Pengaruh Debt To Assets Ratio, Deviden Payout Ratio Dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

(1)

PENGARUHDEBT TO ASSETS RATIO, DEVIDEND PAYOUT RATIO,DAN

RETURN ON ASSETSTERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Oleh :

MADE AGUS TEJA DWIPAYANA NIM:1215351150

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016

PENGARUHDEBT TO ASSETS RATIO, DEVIDEND PAYOUT RATIO,DAN

RETURN ON ASSETSTERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Oleh :

MADE AGUS TEJA DWIPAYANA NIM:1215351150

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016

PENGARUHDEBT TO ASSETS RATIO, DEVIDEND PAYOUT RATIO,DAN

RETURN ON ASSETSTERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Oleh :

MADE AGUS TEJA DWIPAYANA NIM:1215351150

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016


(2)

i

PENGARUHDEBT TO ASSETS RATIO, DEVIDEND PAYOUT RATIO,DAN

RETURN ON ASSETSTERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Oleh :

MADE AGUS TEJA DWIPAYANA NIM:1215351150

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

2016

i

PENGARUHDEBT TO ASSETS RATIO, DEVIDEND PAYOUT RATIO,DAN

RETURN ON ASSETSTERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Oleh :

MADE AGUS TEJA DWIPAYANA NIM:1215351150

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

2016

i

PENGARUHDEBT TO ASSETS RATIO, DEVIDEND PAYOUT RATIO,DAN

RETURN ON ASSETSTERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Oleh :

MADE AGUS TEJA DWIPAYANA NIM:1215351150

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing serta diuji pada tanggal : 10 Juni 2016

Tim Penguji: TandaTangan

1. Ketua : Ni Gusti Putu Wirawati, SE,M.Si ...

2. Sekretaris : Dr. I. Gst. Ngr. Agung Suaryana, SE.,M.Si., Ak . .

3. Anggota : Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE.,MSi. ...

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE.,MSi. Dr. I. Gst. Ngr. Agung Suaryana, SE.,M.Si., Ak NIP. 196412251993031003 NIP. 197510312005011001


(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademi di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 10 Juni 2016 Mahasiswa,

Made Agus Teja Dwipayana NIM. 1215351150


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul Pengaruh Debt To Assets Ratio, Devidend Payout Ratio dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa,SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Ibu Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE.,M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. I Dewa Gede Dharma Suputra, SE.,M.Si., Ak., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, S.E., M.Si.,Ak., selaku Ketua Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana sekaligus selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan dalam skripsi ini. 6. Bapak Dr. I. Gst. Ngr. Agung Suaryana, SE., M.Si., Ak., selaku Sekretaris


(6)

v

sebagai Pembimbing Akademik sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam menyusun skripsi ini. 7. Bapak Drs. I Ketut Suardhika Natha, M.Si.,selaku Ketua Program Ekstensi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

8. IbuNi Gst Putu Wirawati, S.E., M.Si., Ak.,selakuKoordinator Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana sekaligus selaku dosen pembahas skripsi yang telah memberikan saran dan masukan.

9. Orang tua penulis, I Ketut Mertha Yoga dan Made Ayu Dewi Kertiani, serta kakak saya Putu Ayu Dian Astarina, S.E., yang telah memberikan dukungan, doa, dan fasilitas selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas. 10. Pacar saya Made Giri Ratih Wasundhari, S.E., dan kakaknya Putu Diah Utari,

S.E., yang selalu memberikan masukan dan mendukung saya membuat skripsi. 11. Kawan-kawan FE Ekstensi dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu

persatu yang telah mendukung dan memotivasi saya setiap waktu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Juni 2016


(7)

vi

Judul : PengaruhDebt To Assets Ratio, Devidend Payout Ratio dan Return On AssetsTerhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Nama : Made Agus Teja Dwipayana

NIM : 1215351150

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Pengaruh Debt To Assets Ratio, Devidend Payout Ratio dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh dari Debt To Assets Ratio, Devidend Payout Ratio dan Return On Assets terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi periode tahun 2012-2014.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 yang diakses langsung melalui website www.idx.co.id. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia pada tahun 2012-2014. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 48 perusahaan.

Dari hasil pengujian didapatkan bahwa ada pengaruh positif dari Debt To Assets Ratio, Devidend Payout RatiodanReturn On Assetsterhadap Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

Kata Kunci: Debt To Assets Ratio, Devidend Payout Ratio, Return On Assets, perusahaan manufaktur.


(8)

vii

DAFTAR ISI

JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAKSI ... vi

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10

2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)... 10

2.1.2 Teori Kebijakan Deviden ... 11

2.1.3 Pengertian Pasar Modal... 13

2.1.4 Pelaku dalam Pasar Modal ... 15

2.1.5 Pengertian Rasio Keuangan... 19

2.1.6 Pengertian Saham ... 21

2.1.7 Investasi... 22

2.1.8 Nilai Perusahaan (PBV) ... 24

2.2 Hipotesis Penelitian ... 25

2.2.1 Pengaruh Debt to Assets Ratio terhadap nilai Perusahaan... 26

2.2.2 Pengaruh Deviden Payout Ratio terhadap nilai Perusahaan... 26

2.2.3 Pengaruh Return On Assets terhadap nilai Perusahaan... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3 Objek Penelitian... 29

3.4 Identifikasi Variabel ... 29

3.5 Definisi Operasional Varibel ... 29


(9)

viii

3.6.1 Jenis Data... 31

3.6.2 Sumber Data ... 32

3.7 Metode Penentuan Sampel ... 32

3.8 Metode Pengumpulan Data... 33

3.9 Teknik Analisis Data ... 33

3.9.1 Regresi Linier Berganda... 33

3.9.2 Pengujian Hipotesis... 36

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 38

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 38

4.2 Statistik Deskriptif... 40

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 43

4.4 Hasil Penelitian... 47

4.4.1 Uji Regresi Linier Berganda... 47

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian... 50

4.5.1 Pengaruh Debt to Assets Ratio terhadap nilai Perusahaan... 51

4.5.2 Pengaruh Deviden Payout Ratio terhadap nilai Perusahaan... 51

4.5.3 Pengaruh Return On Assets terhadap nilai Perusahaan... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 54

5.1 Simpulan... 54

5.2 Saran ... 55

DAFTAR RUJUKAN... 56


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Hasil Deskripsi Pengamatan ... 40

4.2 Daftar Nama Sampel Perusahaan... 41

4.3 Hasil Statistik Deskriptif... 42

4.4 Hasil Uji Normalitas ... 44

4.5 Hasil Uji Multikolenearitas... 45

4.6 Hasil Uji Autokolerasi... 46

4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas... 47

4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana... 48

4.9 Hasil Uji F... 49


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2012-2014 ... 61

2 Tabulasi Data Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014... 62

3 Hasil Statistik Deskriptif... 64

4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 65

5 Hasil Uji Normalitas ... 67

6 Hasil Uji Multikoleniaritas... 68

7 Hasil Uji Autokolerasi... 69


(13)

1

✁ ✂

✄☎ ✆✝✁✞✟✠✟✁✆

✂✡✂✠ ☛☞ ☛✌ ✍✎ ☛✏☛✑✒✓ ☛✔ ☛✎ ☛✕

Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative dalam sistem pengalokasian dana dari masyarakat kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Tujuan pasar modal adalah untuk meningkatkan pengalokasian dana dari masyarakat kepada masyarakat yang membutuhkan dana.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, perusahaan memerlukan dana yang relative besar. Pemenuhan kebutuhan dana dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang atau menerbitkan saham di pasar modal. Dengan menerbitkan saham di pasar modal berarti bahwa perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (✖✗✘ ✙✚ ✛rs ), tetapi juga dimiliki masyarakat.

Sebelum seorang investor menanamkan saham sebaiknya investor mempertimbangkan kerugian dan keuntungan yang akan di dapat, deviden merupakan hasil investasi laba yang dibagikan perusahaan kepada para investor. Deviden yang di bagikan investor disebut ✜✢ ✣✢ ✤it ✥✢ ✦n , sebelum melakukan investasi harus mengetahui informasi yang benar, tepat, dan akurat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan investasi.


(14)

2

Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas. Pasar modal dikatakan efisiensi apabila ada sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Informasi yang tidak benar dan tidak tepat akan menyesatkan para investor dalam melakukan investasi pada sekuritas, sehingga hal ini akan merugikan para investor. Investor sebelum memasuki pasar modal saat memilih saham sebagai salah satu alternative penanaman modal harus mempertimbangkan tingkat keuntungan yang akan di perolehnya saat ini dan masa yang akan datang. Untuk itu dibutuhkan informasi yang menunjukkan tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi bersifat finansial.

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menganalisis harga saham. Secara umum dikelompokkan menjadi 2 (dua) teknik analisis yaitu teknik analisis fundamental dan teknik analisis teknikal. Teknik analisis fundalmental merupakan teknik analisis yang menyatakan bahwa investor bersifat rasional dalam mengambil keputusan investasi saham. Sedangkan teknik analisis teknikal merupakan teknik analisi yang menggunakan grafik atau program komputer untuk mengetahui kecenderungan pasar (Anoraga & Pakarti 2008:109).

Konsep pendekatan fundamental menggunakan dasar-dasar dari hasil laporan keuangan perusahaan dan perkembangan di harga saham pasar modal. Dasar-dasar pertimbangan utama adalah faktor-faktor internal dari perusahaan seperti laba perlembar saham, deviden persaham, struktur permodalan, potensi


(15)

3

pertumbuhan dan prospek perusahaan dimasa mendatang yang menunjukkan kinerja perusahaan (faktor fundamental perusahaan) yang mempengaruhi harga saham. Karena faktor fundamental ini beranggapan bahwa investor adalah rasional, sehingga mereka akan mencoba mempelajari hubungan harga saham dengan kondisi perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan. Dimana harga saham mewakili nilai perusahaan. Rasio keuangan ada dibagi 5 yaitu, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitability dan rasio pasar.

Rasio likuiditas merupakan rasio harta, suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Rasio likuiditas terdiri dari : Current Ratio, Quick Ratio, dan Net Working Capital,(Anoraga, dan Pakarti, 2008:86).

Rasio Leverage, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio Leverage terdiri dari : Debt to Assets Ratio, Debt To Equity Ratio, Long Term Debt To capitalization Ratio, Times Interest Earned, Cast Flow Interest Coverage, Cash Flow To Net Income, dan Cash Return On Sales. Penelitian ini menggunakan variabel Debt To Assets Ratio.

Rasio aktivitas, rasio ini bagi banyak praktisi dan analisis bisnis menyebutkan juga sebagai rasio pengelolaan asset (assets manajemen ratio), Rasio aktivitas secara umum terdiri dari : Total Assets Turnover, Fixed Assets Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Average Collection


(16)

4

Period, dan Days Sales In Inventory. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan assets yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif.

Rasio Profitabilitas, rasio ini mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dengan penjualan maupun investasi. Rasio Profitabilitas terdiri dari : Gross Profit Mrgin, Net Profit Margin, Operating return On Assets, return On Equity, Return On Assets dan Operating Ratio. Penelitian ini menggunakan variabel Return On Assets, karena ROA yang tinggi mencerminkan posisi perusahaan yang bagus sehingga nilai yang diberikan pasar untuk perusahaan tersebut juga akan bagus (Weston dan Brigham, 2001:112).

Rasio Pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio Pasar terdiri dari : Dividend Payout Ratio, Devidend Yield, Devidend Per Share, Price Earning Ratio, Book Value per Share dan Price To Book. Penelitian ini menggunakan variabel Dividend Payout Ratio, karena besar kecilnya deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham dapat mempengaruhi nilai yang diberikan pasar untuk perusahaan tersebut.

Menurut Hartono (2010:76) terdapat tiga jenis nilai saham yang terdiri dari : nilai buku, merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten, sedangkan nilai pasar, merupakan pembukuan nilai di pasar saham dan nilai intrinsik, merupakan nilai yang sebenarnya dari saham. Investor perlu memahami ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam mengambil keputusan karena membantu investor untuk menentukan saham mana yang mahal dan murah. Salah satu pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah Price To Book Value.


(17)

5

PBV rasio harga per nilai buku (mahal), karena takut tidak laku dijual atau tidak menarik investor untuk membelinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perusahaan-perusahaan yanggo public di BEI melakukan stock split (pemecahan saham) di bursa efek. Itulah sebabnya, harga saham harus dapat dibuat seoptimal mungkin artinya, harga saham tidak boleh terlalu tinggi (mahal) atau tidak boleh terlalu rendah (murah). Harga saham yang terlalu rendah berdampak buruk pada citra perusahaan dipandangan para investor. Harga saham yang optimal dapat dicapai melalui penarikan kesimpulan dari serangkaian pengalaman perusahaan dalam menjual saham di bursa efek. Artinya, bila pasar sangat tertarik dengan saham yang diperdagangkan, maka perusahaan dapat menaikkan harga sahamnya, demikian juga sebaliknya.

Menurut Heizer (2005), manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti membuat dengan tangan (manual) atau dengan mesin sehingga menghasilkan sesuatu barang. Untuk membuat sesuatu barang dengan tangan maupun mesin diperlukan bahan atau barang lain. Pertimbangan untuk memilih populasi perusahaan manufaktur adalah dikarenakan perusahaan manufaktur cenderung memiliki karakteristik akrual yang hampir sama. Selain itu data laporan keuangan perusahaan manufaktur lebih reliable dalam penyajian akun-akun laporan keuangan.

Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan nilai perusahaan (PBV) antara lain Putra (2010), dengan judul Pengaruh ROA, DAR dan DPR terhadap PBV pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdapat di Bursa Efek Indonesia . Hasil pengujian ini menyatakan bahwa ROA, DAR dan DPR


(18)

6

berpengaruh positif terhadap PBV. Sari (2013), dengan judul Pengaruh ROA dan DPR Terhadap Nilai PerusahaanKategori LQ45 yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2008-2011 . Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ROA dan DPR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dan Hidayanti (2007), dengan judul Pengaruh DER, DPR dan ROA terhadap PBV perusahaan manufaktur yang listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2006 . Hasil pengujian ini menyatakan bahwa DER, DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap PBV. Sedangkan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV perusahaan manufaktur yang listing Di Bursa Efek Jakarta periode 2005-2006.

Dari beberapa penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hasil yang tidak konsisten pada penelitian sebelumnya, sehingga memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian kembali mengenai Pengaruh Debt To Assets Ratio, Devidend Payout Ratio dan Return On Asset terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 .

✧★✩✪✫✬✫ ✭✮ ✯✰✮✭✮ ✱✮ ✲

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1) Apakah Debt to Asset Ratio berpengaruh pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2) Apakah Devidend payout Ratio berpengaruh pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?


(19)

7

3) Apakah Return On Asset berpengaruh pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

✳✴✵✶ ✷✸ ✷✹ ✺✻✼✺✼✽✾✿ ✾✹ ✺

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris mengenai : 1) Untuk mengetahui pengaruh Debt To Asset Ratio terhadap nilai

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2) Untuk mengetahui pengaruh Devidend Payout Rasio terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3) Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

✳✴❀❁✼❂✷✺✹ ✹ ✺✻✼✺✼✽✾✿✾✹✺

Kegunaan Penilitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam bidang akuntansi mengenai nilai perusahaan khususnya dalam meningkatkan nilai perusahaan yang dipengaruhi olehleverage, kebijakan dividen dan profitabilitas. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendukung temuan-temuan riset sebelumnya dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.


(20)

8 2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pelaku bisnis sebagai salah satu pertimbangan dalam menanamkan investasinya. Leverage, kebijakan dividen dan profitabilitas sangat penting dipahami untuk menilai suatu perusahaan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi tambahan untuk menganalisis kualitas laporan keuangan agar investor tidak hanya melihat berapa laba yang diperoleh, karena laba saja tidak cukup untuk digunakan sebagai pertimbangan investasi, karena jika dilihat dari sisi yang lain utang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaanfree cash flow secara berlebihan oleh manajemen yang dapat menghindari investasi yang sia-sia. Selain itu, penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pembanding bagi mahasiswa yang ingin melakukan pengembangan penelitian berikutnya.

❃❄❅❆❇❈ ❉❊❋ ● ❉❇ ❍●■❊ ❏❊ ❑❇ ❉❇ ● ❏

Sistematika penulisan menjelaskan mengenai urutan-urutan bab pada penulisan penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi 5 bab dengan uraian sebagai berikut.

▲▼ ▲◆ ■❖ P◗▼ ❘❙❚ ❙▼ P

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.


(21)

9

❯❱ ❯❲ ❲ ❳❱ ❨❲ ❱❩❬❭❪❫❱ ❳❱❴❱❩❵❲ ❬❛ ❫❜ ❪❲ ❪

Bab ini menjelaskan mengenai kajian pustaka yang digunakan untuk mendukung penelitian ini dalam memecahkan permasalahan yang ada, menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini. Bab ini juga menguraikan tentang pembahasan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini serta rumusan hipotesis.

❯❱ ❯❲ ❲❲ ❝❜ ❫❛❴ ❜❬❜❩ ❜❞❲ ❫❲ ❱❩

Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.

❯❱ ❯❲ ❡ ❬❜❝❯❱ ❵❱ ❪❱❩❵❱ ❪❲❞❬❜❩ ❜❞❲ ❫❲❱❩

Bab ini menguraikan pembahasan mengenai hasil penelitian berupa pengujian statistik yang disertai dengan interpretasi dari hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.

❯❱ ❯❡ ❪❲❝❬❭❞❱❩❴❱❩❪❱❢❱❩

Bab ini dikemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dalam bab-bab sebelumnya. Pada bab ini juga dikemukakan saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan.


(22)

❣❤ ✐❥ ✐❦ ❦

❧❥♠❦ ❥♥♦♣qr❥❧❥s❥♥t❦♦✉ r✈ q❦q♦✈♥ ✈✇❦r❦❥♥

①②③✇④⑤⑥ ④⑦ ④⑤r⑧⑨⑩❶ ①②③ ②③ Signaling Theory

❷❸❹❺❻❼❼❸❽❾ ❿ ❻➀ ❻ ❻➁➂ ❻➃ ❺➄➅ ❸➅➄ ❾ ❻❹➆❻❼➇ ❽ ❻➁❿ ❸➈❻ ❽❻❼ ❸❽❺➇ ➉ ❺➊➅❸➆❺❼❾ ❹❺❿ ❻❹❾❿ ❸❹ ➆❻❼➇ ❽❻➁ ➊ ❸❾ ❻➁➋❻➁ ➌❻➁➋ ➁ ❻➁❹❺➁➌❻ ❻➊❻➁ ➉❺➋❾ ➁ ❻➊ ❻➁ ➍➎➏ ➐➑➒➓ ➔→ ➑➣ ❿ ❸➄ ❻➋❻❺ ❺➁↔➇❽➅ ❻❿❺ ❾ ➁ ❹❾➊ ➅ ❸➁➋❸❹❻➀ ❾ ❺ ❿ ❺❹❾❻❿❺ ➉❻➆❻➅ ❼ ❸❽❾ ❿ ❻➀❻❻➁ ↕ ➙ ➛➜➝➏➔➛➝ ➜ ➞➒➑➓ ➣➟ ➅❸➅➄❸❽❺➊ ❻➁ ➉ ➇ ❽➇➁➋❻➁ ➊ ❸❼❻➉❻ ❼❸❽❾ ❿ ❻➀❻❻➁ ❾➁❹❾ ➊ ➅❸➅➄❸❽❺ ➊❻➁ ❺➁↔➇❽➅❻❿ ❺ ➊❸❼ ❻➉ ❻ ❼ ❺➀ ❻➊ ❸➊ ❿❹❸❽➁ ❻➆↕ ❷❺➁➌❻➆ ❹❸❽❿ ❸➄ ❾❹ ➉❺➀ ❻❽ ❻❼➊ ❻➁ ➅ ❻➅❼❾ ➉❺❹❸❽❺➅❻ ❿ ❸➈❽❻ ❼➇ ❿ ❺❹❺↔ ➇➆❸➀ ❼❻❿ ❻❽ ❿ ❸➀ ❺➁➋➋❻ ➁❻➁❹❺➁➌❻ ❻➊ ❻➁ ➅❸➅❼ ❸➁➋❻❽❾ ➀ ❺ ➁ ❺➆❻❺ ❼ ❸❽❾ ❿ ❻➀❻❻➁ ↕ ➠➁❹❾ ➊ ➅❸➁➋❾❽❻➁➋❺ ❹❸❽➃ ❻➉❺➁➌❻ ❻❿ ❺➅❸❹❽❺ ❺➁↔➇ ❽ ➅❻❿ ❺ ➅❻➊❻ ❼ ❸❽❾❿❻➀❻❻➁ ➀ ❻❽❾ ❿ ➅❸➁➋❾➁➋➊ ❻❼ ➊❻➁ ❺➁↔➇❽➅ ❻❿❺ ➊ ❸❾ ❻➁➋❻➁ ➌❻➁➋ ➉❺➅❺➆❺➊ ❺↕ ➡❿ ❺➅❸❹❽ ❺ ❺➁↔➇ ❽ ➅❻❿ ❺➌❻➁➋ ❻➉❻ ❺➁❺ ➉ ❻❼ ❻❹➉❺❿ ❸➄ ❻➄➊❻➁ ➇➆❸➀ ❼ ❸❽❾❿❻➀❻❻➁ ➌❻➁➋ ➆❸➄❺➀ ➄❻➁➌❻ ➊ ➅❸➁➋❸❹❻➀ ❾ ❺ ❺➁↔➇ ❽ ➅❻❿ ❺ ➅❸➁➋❸➁ ❻❺ ❼❸❽❾ ❿ ❻➀❻❻➁ ➉❻➁ ❼ ❽➇❿❼ ❸➊ ➌❻➁➋ ❻➊ ❻➁ ➉❻❹❻➁➋ ➉❻❽❺❼ ❻➉ ❻ ❼ ❺➀ ❻➊ ➆❾❻❽ ➢❺➁ ➤ ❸❿ ❹➇❽ ❻❹❻❾ ➊❽❸➉❺❹➇ ❽➥ ➢➦ ❺➁ ❻❽➧ ➨❤❤➩➥↕

➫ ❸➇ ❽❺ ❿ ❺➁➌❻➆➃❾➋❻ ➅ ❸➁➃ ❸➆ ❻❿➊ ❻➁ ❹❸➁ ❹❻➁➋➄❻➋❻❺➅ ❻➁❻ ❿ ❸➀ ❻❽❾❿➁➌❻ ❼❸ ❽❾ ❿ ❻➀❻❻➁ ➅ ❸➅➄❸❽❺➊❻➁ ❿ ❺➁➌❻➆ ➊ ❸❼❻➉❻ ❼ ❸➁➋ ➋❾ ➁ ❻ ➆❻❼➇❽❻➁ ➊❸❾❻➁➋❻➁ ↕ ❷❺➁➌❻➆ ➌❻➁➋ ➉❺➄❸❽❺➊ ❻➁ ➉❻❼❻❹ ➃❾➋❻ ➄❸❽❾❼❻ ❼ ❸➁➋❾ ➁➋➊ ❻❼ ❻➁ ❺➁↔➇ ❽ ➅❻❿ ❺ ❻➊❾ ➁❹❻➁ ❿ ❺ ❿❸❼ ❸❽❹❺ ➆❻❼➇ ❽ ❻➁ ➊ ❸❾ ❻➁➋❻➁ ➧ ➆❻❼➇ ❽❻➁ ➅❻➁❻➃ ❸➅❸➁ ❾➁❹❾➊ ➅ ❸❽❸❻➆❺❿❻❿ ❺➊ ❻➁ ➊ ❸❺➁➋❺➁ ❻➁ ❼ ❸➅❺➆❺➊➧ ❻❹❻❾ ➉ ❻❼ ❻❹ ➃❾➋❻ ➄❸❽❾❼❻❿❾❻❹❾❼ ❽➇➅➇❿❺➆❻❺➁➌❻➁➋➅ ❸➁➌❻❹❻➊ ❻➁➄ ❻➀➂❻❼❸❽❾❿ ❻➀ ❻❻➁ ❹❸❽❿ ❸➄❾❹➆ ❸➄ ❺➀➄❻❺➊ ➉❻❽❺❼ ❻➉ ❻❼ ❸❽❾❿❻➀❻❻➁ ➆❻❺➁ ↕


(23)

➭ ➭

➯➲➳➵ ➸➵ ➺ ➺➲➻➸ ➼ ➽ ➼➳➾➚ ➪ ➶ ➲➹ ➼➚ ➺➚ ➳ ➘➲➸➵ ➽➚ ➴➚➚ ➳ ➷ ➲➷➬ ➲➸ ➼➶➚ ➳ ➼➳➮➻➸ ➷➚ ➽➼ ➶ ➲➘ ➚➱➚ ➘ ➚➸➚ ➼➳✃➲➽ ➺➻➸ ➺➲➳ ➺➚ ➳➹ ➘ ➸ ➻ ➽➘ ➲➶ ❐ ❒❮❰❐ Ï ➷➚ ➽➚ ➱➲➘ ➚ ➳ ➾➚ ➳➹ ➽➵➬➽➺➚ ➳ ➽ ➼➚ ➪Ð Ñ➳ ➮➻➸ ➷➚ ➽ ➼ ➽ ➲➬➚ ➹➚ ➼ ➽ ➼➳➾➚ ➪ ➾➚ ➳➹ ➱➼➵ ➷➵ ➷ ➶➚ ➳ ➘➼➴➚ ➶ ➷➚ ➳➚ Ò➲➷ ➲➳ ➶➲➘ ➚➱➚ Ó❰ÔÕÖ× ➬ ➚ ➴Ø➚ ➘➲➸➵➽➚ ➴➚➚ ➳ ➷➲➷ ➼➪➼➶➼ ➘➸ ➻ ➽➘ ➲➶➾ ➚ ➳➹➬ ➚➹➵➽ ➱➼➷➚ ➽➚ ➾➚➳➹ ➚ ➶➚ ➳➱➚ ➺➚➳➹ Ù Ú➵➽ ➼➪➻Ø➚ ➺➼Û ÜÝÝ Þ ßÐ

àáâ á à ãäå æçèäé çê ëì ëíîä ï çðä í

ñ➚ ➪➚ ➷ ➱➵➳➼➚ ➶➲➵ ➚ ➳➹ ➚ ➳Û ➘ ➚➱➚ ➱ ➚ ➽➚➸➳➾➚ ➺➲➸➱ ➚➘ ➚ ➺ ò ➺➲➻➸ ➼ ➺➲➳➺➚ ➳➹ ➶ ➲➬ ➼Ò➚ ➶➚ ➳ ➱➼✃➼➱➲➳Û ➾➚ ➼➺➵ ó Ö❐❐ ❒Õ❒ôõÏ×❒ ❮ö❒÷❐øù ÔÖ❐ú ÖÏ ❮ö❒ öõÏú ❮ö❒÷❐øù úõÏ ❮õû Ó❐ ❒ü❒❐ ❒Ï×❒ ❮ö❒÷❐øÐ

➭ß ý❐❐ ❒Õ❒ôõÏ×❒❮ö❒÷❐ø

ý❐❐ ❒Õ❒ôõÏ×❒ ❮ö❒÷❐ø ➚➱➚ ➪➚ ➴ ➽➵ ➚ ➺➵ ➺➲➻➸ ➼ ➾➚ ➳➹ ➷ ➲➳➾➚ ➺➚ ➶➚ ➳ ➬➚ ➴ Ø➚ ➶➲➬➼Ò➚ ➶➚ ➳ ➱➼✃➼➱➲➳ ➺➼➱➚ ➶ ➷ ➲➷➘ ➵ ➳➾➚ ➼ ➘ ➲➳➹➚➸ ➵ ➴ ➬ ➚ ➼➶ ➺➲➸ ➴➚➱➚➘ ➳ ➼➪➚ ➼ ➘➲➸➵➽➚ ➴➚➚ ➳ ➷➚➵➘ ➵ ➳ ➺➲➸ ➴➚➱➚➘ ➬ ➼➚ ➾➚ ➷➻➱➚ ➪➳➾➚Ð ➯ ➲➳➵ ➸➵ ➺ ➺➲➻➸➼ ➼➳➼Û ➶➲➬➼Ò➚ ➶➚ ➳ ➱ ➼✃➼➱ ➲➳ ➺➼➱ ➚ ➶➷ ➲➷➘➲➳➹➚➸➵➴➼➴➚➸ ➹➚➽➚ ➴➚ ➷➚ ➺➚➵ ➘➵➳×÷þ ❮÷ ü× õÓÖ❮õÕ➘ ➲➸➵➽➚ ➴➚➚ ➳Ðÿ➪➲➴ ➶➚➸ ➲➳➚ ➼➺➵Û ➶➲➬➼Ò➚ ➶➚ ➳➱➼✃➼➱➲➳ ➷ ➲➳Ò➚➱➼ ➺➼➱ ➚ ➶➸ ➲➪ ➲✃➚ ➳ÙÖ❐ ❐ ❒Õ❒ôõÏ ❮ßÐ ➲➻➸ ➼ ➼➳➼ ➱➼➶➲➷➬➚ ➳➹ ➶➚ ➳ ➻➪➲➴ ➯➼➪➪➲➸ ➱➚ ➳ ➯ ➻➱➼➹ ➪➼➚ ➳➼ Ù ➭✁Þ➭ßÛ ➾➚ ➳➹ ➷➲➳➾➚ ➺➚ ➶➚ ➳ ➬ ➚ ➴Ø➚ ➳➼➪➚ ➼ ➘➲➸➵➽➚ ➴➚➚ ➳ ➴➚ ➳➾➚ ➱ ➼➺➲➳ ➺➵ ➶➚ ➳ ➻ ➪➲➴ ❒û Ó❒×❮❒ú ❒õ❐ ÏÖÏ✂þ ➱ ➚ ➳ ➸➼➽ ➼➶ ➻➘➲➸➵ ➽➚ ➴➚➚ ➳Ð ➲➻➸ ➼ ➼➳➼ ➷ ➲➳➹➚ ➳➹➹ ➚➘ ➬ ➚ ➴Ø➚ ➶➲➬➼Ò➚ ➶➚ ➳ ➱ ➼✃➼➱ ➲➳ ➺➼➱➚ ➶ ➷ ➲➷➬ ➚ Ø➚ ➱ ➚ ➷➘ ➚ ➶ ➚➘➚ ✄➚➘ ➚ ➬ ➚➹ ➼ ➳➼➪➚ ➼ ➘ ➲➸➵➽➚ ➴➚➚ ➳Ð ☎ ➚➱ ➼Û ➘ ➲➳ ➼➳➹➶➚ ➺➚ ➳➚ ➺➚➵ ➘➲➳➵ ➸➵➳➚ ➳ ➱➼✃➼➱➲➳ ➻➪ ➲➴ ➘➲➸➵ ➽➚ ➴➚➚ ➳ ➺➼➱➚ ➶ ➚ ➶➚ ➳ ➷➲➷➘ ➲➳➹➚➸ ➵ ➴ ➼ ➳ ➼➪➚ ➼ ➘➲➸➵➽➚ ➴➚➚ ➳Ð


