PERKEMBANGAN OBJEK WISATA BUDAYA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SIALLAGAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR, SKRIPSI. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015.
i ABSTRAK
Melamsel Simarmata, NIM : 308322039, Perkembangan Objek Wisata Budaya dan Dampaknya Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Batak Toba Di Desa Siallagan Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, Skripsi. Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2015.
Penelitian ini adalah mengenai Perkembangan Objek Wisata Budaya dan Dampaknya Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Batak Toba di Desa Siallagan Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan objek wisata budaya, mengetahui faktor-faktor pendorong perkembangan pariwisata, mengetahui bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Desa Siallagan serta mengetahui dampak dari perkembangan objek wisata budaya pada masyarakat Desa Siallagan ini.
Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dengan beberapa informan (Field Research) dan penelitian kepustakaan (Library Research) observasi dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa, 1. Perkembangan pariwisata di Desa Siallagan tidak terlepas dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 2. Faktor pendorong perkembangan objek wisata budaya di Desa Siallagan yaitu keinginan dan kemauan dari dalam diri masyarakat serta promosi yang dilakukan pemerintah daerah dan pemandu wisata yang bekerja sama. 3. Pariwisata sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan sosial budaya di Desa Siallagan mengingat telah banyaknya kebiasaan asli yang telah hilang dan digantikan dengan budaya luar yang dibawa wisatawan asing. 4. Keberadaan objek wisata budaya yang berada di Desa Siallagan turut memberi dampak terhadap kehidupan sosial budaya pada masyarakat desa tersebut.
(2)
1 BAB I
PENDAHULUUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan industri besar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat didunia saat ini. Bersama dengan industri teknologi dan informasi, industri pariwisata diperkirakan menjadi pergerakan utama perekonomian abad XXI. Selain itu, industri pariwisata juga sangat mempengaruhi pendapatan negara, terutama negara yang memiliki destinasi wisata dan potensi alam yang indah. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan untuk menambah pendapatan devisa negara. Sehingga dalam pengembangannya, pemerintah berusaha untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung perkembangan pariwisata tersebut.
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia dalam mencapai pendapatan (devisa negara) yang maksimal dari sektor ini adalah dengan cara memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Promosi pariwisata Indonesia digarap lebih serius salah satunya melalui program Visit Indonesia. Salah satu destinasi wisata yang dipromosikan pemerintah Indonesia adalah Kabupaten Samosir dan sekitarnya yang menawarkan keindahan panorama Danau Toba dan budaya penduduk setempat.
Namun, jauh sebelum program Visit Indonesia diperkenalkan, Kabupaten Samosir, khususnya di Desa Huta Siallagan Pinda Raya telah dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia yang merupakan Samosir Kepingan Surga.
(3)
2
Dimana setiap tahun, pemerintah daerah selalu melakukan acara atau pesta tahunan untuk menarik para wisatawan datang berkunjung ke desa tersebut. Acara ini biasa disebut dengan Pesta Danau Toba atau dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi Festival Danau Toba, dimana dalam pelaksanaannya pemerintah dan masyarakat lokal tidak hanya memperkenalkan keindahan panorama Danau Toba saja bahkan mempertunjukan aktraksi dan pagelaran seni budaya yang ada di daerah tersebut. Banyaknya wisatawan yang datang berkunjung akan mendapat reaksi dari masyarakat lokal dalam hal berhubungan dan berinteraksi.
Aktifitas pariwisata yang terjadi pada masyarakat Desa Siallagan Pinda Raya dengan para wisatawan yang telah berlangsung selama puluhan tahun tentu memberikan dampak terhadap perubahan kehidupan sosial budaya masyarakat setempat. Baik dalam tatanan berperilaku, nilai-nilai budaya setempat dan barangkali juga mempengaruhi hingga pola pikir masyarakat setempat, yang diserap dari wisatawan asing tentunya akan mengubah pola hidup masyarakat daerah tersebut. Pola hidup masyarakat Batak Toba yang menjunjung tinggi nilai budayanya menjadi ketertarikan wisatawan dalam melakukan aktifitas wisata kedaerah tersebut.
Namun dalam beberapa dekade ini, nilai budaya yang diterima dari para leluhur yang diwariskan kegenerasi berikutnya terkikis oleh kemajuan zaman. Hal ini dilihat dari dampak pariwisata yang membawa budaya-budaya asing masuk kedalam nilai budaya daerah tersebut. Salah satu nilai budaya masyarakat suku Batak Toba yang sangat erat kaitannya dengan pola kehidupan bermasyarakat ialah sistem kekerabatan. Dalam sistem kekerabatan mencakup primordialis suku, kasih sayang atas dasar hubungan darah, kerukunan
(4)
unsur-3
unsur Daliha Na Tolu dan segala yang berkaitan hubungan kekerabatan karena pernikahan.
Selain itu, sistem kekerabatan antar sesama juga kerap dilaksanakan dalam berbagai kegiatan seperti gotong royong dalam suatu acara adat yang akan dilaksanakan. Misalnya sistem gotong royong dalam masyarakat Batak Toba dikenal dengan istilah marhobas. Namun sekarang ini sifat gotong royong tersebut sudah jarang ditemukan karena pola pikir masyarakat yang semakin maju dan modern menjadikan segalanya serba instan dan semua bisa serba uang. Sehingga dalam perkembanganya sistem tersebut semakin terkikis dan lambat laun akan hilang.
Dizaman era globalisasi ini sudah jarang ditemukan masyarakat Batak Toba yang menerapakan nilai budaya ini. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari luar yang diserap oleh budaya tersebut. Selain pergeseran nilai budaya, perubahan pola hidup dan pola pikir masyarakat juga kerap akan terjadi. Kita dapat dengan mudah menemukan pola hidup sejumlah anak muda di Desa Siallagan Pinda Raya yang berusaha meniru gaya hidup orang barat. Misalanya, cara berbicara, cara berpakaian dan pola interaksi sosial mereka sering diistilahkan kebarat-baratan. Sehingga jarang ditemukan pada masyarakat Batak Toba yang masih menjunjung tinggi nilai kebudayaan yang telah diciptakan oleh para generasi terdahulu.
Gejala-gejala perubahan nilai budaya juga dapat kita lihat dalam pesta-pesta adat (terutama pesta-pesta perkawinan). Tidak jarang pesta-pesta adat didaerah tersebut diwarnai dengan nuansa tradisi barat baik melalui musik, makanan, susunan acara dan sebagainya. Pola pikir masyarakat tentang adat juga sudah banyak berubah.
(5)
4
Banyak penduduk yang tidak merasa terikat lagi secara ketat dengan adat istiadat dan tradisi yang lambat laun akan menghilangkan sebagian dari budayanya.
Nilai budaya masyarakat Batak Toba yang telah diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang yang dahulu, kini mengalami pergeseran yang secara lambat laun mengubah pola hidup dan pola pikir masyarakat Batak Toba. Meskipun itu akan berdampak baik dan buruk pada suatu komunitas maupun lingkungan itu sendiri.
Berdasarkan kenyataan diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian untuk dapat memahami perkembangan pariwisata dan fenomena perubahan sosial budaya tersebut secara komprehensif.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Perkembangan pariwisata di Desa Siallagan Kecamatan Simanindo Kab. Samosir.
2. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan pariwisata di Desa Siallagan Kab. Samosir.
3. Pengaruh pariwisata terhadap perubahan sosial budaya masyarakat Desa Siallagan Kab. Samosir.
4. Dampak pekembangan pariwisata terhadap masyarakat Desa Siallagan Kab. Samosir.
(6)
5 1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu meluas dan agar penelitian ini lebih fokus, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada: Perkembangan Objek Wisata Budaya dan Dampaknya Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Desa Huta Siallagan Kec. Simanindo Kab. Samosir.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan pariwisata di Desa Siallagan?
2. Apa faktor pendorong perkembangan pariwisata di Desa Siallagan? 3. Apa yang terjadi pada masyarakat Batak Toba di Desa Siallagan?
4. Bagaimana dampak dari perkembangan pariwisata terhadap masyarakat Batak Toba di Desa Siallagan?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perkembangan pariwisata di Desa Siallagan Kab. Samosir. 2. Untuk mengetahui faktor pendorong perkembangan pariwisata di Desa
Siallagan Kab. Samosir.
3. Untuk mengetahui perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Batak Toba di Desa Siallagan Kec. Simanindo Kab. Samosir.
(7)
6
4. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan pariwisata terhadap masyarakat Batak Toba di Desa Siallagan Kec. Simanindo Kab. Samosir.
1.6 Manfaat Penelitian
Sebagaimana sebuah tulisan diciptakan maka akan memberi hasil akhir yang diharapkan dapat bermanfaat. Maka dari itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi semua pihak baik secara teoritis maupun praktis antara lain:
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Program Studi Pendidikan Antropologi sebagai referensi dalam pengkajian masalah-masalah sosial budaya masyarakat.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dan bagi pengembangan ilmu antropologi terutama tentang pariwisata dan kebudayaan dalam masyarakat.
c. Menjadi bahan rujukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang relevan dimasa akan datang.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi ilmiah bagi mahasiswa mengenai perkembangan pariwisata dan dampaknya terhadap perubahan sosial budaya masyarakat di Desa Huta Siallagan Pinda Raya Kec. Simanindo Kab. Samosir.
(8)
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk tambahan informasi mengenai dampak sosio kultural yang terjadi disuatu destinasi wisata. c. Bagi peneliti
Penelitian ini digunakan untuk memenuhi syarat dalam rangka menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Antropolgi Universitas Negeri Medan dan memberikan bekal pengalaman untuk mengapliksikan ilmu pengetahuan selama duduk dibangku perkuliahan kedalam dunia nyata.
(9)
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan data dari data yang diperoleh peneliti serta analisis yang mendalam terhadap data yang diperoleh dari lapangan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan objek wisata Batu Kursi di Desa Siallagan telah mengalami peningkatan dan kemajuan. Hal ini dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan yang yang datang berkunjung ke daerah objek wisata ini, baik itu wisata domestik maupun wisata mancanegara. Ketertarikan wisatawan yang datang ke daerah objek wisata ini didukung dari penerapan program pemerintah dalam mewujudkan Samosir sebagai destinasi wisata yang merupakan kepingan surga. Selain itu keramah tamahan dari masyarakat lokal membuat para wisatawan merasa nyaman dan tenang dalam melakukan aktifitas wisatanya. Selanjutnya wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata budaya yang ada di Desa Siallagan ini akan mengetahui dan memahami sejarah dan keberadaan Batu Kursi ini. Karena wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata ini akan dipandu oleh pemandu wisata yang akan menjelaskan sejarah dan makna keberadaan Batu Kursi ini. Kemajuan objek wisata ini juga diikuti oleh perkembangan lainnya terhadap desa ini. Seperti dalam hal mata pencaharian masyarakat desa ini yang dahulunya bertani kini beralih profesi sebagai pedagang dan pengrajin. Sehingga wisatawan yang datang berkunjung dapat membawa
(10)
61
souvenir untuk dibawa pulang kekampung halamannya. Pembangunan infrastruktur desa seperti jalan, dermaga dan lain sebagainya juga merupakan hal yang dapat dilihat dari perkembangan pariwisata di desa ini.
2. Faktor pendorong perkembangan objek wisata di desa ini dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mendukung perkembangan objek wisata di desa ini adalah: (a) adanya potensi wisata budaya khusus yang dimiliki Desa Siallagan. (b) dorongan dari dalam diri masyarakat untuk mengembangkan serta usaha dalam melestarikan potensi wisata tersebut. (c) dukungan dari pemerintah setempat dalam memprmosikan objek wisata. Serta faktor eksternal yang turut mendukung perkembangan objek wisata di desa ini adalah kunjungan para wisatawan yang datang untuk berlibur atau berwisata ke desa ini.
3. Perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Desa Siallagan merupakan dampak dari perkembangan pariwisata di desa ini. Adapun beberapa bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat ini dapat dilihat dari segi pola pikir masyarakat yang semakin maju dan modern, memudarnya nilai kesakralan suatu tradisi yang kini menjadi nilai ekonomis, peralihan mata pencaharian masyarakat desa ini, serta meningkatnya pergaulan dengan menggunakan bahasa asing.
4. Perkembangan pariwisata terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat diakibatkan oleh terjadinya ketersinggungan antar wisatawan dengan masyarakat lokal yang memberi dampak negatif dan positif.
(11)
62
Seperti dampak negatif yang terjadi di desa ini kehidupan yang dahulunya terjaga dengan baik kini mulai cenderung kearah kehidupan yang lebih individualistis, bergesernya nilai budaya yang kini bernilai ekonomi. Serta dampak positif yang terjadi di desa ini adalah kelestarian potensi budaya yang masih dapat dilihat para wisatawan hingga sampai saat ini.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini, peneliti kemudian merumuskan beberapa hal yang diharapkan dapat menjadi saran ataupun masukan yaitu:
1. Dalam perkembangan pariwisata di desa ini, peneliti mengharapkan kepada seluruh masyarakat terutama generasi muda Desa Siallagan agar tidak mudah terpengaruh oleh tradisi dari luar dan bijak dalam menerima unsur-unsur budaya asing yang datang agar tradisi dan nilai budaya yang telah terimplementasi tetap terjaga dan lestari.
2. Budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi sebelumnya hendaknya dijaga kelestariannya dengan baik, seperti peninggalan bersejarah yang dianggap sakral. Meskipun dalam pelestarianya akan bernilai ekonomi namun unsur nilai budaya yang terkandung di dalamnya jangan sampai terkikis bahkan hilang.
(12)
PERKEMBANGAN OBJEK WISATA BUDAYA DAN
DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL
MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SIALLAGAN
KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial
OLEH:
MELAMSEL SIMARMATA NIM: 308322039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
(13)
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berfikir ... 23 Gambar 2. Struktur Perangkat Desa Siallagan Pinda Raya ... 38
(14)
ii DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABLE ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Pembatasan Masalah... 5
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian ... 5
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1. Perkembangan Pariwisata ... 8
2.2 Kerangka Teori ... 11
2.2.1 Pengertian Pariwisata ... 11
2.2.2 Destinasi Wisata ... 13
2.2.3 Perubahan Sosial Budaya ... 15
2.3 Kerangka Konseptual ... 18
2.3.1 Kebudayaan ... 18
2.3.2 Nilai Budaya ... 20
(15)
iii BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ... 24
3.2 Lokasi Penelitian ... 24
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 25
3.3.1 Subjek Penelitian ... 25
3.3.2 Objek Penelitian ... 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.4.1 Studi Lapangan ... 26
3.4.2 Observasi ... 26
3.4.3 Wawancara... 27
3.4.5 Studi Pustaka ... 27
3.5 Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 29
4.1.1 Sejarah Perkembangan Kabupaten Samosir ... 29
4.1.2 Sejarah Desa Siallagan ... 32
4.1.3 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis ... 34
4.1.4 Keadaan Penduduk ... 36
4.1.4.1 Pola Perkampungan dan Struktur Sosial ... 36
4.1.4.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 39
(16)
iv
4.1.4.4 Pendidikan Dan Mata Pencaharian ... 41 1. Pendidikan ... 41 2. Mata Pencaharian ... 42 4.2 Perkembangan Objek Wisata Budaya Dan Dampaknya
Terhadap Perubahan Sosial Budaya Pada Masyarakat Desa
Siallagan ... 44 4.2.1 Perkembangan Objek Wisata Budaya Desa Siallagan ... 44 4.2.2 Faktor Pendorong Perkembangan Objek Wisata Budaya
Batu Kursi Parsidangan Dan Parhapuran ... 52 4.2.3 Perubahan Sosial Yang Terjadi Pada Masyarakat Desa
Siallagan ... 55 4.2.4 Dampak Perkembangan Objek Wisata Budaya
Terhadap Masyarakat Desa Siallagan ... 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 60 5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(17)
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Desa di Kecamatan Simanindo ... 31
Tabel 4.2 Jumlah Dusun, Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk/Dusun ... 34
Tabel 4.3 Luas Wilayah Menurut Penggunaan ... 36
Tabel 4.4 Penamaan Kampung Desa Siallagan ... 37
Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ... 40
Tabel 4.6 Data Penduduk Desa Siallagan Menurut Agama ... 41
Tabel 4.7 Klasifikasi Tingkat Pendidikan Usia Anak Sekolah ... 42
(18)
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur terlebih dahulu penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripisi yang berjudul Perkembangan Objek Wisata Budaya
dan Dampaknya Terhadap Perubahan Sosial Budaya Pada Masyarakat Batak Toba di Desa Siallagan kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir ini
dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, hal ini tentunya karena keterbatasan yang dimiliki penulis baik yang bersifat material maupun nonmaterial. Meskipun demikian, penulis juga berharap untuk diberi masukan saran dan kritik yang membangun guna membuat tulisan ini lebih baik lagi. Sehingga kelak skripsi ini dapat bermanfaat kepada semua pihak yang membacanya baik untuk tujuan pemahaman maupun untuk penelitian lebih lanjut.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik moril maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.S.
2. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Dr. H. Restu, M.S.
(19)
iii
3. Ibu Ketua Prodi Pendidikan Antropologi FIS Unimed sekaligus dosen penguji. Dra. Puspitawati, M.Si yang telah membimbing didalam mengikuti selama perkuliahan.
4. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si yang telah menjadi dosen pembimbing akademik dan penguji saya terima kasih buat masukan dan segalanya. 5. Bapak Drs. Waston Malau, M.SP sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Tumpal Simarmata, M.Si sebagai dosen penguji. Terima kasih atas saran dan masukan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Seluruh bapak dan ibu dosen yang berada di Prodi Pendidikan Antropologi
FIS unimed, atas didikan dan pengajaran yang penulis terima selama perkuliahan.
8. Kepada keluarga besar Simarmata, Ayahanda tercinta (alm) J. Simarmata dan Ibunda tersayang K. Br. Sinurat atas doa dan doronganya serta bantuan material yang tak terbalaskan. Kakanda Murni Marlina. Simarmata, Abangnda Efdi Wantho Simarmata serta adik pudan kami Nina Wati Simarmata yang telah menyemangati dan memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Doa kalian selalu menyertai langkahku. 9. Teman-teman di Prodi Pend. Antropologi 2008 serta adik-adik stambuk
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
10.Teman seperjuangan (sipanco/Yudhi, Lae Ewin, Lae Evan, dan Mudhin) semoga tetap semangat dalam melanjutkan perjuanganya.
(20)
iv
11.Teman-teman satu rumah (Dedi dan Riadi ) yang telah memberikan masukan dan motivasi terima kasih atas kerja sama dan semangat solidaritas. Abdian, Henwit, Ace, Agata dan yang tidak saya sebutkan nama-namanya satu persatu terima kasih atas segala hiburan dan permainannya.
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang ikut serta dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh pihak.
Medan, Januari 2015 Penulis,
Melamsel Simarmata NIM. 308322039
(21)
(22)
(23)
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Robert Lauer H. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Pitana I Gde dan Gayatri Putu G. 2005. Sosiologi Pariwisata: Kajian Sosiologis
Terhadap Struktur, Sistem, dan Dampak Dampak Pariwisata. Jakarta: Andi
Publishing.
Pitama I Gde. 2011. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Pulishing.
Soekanto Soerjono. 2006. Sosiologi, Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Spillane James J. 1991. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prosepeknya. Jakarta: Kanisius.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009
Visit Indonesia 2013, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2013
Moleong Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
Simanjuntak Bungaran Antonius. 2009. Metode Penelitian Sosial. Medan: Bina Media Perintis.
Pendit, Nyoman S. 1994. Pariwisata, Sebuah Studi, Analisa dan Informasi. Jakarta: Paradya Paramita.
Sihite, Richard. 2000. Tourism Industry. Surabaya: SIC.
Soemantri. 2011. Strategi Kebudayaan. Diktat. Yogyakarta: FIS-UNY. Koentjaraningrat. 2007. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Pers. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Yoeti. A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
(1)
iii
3. Ibu Ketua Prodi Pendidikan Antropologi FIS Unimed sekaligus dosen penguji. Dra. Puspitawati, M.Si yang telah membimbing didalam mengikuti selama perkuliahan.
4. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si yang telah menjadi dosen pembimbing akademik dan penguji saya terima kasih buat masukan dan segalanya. 5. Bapak Drs. Waston Malau, M.SP sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Tumpal Simarmata, M.Si sebagai dosen penguji. Terima kasih atas saran dan masukan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Seluruh bapak dan ibu dosen yang berada di Prodi Pendidikan Antropologi
FIS unimed, atas didikan dan pengajaran yang penulis terima selama perkuliahan.
8. Kepada keluarga besar Simarmata, Ayahanda tercinta (alm) J. Simarmata dan Ibunda tersayang K. Br. Sinurat atas doa dan doronganya serta bantuan material yang tak terbalaskan. Kakanda Murni Marlina. Simarmata, Abangnda Efdi Wantho Simarmata serta adik pudan kami Nina Wati Simarmata yang telah menyemangati dan memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Doa kalian selalu menyertai langkahku. 9. Teman-teman di Prodi Pend. Antropologi 2008 serta adik-adik stambuk
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
10.Teman seperjuangan (sipanco/Yudhi, Lae Ewin, Lae Evan, dan Mudhin) semoga tetap semangat dalam melanjutkan perjuanganya.
(2)
iv
11.Teman-teman satu rumah (Dedi dan Riadi ) yang telah memberikan masukan dan motivasi terima kasih atas kerja sama dan semangat solidaritas. Abdian, Henwit, Ace, Agata dan yang tidak saya sebutkan nama-namanya satu persatu terima kasih atas segala hiburan dan permainannya.
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang ikut serta dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh pihak.
Medan, Januari 2015 Penulis,
Melamsel Simarmata NIM. 308322039
(3)
(4)
(5)
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Robert Lauer H. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Pitana I Gde dan Gayatri Putu G. 2005. Sosiologi Pariwisata: Kajian Sosiologis Terhadap Struktur, Sistem, dan Dampak Dampak Pariwisata. Jakarta: Andi Publishing.
Pitama I Gde. 2011. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Pulishing.
Soekanto Soerjono. 2006. Sosiologi, Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Spillane James J. 1991. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prosepeknya. Jakarta: Kanisius.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009
Visit Indonesia 2013, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2013
Moleong Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
Simanjuntak Bungaran Antonius. 2009. Metode Penelitian Sosial. Medan: Bina Media Perintis.
Pendit, Nyoman S. 1994. Pariwisata, Sebuah Studi, Analisa dan Informasi. Jakarta: Paradya Paramita.
Sihite, Richard. 2000. Tourism Industry. Surabaya: SIC.
Soemantri. 2011. Strategi Kebudayaan. Diktat. Yogyakarta: FIS-UNY.
Koentjaraningrat. 2007. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Pers.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Yoeti. A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.