KEEFEKTIFAN MODEL PROYEK RESPONS KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA : Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. ... Lat ar Belakang Masalah ... 1
B. ... Ide ntifikasi Masalah ... 6
C. ... Ru musan Masalah ... 6
D. ... Tuj uan Penelitian ... 7
E. ... Ma nfaat Penelitian ... 8
BAB II MODEL PROYEK RESPONS KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA... 9
A. ... Mo del Pembelajaran ... 9
(2)
1. ... Mo
del Proyek Respons Kreatif ... 9 B. ... Ha
kikat Menulis ... 12 1. ... Pen
gertian Menulis... 12 2. ... Me
nulis Sebagai Keterampilan Berbahasa ... 13 3. ... Bat
asan dan Fungsi Menulis ... 13 4. ... Tuj
uan Menulis ... 14 C. ... Ha
kikat Teks berita ... 15 1. ... Pen
gertian Berita ... 15 2. ... Sif
at Berita ... 17 3. ... Ba
gian-bagian Berita ... 17 4. ... Un
(3)
5. ... Jen
is-jenis Berita ... 19 6. ... Str
uktur Berita... 20 7. ... Ba
hasa Jurnalistik ... 22 8. ... Tek
nik Menulis Teks Berita ... 25 D. ... Mo
del Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita 26
E. ... Hip
otesis ... 26 BAB III METODE PENELITIAN... 28 A. ... Des
ain Penelitian ... 28 B. ... Def
inisi Operasional... 29 C. ... Pro
sedur Penelitian ... 30 D. ... Tek nik Pengumpulan Data ... 32
(4)
E. ... Tek
nik Pengolahan Data ... 33 F. ... Inst
rumen Penelitian... 37 1. ... Inst
rumen Perlakuan... 38 2. ... Inst
rumen Pengumpulan Data ... 38 G. ... Su
mber Data Penelitian ... 44 1. ... Pop ulasi ... 44 2. ... Sa
mpel ... 45 BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46 A. ... Pel
aksanaan Penelitian ... 46 B. ... An
alisis Hasil Observasi ... 46 1... An
alisis Data Hasil Observasi Rancangan Pembelajaran ... 47 2... An
(5)
3... An
alisis Data Hasil Observasi Siswa ... 52 C. ... Des
kripsi Data Tes ... 54 1... Des
kripsi Analisis Hasil Tes Awal ... 54 a... Des
kripsi Analisis Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen ... 54 b. ... Des kripsi Analisis Hasil Tes Awal Kelas Pembanding... 58 2.... Des kripsi Analisis Hasil Tes Akhir ... 61 a... Des
kripsi Analisis Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 61 b. ... Des
kripsi Analisis Hasil Tes Akhir Kelas Pembanding ... 65 D. ... Uji
Reabilitas Antarpenimbang (ANAVA) ... 68 1.... Uji Reabilitas Data Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen... 69 2.... Uji Reabilitas Data Nilai Tes Awal Kelas Pembanding ... 71
(6)
3... Uji
Reabilitas Data Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 74 4... Uji
Reabilitas Data Nilai Tes Akhir Kelas Pembanding ... 77 E... An
alisis Data Tes Awal dan Tes Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding ... 80 1... An
alisis Skor dan Nilai Tes Awal Kemampuan Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen... 81 2.... An
alisis Skor dan Nilai Tes Awal Kemampuan Menulis Teks Berita Kelas Pembanding ... 82 3.... An
alisis Skor dan Nilai Tes Akhir Kemampuan Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen... 84 4... An
alisis Skor dan Nilai Tes Akhir Kemampuan Menulis Teks Berita Kelas Pembanding ... 85 F. ... Uji
Normalitas Data Tes Awal ... 87 1... Uji
(7)
2... Uji
Normalitas Data Tes Awal Kelas Pembanding ... 89 G. ... Uji
Normalitas Data Tes Akhir ... 91 1... Uji
Normalitas Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 91 2... Uji
Normalitas Data Tes Akhir Kelas Pembanding ... 94 H. ... Uji Homogenitas Data ... 97 1.... Uji Homogenitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen 97 2... Uji
Homogenitas Data Tes Awal dan Tes akhir Kelas Pembanding. 99
I. ... Uji Hipotesis ... 100 1. ... Uji
Keefektifan ... 100 2. ... Uji
Signifikansi ... 103 J... An
(8)
K. ... Pe
mbahasan Hasil Penelitian ... 112
BAB V SIMPULAN ... 115 A. ... Si
mpulan ... 115 B. ... Sar
an ... 116 DAFTAR PUSTAKA ... 117 LAMPIRAN
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dalam konteks pembelajaran, pembelajaran keterampilan berbahasa memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1986: 22) yang menyatakan bahwa pengajaran keterampilan berbahasa, sesuai dengan namanya, bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kerampilan berbahasa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.
Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut peneliti memilih keterampilan menulis sebagai aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini. Aspek keterampilan berbahasa tersebut difokuskan pada keterampilan menulis teks berita.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Jalil (dalam Hartati, 2009: 47) yang menyatakan sebagai berikut.
Kemahiran menulis penting yang harus dikuasai oleh semua pelajar sejak dari bangku sekolah karena kemahiran ini merupakan sebagian besar dari pada pendidikan formal yang memerlukan kecakapan mental dan kemahiran personal dalam menyampaian informasi, ide, perasaan, dan pendapat.
(10)
Raimes (dalam Hartati 2009: 48) menyatakan bahwa para siswa berkomunikasi bukan hanya secara lisan tetapi juga secara tulisan. Keperluan ini bukan hanya untuk memenuhi kurikulum tetapi menulis juga dapat membantu siswa berbicara untuk menghasilkan tulisan yang sangat mengesankan. Sehubungan dengan hal itu, guru harus bisa menyeimbangkan pembelajaran isi dan bahasa sebagai hasil kognitif siswa.
Menurut Tarigan (1994: 8) menulis seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran. Hal ini menuntut adanya ide yang logis, penggambaran yang jelas, dan menarik.
Kelemahan siswa dalam keterampilan menulis merupakan suatu perkara yang sangat serius. Kesulitan atau ketidakmampuan dalam menulis termasuk mengungkapkan gagasan secara sistematik terjadi secara konsisten pada semua tingkatan pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi (Hartati, 2009).
Guru sebagai ujung tombak pembelajaran memberikan pengaruh yang besar dalam keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran tersebut bergantung pada kemampuan dan perilaku guru dalam mengelola kelas.
Dengan alasan tersebut, guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus menggunakan model, metode atau teknik yang tepat untuk merangsang minat dan kemampuan siswa dalam menungkan ide khususnya dalam pembelajaran menulis
(11)
teks berita. Sekait dengan hal tersebut, penulis memilih model proyek respons kreatif sebagai aspek yang akan diteliti. Model proyek respons kreatif ini merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas siswa. Dalam proses pembelajaran, model ini merangsang kreativitas siswa dengan menggunakan stimulus-stimulus. Stimulus-stimulus tersebut digunakan untuk memotivasi dan merangsang kreativitas siswa dalam menuangkan sebuah ide atau gagasan melalui sebuah media gambar.
Penelitian mengenai model proyek respons kreatif ini sebelumnya telah dilakukan oleh Mardiah (2011). Mardiah (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Respons Kreatif sebagai Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Poster: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Kelas VIII A SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis poster siswa setelah menggunakan model proyek respons kreatif.
Model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran tidak hanya model proyek respons kreatif. Salah satunya adalah model examples non examples. Model examples non examples merupakan model pembelajaran yang lebih menekankan pada konsep analisis siswa melalui media gambar atau kasus. Media gambar ini disusun agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat.
Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan penulis penelitian mengenai model examples non examples pernah dilakukan oleh Marnia (2008) dan Malarensis (2010). Marnia (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan
(12)
Model Examples Non Examples Dalam Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa model examples non
examples dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan
deskripsi.
Adapun Malarencis yang melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Kuasi eksperimen pada kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2010/2011)”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa model examples non
examples efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks berita.
Peneliti memilih menulis teks berita sebagai aspek yang akan diteliti karena dalam menulis teks berita sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat akan sebuah informasi. Bukan hanya itu, dengan memiliki kemampuan menulis khususnya menulis teks berita dapat dijadikan sebagai salah satu lahan lapangan pekerjaan. Hal ini sangat berkaitan dengan pendapat Sriasih (Hartati, 2009: 47) yang menyatakan bahwa dalam menulis terkandung potensi, seperti menceritakan pengalaman, mengungkapkan perasaan dan gagasan. Selain itu, keterampilan menulis juga memungkinkan seseorang mencapai kesuksesan dengan mudah dalam lapangan pekerjaan (Hartati, 2009).
Penelitian mengenai kemampuan menulis teks berita sebelumnya pernah dilakukan oleh Maemunah (2008), Rahman (2010), Agustina (2011), dan Maesyaroh (2011). Maemunah (2008) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Teknik Masyarakat Belajar (Learning Community) dalam
(13)
VIII SMP Bastanul ‘Ulum Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis teks berita siswa dalam setiap siklusnya setelah menggunakan teknik masyatakat belajar (learning community).