(24)

✆✝ ✝✞ ✟✠✡ ☛✠☞✌✍ ✎✍ ✏☞☛✌✍ ✎✑ ✡✒

✓✔✕✖ ✗ ✘✙✖ ✗ ✚✗✛✜ ✛✔✖ ✢ ✆✣ ✤✝✞✥ Gordon (1963), dan Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa investor menyukai pendapatan dividen yang tinggi karena pendapatan dividen yang diterima seperti burung di tangan (✦✠ ✡ ☛✠☞ ✌✍✎ ✍ ✏☞☛) yang mempunyai nilai yang lebih tinggi dan risiko yang kecil daripada pendapatan modal (✦✠ ✡ ☛ ✠☞ ✌✍ ✎ ✦ ✧★✍) karena dividen lebih pasti dari pendapatan modal. Teori ini juga berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan. Peningkatan dividen akan meningkatkan harga saham yang akan berdampak pula pada nilai perusahaan.

3) ✩✏ ✪✫ ✡ ✎✬✎✡ ✎☞ ✭ ✎✌✍ ✎✑ ✡ ✒

Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka berpendapat bahwa karena adanya pajak, maka pendapatan yang relevan adalah pendapatan setelah pajak. Teori ini merujuk kepada pengenaan pajak yang diberlakukan bagi setiap investor yang mendapat ✭✏✫ ✠✌✏✮ ✯✏ ✠☞ atau dividen. Pada umumnya besarnya pajak yang diberlakukan berbeda, dimana pajak untuk dividen lebih besar dibandingkan pajak untuk ✭✏ ✫✠✌✏✮ ✯✏✠☞. Sudah tentu ✫✡✎★✎☞✌ ✰✏✮✧✎ (PV) pembayaran pajaknya akan turun. Dengan dua alasan ini (pajak lebih rendah serta dapat ditundakan) maka Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan pandangan negatif dividen bagi nilai (✰✏✮✧✎) perusahaan.


(25)

13 ✱✲✳ ✲✴ ✵✶✷✸ ✶✹✺ ✻✼ ✷✵✼✽ ✼✹ ✾✿ ❀✼❁

Pasar modal sama seperti pasar pada umurnnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya (Sunariyah, 2010).

Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67). Menurut UU tersebut, ❂ ❃❄ ❅ ❆ adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai❇❈❇❉❊

Pada beberapa literatur terdapat bermacam-inacam definisi pasar modal. Pada pembahasan ini, kita menggunakan definisi pasar modal sebagai berikut: Pasar modal adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan aktivitas perdagangan surat berharga, seperti saham, obligasi, ❋ ●❍■❋ ❏❑ ▲ ❆❄❄ ❆ ❏❍❑ ❄■ ▼◆❍❑ dengan menggunakan jasa perantara, komisioner, dan❃ ❏❖❇❄ ▲❄ ■❍❇❄❊


(26)

14

Menurut Anoraga dan Pakarti (2008:5), dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.

1) Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dan penjualan tersebut. 2) Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana

berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat P◗❘❙ ◗❚ ❯ dapat menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat P◗❘❙ ◗❚❯ dapat menjual efeknya di luar bursa efek.

3) ❱ ❲❳ ❘ ❨ ❩ ❨❳ ❨ P❬P merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa paralel diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE). Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut:

a) Deviden yaitu bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham.

b)❭❨ ❩◗❙ ❨ P❯ ❨◗❚ yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham.


(27)

15

c) Manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.

Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preffered stock). Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima deviden dan memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.

❪❫❴ ❫4 Pelaku dalam Pasar Modal

Menurut Sunariyah (2010) Perkembangan suatu pasar modal sangat bergantung dari aktivitas pelakunya dan aktivitas lembaga-lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan pasar modal tersebut.

1) Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat (go public), Ada beberapa tujuan suatu perusahaan yang go public, yaitu: memperoleh tambahan dana yang digunakan dalam perluasan usaha, mengubah/memperbaiki komposisi modal, melakukan pengalihan pemegang saham.

2) Investor (pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli pemilikan suatu perusahaango public. Dalam suatu perusahaan yanggo public,investor pertama adalah pemegang saham pendiri. Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah pemegang saham melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar modal.


(28)

16

a) Pemodal perorangan adalah orang atau individu yang atas namanya sendiri melakukan penanaman modal (investasi).

b) Pemodal badan (lembaga) adalah investasi yang dilakukan atas nama lembaga, seperti perusahaan, koperasi, yayasan, dana pensiun, dan lain-lain. Segala keuntungan dan risiko atas efek yang dibeli atas nama lembaga merupakan hak dan beban lembaga tersebut.

3) Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar modal.

Penjamin Emisi (underwriter), Penanggung (Guarantor), Wali Amanat (Trustee), Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang), Pedagang Efek

(Dealer), Perusahaan Surat Berharga (Securities Company), Perusahaan

Pengelola Dana(invesment Company),dan Biro Administrasi Efek.

Penjamin Emisi (Underwriter) berfungsi sebagai penjamin dalam penjualan efek yang diterbitkan oleh perusahaan go public. Jaminan yang dikeluarkan oleh penjamin emisi mengandung risiko jika efek yang dijual tidak laku dan sebaliknya akan memperoleh imbalan jika laku. Besarnya imbalan sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya. Karena terdapat risiko yang mungkin diderita penjamin emisi, maka biasanya penjamin emisi tidak mutlak menjamin penjualan efek secara keseluruhan. Ada 4 macam bentuk penjaminan efek oleh penjamin emisi, yaitu Full Firm Commitment,

Best Effort Commitment, Standby Commitment, dan All or None


(29)

17

4) Wali Amanat (Trustee) ini hanya diperlukan hanya jika perusahaan menerbitkan efek dalam bentuk obligasi. Lembaga ini akan bertindak sebagai wali si pemberi amanat. Pemberi amanat dalam penerbitan obligasi adalah investor, sehingga wali amanat mewakili kepentingan investor. Tugas wali amanat dalam penerbitan obligasi adalah menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten, menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan jaminan, melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten, mengikuti secara terus menerus perkembangan perusahaan emiten dan jika diperlukan memberi nasihat kepada emiten, melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi, sebagai Agen Utama Pembayaran.

5) Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang) adalah pihak yang melakukan jual beli efek yang listing dibursa efek. Layanan tersebut berupa informasi yang dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan keuangan (financial management). Badan atau perorangan dapat menjadi perantara perdagangan efek. Badan yang dimaksud dapat berbentuk LKBB, bank, atau badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang khusus bergerak dibidang perantara perdagangan efek. Badan atau perorangan yang ingin beroperasi sebagai perantara perdagangan efek harus memenuhi syarat bahwa badan atau perorangan tersebut berada di Indonesia, mempunyai keahlian di bidang perdagangan efek, mempunyai modal disetor minimal Rp.25.000.000,00 dan harus memperoleh ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia.


(30)

18

6) Pedagang Efek (Dealer) melakukan perdagangan efek di lantai bursa. Berbeda dengan Broker, Pedagang Efek dapat membeli efek atas namanya sendiri, selain itu juga bisa memberi informasi kepada kleinnya tentang kondisi pasar modal. Jika harga efek (saham/obligasi) yang ia jual lebih tinggi dibandingkan dengan harga efek tersebut pada saat ia beli, maka pedagang efek akan memperoleh keuntungan dan apabila harga efek yang ia jual lebih rendah dibandingkan dengan harga efek tersebut pada saat ia beli, maka pedagang efek menderita kerugian modal(capital loss).

7) Perusahaan Surat Berharga (Securities Company) bergerak di bidang perdagangan efek-efek yang tercatat di bursa efek. Perusahaan Surat Berharga ini didukung oleh tenaga profesional dalam mekanisasi perdagangan efek. Jadi, perbedaannya dengan Pedagang Efek(Dealer)adalah bahwa pedagang efek mempunyai aktivitas jual beli efek dan memberi informasi dan konsultasi kepada klien saja, sedangkan perusahaan surat berharga tidak hanya itu, tetapi juga menyediakan jasa profesional yang lain, sepertiunderwriter, fund management.

8) Perusahaan Pengelola Dana (investmentcompany) merupakan perusahaan yang beroperasi di pasar modal dengan mengelola modal yang berasal dari investor. Perusahaan pengelola dana mempunyai dua unit yang paling utama, yakni: pengelolaan dana (fund management) dan penyimpanan dana (qustodian). Pengelola dana memutuskan efek mana yang haras dijual dan efek mana yang harus dibeli, setelah itu yang melaksanakan penjualan atau


(31)

19

pembelian adalah penyimpan dana (qustodian). Qustodian juga melakukan penagihan bunga dan deviden kepada emiten.

9) Biro Administrasi Efek berperan sebagai pihak yang melakukan administrasi yang berkenaan dengan kepentingan investor dan emiten. Jasa biro ini sangat diperlukan pada pasar modal yang telah berkembang luas. Ada beberapa kegiatan yang sering dilakukan Biro Administrasi Efek, di antaranya:

a) Membantu emiten danunderwriterdalam rangka emisi efek.

b) Melaksanakan kegiatan penyimpanan dan pengalihan hak atas saham para investor.

c) Menyusun Daftar Pemegang Saham dan perubahannya untuk melakukan Pembukuan Pemegang Saham (pembuatan Daftar Pemegang Saham) atas permintaan emiten.

d) Menyiapkan korespondensi emiten kepada pemegang saham, misalnya pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dan pengumumam pembayaran deviden atas nama emiten.

e) Membuat laporan-laporan bila diminta oleh instansi berwenang, seperti Bapepam BLKL.

2.1.5 Pengertian Rasio Keuangan

Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain (Munawir, 2004:54). Rasio keuangan merupakan suatu


(32)

20

gambaran akun keuangan yang menghubungkan dengan laporan keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan yang akan dipakai dalam penelitian ini antara lain:

1) ❵❛❜ ❝❝❞❡❢❢ ❛ ❝❢ ❣❤ ❝✐❞

❵❛❜ ❝ ❝❞ ❡❢ ❢ ❛ ❝❢ ❣❤ ❝✐❞ merupakan kelompok rasio leverage. ❵❛❜ ❝ ❝❞ ❡❢ ❢❛ ❝❢ ❣❤ ❝✐❞ merupakan rasio untuk menilai utang dan ekuitas. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

2) ❵❛❥✐❦❛ ❧❦♠ ❤♥❞ ♦ ❝❣❤ ❝✐❞

❵❛❥✐❦❛ ❧❦♠ ❤♥❞ ♦ ❝❣❤❢ ✐❞ merupakan kelompok rasio pasar.❵❛❥✐❦ ❛ ❧❦♠❤♥❞♦❝ ❣❤❢✐❞ merupakan prosentase dari laba yang akan dibagikan sebagai ❦ ❛❥✐❦ ❛ ❧❦♣ Semakin tingginya ❦✐❥✐❦ ❛ ❧❦ q❤♥❞ ♦ ❝ r❤ ❝✐❞s akan semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali sebagai laba ditahan. 3) ❣❛ ❝♦r❧❞❧❡❢❢ ❛ ❝❢ (ROA)

Return on Assets merupakan rasio profitabilitas. Return on Assets laba bersih terhadap total aktiva, yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan secara relative dibandingkan dengan nilai total assetnya. Semakin tinggi return on assetsmaka semakin tinggi harga saham. Semakin rendah harga return on assets maka semakin rendah harga saham.


(33)

21 2.1.6 Pengertian Saham

Saham merupakan Surat berharga sebagai bukti kepemilikan akan saham tersebut. Menurut Jogiyanto (2010), Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mengeluarkan kelas lain saham, yaitu yang disebut saham preferen.

Jenis-jenis saham pada umumnya dapat dibagi menjadi dua yaitu: a) Saham Biasa

Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan yang dilikuidasi, sehingga resikonya adalah yang paling besar. Pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak antara lain:

1) Hak Kontrol

Hak Pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan perusahaan. 2) Hak Menerima Pembagian Keuntungan.

Hak pemegang saham biasa untuk memperoleh keuntungan dari perusahaan. 3) HakPreventif

Hak untuk mendapatkan presentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak control dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.


(34)

22 b)t✉ ✈✉ ✇①② ③④③② ③⑤

Saham⑥② ③④③② ③⑤merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Macam-macam saham preferen antara lain:

1) ⑦⑧⑤⑨③②⑩❶❷ ❸③①② ③④③② ② ③❹t⑩⑧ ❺❻

Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa, beberapa saham preferen menambah bentuk didalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk menukarkan saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang telah ditentukan.

2) ⑦✉❸❸✉❷ ❸③①② ③④③②② ③❹t⑩⑧ ❺❻

Bentuk lain dari saham preferred adalah memberikan hak kepada perusahaan lain yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa mendatang dengan nilai tertentu.

3) ❼❸⑧✉⑩❶⑤❽✉⑩✉ ❾❿❹➀❾ ➁⑩✉❷ ❸③② ✉⑩③①② ③④③②② ③❹t⑩⑧ ❺❻ (ARP)

Saham ini tidak membayar dividend secara tetap, tetapi tingkat deviden yang dibayar tergantung tingkat return dari sekuritas.

2.1.7 Investasi

Investasi meliputi kegiatan yang sangat luas. Investasi sering diartikan sebagai komitmen untuk mengalokasikan sejumlah dana pada satu atau lebih asset (pada saat ini) yang diharapkan akan mampu memberikan return (keuntungan) dimasa yang akan datang, Kegiatannya sering berhubungan dengan menginvestasikan dana pada deposito berjangka, sertifikat deposito, obligasi, saham, reksadana dan Iain-lain.


(35)

23

Pemodal yang memiliki pengetahuan lebih, bahkan melakukannya pada opsi, kontrak berjangka, sekuritas konversi, dan sebagainya. Investasi jenis ini disebut investasi pada asset financial (investasi pada intrumen keuangan). Selain itu, investasi juga dilakukan pada aset tangibel seperti emas, tanah, real estat, mendirikan perusahaan dan Iain-lain.

Investasi di bidang keuangan, durasinya sangat bervariasi, biasanya durasinya mencapai lima tahun, satu tahun, lima bulan, satu bulan, satu minggu, satu hari atau bahkan lebih pendek lagi. Keberanian investor mengalokasikan dana pada saat ini didasarkan atas pertimbangan bahwa ada harapan untuk memperoleh keuntungan yang menarik dimasa mendatang. Tanpa ada harapan memperoleh keuntungan tersebut pemodal tidak akan tertarik untuk melakukan investasi.

Investasi dana pada berbagai aset hanyalah bagian dari perencanaan dan keputusan keuangan yang harus dilakukan oleh seorang pemodal. Sebelum melaksanakan investasi, setiap individu sebaiknya menyusun perencanaan keuangan yang matang.

Untuk menganalisis surat berharga saham digunakan dua analisis (Anoraga & Pakarti, 2008:108) yaitu: Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental. Analisis Teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha memenuhi pemintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan, index harga sahani gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis.


(36)

24

Analisis Fundamental merupakan pendekatan yang didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai instrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para pemodal analisis. Nilai instrinsik merupakan suatu fungsi variabel-variabel suatu perabahan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut.

2.1.8 Nilai Perusahaan (PBV)

Nilai perusahaan merupakan suatu harga yang bersedia untuk dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Husnan, 2000). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitan dengan harga pasar saham. Harga saham tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. "Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar" (Fakhruddin & Hadianto, 2008). Sedangkan menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007) nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini tetapi juga pada prospek perusahaan di masa yang akan datang (Rahmawati, 2012).

Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan ➂➃ ➄➅➆ ➇➈ ➉ ➈ ➈➊ ➋➌ ➍➎➆ yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Dalam realitasnya tidak semua perusahaan menginginkan harga saham tinggi (mahal), karena takut


(37)

25

tidak laku dijual atau tidak menarik investor untuk membelinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perusahaan-perusahaan yang ➏➐ ➑ ➒➓ ➔→➣ di BEI melakukan ↔↕➐ ➣➙ ↔➑ ➔→↕ (pemecahan saham) di bursa efek. Itulah sebabnya, harga saham harus dapat dibuat seoptimal mungkin artinya, harga saham tidak boleh terlalu tinggi (mahal) atau tidak boleh terlalu rendah (murah). Harga saham yang terlalu rendah berdampak buruk pada citra perusahaan dipandangan para investor. Harga saham yang optimal dapat dicapai melalui penarikan kesimpulan dari serangkaian pengalaman perusahaan dalam menjual saham di bursa efek. Artinya, bila pasar sangat tertarik dengan saham yang diperdagangkan, maka perusahaan dapat menaikan harga sahamnya, demikian juga sebaliknya,

Nilai perusahaan dalam beberapa literatur disebut dengan berbagai istilah, misalnya ➑ ➛ →➣➜ ↕➐ ➓ ➐➐➙ ➝➞ ➔➒➜ (PBV) ➛ ➞↕→➐ (Fakhuddin & Hadianto, 2008) dan ➟➞ ➛➙➜↕/book (M/B) ratio (Brigham & Houston, 2006. Price to book value merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham (Brigham & Houston, 2006). Adapun yang dimaksud dengan nilai buku per sakam atau book Value per share adalah perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar (Fakhuddin & Hadianto, 2008).

2.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pokok permasalahan yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, teori-teori yang mendukung, dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(38)

26

2.2.1 Pengaruh DAR terhadap Nilai Perusahaan

DAR menunjukkan seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total utang. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahan yang didukung oleh hutang.Semakin tinggi DAR berarti semakin besar jumlah modal yang digunakan sebagai modal investasi sehingga ➠➡ ➢➤➥ ➦➧ ➨➧ ➧➩ ➫➭➯➲➥ meningkat. Menurut Perdana (2010) dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa DAR mempunyai pengaruh positif terhadap PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan teori dan bukti empiris tersebut diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H : ➳➥ ➵ ➦ ➦➧ ➸➺ ➺➥ ➦➺ ➻ ➭➦➢➧ berpengaruh positif pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2.2.2 Pengaruh DPR terhadap nilai perusahaan

DPR menunjukkan kebijakkan perusahaan dalam membagikan deviden, jadi deviden mencerminkan kemakmuran dari pemegang saham. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004:97) kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, dan laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Jika perusahaan memiliki sasaran rasio pembayaran dividen yang stabil selama ini dan perusahaan dapat meningkatkan rasio tersebut, para investor akan percaya bahwa manajemen mengumumkan perubahan positif pada keuntungan yang diharapkan perusahaan. Sehingga deviden yang tinggi maka tingkat kepercayaan investor


(39)

27

akan meningkat, sehingga ➼➽ ➾➚➪ ➶➹ ➘ ➹➹➴ ➷➬➮➱➪ meningkat. Menurut Hidayati (2007), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa DPR mempunyai pengaruh positif terhadap PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan teori dan bukti empiris tersebut diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H :✃➪ ➷➾❐➪❒ ❐❮➬❰➹➱➶Ï➬ ➶➾ ➹berpengaruh positif pada nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

2.2.3 Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan

Husnan dan Pudjiastuti (2004:72) menyebutkan bahwa: ÐÑ ÒÓ ÐÔ ÕÔ Ö× ×Ñ Ò × (ROA) adalah rasio untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan . ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam memanfaatkan total asset yang dimiliki perusahaan. Dengan laba yang tinggi maka tingkat kepercayaan investor akan meningkat hal tersebut akan berdampak pada❮➽ ➾➚➪➶➹Ø ➹➹➴Ù ➬➮➱ ➪ yang meningkat. Menurut Sari (2013), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ROA mempunyai pengaruh positif terhadap❮➽➾➚➪ ➶➹Ø ➹ ➹➴ Ù ➬➮➱ ➪ pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan teori dan bukti empiris tersebut diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H : Ï➪ ➶➱ ➽❒ ➹❒ ÚÛ Û➪ ➶Û berpengaruh positif terhadap pada nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.


(1)

b)t✉ ✈✉ ✇①② ③④③② ③⑤

Saham⑥② ③④③② ③⑤merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Macam-macam saham preferen antara lain:

1) ⑦⑧⑤⑨③②⑩❶❷ ❸③①② ③④③② ② ③❹t⑩⑧ ❺❻

Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa, beberapa saham preferen menambah bentuk didalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk menukarkan saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang telah ditentukan.

2) ⑦✉❸❸✉❷ ❸③①② ③④③②② ③❹t⑩⑧ ❺❻

Bentuk lain dari saham preferred adalah memberikan hak kepada perusahaan lain yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa mendatang dengan nilai tertentu.

3) ❼❸⑧✉⑩❶⑤❽✉⑩✉ ❾❿❹➀❾ ➁⑩✉❷ ❸③② ✉⑩③①② ③④③②② ③❹t⑩⑧ ❺❻ (ARP)

Saham ini tidak membayar dividend secara tetap, tetapi tingkat deviden yang dibayar tergantung tingkat return dari sekuritas.

2.1.7 Investasi

Investasi meliputi kegiatan yang sangat luas. Investasi sering diartikan sebagai komitmen untuk mengalokasikan sejumlah dana pada satu atau lebih asset (pada saat ini) yang diharapkan akan mampu memberikan return (keuntungan) dimasa yang akan datang, Kegiatannya sering berhubungan dengan menginvestasikan dana pada deposito berjangka, sertifikat deposito, obligasi, saham, reksadana dan Iain-lain.


(2)

Pemodal yang memiliki pengetahuan lebih, bahkan melakukannya pada opsi, kontrak berjangka, sekuritas konversi, dan sebagainya. Investasi jenis ini disebut investasi pada asset financial (investasi pada intrumen keuangan). Selain itu, investasi juga dilakukan pada aset tangibel seperti emas, tanah, real estat, mendirikan perusahaan dan Iain-lain.

Investasi di bidang keuangan, durasinya sangat bervariasi, biasanya durasinya mencapai lima tahun, satu tahun, lima bulan, satu bulan, satu minggu, satu hari atau bahkan lebih pendek lagi. Keberanian investor mengalokasikan dana pada saat ini didasarkan atas pertimbangan bahwa ada harapan untuk memperoleh keuntungan yang menarik dimasa mendatang. Tanpa ada harapan memperoleh keuntungan tersebut pemodal tidak akan tertarik untuk melakukan investasi.

Investasi dana pada berbagai aset hanyalah bagian dari perencanaan dan keputusan keuangan yang harus dilakukan oleh seorang pemodal. Sebelum melaksanakan investasi, setiap individu sebaiknya menyusun perencanaan keuangan yang matang.

Untuk menganalisis surat berharga saham digunakan dua analisis (Anoraga & Pakarti, 2008:108) yaitu: Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental. Analisis Teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha memenuhi pemintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan, index harga sahani gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis.


(3)

Analisis Fundamental merupakan pendekatan yang didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai instrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para pemodal analisis. Nilai instrinsik merupakan suatu fungsi variabel-variabel suatu perabahan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut.

2.1.8 Nilai Perusahaan (PBV)

Nilai perusahaan merupakan suatu harga yang bersedia untuk dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Husnan, 2000). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitan dengan harga pasar saham. Harga saham tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. "Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar" (Fakhruddin & Hadianto, 2008). Sedangkan menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007) nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini tetapi juga pada prospek perusahaan di masa yang akan datang (Rahmawati, 2012).

Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan ➂➃ ➄➅➆ ➇➈ ➉ ➈ ➈➊ ➋➌ ➍➎➆ yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Dalam realitasnya tidak semua perusahaan menginginkan harga saham tinggi (mahal), karena takut


(4)

tidak laku dijual atau tidak menarik investor untuk membelinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perusahaan-perusahaan yang ➏➐ ➑ ➒➓ ➔→➣ di BEI melakukan ↔↕➐ ➣➙ ↔➑ ➔→↕ (pemecahan saham) di bursa efek. Itulah sebabnya, harga saham harus dapat dibuat seoptimal mungkin artinya, harga saham tidak boleh terlalu tinggi (mahal) atau tidak boleh terlalu rendah (murah). Harga saham yang terlalu rendah berdampak buruk pada citra perusahaan dipandangan para investor. Harga saham yang optimal dapat dicapai melalui penarikan kesimpulan dari serangkaian pengalaman perusahaan dalam menjual saham di bursa efek. Artinya, bila pasar sangat tertarik dengan saham yang diperdagangkan, maka perusahaan dapat menaikan harga sahamnya, demikian juga sebaliknya,

Nilai perusahaan dalam beberapa literatur disebut dengan berbagai istilah, misalnya ➑ ➛ →➣➜ ↕➐ ➓ ➐➐➙ ➝➞ ➔➒➜ (PBV) ➛ ➞↕→➐ (Fakhuddin & Hadianto, 2008) dan ➟➞ ➛➙➜↕/book (M/B) ratio (Brigham & Houston, 2006. Price to book value merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham (Brigham & Houston, 2006). Adapun yang dimaksud dengan nilai buku per sakam atau book Value per share adalah perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar (Fakhuddin & Hadianto, 2008).

2.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pokok permasalahan yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, teori-teori yang mendukung, dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(5)

2.2.1 Pengaruh DAR terhadap Nilai Perusahaan

DAR menunjukkan seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total utang. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahan yang didukung oleh hutang.Semakin tinggi DAR berarti semakin besar jumlah modal yang digunakan sebagai modal investasi sehingga ➠➡ ➢➤➥ ➦➧ ➨➧ ➧➩ ➫➭➯➲➥ meningkat. Menurut Perdana (2010) dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa DAR mempunyai pengaruh positif terhadap PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan teori dan bukti empiris tersebut diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H : ➳➥ ➵ ➦ ➦➧ ➸➺ ➺➥ ➦➺ ➻ ➭➦➢➧ berpengaruh positif pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2.2.2 Pengaruh DPR terhadap nilai perusahaan

DPR menunjukkan kebijakkan perusahaan dalam membagikan deviden, jadi deviden mencerminkan kemakmuran dari pemegang saham. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004:97) kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, dan laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Jika perusahaan memiliki sasaran rasio pembayaran dividen yang stabil selama ini dan perusahaan dapat meningkatkan rasio tersebut, para investor akan percaya bahwa manajemen mengumumkan perubahan positif pada keuntungan yang diharapkan perusahaan. Sehingga deviden yang tinggi maka tingkat kepercayaan investor


(6)

akan meningkat, sehingga ➼➽ ➾➚➪ ➶➹ ➘ ➹➹➴ ➷➬➮➱➪ meningkat. Menurut Hidayati (2007), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa DPR mempunyai pengaruh positif terhadap PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan teori dan bukti empiris tersebut diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H :✃➪ ➷➾❐➪❒ ❐❮➬❰➹➱➶Ï➬ ➶➾ ➹berpengaruh positif pada nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

2.2.3 Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan

Husnan dan Pudjiastuti (2004:72) menyebutkan bahwa: ÐÑ ÒÓ ÐÔ ÕÔ Ö× ×Ñ Ò × (ROA) adalah rasio untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba

dari operasi perusahaan . ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dalam memanfaatkan total asset yang dimiliki perusahaan. Dengan laba yang tinggi maka tingkat kepercayaan investor akan meningkat hal tersebut akan berdampak pada❮➽ ➾➚➪➶➹Ø ➹➹➴Ù ➬➮➱ ➪ yang meningkat. Menurut Sari (2013), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ROA mempunyai pengaruh positif terhadap❮➽➾➚➪ ➶➹Ø ➹ ➹➴ Ù ➬➮➱ ➪ pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan teori dan bukti empiris tersebut diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H : Ï➪ ➶➱ ➽❒ ➹❒ ÚÛ Û➪ ➶Û berpengaruh positif terhadap pada nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009

0 40 86

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Analisis Hubungan Current Ratio, Debt To Total Assets Ratio, Dan Total Assets Turnover Dengan Return On Investment Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

2 35 76

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peri

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009

0 0 10

PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13