Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara, Berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1
3.1.1

Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis Penelitian

Menurut Nazir (2005)

para peneliti dapat memilih berjenis-jenis

penelitian dalam melaksanakan penelitiannya. Metode yang dipilih berhubungan
erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain
penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih prosedur, serta alat
yang digunakan (Nazir, 2005). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) menyatakan bahwa
penelitian

deskriptif


merupakan

penelitian

yang

dimaksudkan

untuk

mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Menurut Nazir (2005) metode
deskriptif adalah studi menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dimana
didalamnya termasuk studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari
beberapa fenomena kelompok dan individu serta studi untuk menentukan
frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bias dan
memaksimumkan reliabilitas. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian
yang banyak dituntut menguatkan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya (Arikunto, 2010).


37

Universitas Sumatera Utara

38

3.1.2
1.

Sifat Penelitian

Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksplanatory.
Penelitian deskriptif eksplanatory bertujuan untuk menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan variabel dengan variabel yang
lain (Sugiyono, 2009). Sifat penelitian ini menguraikan dan menjelaskan
fenomena yang terjadi mengenai kualitas pelayanan yang terdiri tangibles
(bukti fisik), reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap),
assurance (jaminan) dan empathy (empati) terhadap kepuasan pasien Rumah
Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat, Propinsi Sumatera

Utara berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

3.2.

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Salak yang

beralamat di jalan Raja David Salak. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan
September 2014 sampai dengan bulan Nopember 2014.

3.3

Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Siagian

dan Sugiarto (2002) menyatakan bahwa populasi dapat diartikan sebagai
sekumpulan individu yang menempati suatu wilayah tertentu yang memiliki
karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam penelitian. Populasi penelitian ini
adalah seluruh pasien rawat inap kelas III (tiga) Rumah Sakit Umum Daerah


Universitas Sumatera Utara

39

Salak sejak tanggal efektif audit ekternal kedua ISO 9001:2008 yaitu Januari
2014 sampai dengan Juni 2014 yaitu sebanyak 202 pasien rawat inap.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugyono, 2009). Untuk menentukan siapa yang dijadikan sampel
dilakukan dengan metode nonprobability sampling berupa accidental sampling.
Accidental sampling ini merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang ditemui itu cocok
dengan sumber data. (Sugyono, 2009). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian
ini menggunakan rumus Slovin. Rumus tersebut dituliskan sebagai berikut :
n=
n

= jumlah sampel

N


= jumlah populasi

e

= Persentase kesalahan dalam pengambilan sampel dengan asumsi taraf
kesalahan sebesar 10 %, maka jumlah sampel (n) adalah :

n

=

n

= 67

,

Berdasarkan rumus diatas maka sampel yang akan diambil dalam penelitian
adalah sebanyak 67 orang.


3.4

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :

Universitas Sumatera Utara

40

1. Wawancara (interview) yang dilakukan kepada pihak yang berhak dan
berwenang yang ditujukan di Rumah Sakit Umum Daerah Salak untuk
memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Daftar pertanyaan (questionnaire) yang diberikan kepada pasien rawat inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Salak yang menjadi responden
penelitian ini.
3. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari
dokumen-dokumen yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Salak
berupa sejarah singkat berdirinya organisasi, struktur organisasi, visi, misi.


3.5

Jenis dan Sumber data.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yang diperoleh dari wawancara (interview) dan menyebarkan daftar
pertanyaan (questionnaire).
2. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen-dokumen yang
diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

3.6

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berpikir dan hipotesis yang

diajukan maka variabel-variabel dalam penelitian ini dibagi atas :
1. Variabel terikat (dependent), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yng menjadi variabel terikat adalah
kepuasan pasien (Y).


Universitas Sumatera Utara

41

2. Variabel bebas (independent), yaitu variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat, yaitu bukti fisik
(tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan
(assurance) dan empati (empathy).
TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel

Definisi Operasional

Kualitas
pelayanan
(X)


Kemampuan
organisasi
/
lembaga dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak
eksternal.
Kemampuan
organisasi
/
lembaga untuk memberikan
pelayanan
sesuai
yang
dijanjikan secara akurat dan
terpercaya
Suatu
kemauan
untuk
membantu dan memberikan
pelayanan

yang
cepat
(responsif) dan tepat kepada
pelanggan,dengan
penyampaian informasi yang
jelas.
Pengetahuan,
kesopanasantunan,
dan
kemampuan para pegawai
organisasi/lembaga
untuk
menumbuhkan rasa percaya
para
konsumen
kepada
organisasi
Memberikan perhatian yang
tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan

kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan
konsumen
Tingkat perasaan seseorang
setelah
membandingkan
kinerja
/
hasil
yang
dirasakannya
dengan
harapannya

Kepuasan
Pasien
( Y)

Dimensi

Indikator

Pengukuran

Bukti fisik/
1.
Tangibles (X1) 2.
3.

Kondisi bangunan
Kondisi Peralatan.
Penampilan Petugas

Skala
Likert

Kehandalan/
1.
Reliability (X2) 2.
3.

Keahlian
Ketelitian
Disiplin

Skala
Likert

Daya tanggap/ 1.
Responsiveness 2.
(X3)
3.

Tanggap
Mudah akses
Kesiapan memberi
layanan

Skala
Likert

Jaminan /
1.
Assurance (X5) 2.

Kesopanan
Pengetahuan /
wawasan
Keamanan untuk
Menumbuhkan
kepercayaan

Skala
Likert

Pemahaman
terhadap pasien
Kepedulian
Perhatian secara
khusus
Kesabaran.
Harapan
Perasaan

Skala
Likert

3.

Empathy /
Empati (X5)

1.
2.
3.
4.
1.
2.