Rahman (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII - C SMP Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ada peningkatan nilai pelajaran menulis teks berita setelah menggunakan media film dokumenter.
Adapun Agustina melakukan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Model Learning Cycle (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 16 Bandung)”. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa ada peningkataan kemampuan menulis teks berita setelah menggunakan model learning cycle.
Selain itu, Maesyaroh (2011) juga melakukan peneltian yang berjudul “Pengunaan Media Audio Visual Rekaman Peristiwa Aktual dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011)”. Dalam peneltian tersebut diperoleh hasil bahwa ada peningkatan nilai menulis teks berita siswa setelah mendapat perlakuan dengan media audio visual rekaman peristiwa aktual.
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, penelitian model proyek respons kreatif terhadap pembelajaran menulis teks berita belum pernah dilakukan
(14)
sebelumnya. Oleh sebab itu, peneliti merumuskan sebuah penelitian yang berjudul “Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Keterampilan menulis memerlukan banyak praktik dan latihan.
2. Adanya kelemahan atau ketidakmampuan siswa dalam menuangkan gagasan atau ide ke dalam bentuk tulisan.
3. Model proyek respons kreatif dimungkinkan dapat menjadi alternatif model pembelajaran menulis teks berita
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam pembelajaran menulis teks berita di kelas eksperimen sebelum dan setelah diberikan model proyek respons kreatif?
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam pembelajaran menulis teks berita di kelas pembanding sebelum dan setelah diberikan model pembelajaran kooperatif?
(15)
3. Apakah model proyek respons kreatif efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita?
4. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita menggunakan model proyek respons kreatif dengan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis teks berita menggunakan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:
1. kemampuan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam pembelajaran menulis teks berita di kelas eksperimen sebelum dan setelah diberikan model proyek respons kreatif;
2. kemampuan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam pembelajaran menulis teks berita di kelas pembanding sebelum dan setelah diberikan model pembelajaran kooperatif;
3. efektif atau tidak efektifnya model proyek respons kreatif dalam pembelajran menulis teks berita.
4. tingkat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita menggunakan model proyek respons kreatif dengan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis
(16)
teks berita menggunakan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung.
E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan manfaat setelah melakukan penelitian ini. Penjelasan mengenai manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pembelajaran menulis khususnya dalam menulis sebuah teks berita sebagai upaya meningkatkan keterampulan menulis teks siswa usia sekolah dengan menggunakan model proyek respons kreatif.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain sebagai berikut.
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif pemilihan model dalam pembelajaran menulis teks berita.
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menulis dan memberikan pengetahuan khususnya dalam menulis teks berita.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan menggunakan model proyek respons kreatif.
(17)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini penulis mengeksperimenkan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran menulis teks berita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Penelitian ini menggunakan bentuk desain
nonequivalent control group design dengan sampel acak. Desain tersebut adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1
Rancangan Tes Awal dan Tes Akhir dengan Sampel Acak Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
KE O1 X O2
KK O3 Y O4
Keterangan:
KE: kelas eksperimen KK: kelas pembanding
O1 : tes awal pada kelas ekperimen O2 : tes akhir pada kelas eksperimen
X : perlakuan dengan menggunakan model proyek respons kreatif Y : perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif O2 : tes awal pada kelas pembanding
(18)
O4 : tes akhir pada kelas pembanding
Pada kelas pembanding penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai model pembanding. Hal ini disebabkan penulis menyesuaikan model pembelajaran yang digunakan pengajar tempat penulis melakukan penelitian.
B. Definisi Operasional
Definisi operasional dari masing-masing variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Model proyek respons kreatif merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan media gambar peristiwa untuk memotivasi dan menggali kreativitas siswa dalam menghasilkan sebuah tulisan.
2. Pembelajaran menulis teks berita merupakan pembelajaran membuat suatu naskah atau laporan sebuah kejadian dengan singkat, jelas dan padat. 3. Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan
model proyek respons kreatif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa serta adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa kelas eksperimen dan kemampuan menulis teks berita siswa kelas pembanding. Selain itu, keefektifan ini dilihat dari beberapa indikator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut ini.
a. Guru harus menggunakan banyak metode pada saat mengajar. Metode mengajar bervariatif akan membuat pembelajaran lebih baik.
