Pluralisme Hukum dalam Forum Jual Beli O

PLURALISME HUKUM DALAM PENYELESAIAN MASALAH DI FORUM JUAL BELI ONLINE KASKUS DAN TOKOBAGUS.COM

Camila Bani Alawia 1106005471 Permata Mis Lusiana

1106056144

M. Raffiudarojat

1106056320

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

“ I bis societas, ibi ius”

Adagium diatas memiliki makna yang artinya dimana ada manusia, disitu ada hukum. Adagium ini mengungkapkan konsep filosofi Cicero yang menyatakan bahwa hukum tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Di Era Globalisasi dalam suatu wilayah dimungkinkan terdapat berbagai macam masyarakat. Setiap anggota masyarakat tersebut mempunyai aturan yang ditaatinya, sesuai dengan nilai atau prinsip yang dipegang oleh anggota masyarakat. Aturan – aturan tersebut tentunya antara satu anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya memiliki perbedaan. Dengan adanya perbedaan tersebut dalam suatu wilayah dimungkinkan terdapat berbagai macam aturan yang mengikat para anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Ketika aturan yang mengatur masing – masing anggota masyarakat berbeda maka hal tersebut pada akhirnya memunculkan pluralisme hukum dalam masyarakat tersebut.

Dalam kehidupan sosial tentu didalamnya selalu terdapat masarakat yang berinteraksi satu sama lain. Mereka berinteraksi dengan cara yang berbeda – beda antar satu dengan yang lain. Perbedaaan cara berinteraksi mereka dipengaruhi oleh banyak aspek, misalnya adat maupun kebudayaan masing masing pihak ataupun nilai maupun norma yang dianut dalam masyarakat tersebut. Perbedaan cara berinteraksi tersebut yang kemudian juga membuat gesekan atau dapat pula menjadi sarana integrasi diantara para anggota masyarakat yang berinteaksi di dalamnya.

Seiring dengan berjalannya waktu interaksi masyarakat ini tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi nyata yang ada, namun juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang mana membawa mereka kepada “dunia semu” atau bisa disebut juga sebagi dunia virtual. Dalam dunia maya para anggota masyarakat dapat melakukan aktivitas kesehariannya , sehingga secara tidak langsung memunculkan interaksi –interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain dalam dunia tersebut.

Sally Falk Moore menyebutkan bahwa “Legal pluralism refers to the normative heterogenity attendant upon the fact that social action always takes place in a context of multiple, overlappin g ‘semi - autonomous social field” .

Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa suatu hukum menjadi majemuk atau pluralisme hukum dapat terjadi dikarenakan masyarakat yang berinteraksi di dalamnya menggunakan norma – norma yang berbeda sehingga menimbulkan tumpang tindih hukum diantara mereka.

Hal ini serupa dengan yang diterapkan oleh masyarakat yang melakukan interaksi sosial di dalam media sosial di dunia virtual. Dalam media sosial orang – orang berkumpul menciptakan suatu mekanisme interaksi sosial yang baru yang dipengaruhi oleh perkembangan

teknologi. Media sosial diibaratkan sebagai suatu “wilayah” dimana masyarakat berkumpul, kemudian seperti yang dikemukakan sebelumnya dimana dalam suatu wilayah terdapat masyarakat maka terdapat pula lah hukum yang menatur diantara mereka.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia semakin kompleks pula bentuk dan pola hubungan yang terjadi diantara mereka. Bentuk dan pola Hubungan yang terjadi pun dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui berbagai media. Dengan adanya perkembangan teknologi yang cepat berdampak pada semua aspek kehidupan. Maka kegiatan yang dilakukan tidak hanya dapat dilakukan melalui dunia nyata.

Hal ini terjadi dalam transaksi bisnis online, dimana terdapat perbedaan yang jelas antara bisnis online dengan bisnis biasa. Dalam dunia dunia nyata transaksi bisnis biasa dilakukan secara Cash On Delivery (COD) yakni transaksi dimana penjual dan pembeli bertatap muka langsung dan pembeli menyerahkan uangnya secara langsung biasanya barang atau jasa yang dibeli juga ditransaksikan secara langsung kecuali jika pesanan. Model yang pertama ini merujuk pada nilai dan tata cara tradisional, yang disebut sebagai model konvensional atau lazim disebut sebagai model bisnis klasik atau konvensional. Sedangkan model yang kedua adalah model yang murujuk pada perilaku modern melalui dunia maya. Banyak model transaksi yang dapat dilakukan dengan menggunakan media internet. Dengan hadirnya teknologi internet, transaksi bisnis tidak lagi harus dilakukan secara langsung, tetapi dapat pula dilaksanakan secara maya. Dalam penelitian ini, akan dilihat pluralisme hukum yang terjadi pada pengguna Forum Jual Beli Online.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Undang Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Tekhnologi dan Informasi Elektronik mengatur tentang keamanan transaksi dan penyelesaian masalah hukum di dunia maya?

2. Bagaimanakah Forum Jual Beli Kaskus dan Tokobagus.com mengatur keamanan dan penyelesaian masalah hukum dalam transaksi bisnis usernya?

3. Hukum yang manakah yang berlaku ketika terdapat permasalahan hukum terhadap user ?

Objek Penelitian

Penelitian ini akan melihat 3 aturan yang mengikat para pengguna forum jual beli online kaskus dan tokobagus.com, yang pertama adalah Undang Undang no 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Aturan Forum Jual Beli online di Kaskus, dan Aturan didalam tokobagus.com. Selain aturan, penelitian ini juga menjadikan pengguna forum jual beli yang pernah mengalami masalah hukum sebagai objek penelitian.

Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana bentuk pluralisme hukum yang terdapat dalam transaksi jual beli online di tokobagus dan kaskus, bagaimana kesepakatan yang terjadi diantara para pihak mengenai hukum apa atau mengenai aturan yang berlaku diantara mereka dan untuk mengetahui bentuk penyelesaian masalah hukum seperti apa yang dipilih oleh pihak – pihak yang terlibat dalam situs jual beli tersebut jika terjadi segketa diantara para pihak yang terlibat.

Kajian Teori

Pluralisme hukum (legal pluralism) diartikan sebagai keragaman hukum. Pluralisme hukum adalah hadirnya lebih dari satu aturan hukum dalam sebuah lingkungan sosial.Dalam antropologi dipelajari bahwa dalamsuatu sistem tatanan sosial terdapat bergbagai macam hukum yang mengatur tingkah laku para anggota masyarakatnya.

Menurut Prof Sulis Irianto “law are not only state law, but also "laws" that live in the community, namely: the values, norms, institutions, rules relating to religion, customs and habits, and contracts. Law mus

t be placed in reality context”. 1

Gagasan pluralisme hukum sangat menarik, meskipun ini adalah suatu permasalahan konseptual yang tidak terpecahkan, karena mereka saling bersaing and tumpang tindih pada pengaturan hukum yang berbeda jenis dan bentuk yang muncul dimana saja dan berlipat ganda.

Hukum sebagai aspek budaya memiliki dua fungsi yaitu :

1. Pedoman bertingkah laku , yakni para anggota masayakat menentukan aturan yang berlaku diantara para anggota masyarakat. Dalam hal ini aturan yang berlaku ini kemudian dijadikan acuan bagi para anggota masyarakat dalam bertingkah laku sesuai dengan aturan yang telah disepakati sebelumnya.

2. Sebagai kontrol sosial , dalam hal ini hukum menginternalisasi noma – norma yang ada dalam masyarakat tersebut sebagai bagian dari keprbadian dan tingkah laku dari angota masyarakat.

1 Sulistyowati Irianto dkk, Kajian Sosio-Legal, Denpasar : Pustaka Larasan, 2012

Sehingga dalam hal ini jika ada anggota masyarakat yang melanggar norma –norma yang telah di sepakati maka terdapat sanksi yang diberikan oleh kelompok masyarakat tersebut. Dalam hal ini sanksi yang diberikan dapat berbentk sanksi moral seperti anggota masyarakat tersebut dikucilkan dalam pergaulan . Dengan adanya pedoman bertingkah laku yang terbentuk diantara para anggota masyarakat diharapkan hal tersebut menjadi kotrol terhadap perilaku masyarakat. Selain itu dalam arena sosial dapat ikategorikan terdapat enam sistem normative dalam arena sosial yakni :

1. sistem hukum resmi

2. adat / sistem normatif budaya

3. agama / sistem normatif budaya

4. ekonomi / sistem kapitalis normatif

5. sistem normatif fungsional

6. 2 masyarakat / sistem normatif budaya Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa dalam suatu masyarakat dapat terdaat

beberapa sistem hukum, dalam hal ini juga berlaku pada kegiatan transkasi bisnis yang dilakukan melalui media online.

Menurut Prof. Erman, kondisi pluralisme hukum yang ada di Indonesia menyebabkan banyak permasalahan ketika hukum dalam kelompok masyarakat diterapkan dalam transaksi tertentu atau saat terjadi konflik, sehingga ada kebingungan hukum yang manakah yang berlaku untuk individu tertentu dan bagaimana seseorang dapat menentukan hukum mana yang berlaku padanya.

Dalam melihat keberagaman hukum yang terdapat dalam masyarakat terdapat metodologi yang dapat digunakan .Terdapat tiga metode klasifikasi yang dibuat oleh Hoebel atas penelitian penelitian sebelumnya ini ada tiga, yaitu:

a. Ideological Approach: melihat hukum dari segi substansinya. Keunggulan metode ini adalah cocok untuk mengkaji produk hukum seperti peraturan perundang undangan untuk dianalisis kemudian apa yang mendasari suatu produk hukum tersebut. Kelemahan dari metode pendekatan ini adalah terkadang terlampau idealis sehingga tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.

b. Descriptional Approach: Metode ini mendeskripsikan suatu kebudayaan secara holistik. Biasanya pendekatan ini adalah pendekatan yang dipakai oleh para antropolog murni.

2 Brian Z Tamanaha. Undestanding legal pluralism : Pa st to Present , local to global: Australian Law Review, vol. 30, 2008.

Pendekatan ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan pemahaman tentang kebudayaan suatu masyarakat, sehingga meskipun tidak murni tentang hukum, penggambaran tentang kebudayaan ini dapat memberi gambaran pula tentang hukum di suatu masyarakat tersebut. Kelemahan dari pendekatan ini adalah tidak terlalu berfokus pada penemuan hukumnya.

c. Trouble Case Methode: merupakan pendekatan yang paling baik untuk mempelajari pluralisme hukum karena, ketika manusia dihadapkan pada konflik, dan disisi lain ia hidup dalam suatu pluralisme hukum, ia akan memilih hukum yang paling memberi manfaat untuk dirinya. Dalam trouble case method akan terlihat bagaimana individu memilih hukum dari pilhan hukum yang ada. Kelemahan pendekatan ini adalah tidak selamanya terdapat konflik dalam suatu masyarakat. Meskipun demikian, hal tersebut tidak selalu jadi halangan karena peneliti tetap dapat menggunakan tracking case untuk memanfaatkan konflik yang lama yang pernah terjadi.

Metode penyelesaian sengketa menurut Nader dan Todd diantaranya adalah: 1.Membiarkan saja ( lumping it ), salah satu pihak tidak menanggapi keluhan, gugatan, tuntutan pihak lain atau mengabaikan konflik yang terjadi dengan pihak lain 2.Menghindar ( avoidance ), salah satu pihak menghindari konflik karena tidak berdaya atau untuk menjaga hubungan dengan pihak lain.

3. Kekerasan ( coersion ), penyelesaian dengan mengandalkan kekuatan fisik dan kekerasan, seperti melakukan tindakan hukum sendiri ( self-helf atau eigenrichting ) atau bentuk perang antar suku ( warfare )

4. Negosiasi, melalui proses kompromi antara pihak-pihak yang berkonflik

5. Mediasi, melalui kesepakatan antara pihak-pihak untuk melibatkan pihak ketiga (mediator dalam penyelesaian konflik, walau hanya berfungsi sebatas perantara ( go-between ) yang bersifat pasif, karena inisiatif untuk mengambil keputusan tetap didasarkan pada kesepakatan pihak-pihak yang berkonflik

6. Arbitrase, melalui kesepakatan untuk melibatkan pihak ketiga yang disebut arbitrator sebagai wasit yang memberi keputusan dan keputusan tersebut harus ditaati dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berkonflik

7. Ajudikasi, melalui institusi pengadilan yang keputusannya mengikat para pihak. Penelitian ini akan menggunakan Trouble Case Methode dalam menganalisis pluralisme hukum yang ada dalam dunia forum jual beli online.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan berbagai pendekatan, diawali dengan melakukan penelitian kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor 1 tentang Undang Undang no 11 tahun 2008. Penelitian kualitatif ini ditujukan untuk memberikan gambaran tentang hukum positif yang mengatur seluruh pengguna internet di Indonesia.

