PERAN KOPERASI DALAM EKONOMI KERAKYATAN

PERAN KOPERASI DALAM EKONOMI KERAKYATAN
PENELITIAN ILMIAH
Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai
gelar setara Sarjana Muda Jurusan Manajemen Jenjang Strata
Satu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Nama
NPM
Jurusan
Pembimbing

: Ineu Maelani
: 13210547
: Manajemen
: Nurhadi,SE,AK,MM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011


ABSTRAK
Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi di bidang kesejahteraan anggota, Koperasi
Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang/badan
hukum koperasi yang merupakan atas susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan. Koperasi Indonesia adalah kumpulan dari orang secara bersama-sama bergotongroyong berdasarkan persamaan kerja untuk memajukan kepentingan perekonomian anggota dan
masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran koperasi dalam memajukan
perekonomian di Indonesia dan mengetahui bagaimana peran koperasi dalam ekonomi
kerakyatan . Penelitian ini juga berguna untuk mahasiswa/i menambah ilmu pengetahuan tentang
wadah koperasi yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Metode penelitian
yang dilakukan studi kepustakaan yaitu penulis melakukan penelitian kepustakaan yang relevan
dengan apa yang akan dibahas. Penelitian dilakukan dengan mengambil objek penelitian pada
salah satu koperasi yaitu koperasi Credit Union (CU) dimana penulis mendapatkan informasi
mengenai bagaimana koperasi tersebut berpengaruh dalam ekonomi rakyat sekitar dan berperan
penting dalam ekonomi rakyat dan hasil penelitian berupa data yang menginformasikan bahwa
koperasi Credit Union salah satunya sangat berperan penting dalam ekonomi rakyat dan mampu
memiliki peran yang strategis dan potensial dalam mewujudkan ketangguhan ekonomi
kerakyatan, sehingga pada akhirnya akan menciptakan masyarakat sejahtera dan mandiri.
Berbagai program dan kegiatan ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui kopreasi, bukan
hanya berimplikasi terhadap kesejahteraan anggota, lebih dari itu, karya nyata koperasi
memberikan pangaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial kemasyarakatan, sehinga

mampu meningkatkan pendapatan dan pencapaian berbagai program pemerintah, dengan
demikian semakin memperkuat eksistensinya ditengah-tengah masyarakat.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Hampir setiap orang mengenal Koperasi. Walaupun perdefinisi Koperasi dipahami secara
berbeda-beda, tetapi secara umum koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang unik.
Beberapa pengertian Koperasi menyebutkan, “Koperasi adalah suatu perkumpulan orang,
biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi
perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara
terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang
sesuai dengan usaha yang mereka lakukan (ILO, 1966 dikutip dari Edilius dan Sudarsono,1993).
Pengertian lainya menyebutkan, “Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah
untuk membela keperluan hidupnyadengan ongkos semurah-murahnya,itulah yang dituju. Pada

koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Hatta,1954). Dari definisi-definisi
tersebut bisa dilihat bahwa dalam Koperasi Setidak- tidaknya terdapat dua unsur yang yang
saling berkaitan satu sama lain. Unsur
pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsure kedua adalah unsur sosial . Sebagai suatu

bentuk perusahaan, Koperasi berusaha memperjuangkan pemenuhan kebutuhan ekonomi para
anggotanya secara efisien. Sedangkan sebagai perkumpulan Orang, Koperasi memiliki watak
sosial. Keuntungan bukanlah tujuan utama Koperasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Bung
Hatta (1954), yang lebih diutamakan dalam koperasi adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi
para anggotanya. Dilihat dari yang telah diutarakan diatas, Koperasi tampak memilikihubungan
dengan Ekonomi Kerakyatan yang saat ini sedang ramai dibicarakan dan dijadikan slogan oleh
para Capres.Isu ekonomi memang menjadi tema utama saat ini. Ekonomi Kerakyatan biasa
dikenal orang sebagai paham ekonomi yangberpihak pada rakyat. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah rakyat miskin. Tentunya Ekonomi kerakyatan sangat diminati oleh kalangan menengah
kebawah yang menganggap bahwa paham ini adalah paham yang tepat. Tampak jelas koperasi
berhubungan dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi Kerakyatan berpihak pada rakyat miskin
dan Koperasi memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Oleh karena itu saya mengangkat judul “PERAN
KOPERASI DALAM EKONOMI KERAKYATAN”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peran Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan
2. Apakah koperasi memiliki peran penting dalam Ekonomi Kerakyatan?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran Koperasi dalam Ekonomi

Kerakyatan dan apakah Koperasi memiliki peran penting dalam Ekonomi Kerakyatan.
1.4. Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan diatas, makalah ini bermanfaat sebagai sarana pemberian informasi
yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk bahan pemikiran tentang peran Koperasi. Sehingga
dapat memacu pembaca untuk mengembangkan koperasi menjadi lebih baik, dan bisa lebih
memperhatikan Koperasi.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian yang lebih jelas
dan sistematis agar mempermudah bagi pembaca dalam memahami penulisan penelitian ini. Dari
masing-masing bab secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan tentang Pengertian, Prinsip,Jenis,Fungsi dan Manfaat Koperasi.
Selain itu juga menguraikan tentang Ekonomi Rakyat dan Kerakyatan , Sistem serta Ciri-ciri
Ekonomi Kerakyatan dan Peran Koperasi Dalam Ekonomi Rakyat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang Metode Penelitian, Populasi Teknik Pengumpulan Data,

Teknik Analisis Data.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan tentang Kesimpulan Hasil Analisis Data, serta Saran-saran yang
dapat diberikan kepada Koperasi di Indonesia saat ini.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian, Prinsip dan Jenis Koperasi
2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari kata cooperative, yang berarti usaha bersama. Dari berbagai definisi yang
ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian koperasi, yaitu: koperasi
adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan kepentingan ekonomi sama,
yang ingin dipenuhi secara bersama melalui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan
diawasi secara demokratis; koperasi adalah perusahaan, dimana orang-orang berkumpul tidak
untuk menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan kebutuhan dan
kepentingan ekonomi; dan koperasi adalah perusahaan yang harus memberi pelayanan ekonomi
kepada anggota. Sedangkan menurut Undang-Undang Perkoperasian Nomor 12 Tahun 1967,
Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang/badan hukum koperasi yang merupakan atas susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan azas kekeluargaan. Koperasi Indonesia adalah kumpulan dari orang secara bersamasama bergotong-royong berdasarkan persamaan kerja untuk memajukan kepentingan

perekonomian anggota dan masyarakat umum. Selain itu Koperasi juga merupakan badan usaha
yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33
ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai
soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem
perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi
ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan
kesejahteraan anggota.
2.1.2 Prinsip Koperasi
Koperasi bersifat gotong royong, kerja sama dan mempunyai solidaritas yang kuat. Didalam
perkoperasian secara langsung mendidik anggotanya untuk hidup hemat, suka menabung,
menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain, menjauhi sifat boros, dan tidak bergaya hidup
mewah. Pengertian organisasi ekonomi dalam UUD Nomor 12 Tahun 1967 menggariskan bahwa
koperasi adalah organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengertian organisasi ekonomi dalam

undang-undang tersebut dimana koperasi diberikan kebebasan berusaha dan mencari keuntungan
yang wajar bagi kepentingan anggotanya dengan tidak mengabaikan fungsi sosial sebagai watak
asli koperasi. Hal ini tercermin dalam pembagian keuntungan melalui dana-dana pembangunan,
dana sosial, dana pendidikan, dan lain-lain. Semakin besar keuntungan yang diperoleh koperasi,
emakin besar pula dana yang disediakan untuk pembangunan kesejahteraan sosial bagi seluruh

masyarakat wilayahnya.
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian disebutkan pada pasal 5
bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip koperasi.
Berikut ini beberapa prinsip koperasi :
1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3) Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh koperasi
dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4) Modal diberi balas jasa secara terbatas.
5) Koperasi bersifat mandiri.
2.1.3 Jenis Koperasi
Ciri-ciri organisasi koperasi berorientasi pada upaya peningkatan pendapatan masyarakat
golongan ekonomi lemah. Sesuai dengan pasal 1 Undang- Undang (UU) nomor 2/1992 tentang
perkoperasian, ciri-ciri koperasi sebagai badan usaha dapat dipertegas dan dirinci sebagai
berikut: dimiliki oleh anggota yang tergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan
ekonomi yang sama, para anggota bersepakat untuk membangun usaha bersama atas dasar
kekuatannya sendiri dan atas dasar kekeluargaan, didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan
diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya, dan tugas pokok badan usaha koperasi
adalah menunjang kepentingan ekonomi anggota dalam rangka memajukan kesejahteraan
anggota. Bentuk koperasi dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 1959 (Pasal 13 Bab IV)

ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan, penggabungan dan
perindukannya, yaitu koperasi primer, koperasi sekunder, koperasi pusat, koperasi gabungan, dan
koperasi induk.
Menurut Klasik, jenis koperasi ada 3, yaitu:koperasi pemakaian (koperasi warung, koperasi
sehari-hari, koperasi distribusi, warung andil, dan sebagainya), koperasi penghasil atau koperasi
produksi, dan koperasi simpan-pinjam. Sedangkan berdasarkan aktivitas ekonomi para
anggotanya, jenis koperasi terbagi menjadi tiga, yaitu: koperasi produsen, koperasi konsumen,
dan koperasi kredit atau jasa pembiayaan.
2.2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat Koperasi
2.2.1 Fungsi Koperasi
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi di
Indonesia seperti berikut ini:

1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatka kesejahteraan ekonomi dan sosial
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil. Melalui
koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan,
sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki
peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat
pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.

2) Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama
ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada
umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi
anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha
sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara
itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi Sebagai salah satu
pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab
untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi
lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk
perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem

perekonomian Indonesia. Dengan demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk
memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat
mengemban amanat dengan baik.

2.2.2 Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Prinsip koperasi
keanggotaan bersifat sukarela pengelolaan secara demokratis, pembagian SHU sebanding dengan
besar jasa usaha dan kemandirian. Anggota koperasi wajib membayar iuran pokok, iuran wajib,
dan iuran sukarela. Unsur yang ada pada lambang koperasi adalah rantai, gigi roda, padi kapas,
timbangan, bintang perisai, pohon beringin, tulisan koperasi Indonesia, dan warna merah putih.

Anggota wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Setiap akhir tahun
dalam tutup buku diadakan Rapat Anggota. Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,
dan hibah. Modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank dan lembaga
keuangan lainnya,penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah. Selain
modal sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal
dari penyertaan. Modal penyertaan bersumber dari pemerintah maupun masyarakat.

2.2.3. Manfaat Koperasi

Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua bidang,
yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial.
Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi.
a) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi
dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa.
b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang
ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan agar
barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurangmampu.
c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak sematamata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota
berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangankoperasi.
e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektif dan membiasakan
untuk hidup hemat.
Manfaat Koperasi di Bidang Sosial
Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini.
a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.
b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubunganhubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.
c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat
kekeluargaan.
2.3. Pengertian Ekonomi Rakyat dan Ekonomi Kerakyatan
Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM Mubyarto, menjelaskan bahwa Ekonomi Rakyat adalah
kancah kegiatan ekonomi orang kecil (wong cilik), yang karena merupakan kegiatan keluarga,
tidak merupakan usaha formal berbadan hukum, tidak secara resmi diakui sebagai sektor
ekonomi yang berperanan penting dalam perekonomian nasional. Dalam literatur ekonomi
pembangunan ia disebut sektor informal, “underground economy“, atau “ekstralegal sector“.
Ekonomi kerakyatan menunjuk pada sila ke-4 Pancasila, yang menekankan pada sifat demokratis
sistem ekonomi Indonesia. Dalam demokrasi ekonomi Indonesia, produksi tidak hanya
dikerjakan oleh sebagian warga tetapi oleh semua warga masyarakat, dan hasilnya dibagikan
kepada semua anggota masyarakat secara adil dan merata (penjelasan pasal 33 UUD 1945).
Ekonomi rakyat memegang kunci kemajuan ekonomi nasional di masa depan, dan sistem

ekonomi Pancasila merupakan aturan main bagi semua perilaku ekonomi di semua bidang
kegiatan ekonomi.
Menurut San Afri Awang, Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, pengertian ekonomi
kerakyatan adalah tata laksana ekonomi yang bersifat kerakyatan yaitu penyelenggaraan
ekonomi yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan kemajuan ekonomi rakyat
yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat kecil.
2.4. Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan
Menurut San Afri Awang, sistem ekonomi kerakyatan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Peranan vital negara (pemerintah). Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD
1945, negara memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem ekonomi kerakyatan.
Peranan negara tidak hanya terbatas sebagai pengatur jalannya roda perekonomian. Melalui
pendirian Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu untuk menyelenggarakan cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, negara
dapat terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan ekonomi tersebut.
Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan
daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang
seorang, sehingga memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang
berkuasa.
2. Efisiensi ekonomi berdasar atas keadilan, partisipasi, dan keberlanjutan. Tidak benar jika
dikatakan bahwa sistem ekonomi kerakyatan cenderung mengabaikan efisiensi dan bersifat
antipasar. Efisiensi dalam sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya dipahami dalam perspektif
jangka pendek dan berdimensi keuangan, melainkan dipahami secara komprehensif dalam arti
memperhatikan baik aspek kualitatif dan kuantitatif, keuangan dan non-keuangan, maupun aspek
kelestarian lingkungan. Politik ekonomi kerakyatan memang tidak didasarkan atas pemerataan,
pertumbuhan, dan stabilitas, melainkan atas keadilan, partisipasi, dan keberlanjutan.
3. Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah, mekanisme pasar, dan kerja sama
(cooperatif). Mekanisme alokasi dalam sistem ekonomi kerakyatan, kecuali untuk cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, tetap
didasarkan atas mekanisme pasar. Tetapi mekanisme pasar bukan satu-satunya.
Selain melalui mekanisme pasar, alokasi juga didorong untuk diselenggarakan melalui
mekanisme usaha bersama (koperasi). Mekanisme pasar dan koperasi dapat diibaratkan seperti
dua sisi dari sekeping mata uang yang sama dalam mekanisme alokasi sistem ekonomi
kerakyatan.
4. Pemerataan penguasaan faktor produksi. Dalam rangka itu, sejalan dengan amanat penjelasan
pasal 33 UUD 1945, penyelenggaraan pasar dan koperasi dalam sistem ekonomi kerakyatan
harus dilakukan dengan terus menerus melakukan penataan kelembagaan, yaitu dengan cara
memeratakan penguasaan modal atau faktor-faktor produksi kepada segenap lapisan anggota
masyarakat. Proses sistematis untuk mendemokratisasikan penguasaan faktor-faktor produksi
atau peningkatan kedaulatan ekonomi rakyat inilah yang menjadi substansi sistem ekonomi
kerakyatan.
5. Koperasi sebagai sokoguru perekonomian. Dilihat dari sudut pasal 33 UUD 1945,
keikutsertaan anggota masyarakat dalam memiliki faktor-faktor produksi itulah antara lain yang

menyebabkan dinyatakannya koperasi sebagai bangun perusahaan yang sesuai dengan sistem
ekonomi kerakyatan. Sebagaimana diketahui, perbedaan koperasi dari perusahaan perseroan
terletak pada diterapkannya prinsip keterbukaan bagi semua pihak yang mempunyai kepentingan
dalam lapangan usaha yang dijalankan oleh koperasi untuk turut menjadi anggota koperasi.
6. Pola hubungan produksi kemitraan, bukan buruh-majikan. Pada koperasi memang terdapat
perbedaan mendasar yang membedakannya secara diametral dari bentuk-bentuk perusahaan yang
lain. Di antaranya adalah pada dihilangkannya pemilahan buruh-majikan, yaitu diikutsertakannya
buruh sebagai pemilik perusahaan atau anggota koperasi. Sebagaimana ditegaskan oleh Bung
Hatta, “Pada koperasi tak ada majikan dan tak ada buruh, semuanya pekerja yang bekerja sama
untuk menyelenggarakan keperluan bersama”.
Karakter utama ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi pada dasarnya terletak pada
dihilangkannya watak individualistis dan kapitalistis dari wajah perekonomian Indonesia. Secara
mikro hal itu antara lain berarti diikutsertakannya pelanggan dan buruh sebagai anggota koperasi
atau pemilik perusahaan. Sedangkan secara makro hal itu berarti ditegakkannya kedaulatan
ekonomi rakyat dan diletakkannya kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran orang seorang.
7. Kepemilikan saham oleh pekerja. Dengan diangkatnya kerakyatan atau demokrasi sebagai
prinsip dasar sistem perekonomian Indonesia, prinsip itu dengan sendirinya tidak hanya memiliki
kedudukan penting dalam menentukan corak perekonomian yang harus diselenggarakan oleh
negara pada tingkat makro. Ia juga memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menentukan
corak perusahaan yang harus dikembangkan pada tingkat mikro. Perusahaan hendaknya
dikembangkan sebagai bangun usaha yang dimiliki dan dikelola secara kolektif (cooperatif)
melalui penerapan pola-pola Kepemilikan Saham oleh Pekerja. Penegakan kedaulatan ekonomi
rakyat dan pengutamaan kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran orang seorang hanya
dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip tersebut.
Menurut Indra Gunawan, dosen FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pelaksanaan
ekonomi kerakyatan paling tidak memiliki lima ciri sebagai berikut:
1. Prinsip keadilan dan demokrasi ekonomi, kepedulian terhadap yang lemah, tanpa
membedakan suku, agama, dan gender.
2. Pemihakan, pemberdayaan, dan perlindungan terhadap yang lemah (UKMK, petani, dan
nelayan kecil mendapat prioritas).
3. Penciptaan iklim persaingan usaha yang sehat (UKMK diberi pelatihan, akses pada
permodalan, informasi pasar dan teknologi tepat guna).
4. Menggerakkan ekonomi daerah pedesaan termasuk daerah terpencil, daerah minus, dan daerah
perbatasan.
2.5. Tujuan dan Sasaran Sistem Ekonomi Kerakyatan
Menurut San Afri Awang Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, tujuan utama
penyelenggaraan sistem ekonomi kerakyatan pada dasarnya adalah untuk mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan kemampuan masyarakat dalam
mengendalikan jalannya roda perekonomian. Bila tujuan utama ekonomi kerakyatan itu
dijabarkan lebih lanjut, maka sasaran pokok ekonomi kerakyatan dalam garis besarnya meliputi
lima hal berikut:
1. Tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh anggota masyarakat.
2. Terselenggaranya sistem jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang membutuhkan,
terutama fakir miskin dan anak-anak terlantar.

3. Terdistribusikannya kepemilikan modal material secara relatif merata di antara anggota
masyarakat.
4. Terselenggaranya pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi setiap anggota masyarakat.
5. Terjaminnya kemerdekaan setiap anggota masyarakat untuk mendirikan dan menjadi anggota
serikat-serikat ekonomi.
Agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman, koperasi harus bisa memberikan sumbangan
nyata kepada pemberdayaan ekonomi rakyat. Jika hal ini tidak dilakukan maka koperasi yang
diharapkan akan menjadi sokoguru perekonomian nasional tidak akan mampu untuk bersaing
dengan pelaku ekonomi lain baik pemerintah maupun swasta.

2.6 Peran koperasi Dalam Ekonomi Rakyat
Kita tahu bahwa Ekonomi Kerakyatan adalah merupakan sebuah sistem perekonomian yang
ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Ekonomi Kerakyatan
memiliki prinsip bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan,selain itu ekonomi kerakyatan juga menginginkan kemakmuran rakyat. Prinsipprinsip ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam Koperasi. Dalam konteks ekonomi
kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua
warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya di bawah pimpinan
dan pengawasan anggota masyarakat sendiri (Mubyarto, 2002). Prinsip demokrasi ekonomi
tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan.
Hal ini menunjukan bahwa Koperasi memiliki peranan dalam Ekonomi Keakyatan karena
Koperasi merupakan bentuk perusahan, satu-satunya bentuk perusahaan yang sesuai dengan
Ekonomi Kerakyatan.
Peranan Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan bisa dilihat dari penjabaran yang lebih terperinci
mengenai Pengertian Koperasi di Indonesia ( lihat Anonim,1989). Pengertianya adalah sebagai
berikut :
• Kopoerasi didirikan atas dasar adanya kesamaan kebutuhan diantara para anggotanya,
Kebutuhan yang sama ini lalu diusahakan pemenuhnya melalui pembentukan perusahaan.
Dengan adanya perusahaan yang dimilki secara bersama-sama, maka diharapkan kebutuhan itu
dapat dipenuhi dengan cara yang lebih baik disbanding dengan dilakukan oleh masingmasinganggota secara perorangan
• Koperasi didirikan atas dasar kesadaran mengenai keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu
dipandang perlu untuk menyatukan diri demi keepentingan bersama yang lebih besar. Usaha itu
dilandasi oleh suatu cita-cita yang luhur untuk menolong diri sendiri atas dasar keyakinan akan
harga diri, kesadaran pribadi serta rasa setia kawan.
2.7. Peran Koperasi Credit Union dalam Ekonomi Rakyat
Koperasi merupakan sebagai wadah ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan prinsip
kekeluargaan dan kesejahteraan anggota. Karena Koperasi merupakan ujung tombak utama yang
diharapkan dapat menjangkau secara optimal, Koperasi dengan berbagai kegiatannya selama ini,

banyak mendukung kebijakan pemerintah dalam menggali potensi ekonomi kerakyatan, sehingga
ekonomi rakyat menjadi tangguh dan sejahtera. Kiprah koperasi telah mendapat dukungan,
pengakuan dan penghargaan, selain itu sebagai organisasi mitra pemerintah, karena koperasi
telah membuktikan kepedulian dan perhatian yang besar terhadap permasalahan sosial
kemasyarakatan. Demikian disampaikan Gubernur Kalbar Drs.Cornelis,MH ketika membuka
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Badan Koordinasi Credit Union Kalimantan Barat ( BKCUK)
yang berlangsung di Hotel Kapuas Palace, Kamis (22/4). Dengan jaringan yang terbesar sampai
pada tingkat bawah, koperasi memiliki peran yang strategis dan potensial dalam mewujudkan
ketangguhan ekonomi kerakyatan, sehingga pada akhirnya akan menciptakan masyarakat
sejahtera dan mandiri. Berbagai program dan kegiatan ekonomi masyarakat yang dilakukan
melalui kopreasi, bukan hanya berimplikasi terhadap kesejahteraan anggota, lebih dari itu, karya
nyata koperasi memberikan pangaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial kemasyarakatan,
sehinga mampu meningkatkan pendapatan dan pencapaian berbagai program pemerintah, dengan
demikian semakin memperkuat eksistensinya ditengah-tengah masyarakat. Salah satu yang
sangat berhasil dalam mengelola Koperasi Credit Union yang sangat berkembang dan maju, oleh
sebab itu, khususnya Pemerintah Kalbar, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada
seluruh jajaran penurus dan managemen Badan Koordinasi Credit Union (BKCU) Kalbar, dalam
usaha dan kerja kerasnya dalam mengembangkan dan memajukan kehidupan koperasi selama
ini.
Sebagai suatu proses, dinamika kiprah aktifitas BKCU Kalbar, tentunya akan selalu mengalami
pasang surut, sebaiknya hal itu dapat dijadikan factor pendorong untuk lebih meningkatkan
kualitas untuk meraih prestasi yang lebih baik. Upaya untuk mewujudkan harapan tidaklah
mudah untuk dicapai, karena berbagai hambatan dan rintangan yang bersumber dari kondisi
sosial masyarakat, semuanya itu akan berkembang seiring perjalan waktu, dengan perkembangan
dan kemajuan masyarakat, maka dalam rangka mengantisipasi tuntutan dan tantangan kedepan,
dalam menuju kondisi yang diinginkan , melalui RAT BKCU Kalbar, diharapakan agar dapat
dicarikan dan dikembangkan ide dan pemikiran yang cerdas dan kreatif, hal tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan yang mampu memberikan kontribusi positif dalam menunjang segala
bentuk kegiatan, â€oeTegas Cornelis. Seperti yang dilaporkan panitia, RAT yang dikuti 197
peserta yang mewakili sebanyak 47 CU yang berasal dari beberapa Provinsai diantaranya Kalbar,
Kaltim, Kalteng, Maluku,Jawa, Papua, NTT, Sulawesi, Sumatra. Rapat ini akan berlangsung
selama tiga hari akan membahas laporan pertanggung jawaban pengurus serta membahas
program kedepan, sehingga Koperasi CU yang ada dibeberapa Provinsi dapat bekerja lebih
maksimal dalam rangka memajukan CU, sekaligus memberikan manfaat serta membantu
meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penulis mengambil objek penelitian terhadap Koperasi Credit Union dalam menganalisis
bagaimana peran koperasi tersebut dalam ekonomi rakyat.

