Gel Pengharum Ruangan Dengan Pewangi Minyak Melati dan Fiksatif Minyak Akar Wangi

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional. (2006). Petunjuk pengujian organoleptik dan atau
sensori.
Diakses
tanggal
2
Desember
2016.
http://www.scribd.com/doc/65447618/SNI-01-2346-200
Bubnis, W. A. (2000). Carrageenan. Diakses Tanggal 07 April 2017.
http://www.fmcbiopolymer.com/
Ditjen, POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 395, 534.
Ditjen, POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 395, 534.
Elwina, Irwan, Umi Habibah (2006). Proses Ekstraksi Minyak Bunga Melati
(jasminum sambac) dengan Metode Enfleurasi. Jurnal Teknik Kimia
Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol 4 No 17.
Fachruddin, Lisdiana (1998). Teknologi Tepat Guna Membuat Aneka Selai.
Yogkarta: Penerbit Kansius. Halaman 17.

Fitrah,A.N. (2013). Formulasi Gel Pengharum Ruangan Menggunakan Karagenan
Dan Glukomanan Dengan Pewangi Minyak Jeruk Purut Dan Kenanga.
Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 1, 3, 10, 11, 20, 21.
Hastuti, D, Iriane sumpe. (2007). Pengenalan dan Proses Pembuatan Gelatin.
Jurnal Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan UNIPA (Papua) Vol 3 No 1
Mas, S. (2013). Pengaruh Penambahan Minyak Nilam sebagai Fiksatif terhadap
Ketahanan Wangi Gel Pengharum Ruangan Alami. Skripsi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor. Halaman 9, 13.
Pebrianata, E. 2005. Pengaruh Pencampuran Kappa Dan Iota Karagenan Terhadap
Kekuatan Gel Dan Viskositas Karagenan Campuran. Skripsi. Bogor :
Institut Pertanian Bogor. Halaman 16 – 18.
Praja, D.I. (2015). Zat Aditif Makanan. Yogyakarta : Garudhawaca. Halaman 241.
Rahmaisni, A. (2011). Aplikasi Minyak Atsiri Pada Produk Gel Pengharum
Ruangan Anti Serangga. Skripsi. Jurusan Argoindustri. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Halaman 1, 3, 22.
Rosmawaty, Ely Sinurat, M.Darmawan. (2013). Memproduksi Karagenan Dari
Rumput Laut. Cibubur : Penebar Swadaya Grup. Halaman 5-6 .

45
Universitas Sumatera Utara


Rowe, C.R., Paul, J.S.,dan Owen, C.S. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Edisi Keenam. Washington: Pharmaceutical Press. Halaman
521.
Rusli, M.S. (2010). Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. Edisi kesatu. Jakarta: PT
Agromedia Pustaka. Halaman 2, 4 -5.
Sabini, D. (2006). Aplikasi minyak atsiri pada produk home care dan personal
care. Prosiding pengembangan Produk Baru dan Turunannya. Solo :
Konverensi Nasional Minyak Atsiri. Halaman 83-85.
Sani, M.T. (2011). Minyak Dari Tumbuhan Akar Wangi. Surabaya: Unesa
University Press. Halaman 1-2 ,5-6.
Sinurat E, Murdinah, Peranginangin R. 2009. Pengaruh campuran semi refined
carrageenan (src) dan locust bean gum (lbg) terhadap sifat fisik dan sensori
gel pengarum ruangan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan
Dan Perikanan. Vol.4. No. 1. Juni 2009.13-20.
Sitorus, M.S. (2016). Formulasi Gel Pengharum Ruangan Dengan Pewangi
Minyak Mawar Dan Fiksatif Minyak Akar Wangi. Skripsi. Medan:
Universitas Sumatera Utara. Halaman 9,38, 39.
Van de Velde, F., dan De Ruiter , G.A. (2002). Carrageenan. Weinheim: Wiley
VCH Verlag Gmbh and Co. Halaman 21.

Wahyuni, T.R. (2016). Formulasi Gel Pengharum Ruangan Menggunakan
Karagenan dan Gom Xantan Dengan Minyak Nilam Sebagai Fiksatif dan
Minyak Kenanga Sebagai Pewangi. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera
Utara. Halaman 9.

46
Universitas Sumatera Utara