PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR S
PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
ZAHRAL HAYATI
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA INDERALAYA 2013
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya
terhadap aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Biologi di SMA Srijaya Negara Palembang.
Penelitian ini dilakukan tanggal 9-23 september 2012 pada semester satu/gasal tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini menggunakan sistem populasi dan sampel. Populasi yang digunakan
meliputi semua siswa kelas X yang terdiri dari 8 kelas, sedangkan sampel diambil secara acak
dengan undian. Dari pengundian tersebut diperoleh kelas sampel yang meliputi meliputi kelas X3
sebagi kelas eksperimen dan kelas X4 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas tersebut berjumlah 62
siswa. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya,
sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan metode biasa yang dilakukan guru dalam
mengajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi –
Eksperiment design) dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Dari hasil penelitian
diperoleh rata-rata Gain kelas eksperimen sebesar 45,29, sedangkan kelas kontrol hanya sebesar
31,35. Rata-rata N.Gain kelas eksperimen 0.76, sedangkan kelas kontrol 0.44. Perbandingan ratarata ketuntasan kelas eksperimen sebesar 85,29, sedangkan kelas kontrol hanya memperoleh
22,58. Rata-rata keaktifan siswa pada kelas eksperimen sebesar 80,3%, sedangkan kelas kontrol
hanya sebesar 60,25%. Hal ini menunjukkan bahwa metode diskusi kelompok tutor sebaya
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : metode diskusi kelompok, tutor sebaya, hasil belajar, aktivitas, SMA Srijaya Negara
Palembang
Kurikulum
Tingkat
Satuan
sehingga hasilnya dapat dirasakan
Pendidikan (KTSP) adalah sebuah
oleh
konsep kurikulum yang menekankan
pada
berupa
penguasaan
terhadap
seperangkat
kompetensi
kemampuan
tertentu.
Pada sistem KTSP, guru
melakukan (kompetensi) tugas-tugas
berperan
sebagai
dengan standar performansi tertentu
fasilitator. Guru sebagai mediator
pengembangan
siswa,
mediator
dan
dan
fasilitator
berperan
dalam
Pada pelaksanaannya, proses
menyediakan pengalamann belajar
pembelajaran siswa dipengaruhi oleh
kepada siswa, memberikan kegiatan-
metode
kegiatan
merangsang
digunakan guru dalam mengajar.
membantu
Seorang guru dalam menyampaikan
mengekspresikan
gagasan-gagasan,
materi perlu memilih metode mana
menyediakan
sarana
yang
yang sesuai dengan keadaan kelas,
merangsang siswa berfikir secara
sehingga siswa merasa tertarik, untuk
produktif,
mengikuti pelajaran yang diajarkan
yang
keingintahuan
siswa,
serta
memonitor,
dan
menunjukkan
mengevaluasi
pembelajaran
(Slameto,
yang
2010:65).
Proses
apakah pemikiran siswa berkembang
pembelajaran
atau tidak (Kunandar, 2007:133).
mempengaruhi proses belajar. Proses
Oleh
belajar
karena
itu,
dalam
proses
siswa
adalah
juga
kegiatan
pembelajaran diharapkan terciptanya
dilakukan
interaksi antara guru dan siswa
mempengaruhi siswa agar dapat
secara
menyesuaikan
efektif.
(2012:160),
ialah
Menurut
proses
proses
Sudjana
pembelajaran
mengkoordinasi
dalam
yang
sendiri
diri
metode, dan alat, penilaian) yang
memungkinkan
saling
kehidupan
mempengaruhi,
saling
diri
dengan
lingkungannya agar menimbulkan
perubahan
dan
terhadap
maupun
sejumlah komponen (tujuan, bahan,
berhubungan
rangka
dalam
dirinya
berfungsi
masyarakat
yang
dalam
(Hamalik,
sehingga
2007:123). Pengajaran mengarahkan
menumbuhkan kegiatan belajar pada
proses belajar agar sasaran dari
siswa seoptimal mungkin menunjuk
perubahan
kepada perubahan tingkah laku siswa
sebagaimana
sesuai dengan tujuan yang telah
Berdasarkan
ditetapkan. Melalui hal ini guru
maka perlu dicari alternatif lain
dituntut
sehingga proses pembelajaran dapat
untuk
menguasai
keterampilan-keterampilan
dalam
itu
dapat
yang
diinginkan.
pernyataan
berlangsung
mengajar, sehingga mempengaruhi
menyenangkan.
proses belajar siswa.
tuntutan
tersebut,
aktif
dan
Sesuai
kurikulum
pembelajaran
tercapai
yang
dengan
ini,
strategi
diharapkan
adalah metode diskusi kelompok
sulit dicapai ketuntasannya oleh
tutor sebaya. Kelebihan metode ini
siswa yaitu pada pelajaran bioologi
menurut Herianto, dkk (2010:1),
bagian
siswa bukan hanya dijadikan sebagai
membahas mengenai materi ciri-ciri,
objek pembelajaran tetapi menjadi
replikasi, dan peranan virus dalam
subjek pembelajaran, dimana siswa
kehidupan. Oleh karena itu, metode
dijadikan sebagai tutor atau sumber
yang cocok untuk digunakan dalam
belajar dan tempat bertanya bagi
situasi
tersebut
temannya. Melalui cara ini, siswa
diskusi
kelompok
yang
melakukan
Pemilihan metode diskusi kelompok
(pengulangan)
tutor sebaya ini diharapkan dapat
menjadi
tutor
repetition
menjelaskan
kembali
materi
sehingga menjadi lebih paham dalam
2.
KD
2.1
yang
adalah
metode
tutor
sebaya.
meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar.
setiap bahan ajar yang disampaikan.
Dalam proses pembelajaran,
SK
Tutor
sebaya
ialah
sekelompok siswa yang telah tuntas
siswa dalam satu kelas dituntut untuk
terhadap
mampu mencapai nilai ketuntasan
memberikan tutorial kepada siswa
yang telah ditetapkan oleh masing-
yang mengalami kesulitan dalam
masing sekolah. Menurut Depdikbud
memahami bahan pelajaran yang
dikutip oleh Mansyur (1999: 5) suatu
dipelajarinya. Tutor sebaya bertugas
kelas telah tuntas belajar apabila di
membagi kelas dalam kelompok
kelas itu telah terdapat 85% atau
yang beranggotakan, 4 – 5 orang
lebih siswa yang telah mencapai nilai
siswa pada setiap kelompok di
70 ke atas atau 70. Namun, beberapa
bawah
siswa
pelajaran Biologi. Kriteria siswa
terkadang
mencapai
berhasil
ketuntasan
bimbingan
pelajaran,
guru
dan
mata
pada
yang dapat menjadi tutor sebaya
beberapa SK yang telah ditentukan.
yaitu siswa yang memiliki nilai
Hal itu dikarenakan pokok bahasan
akademik di atas Kriteria Ketuntasan
yang masih abstrak dan cenderung
Minimal
membosankan
siswa
peringkat 1-10 dikelas (setiawati,
untuk
2009:5). Metode ini juga diharapkan
mempelajarinya. Salah satu SK yang
dapat meningkatkan kecakapan siswa
kurang
nilai
tidak
bahan
sehingga
bersemangat
(KKM),
dan
termasuk
dalam
berkomunikasi
sehingga
biasa
yag
menggunakan
dimana
siswa
sistem
semua siswa lebih mudah dan leluasa
ceramah
dalam menyampaikan masalah yang
dijadikan sebagai objek dalam proses
dihadapi dan terpacu semangatnya
belajar. Dalam meningkatkan hasil
untuk mempelajari mata pelajaran
belajar
Biologi pada SK 2, KD 2.1.
tindakan penilaian atau evaluasi hasil
siswa,
prlu
hanya
dilakukan
Keuntungan lain yang didapat
belajar yang mencakup berbagai
dari penggunaan metode tutor sebaya
aspek yang dapat menggambarkan
ialah meningkatnya hubungan yang
perkembangan
lebih akrab antara murid dengan
tingkah laku yang terjadi pada diri
tutor dan lebih efisien. Selain itu,
peserta didik (Sudijono, 2011:32).
seorang
Kegiatan
tutor
atau
belajar
untuk
pengayaan
dan
dengan melakukan penilaian yang
meningkatkan rasa tanggung jawab.
berupa tes awal dan tes akhir untuk
Namun demikian, metode ini juga
mendapatkan
memiliki kekurangan, yaitu guru
hasil belajar siswa.
melakukan
evaluasi
perubahan
ini
rentang
dilakukan
perbedaan
harus tahu siswa yang mempunyai
Tes awal berfungsi untuk
pemahaman lebih, pengawasan tutor
menentukan kesiapan siswa/sejauh
harus dilakukan dengan baik dan
mana
proses
kemampuan
tutoring
akan
terhambat
siswa
telah
memiliki
mengikuti
manakala siswa yang ditutori merasa
pembelajaran, menentukan bagian
rendah
yang
mana dari materi yang telah dikuasai
ini,
siswa, menentukan efektivitas materi
misalnya, tidak ada yang mampu dan
setelah dilaksanakan tes akhir dan
bersedia menjadi tutor sebaya dalam
seberapa besar pengetahuan siswa
suatu kelas.
meningkat dengan adanya materi,
diri.
dihadapai
Pemasalahan
dalam
Sebagaimana
metode
yang
telah
serta mendapatkan informasi yang
dijelaskan sebelumnya, penggunaan
dapat
digunakan
untuk
menata
metode tutor sebaya dilakukan untuk
materi yang sesuai dengan kesiapan
memperoleh hasil belajar yang lebih
siswa. Tes awal ini bertujuan untuk
tinggi dari dibandingkan dengan
mengetahui sejauh mana para siswa
menggunakan metode pembelajaran
telah menguasai bahan pelajaran
yang
belum
diajarkan.
Berbeda
mengajar demikian mendorong siswa
dengan tes awal, tes akhir bertujuan
untuk
untuk mengetahui apakah semua
kesulitan. Selain itu, prinsip siswa
mata
tergolong
belajar aktif untuk mengembangkan
penting sudah dapat dikuasai dengan
kemampuan kognitif, keterampilan
baik oleh para peserta didik sehingga
manual
didapat perbedaan antara sebelum
berfikir.
dan
pelajaran
sesudah
yang
dilakukan
pembelajaran
di
kelas.
proses
Selain
melakukan tes pada awal dan akhir
proses
belajar,
evaluasi
juga
dilakukan pada saat siswa melakukan
aktivits belajar. Aktivitas ini berupa
fisik
maupun
mental.
Sebagai
contoh, seorang siswa sedang sedang
memperhatikan
guru
yang
menerangakan di depan kelas. Secara
fisik, siswa memang terlihat sedang
memperhatikan guru, namun secara
mental pikirannya tidak tertuju pada
pembelajaran di kelas (melamun).
Hal ini menunjukkan ketidakserasian
antara
fisik
dan
mental
siswa.
Kegiatan mengajar efektif dapat
dilakukan
untuk
mengurangi
ketidakserasian pada aktivitas belajar
siswa. Dalam kegiatan ini, siswa
dituntut untuk ikut serta pada proses
pembelajaran secara aktif
mendapatkan
agar
pengetahuan
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan
sendiri.
Cara
belajar
bertanya
bila
kreativitas
mengalami
dan
logika
Metode Penelitian
Metode
dalam
yang
penelitian
eksperimen
digunakan
ini
semu
adalah
(Quasi
–
Eksperiment design) dengan desain
Pretest-Posttets
Design.
Control
Desain
ini
Group
mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi
sepenuhnya
mengontrol
variabel-variabel
yang
mempengaruhi
ekperimen.
Pada
untuk
luar
pelaksanaan
penelitian
ini
diberikan perlakuan yang berbeda
kepada kedua kelas sampel. Kelas
pertama (kelas eksperimen) diberi
perlakuan berupa metode diskusi
kelompok tutor sebaya. Kelas kedua
(kelas
kontrol)
menggunakan
pembelajaran yang biasa dilakukan
di sekolah yaitu metode ceramah.
Kedua kelas ini diberikan tes awal
dan ter akhir yang berupa soal
pilihan ganda.
Penelitian dilakukan di SMA
Srijaya
Negara
Palembang.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
Ha berbunyi penggunaan metode
9-23
(semester
diskusi
pelajaran
memiliki pengaruh hasil belajar pada
september
satu/gasal
2012
tahun
2012/2013).
Populasi
digunakan
dalam
yang
penelitian
kelompok
semua
siswa
kelas
X
semester
gasal
tahun
pelajaran
sebaya
mata pelajaran Biologi.
ini
meliputi
tutor
Prosedur penelitian dilakukan
melalui
3
tahap,
persiapan,
yaitu
tahap
pelaksanaan,
dan
2012/2013 yang terdiri dari 8 kelas.
penyelesaian. Pada tahap persiapan
Pengambilan
guru
secara
sampel
simple
ditentukan
perangkat
sampling
pembelajaran seperti silabus dan
(acak) dengan cara undian (Sugiono,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2012:120). Dari proses pengundian
(RPP), instrumen tes hasil belajar
tersebut, didapat 2 kelas penelitian,
dalam menggunakan tutor sebaya,
yaitu
menyiapkan
angket
observasi
eksperimen dan kelas X4 sebagai
(dilakukan
untuk
melihat
kelas control. Dalam kedua kelas
pelaksanaan aktivitas siswa selama
tersebut berjumlah 62 siswa dengan
proses pembelajaran berlangsung),
masing-masing kelas berjumlah 31
dan menyiapkan LKS untuk diskusi
siswa.
kelompok
kelas
random
menyiapkan
X3
Pada
sebagi
kelas
penelitian
ini
variabel,
yaitu
selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan.
variabel bebas dan variabel terikat.
Pada tahap ini, kelas kontrol maupun
Variabel bebas berupa penggunaan
kelas eksperimen tidak memiliki
metode
perbedaan
menggunakan
2
diskusi
tutor
sebaya,
tutor
dalam
sebaya.
kegiatan
Tahap
awal
sedangkan variabel terikat berupa
maupun akhir dalam proses belajar.
aktivitas dan hasil belajar siswa pada
Perbedaan proses belajar pada kedua
pelajaran
itu,
kelas terletak pada kegian inti. Pada
penelitian ini juga menggunakan 2
kelas eksperimen, guru membagi
hipotesis, yaitu Ho dan Ha. Ho
siswa menjadi 7 kelompok yang
berbunyi penggunaan metode diskusi
terdiri
kelompok
tidak
kemudian
menyampaikan
memiliki pengaruh hasil belajar pada
informasi
tentang
mata pelajaran Biologi, sedangkan
memberikan LKS yang berisi tentang
Biologi.
tutor
Selain
sebaya
dari
4-5
siswa.
materi
Guru
sekilas
virus,
soal-soal yang berhubungan dengan
kelas kontrol hanya mengandalakn
materi
masing-
guru sebagai penyedia materi dan
masing tutor disebar pada tiap-tiap
melakukan tindakan ceramah serta
kelompok.
tutor
tanya jawab mengeai materi yang
mengkoordinasi proses diskusi agar
telah diajarkan. Tahap akhir pada
berlangsung kreatif dan dinamis,
penelitian
sedangkan guru hanya memantau
penyelesaian.
kegiatan tutorial. Apabila terlihat ada
dilakukan analisis mengenai data
kesulitan, barulah guru memberikan
aktivitas
bimbingan. Setiap masing-masing
menghitung homogenitas, menguji
tutor
perwakilan
hipotesis dengan menggunakan uji-t,
kelompok mempersentasikan hasil
menyimpulkan apakah Ho ditolak
diskusi (Herianto dkk., 2010:3-4).
atau Ha diterima, serta membahas
Berbeda dengan kelas eksperimen,
dan menyimpulkan hasil penelitian.
virus,
kemudian
Masing-masing
menyuruh
ini
yaitu
Pada
dan
tahap
tahap
hasil
ini,
belajar,
eksperimen 0.76 sedangkan kelas
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan
analisis
adanya
skor tes hasil belajar antara kelas
metode
eksperimen
sebaya terhadap siswa. Perbandingan
dan
hasil
kontrol 0.44. Hal ini menunjukkan
kelas
kontrol
peningkatan
diskusi
diperoleh perbedaan yang signifikan
rata-rata
pada
proses
gain
dan
N.Gain.
Kelas
pengaruh
kelompok
ketuntasan
belajar
siswa
juga
tutor
pada
mengalami
eksperimen memperoleh hasil tes
perbedaan yang signifikan dimana
awal sebesar 32,84 dan tes akhir
kelas eksperimen memperoleh 85,29,
sebesar
sedangkan
78,13.
Kelas
kontrol
memperoleh hasil tes awal sebesar
29,03 dan ters akhir sebesar 60,39.
kelas
kontrol
hanya
memperoleh 22,58.
Penelitian
juga
dilakukan
Dari kedua hasil tersebut dapat
untuk mengukur data yang dianalisis
dilihat rata-rata Gain pada kelas
berdistribusi
eksperimen 45,29 dan kelas kontrol
dengan menggunakan uji normalitas.
31,35. Hal ini menunjukkan adanya
Pengujian
pengaruh
menggunakan
hasil
belajar
yang
diperoleh oleh siswa. N.Gain kelas
normal
atau
ini
Statistical
tidak
dilakukan
Product
and Service Solutions (SPSS) dengan
statistik One-Sample Kolmogorov-
menguji
Smirnov Test. Taraf signifikan yang
hipotesis diambil dari uji normalitas
digunakan yaitu 5% (α = 0,05). Dari
dan
hasil
taraf
kelompok bedistribusi normal dan
signifikan kelompok eksperimen dan
homogen. Dari kedua hasil tersebut
kelompok control > 0,05 maka Ho
diperoleh signifikansi (0,00) ≤ 0,05,
diterima. Jadi, dapat disimpulkan
berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
bahwa distribusi data kemampuan
Dengan demikian, ada pengaruh
awal siswa berdistribusi normal.
metode
perhitungan,
Selain
didapat
homogenitas
diskusi
Pengujian
dimana
kelompok
kedua
tutor
uji
sebaya terhadap aktivitas dan hasil
juga
belajar mata pelajaran Biologi di
menggunakan uji homogenitas untuk
SMA Srijaya Negara Palembang.
mengetahui
sampel
Artinya, siswa yang diberi perlakuan
Pengujian
dengan metode diskusi kelompok
normalitas,
homogen
menggunakan
hipotesis.
penelitian
ini
kelompok
atau
tidak.
dilakukan menggunakan Statistical
tutor
Product
kemampuan lebih baik dari pada
and
Service
Solutions
sebaya
siswa
Dari perhitungan diperoleh derajat
metode
diskusi
kebebasan (df) tes awal kelompok
sebaya.
Pada
eksperimen yaitu 9 dan kelompok
diperoleh hasil peningkatan rata-rata
kontrol 10. Kedua hasil tersebut
keaktifan
menunjukkan
kelompok
eksperimen sebesar 80,3% dan kelas
eksperimen dan kelompok kontrol
kontrol sebesar 60,25%. Hal ini
tidak
menunjukkan
terdapat
signifikan.
perbedaan
yang
Pada perhitungan pada
tidak
tingkat
(SPSS) dengan statistik chi-square.
bahwa
yang
memiliki
menggunakan
kelompok
metode
siswa
ini
pada
bahwa
tutor
juga
kelas
siswa
mengalami peningkatan keaktifan
tes akhir diperoleh derajat kebebasan
yamg
(df)
menggunakan metode diskusi tutor
kelompok
eksperimen
dan
kelompok kontrol yaitu 15. Hal ini
menunjukkan data tes akhir siswa
pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol
berdistribusi
Tahap
homogen.
selanjutnya
yaitu
sebaya.
sangat
jauh
pada
saat
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, metode diskusi tutor
sebaya
membawa
dampak
yang
Pendidikan
Indonesia.
Bandung.
Kunandar. 2007. Guru Profesional
sangat signifikan dalam peningkatan
Implementasi
aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal
Tingkat
itu dapat dilihat dari perolehan rata-
Pendidikan (KTSP) dan
rata Gain kelas eksperimen sebesar
Sukses dalam Sertifikasi
45,29,
sedangkan
Guru.
hanya
sebesar
N.Gain
kelas
sedangkan
kelas
31,35.
kontrol
Rata-rata
eksperimen
kelas
0.76,
kontrol
0.44.
Kurikulum
Satuan
Jakarta:
PT.
Rajagrafindo Persada.
Mansyur,
A.
1999.
Meningkatkan
"Upaya
Prestasi
Perbandingan rata-rata ketuntasan
Belajar
kelas eksperimen sebesar 85,29,
Kegiatan Belajar Dalam
sedangkan
hanya
Kelompok Kecil Dengan
Rata-rata
Tutor Sebaya Di SLTP
kelas
memperoleh
keaktifan
22,58.
siswa
eksperimen
sedangkan
kontrol
pada
sebesar
kelas
kelas
80,3%,
kontrol
hanya
sebesar 60,25%.
Siswa
Melalui
N. 1 Gunung Megang".
Skripsi. Indralaya: FKIP
Universitas Sriwijaya.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor –
Faktor
DAFTAR RUJUKAN
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2007. Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan
Sistem.
Jakarta. PT Bumi Aksara.
Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K.
Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar.
2010. Efektivitas Model
Bandung: PT. Remaja
Pembelajaran Tutor
Rosdikarya.
Sebaya
terhadap Hasil Belajar Siswa.
Bandung: Skrifsi. Universitas
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
ZAHRAL HAYATI
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA INDERALAYA 2013
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya
terhadap aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Biologi di SMA Srijaya Negara Palembang.
Penelitian ini dilakukan tanggal 9-23 september 2012 pada semester satu/gasal tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini menggunakan sistem populasi dan sampel. Populasi yang digunakan
meliputi semua siswa kelas X yang terdiri dari 8 kelas, sedangkan sampel diambil secara acak
dengan undian. Dari pengundian tersebut diperoleh kelas sampel yang meliputi meliputi kelas X3
sebagi kelas eksperimen dan kelas X4 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas tersebut berjumlah 62
siswa. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya,
sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan metode biasa yang dilakukan guru dalam
mengajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi –
Eksperiment design) dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Dari hasil penelitian
diperoleh rata-rata Gain kelas eksperimen sebesar 45,29, sedangkan kelas kontrol hanya sebesar
31,35. Rata-rata N.Gain kelas eksperimen 0.76, sedangkan kelas kontrol 0.44. Perbandingan ratarata ketuntasan kelas eksperimen sebesar 85,29, sedangkan kelas kontrol hanya memperoleh
22,58. Rata-rata keaktifan siswa pada kelas eksperimen sebesar 80,3%, sedangkan kelas kontrol
hanya sebesar 60,25%. Hal ini menunjukkan bahwa metode diskusi kelompok tutor sebaya
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : metode diskusi kelompok, tutor sebaya, hasil belajar, aktivitas, SMA Srijaya Negara
Palembang
Kurikulum
Tingkat
Satuan
sehingga hasilnya dapat dirasakan
Pendidikan (KTSP) adalah sebuah
oleh
konsep kurikulum yang menekankan
pada
berupa
penguasaan
terhadap
seperangkat
kompetensi
kemampuan
tertentu.
Pada sistem KTSP, guru
melakukan (kompetensi) tugas-tugas
berperan
sebagai
dengan standar performansi tertentu
fasilitator. Guru sebagai mediator
pengembangan
siswa,
mediator
dan
dan
fasilitator
berperan
dalam
Pada pelaksanaannya, proses
menyediakan pengalamann belajar
pembelajaran siswa dipengaruhi oleh
kepada siswa, memberikan kegiatan-
metode
kegiatan
merangsang
digunakan guru dalam mengajar.
membantu
Seorang guru dalam menyampaikan
mengekspresikan
gagasan-gagasan,
materi perlu memilih metode mana
menyediakan
sarana
yang
yang sesuai dengan keadaan kelas,
merangsang siswa berfikir secara
sehingga siswa merasa tertarik, untuk
produktif,
mengikuti pelajaran yang diajarkan
yang
keingintahuan
siswa,
serta
memonitor,
dan
menunjukkan
mengevaluasi
pembelajaran
(Slameto,
yang
2010:65).
Proses
apakah pemikiran siswa berkembang
pembelajaran
atau tidak (Kunandar, 2007:133).
mempengaruhi proses belajar. Proses
Oleh
belajar
karena
itu,
dalam
proses
siswa
adalah
juga
kegiatan
pembelajaran diharapkan terciptanya
dilakukan
interaksi antara guru dan siswa
mempengaruhi siswa agar dapat
secara
menyesuaikan
efektif.
(2012:160),
ialah
Menurut
proses
proses
Sudjana
pembelajaran
mengkoordinasi
dalam
yang
sendiri
diri
metode, dan alat, penilaian) yang
memungkinkan
saling
kehidupan
mempengaruhi,
saling
diri
dengan
lingkungannya agar menimbulkan
perubahan
dan
terhadap
maupun
sejumlah komponen (tujuan, bahan,
berhubungan
rangka
dalam
dirinya
berfungsi
masyarakat
yang
dalam
(Hamalik,
sehingga
2007:123). Pengajaran mengarahkan
menumbuhkan kegiatan belajar pada
proses belajar agar sasaran dari
siswa seoptimal mungkin menunjuk
perubahan
kepada perubahan tingkah laku siswa
sebagaimana
sesuai dengan tujuan yang telah
Berdasarkan
ditetapkan. Melalui hal ini guru
maka perlu dicari alternatif lain
dituntut
sehingga proses pembelajaran dapat
untuk
menguasai
keterampilan-keterampilan
dalam
itu
dapat
yang
diinginkan.
pernyataan
berlangsung
mengajar, sehingga mempengaruhi
menyenangkan.
proses belajar siswa.
tuntutan
tersebut,
aktif
dan
Sesuai
kurikulum
pembelajaran
tercapai
yang
dengan
ini,
strategi
diharapkan
adalah metode diskusi kelompok
sulit dicapai ketuntasannya oleh
tutor sebaya. Kelebihan metode ini
siswa yaitu pada pelajaran bioologi
menurut Herianto, dkk (2010:1),
bagian
siswa bukan hanya dijadikan sebagai
membahas mengenai materi ciri-ciri,
objek pembelajaran tetapi menjadi
replikasi, dan peranan virus dalam
subjek pembelajaran, dimana siswa
kehidupan. Oleh karena itu, metode
dijadikan sebagai tutor atau sumber
yang cocok untuk digunakan dalam
belajar dan tempat bertanya bagi
situasi
tersebut
temannya. Melalui cara ini, siswa
diskusi
kelompok
yang
melakukan
Pemilihan metode diskusi kelompok
(pengulangan)
tutor sebaya ini diharapkan dapat
menjadi
tutor
repetition
menjelaskan
kembali
materi
sehingga menjadi lebih paham dalam
2.
KD
2.1
yang
adalah
metode
tutor
sebaya.
meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar.
setiap bahan ajar yang disampaikan.
Dalam proses pembelajaran,
SK
Tutor
sebaya
ialah
sekelompok siswa yang telah tuntas
siswa dalam satu kelas dituntut untuk
terhadap
mampu mencapai nilai ketuntasan
memberikan tutorial kepada siswa
yang telah ditetapkan oleh masing-
yang mengalami kesulitan dalam
masing sekolah. Menurut Depdikbud
memahami bahan pelajaran yang
dikutip oleh Mansyur (1999: 5) suatu
dipelajarinya. Tutor sebaya bertugas
kelas telah tuntas belajar apabila di
membagi kelas dalam kelompok
kelas itu telah terdapat 85% atau
yang beranggotakan, 4 – 5 orang
lebih siswa yang telah mencapai nilai
siswa pada setiap kelompok di
70 ke atas atau 70. Namun, beberapa
bawah
siswa
pelajaran Biologi. Kriteria siswa
terkadang
mencapai
berhasil
ketuntasan
bimbingan
pelajaran,
guru
dan
mata
pada
yang dapat menjadi tutor sebaya
beberapa SK yang telah ditentukan.
yaitu siswa yang memiliki nilai
Hal itu dikarenakan pokok bahasan
akademik di atas Kriteria Ketuntasan
yang masih abstrak dan cenderung
Minimal
membosankan
siswa
peringkat 1-10 dikelas (setiawati,
untuk
2009:5). Metode ini juga diharapkan
mempelajarinya. Salah satu SK yang
dapat meningkatkan kecakapan siswa
kurang
nilai
tidak
bahan
sehingga
bersemangat
(KKM),
dan
termasuk
dalam
berkomunikasi
sehingga
biasa
yag
menggunakan
dimana
siswa
sistem
semua siswa lebih mudah dan leluasa
ceramah
dalam menyampaikan masalah yang
dijadikan sebagai objek dalam proses
dihadapi dan terpacu semangatnya
belajar. Dalam meningkatkan hasil
untuk mempelajari mata pelajaran
belajar
Biologi pada SK 2, KD 2.1.
tindakan penilaian atau evaluasi hasil
siswa,
prlu
hanya
dilakukan
Keuntungan lain yang didapat
belajar yang mencakup berbagai
dari penggunaan metode tutor sebaya
aspek yang dapat menggambarkan
ialah meningkatnya hubungan yang
perkembangan
lebih akrab antara murid dengan
tingkah laku yang terjadi pada diri
tutor dan lebih efisien. Selain itu,
peserta didik (Sudijono, 2011:32).
seorang
Kegiatan
tutor
atau
belajar
untuk
pengayaan
dan
dengan melakukan penilaian yang
meningkatkan rasa tanggung jawab.
berupa tes awal dan tes akhir untuk
Namun demikian, metode ini juga
mendapatkan
memiliki kekurangan, yaitu guru
hasil belajar siswa.
melakukan
evaluasi
perubahan
ini
rentang
dilakukan
perbedaan
harus tahu siswa yang mempunyai
Tes awal berfungsi untuk
pemahaman lebih, pengawasan tutor
menentukan kesiapan siswa/sejauh
harus dilakukan dengan baik dan
mana
proses
kemampuan
tutoring
akan
terhambat
siswa
telah
memiliki
mengikuti
manakala siswa yang ditutori merasa
pembelajaran, menentukan bagian
rendah
yang
mana dari materi yang telah dikuasai
ini,
siswa, menentukan efektivitas materi
misalnya, tidak ada yang mampu dan
setelah dilaksanakan tes akhir dan
bersedia menjadi tutor sebaya dalam
seberapa besar pengetahuan siswa
suatu kelas.
meningkat dengan adanya materi,
diri.
dihadapai
Pemasalahan
dalam
Sebagaimana
metode
yang
telah
serta mendapatkan informasi yang
dijelaskan sebelumnya, penggunaan
dapat
digunakan
untuk
menata
metode tutor sebaya dilakukan untuk
materi yang sesuai dengan kesiapan
memperoleh hasil belajar yang lebih
siswa. Tes awal ini bertujuan untuk
tinggi dari dibandingkan dengan
mengetahui sejauh mana para siswa
menggunakan metode pembelajaran
telah menguasai bahan pelajaran
yang
belum
diajarkan.
Berbeda
mengajar demikian mendorong siswa
dengan tes awal, tes akhir bertujuan
untuk
untuk mengetahui apakah semua
kesulitan. Selain itu, prinsip siswa
mata
tergolong
belajar aktif untuk mengembangkan
penting sudah dapat dikuasai dengan
kemampuan kognitif, keterampilan
baik oleh para peserta didik sehingga
manual
didapat perbedaan antara sebelum
berfikir.
dan
pelajaran
sesudah
yang
dilakukan
pembelajaran
di
kelas.
proses
Selain
melakukan tes pada awal dan akhir
proses
belajar,
evaluasi
juga
dilakukan pada saat siswa melakukan
aktivits belajar. Aktivitas ini berupa
fisik
maupun
mental.
Sebagai
contoh, seorang siswa sedang sedang
memperhatikan
guru
yang
menerangakan di depan kelas. Secara
fisik, siswa memang terlihat sedang
memperhatikan guru, namun secara
mental pikirannya tidak tertuju pada
pembelajaran di kelas (melamun).
Hal ini menunjukkan ketidakserasian
antara
fisik
dan
mental
siswa.
Kegiatan mengajar efektif dapat
dilakukan
untuk
mengurangi
ketidakserasian pada aktivitas belajar
siswa. Dalam kegiatan ini, siswa
dituntut untuk ikut serta pada proses
pembelajaran secara aktif
mendapatkan
agar
pengetahuan
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan
sendiri.
Cara
belajar
bertanya
bila
kreativitas
mengalami
dan
logika
Metode Penelitian
Metode
dalam
yang
penelitian
eksperimen
digunakan
ini
semu
adalah
(Quasi
–
Eksperiment design) dengan desain
Pretest-Posttets
Design.
Control
Desain
ini
Group
mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi
sepenuhnya
mengontrol
variabel-variabel
yang
mempengaruhi
ekperimen.
Pada
untuk
luar
pelaksanaan
penelitian
ini
diberikan perlakuan yang berbeda
kepada kedua kelas sampel. Kelas
pertama (kelas eksperimen) diberi
perlakuan berupa metode diskusi
kelompok tutor sebaya. Kelas kedua
(kelas
kontrol)
menggunakan
pembelajaran yang biasa dilakukan
di sekolah yaitu metode ceramah.
Kedua kelas ini diberikan tes awal
dan ter akhir yang berupa soal
pilihan ganda.
Penelitian dilakukan di SMA
Srijaya
Negara
Palembang.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
Ha berbunyi penggunaan metode
9-23
(semester
diskusi
pelajaran
memiliki pengaruh hasil belajar pada
september
satu/gasal
2012
tahun
2012/2013).
Populasi
digunakan
dalam
yang
penelitian
kelompok
semua
siswa
kelas
X
semester
gasal
tahun
pelajaran
sebaya
mata pelajaran Biologi.
ini
meliputi
tutor
Prosedur penelitian dilakukan
melalui
3
tahap,
persiapan,
yaitu
tahap
pelaksanaan,
dan
2012/2013 yang terdiri dari 8 kelas.
penyelesaian. Pada tahap persiapan
Pengambilan
guru
secara
sampel
simple
ditentukan
perangkat
sampling
pembelajaran seperti silabus dan
(acak) dengan cara undian (Sugiono,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2012:120). Dari proses pengundian
(RPP), instrumen tes hasil belajar
tersebut, didapat 2 kelas penelitian,
dalam menggunakan tutor sebaya,
yaitu
menyiapkan
angket
observasi
eksperimen dan kelas X4 sebagai
(dilakukan
untuk
melihat
kelas control. Dalam kedua kelas
pelaksanaan aktivitas siswa selama
tersebut berjumlah 62 siswa dengan
proses pembelajaran berlangsung),
masing-masing kelas berjumlah 31
dan menyiapkan LKS untuk diskusi
siswa.
kelompok
kelas
random
menyiapkan
X3
Pada
sebagi
kelas
penelitian
ini
variabel,
yaitu
selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan.
variabel bebas dan variabel terikat.
Pada tahap ini, kelas kontrol maupun
Variabel bebas berupa penggunaan
kelas eksperimen tidak memiliki
metode
perbedaan
menggunakan
2
diskusi
tutor
sebaya,
tutor
dalam
sebaya.
kegiatan
Tahap
awal
sedangkan variabel terikat berupa
maupun akhir dalam proses belajar.
aktivitas dan hasil belajar siswa pada
Perbedaan proses belajar pada kedua
pelajaran
itu,
kelas terletak pada kegian inti. Pada
penelitian ini juga menggunakan 2
kelas eksperimen, guru membagi
hipotesis, yaitu Ho dan Ha. Ho
siswa menjadi 7 kelompok yang
berbunyi penggunaan metode diskusi
terdiri
kelompok
tidak
kemudian
menyampaikan
memiliki pengaruh hasil belajar pada
informasi
tentang
mata pelajaran Biologi, sedangkan
memberikan LKS yang berisi tentang
Biologi.
tutor
Selain
sebaya
dari
4-5
siswa.
materi
Guru
sekilas
virus,
soal-soal yang berhubungan dengan
kelas kontrol hanya mengandalakn
materi
masing-
guru sebagai penyedia materi dan
masing tutor disebar pada tiap-tiap
melakukan tindakan ceramah serta
kelompok.
tutor
tanya jawab mengeai materi yang
mengkoordinasi proses diskusi agar
telah diajarkan. Tahap akhir pada
berlangsung kreatif dan dinamis,
penelitian
sedangkan guru hanya memantau
penyelesaian.
kegiatan tutorial. Apabila terlihat ada
dilakukan analisis mengenai data
kesulitan, barulah guru memberikan
aktivitas
bimbingan. Setiap masing-masing
menghitung homogenitas, menguji
tutor
perwakilan
hipotesis dengan menggunakan uji-t,
kelompok mempersentasikan hasil
menyimpulkan apakah Ho ditolak
diskusi (Herianto dkk., 2010:3-4).
atau Ha diterima, serta membahas
Berbeda dengan kelas eksperimen,
dan menyimpulkan hasil penelitian.
virus,
kemudian
Masing-masing
menyuruh
ini
yaitu
Pada
dan
tahap
tahap
hasil
ini,
belajar,
eksperimen 0.76 sedangkan kelas
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan
analisis
adanya
skor tes hasil belajar antara kelas
metode
eksperimen
sebaya terhadap siswa. Perbandingan
dan
hasil
kontrol 0.44. Hal ini menunjukkan
kelas
kontrol
peningkatan
diskusi
diperoleh perbedaan yang signifikan
rata-rata
pada
proses
gain
dan
N.Gain.
Kelas
pengaruh
kelompok
ketuntasan
belajar
siswa
juga
tutor
pada
mengalami
eksperimen memperoleh hasil tes
perbedaan yang signifikan dimana
awal sebesar 32,84 dan tes akhir
kelas eksperimen memperoleh 85,29,
sebesar
sedangkan
78,13.
Kelas
kontrol
memperoleh hasil tes awal sebesar
29,03 dan ters akhir sebesar 60,39.
kelas
kontrol
hanya
memperoleh 22,58.
Penelitian
juga
dilakukan
Dari kedua hasil tersebut dapat
untuk mengukur data yang dianalisis
dilihat rata-rata Gain pada kelas
berdistribusi
eksperimen 45,29 dan kelas kontrol
dengan menggunakan uji normalitas.
31,35. Hal ini menunjukkan adanya
Pengujian
pengaruh
menggunakan
hasil
belajar
yang
diperoleh oleh siswa. N.Gain kelas
normal
atau
ini
Statistical
tidak
dilakukan
Product
and Service Solutions (SPSS) dengan
statistik One-Sample Kolmogorov-
menguji
Smirnov Test. Taraf signifikan yang
hipotesis diambil dari uji normalitas
digunakan yaitu 5% (α = 0,05). Dari
dan
hasil
taraf
kelompok bedistribusi normal dan
signifikan kelompok eksperimen dan
homogen. Dari kedua hasil tersebut
kelompok control > 0,05 maka Ho
diperoleh signifikansi (0,00) ≤ 0,05,
diterima. Jadi, dapat disimpulkan
berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
bahwa distribusi data kemampuan
Dengan demikian, ada pengaruh
awal siswa berdistribusi normal.
metode
perhitungan,
Selain
didapat
homogenitas
diskusi
Pengujian
dimana
kelompok
kedua
tutor
uji
sebaya terhadap aktivitas dan hasil
juga
belajar mata pelajaran Biologi di
menggunakan uji homogenitas untuk
SMA Srijaya Negara Palembang.
mengetahui
sampel
Artinya, siswa yang diberi perlakuan
Pengujian
dengan metode diskusi kelompok
normalitas,
homogen
menggunakan
hipotesis.
penelitian
ini
kelompok
atau
tidak.
dilakukan menggunakan Statistical
tutor
Product
kemampuan lebih baik dari pada
and
Service
Solutions
sebaya
siswa
Dari perhitungan diperoleh derajat
metode
diskusi
kebebasan (df) tes awal kelompok
sebaya.
Pada
eksperimen yaitu 9 dan kelompok
diperoleh hasil peningkatan rata-rata
kontrol 10. Kedua hasil tersebut
keaktifan
menunjukkan
kelompok
eksperimen sebesar 80,3% dan kelas
eksperimen dan kelompok kontrol
kontrol sebesar 60,25%. Hal ini
tidak
menunjukkan
terdapat
signifikan.
perbedaan
yang
Pada perhitungan pada
tidak
tingkat
(SPSS) dengan statistik chi-square.
bahwa
yang
memiliki
menggunakan
kelompok
metode
siswa
ini
pada
bahwa
tutor
juga
kelas
siswa
mengalami peningkatan keaktifan
tes akhir diperoleh derajat kebebasan
yamg
(df)
menggunakan metode diskusi tutor
kelompok
eksperimen
dan
kelompok kontrol yaitu 15. Hal ini
menunjukkan data tes akhir siswa
pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol
berdistribusi
Tahap
homogen.
selanjutnya
yaitu
sebaya.
sangat
jauh
pada
saat
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, metode diskusi tutor
sebaya
membawa
dampak
yang
Pendidikan
Indonesia.
Bandung.
Kunandar. 2007. Guru Profesional
sangat signifikan dalam peningkatan
Implementasi
aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal
Tingkat
itu dapat dilihat dari perolehan rata-
Pendidikan (KTSP) dan
rata Gain kelas eksperimen sebesar
Sukses dalam Sertifikasi
45,29,
sedangkan
Guru.
hanya
sebesar
N.Gain
kelas
sedangkan
kelas
31,35.
kontrol
Rata-rata
eksperimen
kelas
0.76,
kontrol
0.44.
Kurikulum
Satuan
Jakarta:
PT.
Rajagrafindo Persada.
Mansyur,
A.
1999.
Meningkatkan
"Upaya
Prestasi
Perbandingan rata-rata ketuntasan
Belajar
kelas eksperimen sebesar 85,29,
Kegiatan Belajar Dalam
sedangkan
hanya
Kelompok Kecil Dengan
Rata-rata
Tutor Sebaya Di SLTP
kelas
memperoleh
keaktifan
22,58.
siswa
eksperimen
sedangkan
kontrol
pada
sebesar
kelas
kelas
80,3%,
kontrol
hanya
sebesar 60,25%.
Siswa
Melalui
N. 1 Gunung Megang".
Skripsi. Indralaya: FKIP
Universitas Sriwijaya.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor –
Faktor
DAFTAR RUJUKAN
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2007. Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan
Sistem.
Jakarta. PT Bumi Aksara.
Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K.
Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar.
2010. Efektivitas Model
Bandung: PT. Remaja
Pembelajaran Tutor
Rosdikarya.
Sebaya
terhadap Hasil Belajar Siswa.
Bandung: Skrifsi. Universitas
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung:
Penerbit Alfabeta.