Evangelisasi dan tantangannya di zaman sekarang bagi para suster PRR yang berdomisili di Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok - USD Repository

  EVANGE PARA S

  Progr

  k

  ama Katolik

  IKAN U PENDID ARMA KARANG B ST. THOM

  atu Syarat idikan didikan Aga

  

1

MAN SEK PAROKI S

  LMU PEN KAN AGA U PENDIDI DAN ILMU NATA DHA ARTA

  24008

  PSI uhi Salah Sa arjana Pendi ususan Pend h eran Key

  M STUDI IL PENDIDIK SAN ILMU GURUAN D SITAS SAN YOGYAKA 2011 NYA DI ZA MISILI DI A DEPOK

  NIM: 0611

  Oleh Elisabeth De

  SKRIP uk Memenu eh Gelar Sa dikan Kekhu

  PROGRAM HUSUSAN JURUS LTAS KEG UNIVERS Y TANGANN G BERDOM LAPA DUA

  E

  iajukan untu Memperole lmu Pendid

  P KEKH FAKUL DAN TANT PRR YANG KEL

  Di ram Studi I

  ELISASI D SUSTER P

DIDIKAN AMA KATO

OLIK DIKAN BAGI MAS

  

P E R S E M B A H A N

  Saya mempersembahkan skripsi ini kepada para suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menjalani perutusan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta

  

M O T T O

  “Sebagaimana Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu.” (Yoh. 20:21)

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul EVANGELISASI DAN TANTANGANNYA DI

  

ZAMAN SEKARANG BAGI PARA SUSTER PRR YANG BERDOMISILI

DI PAROKI ST. THOMAS KELAPA DUA DEPOK. Penulisan skripsi ini

  berawal dari ketertarikan penulis pada bidang pewartaan penulis mendalami evangelisasi yang juga merupakan karya utama Kongregasi. Untuk memperdalam pemahaman tentang evangelisasi ini penulis melakukan penelitian sederhana di komunitas PRR Cimanggis, karena di komunitas ini juga para suster terlibat dalam kegiatan-kegiatan evangelisasi baik di paroki maupun di lingkungan- lingkungan. Dalam wawancara, para suster mengungkapkan pemahaman mereka tentang evangelisasi, yang mereka pahami sebatas kegiatan-kegiatan seputar altar seperti pembinaan iman anak, rekoleksi, legio Maria, kotbah, perayaan-perayaan liturgi, katekese. Padahal sesungguhnya karya evangelisasi bersifat lebih luas. Karya evangelisasi tidak sebatas pada altar tetapi harus peka dengan masalah konkret, memikirkan solusi dan kemudian bertindak sehingga terjadi suatu pembaharuan yang baik. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, skripsi ini ditulis untuk membantu para suster di komunitas Cimanggis untuk memperluas wawasan mereka tentang evangelisasi untuk membantu meningkatkan keterlibatan mereka dalam evangelisasi.

  Persoalan pokok skripsi ini adalah bagaimana membantu meningkatkan pemahaman para suster tentang evangelisasi. Untuk dapat melaksanakan evangelisasi dalam dunia yang kompleks dengan berbagai tantangan ini, para suster perlu memiliki pengetahuan tentang evangelisasi dan kesadaran diri akan perutusannya dengan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan evangelisasi. Keterlibatan para suster dalam berbagai kegiatan menjadi harapan umat, maka evangelisasi perlu diwujudkan lewat kesaksian hidup, karena evangelisasi sekarang lebih menekankan kesaksian dari pada banyaknya kata-kata.

  Untuk membantu memperluas wawasan dan meningkatkan keterlibatan para suster dalam evangelisasi, penulis mengusulkan agar para suster mendalami evangelisasi dengan mengikuti lokakarya tiga hari. Dalam lokakarya ini akan dibahas mengenai pokok-pokok evangelisasi. Penulis juga memberikan contoh satuan persiapan dengan menggunakan katekese model Shared Christian Praxis (SCP). Model katekese ini diusulkan karena bersifat dialogis partisipatif.

  

ABSTRACT

  The title of this thesis is THE CONTEMPORER EVANGELIZATION

  

AND CHALENGING FOR SISTERS PRR WHO LIVING AT THE

PARISH OF ST. THOMAS KELAPA DUA DEPOK. The thesis was started

  from the interest of the writer toward evangelization, therefore the writer would like to get more understanding of evangelization which is also main works of the Congregation. To get deeper understanding of this evangelization the writer did a simple research at the community of PRR Cimanggis since the sisters in this community in volved in the evangelizing works both at the parish and society. In the interview, the sisters expressed their understanding about the evangelization. Their understanding about the evangelization was more on the church’s works such as children’s faith building, legion of Mary, sermon, liturgycal, celebration and catechesis, whereas in fact the evangelization works are wider. The evangelization works are not only about pastoral but also on the daily problems with its solutions and actions for a better change. Based on this fact, this thesis was written to help the sisters at Cimanggis community to broaden their understanding of evangelization in order to increase their participation in the evangelization works.

  The main problem which is found in the thesis is how to help the sisters to broaden their understanding about the evangelization. In order to be able to do the evangelization works in this era which is full of challenges, the sisters should have a knowledge about evangelization and self consciousness of their mission by involving in various evangelization works actively. The society wants the sisters to participate in the evangelization works therefore the evangelization works must be done through a professing faith since present evangelization is more focus on it than a theory.

