sediaan Cair Oral ....................................................................................... 13

  D. Cup Ukur ................................................................................................... 14

  E. Pengobatan Sendiri .................................................................................... 15

  F. Peran Apoteker di Apotek ........................................................................... 17

  I. Pelayanan Informasi Obat ............................................................................ 19 J. Keterangan Empiris ..................................................................................... 21

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 22 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................. 22 B. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 23 C. Definisi Operasional ................................................................................... 24 D. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 27

  G. Instrumen Penelitian ................................................................................... 30

  H. Jalannya Penelitian ..................................................................................... 31

  1. Tahap Pra Penelitian .............................................................................. 31

  2. Tahap Pengumpulan Data ....................................................................... 33

  3. Tahap Pengolahan Data .......................................................................... 35

  I. Tata Cara Analisis Hasil .............................................................................. 35

  1. Karakteristik pasien ............................................................................... 35

  2. Karakteristik obat ................................................................................... 38

  3. Pengetahuan, sikap dan perilaku ............................................................. 38

  4. Wawancara apoteker............................................................................... 39 J. Kesulitan Penelitian .............................................................................. 39

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 41 A. Persentase Ketersediaan Cup Ukur yang Terdapat pada Kemasan Obat Cair Oral di Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito ........................................................ 41

  1. Berdasarkan logo obat dan nomor registrasi ............................................ 41

  2. Berdasarkan jenis obat cair ..................................................................... 43

  3. Berdasarkan kelas terapi dan sub kelas terapi .......................................... 44

  4. Ketersediaan alat bantu ukur di dalam kemasan obat .............................. 46

  B. Pemberian Informasi Obat oleh Apoteker Berdasarkan Hasil Wawancara... 48

  1. Durasi pemberian informasi obat kepada pasien ..................................... 49

  2. Sumber informasi yang digunakan apoteker dalam memberikan informasi obat ......................................................................................... 51

  3. Teknik pemberian informasi ................................................................... 52

  4. Kendala dalam memberikan informasi .................................................... 53 C.Cara Penggunaan Cup Ukur Sediaan Cair Oral oleh Responden Berdasarkan

  Hasil Kuisioner dan Wawancara.................................................................... 54

  1. Karakteristik responden ......................................................................... 54

  2. Penggunaan cup ukur sediaan cair oral oleh responden .......................... 62

  D. Rangkuman Pembahasan ............................................................................ 84

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 86 A. Kesimpulan ................................................................................................ 86 B. Saran .......................................................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88 LAMPIRAN ................................................................................................... 95 BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 118

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I Aturan beserta suhu penyimpanan obat menurut Farmakope Indonesia IV ............................................................................. 13

  Tabel II Cara penyimpanan obat dengan benar ...................................... 13 Tabel III Enam informasi minimal yang harus diberikan kepada pasien .. . 20 Tabel IV Penggolongan obat cair oral berdasarkan kelas terapi ............... 45 Tabel V Karakteristik obat cair oral yang disertai cup ukur di Apotek

  KF, RSUP Dr. Sardjito.............................................................. 47 Tabel VI Karakteristik responden berdasarkan usia ................................. 55 Tabel VII Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan .......... 57 Tabel VIII Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan ................ 58 Tabel IX Hasil pengisian kuisioner aspek pengetahuan responden .......... 63 Tabel X Beberapa petunjuk penyimpanan obat cair yang tertera pada kemasan obat ............................................................................ 65 Tabel XI Hasil pengisian kuisioner aspek sikap responden...................... 71 Tabel XII Tugas apoteker di apotek menurut responden berdasarkan hasil wawancara ................................................................................ 73 Tabel XIII Manfaat yang dirasakan responden setelah mendapat informasi dari apoteker ............................................................................ 74 Tabel XIV Data hasil pengukuran sendok makan dan sendok teh .............. 76 Tabel XV Volume takaran obat cair menurut responden .......................... 78 Tabel XVI Hasil pengisian kuisioner aspek tindakan responden ................ 79 Tabel XVII Cara responden membersihkan cup ukur .................................. 80 Tabel XVI Kesulitan responden dalam menggunakan cup ukur ................. 80