(19)
b. Guru harus membuat perencanaan sebelum mengajar.
c. Guru memberikan motivasi dan pengaruh sugestif pada siswa. d. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual.
e. Guru menciptakan suasana yang demokratis, saling mengisi dan saling menghormati namun tetap berwibawa.
f. Materi yang disampaikan harus mendorong siswa untuk berfikir kritis dan terintegrasi dalam materi pembelajaran lainnya.
g. Harus dihubungkan dengan keadaan faktual masyarakat sekelilingnya. h. Harus memberi kebebasan pada siswa untuk belajar, mengamati,
menyelidiki, dan memecahkan masalahnya sendiri sehingga siswa lebih bertanggung jawab.
i. Melaksanakan pengajaran remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau proses penelitian yang dilakukan penulis dalam melaksanakan penelitian. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Penjelasan mengenai ketiganya adalah sebagai berikut.
1. Tahapan perencanaan
a. menelaah kurikulum Bahasa Indonesia SMP dan menentukan materi yang akan dijadikan bahan dalam penelitian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.
(20)
b. melakukan studi literatur terhadap buku, artikel, dan laporan penelitian sebelumnya mengenai pembelajaran teks berita dan model proyek respons kreatif.
c. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penelitian.
2. Tahapan pelaksanaan
a. menentukan sampel yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas pembanding.
b. memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas pembanding untuk mengukur kemampuan awal sampel sebelum diberikan perlakuan.
c. memberikan perlakuan terhadap sampel, yakni menerapkan model proyek respons kreatif pada pembelajaran menulis teks berita terhadap kelas eksperimen dan menerapkan model pembelajaran kooperatif pada pembelajaran menulis teks berita terhadap kelas pembanding. d. memberikan tes akhir sebagai langkah akhir untuk mengetahui
perkembangan kemampuan satelah diberi perlakuan. 3. Tahapan akhir
a. mengolah data hasil tes awal dan tes akhir serta intrumen penelitian lainya.
b. melakukan analisis dan membahas hasil temuan c. membuat kesimpulan.
(21)
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir yang digunakan baik untuk kelas ekperimen maupun kelas pembanding. Pada kelas eksperimen, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pelajaran mengenai menulis teks berita dan tes akhir diberikan setelah mendapatkan pelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model proyek respons kreatif. Pada kelas pembanding, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pelajaran mengenai menulis teks berita dan tes akhir diberikan setelah mendapat pelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
2. Angket
Pada penelitian ini angkat digunakan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis dan penggunaan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran menulis teks berita. Selain itu, penggunaan angket ini bertujuan untuk memberikan penguatan saat membuat kesimpulan. Angket diberikan sebelum dan sesudah siswa mendapatkan pembelajaran menulis teks berita menggunakan model proyek respons kreatif. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yakni angket yang jawabannya sudah tersedia sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang disediakan.
(22)
3. Observasi
Pada penelitian ini observasi dilakukan terhadap dua subjek yakni guru dan siswa. Observasi terhadap guru dan siswa ini dilakukan selama proses pembelajaran teks berita dengan menggunakan model respons kreatif berlangsung. Selain lembar observasi guru dan siswa penulis juga menggunakan lembar observasi rencana pembelajaran.
E. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengolahan Hasil Observasi
Pada lembar observasi ini sudah terdapat poin dari masing-masing kriteria sehingga pada proses pengolahan data ini penulis hanya menjumlahkan poin dari masing-masing kriteria. Perhitungan data observasi diklasifikasikan melalui kualifikasi observasi sebagai berikut ini.
Tabel 3.2
Kualifikasi Nilai Obsevasi
Nilai Rentang Nilai Keterangan
A 4,00 – 3,50 Baik Sekali
B 3,49 – 3,00 Baik
C 2,99 – 2,50 Cukup
D 2,49 – 2,00 Kurang
E 1,99 – 1,50 Kurang Sekali
2. Pengolahan Data Hasil Tes
(23)
a. Menentukan nilai tes awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas pembanding.
b. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang untuk skor tes awal dan tes akhir. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor tes awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas pembanding. 2) melakukan uji reliabilitas dengan mencari nilai
∑dp2
=
( kekeliruan)
Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan ke dalam format ANAVA seperti yang tergambar dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Format ANAVA
Sumber variasi SS Dk Varian
Siswa/testi
SS
tdt
2 N-1Penguji
SSp d
2p
K-1Kekeliriuan
SS
kkd
2kk
(N-1) (K-1)(24)
Keterangan:
rn = reabilitas yang dicari Vt = varian dari testi Vk = varian dari kekeliruan
Setelah itu, nilai tersebut dilihat dalam tabel Guildfort sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tabel Guilford
Nilai Kualitas Kerelasi
< dari 0, 20 tidak ada korelasi
0,20 – 0,40 korelasi rendah
0,40 – 0,60 korelasi sedang
0,60 – 0,80 korelasi tinggi
0,80 – 0,99 korelasi tinggi sekali
1, 00 korelasi sempurna
c. Uji normalitas dan homogenitas tes awal dan tes akhir pada kedua kelas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Pengujian yang dilakukan menggunakan rumus chi kuadrat dengan kriteria distribusi normal apabila x2hitung <x2tabel . Berikut ini adalah rumus chi kuadrat.