3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ilmiah ini, Metode penelitian yang dilakukan studi kepustakaan yaitu penulis
melakukan penelitian kepustakaan yang relevan dengan apa yang akan dibahas
Penulis memperoleh data dari berbagai sumber, diantaranya adalah :
1. Dari literatur yang berkaitan dengan penulisan ilmiah ini.
2. Data yang bersumber dari media internet
3. Data yang bersumber dari buku-buku yang berkaitan tentang penulisan
3.2.1 Data kualitatif
Yaitu data yang tidak dinyatakan dengan angka tetapi berupa keterangan yang dapat memberikan
gambaran yang berkaitan dengan penulisan ilmiah

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Koperasi sangat

Indonesia,terutama dalam proses
berlangsungnya perekonomian Indonesia ditengah masyarakat. Hampir setiap orang mengenal
Koperasi. Walaupun perdefinisi Koperasi dipahami secara berbeda-beda, tetapi secara umum
koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang unik. Dilihatdari yang telah diutarakan
diatas, Koperasi tampak memilikihubungan dengan Ekonomi Kerakyatan yang saat ini sedang
ramai dibicarakan dandijadikan slogan oleh para Capres.Isu ekonomi memang menjadi tema
utama saatini. Ekonomi Kerakyatan biasa dikenal orang sebagai paham ekonomi yangberpihak
pada rakyat. Dalam hal ini yang dimaksut adalah rakyat miskin. Tentunya Ekonomi kerakyatan
sangat diminati oleh kalangan menengah kebawah yang menganggap bahwa paham ini adalah
paham yang tepat. Tampak jelas koperasi berhubungan dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi
Kerakyatan berpihak pada rakyat miskin dan Koperasi memperjuangkan kebutuhan ekonomi
para anggotanya dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
kehadiran Koperasi ditengah-tengah masyarakat sangatlah penting untuk membantu masyarakat
itu sendiri serta mengurangi beban pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian negara.
berperan

penting ditengah

masyarakat

Dengan adanya koperasi, terutama bagi rakyat-rakyat kecil sangatlah penting, karena, mulai dari
petani yang memerlukan pupuk dan alat pertanian , nelayan yang memerlukan alat – alat
pelayaran , serta para pengusaha kecil yang mempunyai modal sedikit bias meminjamkan modal
kepada koperasi. Jadi koperasi di sana sangat lah menolong masyarakat, karena pelayanan yang
diberikan koperasi sangatlah banyak dan ikut membantu mensejahterakan masyarakat serta para
anggotanya , Jadi koperasi sangatlah membantu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan
dan mensejahterakan masyarakat dan anggotanya nya. Serta berperan besar untuk perubahan
ekonomi pada masyarakat.
4.2.2 Saran
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu
menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,
mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi
sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga

akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator
kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Sulit mewujudkan keamanan yang sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan dan tingkat
pengangguran yang tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi ketimpangan
ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika ketimpangan penguasaan
sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran
koperasi antara lain :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khusunya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang
memperlihatkan kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini merupakan
salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan koperasi.
Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu
bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam
Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia.
Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar. Jumlah ini
merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu
pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih
banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama anggotanya,mereka harus
diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan
kemampuan memahami jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk
pemerintah untuk dapat membangun mereka mencapai tujuannya baik sebagai
mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.
Dengan demikian pembangunan koperasi perlu diteruskan, karena pembangunan adalah proses,
memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam pelaksanaan,berkesinambungan untuk
mengatasi semua masalah yang muncul seperti masalah kemiskinan , jumlah pengangguran.
yang sangan mempengaruhi ekonomi rakyat dimasa depan.

DAFTAR PUSTAKA
Sukamdiyo dan Hendar. 1997. Ekonomi Koperasi. FE Undip-Untag, Semarang
Mubyarto. 1999. Reformasi Sistem Ekonomi Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi
Kerakyatan. Penerbit Aditya Media, Yogyakarta.
Sumber :

repository.ipb.ac.id/bitstream/handle
http://www.kba.averroes.or.id
wartawarga.gunadarma.ac.id
www.wikipedia.com
www.goggle.co.id
http://wirya12.blogspot.com/