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Logo obat bebas yang beredar di Indonesia .............................. 10 Gambar 2 Logo obat bebas terbatas yang beredar di Indonesia ................. 10 Gambar 3 Tanda peringatan pada obat bebas terbatas yang beredar di

  Indonesia ................................................................................. 11 Gambar 4 Logo obat keras dan psikotropika yang beredar di Indonesia... . 12 Gambar 5 Logo obat narkotika yang beredar di Indonesia ........................ 12 Gambar 6 Cup ukur sediaan cair oral........................................................ 14 Gambar 7 Ruang lingkup penelitian evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan sediaan obat pada pengunjung Apotek KF, RSUP

  Dr. Sardjito .............................................................................. 24 Gambar 8 Bagan cara kerja pengambilan subjek penelitian evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan sediaan obat pada pengunjung apotek KF, RSUP Dr. Sardjito .............................. 28

  Gambar 9 Karakteristik obat berdasarkan nomor registrasi obat ............... 42 Gambar 10 Karakteristik obat berdasarkan logo obat .................................. 43 Gambar 11 Karakteristik obat berdasarkan jenis obat cair .......................... 44 Gambar 12 Ketersediaan alat bantu ukur dalam kemasan ........................... 49 Gambar 13 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .................. 56 Gambar 14 Karakteristik responden berdasarkan frekuensi penggunaan

  cup ukur sediaan cair oral ........................................................ 59

  Gambar 15 Karakteristik responden berdasarkan frekuensi pembelian obat di Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito ............................................ 60 Gambar 16 Karakteristik responden berdasarkan konsultasi obat ................ 61 Gambar 17 Bermacam-macam ukuran sendok yang terdapat di

  Indonesia... .............................................................................. 76 Gambar 18 Contoh cup ukur yang menyertakan satuan volume dan konversinya... .......................................................................... 81 Gambar 19 Macam-macam cup ukur yang tersedia di pasaran... ................. 81

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Informed Consent .................................................................... 96 Lampiran 2 Kuisioner ................................................................................ 99 Lampiran 3 Panduan wawancara ................................................................. 101 Lampiran 4 Surat pengantar dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata

  Dharma... ................................................................................. 102 Lampiran 5 Surat ijin dari Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito ............ 103 Lampiran 6 Gambaran karakteristik responden ........................................... 104 Lampiran 7 Daftar obat cair oral pada bulan Juni-Juli di Apotek Pelengkap

  Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito... ........................................... 105 Lampiran 8 Hasil wawancara dengan apoteker............................................ 113 Lampiran 9 Rak obat cair yang terdapat di Apotek Pelengkap Kimia

  Farma RSUP Dr. Sardjito ......................................................... 114 Lampiran 10 Data hasil pengukuran sendok makan dan sendok teh .............. 115 Lampiran 12 Rekap kuisioner ....................................................................... 116

  

INTISARI

Titik kritis pada penggunaaan sediaan cair adalah pada ketepatan dosis.

  Pengambilan volume yang tidak tepat mengakibatkan pengambilan dosis yang tidak akurat. Kesalahan pengambilan dosis pada sediaan cair umumnya dipicu oleh ketidaktersediaan alat bantu seperti cup ukur dalam kemasan sediaan cair oral ataupun minimnya pengetahuan masyarakat dalam menggunakan cup ukur yang tersedia pada kemasan. Permasalahan dalam penggunaan cup ukur tidak lepas dari peran farmasis dalam menjamin ketersediaan obat dan dalam pemberian pelayanan, edukasi maupun informasi yang tepat kepada masyarakat.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan cup ukur sediaan cair oral oleh pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma, RSUP Dr. Sardjito periode Juni-Juli 2010. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan rancangan penelitian survei deskripif melalui pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner dan wawancara kepada responden dan apoteker pendamping apotek. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode statistik deskriptif.