(25)
Keterangan :
Oi : Frekuensi pengamatan Ei : Frekuensi ekspektasi
2) Melakukan uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Fhitung : nilai yang dicari Vb : varians terbesar Vk : varians terkecil
Data dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel pada derajat kebebasan db = N-1.
3. Melakukan uji hipotesis
a. Uji keefektifan ini dilakuakn dengan kualifikasi nilai sebagai berikut ini.
Table 3.5
Kualifikasi Uji Keefektifan
Nilai Rentang Nilai Keterangan
A 4,00 – 3,50 Efektif Sekali
B 3,49 – 3,00 Efektif
C 2,99 – 2,50 Cukup Efektif D 2,49 – 2,00 Kurang Efektif E 1,99 – 1,50 Tidak Efektif
(26)
b. Uji signifikansi perbedaan rata-rata tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus di bawah ini.
Kriteria pengujian untuk hipotesis dua ekor H0 diterima, jika - ttabel < thitung < ttabel.
4. Pengolahan Data Hasil Angket
Pengolahan data hasil angket ini menggunakan rumus: x 100%
Keterangan: P : persentase
N : jumlah responden
fo : frekuensi responden yang menjawab setiap pilihan pertanyaan
Hasil dari perhitungan tersebut akan ditafsirkan berdasarkan kriteria berikut ini.
Tabel 3.6
Persentase Hasil Angket
Presentase Keterangan
0 % tidak ada
1% - 5% hampir tidak ada
6% - 25% sebagian kecil
24% - 49 % hampir setengahnya
50 % setengahnya
51% - 75% lebih dari setengahnya
76% - 95% sebagian besar
96% - 99% hampir seluruhnya
(27)
F. Instumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Pada penelitian ini penulis menggunakan dua macam intrumen penelitian, yakni instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data. Penjelasan mengenai keduanya adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Perlakuan
Insrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa rencana pelaksanaan pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas pembanding. RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, skenario pembelajaran, media yang digunakan, sumber belajar dan evaluasi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang penulis susun untuk satu kali pertemuan, yakni 2 x 40 menit. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini mengacu pada kurikulum yang berlaku di setiap sekolah. Pada penelitian ini penulis menggunakan standar kompetensi yang terdapat dalam semester dua, yakni mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster dengan kompetensi dasar menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.
(28)
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Tes
Tes merupakan instrumen penting dalam penelitian ini. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis. Tes ini terdiri dari tes awal dan tes akhir. Tes awal dan tes akhir masing-masing memuat satu buah pertanyaan yang sama. Penilaian pada tes awal dan tea akhir menggunakan aspek-aspek keterampilan menulis yang berkaitan dengan menulis teks berita. aspek-aspek penilian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7
Aspek-Aspek Penilian Keterampilan Menulis Teks Berita
Aspek yang dinilai Skala Nilai
1/2/3/4/5 Bobot Skor
1. Penggunaan kalimat 2
2. Kelengkapan isi berita
(unsur 5W+1H) 3
3. Keruntutan pemaparan (penggunaan piramida terbalik)
3 4. Penggunaan ejaan dan
tanda baca 2
Total 10
Deskripsi skala penilaian kemampuan menulis teks berita dapat dilihat dalam lampiran.
(29)
Pada penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran
menulis dan penggunaan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran menulis teks berita. Selain itu, penggunaan angket ini
bertujuan untuk memberikan penguatan saat membuat kesimpulan. Angket diberikan sebelum dan sesudah siswa mendapatkan pembelajaran menulis teks berita menggunakan model proyek respons kreatif. Angket dapat dilihat dalam lampiran.
c. Lembar Observasi
Pada penelitian ini lembar observasi digunakan untuk mengetahui keefektifan model proyek respons kreatif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa yang akan dieksperimenkan penulis. Lembar observasi yang digunakan terdiri dari lembar observasi rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi rencana pembelajaran seperti tergmabar dalam tabel dibawah ini
Tabel 3.8
Lembar Observasi Rencana Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 1 Rumusan Tujuan Pembelajaran :
a. rumusan tujuan pembelajaran pencapaian standar kompetensi/kompetensi dasar.
b. rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek kognitif.
c. rumusan rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek afektif.
d. rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek psikomotor.
(30)
a. indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif). b. indikator dirumuskan menggunakan kata
operasional (dapat diukur berupa hasil).
c. indikator dirumuskan menggmbarkan pencapaian kompetensi (kognitif,
d. indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif). 3 Materi pembelajaran:
a. materi ajar disusun mengacu kepada indikator b. materi ajar disusun secara sistematis
c. materi ajar disusun sesuai dengan pencapaian standar kompetensi
d. materi ajar dirancang proporsional untuk satu standar kompetensi/kompetensi dasar.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran (Skenario) : a. skenario disusun untuk setiap indikator.
b. skenario disusun mencerminkan komunikasi guru-siswa yang berorientasi berpusat pada siswa.
c. skenario disusun menyiratkan dan/atau menyuratkan penerapan metode dan media pembelajaran.
d. skenario disusun berdasarkan alokasi waktu yang proporsional
5. Media Pembelajaran :
a. media disesuaikan dengan tuntutan standar kompetensi.
b. media disesuaikan relevan dengan sasaran indikator
c. media disesuaikan dengan kondisi kelas.
d. media disampaikan untuk mendukung
perkembangan potens siswa. 6 Evaluasi :
a. mencantumkan bentuk dan jenis evaluasi. b. butir sola relevan dengan indicator
c. butir sola menggambarkan tuntutan standar kompetensi.
d. butir soal sesuai dengan tuntutan waktu secara poporsional
(31)
Pada lembar observasi guru memuat 7 aspek penilaian yang meliputi: 1) kemampuan membuka pelajaran, 2) Sikap guru selama proses pembelajaran, 3) penguasaan bahan belajar, 4) proses pembelajaran, 5) kemampuan menggunakan media, 6) evalusi, dan 7) kemampuan menutup pelajaran. Lembar observasi guru tersebut tergambar dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.9
Lembar Observasi Guru
No Aspek yang Dinilai Skor
1 2 3 4 1 Membuka Pembelajaran :
a. menarik perhatian siswa
b. memotivasi siswa berkaitan dengan materi yanga kan dijarkan
c. membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan
d. memberi acuan materi ajar yang akan dijarkan.
2 Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran : a. kejelasan suara dalam komunikasi dengan
siswa.
b. tidak melakukan gerakan atau ungkapan mengganggu perhatian siswa.
c. antusiasme mimik dalam penampilan d. mobilitas posisi tempat dalam kelas. 3 Penguasaan Materi pembelajaran:
a. kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait.
b. kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif).
(32)
c. kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan kompetensi.
d. mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional.
4. Implementasi Langkah-Langkah Pembelajaran (Skenario) :
a. proses pembelajaran mencerminkan komunikasi guru dan siswa.
b.kesesuaian model atau metode dengan materi pembelajaran.
c. penyajian materi dengan menggunakan model proyek respons kreatif.
d.antusiasme dalam menanggapi dan menggunakan respons siswa.
e. kecermatan dalam memanfaatkan waktu. 5. Kemampuan Menggunakan Media :
a. memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media
b. ketepatan saat menggunakan media. c. keterampilan dalam mengoprasionalkan. d. membantu kelancaran proses pembelajaran. 6. Evaluasi :
a. melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi.
b. melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam rpp.
c. melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
d. melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang.
7. Kemampuan Menutup Pembelajaran:
a. meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan
b. member kesempatan untuk bertanya. c. menugaskan kegiatan ko-kurikuler. d. menginformasikan materi ajar berikutnya
Jumlah
(33)
4 = baik 3 = cukup baik 2 = kurang baik 1 = sangat kurang
Pada lembar observasi siswa memuat tujuh aspek penilian. Ketujuh aspek ini berisi sikap dan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi siswa tersebut tergambar dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.10
Lembar Observasi Siswa
No Aspek yang Dinilai Skor
1 2 3 4 1 sikap siswa saat belajar
2 siswa menyimak pembelajaran dengan baik
3 siswa mengikuti proses pembelajaran dengan antusias
4. proses belajar mencerminkan komunikasi guru dengan siswa
5. siswa serius mengerjakan tugas
6. siswa terlibat dalam pemanfaatan media 7. siswa melakukan refleksi
Jumlah
Keterangan: 4 = baik
(34)
3 = cukup baik 2 = kurang baik 1 = sangat kurang
G. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini meliputi populasi dan sampel. Penjelasan mengenai keduanya adalah sebagai berikut.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2011/2012.