Skala
Likert

-

Universitas Sumatera Utara

42

3.7
3.7.1

Uji Validitas dan Reliabilitas.
Uji Validitas.
Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Menurut Umar (2007), jumlah responden untuk uji coba disarankan
minimal 30 orang diluar sampel, agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati
kurva normal. Masing masing item (skor butir) dilihat harga korelasinya dengan
kriteria pengambilan keputusan: bila nilai korelasi positif r > 0,30 maka butir
istrumen tersebut dinyatakan valid atau memiliki vadilitas sudah baik. Untuk
menguji validitas dilakukan dengan bantuan sotfware SPSS 20 yang dilakukan
dengan cara mengkorelasi antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.

3.7.1.1 Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
TABEL 3.2 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KUALITAS PELAYANAN
Pernyataan
a. Bukti Fisik
Kondisi ruangan rawat inap sangat nyaman.
Kondisi peralatan medis rawat inap sangat baik.
Penampilan petugas/aparatur dalam bekerja sangat
rapi
b. Kehandalan
Petugas sangat ahli bekerja dalam melayani pasien
Petugas sangat teliti dalam menerapkan prosedur
kerja perawatan pasien.
Petugas sangat disiplin dalam melayani pasien rawat
inap
c. Daya Tanggap
Petugas sangat tanggap dalam melayani pasien rawat
inap.
Petugas mudah diakses/dijumpai ketika dibutuhkan
pasien.
Petugas sangat siap dalam memberi layanan pada
pasien.

Corrected Item Total
Correlation

Sig.
(1-tailed)

Ket

0.720
0.674
0.474

0.000
0.000
0.004

Valid
Valid
Valid

0.796
0.700

0.000
0.000

Valid
Valid

0.753

0.000

Valid

0.642

0.000

Valid

0.605

0.000

Valid

0.743

0.000

Valid

Universitas Sumatera Utara

43

Pernyataan

Corrected Item Total
Correlation

Sig.
(1-tailed)

Ket

0.586

0.000

Valid

0.541

0.001

Valid

0.478

0.004

Valid

0.504

0.002

Valid

0.570

0.001

Valid

0.484

0.003

Valid

0.628

0.000

Valid

d. Jaminan
Petugas sangat sopan dalam berkomunikasi dengan
pasien rawat inap.
Petugas memiliki pengetahuan /wawasan
di
lingkungan rumah sakit.
Petugas melindungi keamanan dan keselamatan
pasien dari gangguan-gangguan luar.
e. Empati
Petugas sangat paham keinginan pasien yang sedang
dirawat inap.
Petugas peduli terhadap pasien yang sedang dirawat
inap.
Petugas memberikan perhatian yang tulus pada
pasien yang sedang dirawat inap.
Petugas sangat sabar dalam merawat pasien rawat
inap

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 3.2, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel kualitas pelayanan memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30 (r > 0,30).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari
variabel kualitas pelayanan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan
dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai  sebesar 5 persen ( 0,05).

3.7.1.2 Uji Validitas Variabel Kepuasan Pasien.
TABEL 3.3 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KEPUASAN PASIEN
Corrected Item Total

Sig.

Correlation

(1-tailed)

daripada harapan

0.922

0.000

Valid

Perasaan setelah menikmati proses jasa sangat

0.854

0.000

Valid

Pertanyaan

Ketarangan

Pelayanan yang dialami/didapatkan lebih baik

puas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

44

Berdasarkan Tabel 3.3, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel kepuasan pasien memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30 (r > 30).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari
variabel kepuasan pasien yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan
dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai  sebesar 5 persen (0,05).

3.7.2

Uji Reliabilitas.
Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran
reliabilitas dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20 dengan cara
pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan adalah Cronbach Alpha
dengan kriteria pengambilan keputusan: suatu variabel reliabel jika memberikan
nila Cronbach Alpha >0,60 (Ghozali, 2005). Reliabilitas yang kurang dari 0.6
adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan reliabilitas dengan
cronbach alpa 0.8 atau diatasnya adalah baik (Sekaran, 1992).
TABEL 3.4 HASIL UJI RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN
Variabel
1. Variabel Kualitas
Pelanggan
Bukti Fisik
Kehandalan
Daya Tanggap
Jaminan
Empati

Cronbach’s Alpha

N Of Items

Keterangan

0.807
0.837
0.784
0.706
0.774

3
3
3
3
4

Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Universitas Sumatera Utara

45

Variabel
Cronbach’s Alpha
2. Variabel Kepuasan
0.885
Pasien
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah).

N Of Items
2

Keterangan
Reliabel

Reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik.
Berdasarkan output yang diperoleh pada tabel diatas, diperoleh nilai koefisien
reliabilitas pada semua variabel lebih besar dari 0,6 (>0,6) adalah dapat diterima.
Maka variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk
digunakan dalam penelitian.

3.8
3.8.1

Model Analisis Data
Analisis Statistik Deskriptif
Untuk menggambarkan fenomena atau karakteristik pengunjung Rumah

Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat menggunakan Analisis
Statistik Deskriptif. Nugroho (2007) menyatakan analisis statistik deskriptif
adalah statistika yang meliputi kegiatan-kegiatan pengumpulan, penyajian,
penyederhanaan atau penganalisisan, dan penentuan ukuran-ukuran khusus dari
suatu data tanpa penarikan kesimpulan. Istijanto (2009) menyatakan bahwa
analisis statistik deskriptif adalah bertujuan mengubah kumpulan data mentah
menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Di sisi lain
Sugyono (2009), menjelaskan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Universitas Sumatera Utara

46

3.8.2

Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah regresi

linier berganda, untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari

suatu perubahan kejadian variabel independen terhadap kejadian lainnya (variabel
dependen). Selain itu, digunakan juga pengujian hipotesis yang terdiri atas analisis
uji F dan uji t. Semua pengolahan data akan dilakukan dengan alat program SPSS
17.0 for windows.
Adapun persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y= a+
Dimana:
Y

= Variabel Kepuasan Pasien

a

= Konstanta
= Tangible (Bukti Fisik)
= Reliability (Keandalan)
= Responsiveness (Daya tanggap)
= Assurance (Jaminan)
= Empathy (Empati)
,

,

= Koefisien parsial
Analisis data dilakukan dengan menggunakan

= 0,05 artinya kesalahan

dari analisis sebesar 5%. Dengan kata lain tingkat kepercayaan dari estimasi
terhadap populasi adalah 95%.

Universitas Sumatera Utara

47

a. Uji Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2005) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Berikut ini rumus yang digunakan untuk mencari Fhitung :
(Sugyono, 2009)

Fhitung =
Keterangan:
2

R = koefisien determinasi
k = banyaknya variabel bebas
n = banyaknya anggota sampel
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial dikenal dengan Uji t, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikatnya.
Berikut ini rumus yang digunakan untuk mencari thitung :
thitung =

,

1, 2, … ,

Keterangan :
bi = Koefisien Variabel ke-i
S = Standard Error

Universitas Sumatera Utara

48

3.9

Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bisa

dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1). Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2010).
2). Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel independen (Homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji
Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%
dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3). Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur
variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

Universitas Sumatera Utara

49

lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF
< 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2010).

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum
4.1.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Salak.
Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah otonomi baru yang baru
dimekarkan pada Tahun 2003 melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003
tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan
Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4272). Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah
menetapkan 3 (tiga) pilar utama pelaksanaan pembangunan di Kabupan Pakpak
Bharat dalam rangka pemberdayaan masyarakat, 3 (tiga) pilar tersebut yaitu :
1. Pembangunan Bidang Pertanian
2. Pembangunan Bidang Pendidikan
3. Pembangunan Bidang Ekonomi Rakyat.
Dalam rangka mewujudkan pilar pembangunan tersebut diatas perlu
dilandasi dengan peningkatan bidang kesehatan di dalam masyarakat. Untuk
mewujudkan otonomi daerah dibidang kesehatan guna menciptakan keluarga
sehat, selanjutnya keluarga sehat akan membentuk masyarakat, desa dan
kelurahan sehat, kecamatan sehat, kabupaten dan kota sehat, provinsi sehat dan
bangsa sehat, maka visi Kabupaten Pakpak Bharat diperlukan program-program
kesehatan yang terencana, akurat dan terkendali. Pembangunan bidang kesehatan

50

Universitas Sumatera Utara

51

bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal sehingga
masyarakat dapat hidup sehat dan produktif serta dapat menciptakan sumber daya
manusia yang handal pada masa yang akan datang.
Salah satu upaya pembangunan bidang kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat adalah dengan membangun Rumah Sakit Umum
Daerah.
Pendirian Rumah Sakit Umum Daerah Salak merupakan komitmen bagi
pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan seluruh pihak Legislatif dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat di bidang
kesehatan, dan didirikan berdasarkan :
1. SK Bupati Pakpak Bharat Nomor : 157 Tahun 2004 tentang Peningkatan
Fungsi Rawat Inap Puskesmas Salak menjadi RSUD kelas-D Salak
2. SK Bupati Pakpak Bharat Nomor : 204 Tahun 2004 tentang Operasionalisasi
RSUD Kelas – C Salak
3. SK Bupati Pakpak Bharat Nomor : 71 Tahun 2005 tentang Penetapan Tugas
dan Fungsi Struktur Organisasi dan Pelaksana Tugas RSUD Kelas – C Salak
4. Surat Dirjen Yanmed Depkes RI Nomor : IR.01.01.1.1.3170 tentang Nomor
Kode Rumah Sakit Umum Daerah Salak tanggal 1 Oktober 2005 (Nomor : 12
16 0 11).
Sebelum adanya Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Pakpak
Bharat, masyarakat hanya bisa berobat di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) dimana fasilitas dan tenaga medis masih sangat terbatas sehingga
menyebabkan masyarakat enggan untuk berobat. Dengan berdirinya Rumah Sakit

Universitas Sumatera Utara

52

Umum Daerah Salak yang mulai aktif pada tahun 2005 silam, maka Rumah Sakit
ini merupakan satu-satunya Rumah Sakit Umum yang berada di wilayah
Kabupaten Pakpak Bharat.

4.1.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Salak.
a. Visi
Adapun yang menjadi visi dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Pakpak Bharat adalah “ Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Salak yang
Mandiri, Profesional Dengan Meningkatkan Pelayanan Prima Menuju Rumah
Sehat 2015 “.
b. Misi
Rumah Sakit Umum Daerah Salak mempunyai misi :
1. Mewujudkan kemandirian Rumah Sakit dalam Pelayanan Kesehatan yang
bermutu, efisien,efektif dan terjangkau.
2. Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Berorentasi
Pelanggan, di Semua Unit Pelayanan.
3. Tersedianya Sumber daya (Sarana dan Prasarana) untuk peningkatan dan
Pengembangan Pelayanan Kesehatan.
4. Meningkatkan Kesejahteraan aparatur Rumah Sakit.

4.1.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Salak
Pada umumnya setiap organisasi memiliki struktur organisasi berbedabeda sesuai dengan kebutuhan

organisasi. Struktur organisasi disusun untuk

Universitas Sumatera Utara

53

memudahkan setiap aparatur dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Struktur
organisasi memberikan petunjuk untuk pembagian tugas dan tanggung jawab
setiap bagian di dalam organisasi yang bermuara kepada lancarnya kegiatan di
dalam organisasi sehingga tercapainya tujuan organisasi.
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi yang terdapat di dalam
Rumah Sakit Umum Daerah Salak ( Lihat Gambar 4.1).