  To help the sisters to brooden and increase their participation in evangelization, it is recommended for the sisters to have a knowledge about the evangelization by following three days course work. The sisters will get an explanation on the main points of evangelization in this course work. The writer also gives the example of catechize preparation by using the model of Shared

  

Christian Praxis (SCP). The kind of model was suggested in this writing because

it is participative dialogical.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Mahakuasa yang telah menyertai penulis dengan Roh kebijaksanaan dan pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “EVANGELISASI DAN

  

TANTANGANNYA DI ZAMAN SEKARANG BAGI PARA SUSTER PRR

YANG BERDOMISILI DI PAROKI ST. THOMAS KELAPA DUA

DEPOK”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

  gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis memilih judul skripsi tersebut dengan harapan dapat memberi sumbangan kepada para suster agar dapat memperdalam wawasannya mengenai evangelisasi demi kelancaran dalam menjalankan tugas perutusan Kongregasi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya pendampingan, bimbingan, bantuan dan arahan dari segenap pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

  1. Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed sebagai dosen pembimbing utama penulisan skripsi ini, sekalipun sibuk tetap meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan berlangsung.

  2. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ, selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji II yang telah memberikan banyak perhatian kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  3. Yosef Kristianto, SFK, M.Pd., sebagai dosen penguji ketiga yang telah memberikan perhatian, dukungan bagi penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.

  4. Segenap romo, bapak dan ibu dosen yang berkenan membagikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan teladan spiritualitas hidup seorang pewarta yang berguna bagi penulis selama di bangku kuliah.

  5. Suster Provinsial beserta Staf Dewan Pimpinan Provinsi Kongregasi Suster- suster Puteri Reinha Rosari yang telah memberikan perutusan studi di Prodi

  IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Sr.M.Gabriela, PRR selaku pemimpin komunitas St. Fransiskus Asisi Cimanggis dan segenap anggota komunitas yang telah memperkenankan dan mendukung penulis selama proses penelitian berlangsung.

  7. Sr.M.Katrine, PRR selaku pemimpin komunitas Magnificat Yogyakarta beserta semua suster anggota komunitas yang telah dengan caranya masing- masing memberikan perhatian dan dukungan bagi penulis selama menjalani perkuliahan di IPPAK Universitas Sanata Dharma.

  8. Teman-teman angkatan 2006 dan 2007 yang telah memberikan banyak dukungan, perhatian, saran, masukan bagi penulis selama menjalani studi dan proses penulisan berlangsung.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMI .......................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang .......................................................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah ..................................................................................

  C.

  6 Tujuan Penulisan ...................................................................................

  D.

  7 Manfaat Penulisan .................................................................................

  E.

  7 Metode Penulisan ..................................................................................

  F.

  8 Sistematika Penulisan ............................................................................

  BAB II. POKOK-POKOK EVANGELISASI DAN TANTANGANNYA A.

  11 Pokok-pokok Evangelisasi ....................................................................

  1.

  11 Hakikat Evangelisasi .........................................................................

  a.

  11 Berdasarkan Kitab Suci ................................................................

  b.

  13 Berdasarkan Dokumen Gereja .....................................................

  c.

  18 Pandangan Para Ahli tentang Evangelisasi ..................................

  2.

  20 Tujuan Evangelisasi ..........................................................................

  3.

  22 Isi Evangelisasi .................................................................................

  4.

  25 Bentuk-Bentuk Evangelisasi .............................................................

  5.

  33 Para Pelaku Evangelisasi ..................................................................

  B.

  40 Tantangan Evangelisasi ........................................................................

  1.

  41 Tantangan dari luar Diri ....................................................................

  a.

  41 Tantangan Arus Besar Zaman .................................................... 1)

  41 Sekularisasi ..........................................................................

  a)

  41 Dalam Bidang Keagamaan ............................................

  b)

  43 Dalam Bidang Moral ..................................................... 2)

  43 Hedonisme .......................................................................... 3)

  44 Materialisme .......................................................................

  2.

  45 Tantangan dari dalam Diri ................................................................

  a.

  46 Kurang Percaya Diri ..................................................................

  b.

  47 Budaya Instan ............................................................................

  c.

  49 Irelevansi Penghayatan Agama dalam Hidup Sehari-hari .........

  BAB III. KETERLIBATAN PARA SUSTER DALAM PELAKSANAAN EVANGELISASI DI PAROKI ST. THOMAS KELAPA DUA A.

  52 Keadaan Kongregasi PRR ...................................................................

  1.

  52 Tujuan Berdirinya ...........................................................................

  2.

  53 Visi Misi Kongregasi PRR .............................................................

  a.

  53 Visi .............................................................................................

  b.

  54 Misi ............................................................................................

  3.

  55 Keanggotaan dalam Periode 2006-2010 .........................................

  4.

  56 Karya Kerasulan .............................................................................

  B.

  Evangelisasi Para Suster PRR Cimanggis di Paroki St. Thomas Kelapa Dua ..........................................................................................

  58 1.

  58 Religius PRR ..................................................................................

  2. Bidang-Bidang Keterlibatan Para Suster dalam Evangelisasi di Paroki St. Thomas Kelapa Dua ...................................................

  60 3.

  65 Gambaran Paroki St. Thomas Kelapa Dua .....................................

  4. Gambaran Keterlibatan Para Suster PRR dalam Evangelisasi di Paroki St. Thomas Kelapa Dua ................................................

  78 8. Teknik Pembahasan Data ......................................................

  103 1. Tujuan Program .......................................................................

  Latar Belakang Program ...............................................................

  98 BAB IV. USULAN PROGRAM LOKAKARYA DALAM USAHA MENINGKATKAN KETERLIBATAN PARA SUSTER DALAM EVANGELISASI DI PAROKI ST. THOMAS KELAPA DEPOK A.

  92 c. Kesimpulan Hasil Penelitian ......................................................

  87 4. Manfaat Evangelisasi bagi Umat ..........................................

  81 3. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Evangelisasi ................................................................

  80 2. Gambaran Mengenai Keterlibatan Para Suster dalam Evangelisasi ................................................................

  80 1. Identitas Responden ..............................................................

  80 b. Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................

  79 9. Variabel Penelitian ................................................................

  76 7. Teknik Pengumpulan Data ....................................................

  68 a. Bidang Pendidikan .....................................................................

  76 6. Responden Penelitian ............................................................

  76 5. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................

  75 4. Jenis Penelitian ......................................................................

  75 3. Metodologi Penelitian ...........................................................

  73 2. Tujuan Penelitian ..................................................................

  73 1. Latar Belakang Penelitian .....................................................

  73 a. Rencana Penelitian .....................................................................

  72 5. Penelitian Keterlibatan Para Suster dalam Evangelisasi Di Paroki St. Thomas ......................................................................

  70 c. Bidang Kerygma ........................................................................

  69 b. Bidang Sosial .............................................................................

  110

  2.

  110 Sasaran Program .....................................................................

  3.

  111 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................

  B.

  113 Uraian Program .............................................................................

  C.

  116 Matriks Program ...........................................................................

  D.

  119 Salah Satu Contoh Persiapan ........................................................

  BAB V. PENUTUP A.

  131 Kesimpulan ......................................................................................

  B.

  133 Saran ................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 135 LAMPIRAN .................................................................................................... 137 1.

  (1) Surat Ijin Kaprodi ...........................................................................

  2.

  (2) Daftar Pertanyaan Penelitian ..........................................................

  3.

  (3) Transkrip Hasil Wawancara dengan Para Suster .............................

  4. Transkrip Hasil Wawancara dengan Umat ..................................... (15) 5.

  Daftar Nama-nama Suster dan Tugasnya ........................................ (19)

DAFTAR SINGKATAN A.

   Singkatan Kitab Suci

  Mat : Matius Mrk : Markus Luk : Lukas Yoh : Yohanes Kis : Kisah Para Rasul Kor : Korintus Rm : Roma Tim : Timotius B.

   Singkatan Dokumen Resmi Gereja

  AG : Ad Gentes (Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kegiatan Misioner Gereja, 7 Desember 1965)

  EN : Evangelii Nuntiandi (Imbauan Apostolik Paulus VI tentang KaryaPewartaan Injil dalam Zaman Modern, 8 Desember 1975).

  FABC : Federation of Asian Bishops’ Conferences (Federasi Konferensi- Konferensi Uskup se-Asia) GS : Gaudium et Spes (Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam Dunia Modern, 7 Desember 1965).

  KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983.

  LG : Lumen Gentium (Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964).

  RM : Redemptoris Missio (Ensiklik Yohanes Paulus II tentang Amanat Misioner Gereja, 7 Desember 1990).

  VC : Vita Consecrata , Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang pembinaan iman dalam situasi zaman sekarang, 25 Maret 1992.

C. Singkatan lainnya

  Art : Artikel Bdk : Bandingkan Kan : Kanon KAS : Keuskupan Agung Semarang Konst : Konstitusi KWI : Konferensi Waligereja Indonesia Mgr : Monseigneur No : Nomor PIA : Pembinaan Iman Anak PRR : Puteri Reinha Rosari SCP : Shared Christian Praxis SP : Satuan Persiapan St : Santo SVD : Societas Verbi Divini (Serikat Sabda Allah)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas mewartakan Kabar Gembira ke seluruh dunia merupakan tugas

  yang diemban oleh Gereja sejak Yesus mengutus para murid-Nya; Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum, mereka pun pergilah ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya (Mrk 16:15-16).

  Pernyataan di atas merupakan sebuah perintah yang ditujukan kepada semua umat beriman yang telah menerima pembaptisan untuk terlibat dalam pewartaan. Warta tentang keselamatan harus disampaikan kepada segala makhluk, karena perintah itu merupakan tugas perutusan dari Yesus sendiri. Tidak ada paksaan bahwa mereka yang mendengarkan warta itu harus percaya dan dibaptis. Tugas mewartakan Injil ini merupakan hakekat Gereja sendiri Ad Gentes (AG 6). Bagi seorang pewarta, tugas mewartaan Injil Kristus itu dilaksanakan di satu pihak karena sang pewarta sendiri sebagai pengikut Kristus ia harus mengikuti perintah Yesus dan di lain pihak karena sebagai seorang pewarta merasa adanya keprihatinan akan keselamatan orang-orang yang belum mengenal Yesus, dengan demikian merasa terpanggil untuk turut serta dalam mewartakan Injil ke seluruh dunia. Dalam Konsili Vatikan II, sekali lagi dirumuskan tugas yang sama:

  Oleh Karena itu, perutusan Gereja terlaksana dengan karya-kegiatannya. Demikianlah Gereja, mematuhi perintah Kristus dan digerakkan oleh rahmat serta cinta kasih Roh Kudus, hadir bagi semua orang dan bangsa dengan kenyataannya sepenuhnya, untuk dengan teladan hidup maupun pewartaannya, dengan sakramen-sakramen serta upaya-upaya rahmat lainnya menghantar mereka kepada iman, kebebasan dan damai Kristus, sehingga bagi mereka terbukalah jalan yang bebas dan teguh, untuk ikut serta sepenuhnya dalam misteri Kristus (AG 5). Artikel ini menegaskan bahwa sebagai anggota Gereja, setiap orang beriman mempunyai kewajiban untuk menjalankan misinya yakni mewartakan

  Injil. Setiap orang yang menjadi pengikut Kristus harus yakin bahwa mereka digerakkan oleh Roh Kudus untuk melaksanakan tugas yang satu dan yang sama yaitu mewartakan Injil Kerjaan Allah. Untuk menjalankan tugas ini, Roh Kudus yang menguduskan umat Allah lewat pelayanan dan sakramen-sakramen, menganugerahkan kepada orang beriman karunia-karunia khusus (bdk. 1Kor 12:7) agar dimampukan untuk mewartakannya.

  Tujuan dari kegiatan missioner Gereja menurut Vatikan II adalah “mewartakan Injil dan menanamkan Gereja di tengah bangsa-bangsa, tempat Gereja belum berakar” (AG 6). Tujuan ini tetap sama sepanjang masa, karena itulah hakekat dari misi Gereja, yaitu pewartaan mengenai Yesus Kristus dan InjilNya. Melalui Vatikan II, Gereja menegaskan kembali betapa pentingnya berevangelisasi di tengah dunia modern ini.

  Penegasan yang disampaikan oleh Konsili Vatikan II di atas hendak mengatakan bahwa yang bertanggung jawab dalam karya pewartaan adalah semua anggota Gereja tanpa kecuali. Mereka inilah yang bertugas untuk mewartakan Injil ke segala penjuru dunia. Tugas yang sama juga dilaksanakan oleh Tarekat Putri Reinha Rosari (PRR) yang juga merupakan bagian dari Gereja universal, yang turut mengemban misi Gereja yaitu mewartakan Injil kepada segala bangsa serta ikut menanggapi keprihatinan-keprihatinan yang terjadi dalam dunia dewasa ini lewat berbagai karya pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, sosial dan pastoral. Setiap karya yang dilakukan oleh PRR merupakan usaha untuk menjalankan misi Gereja mewartakan Kabar Gembira.

  Konstitusi Tarekat artikel 201 menegaskan bahwa panggilan misioner dari semua anggota umat Allah yaitu turut serta dalam perutusan Yesus Kristus, membawa sebanyak mungkin manusia kepada persatuan dengan Allah sebagai asas dan dasar tujuan hidup manusia. Tarekat PRR mengambil bagian dalam misi Gereja, sesuai dengan kharisma pendiri yaitu kerinduan agar manusia mengalami hidup bersaudara dalam nama Yesus Kristus. Maka tugas dan kewajiban utama bagi seorang PRR yaitu mengambil bagian secara khusus dalam karya pembentukan jemaat beriman.

  Kehadiran para suster PRR di tengah umat dalam pembentukan iman jemaat merupakan cita-cita awal pendiri, Mgr. Gabriel Manek, SVD. Hal ini merupakan karya utama Tarekat, maka semua suster dalam Tarekat PRR, entah yang berprofesi sebagai katekis atau tidak diharapkan menjadi “katekis” yang mampu mewartakan Allah baik melalui kata, sikap, maupun perbuatan yang dapat membawa semakin banyak umat dekat dengan Allah. Karena tujuan Tarekat PRR didirikan untuk pembentukan jemaat yang partisipatif, setiap komunitas perlu terlibat dalam pembentukan jemaat. Setiap suster selain menjalankan tugas pokoknya entah sebagai guru, perawat, petugas sosial, juga terlibat dan mengambil bagian dalam pembentukan jemaat yang menjadi fokus perhatian pendiri. Tugas dan kewajiban ini ditempatkan dalam situasi Gereja dan dunia masa kini. Tarekat harus mampu berjuang dan bermisi dalam dunia yang sedang berubah, dunia yang tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang, di mana berbagai kemudahan ditawarkan oleh kemajuan industri, ada kecenderungan kuat untuk memiliki produk-produk baru, tetapi kerinduan manusia yang terdalam tidak dapat dipuaskan dengan segala macam tawaran dunia.

  Komunitas-komunitas PRR yang tersebar di berbagai tempat menyadari bahwa kehadirannya merupakan bagian dari Gereja lokal sehingga sungguh- sungguh mengambil bagian dalam segala kegiatan Gereja. Demikian juga dengan komunitas Cimanggis yang berpelindungkan St. Fransiskus Asisi. Komunitas ini menjalankan misi Gereja yaitu turut serta mewartakan Injil di tengah umat paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. Keterlibatan para suster dalam karya pewartaan dijiwai oleh semangat pendiri yang berfokus pada pewartaan Kerajaan Allah dengan perhatian utama kepada orang miskin dan terlantar baik dalam dimensi hidup rohani maupun jasmani.

  Sejak tahun 2001 komunitas Cimanggis berdomisili dan turut berkarya di tengah umat paroki St. Thomas Kelapa Dua. Dari tahun ke tahun komunitas selalu mengalami perubahan dalam hal keanggotaan, entah perpindahan atau penambahan anggota. Meski demikian karya pewartaan tetap menjadi bagian yang penting dan sangat diperhatikan oleh komunitas. Setiap suster mengambil bagian dalam tugas ini dan dengan gembira melaksanakannya. Para suster menjalankan misi Gereja baik melalui Pendidikan Agama Katolik di sekolah, terlibat dalam pembinaan kaum muda, Legio Maria, Bina Iman Anak Katolik (BIAK), rekoleksi umat, katekese, dan kunjungan keluarga. Ruang gerak para suster di komunitas Cimanggis tidak terbatas dalam lingkup Gereja tetapi para suster juga menjalin relasi dan kerja sama dengan masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, misalnya mengumpulkan sembako dan membagikanya kepada orang miskin dan terlantar, silahturami ke keluarga-keluarga Muslim pada saat Lebaran, serta menjunjung tinggi dan menghormati budaya setempat.

  Para suster yang tinggal di komunitas ini tidak semuanya berprofesi sebagai katekis. Sebagian dari para suster kurang memiliki pengetahuan yang memadai tentang ilmu kateketik dan ketrampilan yang cukup untuk karya-karya yang disebutkan di atas. Meskipun pengetahuan para suster tentang evangelisasi kurang memadai namun dalam kenyataannya para suster bisa menjalankan tugas perutusan ini bahkan mau belajar dari orang lain khususnya Sr. M. Gabriela, PRR, sebagai seorang pribadi yang berpengalaman dalam bidang katekese.

  Kenyataan akan perkembangan dunia yang penuh dengan berbagai tawaran menarik, arus-arus besar zaman seperti sekularisasi, materialisme, konsumerisme, hedonisme, individualisme dan kecanggihan teknologi itu, tidak boleh dilihat sepihak sebagai sebuah tantangan yang menakutkan dalam pewartaan, tetapi justru menjadi sebuah kesempatan berahmat untuk mewartakan Kristus. Berhadapan dengan kenyataan akan adanya perkembangan dunia dewasa ini tentunya dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi setiap manusia juga bagi para suster sendiri dalam pewartaannya. Dampak positifnya adalah bagaimana para suster dapat belajar memanfaatkan sarana prasarana demi makin berkembangnya karya evangelisasi di tengah dunia, belajar untuk semakin memahami secara baik hakekat dari evangelisasi untuk membantu para suster dalam pelaksanaan evangelisasi. Sedangkan dampak negativnya adalah dengan adanya perkembangan teknologi dapat melumpuhkan semangat juang karena semua kebutuhan terpenuhi. Berkaitan dengan situasi dunia ini kadang para suster dalam melaksanakan evangelisasi kurang percaya diri, bahkan karena kesibukan- kesibukan dalam berbagai urusan sehingga kurang terlibat dalam berpastoral di tengah umat. Berdasarkan latar belakang ini, penulis merumuskan judul skripsi sebagai berikut: “EVANGELISASI DAN TANTANGANNYA DI ZAMAN

  

SEKARANG BAGI PARA SUSTER PRR YANG BERDOMISILI DI

PAROKI ST. THOMAS KELAPA DUA DEPOK”.

  B. Rumusan Masalah

  Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apa pokok-pokok evangelisasi dan tantangannya di zaman sekarang?

  2. Bagaimana para suster PRR di komunitas Cimanggis melaksanakan evangelisasi di paroki St. Thomas Kelapa Dua di tengah tantangan zaman?

  3. Usaha macam apa yang perlu dilaksanakan oleh para suster untuk meningkatkan pelaksanaan evangelisasi di paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok?

  C. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

  1. Mengetahui pokok-pokok evangelisasi dan tantangannya di zaman sekarang.

  2. Mengetahui macam-macam karya evangelisasi yang dilaksanakan para suster PRR di paroki St. Thomas Kelapa Dua.

  3. Menyampaikan rencana kegiatan atau usulan program bagi para suster agar dapat melaksanakan evangelisasi di tengah umat paroki St. Thomas Kelapa Dua.

  D. Manfaat Penulisan

  1. Para suster Putri Reinha Rosari memperoleh wawasan baru mengenai pokok-pokok evangelisasi dan tantangannya.

  2. Para suster PRR Cimanggis memperoleh pemahaman tentang karya evangelisasi yang dilaksanakannya dan tantangannya di zaman sekarang.

  3. Menemukan cara bagi para suster PRR Cimanggis untuk meningkatkan pelaksanaan evangelisasi di tengah umat paroki St. Thomas Kelapa Dua Cimanggis.

  E. Metode Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif- analitis yaitu metode yang memaparkan pokok-pokok evangelisasi dan tantangannya, menggambarkan macam-macam karya evangelisasi para suster PRR Cimanggis dan memahami pokok-pokok evangelisasi dan tantangannya zaman sekarang sehingga ditemukan jalan pemecahan yang tepat. Dalam membahas skripsi ini penulis menggunakan studi pustaka dari buku-buku yang mendukung penyusunan skripsi ini juga lewat pengamatan partisipatif serta wawancara dengan para suster dan umat.

F. Sistematika Penulisan

  Skripsi dengan judul “Evangelisasi dan tantangannya di zaman sekarang bagi para suster PRR yang berdomisili di Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok”, akan ditulis dalam lima bab dengan uraian sebagai berikut:

  Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan sistematika penulisan. Bab II memberikan gambaran umum tentang pokok-pokok evangelisasi dan tantangannya yang terbagi dalam dua pokok pembahasan. Pada bagian pertama penulis akan menguraikan pokok-pokok evangelisasi yang meliputi: pengertian evangelisasi, tujuan evangelisasi, isi evangelisasi, bentuk-bentuk pelaksanaan evangelisasi dan para pelaksana evangelisasi sedangkan bagian kedua akan memaparkan tantangan evangelisasi di zaman sekarang.

  Bab III penulis akan membahas penelitian tentang keterlibatan para suster PRR dalam evangelisasi di Paroki St. Thomas Kelapa Dua. Penulis membagi bab ini menjadi empat pokok pembahasan. Pada bagian pertama akan memaparkan keadaan Tarekat yang meliputi, tujuan berdirinya Tarekat PRR, visi misi Tarekat, perkembangan keanggotaan periode 2006-2010 dan karya kerasulan Tarekat. Pada bagian kedua akan dipaparkan mengenai evangelisasi di Paroki St.Thomas Kelapa Dua yang meliputi: pelaksana evangelisasi yaitu para suster PRR dan bidang- bidang keterlibatan para suster PRR dalam evangelisasi. Pada bagian yang ketiga, penulis akan membahas gambaran umum paroki St. Thomas Kelapa Dua sedangkan bagian keempat penulis memaparkan penelitian tentang keterlibatan para suster PRR dalam evangelisasi di Paroki St. Thomas Kelapa Dua yang meliputi rencana penelitian, laporan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan penelitian.

  Bab IV membahas usulan program lokakarya. Dalam bab ini penulis menyajikan lokakarya kepada para suster PRR di komunitas Cimanggis dalam rangka memperluas wawasan mereka mengenai evangelisasi demi meningkatkan keterlibatan para suster dalam evangelisasi. Penulis membagi topik tersebut menjadi empat bagian pokok pembahasan; Bagian pertama berbicara mengenai latar belakang penyusunan program yang meliputi tujuan, sasaran program, waktu dan tempat pelaksanaan. Pada bagian kedua penulis akan menguraikan program lokakarya sedangkan pada bagian ketiga penulis mengusulkan matriks lokakarya dan bagian yang keempat memberikan contoh persiapan program yang meliputi; identitas program, pemikiran dasar dan pengembangan langkah-langkah.

  Bab V ini merupakan bab penutup. Dalam bab ini penulis menyampaikan kesimpulan atas keseluruhan penulisan yang juga disertai dengan saran-saran yang ditujukan kepada para suster.

BAB II POKOK-POKOK EVANGELISASI DAN TANTANGANNYA Pada latar belakang penulisan skripsi, telah dipaparkan secara singkat Tarekat PRR dan bidang-bidang karyanya dengan fokus perhatian utama adalah

  “Pembentukan Jemaat.” Itulah sebabnya pewartaan dalam aneka bentuk seperti pendidikan, kesehatan, sosial, pastoral, adalah ladang merasulnya Kongregasi PRR entah milik Kongregasi ataupun milik paroki atau keuskupan yang ditangani oleh para suster.

  Pada Bab II ini penulis hendak memaparkan pokok-pokok evangelisasi dan tantangannya. Bab ini terbagi dalam dua pokok pembahasan. Dalam bagian pertama akan dipaparkan pokok-pokok evangelisasi, yang menyangkut pengertian, tujuan, isi, bentuk-bentuk evangelisasi dan para pelaku evangelisasi.

  Bagian kedua akan membahas tantangan evangelisasi. Mengenai pembahasan pokok-pokok evangelisasi, penulis mendasarkan diri pada himbauan Apostolik yang disampaikan oleh Bapa Suci Paulus VI yang berjudul Evangelii Nuntiandi. Ensiklik ini membahas tentang karya evangelisasi zaman sekarang. Selain

  

Evangelii Nuntiandi tulisan ini juga diperkaya oleh ensiklik Paus Yohanes Paulus

  II yang berjudul Redemptoris Missio serta dokumen FABC. Pada bagian pertama ini akan diakhiri dengan pandangan para alih tentang evangelisasi. Selain pokok- pokok evangelisasi, pada bagian yang kedua penulis akan menguraikan berbagai tantangan baik dari dalam diri para suster sendiri maupun tantangan dari luar diri dalam kaitan dengan perkembangan dunia zaman ini.

A. Pokok-pokok Evangelisasi

  Menyebarkan Kabar Gembira Kerajaan Allah adalah tugas luhur setiap orang beriman yang tugas perutusannya dinyatakan kepada semua orang, di segala tempat dan pada setiap kesempatan. Tugas itu akan semakin menantang, manakala sang pewarta berhadapan dengan situasi yang menuntut persiapan lebih. Kesiapan ini tentu tidak terbatas pada penguasaan materi pewartaan semata, melainkan juga pemahaman yang memadai akan pokok-pokok evangelisasi, agar pewarta sendiri terbantu dalam menjalankan tugasnya. Pada bagian ini, penulis akan memaparkan pokok-pokok evangelisasi tersebut.

1. Hakekat Evangelisasi

a. Berdasarkan Kitab Suci

  Istilah evangelisasi sebetulnya tidak secara eksplisit terdapat dalam Kitab Suci. Istilah ini baru muncul pasca Konsili Vatikan II. Konsili menggunakan kata evangelisasi untuk mengatakan bahwa segala kegiatan Gereja bersifat misioner dan mesti dilihat sebagai satu-satunya karya Allah. Istilah evangelisasi yang berarti Penginjilan (Pewartaan Kabar Gembira) sudah terdapat dalam keseluruhan Kitab Suci. Di masa Perjanjian Baru, sejak munculnya Yesus Kristus, istilah ini sedikit bergeser dengan tekanan pada mewartakan Kerajaan Allah kepada semua bangsa. Sesudah kebangkitan Yesus, penulis Injil mengartikan istilah evangelisasi sebagai usaha mewartakan Kabar Gembira (Injil) mengenai Yesus Kristus (Mrk 1:1) kepada semua bangsa (Mat 28:19-20 & Rm 10:12-18) dan kebudayaan. Melalui kuasa Roh Kudus (Kis 1:8), Injil diwartakan baik kepada orang-orang Yahudi maupun bukan Yahudi.

  Pengarang Injil Markus menempatkan Yesus dan perutusan-Nya sebagai pusat evangelisasi bagi jemaatnya. Jemaat Markus diajak untuk mengerti pribadi Yesus yang disebut Kristus dan Tuhan itu serta misi-Nya (Mrk 1:15-16:15). Hal yang menarik dari kisah ini adalah keterlibatan para murid yang mengikuti perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem. Di sinilah terjadi dinamika perkembangan evangelisasi para murid dari ketidaktahuan kepada pengertian menyeluruh, bahkan terhadap tugas perutusan para muridNya sendiri (Hartono, 1997:17).

  Woga (2009:266) mengutip dari 1Timotius 4:11-12: “Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang yang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaan dan dalam kesucianmu”.

  Ayat di atas berbicara tentang tugas perutusan seorang Timoteus muda yang selalu mengandalkan Allah yang hidup. Paulus menaruh kepercayaan yang penuh kepada Timoteus untuk menjalankan karya pewartaan. Paulus yakin akan iman yang matang dan kemampuan misioner yang kuat dari seorang muda dan terutama akan Allah Tritunggal yang senantiasa menyertai misionarisnya. Dengan kata lain, Paulus dalam hal ini melakukan pengkaderan tenaga kaum beriman lainnya untuk terlibat dalam mewartakan Kerajaan Allah.

  “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu” (Mat 28:19-20a). Tuhan Yesus telah memberi perintah kepada para muridnya, “Jadikanlah semua bangsa murid- Ku, ajarlah mereka melakukan yang Kuperintahkan kepadamu”. Tuhan Yesus memberi penekanan “jadikanlah…murid-Ku dan ajarlah mereka melakukan perintah-Ku.” Menjadi murid itu berarti membangun hubungan intim dengan Kristus dan setia pada perintah-Nya. Hal ini berlaku bagi semua umat Kristiani yang telah dibaptis dan dipanggil untuk menjadi murid Yesus Kristus.

  Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, evangelisasi dalam kerangka pengertian alkitabiah, khususnya Perjanjian Baru dapat dimengerti sebagai kabar gembira. Kabar gembira ini jika didasarkan pada apa yang dimaksud Paulus adalah mewartakan Kristus dan rencana keselamatan Allah. Kemudian jika diamati lebih dalam lagi kabar gembira di dalam Perjanjian Baru erat kaitannya dengan istilah kesaksian, yang dalam bahasa Yunani disebut martyria.

b. Berdasarkan Dokumen Gereja

  Peristilahan evangelisasi berasal dari bahasa Yunani eu-aggelion yang berarti kabar gembira atau kabar baik. Istilah evangelisasi sebenarnya belum lama digunakan dalam Gereja Katolik. Dalam Konsili Vatikan II istilah evangelisasi banyak digunakan. Vatikan I yang lebih mencerminkan mentalitas abad-19, hanya satu kali menggunakan kata Injil (=evangelium) namun tidak terdapat satu katapun mengenai ‘Evangelisasi’. Sedangkan pada Konsili Vatikan II, kata Injil digunakan sebanyak 157 kali “mewartakan Injil” sebanyak 18 kali dan evangelisasi sebanyak 31 kali (Suharyo, 1993: 12). Sejak konsili Vatikan II banyak dikeluarkan dokumen Gereja yang berbicara mengenai persoalan evangelisasi dewasa ini. Setelah sinode para uskup tahun 1974, Paus Paulus VI mengeluarkan sebuah ensiklik yang berbicara mengenai karya pewartaan Injil pada zaman modern, yaitu Evangelii Nuntiandi. Dokumen ini merupakan sebuah himbauan Apostolik bagi seluruh umat untuk membaharui karya pewartaan Injil pada masa sekarang, agar Injil mampu berdialog dengan kebudayaan dan menjawab pengharapan serta keprihatinan umat manusia.

  Sejalan dengan semangat Konsili Vatikan II, Paus Paulus VI (1963-1979) lebih memberi tekanan kepada evangelisasi. Dengan memberi orientasi yang lebih jelas kepada perutusan Gereja, Paus Paulus VI memilih tema “Evangelisasi Dalam Dunia Modern” dalam sinode para uskup tahun 1974. Atas dasar itu, pada tahun 1975 ia menulis amanat apostolis Evangelii Nuntiandi. Dalam dokumen itu termuat paham yang sangat kaya.

  Evangelisasi merupakan rahmat dan panggilan khas bagi Gereja, merupakan identitasnya yang terdalam. Gereja ada untuk mewartakan Injil, yakni untuk berkotbah dan mengajar, menjadi saluran kurnia rahmat, untuk mendamaikan para pendosa dengan Allah dan untuk mengabadikan kurban Kristus di dalam misa, yang merupakan kenangan akan kematian dan kebangkitanNya yang mulia (EN art. 14).

  Secara tersirat dokumen ini mengisyaratkan, bahwa jati diri Gereja adalah mewartakan Injil. Panggilan untuk mewartakan Injil bagi Gereja merupakan suatu rahmat sekaligus sebuah tugas sehingga Gereja berkewajiban untuk menyalurkan rahmat tersebut kepada semua orang tanpa kecuali. Gereja adalah umat Allah, maka rahmat dilimpahkan kepada umat manusia yang dipanggil secara khusus untuk turut serta dalam mewartakan Injil. Pelimpahan rahmat inilah yang memampukan umat manusia; baik kaum awam maupun para religius untuk turut serta dalam mewartakan Kabar gembira tentang Kristus. Evangelisasi itu pada akhirnya harus menyentuh jati diri manusia. Evangelisasi mengarahkan manusia kepada kemerdekaannya sebagai anak-anak Allah yang bertanggungjawab. Pola seperti itu tampak dalam diri Yesus Kristus sebagai pewarta Injil. Ia sendiri mengajukan rencana dan kehendak Allah dan memperjuangkannya dalam membebaskan orang dari kungkungan dosa pribadi, keterikatan pada belenggu dosa sosial dan mengantar orang sampai pada pengalaman Roh Allah yang membaharui kehidupan.

  Bagi Gereja, evangelisasi (penginjilan) berarti membawa kabar baik kepada segala tingkat kemanusiaan, dan melalui pengaruh Injil mengubah umat manusia dari dalam dan membuatnya menjadi baru (EN art 18). Evangelisasi pertama-tama adalah kesaksian iman tentang Allah yang mengasihi dan menyelamatkan manusia melalui dan di dalam Yesus Kristus. Oleh karena itu, Gereja sebagai pekabar mesti menjadi pendengar Sabda yang baik lebih dahulu.

  Setelahnya, Kabar Baik itu diwartakan kepada semua agar didengar dan diketahui, supaya nilai-nilai injil dapat diresapi dan mempengaruhi serta membentuk hidup manusia agar menjadi manusia baru yang hidup sesuai dengan kehendak Allah. Evangelisasi harus dipahami juga sebagai suatu “kegiatan mewartakan Kristus kepada mereka yang belum mengenalnya dengan cara berkotbah, memberikan katekese, memberikan sakramen baptis dan sakramen-sakramen lainnya” (EN art. 17). Melalui kegiatan-kegiatan pengajaran seperti inilah para pewarta berusaha memperkenalkan Yesus Kristus dan karya penebusanNya bagi umat manusia.

  Redemptoris Missio art. 42 menegaskan: “kesaksian hidup Kristen merupakan bentuk tugas perutusan yang pertama dan tiada tergantikan”.

  Sedangkan pada Evangelii Nuntiandi art. 41 tertera: “sarana pertama pewartaan Injil adalah kesaksian hidup Kristiani yang otentik, yang diberikan kepada Allah dan sesama dalam suatu persekutuan yang tak dapat dibinasakan oleh apapun juga”. Pemahaman evangelisasi berdasarkan dua artikel ini adalah sebuah desakan untuk menjadikan pengalaman iman pribadi sebagai sebuah kesaksian bagi orang-orang yang ada di sekitar kita dengan cara hidup yang jujur, setia, tulus, ramah, sabar dan rendah hati.

  Penulis melihat bahwa evangelisasi itu dapat berkembang kalau orang- orang beriman secara pribadi maupun Gereja secara keseluruhan, mampu memberi kesaksian dari pengalamannya akan Allah yang membuahkan kegembiraan dan menyelamatkan kepada sesama sehingga semakin banyak orang yang percaya dan diselamatkan. Dengan adanya kesaksian hidup yang baik dan benar, kita membawa semakin banyak orang untuk dekat dengan Allah. Dalam arti, kehidupan kita membuat orang lain semakin hidup. Corak dan cara hidup Kristiani kita merupakan satu kesaksian yang hidup dan nyata. Kita tidak dapat memberikan kepada orang lain apa yang tidak kita miliki. Karenanya, untuk membawa Kristus kepada orang lain, pertama-tama kita harus memiliki Kristus dan memperlihatkan diriNya dalam kehidupan kita. Intinya, evangelisasi adalah suatu proses pembaharuan kemanusiaan lewat kesaksian, pewartaan yang eksplisit, ketaatan batin, masuk dalam umat, menerima tanda-tanda dan prakarsa merasul (EN art. 24). Evangelisasi adalah suatu proses yang panjang dari jawaban atas panggilan Allah untuk mewartakan Kerajaan Allah dengan kata dan perbuatan (kesaksian hidup) bahwa dalam diri Yesus Kristus, Allah yang adalah kasih telah mencintai dunia. Dalam Sabda yang menjadi Daging, Ia telah memberikan segala sesuatu dan telah memanggil semua manusia untuk hidup yang baru (EN art. 26).

  Evangelisasi sebagai pewartaan Sabda dibedakan menurut dua kategori situasi (RM art. 33). Pertama, daerah-daerah di mana Kristus dan Injil belum dikenal menuntut evangelisasi. Selanjutnya, daerah-daerah yang orang Kristennya sudah kehilangan rasa keberimanannya dan tidak menganggap diri sebagai warga Gereja. Pewartaan kabar gembira tidak membatasi diri pada mereka yang belum mengenal Injil, namun juga kepada mereka yang telah mengenal Sabda-Nya.

Dokumen yang terkait

Kebiasaan demokratis para suster medior (studi deskriptif pada para suster medior PRR Regio tahun 2015-2016 dan usulan topik-topik peningkatan kebiasaan demokratis).

0 0 2

Model kepemimpinan pelayanan Yesus dalam Injil Yohanes 13:1-20 sebagai teladan kepemimpinan para suster congregation religious of the virgin mary di zaman sekarang - USD Repository

0 0 154

Peningkatan penghayatan kaul kemiskinan bagi para suster Jesus Maria Joseph dalam karya melalui katekese - USD Repository

0 0 119

Penghayatan spiritulaitas perkawinan Katolik oleh keluarga-keluarga Katolik di lingkungan St. Yohanes Paulus Paroki St. antonius Kotabaru Yogyakarta dalam mewujudkan keluarga Katolik yang beriman - USD Repository

0 1 102

Upaya meningkatkan pembinaan hidup religius para suster yunior puteri reinha rosari dalam menghadapi tantangan zaman sekarang - USD Repository

0 2 135

Adorasi Ekaristi dalam hidup rohani para suster Sang Timur di Pulau Jawa, Provinsi Indonesia - USD Repository

0 1 187

Penanaman nilai-nilai spiritualitas St. Magdalena sebagai salah satu proses pertumbuhan dan perkembangan panggilan para novis kongregasi suster FDCC - USD Repository

0 3 178

Upaya memajukan hidup doa bagi para suster Jesus, Maria, Joseph demi meningkatkan karya kerasulan melalui katekese - USD Repository

0 0 141

Peranan kunjungan keluarga dalam upaya untuk meningkatkan iman keluarga Katolik di Stasi St. Paulus Pringgolayan Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 0 157

Peranan ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani bagi para Suster PRR di wilayah Jawa - USD Repository

0 0 139