modul belajar fabel binatang

A. Berkenalan dengan Fabel
Tujuan Pemebelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1,
siswa diharpakan:
1. Memahami pengertian fabel
2. Memahami unsur-unsur
pembangunan fabel
3. Memahami struktur fabel

Pernahkah kamu membaca fabel? Judul fabel apa yang pernah kamu baca? Tuliskan judul
judul fabel yang pernah kamu baca pada kolom dibawah ini

1. Kancil dan Buaya
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………

Hewan apakah yang jadi tokohnya? diantara fabel yang pernah kamu baca fabel manakah
yang paling kamu senangi? Dari judul fabel yang telah kamu baca, pernahkan kamu
membayangkan menjadi penulis fabel? bagaimana jika fabel yang kamu tulis dibaca/dikenal

banyak orang? Banyak hal yang kamu raskan dan ingin kamu lakukan bukan? Nah sekarang
tuangkan ide-ide yang muncul dalam pikiranmu pada kolom berikut ini!

1.
2.
3.
4.

Saya ingin menciptakan fabel yang luar biasa
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………

Menarik bukan? Kamu dapat bermain analogi menjadi yang kam inginkan. Dalam
mempelajari sesuatu kamu juga dapat memahaminya dengan menggunakan analogi-analogi
sederhana. Seperti yang akan kita perlajari dalam kegiatan belajar ini.

1. Pengertian Fabel


Fabel atau cerita binatang merupakan salah satu jenis dongeng yang mengisahkan
tentang kehidupan binatang berwatakkan seperti manusia. Hal yang membedakan adalah
tokohnya, yaitu binatang. Fabel sering juga disebut cerita moral. Teks cerita fabel tidak
hanya mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya. Karakter binatang
binatang dalam fabel ada yang baik dan ada yang tidak baik, ada yang mempunyai sifat jujur,
pintar,dan suka menolong. Ada juga yang berkarakter angkuh, pelit, licik, sombong, dan
ingin menang sendiri.

2. Unsur unsur Fabel
Pada kegiatan belajar ini kamu akan belajar mengenai unsur pembangunan fabel. Agar
kamu mempunyai gambaran mengenai fabel , perhatikan penggalan fabel “anjing dan burung
bangau” berikut ini

Suatu hari seekor anjing pergi mencari makanan ke sebuah danau, disana
terkadang terdapat beberapa makanan terkadang pula tidak sama sekali ada
makanan untuk sang anjing. Sang anjing menggunakan penciuman, mata dan
telingannya untuk mencari makanan hingga ketika dia berjalan sang anjing
mencium bau anyir lalu dia mengikuti arah bau itu dan sampailah dia tepat
dimana bau itu berasal namun dia tidak menemukan ikan itu di tanah maupun
dekat air danau. Ketika dia melihat ke atas ternyata seekor bangau bertengger di

sebuah pohon, paruhnya yang besar sedang memegang ikan di paruhnya.
Burung bangau itu bukanlah burung yang sering dilihat oleh sang anjing.
Sang anjing tersenyum bahagia karena dia telah menemukan makanan,
meskipun makanan itu dipegang oleh seekor burung bangau yang besar
“ah aku tidak perlu mencari ke tempat yang jauh karena aku sudah
menemukan makanan yang aku cari dan makanan itu cukup untuk membuatku
kenyang.” pikir sang anjing.
Sang anjing kini melihat sang burung bangau yang bertengger di pohon itu
dengan penuh rasa kagum lalu sang anjing berkata sambil berteriak dengan
keras
“hai burung yang indah dan cantik, kau kelihatan sangat indah ketika
bertengger di dahan itu.” sang burung bangau menoleh ke arah sang anjing
dengan memiringkan kepalanya dia memperhatikan sang anjing dengan sangat
curiga, sang burung bangau tetap menutup paruhnya dan tidak membalas
sahutan sang anjing.

Apa yang kamu tangkap dari penggalan fabel tersebut? Ya, ada tokoh dan latar
bukan? ataukah masih ada lagi yang lainnya? Untuk memahami lebih lanjut seperti apa dan
bagaimana fabel itu, mari kita gunakan analogi sederhana. Misalnya bagaimana jika fabel itu
sebuah mobil? Bagaimana pendapatmu? tuliskan pendapatmu pada kolom berikut ini

1. mempunyai bentuk atau rangka.
2. Ada mesin di dalamnya.
3. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………

Setelah kamu mengisi kolom tersebut, apakah semua yang ada dalam kolom tersebut
dapat dikatakan sebagai komponen mobil? Ya, mobil terbentuk dari komponen
komponenyang dirangkai menjadi satu sehingga terciptalah sebuah mobil. Setiap komponen
dalam mobil memiliki fungsi masing-masing. Sama halnya dengan mobil, fabel juga
memiliki komponen-komponen pembangun. Komponen tersebut akan dinamakan unsur
pembangun. Mari kita mengenal unsur-unsur pembangun tersebut!

1. Tema
Bagaimana jika tema itu seperti jenis mobil? Apa yang ada di dalam
pikiranmu? Mobil memiliki beragam jenis seperti mobil penumpang, mobil barang,
keluarga, sport, sedan, dan sebagainya. Bagaimana kita mengenali suatu jenis mobil
tertentu? Untuk dapat mengenali suatu jenis mobil, hal-hal apa yang perlu kamu
perhatikan? Tuliskan pendapatmu pada kolom berikut ini!


1. Dilihat dari bentuk mobil.
2. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………

Jawaban yang telah kamu tulis, merupakan hal-hal yang harus dicermati dalam
mengenali jenis mobil. Dari jawaban tersebut, kamu akan dapat menentukan jenis
suatu mobil. Apakah itu mobil sport atau jenis mobil yang lainnya. Bagaimana dengan
fabel? Tema fabel juga dapat diketahui melalui isi keseluruhan cerpen dan masalah
yang sering dibicarakan dalam cerpen.
Dengan demikian, kamu akan dapat mengenali tema fabel yang kamu baca.
Tema pada fabel biasanya mengusung tentang hubungan sosial . Tema merupakan
makna yang terkandung dalam cerita. Oleh karena itu, untuk mencari tema sebuah
fabel kamu harus mengetahui dan memahami keseluruhan isi cerita terlebih dahulu.
Agar kamu lebih jelas, perhatikan fabel berikut ini!


Anjing dan Kelinci

Pagi yang cerah, beberapa kelinci berlarian sedang asyik
bermain petak umpet. Salah satu dari mereka bersembunyi dibalik
pagar kebun. Saat bersembunyi adik kelinci tergiur dengan wortel
segar yang ada dihadapannya, ternyata dibalik pagar itu ada kebun
wortel. Karena perut yang sudah lapar. Kelinci mengambil 1 wortel
dan memakannya dengan lahap.
"Kress kreuus" Suaranya terdengar oleh seekor anjing yang
sedangmenjaga kebun itu sambil mengendap-endap ke sumber
suara.
Saat itu kakak kelinci sedang mencari adik kelinci. Dengan
cepat anjing menggonggong memergokinya. adik Kelinci yang
sedang asyik bersembunyi dan makan wortel itu terkejut langsung
lari terbirit-birit. Belum jauh berlari, kakak kelinci menghentikan
adik kelinci dan bertanya
"Kenapa kamu bersembunyi dikebun dan memakan
yang bukan milikmu?"

"Aku lapar dan tidak tahu kalau mengambil wortel itu tidak

boleh," jawabnya sambil mengatur nafas.
“Ayo kita kembali ke kebun sekarang, untuk meminta maaf".
Ajaknya sambil menarik tangan, sementara adik kelinci masih
ketakutan.
Sesampainya di kebun dan menemui anjing tersebut, kakak kelinci
memberanikan diri
"Tuan anjing, kami datang kemari untuk meminta maaf atas
kejadian tadi.
“Maafkan adik saya".
"Iya tuan maafkan saya telah memakan wortel tanpa izin"
kata adik kelinci.

Kotak Info
Fabel biasanya
menggunakan latar
alam (hutan,
sungai DLL)

Nah dari fabel tersebut, dapat kita kenali tema yang diangkat bukan? Ayo tulis
jawaban mu pada kolom berikut!


…………………………………………………………………
……………………….

2. Latar / Setting
Pada unsur pembangun fabel ini, mari kita bermain analogi kembali. Kali ini kita akan
menganalogikan fabel seperti kehidupan nyata. Dalam dunia nyata pasti terdapat kapan
dan dimana suatu peristiwa terjadi setiap harinya. Begitu juga dengan cerita fiksi seperti
cerpen yang juga memiliki latar/setting. Latar/setting merupakan salah satu unsur
pembangun fabelyang merujuk pada tempat, waktu, dan lingkungan sosial terjadinya
peristiwa di dalam sebuah fabel . Latar dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Latar tempat
Mungkin kamu sering menjumpai pertanyaan “Di mana peristiwa tersebut
terjadi?” seperti dalam latihan soal. Untuk menjawabnya, maka kamu harus mencari
latar tempat dari fabel yang dimaksudkan. Latar tempat merujuk pada tempat atau
lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah fabel. Latar tempat dapat
berupa tempat dengan nama tertentu, inisial, atau tempat tertentu tanpa nama yang
jelas. Latar tempat dalam sebuah fabel terkadang lebih dari satu tempat, tergantung
jalan ceritanya. Contoh latar tempat yaitu dirumah, disungai, dihutan dan lain lain


b. Latar waktu
Dalam fabel, pastilah terdapat informasi kapan peristiwa itu terjadi. Kapan
waktu terjadinya peristiwa dalam fabel itulah yang disebut dengan latar waktu.
Contoh latar waktu yaitu siang hari, kemarin dan lain lain.
c. Latar Suasana
Latar suasana berhubungan suasana yang diceritakan dalam fabel. Contoh dari
latar sosial yaitu gembira, sedih dan lain lain
Agar kamu lebih memahami tentang latar dalam fabel, perhatikan penggalan
fabel “semut dan belalang” berikut ini!

Di tengah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin.
Setiap hari semut kecil ini selalu berusaha mengumpulkan makanan
dan menyimpannya di dalam lumbung. Teriknya matahari dan
derasnya air hujan, tidak menyurutkan semangat sang semut untuk
mengumpulkan makanan.
Dengan bersusah payah, sang semut bekerja keras untuk
membawa makanan demi makanan yang berhasil dikumpulkannya
untuk disimpan di dalam lumbung rumahnya.

Pada suatu hari, ketika sang semut sedang berusaha

membawa makanannya untuk di simpan di lumbung, sang semut
bertemu dengan seekor belalang yang sedang asyik berjemur sambil
bermalas-malasan di depan rumahnya.
“Hai mut.. apa yang sedang kamu lakukan?” tanya belalang.
“Aku sedang mengumpulkan makanan untuk kusimpan di
lumbung” sahut sang semut. Belalang tertawa
“untuk apa bersusah payah mengumpulkan makanan,
bukankah di hutan banyak sekali makanan yang bisa kita santap?”

Dari penggalan tersebut, kamu dapat melihat ada latar waktu, latar tempat dan
latar sosial. Ayo tulis jawabanmu pada tabel berikut!
No.
1.

Latar
Latar Tempat
1)

Bukti pada Teks


2)
2.

Latar Waktu
1)
2)

3.

Latar Suasana
1)
2)

3. Tokoh dan penokohan/ Perwatakan
Seperti halnya dalam dunia nyata, fabel juga memiliki tokoh. Tokoh dalam fabel
merupakan hewan atau binatang yang menjadi pelaku peristiwa. Tokoh-tokoh yang
terdapat dalam fabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Mari kita pelajari
beberapa jenis tokoh dalam cerita.
a. Tokoh dilihat dari tingkat pentingnya dalam sebuah cerita dibedakan menjadi
2 yaitu:
1). Tokoh utama
Tokoh yang penting dan ditampilkan terus menerus sehingga terasa
mendominasi sebagian besar cerita.
2). Tokoh tambahan
Tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita,
dan mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek
b. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh dibedakan menjadi:
1). Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi. Tokoh yang
menampilkan sesuatu sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan
kita sebagai pembaca.
2). Tokoh Antagonis
Tokoh penyebab terjadinya konflik dan ketegangan yang dialami oleh
tokoh protagonis.
Selain tokoh, terdapat pula istilah penokohan atau sering pula disebut perwatakan
yakni pelukisan gambaran yang jelas tentang tokoh yang ditampilkan dalam sebuah
cerita. Pengarang dapat melukiskan atau menggambarkan tokoh dalam ceritanya
dengan dua teknik.
a. Teknik analitik
Pelukisan tokoh dengan teknik ini adalah pengarang langsung memberikan
deskripsi, uraian, atau penjelasan. Pengarang menghadirkan tokoh langsung
disertai deskripsinya seperti sifat, tingkah laku, atau ciri fisiknya.
b. Teknik dramatik

Teknik pelukisan tokoh ini berbanding terbalik dengan teknik sebelumnya.
Pada teknik dramatik atau sering juga disebut teknik dramatis, pelukisan tokoh
secara tidak langsung. Pengarang membiarkan tokoh dalam cerita
menunjukkan dirinya sendiri melalui aktivitas yang dilakukan atau peristiwa
yang terjadi. Teknik ini menuntut pembaca dapat menyimpulkan sendiri watak
atau karakter sang tokoh.
Agar kamu lebih memahami tentang tokoh dan penokohan dalam fabel, perhatikan
penggalan fabel “Si Monyet yang Nakal” berikut ini!

Di sebuah hutan, tinggallah seekor monyet yang sangat
nakal dan suka membuat kerusuhan. Dia bernama Moli. Suatu
hari Moli sedang berebut makanan dengan monyet lainnya.
Padahal makanan itu bukan milik Moli, tetapi ia tetap berniat
untuk mendapatkannya.
“Hai, Moli. Jangan kau merebut makananku. Kenapa kau
suka mengambil milik orang lain?”
“Biar saja, memangnyatidak boleh.terserah saya, dong!”
akhirnya monyet pemilik makanan itu mengalah kemudian
monyet itu pulang dan menceritakan sikap Moli kepada warga di
hutan. Monyet itu juga menasehati warga hutan agar tidak
berteman dengan Moli dan menjauhi Moli yang nakal.
Sejak saat itu Moli merasa kesepian karena tidak ada satu
hewan pun yang mau berteman dengannya. Beberapa hari
kemudian Moli bergegas pergi meninggalkan hutan. Ia berharap
dapat memperoleh teman di daerah lain. Sepanjang jalan Moli
sangat murung. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seekor
burung. Burung itu sangat heran meilat kemurungan Moli.
“Hai, teman. Mengapa wajahmu sangat murung?” sapa
burung itu.
“Saya pergi dari huta. Karena semua hewan di huta selalu
menganggapku jahil dan suka menang sendiri!” jawab Moli.
“Tidak uash sedih, saya bisa membantumu.” Burung pun
menasehati Moli agar tidak mengulangi kesalahannyadan
menghindari sifat nakalnya. Tetapi Moli tidak memperdulikan
nasehat burung. Moli justru merasa tersinggung, kemudian ia
segera pergi meninggalkan tempat itu.

Dari penggalan fabel tersebut, ada dua tokoh yaitu monyet dan burung. Nah menurut
kamu bagaimana watak dari kedua tokoh tersebut? Teknik apa yang digunakan
pengarang dalam menggambarkan kedua tokoh tersebut? Tulis jawabanmu pada tabel!

No
.
1

Tokoh

Teknik pelukisan yang
digunakan

Bukti dalam teks

2

4. Amanat
Mari kita beralih ke salah satu bagian unsur pembangun yang sangat menonjol
pada fabel. Bagaimana jika kamu menjadi seorang anak yang sedang dinasihati oleh
orang tua? Kanapa kamu dinasehati? Bagaimana pendapatmu mengenai hal itu?
Tuliskan pendapatmu pada kolom berikut ini!

1.
2.
3.
4.

Aku melakukan kesalahan
Orang tua kecewa padaku
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
Berbagai kemungkinan dapat terjadi, bukan? Setiap peristiwa yang kita alami
pasti memiliki hikmah yang dapat dipetik. Nasihat orang tua bisa saja merupakan
hikmah yang dapat kita petik agar di masa mendatang, kesalahan yang kita buat tidak
terulang kembali. Sekarang bagaimana jika peristiwa atau kejadian itu terjadi di dalam
fabel? Bagaimana nasihat tersebut disampaikan? Siapa yang menyampaikan nasihat
itu?
Nasihat juga dapat disampaikan melalui fabel. Nasihat disampaikan melalui
peristiwa yang terjadi di dalam fabel itu sendiri. Nasihat yang terdapat dalam cerita
dapat disebut dengan amanat, hikmah, atau pesan moral. Amanat dapat disampaikan
secara tersurat atau tersirat. Tentu kamu masih mengingatnya dengan baik, bukan?
Pembaca harus dapat menyimpulkan atau mengambil hikmah dari cerita yang
dibacanya. Agar lebih mudah dalam memahami, mari kita simak fabel berikut ini!

Rubah dan Kambing
Di suatu malam yang gelap, adalah waktu yang biasa bagi
Rubah untuk berjalan-jalan di sekitar hutan belantara.
Malangnya, tepat malam itu rubah terjatuh ke dalam sumur yang
cukup dalam. Berbagai cara dilakukan rubah untuk dapat
mengeluarkan dirinya dari sumur itu seperti melompat,
memanjat, bahkan meminta tolong dengan berteriak.
Sayangnya, usaha tersebut tidak ada yang berhasil.
Dengan tidak adanya jalan keluar bagi si rubah, pada akhirnya ia
harus menerima bermalam di dalam sumur dan menunggu
pertolongan esok hari.
Esok paginya, seekor kambing melewati sumur yang dihuni
rubah semalaman. Kambing yang polos tertarik untuk melihat
kedalam sumur dan alangkah terkejutnya kambing melihat rubah
ada di dalam sumur yang dalam itu. Kambing pun bertanya
kepada rubah,
“Maaf rubah, apa yang kau lakukan di dalam
sumur?”
“Aku turun ke sumur ini karena sedang haus, ternyata air
yang ada dalam sumur ini adalah air terbaik yang pernah ada,
kalau kau ingin mencoba merasakannya turunlah kesini”, jawab
rubah dengan niat liciknya.
Dengan polosnya dan tanpa pikir panjang, kambing turun
ke dalam sumur dan meminum air sebanyak-banyaknya. Namun
setelah kenyang, justru kambing panik karena tidak bisa keluar
dari dalam sumur tersebut. Akal licik rubah kembali muncul dan
berkata,
“Kambing, aku punya ide. Cobalah berdiri dengan kaki
belakangmu dan antar aku keluar setelah itu aku akan
membantumu dari atas”.
Kambing pun tidak berpikir lagi dan segera menuruti ide
rubah yang sebenarnya justru mencelakainya. Dia membantu
rubah keluar dengan kakinya, sementara rubah malah berkata,
“Andaikan saja kau cerdas, kau tidak akan masuk ke
tempat tanpa berpikir cara keluar dari tempat itu”.
Rubah pun melenggang dengan meninggalkan kambing
yang terjebak dalam sumur.

Fabel tersebut memeberikan pelajaran kepada kita, bukan? Setelah membaca fabel
“Rubah dan Kambing” amanat apa yang dapat kalian ambil? Tulis jawabanmu pada
kolom dibawah ini

1.
2.
3.
4.
5.

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

3. Struktur Fabel
Pada kegiatan belajar ini kamu akan belajar mengenai struktur fabel. Tahukah kamu
apa saja struktur fabel? Mari kita beranalogi kembali. Pernahkah kamu melihat sebuah
bunga? Bagian bagian mendasari terbentuknya sebuah bunga? coba sekarang kamu tuliskan
secara bagian bagian tersebut pada kolom berikut ini!
1. Benang sari
2. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………

Setelah kamu mengisi kolom tersebut, apakah semua yang ada pada kolom tersebut
merupakan bagian bagian bunga? Sama halnya dengan Fabel. Fabel juga memiliki struktur
yang membuat terbentuknya sebuah fabel. Struktur tersebut terdiri dari empat bagian sebagai
berikut.
Orientasi

Komplikasi

Resolusi

Koda

a. Orientasi
Bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan
waktu
b. Komplikasi

Bagian yang dimana tokoh (biasanya tokoh utama) menemui suatu
permasalahan yang kompleks dan menjadi puncak masalah dalam cerita
tersebut. Bagian ini juga bisa disebut inti dari cerita.
c. Resolusi
Bagian yang dimana si tokoh yang ada mampu menyelesaikan atau memiliki
solusi atas masalah yang dihadapinya..
d. Koda
Bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan
pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
Sudah jelas bukan, mengenai bagian dari struktuf fabel? nah agar lebih memahami tentang
struktur fabel, perhatikan contoh berikut ini ya! sebelumnya mari kita baca terlebih dahulu
fabel “Semut dan Jangkrik” berikut ini!

Orientasi
Pada suatu hari, di sebuah kerajaan Lebah yang tenteram dan
damai. Seorang raja yang adil dan bijaksana bertitah

Komplikasi
"Wahai rakyatku, besok adalah pesta panen raya. Kalian
diwajibkan untuk mengumpulkan madu satu sendok saja dari setiap
tempayan madu di rumah kalian," titah sang raja.
Mendengar perintah raja, rakyat lebah pun langsung pulang
ke rumah masing-masing untuk mengambil sesendok madu. Sesampai
di rumah, disaat bapak lebah akan mengambil sesendok madu, ibu
lebah menahan
"Pak, madu itu untuk persediaan makan kita, sapa ibu lebah.
"Tapi bu, raja kita kan hanya meminta satu sendok saja
bukannya satu tempayan," jawab bapak lebah.
"Nanti kita harus membawa apa ke tempat pengumpulan
madu?" tanya bapak lebah.
"Bagaimana kalau madu itu kita ganti dengan sesendok air?
Pasti tidak akan ada yang tahu," usul ibu lebah. Akhirnya bapak lebah
mengikuti usulan ibu lebah.
Walau sempat ragu dan takut terlihat. Dengan hati-hati bapak
lebah membawa sesendok air itu ke tempat pengumpulan, sebuah
tempayan besar di depan istana. Lebah-lebah lainpun berduyun-duyun
mengumpulkan sesendok madu.
Setelah semua rakyat menyumbangkan madunya, Sang raja langsung
memerintahkan prajurit untuk menyimpan tempayan besar tersebut di
dalam ruang penyimpanan.
Keesokan harinya menjelang pesta perayaan dimulai, Sang raja
bersabda,
"Wahai rakyatku, saya perintahkan kalian untuk mengumpulkan
madu ini bukanlah untuk saya sendiri, tapi madu ini akan kita gunakan

Rangkuman
Fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berprilaku
menyerupai manusia
Unsur fabel yaitu tokoh, penokohan, latar tema dan amanat
Struktur pembangun fabel yaitu orientasi, komplikasi, resolusi dan
koda

Mari Berlatih!

Latihan 1

Agar menambah pemahaman kamu terhadap materi yang telah diuraikan, kerjakan latihan 1
berikut ini!
1.

Apa yang kamu ketahui tentang fabel? Jelaskan menurut pemahamanmu!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

2.

Apakah kamu suka membaca fabel? Hal menarik apa yang kamu suka dari fabel?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3.

Manfaat apa yang dapat kamu ambil setelah membaca fabel?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

4.

Coba uraikan apa yang kamu ketahui tentang tokoh?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

5.

Jelaskan teknik pelukisan tokoh yang kamu ketahui?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Bacalah fabel berikut untuk mengerjakan soal nomor 6 sampai 10

Semut dan Belalang Pemalas
Di musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda
Belalang untuk memainkan biola kesayangan sambil bernyanyi dan
menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan belalang. Ia
tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau
bersiap untuk mengumpulkan bekal musim dingin.
Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang
bahwa musim panas yang sedang dinikmatinya sekarang sudah
akan berakhir. Musim panas yang membuatnya ceria sudah akan
berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat
disertai suhu udara yang sangat rendah.

“Berhentilah memikirkan hal yang tidak penting semut,
mari kita bernyanyi dan bersenang-senang, ayolah nikmati hidup
kita”, Sanggah belalang.
Belalang pun masih dengan kebiasaannya
bersenang-senang tanpa memikirkan apapun.

untuk

Tidak disangka musim panas berakhir jauh lebih cepat dari
pada biasanya. Belalang yang terbiasa gembira lantas panik
bukan main. Ia tidak memiliki persediaan makanan yang cukup
ditambah rumahnya yang rusak dan tidak layak huni karena
diterjang badai.
Dengan harapan tinggi dan lunglai belalang menuju rumah
semut dan meminta bantuan untuk diperbolehkan tinggal
bersama dan meminta makan. Mendengar permohonan tersebut
semut menjawab,

6.

Apakah tema yang terkadung pada fabel tersebut?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

7.

Jelaskan disertai bukti, tokoh dan watak dalam fabel tersebut!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

8.

Jelaskan disertai bukti, latar yang terdapat dalam fabel tersebut
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

9.

Amanat apa yang kamu dapat dari penggalan fabel tersebut?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

10.

Tentukanlah struktur fabel (orientasi, kompliksai, resolusi dan koda beserta alasanmu!
Jawab:
Bagian Fabel
Orientasi

Bukti dalam teks

Komplikasi

Resolusi

Koda

B. Berapresiasi dan Berkreasi,
Siapa Takut?
Tujuan Pemebelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2,
siswa diharpakan:
1. Mampu mengapresiasi fabel
2. Mampu mengkreasikan fabel

1. Mengapresiasi fabel
Pernahkah kamu mengapresiasi sebuah karya sastra? Jika iya, kamu pasti tahu apa itu
apresiasi dan kegiatan apa yang kamu lakukan? Untuk memahami lebih lanjut apa itu
apresiasi, mari kita gunakan analogi sederhana. Misalnya bagaimana jika apresiasi karya
sastra itu adalah sebuah kado spesial yang diberikan oleh sahabatmu? Bagaimana kamu
memperlakukan kado tersebut? Tuliskan pendapatmu pada kolom berikut ini

1. Membawanya setiap hari.
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………

Nah begitu pula degan apresiasi karya sastra. Kamu harus memperlakukan karya sastra
dengan baik sama halnya dengan kado spesialmu. Dalam kegiatan belajar ini, kamu akan
belajar mengenai apresiasi karya sastra yaitu fabel. Apresiasi sastra adalah serangkaian
kegiatan bermain dengan sastra sebagai tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya satsra. Banyak hal yang dapat kamu
lakukan dengan mengapresiasi salah satunya membaca fabel hasil karyamu didepan kelas dan
menelaah bagian bagian dari fabel (tema, tokoh, penokohan,amanat) yang sudah dipelajari
pada kegiatan belajar 1. Menyenangkan bukan?

2. Mengkreasikan Fabel
Bagaimana jika kamu menjadi seorang penulis fabel? Fabel serperti apa yang akan
kamu buat? Coba sekarang kamu tuliskan pendapatmu pada kolom dibawah ini!

1.
2.
3.
4.

Saya akan membuat cerita berakhir bahagia
Saya akan menghilangkan tokoh antangonis
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………

Jawaban-jawaban yang kamu tulis pada kolom tersebut, mungkin saja dapat terjadi
dalam fabel, namun dapat pula tidak terjadi. Nah, pada kegiatan belajar ini, kamu akan
belajar menulis fabel. Namun sebelum menulis fabel ada beberapa langkah langkah yang
harus kamu ketahui.

1.

Tentukanlah Ide atau Tema
Sebelum kamu membuat fabel, kamu harus menentukan temanya terlebuh dahulu.
Tema merupakan suatu gagasan atau pokok pikiran. Tema dan judul harus saling berkaitan.
Biasanya tema fabel itu mengangkat tentang kehidupan sosial, misalnya saling menerima
kekurangan satu sama lain atau sabar menghadapi cobaan. Bagaimana? Masih bingung
menentukan tema? Ayo bermain analogi. Pernahkah kamu membayagkan dirimu menjadi
sebuah mesin mobil atau sebuah computer? Bagaimana jika mesin mobil atau computer itu
rusak? Mesin mobil dan computer pasti akan ditinggalkan oleh pemiliknya bukan dan
menggantinya dengan yang baru? Bagaimana jika pemilik mesin mobil atau computer adalah
sahabatmu? Apa yang kamu rasakan ketika kehilangan sahabatmu? Nah sekarang apa kamu
sudah mendapatkan sebuah tema baru? Silahkan tema fabelmu pada kolom dibawah ini.

……………………………………………………………………………………
2.

Tentukan Tokoh dan Wataknya

Jika kamu sudah menentukan tema yang akan kamu ambil, langkah selanjutnya
adalah menentukan tokoh. Tokoh dalam sebuah fabel itu adalah binatang yang memiliki
watak seperti manusia. Adakah binatang yang kamu sukai? Menurut kamu, apakah biantang
yang kamu sukai cocok untuk menggambarkan tema yang kamu buat? Mari kita tentukan
tokoh berdasarkan contoh tema yang dibuat sebelumnya yaitu sabar mengadapi cobaan.
Tokohnya adalah lima ekor landak yang bernama landa, landi, landu, landed an lando . Nah
bagaimana dengan tokoh fabelmu?
Setelah menentukan tokoh, tentukanlah wataknya. Kita ambil dari tokoh yang sudah
dibuat sebelumnya. Landi adalah seekor landak yang paling tua, bertubuh paling besar dan
memiliki sifat yang bijaksana. Landi adalah seekor landak muda, bertubuh biasa biasa saja
tidak kecil dan tidak gendut dan memiliki sikap suka terburu buru. Landu adalah seekor
landak yang tempramen, ambisius dan tidak suak disaingi. Lande adalah seekor landak yang
selalu melakukan pertimbangan atas segala hal yang dilakukan. Lando adalah seekor landak
yang suka bercanda, memiliki selera humor yang tinggi dan sangat sulit bersikap serius dan
focus.
Kamu juga dapat menentukan watak tokoh berdasarkan pola dasar yang sudah
melekat pada hewan tersebut. Misalnya:
 serigala: ketidakjujuran, kelicikan, keserakahan, ketamakan
 Keledai: kedunguan
 Rubah: cerdik dan penuh tipu daya
 Singa: kekuatan, keberanian
 Semut: rajin
Bagaimana dengan watak dari tokoh mu? Tulis tokoh dan watak tokoh yang kamu
buat pada kolom dibawah ini.
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

3.

Mengembangkan strukur teks fabel
Masih ingatkah kamu apa saja struktur fabel? Pada bagian awal kita sudah
membahas bagian struktur fabel. Struktur fabel terdiri dari orientasi, komplikasi,
resolusi dan koda. Nah sekarang mari kita mengembangkan struktur fabel berdasarkan
tema. karakter dan penokohan yang telah kita buat sebelumnya.
Struktur Fabel

Orientasi

Komplikasi

Resolusi

Koda

Kerangka penceritaan
Cerita diawali dengan memperkenalkan tokoh dan latar.
Tokoh yang bernama Landa adalah landak yang paling tua,
tubuhnya paling besar dan sangat bijak dalam mengambil
keputusan. Landa adalah pemimpin di komunitas para
landak. Sebuah komunitas yang memiliki anggota hingga
puluhan. Teman dekat Landa adalah Landi, Landu, Lande
dan Lando
Permasalahan muncul saat tiba musim salju. Banyak
binatang yang mati karena kedinginan, namun ada
beberapa yang bertahan hidup karena melakukan beberapa
trik mengusir rasa dingin yang teramat sangat. Para landak
merasa kebingungan karena solusi untuk bisa mengusir
dingin seperti binatang lain belum ditemukan. Mereka
dihadapkan pada pilihan yang teramat berat, mati
kedinginan atau saling berdekatan akan tetapi masingmasing landak saling melukai karena duri-duri yang ada
pada tubuh mereka.
Akhirnya Landa sebagai ketua komunitas para landak
mengambil keputusan tegas. Ia memerintahkan seluruh
landak agar berkumpul dan saling merapatkan diri agar
timbul kehangatan di antara mereka. ia juga
memerintahkan agar mengabaikan rasa sakit yang muncul
karena tusukan-tusukan duri dari teman-temannya. Karena
itu masih lebih ringan ketimbang harus sekarat mati
kedinginan.
Terjadinya gesekan dalam sebuah perkumpulan/organisasi
adalah hal yang pasti terjadi. Karena masing-masing
anggota memiliki karakter dan latar yang berbeda-beda.
Namun yang menjadi soal adalah bagaimana cara agar
setiap anggota mau saling menerima kekurangan masingmasing dan mau saling toleransi atas perbedaan yang ada
pada diri masing-masing. Karena ada pepatah mengatakan

“siapa yang tidak mau menerima kekurangan temannya
maka ia tidak akan pernah mendapatkan kelebihannya.”
Nah bagaimana menurutmu? Silahkan kamu membuatnya, tentu dengan tema,
karakter dan watak yang telah kamu buat sebelumnya! Selamat mengerjakan!

Struktur Fabel
Orientasi

Kerangka Penceritaan

Komplikasi

Resolusi

Koda

4.

Mengembangkan Latar/Setting
Pada bagian awal kita sudah tentang latar/ setting. Masih ingat apa itu latar?
Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya
peristiwa pada sebuah karya sastra. Latar dibedakan menjadi 3 jenis yaitu latar
tempat, latar waktu dan latar suasana. Latar yang dipilih harus dapat mendukung
karakter-karakter dan hubungan tertentu antar karakternya. Nah , sekarang waktunya
kita mengembangkan latar berdasarkan struktur cerita yang telak kamu buat
sebelumya. Latar tempat yang akan digunakan adalah di sebuah hutan. Latar waktu
terjadi yaitu pada musim dingin pagi, siang dan malam hari. Bagaimana dengan
latarmu? Tulis jawabanmu pada kolom dibawah ini

……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………..........
...................................................................................................................................

5.

Mengembangkan Dialog dan Mulai Berkreasi
Setelah menentukan tema, menentukan tokoh dan penokohan,
mengembangkan struktur fabel dan mengembangkan latar atau setting selanjutnya
adalah mengambangkan dialog antar tokoh dan mulailah untuk menulis fabel. Dialog
adalah komponen kunci dalam menyampaikan sifat-sifat dan sudut pandang suatu
karakter. Sehingga, dapat mendeskripsikan sifat-sifat karakter secara tersurat, gunakan
dialog untuk mengilustrasikan sifat-sifat itu. Misalnya sifat dari landu yang
tempramen, landa yang bijaksana dan lando yang suka bercanda dapat dimasukan
kedalam dialog: “Bagaimana ini kita semua bisa mati kedinginan” kata landu “ sabar
dulu mari kita sama sama memikirkan caranya” kata landa menenagkan “bagaimana
jika kita pindah hutan saja yang tidak ada musim dinginnya” kata lando sambil
tertawa. Nah bagaimana denganmu? Sekarang saatnya kamu menulis fabel
berdasarkan langkah-langkah yang telah kita lakukan sebelumnya. Selamat
mengerjakan! Tetap Semangat!

Tulis karyamu disini ya!

Rangkuman

Mari berapresiasi dan Berkreasi!
Apresiasi adalah serangkaian kegiatan bermain dengan arya sastra
untuk menumbuhkan pemahaman, penghargaan, kepekaan kritis, dan
kepekaan terhadap karya sastra.
Langkah langkah sebelum mengkreasi/mencipta karya sastra adalah
menentukan ide/ tema, menentukan tokoh dan watak, mengembangkan
struktur teks fabel, mengembangkan latar/setting, mengembangkan
dialog dan mulai berkreasi

Latihan 1

Untuk menambah pengetahuan kamu mengenai apresiasi dan mengkreasi sebuah
fabel, kerjakanlah latihan berikut ini.

Kepompong dan Semut
pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di
taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman
yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatangbinatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut
mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi
ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban
yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya
adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu.
Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur
yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh
ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan
itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.
“Tolong,
tolong....!”

bantu

aku!

Aku

mau

tenggelam,

tolong...,

Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas.
Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan
mengangkat ranting itu”.
Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu
karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji
kupu-kupu
sebagai
binatang
yang
hebat
dan
terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.
“Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu.
Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan
dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia
tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di
taman itu.

1.

Menurutmu apakah masalah yang muncul dalam fabel Kupu-Kupu Berhati Mulia
tersebut?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

2.

Apakah yang dirasakan oleh para tokoh dalam fabel Kupu-Kupu Berhati Mulia?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3.

Sebutkan contoh kebaikan dan kejelekan yang dari sifat tokoh talam fabel tersebut?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

4.

Coba kamu sebutkan satu kebaikan dan satu keburukan yang ada dilingkunganmu?
Bagaimanakah kamu menyikapinya?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

5.

Lanjutkan cerita fabel berikut ini sesuai dengan imajinasimu!

Pada suatu ketika, musim panas berkepanjangan tiba.
Hampir semua sungai kering tak berair. Semua hewan
kehausan dan kelaparan karena rumput dan tanaman tidak
tumbuh lagi. Hal itu juga dialami oleh sepasang rusa yang
pergi mencari air dengan menyusuri bukit, lereng-lereng
gunung, sehingga akhirnya mereka menemukan sebuah
sungai yang masih ada airnya. Banyak pula hewan-hewan lain
yang telah berada di sana

6.

Berdasarkan cerita fabel yang telak kamu buat pada nomor 5 amaant apa yang dapat
kamu ambil?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Latihan 2

Kamu tentu telah mengerjakan latihan satu pada kegiatan belajar 1 sebelumnya
bukan? Nah apakah kamu sudah memahami tentang fabel? Untuk lebih menambah
pemahaman kamu dalam mengapresiasi dan mengkreasi fabel, bacalah fabel “Rubah kecil
yang tidak sabar” berikut ini dengan seksama

Pada zaman dahulu, di sebuah hutan tinggallah seekor
Rubah kecil bersama ayahnya. Karena anaknya terlalu kecil,
ayahnya selalu membawakan makanan untuknya. Pada suatu hari,
ayah Rubah kecil itu mengajaknya ikut untuk berburu. Namun, ia
tidak mau di temani oleh ayahnya. Ia ingin berburu seorang diri.
Sang ayah melarangnya, karena Rubah kecil tersebut belum siap
berburu sendiri tanpa sang ayah.
‘’Anakku, kau belum siap untuk berburu sendiri. Masih
banyak yang harus kau pelajari dan jangan pernah pergi berburu
sendiri. Ingat itu!’’ kata ayah Rubah kecil.
Rubah kecil hanya diam. Namun, keesokkan harinya pada
saat ayahnya tidur. Rubah kecil perhi keluar rumah untuk berburu.
Ia pun berhasil pulang membawa seekor Ayam Jantan yang gemuk.
Ia pun segera membangunkan ayahnya.
”Ayah, lihatlah apa yang aku tangkap. Aku bisa berburu
sendiri tanpa di temani ayah”. Kata Rubah kecil senang.
“Kau masih sangat kecil anakku! Dan tidak baik berburu
pada siang hari”. Kata sang ayah.
Namun, Rubah kecil sama sekali tidak menuruti peringatan
ayahnya. Setiap hari, ia berburu dan berhasil memburu banyak
Ayam, Kalkum, dan Bebek sehingga banyak sekali Petani yang ingin
menangkapnya.
Pada suatu malam, sang ayah bersiap untuk berburu ke
hutan seorang diri. Namun, ternyata Rubah kecil mengikutinya dari
belakang. Sang ayah pergi kesebuah perternakan, ia pun
merangkak dan diam menunggu. Rubah kecil pun mengikuti gerakgeriknya.

Namun, Rubah kecil sangat bingung karena melihat sang
ayah hanya diam saja dan tidak bergerak. Padahal di sana ada
Kalkun besar yang sangat mudah untuk di tangkap. Tapi ayahnya
masih diam dan tidak segera menangkapnya. Rubah kecil berpikir
bahwa ayahnya sudah kehilangan kemampuan berburunya dan
berniat untuk membantu ayahnya menangkap Kalkun besar
tersebut.
Rubah kecil langsung berlari dengan sangat cepat akan
menangkap Kalkun tersebut. namun, tiba-tiba saja Rubah kecil
terjebak oleh sebuah perangkap. Ia sangat terkejut karena masuk
kedalam perangkap tersebut. ia pun menahan rasa sakit dan
menangis.
Sang ayah pun sangat terkejut melihat anaknya
terperangkap dalam jebakan dan kesakitan. Ia pun segera berlari
untuk menolong Rubah kecil anaknya. Akhirnya, Rubah kecil pun
dapat terlepas dari jebakkan dan segera di bawa pulang oleh sang
ayah. Tubuhnya di penuhi dengan luka-luka. Ayahnya segera
mengobati luka tersebut. rubah kecil hanya menahan rasa sakitnya
dan menangis tersedu-sedu.
“Anakku, itulah mengapa kau harus banyak belajar sebelum
berburu sendirian. Kau harus tahu, kalau Kalkun yang kau lihat tadi
hanya sebuah umpan dari perangkap tersebut, kedepannya jangan
berburu sendirian tanpa ayah. Karena kau masih kecil dan kau
masih tanggung jawabku untuk mencarikan makanan”. Kata sang
ayah menjelaskan.
Rubah kecil pun sangat menyesal karena ia sangat tidak
sabar untuk dapat berburu sendirian. Ia pun meminta maaf dan
memanggukkan kepala tanda persetujuan untuk menuruti apa
yang di katakan ayahnya tersebut.

Setelah membaca fabel tersebut, bagaimana perasaanmu? Bagaimana pendapat mu
mengenai fabel tersebut apa yang kamu bayangkan? Nah, sekarang kamu diminta untuk
menganalisis fabel “Rubah kecil yang tidak sabar” dan mejawab pertanyaan berikut ini!

1.
No.
1.

Analisislah fabel “Rubah kecil yang tidak sabar” dengan mengisi kolom berikut ini!
Unsur
Pembangun
Tema

Bukti dalam Teks

2.

Tokoh dan
penokohan

3.

Latar

4.

Amanat

2.

Bagaimana jika kamu menjadi Rubah dalam cerita tersebut? apa yang akan kamu
lakukan?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3.

Manurutmu pada zaman sekarang masih adakah anak yang tidak menuruti kata orang
tua? Tunjukaan dan berikan contohnya?
Jawab :

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4.

Jalaskan menurut pemahamanmu konflik yang terjadi antara ayah rubah dan rubah
kecil?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

5.

Jika kamu jadi pengarang fabel “Rubah kecil yang tidak sabar.” menurutmu
bagaimana jalan ceritanya? Tuliskan menurut imajinasimu pada kolom dibawah ini

Ayo tulis kreasimu disini!

Latihan 3

Kamu telah mengerjakan latihan 1 dan 2 dengan mengapresiasi fabel yaitu melakukan
analisis terhadap fabel, berarti kamu sudah cukup memahami materi yang disampaikan. Pada
latihan 3 ini, kamu akan diajak untuk mencipta sebuah fabel, Namun sebelum itu, kamu
diminta untuk membaca fabel berikut ini!

Seekor tupai muda keluar dari sarangnya. Ia mencari biji-bijian
untuk makan siang. Beberapa tupai sudah selesai mengambil buah serta
biji-bijian dari berbagai tempat. Hanya satu Tupai muda yang masih
bermalas-malasan melakukannya. Ia tidak senang harus bersusah payah
lompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Dia lebih suka bermain sendiri
dan mengusili tupai lain dari atas pohon. Tupai lainnya sering
memperingatkannya agar tidak mengusili yang lain. Namun, Tupai muda
tidak memerdulikannya.
Suatu hari, tupai bertemu dengan keluarga kelinci yang baru
pindah tempat. Liangnya tepat berada di bawah sarang Tupai muda. Dari
atas pohon, Tupai muda menyapa keluarga baru itu. Ia melambailambaikan tangannya penuh semangat.
“Pak Kelinci, Bu Kelinci, bagaimana liang kalian? Apakah nyaman
untuk ditinggali?” tanya Tupai muda ramah.
Pak Kelinci dan Ibu Kelinci mendongak ke atas pohon. Dalam hati
mereka berpikir. “Alangkah baik hatinya si Tupai muda ini.”
“Sangat nyaman dan aman untuk ditinggali. Terlebih lagi, karena
kami mendapatkan tetangga baru sepertimu.” jawab Pak Kelinci dengan
penuh kelembutan
Tupai muda tersenyum senang. Ia merasa gembira, karena
keluarga kelinci nampak begitu lugu. Mereka pasti akan mudah untuk
dijahili. Tupai muda turun ke bawah menghampiri keluarga kelinci.
“Pak Kelinci yang baik, kamu sudah menganggapku sahabatmu.
Maka, aku akan mengatakan sebuah rahasia kepadamu.”
Pak Kelinci dan Ibu Kelinci mendengarkan dengan sangat serius.
“Setiap pagi keluarlah dari sarang untuk mencari biji-bijian,
kemudian
diletakkan di bawah pohon ini.”

“Untuk apa wahai Tupai sahabat baruku?” tanya Pak Kelinci
kebingungan.
“Agar burung elang ti