DIREKTUR

SEKRETARIS

SUBBAG PERENCANAAN
EVALUASI DAN PELAPORAN

SUBBAG PEMELIHARAAN
PERALATAN/PERLENGKAPAN

BIDANG PELAYANAN DAN
KEPERAWATAN

BIDANG SARANA DAN
PRASARANA REKAM MEDIK

SEKSI PELAYANAN MEDIS DAN
PERAWATAN

SEKSI SARANA DAN
PRASARANA

SEKSI PENGAWASAN PELAYANAN
ETIKA DAN DIKLAT KEPERAWATAN

SEKSI DATA INFORMASI DAN
REKAM MEDIK

SUBBAG UMUM DAN
KEUANGAN

Sumber : Subbag Umum dan Keuangan RSUD Salak Tahun 2014.
GAMBAR 4.1. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SALAK.

Universitas Sumatera Utara

54

4.1.1.4 Deskripsi Pekerjaan
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kelas – C Salak Kabupaten Pakpak Bharat menyelenggarakan fungsi :
a. Pelayanan Medis
b. Pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Pelayanan asuhan keperawatan
d. Pelayanan rujukan
e. Pelaksanaan pendidikan dan penelitian
f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
g. Pengelolaan administrasi keuangan
Untuk menyelenggarakan fungsi diatas, Rumah Sakit Umum Daerah Salak
Kelas C menguraikan Tugas Pokok berdasarkan Jabatan atau tugas yang di emban
sesuai dengan TUPOKSI masing-masing adalah sebagai berikut :
(1) Direktur Rumah Sakit Umum, uraian tugas :
a. Menetapkan program kerja dan rencana kerja anggaran Rumah Sakit
Umum Daerah
b. Menyusun program kerja Rumah Sakit Umum Daerah
c. Menyusun rencana dan program kerja pengelolaan dan pengembangan
Rumah Sakit Umum Daerah
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Umum Daerah
e. Menyusun kebijakan dan keputusan pelaksanaan operasional Rumah
Sakit Umum Daerah

Universitas Sumatera Utara

55

f. Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
dan pencegahan penyakit
g. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan upaya rujukan berdasarkan
kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh pemerintah
h. Mengkoordinasikan seluruh rencana strategi program kegiatan
pelayanan, anggaran keuangan dan pembangunan Rumah Sakit Umum
Daerah
i. Menetapkan prosedur kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
j. Melakukan peningkatan sumber daya Rumah Sakit Umum Daerah
maupun sumber daya manusia di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah
k. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan
l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai
m. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
o. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan
(2) Sekretaris Rumah Sakit Umum, uraian tugas :
a. Mengkoordinasikan dan meyusun program Kerja dan Rencana
Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah

Universitas Sumatera Utara

56

b. Melakukan penataan dan menyusun program pelaksanaan ketata
usahaan, meliputi : Kepegawaian, keuangan, perlengkapan, Rumah
tangga, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, keprotokolan dan
administrasi lainnya
c. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas sub bagian
d. Melakukan penataan dan menyusun program pelaksanaan ketata
usahaan, meliputi : Kepegawaian, keuangan, perlengkapan, Rumah
tangga, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, keprotokolan dan
administrasi lainnya.
e. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas sub bagian
f. Melaksanakan inventaris rumah sakit meliputi : pengadaan,
penggunaan, pemeliharaan, dan pengawasan
g. Membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
h. Mengkoordinasikan seluruh rencana strategi program kegiatan
pelayanan, anggaran keuangan dan pembangunan Rumah Sakit
Umum Daerah
i.

Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

j.

Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

k. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Direktur
l.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan

(3) Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan
a. Menyiapkan bahan-bahan perumusan anggaran

Universitas Sumatera Utara

57

b. Melaksanakan penatausahaan keuangan rumah sakit
c. Menyiapkan pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan
d. Membuat hasil pelaksanaan tugas kepada sekretariat rumah sakit
e. Memberikan penilaian terhapat staf pada sub bagian keuangan
f. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh sekretaris
g Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan
h Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai
i

Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris

j

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan.

(4) Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
a.

Menyiapkan bahan-bahan perumusan teknis, program dan kegiatan
di rumah sakit

b.

Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program rumah sakit melalui
pelaporan setiap bulan

c.

Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada atasan

d.

Membuat hasil pelaksanaan tugas kepada sekretariat rumah sakit

e.

Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

f.

Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

g.

Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris

h.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan.

Universitas Sumatera Utara

58

(5) Sub bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan
a)

Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian

b)

Menyusun rencana kebutuhan dan pengadaan perlengkapan,
peralatan serta inventaris rumah sakit sesuai ketentuan yang berlaku

c) Melaksanakan urusan perlengkapan meliputi : penggunaan,
pengamanan dan pemeliharaan inventaris rumah sakit
d) Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan
e)

Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

f)

Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris

g)

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan.

(6) Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan
a) Mengatur, merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan dan
tata tertib pelayanan Medis dan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah
b) Merencanakan,menyusun dan menetapkan falsafah keperawatan yang
disesuaikan dengan falsafah rumah sakit
c) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan yang
dibutuhkan rumah sakit secara keseluruhan
d) Merencanakan
keperawatan,

pembinaan

dan

pengembangan

karir

tenaga

antara lain : pendidikan, serta latihan berjenjang dan

berlanjut
e) Menyusun rencana anggaran belanja rumah sakit

Universitas Sumatera Utara

59

f) Merencanakan

penggantian

peralatan

kesehatan

sesui

dengan

kebutuhan
g) Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan
h) Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 Pegawai
i) Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada
Direktur melalui Sekretaris
j) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan.
(7) Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan
a.

Mengawasi

dan

mengendalikan

kegiatan

Pelayanan

Medis

danKeperawatan pada beberapa Unit Pelaksana Fungsional (UPF)
yang menjadi tanggung jawabnya.
b.

Merencanakan kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis dari segi
jumlah dan kategori tenaga untuk setiap unit Pelayanan.

c.

Merencanakan jumlah dan jenis peralatan yang dibutuhkan oleh unitunit Pelayanan.

d.

Melaksanakan sebagian tugas yang dilimpahkan dari Kepala Bidang
Medis dan Keperawatan.

e. Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan bidang medis dan
keperawatan kepada kepala Ruang Rawat yang berada di bawah
tanggung jawabnya.

Universitas Sumatera Utara

60

f. Memberikan bimbingan kepada kepala Ruang Rawat tentang
pelaksanaan Pelayanan

Medis dan keperawatan sesuai kebijakan

kepala bidang pelayanan Medis dan Keperawatan.
g. Melaksanakan bimbingan kepada tenaga perawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan program kesehatan
di rumah sakit.
h. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga Medis, Paramedis dan
Perawat yan bekerja di unit pelayanan rumah sakit.
i. Menampung dan menanggulangi,usul-usul serta keluhan-keluhan baik
tentang masalah tenaga Medis, Paramedis maupun pelayanan
perawatan ,serta menyampaikan kepada Kepala Bidang Medis dan
Keperwatan.
j. Menilai mutu pelayanan bersama dengan pengawas pelayanan medis
dan keperawatan berkala atau sewaktu waktu bila diperlukan agar
pelayanan dapat di tingkatkan dan perkembangan kemajuan di bidang
pelayanan medik.
k. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan
l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai
m. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan

Universitas Sumatera Utara

61

(8)

Kepala Seksi Pengawasan Pelayanan Etika, dan Diklat Keperawatan
a. Memberi bimbingan kepada kepala ruang rawat tentang pelaksanaan
pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan
b. Memberi

bimbingan

kepada

tenaga

medis/non

medis

untuk

melaksanakan kesehatan terpadu di rumah sakit
c. Mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan bidang pelayanan di rumah
sakit
d. Mengadakan kunjungan keliling secara berkala atau sewaktu-waktu ke
ruang rawat, agar tujuan pelayanan kesehatan yang ingin dicapai tetap
terjamin
e. Melaksanakan penilaian hasil kerja tenaga kerja medis dan non medis
di rumah sakit untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu
pelayanan
f. Mengawasi penggunaan dan pemeliharaan peralatan kesehatan serta
obat-obatan

melalaui sistem pencatatan dan pelaporan secara tepat

dan benar di rumah sakit
g.

Merencanakan

pembinaan

dan

pengembangan

karir

tenaga

keperawatan, antara lain : pendidikan, serta latihan berjenjang dan
berlanjut
h. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelayanan kesehatan di
rumah sakit memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun
tulisan

Universitas Sumatera Utara

62

i. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai
j. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan.
(9) Bidang Sarana Prasarana dan Rekam Medis
a.

Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang

b.

Merumuskan program dan kebijakan teknis serta kegiatan di bidang
sarana prasarana dan rekam medik

c.

Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas bidang

d.

Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan perencanaan, penelitian
dan pengembangan pembangunan rumah sakit umum

e.

Menyusun dan merumuskan usulan pembangunan fisik dan
peningkatan perbekalan rumah sakit

f.

Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan sistem pengelolaan
rekam medis yang baik dan benar di rumah sakit

g.

Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

h.

Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

i.

Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada Direktur melalui Sekretaris

j.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan

Universitas Sumatera Utara

63

(10) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
a.

Menyiapkan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan
pelaksanaan tugas penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana

b.

Mengumpulkan dan mengevaluasi usulan rencana dalam program
pengadaan, menginventarisasi dan pemeliharaan perlengkapan medis

c.

Memantapkan koordinasi pengawasan penggunaan sarana dan
prasarana rumah sakit

d.

Melakukan pembinaan dan memfasilitasi pelaksanaan perencanaa,
penelitian dan pengembangan pembangunan di bidang sarana dan
prasarana rumah sakit

e.

Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

f.

Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

g.

Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang

h.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan.

(11) Kepala Seksi Data, Informasi dan Rekam Medik
a.

Menyusun program kerja dan anggaran seksi

b.

Melaksanakan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan
kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan administrasi rumah sakit
melalui data, informasi dan rekam medis yang akurat

Universitas Sumatera Utara

64

c.

Memberikan

pelayanan

umum

kepada

masyarakat

melalui

penyuluhan kesehatan di rumah sakit
d.

Melaksanakan dan pembinaan teknis penyuluhan kesehatan di
rumah sakit

e.

Menyusun rencana teknis manajemen informasi kesehatan rumah
sakit

f.

Mengumpulkan data dan bahan

g.

Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

h.

Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

i.

Membuat dan menyampaikan seluruh hasil pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang

j.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan.

4.1.1.5 Komposisi Pekerja.
Jumlah pekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Salak ada sebanyak 108
orang yang terdiri dari 99 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 9 orang Tenaga
Harian Lepas (THL) dengan total 108 orang pekerja. Pegawai Negeri Sipil
tersebut terdiri atas tenaga struktural dan tenaga fungsional. Tenaga struktural
terdiri atas pegawai administrasi sedangkan tenaga fungsional terdiri dari petugas
medis baik dokter ataupun perawat. Komposisi pekerja berdasarkan kualifikasi
pendidikan dan golongan adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

65

TABEL 4.1
NO

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

S-1 Kedokteran
S-1 Kedokteran Gigi
Apoteker
S-1 Keperawatan
S-1 Kes Masy.
S-1 Farmasi
S-1 Manaj.Farmasi
D-IV Kebidanan
D-3 R.diagn dan Terapi
D-3 ATEM
D-3 Keperawatan
D-3 Kebidanan
D-3 Perawat Gigi
D-3 Akademi Ilmu Gizi
D-3 Kes. Ling
D-3 Analis Kesehatan
D-3 Akuntansi
D-3 Farmasi
D-3 Kimia Analis
SMF
SPK
D-1 Komputer
LCPK
SMAK
Ass.Laboratorium
SLTA
SMP
TOTAL

KOMPOSISI PEKERJA RSUD SALAK
PANGKAT / GOLONGAN
III.d

III.c

III.b

1

3
2
1
1
1

2

III.a

II.d

II.c

II.b

II.a

THL

2
1

9
2
1
1
1

1
1

1
2
4
4
1
2
3
2

5
1
15
6
2
1
4
1
1
3
1

1

2
1

2

2
1

1

1

10

6

15

1

1

2

20

41

4

2

1
1
3
9

JLH

KET

6
2
3
10
4
1
1
1
7
3
22
11
3
3
7
3
1
3
1
0
5
1
1
0
1
5
3
108

Sumber : Subbag Umum dan Keuangan RSUD Salak Tahun 2014

4.1.1.6 Pelayanan yang diberikan.
Rumah Sakit Umum Daerah Salak selalu memperbaiki pelayanannya dari
tahun ke tahun dan berusaha untuk memberikan standar pelayanan minimal sesuai
dengan ketetapan yang telah diatur oleh pemerintah. Pelayanan yang diberikan
oleh Rumah Sakit Umum Daerah Salak antara lain :

Universitas Sumatera Utara

66

TABEL 4.2

PELAYANAN RSUD SALAK

Unit

Jenis Pelayanan
Rawat Inap Dewasa Pria
Rawat Inap Dewasa Wanita
Rawat Inap Kebidanan
Rawat Inap
Rawat Inap Anak
Rawat Inap Perinatologi
Rawat Inap Semi ICU
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Poliklinik Umum
Poliklinik Spesialis Anak *
Poliklinik Spesialis
Kebidanan dan Kandungan *
Rawat Jalan
Poliklinik Spesialis Penyakit
Dalam *
Poliklinik Spesialis Bedah *
Poliklinik Spesialis Gigi dan
Mulut *
Kamar Operasi
Kamar Bersalin dan Bayi
Kamar USG 3 Dimensi
Fasilitas Lainnya
Instalasi Laboratorium
Instalasi Radiologi
Instalasi Farmasi
*. Belum tersedia ( masih tahap perencanaan ).

Keterangan

Ruangan yang Tersedia
Kelas II dan Kelas III

24 Jam

Senin s.d. Jumat pkl.
08.00 s.d. 16.00 WIB,
kecuali hari libur

Senin s.d. Jumat pkl.
08.00 s.d. 16.00 WIB,
kecuali hari libur
Untuk kasus emergency,
pelayanan 24 jam
24 jam

Sumber : Website Kabupaten Pakpak Bharat (http://rsudsalak.blogspot.com).

4.1.2 Karakterstik Responden Penelitian.
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .
Gambaran umum responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.6
berikut:

Universitas Sumatera Utara

67

TABEL 4.3

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA

Jumlah Persentase
(Orang)
< 25 Tahun
7
10,4
25 – 34 Tahun
8
11,9
35 – 44 Tahun
14
20,9
45 – 54 Tahun
17
25,4
>54 Tahun
21
31,3
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Usia

Berdasarkan hasil yang penelitian yang diperoleh dapat dilihat bahwa
mayoritas responden berada diatas usia 54 tahun. Usia tersebut merupakan usia
rentan terhadap penyakit akibat pola hidup yang kurang sehat dan menunjukkan
semakin tua manusia semakin mudah terserang penyakit.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut:
TABEL 4.4 KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS
KELAMIN
Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
(Orang)
Pria
39
58,2
Wanita
28
41,8
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan data dari Tabel 4.4 di atas menunjukkan hasil bahwa jenis
kelamin, mayoritas pasien Rumah Sakit Umum Daerah Salak berjenis kelamin
laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih rentan terhadap penyakit

Universitas Sumatera Utara

68

diakibatkan sebagian besar laki-laki merupakan tulang punggung bagi
keluarganya.
4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambaran umum responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada Tabel 4.5 berikut :
TABEL 4.5 KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN.
Pendidikan

Jumlah Persentase
(Orang)
Tidak Sekolah
1
1,5
SD
5
7,5
SMP
11
16,4
SMA
23
34,3
11
16,4
Diploma
Sarjana
16
23,9
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa mayoritas pasien merupakan
berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Mayoritas pasien rumah sakit
adalah penduduk usia tua yang sejalan dengan tingkat pendidikan jaman dulu
masih sampai tingkat SMA terlebih perguruan tinggi belum ada di daerah ini.

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Gambaran umum responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
Tabel 4.6 berikut:

Universitas Sumatera Utara

69

TABEL 4.6

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN
PEKERJAAN
Jumlah Persentase
(Orang)
Tidak Bekerja
3
4,5
Petani
22
32,8
PNS/TNI/POLRI
18
26,9
Wiraswasta
16
23,9
Ibu Rumah Tangga
3
4,5
Lainnya
5
7,5
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Pekerjaan

Berdasarkan

Tabel diatas tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

penduduk setempat yang sakit merupakan memiliki pekerjaan sebagai Petani.
Petani merupakan pekerjaan yang paling banyak

diminati penduduk akibat

potensi lahan yang subur dan bertani merupakan pekerjaan yang sudah dimulai
sejak dulu sebelum terbentuknya Kabupaten Pakpak Bharat.

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Layanan
Gambaran umum responden berdasarkan jenis layanan dapat dilihat pada
Tabel 4.7 berikut:
TABEL 4.7

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS
LAYANAN
Masa Kerja
Jumlah Persentase
(Orang)
BPJS
56
83,6
Umum
11
16,4
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

70

Berdasarkan Tabel di atas, mayoritas responden berobat dengan jenis
layanan BPJS yaitu sekitar 56 orang (83,6%). Sedangkan untuk pasien dengan
layanan umum sebanyak

11 orang

(16,4%). Dengan data

tersebut dapat

dipastikan mayoritas pasien telah memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah
yang diakibatkan adanya kebijakan pemerintah tentang jaminan kesehatan yang
diberikan kepada seluruh penduduk indonesia.

4.1.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian
4.1.3.1 Penjelasan Atas Dimensi Bukti Fisik (Tangible).
Penjelasan responden atas kondisi bangunan/ruangan rawat inap sangat
nyaman, dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut :
TABEL 4.8

PENJELASAN RESPONDEN ATAS KONDISI BANGUNAN
/RUANGAN RAWAT INAP SANGAT NYAMAN
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
12
17,9
Sangat Setuju
20
29,9
Setuju
31
46,3
Tidak Setuju
4
6
Tidak Setuju Sekali
0
0
Total
67
100.0
Sumber: Hasil penelitian, 2014 (Data Diolah)
Mayoritas responden menyatakan setuju bahwa kondisi bangunan/ruangan
rawat inap sangat nyaman dirasakan oleh pasien Rumah Sakit Umum Daerah
Salak hal itu dikarenakan setiap ruangan selalu dijaga kenyamanannya mulai
tingkat sirkulasi udara, suhu ruangan, penerangan yang cukup dan ruangan yang
tidak bergema.

Universitas Sumatera Utara

71

Penjelasan responden atas kondisi peralatan dapat dilihat pada Tabel 4.9
berikut:
TABEL 4.9

PENJELASAN RESPONDEN ATAS KONDISI PERALATAN
MEDIS SANGAT BAIK
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
1
1,5
Sangat Setuju
15
22,4
Setuju
35
52,5
Tidak Setuju
14
20,9
Tidak Setuju Sekali
2
3,00
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju bahwa kondisi peralatan, di rumah sakit tersebut sangat baik
karena banyaknya persediaan peralatan dan perlengkapan medis yang baru akibat
selalu dianggarkannya pengadaan peralatan baru setiap tahunnya yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pakpak Bharat
maupun Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Pengadaan peralatan dan
perlengkapan medis merupakan salah satu program tetap pemerintah setiap
tahunnya demi peningkatan sarana di Rumah Sakit Umum Daerah Salak.
Penjelasan responden atas penampilan karyawan dapat dilihat pada Tabel
4.10 berikut :

Universitas Sumatera Utara

72

TABEL 4.10 PENJELASAN RESPONDEN ATAS PENAMPILAN PETUGAS
MEDIS DALAM BEKERJA SANGAT RAPI.
Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
9
13,4
Sangat Setuju
18
26,9
Setuju
36
53,7
Tidak Setuju
4
6,0
Tidak Setuju Sekali
0
0,00
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Jawaban

Dari Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap kerapian penampilan petugas medis karena
diwajibkannya pakaian dinas

tertentu

pada setiap harinya di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.
4.1.3.2 Penjelasan Atas Dimensi Kehandalan (Reliability)
Penjelasan responden atas pelayanan petugas dapat dilihat pada Tabel
4.11 berikut :
TABEL 4.11

PENJELASAN RESPONDEN BAHWA PEGAWAI SANGAT
AHLI BEKERJA DALAM MELAYANI PASIEN
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
2
3,0
Sangat Setuju
11
16,4
Setuju
27
47,3
Tidak Setuju
27
47,3
Tidak Setuju Sekali
0
0
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

73

Dari Tabel 4.11 diatas diperoleh bahwa mayoritas responden sekitar
47,3% menyatakan tidak setuju bahwa pegawai sangat ahli

bekerja dalam

melayani pasien karena keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten di
rumah sakit ini seperti dokter spesialis selanjutnya sebagian setuju yaitu sekitar
47,3% terhadap pegawai sangat ahli

bekerja dalam melayani pasien medis

dikarenakan sebagian dokter umum masih bisa menangani berbagai penyakit
umum yang dialami pasien.
Penjelasan responden atas ketelitian petugas dapat dilihat pada Tabel 4.12
berikut :
TABEL 4.12

PENJELASAN RESPONDEN BAHWA PEGAWAI SANGAT
TELITI DALAM MENERAPKAN PROSEDUR KERJA
PERAWATAN PASIEN
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
0
0
Sangat Setuju
15
22,4
Setuju
27
40,3
Tidak Setuju
25
37,3
Tidak Setuju Sekali
0
0
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa ketelitian petugas medis dalam bekerja sangat baik karena semua petugas
bekerja dengan prosedur tetap atau Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti
yang telah ditentukan sesuai dengan yang persyaratan yang diwajibkan ISO
9001:2008 tentang prosedur-prosedur tetap yang sudah dimaklumatkan. SOP ini
bisa direvisi apabila ada kekurangsesuaian dengan yang seharusnya. Apabila SOP

Universitas Sumatera Utara

74

berubah maka petugas harus mengikuti perubahan tersebut dan dibutuhkan
ketelitian dalam pengaplikasiannya. ISO 9001:2008 masih baru diterapkan di
rumah sakit ini sehingga masih baru bagi petugas dalam penerapan SOP ini.
Dengan adanya SOP ini, petugas tidak boleh bertindak atas semaunya sendiri
tetapi harus bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sebaliknya
sekitar 37,3% responden menyatakan kurang setuju mengenai ketelitian petugas
diakibatkan masih ada petugas yang kurang berhati-hati menjalankan prosedur
kerja maupun instruksi kerja di rumah sakit
Penjelasan responden atas kedisplinan petugas dapat dilihat pada Tabel
4.13 berikut :
TABEL 4.13 PENJELASAN RESPONDEN BAHWA PEGAWAI SANGAT
DISIPLIN DALAM MELAYANI PASIEN RAWAT INAP.
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
3
4,5
Sangat Setuju
12
17,9
Setuju
27
40,3
Tidak Setuju
25
37,3
Tidak Setuju Sekali
0
0
Total
85
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13

diatas, mayoritas responden sekitar 40,3%

menyatakan setuju bahwa kedisplinan petugas medis bekerja dalam sangat baik
karena ada jadwal apel di instansi ini yang harus di taati. Begitu juga saat
pergantian (shift) jaga antar sesama petugas udah dilakukan jadwal kerja sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan dalam standar operasional prosedur. Namun

Universitas Sumatera Utara

75

sebanyak 37,3% menyatakan tidak setuju terhadap kedisiplinan petugas karena
sebagian besar petugas memiliki tempat tinggal jauh dari rumah sakit yaitu di
Kabupaten Dairi yang merupakan kabupaten induk sebelum Kabupaten Pakpak
Bharat dimekarkan. Keterbatasan sarana transportasi didaerah ini sering membuat
para petugas tidak bisa datang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

4.1.3.3 Penjelasan Atas Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness)
Penjelasan responden atas ketanggapan petugas dapat dilihat pada Tabel
4.14 berikut :
TABEL 4.14

PENJELASAN RESPONDEN BAHWA PEGAWAI SANGAT
TANGGAP DALAM MELAYANI PASIEN RAWAT INAP.

.
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
18
26,9
Sangat Setuju
22
32,8
Setuju
24
35,8
Tidak Setuju
3
4,5
Tidak Setuju Sekali
0
0
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.14 diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa pegawai sangat tanggap terhadap pasien dengan dikarenakan setiap
keluhan pasien bisa dengan cepat di respon dan ditindaklanjuti oleh pihak rumah
sakit.

Universitas Sumatera Utara

76

Penjelasan responden atas kemudahan akses

dapat dilihat pada Tabel

4.15 berikut :
TABEL 4.15

PENJELASAN BAHWA PEGAWAI MUDAH DIAKSES
/DIDAPATKAN KETIKA DIBUTUHKAN PASIEN.
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
8
11,9
Sangat Setuju
22
32,8
Setuju
30
44,8
Tidak Setuju
6
9,0
Tidak Setuju Sekali
1
1,5
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.15 diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap kemudahan akses oleh pasien kepada petugas medis saat dibutuhkan
dikarenakan sebagian petugas selalu berada di tempat piket jaga sehingga mudah
diakses ketika dibutuhkan oleh pasien.
Penjelasan responden atas kesiapan petugas dapat dilihat pada Tabel 4.16
berikut :
TABEL 4.16

PENJELASAN RESPONDEN ATAS KESIAPAN PETUGAS
DALAM MENANGANI PASIEN SANGAT BAIK

.
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
3
4,5
Sangat Setuju
17
25,4
Setuju
31
46,3
Tidak Setuju
13
19,4
Tidak Setuju Sekali
3
4,5
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

77

Berdasarkan Tabel 4.16 diatas, mayoritas responden yaitu sebanyak
46,3% menyatakan setuju bahwa petugas medis sangat siap kapan saja sewaktu
pasien membutuhkan mereka karena petugas sudah di jadwalkan untuk selalu
berjaga / piket apabila ada pasien yang butuh perawatan dan perawat diwajibkan
menyiapkan segala peralatan pemeriksaan seperti yang terdapat di dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP) ISO 9001:2008.

4.1.3.4 Penjelasan Atas Dimensi Jaminan (Assurance)
Penjelasan responden atas kesopanan petugas dapat dilihat pada Tabel
4.17 berikut :

TABEL 4.17

PENJELASAN RESPONDEN MENGENAI KESOPANAN
PEGAWAI DALAM BERKOMUNIKASI.
Jawaban

Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
0
0
Sangat Setuju
13
19,4
Setuju
27
40,3
Tidak Setuju
27
40,3
Tidak Setuju Sekali
0
0
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.17 diatas,

mayoritas responden yaitu sebanyak

40,3% menyatakan setuju terhadap kesopanan petugas medis terhadap pasien
karena kebijakan mutu rumah sakit yang menerapkan budaya organisasi sopan
sesuai dengan motto senyum dan sapa terhadap pasien. Kebijakan mutu ini telah

Universitas Sumatera Utara

78

di maklumatkan dalam ISO 9001:2008. Namun sebanyak 40,3 % juga
menyatakan sikap kurang sopan dan ramah dikarenakan karakter petugas tidak
bisa selalu sejalan dengan motto rumah sakit. Karakter manusia tidak mudah
untuk dibentuk apalagi umur penerapan ISO 9001:2008 masih diterapkan 1 tahun.
Penjelasan responden atas penguasaan

petugas pada pekerjaan dapat

dilihat pada Tabel 4.18 berikut :
TABEL 4.18

PENJELASAN RESPONDEN ATAS PENGETAHUAN/
WAWASAN DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Jawaban
Jumlah Persentase
(Orang)
Sangat Setuju Sekali
1
1,5
Sangat Setuju
18
26,9
Setuju
33
49,3
Tidak Setuju
14
20,9
Tidak Setuju Sekali
1
1,5
Total
67
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.18 diatas, mayoritas responden menyatak

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 6 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN.

0 0 7

Pengaruh Faktor Konsumen Dan Provider Terhadap Pemanfaatan Rsud Salak Kabupaten Pakpak Bharat Chapter III V

0 0 53

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara, Berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

0 0 18

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara, Berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

0 0 2

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara, Berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

0 0 8

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara, Berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

0 0 28

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara, Berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

0 0 3

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara, Berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

0 0 23

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Pertamedika Kabupaten Aceh Tamiang Chapter III V

0 0 46