Setelah meneliti tentang hukum positifnya, peneliti melakukan observasi terhadap aturan aturan yang mengikat para pengguna Forum Jual Beli online pada kaskus dan tokobagus. Observasi dunia maya merupakan hal yang wajib dilakukan oleh peneliti antrhopologi digital, jika dikaitkan dengan antropologi konvensional, observasi ini sama tujuannya untuk melihat dan mengamati perilaku serta hukum masyarakatnya.

Dari observasi tersebut ternyata ditemukan bahwa aturan dalam forum jual beli online tersebut sangatlah kompleks. Forum Jual Beli kaskus dan tokobagus benar benar seperti replikasi masyarakat, ada rakyat biasa, ada polisi, dan terkadang, ada pelaku, ada juga masyarakat “pendatang”, yang biasanya jadi korban penipuan.

Untuk semakin meyakinkan peneliti tentang apa yang diamati dalam setiap lembar website, Peneliti pun melakukan wawancara terhadap pengguna. Objek wawancara terdiri dari

4 orang, 2 orang pernah berpengalaman menggunakan kaskus dan 2 orang lagi berpengalaman di tokobagus. Satu dari dua orang yang berpengalaman di kaskus adalah mereka yang pernah menjadi korban penipuan, begitu pula dengan satu dari dua orang yang berpengalaman di tokobagus yang juga pernah menjadi korban penipuan. Dua orang lain yang tidak berpengalaman menjadi korban kami jadikan narasumber untuk membahas bab 3 tentang gambaran umum Kaskus dan Tokobagus.

BAB II ANALISIS PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

Gambaran Umum Undang Undang ITE

Perundang-undangan yang mengatur dunia maya biasa disebut sebagai Cyberlaw. Dalam bukunya yang berjudul : Cyberlaw: the law of internet, Jonathan Rosenoer menyebutkan bahwa ruang lingkup cyber law antara lain adalah hak cipta , merek dagang , pencemaran nama baik , privasi, duty of care, pertanggungjawaban pidana, pembahasan prosedur beracara, kontrak elektronik dan tanda tangan elektronik, penyalahgunaan, hak warga negara, pajak,

pembuktian, dan etika. 3 Lalu bagaimana dengan struktur cyberlaw di Indonesia?

Dalam menjamin keamanan bertransaksi di dunia maya, Indonesia memiliki Undang Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau biasa disebut sebagai Undang Undang ITE. Sejatinya, undang undang ini tak hanya mengatur tentang transaksi elektronik, namun juga mengatur berbagai perilaku pengguna dalam dunia maya seperti mengemukakan pendapat, penjagaan dokumen rahasia, perlindungan hak cipta, dan lain lain. Undang undang ini mengatur secara umum apapun yang berkaitan dengan penggunaan internet sebagai alat dalam menyebarkan informasi ataupun bertransaksi secara elektronik. Bila digambarkan, struktur Undang Undang ITE adalah sebagai berikut:

Ketentuan Umum

Asas dan Tujuan

Dokumentasi, dan

Sertifikasi Elektronik

Transaksi

Tanda Tangan

dan Sistem Elektronik

BAB VIII

BAB IX

Nama Domain, HAKI, BAB X

Perbuatan Yang

Penyidikan Pribadi

Dilarang

Penyelesaian

Peran Pemerintah dan

dan Perlindungan Hak

Sengketa

Peran Masyarakat

BAB XI

BAB XII

BAB XIII

Ketentuan Pidana

Ketentuan Peralihan

Ketentuan Penutup

3 Jonathan Rosenoer, Cyber Law: The Law of The Internet, diakses pada tanggal 12 Mei 2014 pukul 22:29 di http://books.google.com.bo/books?hl=en&lr=&id=HlG2esMIm7kC&oi=fnd&pg=PR7&dq=cyberlaw&ots=MKommYZfig&

sig=uIrj4A8qKH9C1P22UA53vHHSHs8#v=onepage&q=cyberlaw&f=false

Dari struktur diatas, maka dapat kita lihat bahwa yang akan menjadi sorotan utama dalam penelitian kali ini adalah Bab VIII mengenai penyelesaian sengketa. Namun sebelum membahas mengenai penyelesaian sengketa, harus dipahami terlebih dahulu mengenai ruang lingkup berlakunya Undang Undang ITE ini.

1. Ruang Lingkup

Menurut pasal 2 Undang Undang ITE, ruang lingkup berlakunya undang undang ini adalah untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Dalam bagian penjelasan, dikatakan bahwa Undang-Undang ini memiliki jangkauan yurisdiksi tidak semata-mata untuk perbuatan

hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau dilakukan oleh warga negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk perbuatan hukum yang dilakukan di luar wilayah hukum (yurisdiksi) Indonesia baik oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang memiliki akibat hukum di Indonesia, mengingat pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik dapat bersifat lintas teritorial atau universa l. Yang dimaksud dengan “merugikan kepentingan Indonesia” adalah meliputi tetapi tidak terbatas pada merugikan kepentingan ekonomi nasional, perlindungan data strategis, harkat dan martabat bangsa, pertahanan dan keamanan negara, kedaulatan negara, warga negara, serta badan hukum Indonesia. Oleh sebab itu, yurisdiksi undang undang ini bukanlah sebatas wilayah geografis, melainkan juga menekankan kepada dampak dari suatu perbuatan, jika ia merugikan Indonesia, baik warganya maupun kepentingan lainnya, maka Undang Undang ITE dapat berlaku.

2. Penggunaan Istilah

Selain tentang yurisdiksi, untuk dapat menganalisis penyelesaian sengketa, kita juga harus paham bahwa terdapat beberapa perbedaan pendefinisian yang sangat penting untuk diketahui dalam Undang Undang ini. Pertama adalah mengenai Transaksi Elektronik itu sendiri. Menurut pasal 1 ayat (2), Transaksi Elektronik artinya “perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Transaksi elektronik dianggap terjadi ketika penawaran transaksi yang dikirim oleh pengirim telah diterima dan disetujui penerima. Dalam penjelasan Undang Undang ini dijelaskan bahwa persetujuan tersebut dapat berupa antara lain: pengecekan data, identitas, Selain tentang yurisdiksi, untuk dapat menganalisis penyelesaian sengketa, kita juga harus paham bahwa terdapat beberapa perbedaan pendefinisian yang sangat penting untuk diketahui dalam Undang Undang ini. Pertama adalah mengenai Transaksi Elektronik itu sendiri. Menurut pasal 1 ayat (2), Transaksi Elektronik artinya “perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Transaksi elektronik dianggap terjadi ketika penawaran transaksi yang dikirim oleh pengirim telah diterima dan disetujui penerima. Dalam penjelasan Undang Undang ini dijelaskan bahwa persetujuan tersebut dapat berupa antara lain: pengecekan data, identitas,

Penegakan Hukum

Dalam menegakkan hukum, Undang Undang ini mengamanatkan tugas terkait penyidikan kepada beberapa pihak. Dalam pasal 43, penyidik yang ditunjuk oleh Undang Undang ini antara lain adalah penyidik Polisi Negara Republik Indonesia dan Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang Teknologi Informasi dan Transaksi Elektroik. Penyidik pegawai negeri ini harus mengantongi wewenang khusus sebagai penyidik, bukan hanya sekedar ahli Teknologi Informasi atau Transaksi Elektronik saja.

Sebelum menjalankan tugasnya, penyidik harus mendapatkan izin dari Ketua Pengadilan Negeri dengan wilayah kompetensi relatif locus delict. Menurut teori hukum pidana yang dikemukakan oleh Sudarto, locus delict

dapat ditentukan berdasarkan: 4

a. Teori perbuatan materil Yaitu tempat tindak pidana ditentukan oleh pembuat jasmaniah yang dilakukan oleh si pembuat dalam mewujudkan tindak pidana.

b. Teori instrumental Yaitu tempat terjadinya delik ialah tempat bekerjanya alay yang dipakai si pembuat.

c. Teori akibat Yaitu tempat terjadinya delik berpatokap pada tempat terjadinya akibat suatu perbuatan.

Sedangkan menurut Professor Van Hattum, yang harus dipandang sebagai locus delicti adalah tempat dimana seorang pelaku telah melakukan kejahatannya, dan bukan tempat kejahatan itu telah menimbulkan akibat. Professor Van Hattum berpendapat bahwa yang harus dipandang pada dasarnya adalah tempat seorang pelaku telah melakukan perbuatannya secara

materil. 5 Sejatinya pengaturan locus delict tetap berprinsip sama dengan pengaturan locus delict

dalam kasus pidana biasa, namun, dikarenakan konsep ruang dan waktu yang teramat berbeda,

4 Sudarto. 1990. Hukum Pidana I. Semarang : Yayasan Sudarto 5 Lamintang, Dasar Dasar untuk Mempelajari Hukum Pidana yang Berlaku di Indonesia. Bandung :

Sinar Baru, 1994. Hlm. 113 Sinar Baru, 1994. Hlm. 113

delicti didasarkan pada tiga teori berikut, yaitu: 6

a. Theory of The Uploader and The Downloader Teori ini mengatakan bahwa locus delict didasarkan pada tempat dimana dua pemain utama

cyber space berasal, downloader dan uploader. Berdasarkan teori ini, pengupload dan pendownload berkelakuan layaknya mata mata di era informansi klasik: uploader menaruh informasi di cyberspace, dan downloader mengakses itu kapanpun. Jika terjadi kejahatan, maka wilayah yang berhak mengadili adalah wilayah dimana uploader bertempat.

b. Theory of Law of The Server Didalam teori ini, yurisdiksi didasarkan pada dimana tempat server suatu web secara

fisik berada. 7

c. Theory of International Space Teori ruang internasional mengartikan locus delic bukan sebagai tempat dimana server

berada melainkan tempat dimana sysop atau pengurus suatu web berada. Dalam teori ini, setiap negara memiliki kadar kedaulatan yang sama dalam menindak warga negaranya.

Di Indonesia, tidak ada kerigitan yang diatur Undang Undang dalam menentukan teori apa yang bisa dipakai dalam menentukan locus delict karena Undang Undang ITE tidak memberikan definisi yang jelas mengenai hal tersebut sehingga diasumsikan locus delict mengacu pada KUHP yang mana penafsirannya, jika dikaitkan cyber crime, belum tentu sama.

Penyelesaian Sengketa

Undang Undang ITE mengatur masalah penyelesaian sengketa dalam pasal 38 dan 39. Pasal tersebut mengatakan bahwa setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap penyelenggara suatu sistem elektronik dan atau menggunakan Teknologi Informasi yang menimbulkan kerugian. Sedangkan dipasal selanjutnya, Undang Undang ini mengatakan bahwa gugatan juga bisa dilakukan secara class action, dimana gugatan dilakukan secara perwakilan terhadap suatu penyelenggaran sistem elektronik dan atau pengguna Teknologi Informasi yang merugikan masyarakat. Undang Undang ini memberikan pilihan kepada para

6 Darrel C. Menthe, Jurisdiction In Cyberspace:A Theory of International Spaces,4 Mich. Telecomm. Tech. L. Rev.69 (1998) available at <http://www.mttlr.org/volfour/menthe.pdf>.

7 Ibid 7 Ibid

Umumnya, dalam masalah transaksi bisnis, pasal yang kerap kali digunakan untuk menjerat pelaku penipuan adalah pasal 28 yang berbunyi:

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.”

Sanksi pidana yang dapat dikenakan terhadap pelaku kejahatan terdapat dalam pasal 45 ayat (2) dimana dikatakan bahwa:

“Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) atau (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu miliyar rupiah)”.

Namun meskipun Undang Undang ITE telah mengatur tentang penyelesaian sengketa, namun kenyataannya dari pengamatan peneliti terhadap pelaku bisnis online, penggunaan pasal ini jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena banyak konsumen bisnis online merasa bahwa jumlah kerugian terlalu sedikit sehingga akan tidak efisien jika dilakukan penggugatan. Padahal jika ditinjau ulang, pengusaha yang menggunakan cara online dalam menjual produknya bisa saja melakukan penipuan ke banyak orang, meskipun dari korban korbannya tidak ada yang mengadukan ke pihak kepolisian karena jumlah kerugian yang dianggap terlalu kecil.

Sertifikasi Keandala

Undang Undang ITE dalam memberikan rasa aman kepada konsumen telah mengamanatkan adanya Lembaga Sertifikat Keandalan yang disebutkan dalam pasal 10 yang berbunyi:

(1) Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan (2) Ketentuan mengenai pembentukan lembaga sertifikasi keandalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Sertifikasi keandalan yang dimaksud Undang Undang ITE adalah suatu bukti bahwa pelaku usaha yang melakukan perdagangan secara elektronik layak untuk berusaha setelah melalui penilaian dan audit dari badan yang berwenang. Bukti telah dilakukan Sertifikasi

Keandalan ditunjukkan dengan adanya logo sertifikasi berupa trust mark pada laman atau home page pelaku usaha tersebut.