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara acak berdasarkan kelas. Hal ini dilakukan karena kemampuan siswa di SMP Negeri 10 Bandung memiliki kemampuan yang sama. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas. Kelas pertama adalah kelas VIII E sebagai kelas ekperimen, sedangkan kelas VIII F sebagai kelas pembanding.
(35)
Wati, 2012
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pencapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa. seperti yang peneliti lakukan, yakni mengeksperimenkan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran menulis teks berita. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana keefektifan model tersebut dalam pembelajaran menulis teks berita.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut ini.
1. Kemampuan menulis teks berita siswa saat tes awal di kelas ekperimen dan kelas pembanding masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas pembnading berturut-turut adalah 55,42 dan 51,34.
2. Kemampuan menulis teks berita siswa saat tes akhir mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kemampuan menulis teks berita siswa di kelas eksperimen dan kelas pembanding mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 12,28 dan 6,74, dengan nilai rata-rata berturut-turut 67,7 dan 58,08. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa kelas ekperimen yang mendapat perlakuan dengan model proyek respons kreatif jauh lebih besar.
(36)
Wati, 2012
Hal ini menunjukkan bahwa model proyek respons kreatif ini berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita.
3. Berdasarkan hasil uji keefektifan diperoleh nilai 3,49 dan termasuk dalam kategori efektif. Hal ini menunjukkan bahwa model proyek respons kreatif efektif dalam pembelajaran menulis teks berita.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kemampuan menulis teks berita siswa di kelas ekperimen menggunakan model proyek respons kreatif dengan kemampuan menulis teks berita siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan statistika pada tingkat signifikansi 95% diperoleh nilai thitung sebesar 3,16 dan nilai ttabel sebesar 2,00 dengan perbandingan thitung dengan nilai ttabel adalah -2,00 < 3,16 > 2,00. Karena nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks berita di kelas eksperimen lebih baik daripada di kelas pembanding.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa model proyek respons kreatif efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita, namun masih ditemukan siswa yang kurang memahami prinsip ketatabahasaan atau EYD. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin memberikan beberapa saran khususnya untuk para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya untuk para pembaca.
(37)
Wati, 2012
1. Bagi guru yang ingin menggunakan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran lainnya, hendaknya lebih inovatif, kreatif dan variatif lagi dalam memilih gambar.
2. Guru harus memberikan pemahaman yang lebih terhadap prinsip penggunaan ketatabahasaan atau EYD.
3. Sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pembelajaran, guru harus memperhatikan penggunaan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih termotivasi belajar khususnya untuk menulis.
(38)
Wati, 2012
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Kania. (2011). “Pembelajaran Menulis Teks Berita Dengan
Menggunakan Model Learning Cycle (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 16 Bandung)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.
Akdon.(2007). Modul dan Aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: tanpa penerbit.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.
Dananjaya, Utomo. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.
Hartati, Tatat. (2009). “Penerapan Pendekatan Conferencing dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Dasar. 5606, (11), 47-53.
Joyce, B. (2011). Models Of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2011).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Kusumaningrat, Hikmat dkk.(2009). Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Rosda Karya.
Maemunah. (2008). “Pengembangan Teknik Masyarakat Belajar (Learning
Community) dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita: Penelitian
Tindakan Kelas terhadap Kelas VIII SMP Bastanul ‘Ulum Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: Tidak diterbitkan.
Maesyaroh. (2011). “Pengunaan Media Audio Visual Rekaman Peristiwa Aktual dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung Tahun Ajaran
2010/2011)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan. Mardiah. (2011). “Penerapan Model Proyek Respons Kreatif sebagai Upaya
(39)
Wati, 2012
terhadap Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.
Nurgiyantoro, B. (2011). Penilaian Pembelajaran Berbahasa.Yogyakarya: BPFE. Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Ramlan, Ari. (2010). Pengertian Berita.[Online].Tersedia:
http//ramlannaalie.wordpress.com. [24 Januari 2012].
Ramlan, Immadi Ali. (2010). “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulisteks berita dengan Menggunakan Media Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII - C SMP Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.
Slameto.(2010). Belajardan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta.
Subana, dkk.(2005). Statistik Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia.
Sudarman, P. (2008). Menulis di Media Massa. Yogtakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatf dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutardi, Didi, dkk. (2007). Pembaharuan Dalam PBM Di SD. Bandung: UPI Press.