  Ketersediaan obat cair yang disertai cup ukur dalam kemasan sebesar 12,5%. Informasi yang diberikan oleh apoteker pada saat menyerahkan cup ukur sediaan cair oral adalah aturan penggunaan, nama obat dan peringatan. Hasil pengisian kuisioner dan wawancara menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (72,6%), sikap (67%), dan tindakan (73,2%) pengunjung apotek telah cukup baik dalam menggunakan cup ukur sediaan cair oral

Kata kunci : sediaan cair oral, ketersediaan, cara penggunaan, dan cup ukur.

  

ABSTRACT

Critical point in the use of liquid dosage form is on the dose accuracy.

  Inaccurate volume interpretation can cause inaccurate dose that must be used. Generally, this is caused by the unavailable device like dosing cup in oral liquid dosage form or the public minimum knowledge on using the cup in package.

  Those problems close related to the pharmacist whom as the drug supplier and the public health services especially for giving the exact drug information to customer.

  This research aims to find out the using of oral liquid dosing cup by customer at Pelengkap Kimia Farma Pharmacy Dr. Sardjito Hospital. This research applies in observational with deskriptive design through qualitative approach. Method in collecting data by questionnaries and interviews to the customers and pharmaciest as the respondents. In processing data, the researcher uses descriptive statistic method.

  This research finds that the availability of dosing cup in package is 12.5%. The information that provided by the phatmaciest are the diretion use, drug name, and warnings. The questionnary and interviews result the percentage of knowledge (72,3%), attitude (67%), and action (73,2%), wich shows that customer have come to a good understanding on administered dosing cup and liquid dosage form.

  

Keyword : oral liquid dosage form, availability, direction use and dosing cup.

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Prevalensi penduduk Indonesia yang mengeluh sakit selama sebulan

  adalah sebesar 26,24 % di daerah perkotaan dan 24,95 % di daerah pedesaan (Badan Pusat Statistik, 1998). Beragam cara dilakukan masyarakat untuk berhadapan dengan penyakitnya. Masyarakat cenderung melakukan pengobatan mandiri untuk menangani penyakit ringan. Pengobatan mandiri adalah tindakan yang dilakukan untuk mengobati diri sendiri dengan menggunakan obat-obat tanpa resep untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan (minor illness) secara tepat dan bertanggung jawab (Holt dan Hall, 1990). Untuk menghadapi penyakit berat, masyarakat cenderung melakukan penegakan diagnosis oleh dokter.

  Peran apoteker untuk meningkatkan pengobatan yang rasional bagi pasien dengan ataupun tanpa resep dokter adalah dengan menjamin tersedianya obat-obatan yang berkualitas dan juga menjamin tersedianya pelayanan konsultasi obat di apotek (Handayani, Gitawati, Muktiningsih dan Raharni, 2006).

  Obat yang tersedia di apotek terdiri dari bermacam-macam bentuk sediaan, salah satunya adalah bentuk sediaan cair oral. Bentuk sediaan cair oral merupakan salah satu bentuk sediaan yang mempunyai keuntungan dapat digunakan untuk pasien yang tidak dapat menelan sediaan solid, khususnya bagi pasien pediatri maupun pasien geriatri. Kesalahan pengambilan dosis yang

  Titik kritis pada penggunaaan sediaan cair bergantung pada ketepatan dosis yang diambil. Pengambilan volume yang tidak tepat mengakibatkan pengambilan dosis yang tidak akurat. Terdapat kesalahpahaman sehingga masyarakat cenderung menggunakan sendok makan/sendok teh yang terdapat di rumah untuk mengukur volume sediaan cair. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 di Minnesota (USA) menemukan bahwa 72% pasien mengggunakan sendok teh untuk mengukur volume sediaan cair (Bayor, Kipo, dan Ofori- Kwakye, 2010). Kesalahan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya ketidakakuratan dosis.

  Pada penggunaan sendok makan untuk pengambilan volume obat, rata- rata dosis yang terambil sebesar 65% dari dosis yang direkomendasikan (Bica dan Farinha, 2005). Kesalahan pengambilan dosis pada sediaan cair umumnya dipicu oleh ketidaktersediaan alat bantu seperti cup ukur dalam kemasan sediaan cair oral maupun minimnya pengetahuan masyarakat dalam menggunakan cup ukur sediaan cair oral.

  Sediaan cair oral yang disertai cup ukur di dalam kemasannya semakin lama semakin sedikit beredar di masyarakat. Hal ini menyebabkan penggunaan

  

cup ukur sering terabaikan oleh masyarakat. Masyarakat mengganggap

  penggunaan cup ukur sama saja dengan penggunaan sendok takar. Pada prakteknya, cara penuangan aturan pakai ‘satu sendok makan’ menggunakan sendok takar dan menggunakan cup ukur sangat berbeda. Kesalahan ini menyebabkan terjadinya kesalahan interpretasi dosis karena informasi yang dibandingkan penggunaan alat bantu ukur dosis lainnya, kesalahan paling banyak dilakukan ketika masyarakat menggunakan cup ukur.

  Apotek Pelengkap Kimia Farma (Apotek KF) merupakan salah satu penunjang medik yang berada dalam Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito.

  Apotek KF RSUP Dr. Sardjito dipilih sebagai tempat penelitian karena telah memiliki Standard Operational Prosedure (SOP) mengenai pelayanan kepada pasien. Jumlah pengunjung perhari mencapai 30-40 orang bahkan melebihi 130 pengunjung untuk loket yang buka 24 jam.

  Dari uraian di atas maka muncul pertanyaan bagaimana ketersediaan dan perilaku penggunaan cup ukur bentuk sediaan cair oral pada pengunjung Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito maka dilakukan penelitian tentang EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN CUP UKUR BENTUK SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK KF, RSUP Dr.

  SARDJITO PERIODE JUNI-JULI 2010.

1. Permasalahan

  a. Berapakah persentase ketersediaan cup ukur yang terdapat pada kemasan obat cair oral di Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito? b. Seperti apakah profil informasi yang diberikan oleh apoteker terhadap pengunjung Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito? c. Bagaimana perilaku penggunaan cup ukur dan bentuk sediaan cair oral oleh pengunjung Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito berdasarkan kuesioner dan

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian yang berhubungan dengan penelitian mengenai penggunaan

  cup ukur yang pernah dilakukan antara lain:

  a. The Accuracy and Quality of Household Spoons and Enclosed Dosing Devices

  Used in The Administration of Oral Liquid Medications in Ghana (Bayor,

  Kipo, dan Ofori-Kwakye, 2010)

  b. Inaccurate Dosage; Result from The FIP-LPS Collaborative Study (Bica dan Farinha, 2005)

  c. Parents Can Dose Liquid Medication Accurately (McMahon, Rimza, dan Bay, 1997).

  Penelitian tentang Evaluasi Ketersediaan dan Perilaku Penggunaan Cup Ukur Bentuk Sediaan Cair Oral pada Pengunjung Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito Periode Juni-Juli 2010 berbeda dalam hal waktu serta tempat pelaksanaan. Tidak seperti penelitian sebelumnya, pada penelitian ini tidak dilakukan manipulasi terhadap subjek uji, seperti pemberian edukasi. Pada penelitian ini juga tidak akan dilakukan pencarian korelasi antara dua variabel.

  3. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

  a. Manfaat teoritis Secara teoritis sebagai sumber informasi dan referensi di bidang

kesehatan mengenai sumber kajian ketersediaan serta perilaku penggunaan cup

  

ukur dan bentuk sediaan cair oral oleh pengunjung Apotek KF, RSUP Dr.

  Sardjito.

b. Manfaat praktis

  Secara praktis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara penggunaan cup ukur sediaan cair oral sehingga dapat meningkatkan perilaku pengobatan yang rasional dengan memperhatikan ketersediaan obat di apotek maupun peningkatan peran apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat.

A. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

  mengevaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan cup ukur bentuk sediaan cair oral oleh pengunjung Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito.

  2. Tujuan khusus Dalam penelitian ini, tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:

  a. untuk mengetahui ketersediaan cup ukur yang terdapat pada kemasan obat cair oral di Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito b. untuk mengetahui profil informasi yang diberikan oleh apoteker terhadap pengunjung Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito c. untuk mengetahui perilaku penggunaan cup ukur dan bentuk sediaan cair oral oleh pengunjung Apotek KF, RSUP Dr. Sardjito berdasarkan kuesioner dan wawancara.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Perilaku Kesehatan Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor

  lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan (herediter). Faktor perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan (Blum cit., Notoadmodjo, 2002).

