LIBERALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM Impli (1)
LIBERALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Implikasinya Terhadap Sistem Pembelajaran Agama Islam Di Sekolah)
Rahmat Dosen PAI Institut Pesantren K.H Abdul Chalim
rahmatpaiikhac@gmail.com
Abstract
Humans (both teachers or learners) as the subject of education in nature is a creature who can think and be critical and able to read and change the reality of the world. Long before these teachings of Islam had earlier delivered it. The idea of liberalism (liberation) in education is the efforts to liberate human beings from the educational system is verbal, all naive, boring, and authoritarian cultures dictate and rule. Such educational practices can kill the critical and creative power of man himself. Therefore, such education should be abolished and replaced with the concept of education in accordance with the human character who has the instinct or the basis of freedom. While in Islamic education the essential concept of freedom must be in accordance with the value in the concept of Islam oriented not only to the world but also to achieve success, happiness, and prosperity in the afterlife.
Kata kunci: Liberalisme , Sistem, Pembelajaran Agama Islam
A. Pendahuluan
Tujuan pendidikan Islam tak tujuan final dari pendidikan, khususnya terpisahkan dari tujuan hidup manusia.
adalah untuk Baharuddin dan Moh. Makin menjelaskan
pendidikan
Islam
meningkatkan keimanan dan ketakwaan bahwa tujuan hidup manusia —yang juga
kepada Allah Swt.
berarti tujuan pendidikan Islam —adalah Namun demikian, belakangan mencari kebahagiaan duniawi –ukhrawi,
terdapat kekhwatiran terhadap semakin dengan mempertajam kesalehan sosial lewat
hilangnya tujuan pendidikan luhur tersebut. amr (perintah) berbuat baik kepada orang
Ekspansi liberalisme ke dalam dunia lain, dan mengembangkan sense of
terkecuali lembaga belonging (rasa ikut memiliki) melalui
pendidikan,
tak
pendidikan Islam, telah menjadikan larangan berbuat kerusakan dalam bentuk
beberapa lembaga pendidikan Islam, dalam apapun 1 . Untuk mencapai tujuan ini, maka
hal ini sekolah, justru melahirkan output potensi ruhaniah-jasmaniah dalam diri
yang memiliki pemikiran melenceng dan manusia harus benar-benar seimbang.
bahkan menentang Islam. Dalam beberapa Pengembangan potensi jasmani
kasus sebuah lembaga Islam tingkat dan rohani pada akhirnya bertujuan untuk
universitas, terindikasi melakukan pelecehan membentuk manusia yang abdullah:
terhadap ajaran dan nilai keislaman. Hal memanfaatkan hidup dan dirinya hanya
tersebut pada gilirannya ditakutkan akan untuk Allah. Karena memang pada dasarnya
menghancurkan nilai-nilai keimanan dan tujuan penciptaan manusia memang adalah
bahkan bisa menggiring mahasiswa ke arah untuk menyembah Allah sebagaimana
pemurtadan.
termaktub dalam al-quran, bahwa manusia
Adian Husaini, tidak
Menurut
STAIN/IAIN/UIN di Indonesia telah menyembahku. Dari itu jelaslah bahwa
terjangkiti virus liberalisme, khususnya paham humanisme sekuler dan relativisme
1 H. Baharuddin dan Moh. Makin, Pendidikan
kebenaran. Paham-paham liberal ini
Humanistik: Konsep, Teori, dan Aplikasi Praksis dalam
disebarkan
secara
massif sehingga
Dunia Pendidikan.... hlm., 114 Dunia Pendidikan.... hlm., 114
(swasta) terhadap semua macam bahkan menyalahkan ajaran-ajaran yang
barang. 4 telah ada dan pakem dalam Islam. 2 Term “liberal” diambil dari bahasa
Namun demikian, ada pula yang Latin liber artinya bebas dan bukan berpandangan bahwa liberalisme pemikiran
budak atau suatu keadaan dimana di dalam lembaga pendidikan Islam juga
seseorang itu bebas dari kepemilikan dibutuhkan
orang lain. Makna bebas kemudian objektivitas dan kebebasan dalam berpikir
untuk
mengembangkan
menjadi sebuah sikap kelas masyarakat serta menyampaikan gagasan. Ajaran
terpelajar di Barat yang membuka pintu liberalisme yang mengagungkan kebebasan
berfikir ( The old individu telah memberikan kebebasan untuk
kebebasan
Liberalism ).Dari makna kebebasan mengeksplorasi kemampuan berpikir dengan
berfikir inilah kata liberal berkembang baik, sehingga diharapkan akan lahir
sehingga mempunyai berbagai makna. pemikiran-pemikiran yang orisinal dan
Secara politis liberalisme adalah dapat mengembangkan sebuah keilmuan
ideologi politik yang berpusat pada seperti ilmu sains dan teknologi ke dalam
individu, dianggap sebagai memiliki dunia
hak dalam pemerintahan, termasuk kemajuan Barat dalam bidang sains dan
pendidikan
Islam. Mengingat
hak dihormati, hak teknologi tidak terlepas dari fondasi berpikir
persamaan
berekspresi dan bertindak serta bebas yang kuat.
ikatan-ikatan agama dan Tulisan ini sebagai studi atas
dari
konteks sosial konsep liberalisme dalam pendidikan Islam,
ideologi.Dalam
liberalisme diartikan sebagai adalah bentuk liberalisme dalam pendidikan Islam
suatu etika sosial yang membela di Indonesia, corak utama liberalisme
kebebasan (liberty) dan persamaan pendidikan, prinsip ideologi pendidikan
(equality) secara umum. Menurut liberal, dan implikasi liberalisme terhadap
Alonzo L. Hamby, Profesor Sejarah di perbaikan sistem pembelajaran agama Islam.
Universitas Ohio, liberalisme adalah
B. Pembahasan
paham ekonomi dan politik yang
1. Konsep Liberalisme dalam Pendidikan
menekankan
pada kebebasan
Islam
(freedom), persamaan (equality) dan
a.
kesempatan (opportunity). Liberalisme Perspektif Sejarah 5 Dalam Kamus Besar Bahasa
Sejarahnya paham liberalisme ini Indonesia liberalisme adalah usaha
berasal dari Yunani kuno, salah satu
elemen terpenting dari peradaban dalam istilah asing liberalisme diambil
perjuangan menuju kebebasan. 3 Dan
Barat.Namun, jika dilacak hingga Abad dari bahasa Inggris, yang berarti
Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kebebasan. Kata ini kembali kepada
kondisi sistem ekonomi dan politik kata “liberty” dalam bahasa Inggrisnya
yang didominasi oleh sistem feodal.Di , atau “liberte” menurut bahasa
dalam sistem ini, raja dan bangsawan Perancis, yang bermakna bebas.
memiliki hak-hak istimewa, sedangkan Subagja
rakyat jelata tidak diberi kesempatan liberalisme sebagai paham yang
mendefinisikan
secara leluasa untuk menggunakan hak- menekankan kebebasan individu atau
hak mereka, apalagi hak untuk ikut partikelir, filsafat sosial politik, dan
serta dalam mobilisasisosial yang dapat ekonomi yang menekankan atau
mengantarkan mereka menjadi kelas mengutamakan kebebasan individu
atas.
untuk mengadakan
perjanjian,
produksi, konsumsi, tukar-menukar,
4 Lihat Soleh Subagja. Gagasan
2 Adian Husaini, Virus Liberalisme di Liberalisme Pendidikan Islam (Malang : Madani, Perguruan Tinggi Islam (Jakarta: Gema Insani
2010), hlm. 49.
Press, 2009), hal. 9-10 5 Hamid Fahmy Zarkasyi, “Liberalisme 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia.Versi
Pemikiran Islam” dalam Jurnal TSAQAFAH offline.
Vol. 5, No. 1, Jumadal Ula 1430 hlm.2-3
Perkembangan awalnya terjadi campur tangan dalam kegiatan ekonomi sekitar tahun 1215, ketika Raja John di
rakyat.
Inggris mengeluarkan Magna Charta , Dari sini dapat dipahami, sejak dokumen yangmencatat beberapa hak
tahun 1900-an, politik dan ekonomi yang diberikan raja kepada bangsawan
liberal memiliki hubungan yang sangat bawahan.Charta ini secara otomatis
ekonomi liberal telah membatasi kekuasaan Raja John
erat.
Gagasan
didasarkan pada sebuah pandangan sendiri dan dianggap sebagai bentuk
bahwa setiap individu harus diberi liberalisme
kebebasan untuk melakukan kegiatan- liberalism). Liberalisme awal sendiri
awal
(early
kegiatan ekonominya tanpa ada ditandai
intervensi dan campur tangan dari danpembatasan terhadap kekuasaan
dengan
perlawanan
negara.Kaum liberal percaya, bahwa pemerintah yang cenderung absolut.
ekonomi akan melakukan regulasi Perkembangan
sendiri (the invisible hand) . Atas dasar selanjutnya ditandai oleh revolusitak
liberalisme
itu, campur tangan negara tidak berdarah yang terjadi pada tahun 1688
diperlukan lagi.Gagasan semacam ini yang kemudian dikenal dengan sebutan
diadopsi dari pemikiran-pemikiran The
Adam Smith dan menjadi landasan 1688 .Revolusi ini berhasilmenurunkan
ekonomi kapitalis yang Raja James II dari England dan Ireland
sistem
diterapkan di dunia saat ini. (James VII) dari Scotland) serta
Jika ditilik dari perkembangannya mengangkat William II dan Mary II
liberalisme secara umum, memiliki dua sebagai raja.
aliran utama yang saling bersaing Setahun setelah revolusi ini,
dalam menggunakan sebutan liberal. parlemen Inggris menyetujui sebuah
Pertama adalah liberal classic atau undang-undang hak rakyat (Bill of
liberalism yang kemudian Right) yang memuat penghapusan
early
liberal ekonomi yang beberapa kekuasaan raja dan jaminan
menjadi
menekankan pada kebebasan dalam terhadap hak-hak dasar dan kebebasan
usaha individu, dalam hak memiliki masyarakat
kekayaan, dalam polesi ekonomi dan bersamaan, seorang filsuf Inggris, John
Inggris.Pada
saat
kebebasan melakukan kontrakserta Locke, mengajarkan bahwa setiap
menentang sistem welfare state . orang terlahir dengan hak-hak dasar
Kelompok ini mendukung persamaan (natural right) yang tidak boleh
( equality ) di depan hukum tapi tidak dirampas.Hak-hak dasar itu meliputi
dalam ekonomi (economic inequality) hak untuk hidup, hak untuk memiliki
karena distribusi kekayaan oleh negara sesuatu, kebebasan membuat opini,
kemakmuran. beragama, dan berbicara. Pemerintah
tidakmenjamin
Persaingan dalam pasar bebas menurut memiliki tugas utama untuk menjamin
kelompok ini lebih menjamin. hak-hak dasar tersebut, dan jika ia tidak
Kedua, adalah liberal sosial. Aliran menjaga hak-hak dasar itu, rakyat
ini menekankan peran negara yang memiliki hak untuk melakukan
lebih besar untuk membela hak-hak revolusi.
individu (dalam pengertian yang luas), Di bidang ekonomi, liberalisme
seringkali dalam bentuk hukum berkembang melalui kebijakan laissez
antidiskriminasi.Kelompok ini faire seorang ekonom Scotties, Adam
mendukung pendidikan bebas untuk Smith, di dalam bukunya, The Wealth
umum (universal education), dan of Nations (1776).Di kemudian hari,
kesejahteraan rakyat, termasuk jaminan gagasan-gagasan ekonomi Adam Smith
bagi penganggur, perumahan bagi ini dijadikan dasar untuk membangun
tunawisma dan perawatan kesehatan sistem
bagi yang sakit, semua itu didukung menawarkan
oleh sistem perpajakan. Dengan kata ekonomi bagi setiap orang.Kebijakan
liberalisasi
kegiatan
lain liberalisme awal (early liberalism) ini akhirnya membatasi Negara untuk
lebih menekankan pada hak-hak ekonomi dan politik.
Liberal dalam konteks kebebasan ekonomi tanpa campur tangan negara. intelektual berarti independen secara
ini kemudian juga intelektual, berpikiran luas, terus
Liberalisme
berkembang dan menyentuh pemikiran terang, dan terbuka. Kebebasan
Liberalisme dalam intelektual
keagamaan.
pemikiran keagamaan ini memberikan sejalan
sejatinya
berkembang
kebebasan kepada individu untuk liberalisme sosial dan politik yang
dengan
perkembangan
berpikir secara kritis dan logis tanpa terjadi di Barat pada akhir abad ke 18,
dibelenggu oleh doktrin dan dogma. namun akar-akarnya dapat dilacak
Manusia diberi kebebasan intelektual seabad sebelumnya yaitu abad ke 17.
untuk mengkaji segala bentuk ajaran Pada masa itu dunia Barat terobsesi
yang selama ini dianggap pakem dan untuk membebaskan bidang intelektual,
diotak-atik, dengan keagamaan, politik dan ekonomi dari
tidak boleh
pandangan akal yang logis dan bersifat tatanan moral, supernatural dan bahkan
sistematis. Pemikiran yang hanya Tuhan. Maka dari itu prinsip-prinsip
mendasarkan kepada akal ini pada Revolusi Perancis 1789 dianggap
gilirannya melabrak ajaran dan nilai sebagai Magna Charta liberalisme. Di
keagamaan yang telah berkembang dan dalamnya terdapat kebebasan mutlak
hidup dalam masyarakat beragama. dalam pemikiran, agama, etika,
b. Liberalisme dan Kebebasan Manusia
kepecayaan, berbicara, pers dan politik.
dalam Islam
Konsekuensinya adalah penghapusan hak-hak Tuhan dan segala otoritas yang
diperoleh dari Tuhan; penyingkiran
agama dari kehidupan publik menjadi
bersifat individual. Selain itu agama
Kristen dan Gereja harus dihindarkan agar tidak menjadi lembaga hukum
ataupun sosial. Jelasnya liberalisme
.... Sesungguhnya sesungguhnya, sebab otoritas dalam
Allah tidak merubah keadaan pandangan liberal menunjukkan adanya
sesuatu kaum sehingga mereka kekuatan di luar dan di atas manusia
merubah keadaan yang ada pada diri yang mengikatnya secara moral.
mereka sendiri. .... 7 Kebebasan intelektual yang mencoba
Salah satu anugerah terbesar untuk bebas dari agama dan dari Tuhan
kepada manusia adalah kemampuan itu secara logis merupakan liberalisme
berpikir.Manusia diberi kebebasan dalam pemikiran keagamaan dan itulah
dalam menuangkan gagasan dan yang pertamakali dirasakan oleh
pemikiran dalam hidupnya. Dengan agama-agama di Barat. 6 begitu, manusia harus secara terus
Dari itu dapat dipahami bahwa menerus membuat berbagai pilihan liberalisme sebagai sebagai sebuah
dalam suatu kehidupan yang selalu paham pada awal mulanya adalah
menentangnya untuk merubahnya. dalam bidang politik untuk memberikan
Ia mempunyai kebebasan untuk kebebasan dan hak kepada individu, di
memilih antara yang baik dan yang mana saat itu hampir semua kekuasaan
buruk, dan bertanggung jawab dipegang
sepenuhnya bagi setiap pilihan yang penguasa.Liberalisme
pilihan bebasnya yang memberi kebebasan kepada
berkembang juga dalam bidang politik
Jika
menunjukkan kepada hal-hal yang individu
untuk
mengembangkan
baik, maka ia akan menjadi seorang yang Mukmin yang tidak akan
6 Hamid Fahmy Zarkasyi, “Liberalisme
pernah larut dalam gulungan
Pemikiran Islam” dalam Jurnal TSAQAFAH....,hlm. 5-
8. 7 Al- Qur’an In Words, Q.S. Ar-Ra’d: Ayat 11.
cakrawala, tapi sebaliknya, jika Sementara di Eropa, menurut pilihan itu pada hal-hal yang buruk,
Arkoun , Pemahaman dan penafsiran maka ia akan menjadi seorang kafir
ilmiah dalam konteks yang telah (pembangkang). Kerena itulah orang
dibumikan (lewat pendekatan ilmu- Mukmin dengan kebebasnnya, tidak
ilmu sosial, seperti psikologi, akan pernah kehilangan arah dalam
sosiologi, antropologi dan lain menghadapi
sebagainya), mulai abad VI, telah kemanusiaan. Ia tampil sebagai
berbagai
kemelut
disebarkan oleh Luther dan zaman orang yang merdeka, merekayasa
renaissance. Dalam masyarakat alam semesta yang diberikan
Muslim, sikap dan pemahaman padanya tetapi tidak menafikan
ortodoksi yang bersifat skolastik, aspek transendental. Tuhan sebagai
kata-kata yang Pembebas terakhir.Karena Orang
pengulangan
melebihi dari cukup dan tidak Kafir larut dalam cakrawala dan
memaksa munculnya orang Mukmin cakrawala larut
luwes,
pemahaman dan pandangan yang dalam alam pikirannya.
semakin bertambah sempit terhadap Refleksi kebebasan berfikir
Islam itu sendiri.
Kondisi itu, secara psikologis anugerah kebebasan manusia harus
sadar dan
mengakui
bahwa
bukan karena lemahnya potensi difungsikan
intelektual atau kualitas pendidikan fungsionalisasi
dan
bahwa
yang dimiliki oleh umat Islam, merupakan manifestasi dari rasa
kebebasan
ini,
tetapi hal tersebut, karena tidak tanggung jawab manusia sebagai
adanya arus pemikiran yang segar khalifah Tuhan di Bumi, maka itu
dan bebas dari paham dan bermakna
kepercayaan yang ada, yang mewujudkan kebaikan.
manusia
dapat
sekarang ini dipegang oleh umat Islam mengakui, bahwa fitrah
Islam dan bahkan tanpa dipikirkan. manusia secara ontologis adalah
Sikap seperti ini, menurut menjadi subjek yang bertindak
Stoddard, dimulai ketika khalifah sesuatu dan selalu megubah dirinya.
berkoalisi dengan Dengan demikian, bergerak menuju
Abbasiyah
agama konservatif, kemungkinan-kemungkinan
golongan
golongan yang membela kerajaan selalu baru bagi kehidupan yang
yang
dan menjauhkan diri dari golongan lebih kondusif
liberal dan bahkan pada abad XII, Pendidikan
dan realistis.
sisa-sisa liberalisme Arab telah memberikan opsi-opsi kebebasan
seharusnya
selalu
dimusnahkan, otak umat Islam beku, pada manusia guna menata dan
daya kreasi lumpuh, intelegensia menetapkan cara-cara berfikir dan
Islam diam, nyeyak sampai mereka prilaku yang konstruktif, inovatif
mulai bangkit dewasa. 9 Inilah yang dan produktif.
menyebabkan kemunduran dalam Tetapi yang terjadi sekarang
dunia Islam berabad-abad lamanya adalah, bahwa umat manusia
peradaban sepenuhnya kehilangan dinamika, kreativitas dan
hingga
dkuasai oleh Barat. progresivitas. Kajian yang kritis dan
Dalam kaitan ini, liberalisme mendalam terhadap pemikiran-
yang mengedepakan dan bahkan pemikiran keislaman tidak dapat berkembang secara alami. Hal ini terjadi
dalam kebudayaan Islam, adalah sikap penolakan
penolakan terhadap
pemikiran
mereka terhadap perkembangan pemikiran
manusia yang kreatif. 8 manusia yang kreatif. Lihat Janji-Janji Islam, Terjemahan Rasyidi, (Jakarta: Bulan Bintang
1982), hlm.167.
8 Pandangan dan kesan seperti ini, lebih 9 L. Stoddard, The New World of Islam, jelas diungkapkan Roger Graudy, bahwa salah
diterjemahkan oleh M. Muljadi Djojomardjono, satu tidak berkembangmnya filsafa dan ilmu-
dkk., Dunia Baru Islam (Jakarta:t, tp.,1966), hlm.18 ilmu yang beruatan pendidikan dan lainnya dkk., Dunia Baru Islam (Jakarta:t, tp.,1966), hlm.18 ilmu yang beruatan pendidikan dan lainnya
definisi yang dikemukakan oleh memang memiliki hak untuk
pakar pendidikan lain. Namun mengembangkan dan menuangkan
untuk memperkaya gagasannya. Hanya saja, tentu tidak
demikian,
pengertian akan pendidikan Islam, harus
berikut penulis paparkan beberapa menyingkirkan
melupakan
dan
pendapat beberapa pakar. sumber otoritatif. Justru al-Quran
wahyu
sebagai
beberapa pengertian itulah yang dijadikan sebagai titik
Ada
Pendidikan Islam di antaranya pijak dalam membangun dan
sebagaimana yang dikemukakan mengembangkan kebebasan berpikir
oleh Omar Mohammad At-Toumi dalam Islam.
Asy-Syaibany, menurut beliau
c. Pendidikan
Islam
(Pendidikan
Pendidikan Islam yaitu:
Agama Islam)
Proses mengubah tingkah laku
1) Pendidikan Islam
pada kehidupan Menurut
individu
pribadi, masyarakat, dan alam pendidikan Islam kontemporer,
seorang
pakar
sekitarnya, dengan cara Sa’id Isma’il ‘Aly dalam Usul al-
pengajaran sebagai suatu Tarbiyyah
aktivitas asasi dan sebagai Pendidikan Islam adalah :
al-Islamiyyah,
profesi di antara profesi-profesi ةل ا ت ة و : ي ةّي ا إ ةّيبرت
asasi dalam masyarakat. 11 , ايل ع و , ي اف يفرع ق
Bila diamati, definisi di atas بتري يت ا ي ت و , ي و , ي ا أ و
Pendidikan Islam menitik beratkan ىلع قا ت و ات يف رخأ عب اب اهضعب
pada perubahan tingkah laku اإ و ووهياإ وت
manusia yang mengarah pada ةي تب ه ةيدوبع قي حت ى إ ىع تو ع تج و
pendidikan karakter. Selain itu, اهب وج ةعا جو درف هتف ب ا إ
definisi tersebut menekankan pada ةعير ل ةيل د ا و قفتي ا ب ةفلتخ
aspek-aspke
produktivitas dan
10 . ريخأ و اي ّد يف ا إ ريخ ىع ت يت kreativitas manusia dalam perannya Pendidikan Islam adalah suatu
dalam kehidupan bermasyarakat dan sistem yang lengkap dengan
di alam semesta. sistematika yang epistemik yang
selanjutnya terdiri dari teori-teori, praktek-
Pendapat
Muhammad SA Ibrahimy dari praktek, metode-metode, nilai-nilai
Bangladesh mengemukakan definisi dan pengerganisasian yang saling
pendidikan Islam sebagai berikut: berhubungan melalui kerja sama
Islamic education in true sense yang harmonis dalam konsepsi
of the term, is a system of Islami tentang Allah, alam
education which enable a man semesta, manusia dan masyarakat;
to lead his life according to the dan bertujuan merealisaskikan
islamic ideology, so that he pengabddian kepada Allah dengan
may easily mould his life in (cara)
accordance with tenetn of manusia dengan sifat –sebagai-
menumbuh-kembangkan
Islam. 12
makhluk individu maupun sosial Pendidikan pada hakekatnya dari berbagai sisi yang beraneka
adalah suatu sistem pendidikan yang ragam sesuai dengan tujuan
memungkinkan seseorang dapat universal shari’at (Islam) yang
mengerahkan kehidupannya sesuai bertujuan untuk kebaikan manusia
dengan cita-cita Islam, sehingga di dunia dan akhirat.
komprehensif 11 dalam meninjau Omar Mohammad Att-Toumy Asy- pendidikan Islam, sehingga penulis Syaibany, Falsafah At-Tarbiyah Al-Islamiyah, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1979, hlm. 399.
12 HM Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu
10 Sa’id Isma’il ‘Aly, Usul al-Tarbiyyah al- Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Islamiyyah, (Kairo: Dar al-Salam, 2007), hlm. 32-33.
Interdisipliner, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), hlm. 34.
dengan mudah ia dapat membentuk Menurut Sa’id Ismail Ali hidupnya sesuai dengan ajaran
dalam Langgulung 15 sumber Islam.
Pendidikan Islam terdiri atas Definisi tersebut mengacu pada
enam macam, yaitu Al- Qur’an, perkembangan kehidupan manusia
As-Sunnah, kata-kata sahabat masa
( madzhab shabi ), kemaslahatan menghilangkan
umat/sosial ( mashalih al- islami yang diamanahkan oleh Allah
prisnip-prinsip
mursalah ), tradisi atau adat kepada manusia, sehingga manusia
kebiasaan masyarakat ( ‘urf), dan mampu memenuhi kebutuhan dan
hasil pemikiran para ahli dalam tuntunan hidupnya seiring dengan
Islam ( ijtihad ). Keenam sumber perkembangan iptek.
Islam tersebut Selanjutnya Muhammad Fadhil
pendidikan
didudukkan secara hierarkis. Al-Jamali memberikan pengertian
Artiya, rujukan penyelididkan Pendidikan Islam berikut ini:
Islam diawali dari sumber pertam Upaya
(Al- Qur’an) untuk kemudian mendorong, serta mengajak
mengembangkan,
pada sumber manusia lebih maju dengan
dilanjutkan
berikutnya secara berurutan. berlandaskan nilai-nilai yang
b) Dasar Pendidikan Islam tinggi dan kehidupan yang
Pendidikan Islam mulia, sehingga
Dasar
merupakan landasan operasional pribadi yang lebih sempurna,
terbentuk
merealisasikan dasar baik yang berkaitan dengan
untuk
ideal/sumber pendidikan Islam. akal,
perasaan,
maupun
Menurut Hasan Langgulung, perbuatan. 13 dasar operasional pendidikan
Islam ada enam, yaitu historis, Pendidikan Islam se-Indonesia yang
sosiologis, ekonomis, politik dan diselenggarakan pada tahun 1960
administrasi, psikologis, dan dimengerti
filosofis. Keenam dasar itu Islam, yakni : 16 berpusat pada dasar filosofis.
definisi Pendidikan
Bimbingan terhadap pertumbuhan
dasar tersebut ruhani dan jasmani menurut ajaran
Penentuan
agaknya sekuler selain tidak Islam dengan hikmah, mengarahkan,
memasukkan dasar religius, juga mengajarkan, melatih, mengasuh,
menjadikan filsafat sebagai induk dan mengawasi berlakunya semua
dari segala dasar. Dalam Islam, ajaran Islam. 14 dasar operasional segala sesuatu
Dari sekian definisi di atas adalah agama, sebab agama dijelaskan bahwa pendidikan Islam
menjadi frame bagi setiap merupakan proses transformasi dan
yang bernuansa internalisasi ilmu pengetahuan dan
aktivitas
Dengan agama, nilai-nilai pada diri peserta didik
keislaman.
semua aktivitas kependidikan melalui
menjadi bermakna, mewarnai pengembangan potensi fitrahnya
pertumbuhan
dan
dasar lain, dan bernilai ubudiyah. untuk mencapai keselarasan dan
c) Tujuan Pendidikan Islam kesempurnaan hidup dalam segala
Tujuan ialah sesuatu yang aspeknya.
diharapkan tercapai setelah suatu
a) Sumber Pendidikan Islam usaha atau kegiatan selesai. Pendidikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang berproses
13 Muhammad Fadhil Al-Jamali, Filsafat 15 Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Pendidikan dalam Al- Qur’an. Terj. Judial Falasani,
Tentang Pendidikan Islam, (Bandung: Al- Ma’arif, (Surabaya: Bina Ilmu, 1986), hlm. 3.
1980), hlm. 35.
14 HM Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, 16 Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 13-14.
Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988), hlm. 6-7.
melalui beberapa tahap dan mengandung arti sebagai tingkatan
“penyajian bahan ajaran” yang pendidikan bukanlah suatu benda
pula.
Tujuan
oleh seseorang yang berbentuk tetap dan statis,
dilakukan
“pengajar”. Pembelajaran tidak melainkan suatu keseluruhan dan
harus diberikan oleh pengajar, kepribadian seseorang berkenaan
karena kegiatan itu dapat dengan
seluruh
aspek
dilakukan oleh perancang atau kepribadiannya. 17 pengembang sumber belajar,
Apabila dihubungkan dengan misalnya seorang tekhnologi suatu usaha (Proses) maka tujuan
pembelajaran atau suatu tim mempunyai beberapa fungsi
terdiri dari ahli media dan ahli yakni, 1) Mengakhiri usaha, 2)
materi ajaran tertentu. Menurut Mengarahkan
Ahmad Patoni, pembelajaran Merupakan titik pangkal untuk
usaha,
adalah untuk membelajarkan mencapai tujuan-tujuan lain, 4)
peserta didik. Dalam definisi ini Memberi nilai (sifat) pada suatu
terkandung makna bahwa dalam usaha. 18 pembelajaran
tersebut ada Berdasarkan
kegiatan memilih, menetapkan tujuan di atas dapat dimengerti
fungsi-fungsi
mengembangkan bahwa
dan
metode/strategi yang optimal Pendidikan Islam secara jelas
perumusan
tujuan
mencapai hasil merupakan hal yang sangat
untuk
pembelajaran yang dinginkan penting. Tanpa perumusan tujuan
dalam kondisi tertentu. 19 yang jelas, sulit diketahui apakah
Pendidikan Islam atau suatu proses pendidikan sudah
pendidikan menurut Islam (Ilmu berakhir atau belum. Selain itu,
Islam) adalah tanpa kejelasan tujuan, sulit pula
Pendidikan
pendidikan yang dipahami dan ditentukan arah program dan
dikembangkan dari ajaran dan pelaksanaan pendidikan. Tidak
nilai-nilai fundamental yang kurang daripada itu, tanpa
dalam sumber perumusan tujuan yang jelas
terkandung
dasarnya berupa Al- Qur’an dan tidak dapat pula ditentukan nilai
Hadits. Sedangkan pendidikan proses pendidikan, apakah baik
agama Islam atau pendidikan atau kurang baik.
keislaman
ialah upaya
2) Pendidikan Agama Islam pendidikan agama Islam atau Pembelajaran adalah suatu
ajaran Islam dan nilai-nilainya usaha yang disengaja, bertujuan
agar menjadi way of life dan terkendali agar orang lain
seseorang. Visi pendidikan islam belajar atau terjadi perubahan
merupakan persepsi tujuan akhir yang relatif menetap pada diri
meliputi learning to think, orang lain. Usaha ini dilakukan
learning to do, learning to be, oleh seseorang atau suatu tim 20 learning to live together .
yang memiliki kemampuan dan Pembelajaran PAI kompetensi dalam merancang
kegiatan dan
merupakan
pembelajaran yang berkaitan sumber belajar yang diperlukan.
“pengajaran” yang telah terlanjur 19 Ahmad
Patoni, Metode
Pembelajaran
Agama Islam,
(Yogyakarta:Gre Publishing, 2012), hlm.
17 Zakiah Darajat dkk, Pendidikan Islam dalam
Keluarga dan Sekolah , (Jakarta: Ruhama, 1994), hlm.
Modernisasi 92:29.
20 Syaif,
Pembelajaran Berbasis Cyber, dalam 18 Ahmad Daing Marimba, Pengantar Filsafat
http://syaifworld.blogspot.com Pendidikan Islam, (Bandung: Al- Ma’arif, 1986), hlm.
website:
/2009/11/penelitian-pembelajaran.html, 45-46.
diakses, 1 Juni 2016, pukul 11.01 WIB.
transfer
melainkan manusia yang cerdas (pendidikan agama Islam) atau
ilmu
pengetahuan
dan terampil serta memiliki dengan kata lain interaksi antara
yang mampu pendidik dan peserta didik
kepribadian
pembangunan melalui metode dan bentuk-
mendukung
nasional esensi ilmu terletak bentuk strategi yang yang
pada rasionalisme kritis, esensi digunakan untuk memudahkan
tekhnologi pada efektifitas dan pemahaman
efisiensi yang bermanfaat bagi sehingga dapat memahami teori
peserta
didik
kesejahteraan manusia, esensi sekaligus mempraktekkan hasil
pada kesadaran pembelajaran.
humaniora
sebagai makhluk Pendidikan agama Islam
manusia
individu, sosial dan sekaligus yang diterapkan dalam system
sebagai hamba Allah SWT, pendidikan Islam, bukan hanya
sedangkan esensi ilmu terletak bertujuan untuk mentransfer nilai
kemampuan untuk agama, tetapi juga bertujuan agar
pada
mengembangkan manusia penghayatan dan pengamalan
menjadi manusia beriman dan ajaran agama berjalan dengan
bertakwa yang sungguh-sungguh baik
sehingga dapat terampil sebagai masyarakat. Dengan demikian,
di
tengah-tengah
khalifatullah fil ard yang dapat pendidikan agama Islam dapat
rahmatan memberikan
Adapun agar peserta didik kepribadian untuk mencapai
jiwa
dan
kita dapat tumbuh menjadi tujuan
Khalifah fil ard yang dapat Pendidikan agama Islam yang
yang
dicita-citakan.
mewujudkan rahmatan lilalamin dapat memberikan andil yang
baik di sekolah maupun kelak di maksimal dalam pembentukan
masyarakat, maka kompetensi jiwa dan kepribadian adalah
pedagogik, kompetensi pribadi, pendidikan yang mengacu pada
sosial dan pemahaman ajaran yang baik dan
kompetensi
kompetensi profesionalis seorang benar, mengacu pada pemikiran
harus benar-benar yang rasional dan filosofis,
guru
dioptimalkan
pembentukan akhlak yang luhur
2. Bentuk Liberalisme Pendidikan Islam
dan merehabilitasi kehidupan
di Indonesia
Harus diakui bahwa dunia Barat karena itu inti dari pendidikan
akhlak yang telah rusak. 21 Oleh
untuk melakukan agama Islam−pembelajaran PAI
berkepentingan
liberalisasi dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran memiliki
Islam . Hal ini dilakukan untuk muatan-muatan nilai kehidupan.
mencetak intelektual muslim yang pro Tujuan pendidikan yang
terhadap pemikiran dan kepentingan berwawasan nilai adalah proses
Barat dalam segala aspeknya. pendidikan yang sampai pada
Modus Intervensi Barat dalam hakekat ilmu dan tekhnologi,
Pendidikan Islam tidak hanya kulit luarnya dengan
Liberalisasi
diantaranya adalah sebagai berikut: demikian, kualitas pendidikan
a. Intervensi kurikulum dapat diandalkan sebab kualitas
Kurikulum sebagai panduan untuk keluaran pendidikan jenis ini
membentuk produk pemikiran dan tidak hanya membentuk manusia
perilaku pelajar/mahasiswa menjadi cerdas dan terampil tetapi
sasaran intervensi. pribadinya tumbuh sebagai robot,
salah
satu
Kurikulum bidang akidah, konsep
21 Abd,Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, 22 HM. Chabin Thoha, Kapita Selekta Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan Islam, Pendidikan Islam, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1996),
(Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 143.
hlm. 7.
wahyu maupun syariah Islam menjadi operandi lama. Sejarah awal terjadi obyek liberalisasi yang tersistemkan.
pada tahun 1950-an, saat sejumlah Liberalisasi akidah Islam diarahkan
mahasiswa Indonesia belajar di pada penghancuran akidah Islam dan
McGill’s Institute of Islamic Studies penancapan paham pluralisme agama
didirikan oleh yang memandang semua agama adalah
(MIIS)
yang
orientalis Cantwell W. Smith. benar. Liberalisasi konsep wahyu
c. Pembentukan jaringan intelektual ditujukan untuk menggugat otentisitas
yang menyuarakan (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani
Muslim
liberalisasi pemikiran Islam. dan as-Sunnah. Adapun liberalisasi
Jaringan intelektual ini diwakili syariah
oleh Jaringan Liberal yang berlabelkan penghancuran hukum-hukum Islam dan
Islam, bekerjasama dengan para penghapusan keyakinan umat terhadap
intelektual, penulis dan akademisi syariah Islam sebagai problem solving
dalam dan luar negeri. Jaringan ini bagi permasalahan kehidupan manusia.
gencar menyuarakan kampanye dan Dalam
pengopinian reorientasi pendidikan intervensi ini terlihat misalnya dalam
Islam menuju pendidikan Islam yang penyebaran pemikiran Harun Nasution
pluralis melalui berbagai media ke seluruh perguruan tinggi Islam di
propaganda.Tujuan akhir dari upaya Indonesia. Bukunya yang berjudul
Liberalisasi Pendidikan Islam dan Teologi Islam dan Islam Ditinjau dari
pondok pesantren di Indonesia adalah Berbagai Aspeknya dijadikan sebagai
liberalisasi pemikiran Islam dan buku wajib dalam materi pengantar
menciptakan Muslim moderat yang pro teologi dan pemikiran Islam. Meskipun
Barat. Dari merekalah selanjutnya kenyataannya, buku tersebut telah
agenda liberalisasi pemikiran Islam banyak dibantah karena mengandung
akan disebarluaskan di tengah-tengah banyak kesalahan-kesalahan elementer
masyarakat. Sasaran pembentukan
b. Bantuan pendidikan dan Beasiswa Muslim moderat diprioritaskan dari The Asia Foundation telah
kalangan intelektual Muslim dan mendanai lebih dari 1000 pesantren
ulama. Alasannya, karena intelektual untuk
dinilai memiliki peran mempromosikan
strategis, baik dalam menentukan pluralisme, toleransi dan masyarakat
nilai-nilai
kebijakan pemerintah maupun peluang sipil dalam komunitas sekolah Islam
memimpin, sedangkan ulama dinilai di seluruh Indonesia. Tahun 2004,
memiliki pengaruh di tengah-tengah TAF memberikan pelatihan kepada
masyarakat akar rumput, di samping lebih dari 564 dosen yang
sebagai pelegitimasi hukum terhadap mengajarkan pelatihan tentang
berbagai fakta baru yang berkembang. pendidikan kewarganegaraan yang
Namun demikian, liberalisasi kental dengan ide liberalis-sekular
tersebut tidak sepenuhnya harus untuk lebih dari 87.000 pelajar.
dihindari. Berbagai bantuan dan Fakta lain, AS dan Australia juga
fasilitas dari Barat mesti digunakan membantu USD 250 juta dengan
sebaik-baiknya dalam pengembangan dalih mengembangkan pendidikan
dan keilmuan Islam. Indonesia. Padahal, menurut sumber
pemikiran
Terlepas hal tersebut merupakan modus diplomat Australia yang dikutip
atau bukan, yang pasti dalam beberapa The
hal, sebab Barat memang pusat sumbangan tersebut dimaksudkan
Australian
peradaban dunia saat ini sebenarnya untuk mengeliminasi ‘madrasah-
tidak buruk apabila umat Islam belajar madrasah’ yang menghasilkan para
kepada mereka.
’teroris’ dan ulama yang membenci Sebagaimana telah dijelasakan di Barat.Di
awal bahwa pada hakikatnya nilai-nilai pendidikan, pemberian beasiswa
samping
bantuan
liberalisme dalam hal pengembangan untuk melanjutkan kuliah ke negeri
akal tidak bertentangan dengan ilai- Barat sudah menjadi
modus
nilai ajaran Islam itu sendiri. Sebagai nilai ajaran Islam itu sendiri. Sebagai
berbasis individu, dan yang terbaru Menggunakan akal dengan baik tidak
berbasis kecerdasan perlu dikhawatirkan, asalkan tidak serta
pendidikan
( multiple intelligences ). merta meninggalkan al-Quran sebagai
majemuk
Sebab diyakini tiap individu hamba pedoman ajaran Islam.
Allah Swt merupakan peribadi yang Karenanya,
unik dan memiliki kemampuan yang liberalisasi dalam pendidikan Islam
hemat
penulis,
tidak bisa disama ratakan. dalam berbagai bentuknya tidak perlu
3. Corak Utama Liberalisme Pendidikan
ditakuti, selagi kita masih diberi Liberalisme pendidikan memiliki tiga kesempatan untuk berpikir dengan baik,
corak utama, yaitu :
tanpa intervensi dari pihak manapun.
a. Liberalisme metodis , yaitu bersifat Yang perlu dikhawatirkan dalam
non ideologis dan memusatkan diri pendidikan Islam adalah bukannya
pada cara-cara baru dan cara-cara yang liberalisasi pemikiran
telah diperbaiki untuk melancarkan namun liberalisasi ekonomi yang telah
keagamaan,
pencapaian sasaran-sasaran pendidikan menumbuhsuburkan
yang ada sekarang. Penganut kaum Liberalisme ekonomi ini harus dilawan
kapitalisme.
liberalisme metodis, mengambil sikap karena
bahwa metode-metode pengajaran mengorbankan
dalam prakteknya
telah
(cara-cara belajar-mengajar) harus keuntungan yang besar bagi pribadi dan
rakyat
demi
disesuaikan dengan zaman supaya kelompoknya.
renungan-renungan kehilangan semangat untuk melawan
psikologis baru dan hakikat belajar ketidakadilan dan penindasan terhadap
manusia.
masyarakat karena kapitalisme tersebut.
b. Liberalisme direktif (liberalisme Manusia sebagai makhluk yang
terstruktur), pada dasarnya kaum liberal bebas untuk menggunakan akal
direktif menginginkan pembaharuan pikirnya tidak boleh dilarang. Larangan
mendasar dalam tujuan sekaligus dalam yang tak beralasan sangat menciderai
kerja sekolah-sekolah rasa
hal
cara
sebagaimana ada sekarang. Mereka membuktikan
kemanusiaan.
Sejarah
menganggap bahwa wajib belajar bidang keilmuan Islam disebabkan
kemajuan
berbagai
Kemudian juga umat
adalah
perlu.
kepiawaian memilih memanfaatkan potensi akal namun
beberapa keperluan mendasar tertentu tetap berpegang teguh dengan sumber
serta mengajukan penetapan lebih dulu ajaran Islam. Guna membekali output
tentang isi pelajaran-pelajaran yang pendidikan Islam yang “liberal” atau
akan diberikan pada siswa. berpikir bebas tersebut agar memiliki
non-direktif kekokohan aqidah dan akhlak sekaligus
c. Liberalisme
pasar bebas). Kaum berpegang teguh dengan sumber ajaran
(libealisasi
liberalisme non-direktif sepakat dengan Islam Al- Qur’an & Hadis maka peran
pandangan bahwa tujuan dan cara-cara guru agama Islam sangat diharapkan
pendidikan perlu untuk
pelaksanaan
diarahkan kembali secara radikal dari pembelajaran yang humanis. Sebuah
mengembangkan
sistem
orientasi orotiratian tradisional ke arah sistem yang memahami peserta didik
sasaran pendidikan yang mengajar sebagai individu. Secara individu
siswa untuk memecahkan masalah- peserta didik itu merupakan pribadi
masalah sendiri secara efektif. yang unik, memiliki kecepatan belajar
4. Prinsip Ideologi Pendidikan Liberal
yang berbeda-beda dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip dasar ideologi Jauh sebelumnya para pakar
pendidikan liberal menurut O’neill 23 pendidikan telah berupaya guna
meliputi:
mengembangkan sistem belajar yang
membebaskan. Upaya tersebut sebagai
23 O’neill, William F, Ideologi-
ikhtiar menggali kecerdasan otak
ideologi Pendidikan . (Yogyakarta: Penerbit
sebagai sumber
akal
pikiran.
Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 355-356.
a. Seluruh hasil kegiatan belajar j. Penyelidikan kritis dari jenis yang adalah pengetahuan personal
punya arti penting hanya bisa melalui pengalaman personal
berlangsung dalam masyarakat ( relatifisme psikologis ).
yang terbuka dan demokratis yang
komitmen terhadap bersifat subyektif dan selektif
b. Seluruh hasil kegiatan belajar
memiliki
ungkapan umum pemikiran dan ( subyektifisme ).
perasaan individual ( demokrasi
c. eluruh hasil kegiatan belajar
sosial ).
bersifat subyektif dan selektif k. Jika dalam kondisi-kondisi yang ( subyektifisme ).
optimal, anak yang berpotensi
d. Seluruh hasil kegiatan belajar rata-rata bisa menjadi efektif berakar pada keterlibatan
personal dan pengertian inderawi ( empirisme ,
secara
bertanggungjawab secara sosial. behaviorisme, materialisme dan
Prinsip-prinsip dasar tersebut diatas, empirisme biologis ).
secara ringkas, dapat dikatakan bahwa
e. Seluruh hasil kegiatan belajar
dalam mencari didasari proses pemecahan
manusia
kesenangan/kenikmatan dan kebahagiaan masalah secara aktif dalam pola
menuntut adanya perilaku efektif. Perilaku coba dan salah ( trial and error )
efektif menuntut adanya pemikiran efektif, atau ( programatisme dan
dengan menggunakan kecerdasan terlatih instrumentalisme )
yang didasarkan pada ilmu pengetahuan
f. Cara belajar terbaik diatur oleh serta nalar. Ilmu dan nalar menuntut penyelidikan kritis yang diarahkan
adanya kebudayaan yang mendukung. oleh
Sedangkan budaya yang mendukung harus eksperimental yang mencirikan
perintah-perintah
disertai nilai-nilai moral kemanusiaan metoda ilmiah, dan pengetahuan
(kebebasan berbicara, kebebasan beragama, terbaik adalah yang paling selaras
kebebasan berserikat, dan semacamnya). dengan (atau yang paling mungkin
Semua itu akan menimbulkan kenikmatan berdasarkan) pembuktian ilmiah
dan kebahagiaan dalam sebuah pola yang sudah dianggap sahih
sinergisme positif.
sebelumnya
( eksperimentalisme
5. Implikasi Liberalisme Terhadap
filosofis dan eksperimentalisme
Perbaikan Sistem Pembelajaran
ilmiah ).
Agama Islam
g. Pengalaman paling dini adalah
a. Teori Sistem
yang paling berpengaruh terhadap Istilah sistem dapat dimaknai perkembangan selanjutnya dan
entity 24 atau keseluruhan karena itu juga paling penting
sebagai suatu
yang memiliki komponen-komponen artinya
saling berinterfungsi untuk mencapai developmentalistis ).
( psikologis
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
h. Kegiatan belajar diarahkan dan Komponen-komponen yang terdapat dikendalikan oleh konsekuensi-
dalam sebuah sistem saling bersinergi konsekuensi
untuk mencapai sebuah tujuan. perilaku ( hedonisme psikologis ).
i. Sifat-sifat
pembelajaran sebagai sebuah sistem pengalaman sosial mengarahkan
dikenal dengan istilah system approach . dan mengendalikan sifat-sifat
Melalui pendekatan sistem, kita dapat hakiki
proses pembelajaran personal, dan dengan begitu juga
dan isi pengalaman
memahami
sebagau suatu hal yang perlu dirancang mengarahkan dan mengendalikan
secara sitematik dan sistemik. Isitilah pengetahuan personal ( relatifisme
pendekatan sistem sendiri dapat budaya ).
diartikan sebagai sebuah proses yang
24 Rusadi Kantaprawira, Pendekatan Sistem
dalam Ilmu-ilmu Sosial (Bandung: Penerbit Sinar Baru, 1990), hlm. 5.
logis dan berulang yang dapat pembelajaran akan mampu melihat digunakan untuk memperbaiki dan
keterkaitan antar sub-sistem atau mengingatkan
mutu
program
komponen dalam sebuah sistem. 26 pembelajaran. 25 Melalui mekanisme umpan balik,
perancang desain sistem pembelajaran berpendapat bahwa pendekatan sistem
dapat melakukan revisi yang diperlukan adalah sebuah prosedur yang digunakan
untuk meningkatkan kinerja. oleh
b. Implikasi
Terhadap Perbaikan Sistem
sebuah pembelajaran yang efektif dan
Pembelajaran Agama Islam
pendekatan sistem, setiap langkah yang Sistem pembelajaran Agama dilakukan harus memperoleh input dari
Islam (PAI) akhir-akhir ini menjadi langkah
sorotan. Pembelajaran sebagai sebuah menerapkan pendekatan sistem, kita
sebelumnya.
Dengan
sistem, maka saat satu dari komponen dapat melakukan langkah atau proses
sistem tersebut tidak berjalan dengan secara sistemik dan sistematik.
akan mengganggu Cara sistemik adalah cara pandang
baik
maka
komponen lainnya. Bila diperhatikan yang menganggap sebuah sistem
kembali sistem pembelajaran yang sebagai suatu kesatuan yang utuh
tidak sinergi, seperti di sekolah, di dengan komponen-komponen yang
sana terdapat guru yang terkesan berinterfungsi.
sentralistik dan diperparah ketika si merujuk kepada suatu upaya untuk
Istilah
sistematik
guru gagal memilih dan menggunakan melakukan tindakan secara terarah dan
metode, strategi serta media dan langkah demi langkah untuk mencapai
evaluasi belajar.
suatu tujuan yang telah digariskan. Suatu sistem ialah keseluruhan Implementasi pendekatan sistem
bagian yang bekerjasama untuk telah memungkinkan perancang sistem
mencapai hasil yang diharapkan. 27 pembelajaran
merupakan seperangkat evaluasi untuk memperoleh umpan
komponen atau unsur-unsur yang balik. Umpan balik sangat diperlukan
saling berinteraksi untuk mencapai untuk melakukan revisi dan koreksi
tujuan. Misalnya mobil adalah suatu terhadap
sistem, yang meliputi komponen- pembelajaran.
penyelenggaraan
sistem
komponen seperti roda, rem, kemudi, Masih menurut Dick dkk, ia
mesin dan lain sebagainya. 28 Sistem mengemukakan dua keuntungan yang
(proses pembelajaran) terdiri dari akan diperoleh perancang dalam
beberapa komponen yang satu sama mendesain
berinteraksi dan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan sistem. Pertama, melalui pendekatan sistem, perancang akan
komponen-komponen berfokus atau memusatkan perhatian
Adapun
sistem instrusional pada tujuan pembelajaran yang akan
dasar
(pembelajaran) ialah peserta didik, dicapai. Setiap langkah yang dilakukan
lulusan yang berkompetensi, proses dalam sebuah sistem akan diarahkan
pada upaya untuk mencapai tujuan.
26 Baca juga, Pertimbangan diperlukannya Kedua,
menerapkan berpikir sistem dan Pendekatan sistem; Nasuka, Teori pendekatan sistem, perancang sistem Sistem Sebagai Salah Satu Alternatif Pendekatan dalam
dengan
Ilmu-Ilmu Agama Islam (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.
25 Dick, W. Carey, L & Carey, J.O, The 27 A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan systematic Design of Instruction (New York: Pearson,
Program Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), 2005), hlm. 367. Baca Dasar Sistem Pengajaran, Oemar
hlm. 1.
Hamalik, Perencanaan
28 Omar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Pendekatan Sistem (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
Pengajaran
Berdasarkan
Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta: PT Bumi 1990), hlm. 1-20.
Aksara, 2002), hlm. 1.
instruksional, pengajar, kurikulum, yang pernah dilontarkan oleh Siti
Mulia, seorang aktivis spesifiknya,
dan bahan instruksional. 29 Lebih
Musda
perempuan, penulis, konselor, dan Komponen-komponen
Paling
sedikit,
penulis di bidang keagamaan (Islam) menurut Wina Wijaya adalah tujuan,
tersebut
menyerukan agar pelajaran agama di materi pelajaran, metode atau strategi
sekolah dihapus.
pembelajaran, media dan evaluasi. 30 Musdah menganggap bahwa Jika pembelajaran agama Islam di
ketika pelajaran agama dihapus dari kelas tidak tersistem dengan baik akan
sistem pembelajaran maka suatu menimbulkan berbagai masalah yakni,
negara itu akan bisa lebih maju, ia
memberikan contoh negara Singapura didik dan ini sangat tidak baik bagi
seperti kejenuhan 31 pada para peserta
(dalam kesempatan lain menyebut perkembangan afektif, kognitif dan
Australia,
2015) yang telah
menghapus kurikulum agama di masalah riskan lain akan ikut
psikomotorik mereka 32 tidak hanya itu
semua bangku sekolah, dimana bermunculan, seperti terjadi prilaku
hasilnya, penduduk negeri singapura kekerasan dari pihak guru dalam
dikenal paling tertib, disiplin, dan proses belajar baik itu berbentuk
toleran padahal mereka terdiri dari verbal maupun non verbal serta fisik
beragam etnik, bahasa dan agama. 35 maupun psikis ketika peserta didik
Bagi penulis, apa yang disampaikan dirasanya kurang perhatian dalam
alumni sekaligus pengajar di kampus
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, kenyataanya, alih-alih pelajaran agama
proses belajar kelas. 33 Kalau demikian
tidak sepenuhnya salah, melainkan Islam memperbaiki karakter bangsa
sebuah kritik yang membangun. Ini malah pelajaran ini kelak tidak
bisa menjadi cambukan bagi guru- diminati lagi kemudian tersingkirkan
guru agama agar memperbaiki kualitas
dengan 34 sendirinya. Sebagaimana
pembelajarannya.
Padahal
beberapa tahun
29 M. Atwi Suparman, Desain Instruksional
sebelumnya
(2013) pemerintah
Modern Panduan Para Pengajar dan Inovator
memberlakukan sebuah kurikulum
Pendidikan, Edisi keempat (Jakarta: Erlangga, 2014),
yang disebut kurikulum 2013 (K13).
hlm. 41-45. 30 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Kehadiran kurikulum ini pada
hakikatnya
memiliki sistem
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2007), hlm. 49-51.
pembelalajarannya yang sarat nilai-
31 Kejenuhan bisa terjadi manakala guru tidak
nilai karakter.
memahami kebutuhan tiap individu dari peserta
Menurut Yunus Abidin, dalam
didiknya. Karena tiap individu tersebut memiliki kecepatan belajar yang bervariasi. Individu yang
praktiknya
K13 harus
kecepatan belajarnya tergolong tinggi mendapati waktu
diimplementasikan melalui
tersisah cukup banyak, apabila tidak difahami sang guru
pembelajaran berbasis aktivitas yang
bisa mengakibatkan kebosanan, ketersiksaan harus
berbasis pendekatan ilmiah dan
menunggu temannya yang lamban dalam belajar. Yang
tematik integratif. Hal ini senada
lamban pun begitu ia merasa diseret untuk belajar cepat
dengan apa yang dinyatakan dalam
mengikuti irama belajar
teman-temannya
yang
Permendikbud Nomor 65 tentang
tergolong belajar cepat itu tadi.
Standar
Proses bahwa untuk
Baca, Sistem Pendidikan yang Aneh oleh,
memperkuat
pendekatan ilmiah