Pengaturan lebih lanjut tentang Sertifikasi Keandalan terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elktronik tepatnya pada pasal 1 tentang ketentuan umum dan pasal 42 tentang mekanisme. Pasal 1 tersebut mendefinisikan bahwa sertifikasi Keandalan adalah dokumen yang menyatakan Pelaku Usaha yang menyelenggarakan Transaksi Ekonomi telah lulus audit atau uji kesesuaian dari lembaga Sertifikasi Keandalan. Pasal 42 nya menyatakan bahwa sertifikasi ini bersifat pilihan, bukan kewajiban.

Adanya sertifikasi keandalan ini tentulah merupakan ide yang amat baik untuk melindungi konsumen. Namun sayangnya, hingga kini, di Indonesia belum ada lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikasi keandalan ini. Sedangkan di luar negeri, telah ada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang sertifikasi pelaku usaha online, seperti McAfee Secure, Trust Guard, VerySign, Trustweb, dan sebagainya.

Kesimpulan

Undang Undang ITE tidak mengatur secara tegas tentang masalah hukum seperti penipuan atau wan prestasi yang dilakukan dalam transaksi E-Commerce. Pasal yang dapat dijadikan rujukan hanyalah pasal 28 yang isinya ancaman pidana bagi mereka yang menyebarkan informasi bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen. Tidak adanya pasal yang secara tegaas mengatur tentang penipuan atau wanprestasi berakibat pada bahwa akhirnya Lex Specialist ini tidak terlalu berimplikasi karena yang akan digunakan akhirnya kembali ke KUHP dan BW.

Pengaturan yang masih belum jelas juga adalah mengenai locus delict. Meskipun UU ITE mengatur tentang pidana, namun, penjelasan tentang cara menentukan locus delict tidak diatur. Hal ini berbeda dengan Undang Undang ITE di Amerika, dimana untuk menentukan locus delict, Amerika memiliki 3 cara yang dikenal sebagai uploader and downloader location, server location, dan international space. Karena ketiadaan aturan tersebut, penegak hukum merujuk ke Amerika dalam menentukan locus delic nya.

Dalam menjamin keamanan para user, UU ITE pun telah mengamanarkan adanya sertifikasi keandalan, sebuah mekanisme penilaian apakah suatu pelaku usaha online patut dipercaya atau tidak. Namun pelaksanaan dari sertifikasi ini belum ada.

Dalam penyelesaian sengketa, UU ITE mengatur baik itu perdata maupun pidana. Perdata pun tak dibatasi hanya pada aduan individu, melainkan dapat pula berupa Class Action.

BAB III PERATURAN DALAM FORUM JUAL BELI ONLINE

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati Forum Jual Beli online yang ada di Indonesia. Selama penelitian kami, kami menemukan bahwa masalah hukum sering ditemukan di Forum Jual Beli online sebagai berikut:

KASKUS

Kaskus merupakan situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia dan penggunanya disebut Kaskusker. 8 Berdasarkan info resmi dari website Kaskus.co.id,

KASKUS didirikan pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Andrew Darwis, Ronald, dan Budi membuat KASKUS untuk memenuhi tugas kuliah mereka. KASKUS sendiri bertujuan untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui berita- berita Indonesia yang diterjemahkan.

Kaskus secara umum dibagi menjadi dua bagian, Forum dan Forum Jual Beli. Di dalam “Forum”, terdapat 55 kategori yang masing masing terdapat sub kategori lebih detilnya. Forum

tersebut diantaranya forum tentang Anime dengan sub forum manga, TokuSenKa, Western Comic, Forum Amerika dengan sub forum Canada, Forum Berita dan Politik dengan Berita Luar Negeri dan sebagainya. Masing masing sub forum tersebut memiliki skup yang lebih kecil lagi yang disebut sebagai “thread” atau ruang diskusi mengenai satu isu spesifik. Sedangkan didalam Forum Jual Beli, terdapat 31 kategori barang yang diperjual belikan, diantaranya Tiket, Elektronik, Kamera dan aksesoris, Makanan, dan berbagai barang lainnya. Jumlah member

kaskuser sendiri kini mencapai sekitar 6.5 juta member. 9

Aturan main di Forum Jual Beli Kaskus

Sebagai suatu forum jual beli yang bisa dianalogikan sebagai masyarakat, Kaskus FJB memiliki aturan main tersendiri . Seperti aturan pada umumnya, terdapat pula kesepakatan mengenai istilah. Kaskus memiliki puluhan istilah yang digunakan bagi kalangan membernya sendiri. Istilah istilah tersebut diantaranya:

1. Juragan/Juraganwati : Panggilan untuk sesama pengguna Kaskus. Juragan untuk penggna laki-laki dan Juraganwati untuk pengguna perempuan.

8 Ken dan Kaskus, diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 14.31 dalam http://tekno.kompas.com/read/2013/06/29/1351248/ken.dan.kaskus.kisah.nekat.membangun.kaskus

9 http://support.kaskus.co.id/about/sejarah_kaskus.html

2. Agan/Aganwati : Kependekan dari Juragan/Juraganwati.

3. Kaskuser : Pengguna Kaskus (dan juga istilah yang menyebutkan peringkat Kaskus).

4. PertamaX : Gabungan dari kata Pertama + X (kali) yang digabung jadi satu (=Pertama kali) sehingga mendekatkan pada produk bahan bakar non subsidi dari Pertamina yaitu Pertamax, yang artinya pertama kali memposting balasan dari sebuah Thread.

5. Trit : Kependekan dari Thread (Halaman berisi suatu topik yang dibuat oleh seorang Kaskuser).

6. TS : Kependekan dari Thread Starter (Kaskuser yang memulai atau membuat sebuah Thread).

7. Cendol/Ijo-ijo/GRP : Sebutan lain dari Good Reputation Point, poin reputasi bagus seorang Kaskuser. Merupakan hal yang paling diinginkan dari seorang Kaskuser. GRP diberikan oleh Kaskuser lain yang sudah mencapai ISO 2000, bila thread yang dibuat oleh thread starter dianggap bagus. Dalam Kaskus, GRP sering dijadikan bahan taruhan ketika sedang berlangsung sebuah pertandingan di dunia nyata.

8. Bata merah/BRP : Sebutan lain dari Bad Reputation Point, poin reputasi buruk seorang Kaskuser. Merupakan hal yang paling dihindari oleh kebanyakan Kaskuser. BRP diberikan oleh Kaskuser lain yang sudah mencapai ISO 2000 bila thread yang dibuat oleh thread starter dianggap buruk. Beberapa Kaskuser menganggap BRP sebagai hal yang patut dibanggakan, dan justru meminta BRP pada setiap thread yang dibuatnya.

9. ISO 2000 : Tingkatan yang diperlukan untuk bisa memberi CENDOL dan BATA. Disebut ISO 2000 karena untuk mencapai tingkatan ini harus mendapat 2000 postingan. Kata ISO kemungkinan berasal dari bahasa Jawa “Iso” yang artinya “bisa”. Adapula yang berpendapat bahwa ISO berasal dari International Standard for Organization (ISO 9000:2000).

10. Kulkas : Kata lain dari Control Panel , tempat untuk melihat jumlah BRP dan/atau GRP yang telah diterima.

11. Maho : Kependekan dari “Manusia Homo”, merupakan kata ejekan dalam Kaskus.

12. TKP : Kependekan dari “Tempat Kejadian Perkara”, pengganti kata link.

14. Momod : Slang dari Moderator Kaskus.

15. Enthusiast : Tag spesial bagi kaskuser yang berkontribusi pada sub-forum tertentu (kecuali FJB). Diberikan berdasarkan pertimbangan dari moderator masing-masing 15. Enthusiast : Tag spesial bagi kaskuser yang berkontribusi pada sub-forum tertentu (kecuali FJB). Diberikan berdasarkan pertimbangan dari moderator masing-masing

16. KSP : Kependekan dari subforum Kritik, Saran, dan Pertanyaan.

17. Main tenis : Bahasa Kaskus untuk Maintenance.

18. No afgan : Bahasa Kaskus untuk jangan sadis menawar harga dalam Forum Jual Beli (FJB).

19. BB+17 : Bahasa Kaskus untuk Buka-Bukaan +17 = gambar dewasa untuk 17 tahun ke

atas. Biasanya digunakan untuk gambar pornografi ataupun gambar semi-porno.

20. Gan : Bahasa Kaskus kependekan kata juragan , panggilan atau kepada sesama member Kaskus.

21. Pejwan : Bahasa Kaskus dari Page One. Berasal dari bahasa Inggris kemudian dieja.

22. Jebakan Betmen : Istilah yang biasa digunakan oleh kaskuser ketika ada link yang menjebak.

23. Mejeng : Slang dari Pajang/Pamer.

24. Junk : Post sampah yang isinya tidak penting. Contoh : Nice Info Gan!

25. Alay atau 4l4y : Kependekan dari Anak layangan atau arti dari Kampungan/Lebay.

26. Pertamax Hunter : Pemburu Pertamax (dengan cara mencari thread yang jumlah postingannya 0).

27. COD : Merupakan singkatan dari Cash on Delivery; istilah dalam Forum Jual Beli (FJB) dimana uang tunai diberikan saat pembeli dan penjual berjumpa di tempat perjanjian.

28. WTB : Merupakan singkatan dari Want to Buy, dimana seorang Kaskuser sedang mencari suatu barang di Forum Jual Beli (FJB).

29. WTS : Merupakan singkatan dari Want to Sell, dimana seorang Kaskuser sedang menjual suatu barang di Forum Jual Beli (FJB).

30. Sotosop : Istilah untuk menyebutkan gambar-gambar hasil manipulasi menggunakan aplikasi komputer.

31. Nubitol : Istilah untuk menyebut Newbie yang tidak membaca rules/melanggar rules.

32. +1 : Istilah untuk menambah postingan.

33. Barcen : Singkatan dai Barter Cendol. Kegiatan yang sering dilakukan pada member yang sudah ISO 2000.

34. Spidol : Singkatan dari Speedy Dodol. Dodol artinya koneksi lambat.

35. Kirbal : Singkatan dari Kirim balik.

36. Fullbar : Istilah untuk menyebutkan jumlah balok cendol maksimal yang ditampilkan pada user = 11 balok = 1500 GRP/cendol

Sedangkan aturan yang ada dalam Forum Jual Beli online seperti yang dikutip dari Admin Kaskus adalah :

1. Tidak boleh bantu membantu BUMP

BUMP adalah istilah yang dipakai pada forum jual beli di kaskus. Kata BUMP lebih mengarah pada memunculkan postingan penjual dikaskus kembali setelah postingannya menghilang karena tertutup oleh postingan penjual lain. BUMP ini sama seperti istilah pada facebook yang menggunakan kata "up" saat postingan jualan di facebook seorang penjual sudah tertutupi oleh postingan lain sehingga tidak muncul bagian teratas suatu grup di FB (facebook). kira-kira seperti inilah contoh BUMP atau UP kalau di facebook : Pada peraturan pertama FJB di kaskus, pembeli, teman pembeli, teman penjual, atau siapapun dilarang membantu mem-BUMP atau meng-UP postingan lapak seseorang, karena dianggap mengganggu postingan orang lain. Otomatis apabila dilakukan secara terus menerus (apalagi dibantu orang) maka dianggap sebagai spamming / terus-terusan dan di kaskus dikenakan sanksi postingan itu dihapus untuk peringatan, bahkan akun kaskus penjual dan yang membantu mem-BUMP tersebut akan di banned (dihapus) oleh operator kaskus.

2. Tidak menjual obat obatan atau narkoba

Dalam FJB (Forum Jual Beli) di kaskus, postingan menjual obat-obatan dan narkoba DILARANG karena dianggap membahayakan konsumer yang membelinya. Operator menganggap obat-obatan sudah menjadi kerjanya para dokter, bukan penjual obat di forum seperti ini. Operator juga tidak bertanggung jawab jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itulah operator kaskus akan mengunci akun si penjual yang berani menjual obat-obatan di FJB dan akun orang tersebut di banned.

3. Tidak boleh adanya nomor telepon wanita panggilan, prostitusi, dan semacamnya

Dalam FJB kaskus, pencantuman nomor telepon dilarang. Apabila ingin memberikan nomor telepon cukup lewat message (Personal Message) atau penjual nomor telepon cewek, misalnya : "nih ada cewek kesepian mau curhat, yang minat silahkan hubungi :08xx-xxxxxxxx". Terhadap pelanggaran aturan nomor 3, operator kaskus akan mem-banned langsung akun orang itu.

4. Larangan diskusi atau ngobrol Aturan ke 4 ini lebih mengarah pada percakapan antara pembeli dan penjual di

postingan si penjual yang mengakibatkan terjadi terus-menerus (spamming) sehingga postingan si penjual yang mengakibatkan terjadi terus-menerus (spamming) sehingga

5. Postingan Double/ memposting hal yang sama

Apabila ada penjual yang memposting postingan yang sama di berbeda forum, misalnya: penjual mem-posting di kaskus kalau dia menjual handphone, tentunya dia harus memposting jualannya di forum handphone, tetapi dia juga memposting jualannya itu di forum jual beli mobil. Jika ketahuan, tanpa diberikan peringatan lagi, operator akan membanned akun penjual itu.

6. FJB adalah forum jual beli, bukan forum link menuju website anda untuk beli

Biasanya penjual akan memberikan gambar contoh barang kepada pembeli lewat link website yang dicantumkan di postingan jualannya. FJB merupakan forum bersama, bukan forum pribadi. Apabila ketahuan memberikan link tanpa ada keterangan apapun (hanya tercantum link saja) maka langsung dibanned akun tersebut oleh operator kaskus.

7. Tanda-tanda yang mengantarkan orang kepada barang dagangan anda di postingan orang dianggap sebagai "Maling" kostumer orang lain, misalnya :

A berjualan mobil di kaskus, B ingin menanyakan harga mobil yang di jual A di bagian komentar. Tiba-tiba C memberikan semacam tanda atau sejenisnya di bagian kotak komentar postingan A tadi, sehingga B penasaran dan mengklik tanda itu dan mengantarkan B ke postinga barang dagangan C yang kebetulan menjual mobil juga. Otomatis dianggap sebagai "Maling" rezeki orang. Sanksinya langsung di banned oleh operator kaskus.

8. Pertukaran Barang tidak boleh dilakukan di FJB kaskus

FJB Kaskus adalah forum khusus jual beli, bukan forum tukar menukar barang. Yang ketahuan melakukannya, postingan tersebut akan di hapus tanpa pemberitahuan. Apabila berlanjut (tidak jera untuk terus melakukan maka akun di banned tanpa ampun oleh operator kaskus.

9. Membuat ID dengan menjual barang yang sama

Seperti halnya Spamming, tetapi lebih ke arah akun daripada komentar. Si penjual membuat banyak akun di kaskus tetapi barang dagangannya sama yang dimaksudkan oleh si penjual agar barang dagangannya cepat laku. Sanksinya tanpa pemberitahuan langsung di banned.

10. Membuat part 1, part 2, part 3

Si penjual membuat postingan jualannya dengan membuat part (bagian-bagian) misalnya :

Jual mobil bekas murah part 1. Postingan diatasnya : Jual mobil bekas murah part 2 dan seterusnya dengan akun yang sama. Sanksinya langsung di banned oleh operator.

11. Sundul/Bump/UP

Sundul hanya diperbolehkan 3 kali sehari saja untuk penjual yang ingin postingannya timbul di bagian atas lagi setelah tenggelam oleh postingan orang lain. apabila ketahuan lebih dari 3 kali apalagi dilakukan berulang-ulang, maka operator kaskus langsung membanned akun penjual itu.

12. Pembuatan Cross Linking

Crosslinking disini lebih mengarah pada "numpang" jualan di postingan seller lain, dengan cara menulis komentar di postingan seller lain tersebut tentang barang dagangan yang dijual oleh seller yang melakukan crosslinking ini dengan memberikan link menuju postingannya atau web jualannya dengan atau tanpa spoiler (contoh gambar jualannya), akan dibanned otomatis oleh operator jika ketahuan atau mendapat laporan.

13. Jumlah postingan berkurang

Sewaktu waktu postingan lama yang sudah tidak aktif akan dihapus oleh operator kaskus agar forum terlihat rapi dan penuh dengan postingan - postingan baru. Disarankan oleh operator untuk memback up postinga yang lama agar apabila sudah terhapus dapat di posting kembali.

14. Minimalkan thread aktif dalam satu sub-forum, apalagi barangnya sejenis

Contohnya adalah seperti ini : "permisi, numpang jualan ya, ini yang mau saya jual : Jual mobil honda jazz Jual mobil nissan jual mobil ferrari jual mobil kijang jual mobil triton."

dilihat dari contoh diatas, seller itu menjual 1 kategoti jenis barang, yaitu mobil, cukup dengan posting jual mobil, tidak perlu seperti diatas menyebutkan satu-satu. Apabila ketahuan akan di gabung seluruh postingannya dan dihapus demi kerapihan forum. Ada pengecualian terhadap peraturan ini, yaitu penjualan minimal 5 item dengan harga diatas Rp 1.000.000,- rupiah.

15. Gunakan fasilitas Multi-quote untuk mereply.

Terdapat sebuah quote yang berfungsi sebagai tanda untuk mereply/membalas komentar pembeli yang lebih dari 1. Hal ini dimaksudkan agar operator tidak salah paham Terdapat sebuah quote yang berfungsi sebagai tanda untuk mereply/membalas komentar pembeli yang lebih dari 1. Hal ini dimaksudkan agar operator tidak salah paham

waktu pembalasan komentarnya lebih dari 5 menit sehingga dianggap sebagai spamming atau bump yang diyakini operator sebagai cara penjual untuk memunculkan kembali postingannya melebihi batas yang telah ditentukan (3 kali sehari). Pelaku akan dikenakan sanksi banned pada akunnya.

16. Scammer (Tukang tipu/Penipu)

Operator kaskus menghimbau kepada seluruh kaskuser untuk mengikuti peraturan2 ini demi tercegah dari scammer (penipu): * Selalu Menukar Barang Langsung Didepan Muka - Ikuti Peraturan Ini, 99% SCAM tidak akan terjadi. Jika bertransaksi langsung, diharapkan selalu membawa teman juga. (lebih banyak lebih baik) * Jangan pernah mengirim uang melewati wire-transfer services * kaskus tidak pernah mengikuti atau mengawasi atau berturut-campur atas adanya semua transaksi yang terjadi di forum kaskus. - kita tidak menangani pembayaran, garansi, transaksi, dan seterusnya. * jangan pernah memberikan informasi-informasi finansial anda - seperti akun bank, ktp, dan sebagainya Jauhilah semua transaksi yang dilakukan dengan pengiriman barang - hanya scammer yang menawarkan "garansi" pada transaksi anda.

17. Promosi website dengan penuh advertisements (iklan)

Apabila dilakukan terus menerus oleh kaskuser yang melanggar aturan ini, akan otomatis dibanned oleh operator kaskus.

18. Memberikan sesuatu (gratis/tidak) dengan menerima email kaskuser

Penjual yang mengiming-imingi (menjanjikan) akan memberikan sesuatu dengan menyuruh kaskuser lain untuk menyerahkan emailnya, maka akan dibanned otomatis oleh operator kaskus apabila ketahuan. Pada dasarnya FJB kaskus ini khusus untuk jual beli bukan share email dan sebagainya.