Tarigan, Djargo dkk.(1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
(1)
Wati, 2012
Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII Smp Negri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3 = cukup baik 2 = kurang baik 1 = sangat kurang
G. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini meliputi populasi dan sampel. Penjelasan mengenai keduanya adalah sebagai berikut.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2011/2012.
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara acak berdasarkan kelas. Hal ini dilakukan karena kemampuan siswa di SMP Negeri 10 Bandung memiliki kemampuan yang sama. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas. Kelas pertama adalah kelas VIII E sebagai kelas ekperimen, sedangkan kelas VIII F sebagai kelas pembanding.
(2)
Wati, 2012
Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII Smp Negri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pencapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa. seperti yang peneliti lakukan, yakni mengeksperimenkan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran menulis teks berita. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana keefektifan model tersebut dalam pembelajaran menulis teks berita.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut ini.
1. Kemampuan menulis teks berita siswa saat tes awal di kelas ekperimen dan kelas pembanding masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas pembnading berturut-turut adalah 55,42 dan 51,34.
2. Kemampuan menulis teks berita siswa saat tes akhir mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kemampuan menulis teks berita siswa di kelas eksperimen dan kelas pembanding mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 12,28 dan 6,74, dengan nilai rata-rata berturut-turut 67,7 dan 58,08. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa kelas ekperimen yang mendapat perlakuan dengan model proyek respons kreatif jauh lebih besar.
(3)
Wati, 2012
Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII Smp Negri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hal ini menunjukkan bahwa model proyek respons kreatif ini berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita.
3. Berdasarkan hasil uji keefektifan diperoleh nilai 3,49 dan termasuk dalam kategori efektif. Hal ini menunjukkan bahwa model proyek respons kreatif efektif dalam pembelajaran menulis teks berita.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kemampuan menulis teks berita siswa di kelas ekperimen menggunakan model proyek respons kreatif dengan kemampuan menulis teks berita siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan statistika pada tingkat signifikansi 95% diperoleh nilai thitung sebesar 3,16 dan nilai ttabel sebesar 2,00 dengan perbandingan thitung dengan nilai ttabel adalah -2,00 < 3,16 > 2,00. Karena nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks berita di kelas eksperimen lebih baik daripada di kelas pembanding.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa model proyek respons kreatif efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita, namun masih ditemukan siswa yang kurang memahami prinsip ketatabahasaan atau EYD. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin memberikan beberapa saran khususnya untuk para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya untuk para pembaca.
(4)
Wati, 2012
Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII Smp Negri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagi guru yang ingin menggunakan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran lainnya, hendaknya lebih inovatif, kreatif dan variatif lagi dalam memilih gambar.
2. Guru harus memberikan pemahaman yang lebih terhadap prinsip penggunaan ketatabahasaan atau EYD.
3. Sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pembelajaran, guru harus memperhatikan penggunaan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih termotivasi belajar khususnya untuk menulis.
(5)
Wati, 2012
Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII Smp Negri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Kania. (2011). “Pembelajaran Menulis Teks Berita Dengan
Menggunakan Model Learning Cycle (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 16 Bandung)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.
Akdon.(2007). Modul dan Aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: tanpa penerbit.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.
Dananjaya, Utomo. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.
Hartati, Tatat. (2009). “Penerapan Pendekatan Conferencing dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Dasar. 5606, (11), 47-53.
Joyce, B. (2011). Models Of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2011).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Kusumaningrat, Hikmat dkk.(2009). Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Rosda Karya.
Maemunah. (2008). “Pengembangan Teknik Masyarakat Belajar (Learning
Community) dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita: Penelitian
Tindakan Kelas terhadap Kelas VIII SMP Bastanul ‘Ulum Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: Tidak diterbitkan.
Maesyaroh. (2011). “Pengunaan Media Audio Visual Rekaman Peristiwa Aktual dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung Tahun Ajaran
2010/2011)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan. Mardiah. (2011). “Penerapan Model Proyek Respons Kreatif sebagai Upaya
(6)
Wati, 2012
Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII Smp Negri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terhadap Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.
Nurgiyantoro, B. (2011). Penilaian Pembelajaran Berbahasa.Yogyakarya: BPFE. Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Ramlan, Ari. (2010). Pengertian Berita.[Online].Tersedia:
http//ramlannaalie.wordpress.com. [24 Januari 2012].
Ramlan, Immadi Ali. (2010). “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulisteks berita dengan Menggunakan Media Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII - C SMP Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.
Slameto.(2010). Belajardan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta.
Subana, dkk.(2005). Statistik Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia.
Sudarman, P. (2008). