Pengajaran Bahasa Jepang Di Sekolah Menengah Atas Kristen 3 BPK Penabur Bandung.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI ......………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................4
1.3. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek.........................................................4
1.4. Sejarah Sekolah……………………………………..............................5

BAB II PERSIAPAN PENGAJARAN
2.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek………………….................................7
2.2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pengajaran……………..................7
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Keberadaan orang atau
binatang ………………….……………………………………………10
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Keberadaan benda mati .…...14
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Hiragana…………...……….18
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Miso Shiru….…….…..…….22
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Katakana....…..……………..24
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Angka & Bilangan...….........27

Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Hari, Tanggal, Bulan…….…30

Universitas Kristen Maranatha

Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Penampilan..………….…….34
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Kata Sifat…….……………..37
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Keluarga…………………….39

BAB III PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM PENGAJARAN
3.1. Permasalahan dan Solusi dalam Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan
Pengajaran (RPP) .....................................................................................42
3.1.1. Pelaksanaan (RPP) Keberadaan orang atau binatang dan
keberadaan benda mati.................................................................43
3.1.2. Pelaksanaan (RPP) Hiragana dan Katakana……….……………46
3.1.3. Pelaksanaan (RPP) Miso Shiru….………………………………49
3.1.4. Pelaksanaan (RPP) Angka & Bilangan ..….................................50
3.1.5. Pelaksanaan (RPP) Hari, Tanggal, Bulan…………………….…51
3.1.6. Pelaksanaan (RPP) Penampilan..………………………………..54
3.1.7. Pelaksanaan (RPP) Kata Sifat…………………………………..56
3.1.8. Pelaksanaan (RPP) Keluarga...…………………….……………58

BAB IV KESIMPULAN......................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran RPP 1 & 2 (います



あります)

Lampiran RPP 3 (Hiragana)

Lampiran RPP 5 (Katakana)

Lampiran RPP 6 (Angka dan Bilangan)


Lampiran RPP 8 (Penampilan)

Soal-soal latihan RPP 8 (penampilan)

Lampiran RPP 9 (Kata Sifat)

Lampiran Ketentuan Guru SMAK 3 BPK Penabur

Lampiran kesan dan pesan siswa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang terjadi saat ini menuntut peningkatan dalam berbagai
hal, terutama dalam proses komunikasi. Proses komunikasi yang baik dan benar,
memerlukan penguasaan bahasa terutama bahasa internasional yang digunakan
dalam proses komunikasi tersebut, baik secara lisan maupun tulisan. Untuk dapat
mengusai bahasa tersebut secara lancar, baik dan benar, maka dibutuhkan pola
pendidikan yang terencana, terarah dan berkesinambungan dengan tujuan untuk

menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Bahasa merupakan salah satu
kunci keberhasilan dalam proses menjalin hubungan dengan pihak-pihak lain.
Pada era globalisasi sekarang ini, bahasa internasional merupakan pilihan
yang wajib dikuasai dalam menjalin hubungan internasional. Oleh karena
berbagai perkembangan yang terjadi, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka penguasaan bahasa internasional mutlak diperlukan agar tidak
tertinggal oleh negara-negara lain. Saat ini, proses komunikasi internasional tidak
hanya dilakukan dalam bahasa Inggris, tetapi juga dalam bahasa-bahasa asing
lainnya, seperti bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. Kedua bahasa tersebut
mengalami kemajuan yang cukup pesat karena terjadinya perubahan-perubahan
yang signifikan dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan teknologi dari kedua
negara yang memiliki bahasa tersebut. Kedua bahasa tersebut mulai digunakan
Universitas Kristen Maranatha

1

dalam proses komunikasi tentang berbagai hal secara internasional, seperti
hubungan perekonomian, sosial, politik dan sebagainya.
Untuk meningkatkan daya saing di dunia internasional, Indonesia sebagai
salah satu bagian dari masyarakat internasional berusaha secara serius untuk

memajukan sektor pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Jepang.
Pada Standar Nasional Pendidikan

mengamanatkan bahwa Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan menengah disusun oleh
satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh

masing-masing

satuan

pendidikan.

Sekolah


dan

Kepala

Sekolah

mengembangkan KTSP dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi di bawah koordinasi dan pengawasan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan atau Provinsi. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran
2006/2007 dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
untuk pendidikan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor

23 Tahun 2006,

serta Panduan


Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP. Pada dasarnya, KTSP
merupakan

bagian

yang

tidak

terpisahkan

dari

Standar

Isi,

namun

Universitas Kristen Maranatha


2

pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan
sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
Kemudian, definisi Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Standar kompetensi
lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Bahasa Jepang merupakan salah satu mata pelajaran yang dicanangkan
oleh pemerintah Indonesia di Sekolah Menengah Tingkat Atas. Dalam
kesempatan ini, penulis akan membahas tentang salah satu pendidikan bahasa
yang biasanya mulai diberikan di sekolah-sekolah menengah atas, yaitu
pendidikan bahasa Jepang, khususnya pendidikan bahasa Jepang di Sekolah
Menengah Atas Kristen 3 BPK Penabur Bandung.
Dalam melaksanakan pendidikan bahasa Jepang ini diperlukan tenagatenaga pengajar yang handal yang mampu memperkenalkan bahasa Jepang

dengan baik dan benar kepada para siswa. Pendidikan tersebut harus dilakukan
secara terencana, terarah dan bermakna. Tenaga pengajar ini harus mengetahui
tentang seluk-beluk bahasa Jepang dengan baik beserta dengan kebudayaannya.

Universitas Kristen Maranatha

3

1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja praktek mengajar berlangsung kurang lebih selama 3,5
bulan mulai dari hari Rabu, 16 Januari 2008 hingga hari Rabu, 30 April 2008
yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Kristen 3 BPK Penabur Bandung
yang beralamat di jalan raya Cibeureum no. 92. Sekolah tersebut berada di bawah
naungan yayasan BPK Penabur. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan kerja
praktek mengajar ini sebanyak 30 orang. Adapun pelaksanaan kerja praktek
tersebut ditujukan untuk siswa kelas I dan II dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler dengan jumlah pertemuan sebanyak 10 kali yang dilaksanakan 1
kali dalam seminggu. Jumlah total pertemuan seharusnya ada 14 kali, namun
karena ada kegiatan UTS yang dilaksanakan pada tanggal 12 - 19 Maret 2008,
UAN yang dilaksanakan pada tanggal 15 - 17 April 2008 dan Ujian Sekolah yang

dilaksanakan pada tanggal 23 - 26 April 2008, maka pertemuan hanya dapat
dilaksanakan sebanyak 10 kali. Kerja praktek mengajar tersebut dilaksanakan
setiap hari Rabu mulai dari pukul 13.15 hingga 15.00 WIB.

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Adapun maksud dan tujuan kerja praktek ini adalah:
• Memberikan pengalaman yang nyata kepada mahasiswa tentang berbagai
hal yang ada dalam lapangan pekerjaan, khususnya dalam hal ini proses
belajar-mengajar bahasa Jepang.
• Memberikan sarana untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari
selama masa perkuliahan.
Universitas Kristen Maranatha

4

1.4 Sejarah Sekolah
SMA Kristen 3 BPK Bandung yang berada di bawah yayasan BPK
Penabur mulai dibangun pada tahun 1981 di Jalan Raya Cibeureum no. 92 dengan
menempati luas tanah 2,3 Ha. SMAK 3 BPK ini dibangun dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan lanjutan menengah atas yang semakin besar.

Adapun visi SMAK 3 BPK Penabur Bandung adalah “Menjadi pendidikan
Kristen yang unggul dalam iman, ilmu dan pelayanan.” Sedangkan misinya
adalah “Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal melalui pendidikan
dan pengajaran bermutu, berdasarkan nilai-nilai kristiani.” Pada tanggal 19 Juli
1982 atau tahun ajaran 1982-1983, SMAK 3 BPK mulai menerima pendaftaran
siswa baru, yaitu menerima 4 kelas satu dengan jumlah total siswa 133 orang dan
25 orang tenaga pengajar dengan Kepala Sekolah Bapak Iwan Tedjasukmana, SH.
Seiring

dengan

berjalannya

waktu,

SMAK

3

BPK

mengalami

perkembangan-perkembangan, seperti fasilitas pendidikan yang semakin lengkap
dan jumlah siswa yang semakin banyak. Pada tahun 1985, angkatan pertama
SMAK 3 BPK mengikuti EBTA/EBTANAS dengan menginduk pada SMAN 2
Cimahi. Tiga tahun kemudian, SMAK 3 BPK diberikan kepercayaan untuk
mengadakan ujian EBTA/EBTABAS secara langsung tanpa menginduk lagi ke
SMAN 2 Cimahi. Sejak itu, SMAK 3 BPK berusaha dengan keras untuk
meningkatkan

pelayanan

pendidikannya

kepada

masyarakat

melalui

keikutsertaannya dalam berbagai macam kegiatan.
Pada tanggal 18 Juli 1988, kepemimpinan SMAK 3 BPK mengalami
pergantian dari Bapak Iwan Tedjasukmana, SH kepada Bapak Drs. Sutrisna dan
Universitas Kristen Maranatha

5

pada tahun yang sama SMAK 3 BPK memperoleh status akreditasi disamakan.
Kepemimpinan Bapak Drs. Sutrisna ini berlangsung hingga tahun 1993, kemudian
kepemimpinan dialihkan kepada Bapak Drs. Stan Gerard Sorluri.
Dibawah kepemimpinan Bapak Drs. Stan Gerard Sorluri, SMAK 3 BPK
mengalami kemajuan-kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini karena cita-citanya
yang ingin memajukan SMAK 3 BPK tersebut. Pada tanggal 25 Mei 1998 Bapak
Drs. Stan Gerard Sorluri meninggal dunia, kepemimpinan dipegang sementara
oleh Bapak Iwan Tedjasukmana, SH
Selanjutnya, pada tahun ajaran 1999-2000, pihak yayasan BPK penabur
mengangkat Ibu Dra. Mariati sebagai Kepala Sekolah SMUK 3 BPK Penabur. Di
bawah kepemimpinannya, situasi belajar-mengajar di SMUK 3 BPK Penabur
semakin baik. Pada tahun ajaran 2002-2003 terjadi rotasi Kepala Sekolah, yaitu
Ibu Dra. Mariati dialih tugaskan ke SMUK 2 BPK Penabur, dan Kepala Sekolah
SMUK 3 BPK Penabur selanjutnya dijabat oleh Dra.Okky G. Winoto.
Kepemimpinan Dra.Okky G. Winoto berlangsung hingga sekarang.
SMAK 3 BPK Penabur terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam
pelayanan pendidikan. SMAK 3 BPK Penabur memiliki visi, yaitu menjadi
lembaga Pendidikan Kristen yang unggul dalam iman, ilmu dan pelayanan dan
misinya adalah mengembangkan potensi peserta didik secara optimal, melalui
pengembangan kecerdasan majemuk siswa dan pembinaan karakter.

Universitas Kristen Maranatha

6

BAB IV
KESIMPULAN

Pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang di tingkatan sekolah
menengah atas memberikan nilai tambah yang besar pada kemampuan berbahasa
Jepang dan pengetahuan kebudayaan Jepang bagi siswa. Kemampuan ini akan
sangat berguna dalam kelanjutan pendidikan dan kehidupan mereka. Untuk
memperoleh hasil pengajaran yang maksimal, sangat diperlukan persiapan yang
matang dalam proses pengajaran dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur serta
dievaluasi dengan baik untuk memperoleh rekomendasi-rekomendasi yang harus
dikembangkan pada pengajaran berikutnya.
SMAK 3 BPK Penabur yang memiliki visi, yaitu menjadi lembaga
Pendidikan Kristen yang unggul dalam iman, ilmu, dan pelayanan serta dengan
misi

mengembangkan

pengembangan

potensi

kecerdasan

peserta

majemuk

didik
siswa

secara
dan

optimal,

pembinaan

melalui
karakter

menyelenggarakan program pendidikan bahasa asing khususnya bahasa Jepang
untuk

meningkatkan dan menambah pengetahuan siswa dalam bidang

kemampuan bahasa. Pendidikan bahasa Jepang di SMAK 3 BPK Penabur
dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler sehingga kegiatan ini bebas
diikuti oleh siapapun yang berminat untuk mengikuti pendidikan tersebut.
Selama kurang lebih tiga setengah bulan, penulis telah melaksanakan
kegiatan praktek mengajar di SMAK 3 BPK Penabur. Praktek mengajar ini
Universitas Kristen Maranatha

60

bertujuan untuk menimba pengalaman mengajar dan menerapkan bahasa Jepang
yang telah dipelajari oleh penulis selama masa perkuliahan. Praktek mengajar
tersebut telah berlangsung dengan baik tanpa adanya hambatan-hambatan yang
berarti.

Adapun beberapa hal yang menjadi kesimpulan penulis setelah

melaksanakan kegiatan praktek mengajar tersebut, antara lain:
Persiapan materi pengajaran, seperti penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pengajaran (RPP) sebelum proses belajar mengajar mutlak diperlukan
dalam proses belajar sebagai pedoman untuk keberhasilan proses
belajar mengajar yang terencana dan terarah.
Kemampuan mengajar juga menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan,

karena

dalam

menyampaikan

materi

diperlukan

metodologi yang sesuai agar materi yang diajarkan atau disampaikan
dapat diserap dengan baik oleh seluruh siswa.
Ketersediaan alat-alat bantu pengajaran, yaitu buku-buku pelajaran dan
alat-alat peraga seperti gambar/ilustrasi yang menjelaskan kata sifat,
penampilan dan struktur keluarga serta bagan huruf-huruf hiragana dan
katakana turut menjadi bagian yang penting dalam proses belajar
mengajar. Di SMAK 3 BPK Penabur, buku-buku pelajaran bahasa
Jepang dan alat-alat peraga kurang memenuhi kebutuhan siswa,
sehingga menjadi faktor penghambat bagi keberhasilan proses belajar
mengajar.
Di SMAK 3 BPK Penabur, pelajaran Bahasa Jepang dilaksanakan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini dimulai dari pukul 13.15
Universitas Kristen Maranatha

61

s/d 15.00. Penentuan waktu jam pelajaran ini tidak mendukung
konsentrasi

siswa

dalam

mengikuti

proses

belajar

mengajar

dikarenakan kondisi fisik siswa yang mulai kelelahan.
Kemampuan guru dalam menguasai materi yang akan diajarkan
mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. Dalam hal ini,
penulis

selalu

mempersiapkan

diri

terlebih

dahulu

sebelum

mengajarkan suatu materi kepada siswa. Hal ini terbukti sangat
bermanfaat ketika banyak siswa yang memberikan pertanyaan tentang
materi yang diajarkan.
Siswa harus menguasai dasar-dasar bahasa Jepang untuk mempelajari
bahasa Jepang secara lebih lanjut. Hal ini menjadi perhatian penulis
pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMAK 3 BPK
penabur. Menurut penulis, pengajaran bahasa Jepang di SMAK 3 BPK
Penabur dilaksanakan secara tidak beraturan, karena tidak adanya
pengelompokan siswa yang mengikuti pelajaran bahasa Jepang
sehingga pada saat proses pengajaran berlangsung, khususnya ketika
suatu materi diajarkan ada ketidakseimbangan kemampuan yang
dikuasai oleh siswa. Sebagian siswa telah menguasai materi-materi
tertentu, sementara sebagian siswa lain baru mengenalnya. Tidak
adanya pengelompokan mungkin terjadi karena kegiatan belajar
mengajar bahasa Jepang merupakan kegiatan ekstrakurikuler, oleh
karena itu menjadi hal yang terabaikan.

Universitas Kristen Maranatha

62

Walaupun masih terdapat kekurangan-kekurangan seperti jadwal
ekstrakurikuler yang diadakan siang hari (pukul 13.15 s/d 15.00)
sehingga siswa sudah kelelahan, tidak tersedianya alat peraga, dan
lain-lain, tetapi proses pengajaran bahasa Jepang yang penulis lakukan
dapat dianggap berhasil.
Demikian hal-hal yang menjadi perhatian atau kesimpulan penulis selama
melaksanakan kegiatan pengajaran bahasa Jepang di SMAK 3 BPK Penabur.
Penulis berharap hal-hal tersebut menjadi bagian yang diperhatikan dalam
melaksanakan kegiatan pengajaran bahasa Jepang berikutnya di SMAK 3 BPK
penabur atau di sekolah-sekolah lainnya.

Universitas Kristen Maranatha

63

DAFTAR PUSTAKA

1.

Sekilas tentang SMAK 3 BPK Penabur Bandung

2.

Buku Pelajaran Bahasa Jepang 1. The Japan Foundation, Jakarta. 2007.

3.

Minna no Nihongo I. PT. Pustaka Lintas Budaya. 1998.

4.

Adimihardja, Mulyana, Drs. M.Ed. Belajar Mudah Bahasa Jepang. Pustaka.
2002.

Universitas Kristen Maranatha