KEPEMIMPINAN EFEKTIF DALAM MENUNJANG TER
KEPEMIMPINAN EFEKTIF DALAM MENUNJANG
TERCAPAINYA VISI DAN MISI SUATU ORGANISASI
Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Kepemimpinan
Dr. Suharto SM, M.Pd., M.M.
Oleh :
Heristiawan Aryo W., S.T.
1561101002
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA UNIVERSITAS WISNUWARDHANA
MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Melihat dinamika kepemimpinan dalam dunia dewasa ini telah banyak
mencerminkan dan membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat
sulilt untuk mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada
zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang
perduli pada kepentingan public(masyarakat, bangsa dan negara.
Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin langkanya kepedulian
pada kepentingan orang banyak,. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah
mendasar yang menandai kekurangan ini. Pertama adanya krisis komitmen.
Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
memikirkan dan mencari pemecahan masalah bersama, masalah harmoni dalam
kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan. Kedua, adanya krisis
kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader Pemimpin yang mampu
menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu dapat diukur misalnya
dengan kemampuan untukmenegakkan ketika memikul amanah, setia pada
kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas
dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan
dan peluang untuk menyimpang. Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit.
Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau
keturunan (John Adair, 2005 : 5).
Berbagai hal dapat dilihat dari pemimpin yang mengakibatkan ketidakstabilan
yang terjadi secara radikal, yang mengurangi kepercayaan masyarakat, misalnya
korupsi, dan tindakan amoral lainnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikutip
oleh (Sugiono, 2005 : 12), yang mengatakan bahwa seorang pemimpin yang
mempunyai keegoisme yang tinggi, sehingga menyebabkan ketidakharmonisan
yang terjadi antara masyarakat dan pemimpin itu sendiri.
Dengan menanggapi masalah-masalah yang terjadi di atas maka sangat
dibutuhkan figure seorang pemimpin yang mampu untuk menjadi sumber
pengharapan dalam melakukan pembaharuan kepemimpinan yang efektif.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah disampaikan, penulis merumuskan tiga
permasalahan utama, yaitu :
1. Apa pengertian kepemimpinan yang efektif itu?
2. Apa saja yang mendasari adanya kepemimpinan yang efektif?
3. Bagaimana ciri, sifat dan fungsi kepemimpinan yang efektif?
I.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya kita mengetahui bagaimana
cara memimpin yang efektif dalam suatu organisasi, sehingga visi dan misi dari
organisasi tesebut dapat dijalankan dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Kepemimpinan yang Efektif
Sangat penting untuk dapat membedakan apa itu kepemimpinan dengan
kepemimpinan yang efektif. Untuk menilai efektif tidaknya sebuah kepemimpinan
di sebuah organisasi, kita harus melihat hasil dari kepemimpinan itu sendiri.
Kriteria yang biasa dijadikan patokan sebuah kepemimpinan yang efektif adalah
hasil kerjasama antar tiap unit di organisasi tersebut dan prestasi sebuah organisasi
yang dipimpinnya ataupun unit bagiannya.
Seorang pemimpin yang dapat dikatakan efektif tidak hanya bisa
mempengaruhi bawahannya sendiri namun juga dapat memberi motivasi agar para
bawahannya bekerja dengan seluruh kemampuan dan potensi yang mereka punya
untuk suatu organisasi/kelompok yang ia pimpin, sehingga tercipta suasana dan
budaya kerja yang positif.
Banyak hal yang menentukkan kesuksesan suatu organisasi, dan salah
satunya ialah kepemimpinan yang sedang berjalan dalam suatu organisasi. Ia juga
dapat
menetukan
sukses
atau
tidaknya
organisasi
tersebut.
Tentunya
kepemimpinan tersebut ialah kepemimpinan yang efektif.
Seorang pemimpin yang efektif adalah yang tidak hanya bekerja sendiri
tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi
yang mengelilinginya. Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat kedudukan
atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif.
II.2 Hal –hal yang Mendasari Kepemimpinan yang Efektif
Andre Gostik dalam bukunya The Carrot Principle menyebutkan setidaknya
ada empat (4) hal yang mendasari kepemimpinan efektif, yaitu :
a.
Penentuan tujuan
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota
teamnya memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi
harus sudah terinternalisasi di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu
alasan kenapa banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai figura
bertuliskan Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top
management menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan
tujuan organisasinya. Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda
organisasi dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar
dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.
b. Komunikasi
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh
top management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik
kepada semua anggota team. Banyak media yang bisa digunakan untuk
menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada
teamnya tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo dinas, chatgroup, atau internal communication tools lainnya. Dan bagi pemimpin efektif,
media-media itu saja tidak cukup. Ada banyak alasan dari pemimpin efektif,
kenapa media itu saja tidak cukup. Salah satunya adalah, tidak semua karyawan
dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum tentu semua mendapat
pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan membuat cara
komunikasi yang lebih ‘intim’. Man-to-man communication. Dia akan temui
langsung teamnya, dan memastikan setiap anggota teamnya memahami apa yang
dikomunikasikannya tersebut.
c.
Kepercayaan
Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara leader dengan
bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian
dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan. Bagaimana
mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila bawahannya
tidak ‘percaya’ kepada leadernya. Prinsip ini sangat dipahami oleh pemimpin
efektif.
d. Akuntabilitas (Pertanggungjawaban)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak
pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan
dasar ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas
kegagalan organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari
semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan
kaidah check-list; monitoring. Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi
sehingga setiap saat mereka terpacu untuk memberikan yang terbaik. Kalaupun
suatu saat mereka ‘bisa saja’ merasa tidak diawasi, kinerjanya tetap bisa
mengutamakan yang terbaik karena mereka juga akan mempertanggungjawabkan
pekerjaannya tersebut kepada atasannya di akhir pekerjaan / proyek.
Kemudian James M. Black (1997) menyebutkan aspek-aspek yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin agar kepemimpinnya menjadi efektif, antara lain :
a.
Menciptakan Visi dan Misi yang Jelas dan Terarah
Tindakan awal bila kita ingin menjadi seorang pemimpin efektif ialah
menetukan visi dan misi yang jelas. Seorang pemimpin yang efektif selalu dapat
menetapkan tujuan, menetapkan prioritas, dan menetapkan serta dapat memelihara
standar organisasi. Dapat diibaratkan seorang pemimpin efektif dapat melukis
gambar garis akhir secara jelas. Pemimpin efektif harus berpikir mengenai apa
yang benar dan apa yang diinginkan oleh bawahan serta organisasinya. Karena ia
sadar bahwa ia tak bisa mengendalikan semesta alam beserta isinya.
b. Berfokus pada Kekuatan Sendiri, Orang lain, dan Organisasi
Setelah pemimpin menetapkan visi dan misi, selanjutnya pemimpin efektif
selalu berfokus pada beberapa kekuatan di luar kekuatan sendiri. Kekuatan
tersebut ialah kekuatan diri sendiri, kekuatan orang lain, dan kekuatan organisasi.
Seorang pemimpin efektif dapat membuat kekuatan menjadi efektif dan
kelemahan menjadi tidak relevan. Itu sebabnya pemimpin efektif diharuskan
membentuk tim impian yang efektif. Karena di dalamnya, terdapat ide-ide segar
dari tiap pribadi dan melebur ke dalam akumulasi akal yang kolektif, dan
kreativitas individu-individu menjelma menjadi kreativitas kolektif.
c.
Berkarakter dan Berani Mengambil Keputusan
Setelah berfokus pada kekuatan, aspek yang wajib dimiliki oleh seorang
pemimpin efektif ialah berkarakter dan berani. Pemimpin efektif selalu memegang
teguh konsistensi antara kata dan perbuatan. Seorang pemimpin juga memerlukan
keberanian yang di atas rata-rata. Keberanian ini di lakukan untuk membantu
seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan yang sulit.
d. Menanamkan Rasa Loyalitas
Pemimpin efektif mengajarkan loyalitas bagi seluruh bawahannya. Rasa
loyalitas ini tidak didapatkan dengan cara dibeli atau sejenisnya, sehingga seorang
pemimpin harus mendapatkannya dengan berusaha keras. Dari rasa loyalitas ini,
pemimpin dapat memberikan kepercayaan kepada bawahan yang dianggap
terbaik, sehingga kinerja bawahannya dapat meningkat. Dengan demikian,
pemimpin harus dapat mempraktikkan apa yang dikatakan dengan bersikap loyal
kepada para anak buah. Semua itu diikuti pula dengan pemberian masukan yang
positif. Dari rasa loyalitas, pemimpin dapat memotivasi serta dapat menginspirasi
bawahannya. Sehingga moral bawahannya akan meningkat dan itu akan
menaikkan semangat kinerja mereka.
e.
Pengetahuan yang Luas
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas tentang
kepemimpinan dan ilmu tentang ruang lingkup kerja profesinya. Ilmu itu terdiri
dari pengetahuan kognitif maupun skill/keterampilan. Suatu saat nanti, seorang
pemimpin akan dihadapkan pada situasi yang rumit dimana dia harus mengambil
keputusan yang tepat untuk menyelasaikan masalah organisasinya. Dan dasar dari
pengambilan keputusan tersebut adalah pengetahuan yang luas dan kemampuan
berpikir kritis yang ia miliki.
f.
Kemampuan Untuk Berkomunikasi
Komunikasi sendiri adalah inti dari kepemimpinan. Seorang pemimpin harus
memiliki kemampuan yang lebih untuk berkomunikasi ke sesama teman maupun
bawahannya. Karena komunikasi yang baik merupakan salah satu strategi dalam
mempengaruhi orang lain dan dapat juga menciptakan hubungan yang positif
antara bawahan dan atasan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang baik.
g.
Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan/Penerusnya
Di pundak para pemimpin hebat terdapat beban dan tanggung jawab untuk
mengembangkan seorang pemimpin yang akan memimpin organisasi mereka di
masa depan. Penerus kepemimpinan efektif merupakan kunci bagi masa depan
organisasi yang di pimpinnya saat ini. Tugas terakhir bagi pemimpin efektif ialah
menciptakan energi insani yang lebih baik dari mereka untuk memimpin
organisasinya di masa yang akan datang/regenerasi penerus.
Kepemimpinan efektif harus memberikan arahan dan tuntunan terhadap
kinerja semua bawahan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
kepemimpinan, hubungan antara tujuan perseorangan dan organisasi mungkin
akan renggang. Keadaan ini akan menimbulkan situasi dimana perseorangan
bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu keseluruhan organisasi
menjadi tidak efisien dalam mencapai sasaran-sasarannya.
II.2 Ciri-ciri, Sifat dan Fungsi Kepemimpinan yang Efektif
C. Schenk dalam Leadership Infantry Journal (1988) menyatakan delapan
ciri-ciri pemimpin yang efektif, yaitu :
a.
Mampu mengeksploitasi dan menggunakan sumberdaya lingkungan untuk
menjaga kelangsungan fungsi organisasi.
b.
Mampu mencapai/merealisasikan tujuan organisasi yang mungkin banyak,
beragam, berbeda-beda dan bahkan bertentangan.
c.
Mampu memenuhi kebutuhan individu atau kelompok.
d.
Mampu melakukan penyesuaian tuntutan lingkungan.
e.
Mampu merumuskan tujuan dan memobilisasi sumber daya untuk
mencapainya.
f.
Mampu melakukan integrasi (mengorganisir, mengkoordinir, menyatukan)
anggota-anggota yang saling berhubungan.
g.
Mampu memelihara dan menjaga keberlanjutan pola kultural dan motivasi
organisasi.
h.
Mampu menghadapi lingkungan, tujuan, anggota, pilihan waktu yang bersifat
plural dan berpotensi konflik.
Pada tahun 1979, Keith Davis menulis dalam bukunya tentang sifat-sifat dari
pemimpin yang efektif, yaitu :
a.
Intelegensi yang tinggi (Intellegence)
b.
Kematangan jiwa sosial (social Maturity)
c.
Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
d.
Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)
Dan mengenai fungsi dari kepemimpinan efektif, William G. Scott pada tahun
1983 berpendapat bahwa fungsi dari kepemimpinan yang efektif itu adalah :
a.
Membantu mencapai sasaran organisasi
b.
Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut
c.
Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu
d.
Memelihara kekuatan dan kohesi anggota
BAB III
PENUTUP
Kepemimpinan efektif saat ini sangat diperlukan bagi semua organisasi.
Karena ia tidak hanya bisa mempengaruhi bawahannya sendiri namun juga dapat
memberi motivasi agar para bawahannya bekerja dengan seluruh kemampuan dan
potensi yang mereka punya untuk mencapai tujuan suatu organisasi/kelompok
yang ia pimpin, sehingga tercipta suasana dan budaya kerja yang positif.
Rahasia dalam kepemimpinan efektif adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya saja, bukan juga dari kecerdasannya, namun dari
kekuatan dalam dirinya/personality.
Seorang pemimpin yang efektif selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri
sebelum memperbaiki orang lain. Kata pemimpin disini bukan sekedar gelar,
jabatan, atau nama saja yang diberikan dari luar organisasi. Melainkan sesuatu
yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan itu
sendiri lahir dari proses-proses internal (leadership from the inside out).
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup.
Susanto,
Feri.
2012.
Empat
Dasar
Kepemimpinan
Efektif.
http://www.kompasiana.com/ferisusanto/empat-dasar-kepemimpinanefektif_550db986a33311241e2e3dc1. Diakses pada tanggal 21 Juni 2016
pukul 08:00 WIB.
Suraja,
Yohannes.
2012.
Kepemimpinan
yang
Efektif.
http://yohannes-
suraja.blogspot.co.id/2012/08/kepemimpinan-yang-efektif.html.
Diakses
pada tanggal 21 Juni 2016 pukul 08:05 WIB.
Ufie,
Kasparina.
2009.
Kepemimpinan
yang
Efektif.
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yangefektif/. Diakses pada tanggal 21 Juni 2016 pukul 08:11 WIB.
Oktriyanto,
Dhani.
2011.
Kepemimpinan
yang
http://bluedevilz12.blogspot.co.id/2011/07/kepemimpinan-yangefektif.html. Diakses pada tanggal 21 Juni pukul 08:11 WIB.
Efektif.
TERCAPAINYA VISI DAN MISI SUATU ORGANISASI
Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Kepemimpinan
Dr. Suharto SM, M.Pd., M.M.
Oleh :
Heristiawan Aryo W., S.T.
1561101002
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA UNIVERSITAS WISNUWARDHANA
MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Melihat dinamika kepemimpinan dalam dunia dewasa ini telah banyak
mencerminkan dan membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat
sulilt untuk mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada
zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang
perduli pada kepentingan public(masyarakat, bangsa dan negara.
Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin langkanya kepedulian
pada kepentingan orang banyak,. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah
mendasar yang menandai kekurangan ini. Pertama adanya krisis komitmen.
Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
memikirkan dan mencari pemecahan masalah bersama, masalah harmoni dalam
kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan. Kedua, adanya krisis
kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader Pemimpin yang mampu
menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu dapat diukur misalnya
dengan kemampuan untukmenegakkan ketika memikul amanah, setia pada
kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas
dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan
dan peluang untuk menyimpang. Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit.
Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau
keturunan (John Adair, 2005 : 5).
Berbagai hal dapat dilihat dari pemimpin yang mengakibatkan ketidakstabilan
yang terjadi secara radikal, yang mengurangi kepercayaan masyarakat, misalnya
korupsi, dan tindakan amoral lainnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikutip
oleh (Sugiono, 2005 : 12), yang mengatakan bahwa seorang pemimpin yang
mempunyai keegoisme yang tinggi, sehingga menyebabkan ketidakharmonisan
yang terjadi antara masyarakat dan pemimpin itu sendiri.
Dengan menanggapi masalah-masalah yang terjadi di atas maka sangat
dibutuhkan figure seorang pemimpin yang mampu untuk menjadi sumber
pengharapan dalam melakukan pembaharuan kepemimpinan yang efektif.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah disampaikan, penulis merumuskan tiga
permasalahan utama, yaitu :
1. Apa pengertian kepemimpinan yang efektif itu?
2. Apa saja yang mendasari adanya kepemimpinan yang efektif?
3. Bagaimana ciri, sifat dan fungsi kepemimpinan yang efektif?
I.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya kita mengetahui bagaimana
cara memimpin yang efektif dalam suatu organisasi, sehingga visi dan misi dari
organisasi tesebut dapat dijalankan dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Kepemimpinan yang Efektif
Sangat penting untuk dapat membedakan apa itu kepemimpinan dengan
kepemimpinan yang efektif. Untuk menilai efektif tidaknya sebuah kepemimpinan
di sebuah organisasi, kita harus melihat hasil dari kepemimpinan itu sendiri.
Kriteria yang biasa dijadikan patokan sebuah kepemimpinan yang efektif adalah
hasil kerjasama antar tiap unit di organisasi tersebut dan prestasi sebuah organisasi
yang dipimpinnya ataupun unit bagiannya.
Seorang pemimpin yang dapat dikatakan efektif tidak hanya bisa
mempengaruhi bawahannya sendiri namun juga dapat memberi motivasi agar para
bawahannya bekerja dengan seluruh kemampuan dan potensi yang mereka punya
untuk suatu organisasi/kelompok yang ia pimpin, sehingga tercipta suasana dan
budaya kerja yang positif.
Banyak hal yang menentukkan kesuksesan suatu organisasi, dan salah
satunya ialah kepemimpinan yang sedang berjalan dalam suatu organisasi. Ia juga
dapat
menetukan
sukses
atau
tidaknya
organisasi
tersebut.
Tentunya
kepemimpinan tersebut ialah kepemimpinan yang efektif.
Seorang pemimpin yang efektif adalah yang tidak hanya bekerja sendiri
tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi
yang mengelilinginya. Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat kedudukan
atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif.
II.2 Hal –hal yang Mendasari Kepemimpinan yang Efektif
Andre Gostik dalam bukunya The Carrot Principle menyebutkan setidaknya
ada empat (4) hal yang mendasari kepemimpinan efektif, yaitu :
a.
Penentuan tujuan
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota
teamnya memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi
harus sudah terinternalisasi di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu
alasan kenapa banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai figura
bertuliskan Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top
management menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan
tujuan organisasinya. Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda
organisasi dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar
dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.
b. Komunikasi
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh
top management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik
kepada semua anggota team. Banyak media yang bisa digunakan untuk
menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada
teamnya tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo dinas, chatgroup, atau internal communication tools lainnya. Dan bagi pemimpin efektif,
media-media itu saja tidak cukup. Ada banyak alasan dari pemimpin efektif,
kenapa media itu saja tidak cukup. Salah satunya adalah, tidak semua karyawan
dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum tentu semua mendapat
pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan membuat cara
komunikasi yang lebih ‘intim’. Man-to-man communication. Dia akan temui
langsung teamnya, dan memastikan setiap anggota teamnya memahami apa yang
dikomunikasikannya tersebut.
c.
Kepercayaan
Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara leader dengan
bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian
dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan. Bagaimana
mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila bawahannya
tidak ‘percaya’ kepada leadernya. Prinsip ini sangat dipahami oleh pemimpin
efektif.
d. Akuntabilitas (Pertanggungjawaban)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak
pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan
dasar ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas
kegagalan organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari
semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan
kaidah check-list; monitoring. Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi
sehingga setiap saat mereka terpacu untuk memberikan yang terbaik. Kalaupun
suatu saat mereka ‘bisa saja’ merasa tidak diawasi, kinerjanya tetap bisa
mengutamakan yang terbaik karena mereka juga akan mempertanggungjawabkan
pekerjaannya tersebut kepada atasannya di akhir pekerjaan / proyek.
Kemudian James M. Black (1997) menyebutkan aspek-aspek yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin agar kepemimpinnya menjadi efektif, antara lain :
a.
Menciptakan Visi dan Misi yang Jelas dan Terarah
Tindakan awal bila kita ingin menjadi seorang pemimpin efektif ialah
menetukan visi dan misi yang jelas. Seorang pemimpin yang efektif selalu dapat
menetapkan tujuan, menetapkan prioritas, dan menetapkan serta dapat memelihara
standar organisasi. Dapat diibaratkan seorang pemimpin efektif dapat melukis
gambar garis akhir secara jelas. Pemimpin efektif harus berpikir mengenai apa
yang benar dan apa yang diinginkan oleh bawahan serta organisasinya. Karena ia
sadar bahwa ia tak bisa mengendalikan semesta alam beserta isinya.
b. Berfokus pada Kekuatan Sendiri, Orang lain, dan Organisasi
Setelah pemimpin menetapkan visi dan misi, selanjutnya pemimpin efektif
selalu berfokus pada beberapa kekuatan di luar kekuatan sendiri. Kekuatan
tersebut ialah kekuatan diri sendiri, kekuatan orang lain, dan kekuatan organisasi.
Seorang pemimpin efektif dapat membuat kekuatan menjadi efektif dan
kelemahan menjadi tidak relevan. Itu sebabnya pemimpin efektif diharuskan
membentuk tim impian yang efektif. Karena di dalamnya, terdapat ide-ide segar
dari tiap pribadi dan melebur ke dalam akumulasi akal yang kolektif, dan
kreativitas individu-individu menjelma menjadi kreativitas kolektif.
c.
Berkarakter dan Berani Mengambil Keputusan
Setelah berfokus pada kekuatan, aspek yang wajib dimiliki oleh seorang
pemimpin efektif ialah berkarakter dan berani. Pemimpin efektif selalu memegang
teguh konsistensi antara kata dan perbuatan. Seorang pemimpin juga memerlukan
keberanian yang di atas rata-rata. Keberanian ini di lakukan untuk membantu
seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan yang sulit.
d. Menanamkan Rasa Loyalitas
Pemimpin efektif mengajarkan loyalitas bagi seluruh bawahannya. Rasa
loyalitas ini tidak didapatkan dengan cara dibeli atau sejenisnya, sehingga seorang
pemimpin harus mendapatkannya dengan berusaha keras. Dari rasa loyalitas ini,
pemimpin dapat memberikan kepercayaan kepada bawahan yang dianggap
terbaik, sehingga kinerja bawahannya dapat meningkat. Dengan demikian,
pemimpin harus dapat mempraktikkan apa yang dikatakan dengan bersikap loyal
kepada para anak buah. Semua itu diikuti pula dengan pemberian masukan yang
positif. Dari rasa loyalitas, pemimpin dapat memotivasi serta dapat menginspirasi
bawahannya. Sehingga moral bawahannya akan meningkat dan itu akan
menaikkan semangat kinerja mereka.
e.
Pengetahuan yang Luas
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas tentang
kepemimpinan dan ilmu tentang ruang lingkup kerja profesinya. Ilmu itu terdiri
dari pengetahuan kognitif maupun skill/keterampilan. Suatu saat nanti, seorang
pemimpin akan dihadapkan pada situasi yang rumit dimana dia harus mengambil
keputusan yang tepat untuk menyelasaikan masalah organisasinya. Dan dasar dari
pengambilan keputusan tersebut adalah pengetahuan yang luas dan kemampuan
berpikir kritis yang ia miliki.
f.
Kemampuan Untuk Berkomunikasi
Komunikasi sendiri adalah inti dari kepemimpinan. Seorang pemimpin harus
memiliki kemampuan yang lebih untuk berkomunikasi ke sesama teman maupun
bawahannya. Karena komunikasi yang baik merupakan salah satu strategi dalam
mempengaruhi orang lain dan dapat juga menciptakan hubungan yang positif
antara bawahan dan atasan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang baik.
g.
Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan/Penerusnya
Di pundak para pemimpin hebat terdapat beban dan tanggung jawab untuk
mengembangkan seorang pemimpin yang akan memimpin organisasi mereka di
masa depan. Penerus kepemimpinan efektif merupakan kunci bagi masa depan
organisasi yang di pimpinnya saat ini. Tugas terakhir bagi pemimpin efektif ialah
menciptakan energi insani yang lebih baik dari mereka untuk memimpin
organisasinya di masa yang akan datang/regenerasi penerus.
Kepemimpinan efektif harus memberikan arahan dan tuntunan terhadap
kinerja semua bawahan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
kepemimpinan, hubungan antara tujuan perseorangan dan organisasi mungkin
akan renggang. Keadaan ini akan menimbulkan situasi dimana perseorangan
bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu keseluruhan organisasi
menjadi tidak efisien dalam mencapai sasaran-sasarannya.
II.2 Ciri-ciri, Sifat dan Fungsi Kepemimpinan yang Efektif
C. Schenk dalam Leadership Infantry Journal (1988) menyatakan delapan
ciri-ciri pemimpin yang efektif, yaitu :
a.
Mampu mengeksploitasi dan menggunakan sumberdaya lingkungan untuk
menjaga kelangsungan fungsi organisasi.
b.
Mampu mencapai/merealisasikan tujuan organisasi yang mungkin banyak,
beragam, berbeda-beda dan bahkan bertentangan.
c.
Mampu memenuhi kebutuhan individu atau kelompok.
d.
Mampu melakukan penyesuaian tuntutan lingkungan.
e.
Mampu merumuskan tujuan dan memobilisasi sumber daya untuk
mencapainya.
f.
Mampu melakukan integrasi (mengorganisir, mengkoordinir, menyatukan)
anggota-anggota yang saling berhubungan.
g.
Mampu memelihara dan menjaga keberlanjutan pola kultural dan motivasi
organisasi.
h.
Mampu menghadapi lingkungan, tujuan, anggota, pilihan waktu yang bersifat
plural dan berpotensi konflik.
Pada tahun 1979, Keith Davis menulis dalam bukunya tentang sifat-sifat dari
pemimpin yang efektif, yaitu :
a.
Intelegensi yang tinggi (Intellegence)
b.
Kematangan jiwa sosial (social Maturity)
c.
Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
d.
Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)
Dan mengenai fungsi dari kepemimpinan efektif, William G. Scott pada tahun
1983 berpendapat bahwa fungsi dari kepemimpinan yang efektif itu adalah :
a.
Membantu mencapai sasaran organisasi
b.
Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut
c.
Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu
d.
Memelihara kekuatan dan kohesi anggota
BAB III
PENUTUP
Kepemimpinan efektif saat ini sangat diperlukan bagi semua organisasi.
Karena ia tidak hanya bisa mempengaruhi bawahannya sendiri namun juga dapat
memberi motivasi agar para bawahannya bekerja dengan seluruh kemampuan dan
potensi yang mereka punya untuk mencapai tujuan suatu organisasi/kelompok
yang ia pimpin, sehingga tercipta suasana dan budaya kerja yang positif.
Rahasia dalam kepemimpinan efektif adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya saja, bukan juga dari kecerdasannya, namun dari
kekuatan dalam dirinya/personality.
Seorang pemimpin yang efektif selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri
sebelum memperbaiki orang lain. Kata pemimpin disini bukan sekedar gelar,
jabatan, atau nama saja yang diberikan dari luar organisasi. Melainkan sesuatu
yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan itu
sendiri lahir dari proses-proses internal (leadership from the inside out).
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup.
Susanto,
Feri.
2012.
Empat
Dasar
Kepemimpinan
Efektif.
http://www.kompasiana.com/ferisusanto/empat-dasar-kepemimpinanefektif_550db986a33311241e2e3dc1. Diakses pada tanggal 21 Juni 2016
pukul 08:00 WIB.
Suraja,
Yohannes.
2012.
Kepemimpinan
yang
Efektif.
http://yohannes-
suraja.blogspot.co.id/2012/08/kepemimpinan-yang-efektif.html.
Diakses
pada tanggal 21 Juni 2016 pukul 08:05 WIB.
Ufie,
Kasparina.
2009.
Kepemimpinan
yang
Efektif.
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yangefektif/. Diakses pada tanggal 21 Juni 2016 pukul 08:11 WIB.
Oktriyanto,
Dhani.
2011.
Kepemimpinan
yang
http://bluedevilz12.blogspot.co.id/2011/07/kepemimpinan-yangefektif.html. Diakses pada tanggal 21 Juni pukul 08:11 WIB.
Efektif.