19. "PERTAMAX"

promosi barang dagangan dengan mengatakan kalau barang dagangannya adalah yang terbaik dari yang lain (secara tidak langsung menjatuhkan reputasi penjual lain) , sebagai contoh : "silahkan beli di tempat gw aja, barang yang gw jual paling canggih dari yang lain, pertamax gan! h3h3... :d" Iklan tersebut akan langsung di banned tanpa pikir panjang oleh operator kaskus.

20. Tidak ada unsur-unsur Terrorisme

Segala macam postingan yang memiliki unsur terorsime, seperti contoh : "JUAL BOMB NUKLIR HARGA MURAH BUTUH UANG GAN! INI BOMB ASLI KALO GAK PERCAYA, KASIH ALAMAT LO, GW BOMB RUMAH LO".

Iklan seperti diatas juga langsung di banned dari forum jual beli kaskus. Operator kaskus menyatakan sepenuhnya mendukung peraturan pemerintah pengganti undang-undang RI tentang pemberantasan tindak pidana terorisme

TOKO BAGUS Gambaran Umum tokobagus.com

Tokobagus.com merupakan media jual beli online secara gratis, artinya setiap individu maupun perusahaan bisa mendaftar sebagai member di tokobagus.com dan mulai menjual barang dan jasa secara online, 24 jam sehari. Sumber revenue tokobagus.com diperoleh dari hasil penjualan “Promo Point”, penjualan space banner atau iklan di kantor.

Sejarah Perusahaan

Arnold Sebastian Egg, mendirikan tokobagus.com pada tahun 2005 yang berfokus pada penjualan barang-barang bekas. Arnold adalah pria Belanda yang sukses berbisnis jual beli online di Indonesia. Pria ekspatriat itu pertama kali datang ke Indonesia pada awal Januari 2000. Saat itu ia baru saja lulus kuliah di Belanda.

Perkembangan bisnis Tokobagus semakin meningkat. Situs tersebut menjadi pemain nomor satu di e-commerce untuk segmen classified advertising . Transaksi yang berhasil dikelola setiap bulan mencapai Rp 1,6 triliun. Sedangkan jumlah pengunjungnya mencapai 600 ribu orang setiap hari. Adapun omzet Tokobagus lebih banyak berasal dari pemasang iklan terutama dari korporasi atau promotion service .

Arnold sadar betul bahwa reputasi Tokobagus harus tetap baik di masyarakat. Sebab bila dalam transaksi ada yang bermasalah maka akan muncul kasus penipuan. Untuk itu sejak

1 Mei lalu diterapkan prosedur pre-moderasi di mana setiap postingan iklan difilterisasi dengan verifikasi harga, barang, dan pemasangnya. Dengan demikian orang merasa aman bertransaksi.

Pada tahun 2014 tokobagus.com mengubah situsnya menjadi olx.com untuk merebut pasar internasional. Dalam penelitian ini akan digunakan istilah tokobagus.com untuk merujuk pada istilah lama yaitu tokobagus.com.

Istilah yang Digunakan dalam Tokobagus.com

Berbeda dengan situs kaskus.com, tokobagus tidak memiliki banyak istilah karena dari konsep awalnya saja, tokobagus memang berbeda dengan kaskus.com.

Aturan Umum dalam tokobagus.com

Dalam penggunaan website tokobagus.com pengelola situs telah mempublikasikan peraturan umum mengenai penggunaan e-commerce tokobagus.com yang wajib untuk diketahui oleh pengguna (penjual dan pembeli) dalam rangka menciptakan iklim bertransaksi yang sehat. Peraturan yang dibuat adalah mejabarkan hak dan kewajiban antara pengguna dan pengelola situs.

1. Aturan mengenai Moderasi

Moderasi adalah proses Quality Control terhadap iklan yang telah di submit oleh pemasang iklan. Proses moderasi ini nantinya akan menentukan apakah iklan tersebut layak untuk ditayangkan atau tidak ditayangkan sama sekali. Tujuan mengapa iklan harus dimoderasi karena sesuai semangat Tokobagus.com untuk menciptakan konten situs berkualitas yang mendukung iklim jual-beli online yang 'sehat'

Proses moderasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Dilakukan pengecekan gambar/foto yang digunakan oleh pemasang iklan.

2. Dilakukan pengecekan judul dan isi/deskripsi terhadap produk/barang/jasa yang dijual.

3. Pengecekan harga produk/barang/jasa yang ditawarkan.

4. Apabila pengecekan terhadap judul, isi/deskripsi, gambar produk/barang/jasa dan harga yang dijual sudah dilakukan dan saling berhubungan lalu tidak terdapat unsur-unsur yang melanggar aturan umum situs Tokobagus.com dan hukum yang berlaku di Indonesia, maka iklan tersebut akan disetujui untuk ditayangkan pada situs Tokobagus.com Sehingga dengan begitu iklan yang dimoderasi haruslah memenuhi ketentuan sebagai

berikut:

1. Iklan tidak boleh bertentangan dengan Hukum Indonesia

2. Barang/ Produk/Jasa yang ditawarkan bukan produk tiruan/ imitasi/ replika/bajakan.

3. Barang/Produk/Jasa yang ditawarkan tidak melanggar hak cipta.

4. Iklan yang sesuai dengan aturan umum yang ditetapkan oleh situs Tokobagus.com. Akibat dari moderasi yaitu penayangan iklan tidak dapat sekaligus langsung tayang pada situs. Proses moderasi membutuhkan waktu 3 - 6 jam, apabila iklan anda lolos proses moderasi Tokobagus.com akan mengirimkan email notifikasi untuk penayangan iklan yang anda pasang. Tokobagus.com tidak mengirimkan pemberitahuan apabila iklan penjual tidak Tokobagus.com tayangkan.

Namun lucunya, meskipun telah ada aturan mengenai moderasi, pihak tokobagus.com pernah kecolongan dalam memeriksa konten iklan. Mekanisme moderasi merupakan salah satu quality control dalam situs tokobagus.com. Kasus terbaru seperti yang dipublikasikan oleh Tempo.com pada tanggal 8 Februari 2013. Kasus ini terjadi ketika tokobagus.com masih menggunakan alamat situs tokobagus.com.

Gambar 2.3 Publikasi Penjualan Bayi di Tokobagus.com (tokobagus.com) pada 2013

Pada akhir Desember 2012 hingga awal Januari 2013, muncul iklan penjualan bayi di situs Tokobagus.com. Dua bayi tersebut dijual masing-masing Rp 10 juta. Pelaku pemasang iklan ini dapat dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak.