ANALISA SISTEM PENJUALAN PADA OPTIK

ANALISA SISTEM PENJUALAN
PADA OPTIK

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Teori Organisasi Umum 2

Majid Gofur
13020018
Jurusan Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA MANAJEMEN KOMPUTER
Dharma Wacana
Metro

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
terselesaikanya Makalah dengan judul :”Analisa Sistem Penjualan Kacamata Pada
Optik”,yang merupakan salah satu syarat mata Kuliah jurusan Sistem Informasi di
Sekolah Tinggi Informatika Manajemen Komputer Dharma Wacana Metro.
Selama menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak menerima
bimbingan,pengarahan,petunjuk,dan saran,serta fasilitas yang membantu hingga

akhir dari penulisan makalah ini.Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang bersangkutan dan membantu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua.Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan semua pihak
yang membutuhkan.

Metro, 19 Maret 2016
Penulis.

Daftar Isi

Judul
1
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3

BAB I PENDAHULUAN

4
Umum
4
Maksud dan Tujuan
4
Metode Penelitian
4

BAB II LANDASAN TEORI
6
Konsep Dasar Sistem
6
Karakteristik Sistem
6
Klasifikasi Sistem
7
Komponen Sistem Informasi
8
Pengertian Informasi
9


Peralatan Pendukung
9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Umum
Mata adalah salah satu dari lima indera yang diberikan sejak lahir. Pekerjaan
yang paling sederhana dilakukan oleh mata adalah mengetahui keadaan lingkungan
sekitarnya apakah terang atau gelap.
Penglihatan yang baik adalah penglihatan yang dihasilkan dari suatu bayangan,
dari suatu objek yang diterima oleh retina yang ada di mata bagian belakang melalui
suatu sistem optik.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang
mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah
direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai
ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi
lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat

melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan
bayangan tepat di retina. Tetapi sering pada umumnya mata tidak dipelihara dengan
baik. Dalam hal ini kami ingin mencoba menganalisa sistem yang sedang berjalan di
Penjualan Kacamata pada Optik.
Penjualan Kacamata pada Optik merupakan Optik yang menjual berbagai jenis
kacamata. Dalam pengolahan data pada sistem pemeriksaan, konsultasi dan
penjualannya masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu upaya untuk
peningkatan sistem ke arah yang lebih baik. Untuk itu penulis mencoba mengambil
judul : " Analisa Penjualan Kacamata Pada Penjualan Kacamata pada Optik".
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah sebagai berikut :
a. Sebagai wujud nyata riset yang dilakukan oleh penulis.
b. Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa tentang sistem penjualan pada
sebuah perusahaan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang
proses pemeriksaan mata.
d. Mahasiswa dapat mengetahui proses dan bebaga jenis kelainan mata.
1.3 Metode Penelitian
Metode atau teknik yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah
menggunakan metode :

a. Observasi (pengamatan langsung)
Menurut Hartono(2005:623), ”Observasi adalah penagamatan langsung suatu
kegiatan yang sedang dilakukan”.
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara langsung melihat kegiatan yang
dilakukan oleh pegawai.

b. Interview (Wawancara)
Interview adalah melakukan proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa
narasumber ditempat atau lokasi objek penelitian dilakukan sesuai dengan kebutuhan
penulis.
c. Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis mengambil semua bentuk karangan buku – buku yang
ditunjuk sebagai referensi yang berhubungan dalam penyusunan makalah ini untuk
mempelajari data yang telah dirangkum.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1


Konsep Dasar Sistem
Definisi secara luas dari sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau
komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling berhubungan membentuk
suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.
Disini penulis hanya mencantumkan beberapa pendapat dari para ahli tentang
pengertian sistem diantaranya :
Menurut Jerry Fitz Gerald, Arda F. Fitz Gerald dan Waren D. Stallings, Jr
yang dikutip dalam buku Analisa Desain dan Sistem Informasi, Jogiyanto H.M,
MBA, Akt , ph.D (2005,1), mendefinisikan sebagai berikut :
“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu“ .
Menurut Norman L.Enger yang dikutip dalam buku Sistem Informasi
Manajemen, Tata Sutabri,S.Kom.,MM, (2005,9) mendefinisikan sebagai berikut :
“Menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan – kegiatan yang
berhubungan guna mencapai tujuan – tujuan perusahaan, seperti pengendalian
inventaris atau penjadwalan produksi”.
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo yang dikutip dalam buku
Sistem Informasi Manajemen, Tata Sutabri,S.Kom.,MM, (2005,9) mendefinisikan
sebagai berikut :

“Menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek – objek atau unsur – unsur
atau komponen – komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain”.
Menurut Mc.Leod (1995) yang dikutip dalam buku Analisis dan perancangan
Sistem Informasi, Hanif Al Fatta, (2007,4) mendefinisikan sebagai berikut :
“Sistem sebagai sekelompok elemen – elemen yang terintegritas dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.”
Sedangkan menurut Scott (1996) sistem terdiri dari unsur – unsur seperti
masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
A.

Karakteristik Sistem
Model umum sebuah system adalah input, proses, dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat
mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu pula sebuah system memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa
dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1.
Komponen ( Components )
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.

2.

Batasan ( Boundary )
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
lainnya atau system dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar ( Environments )
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut, disebut dengan lingkungan luar sistem.
4.
Penghubung ( Interface )
Sebagai media yang menghubungkan system dengan subsistem yang lainnya disebut
dengan penghubung system dan interface. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya.
5.
Masukan ( Input )
Energi yang dimasukan kedalam system disebut masukan system, yang dapat berupa
pemeliharaan dan sinyal.
6.

Keluaran ( Output )
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna,
keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
7.
Pengolah ( Procces )
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan meribah masukan menjadi
keluaran.
8.
Sasaran ( Objective )
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem.
B.

1.
2.

3.

4.


Klasifikasi Sistem
Sistem memiliki yang berbeda untuk semua kasus yang terjadi yang ada di
setiap system tersebut. Oleh karena itu system dapat di klasifikasikan dari beberapa
sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik, Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. Sedangkan sistem
buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan
mesin.
Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilistik.
Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Pada sistem terdapat siklus hidup sistem yang terdiri dari serangkaian tugas

yang erat mengikuti langkah – langkah pendekatan sistem. Daur ulang sistem terdiri
dari beberapa tahapan antara lain :

1.

2.
3.

4.

5.

C.
1.

2.
3.
4.

5.

6.

Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau masalah yang dapat
dikenali. Kebutuhan dapat terjadi karena adanya perkembangan dari organisasi dan
volume yang meningkat dari kapasitas system yang ada.
Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan.
Pemasangan Sistem
Pemasangan Sistem merupakan tahap yang paling penting dalam daur hidup sistem,
dimana peraliahan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi
pemasangan sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu
pembangunan sistem.
Pengoperasian Sistem
Program – program komputer dan prosedur – prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis., karena itu semua harus
dipengaruhi atau diperbaiki.
Sistem Menjadi Usang
Terjadinya sistem menjadi usang apabila sistem tersebut sudah tidak layak lagi untuk
dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun.
Komponen Sistem Informasi
Dalam sistem terdapat enam komponen sistem yaitu :
Blok Masukan
Ialah input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem, masukan (input) disini
berupa penangkapan data dan metode-metode yang dimasukkan kedalam sistem
informasi dsn menghasilkan suatu keadaan.
Blok Model
Ialah kombinasi dari prosedur, logika dan matematika uantuk memanipulasi data
masukan ( input ) dan menghasilkan data keluaran yang diinginkan.
Blok Keluaran
Ialah keluaran yang menghasilkan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
digunakan untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.
Blok Teknologi
Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu brainware, software dan hardware yang digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu mengendalikan sistem secara
keseluruhan.
Blok Basis Data
Organisasi basis data yang baik akan menghasilkan informasi yang berkualitas dan
berkapasitas menyimpan yang efisien. Basis Data diakses dengan menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal
– hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat cepat diatasi.
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya.

D.

Pengertian Informasi
Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara
umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah
saluran komunikasi dan lain sebagainya. Informasi diibaratkan darah yang mengalir
dalam tubuh organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu
organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapat informasi akan menjadi luruh, kerdil
dan akhirnya berakhir. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah
diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem
mengolah data menjadi informasi atau lebih tepatnya mengolah data dari bentuk tak
berguna menjadi bentuk yang berguna bagi penerinmanya.
1.
Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu seperti yang akan
dijelaskan dibawah ini :
a. Akurat ( Accurate )
Akurat bagi informasi berarti harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak biasa
atau menyesatkan.
b. Tepat Waktu ( Timelines )
Yang dimaksud dengan tepat pada waktunya adalah informasi yang akan datang pada
penerimanya tidak boleh terlambat.
b.
Relevan ( Relevance )
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
2.

Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi yang bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi merupakan hal
yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan informasi
dapat diperoleh dari data sistem informasi ( information system ).
E. Peralatan Pendukung (Tools System)
Untuk merancang suatu sistem informasi yang baik itu, selain berskala besar
maupun sistem berskala kecil memerlukan peralatan pendukung yang akan
digunakan untuk pembuatan sistemnya.

BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1 Umum
Orang kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi memiliki cacat mata
dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang di kota
menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di tempat yang jarak pandang yang
tidak jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti bekerja di depan komputer, membaca
buku, bekerja di dalam ruangan tertutup yang sempit. Untuk itu seseorang harus
memperhatikan kesehatan matanya dengan menjaga keseimbangan jarak pandang
kita antara yang jauh dan yang dekat.
Ada beberapa cacat mata yang umum ditemui yaitu:
a. Rabun jauh
Satu jenis cacat mata yang penglihatannya tampak buram jika melihat benda-benda
jauh.
Saat melihat benda jauh, bayangan jatuh di depan retina. Oleh suatu mekanisme yang
otonom dan terintegrasi yang melibatkan sistem saraf sensoris, motoris, dan otot
serta struktur mata lainnya, keadaan ini dikompensasi dengan mengurangi
kecembungan lensa.
b. Rabun dekat
Kurang jelas penglihatan jika melihat dari jarak dekat; hipermetropia. Dengan
berkurangnya kemampuan mata untuk fokus pada jarak dekat seperti membaca
karena usia yang mulai menua.
c. Silinder
Mata menjadi silinder disebabkan kelengkungan kornea yang tidak rata penyakit ini
tidak dapat disembuhkan kecuali dengan operasi dan dapat diringankan dengan
kacamata.
Telah dijelaskan fungsi mata sangat penting bagi kehidupan. Pemeriksaan mata
teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini. Cara yang paling umum
digunakan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan kacamata.
Setidaknya itu penjelasan dari optikan ketika berencana membeli kacamata
3.2 Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur organsisi adalah pengembangan secara grafik struktur kerja dari suatu
organisasi,selain itu juga dengan adanya sturuktur organisasi ini dapat memberikan
ketegasan dalam hal batas wewenang serta tanggung jawab kepada masing-masing
anggota yang ditugaskan ini maka mereka akan dapat menunaikan tugasnya dengan
baik.
Secara garis besar struktur organisasi Penjualan Kacamata pada Optik dapat
digambarkan sebagai berikut :

Gambar III.1
Struktur Organisasi Penjualan Kacamata pada Optik

Sedangkan tugas dan fungsi dari masing-masing bagan struktur organisasi dari
Penjualan Kacamata pada Optik tersebut yaitu :
1. Pemilik atau Kepala Toko
Pemilik merupakan top manajemen yang membuat keputusan akhir dari
kebijaksanaan serta tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang ada pada
Penjualan Kacamata pada Optik. Tugas pemilik perusahaan Penjualan Kacamata
pada Optik adalah sebagai penanggung jawab terhadap perkembangan perusahaan
serta sebagai pengambil keputusan dan kebijaksanaan perusahaan.
2. Kasir
Kasir adalah orang menjalankan sistem ini. Mengelola segala sesuatu yang
berhubungan dengan administrasi seperti pembelian dan penjualan.Juga melakukan
pencatatan laporan setiap bulannya.
3. Bagian Pemeriksaan
Bagian ini memiliki tanggung jawab terhadap pemeriksaan mata
costumer.Pemeriksaan dilakukan dengan komputer dan manual agar mendapatkan
data yang akurat tentang mata costumer.
4. Bagian Order Barang
Bagian order barang menerima perintah dari kasir untuk melakukan pengorderan
lensa yang akan dipasangkan ke bingkai kacamata.
3.3 Prosedur Sistem Berjalan
Suatu prosedur memberikan instruksi terperinci untuk pelaksanaan serangkaian
kegiatan yang terjadi secara teratur, instruksi itu mengarah pada karyawan dalam

organisasi untuk pelaksanaan tugas dan membantu untuk menjamin pendekatan yang
konsisten pada situasi tertentu.
Ada lima proses didalam sistem penjualan kacamata beresep di Penjualan Kacamata
pada Optik.Kelima prosedur itu adalah :
1. Proses pemesanan
Customers datang ke bagian kasir untuk konsultasi masalah mata yang dialami oleh
Customer.Setelah itu kasir memberikan formulir pemesanan kepada costumer untuk
diisi.setelah data diisi semua costumer menyerahkan kembali kebagian kasir untuk
dicek data yang diisikan.Setelah itu melakukan pemeriksaan mata di ruang periksa.
2. Proses pemeriksaan
Bagian pemeriksa menerima Formulir Pemesanan yang diserahkan oleh bagian
kasir.Setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan komputer dan manual
agar data yang didapat akurat.Setelah diperiksa, bagian pemeriksaan ( Refractionist
Optisien ) mengeluarkan form hasil pemeriksaan mata Customer.Hasil
pemeriksaanya diserahkan kebagian untuk melakukan pembayaran pemesanan
lensa.Setelah itu kedua data ini diarsipkan oleh bagian.
3. Proses pembayaran
Customer memilih frame yang tersedia di Penjualan Kacamata pada Optik untuk
dipasangi lensa sesuai dengan hasil pemeriksaan.Costumer melakukan pembayaran
sesuai dengan biaya yang telah disepakat. Kemudian kasir membuatkan nota kontan
dua rangkap berdasarkan hasil pemeriksaan dan form pemesanan tadi..,rangkap
pertama berwarna putih diserahkan kepada costumer sebagai bukti pengambilan
kacamata pada tanggal yang ditentukan.Rangkap kedua berwarna kuning disimpan
oleh bagian kasir.Kemudian kasir membuat Daftar Pemesanan Lensa untuk
diserahkan kebagian order yang akan dibawa ke labotarium dengan frame kacamata
yang telah dipilih oleh costumer.Berikutnya bagian order menyerahkan Daftar
pemesanan Lensa yang telah ditandatangani oleh lab bersama kacamata yang telah
terpasang lensa sesuai ukuran.kemudian kasir mengarsipkan Daftar Pemesanan
Lensa yang telah ditandatangani oleh labotarium tersebut.
4. Proses pengambilan
Costumer datang sesuai tanggal yang dijanjikan.Kasir meminta nota kontan putih
untuk dicocokkan dengan data dengan arsip yang ada..Kasir menyerahkan kacamata
kepada costumer sekaligus membuatkan kartu Hasil Pemeriksaan yang bisa
digunakan jika costumer melakukan servis dengan membawa kartu ini akan
mendapatkan layanan gratis.
5. Proses pembuatan laporan
Kasir akan mengambil setiap bulan data dari Nota Kontan Putih yang merupakan
data pembayaran costumer untuk dibuatkan laporan data penjualan perbulan yang
akan diserahkan kepada kepala toko.

3.4 Permasalahan Pokok
Permasalahan yang penulis amati pada Penjualan Kacamata pada Optik antara lain :
a. Semua proses yang ada pada Penjualan Kacamata pada Optik tersebut masih
mengugunakan sistem manual.Walaupun laporan sudah menggunakan
komputer,tetapi hanya sebatas melibatkan program Microsoft Word dan Exel saja.
b. Sistem penyimpanan dokumen pada Penjualan Kacamata pada Optik ini masih
kurang baik.Sehingga menyebabkan ada beberapa dokumen yang hilang.
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
Penulis menyarankan beberapa alternatif pemecahan masalah untuk Penjualan
Kacamata pada Optik, yaitu :
a.
Sebaiknya Penjualan Kacamata pada Optik menggunakan sistem yang sudah
terkomputerisasi sehingga pancatatan dan pengolahan setiap transaksi Penjualan
Kacamata pada Optik menjadi lebih mudah dan cepat.
b. Dokumen-dokumen sebaiknya disimpan secara rapi pada suatu tempat khusus untuk
penyimpanan sehingga memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu dokumen
tersebut diperlukan lagi.

BAB IV
PENUTUP
4.1

1.

2.
3.
4.
5.
4.2

1.
2.
3.
4.
5.

Kesimpulan
Dari hasil penjelasan mengenai sistem penjualan kacamata di Penjualan
Kacamata pada Optik penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Sebaiknya toko Penjualan Kacamata pada Optik menggunakan sistem yang lebih
spesifikasi agar dalam pencatatan dan pengolahan laporan keuangan lebih rapih dan
teratur. Dengan sistem penggunaan database, diharapkan kinerja karyawan akan
menjadi lebih baik.
Meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, agar pelanggan lebih
puas dan akan datang kembali.
Penulis juga menyarankan agar pencatatan transaksi keuangan pada buku kas
mengikuti aturan pencatatan akuntansi yang baik sehingga memudahkan dalam
pembuatan laporan setiap bulannya, atau setiap tahunnya.
Dokumen-dokumen sebaiknya disimpan secara rapi pada suatu tempat khusus
sehingga memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu dokumen tersebut diperlukan
lagi
Sebaiknya para karyawan diberi bimbingan dan pelatihan keterampilan setiap
bulannya, hal ini sangat penting dalam melayani pelanggan
Saran
Setelah selesai penulisan makalah ini, maka penulis mencoba memberikan
saran-saran yang sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu yang penulis miliki.
Adapun beberapa saran yang akan disampaikan penulis adalah sebagai berikut :
Pembangunan sistem baru perlu dilakukan secepat mungkin jika keberadaan akan
sistem tersebut memang sudah diperlukan.
Perancangan sebuah sistem informasi yang menggunakan komputer perlu diadakan
pelatihan personil yang ada dan tertib di dalam sistem tersebut.
Pengetahuan komputer pada sebuah sistem informasi diadakan pengamanan yang
meliputi back up data dan penggunaan password.
Penggunaan teknik komputer terbaru dapat menjadi alternatif pilihan untuk
diterapan pada sebuah sistem informasi yang baru.
Pemeliharan secara berkala terhadap hardware dan software perlu dilakukan apabila
telah menggunakan sistem komputerisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Hartono,Jogiyanto.2005.Analisis & Desain Sistem Informasi:pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis.Edisi III.Yogyakarta:Andi
Gordon, B. Davis.2002. Kerangka dasar sistem informasi manajemen. Bagian I : Pengantar.
PPM ( PT. PUSTAKA BINAMAN RESSINDO ) Jakarta.
HM. Jogiyanto. 2005.Analisa dan Desain Sistem Informasi Manajemen.Edisi ketiga.Andi
Yogyakarta.
Sutabari, Tata,S.Kom.2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25