  Perilaku kesehatan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu perilaku sehat dan perilaku sakit. Perilaku sehat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga ataupun meningkatkan kesehatannya. Hal ini biasa dilakukan oleh seseorang yang merasa sehat untuk mencegah penyakit atau mendeteksi penyakit sebelum keluarnya gejala. Perilaku sakit adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang merasa sakit untuk menjelaskan keadaan kesehatannya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai. Peran sakit adalah peran yang harus dilakukan oleh orang sakit dalam upaya pencarian pengobatan untuk mendapatkan kesembuhan (Supardi, Azis, dan Sukasdiati, 1999).

  Perilaku manusia merupakan hal yang sangat kompleks dan mempunyai bentangan yang luas. Perilaku manusia dibagi ke dalam 3 ranah, yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan (Bloom cit., Notoatmodjo, 2002).

  1. Pengetahuan Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan didapatkan melalui pengindraan terhadap objek tertentu. Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation). Pengukuran pengetahuan subjek atau responden dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi.

  2. Sikap Sikap merupakan suatu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap adanya stimulus atau obyek. Sikap belum tentu merupakan suatu tindakan atau aktivitas. Sikap merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku dan bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka (Azwar, 1995).

  Sikap mencakup 4 tingkatan yaitu menerima (receiving), merespon (responding), menghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Notoadmodjo, 2002).

  3. Praktik Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).

  Untuk dapat mewujudkan sikap menjadi perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Faktor tersebut antara lain fasilitas, selain itu diperlukan juga faktor dukungan dari pihak lain (Notoatmodjo, 2002).

  Perilaku kesehatan melibatkan banyak faktor. Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi perilaku kesehatan yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor penguat (Green cit., Notoadmodjo, 2002).

  1. Faktor predisposisi (predisposing factor) Faktor-faktor ini merupakan faktor yang dapat mempermudah terwujudnya perilaku. Hal-hal yang termasuk dalam faktor predisposisi adalah pengetahuan, sikap, persepsi, keyakinan, dan nilai. Hal tersebut dapat menjadi motivasi/pemicu seseorang atau kelompok untuk bertindak.

  2. Faktor pendukung (enabling factor) Faktor-faktor ini adalah faktor yang mendukung/memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan. Hal-hal yang termasuk dalam faktor pendukung adalah ketersediaan sarana-prasarana/fasilitas kesehatan bagi masyarakat.

  3. Faktor penguat (reinforcing factor) Hal-hal yang termasuk dalam faktor penguat adalah sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku petugas kesehatan termasuk juga Undang-Undang kesehatan dari pusat atau daerah.

  Tujuan dari pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan adalah pembentukan dan perubahan perilaku sebagai penunjang program kesehatan.

  Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

  1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan Strategi ini dilakukan dengan melakukan pemaksaan kepada masyarakat adalah didapatkan perubahan yang cepat, akan tetapi perubahan tidak berlangsung lama karena terjadi bukan berdasarkan atas kesadaran sendiri. Contohnya adalah dengan peraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat.

  2. Pemberian informasi Strategi ini dilakukan dengan pemberian informasi oleh petugas kepada masyarakat. Pemberian informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, serta cara menghindari penyakit akan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Pengetahuan masyarakat diharapkan akan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Strategi ini memakan waktu lama tetapi perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng.

  3. Diskusi parsitipatif Strategi ini dilakukan dengan melakukan pemberian informasi dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Strategi ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif. Masyarakat diajak juga ikut akif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya. Strategi ini menyebabkan pengetahuan kesehatan akan lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku masyarakat juga akan lebih mantap (Notoadmodjo, 2002).

B. Penggolongan Obat di Indonesia

  Menurut Permenkes nomor 917/MENKES/PER/X/1993 tentang daftar

  ‘Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi/menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan termasuk kontrasepsi’

  (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2006). Menurut Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/IV/2000, obat dapat digolongkan menjadi 5 golongan yaitu:

  1. Obat bebas Obat bebas adalah obat-obat yang dapat diperjualbelikan secara bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh obat bebas adalah parasetamol (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2006).

  

Gambar 1. Logo obat bebas yang beredar di Indonesia

  2. Obat bebas terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras, tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter. Kemasan obat bebas terbatas disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.

  Contoh obat golongan bebas terbatas adalah CTM (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2006).

  Obat bebas terbatas mencantumkan tanda peringatan yang berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5cm, lebar 2cm dan memuat pemberitahuan berwarna putih (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2006).

  

Gambar 3. Tanda peringatan pada obat bebas terbatas yang beredar di Indonesia

  3. Obat keras Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan menunjukkan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh obat keras adalah asam mefenamat (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2006).

  4. Obat psikotropika Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1997 tentang

  Psikotropika ‘Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku’. Contoh obat psikotropika adalah diazepam dan phenobarbital (Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1997a).

  

Gambar 4. Logo obat keras dan psikotropika yang beredar di Indonesia

  5. Obat narkotika Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.22 tahun 1997 tentang

  Narkotika ‘Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan’. Contoh obat narkotika adalah morfin dan petidin (Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1997b).

  

Gambar 5. Logo obat narkotika yang beredar di Indonesia

  Jamu adalah sediaan obat bahan alam yang aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, dibuktikan khasiatnya berdasarkan pengalaman empiris dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah

C. Sediaan Cair Oral

  Sediaan cair oral terdiri dari suspensi, sirup dan emulsi. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang dapat terdispersi di dalam fase cair. Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Emulsi adalah sistem dua fase, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase yang lain. Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995). Suhu penyimpanan sediaaan cair menurut Farmakope Indonesia IV adalah:

  

Tabel I. Aturan beserta suhu penyimpanan obat menurut Farmakope Indonesia IV

Aturan penyimpanan Suhu Penyimpanan Dingin

  Tidak lebih dari 8°

  Lemari pendingin antara 2° dan 8° Lemari pembeku antara -20° dan -10° Sejuk suhu antara 8° dan 15° bila perlu disimpan dalam lemari pendingin. Suhu kamar antara 15° dan 30° Hangat antara 30° dan 40°

  Panas berlebih Di atas 40° (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

  Terdapat beberapa anjuran dalam menyimpan obat, yaitu :

  Tabel II. Cara penyimpanan obat dengan benar No. Cara penyimpanan 1.

  Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat 2. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti yang tertera pada kemasan.

  3. Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan kerusakan.

  4. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.

  5. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.

  Jauhkan dari jangkauan anak-anak

D. Cup Ukur

  Cup adalah plastik kecil atau cup gelas yang mempunyai skala dan

  digunakan untuk penggunaan bentuk sediaan cair (MAT Independent Sudy, 2008).

  

Gambar 6. Cup ukur sediaan cair oral

  Cara menggunakan cup adalah sebagai berikut : 1. identifikasi ukuran yang diinginkan pada cup ukur 2. kocok bentuk sediaan cair terlebih dahulu 3. tuangkan sediaan cair pada cup ukur pada ukuran yang diinginkan. Letakkan

  cup ukur pada tempat yang permukaannya rata dan ukuran dihitung pada skala terbawah meniskus.

  4. cek ketepatan pengukuran dengan melihat cup ukur secara sejajar dengan mata (MAT Independent Study, 2008).

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pada pasien anak rawat inap di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013.

0 3 77

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 2 147

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 3 115

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 145

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi peresepan pada pasien hepatitis B kronis di instalasi rawat inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 - USD Repository

0 0 102

Pengaruh perbedaan karakteristik pasien dan karakteristik obat terhadap ketaatan penggunaan obat pada pasien rawat jalan Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni-Juli 2009 - USD Repository

0 0 159

Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP. DR. Sardjito Yogyakara periode Agustus 2004-Agustus 2008 - USD Repository

0 1 102

Pengaruh pemberian alat bantu ketaatan dan informasi saat home visit pada perilaku pasien ISPA Puskesmas Kalibawang periode Juni-Juli 2010 : kajian terhadap antibiotik - USD Repository

0 0 123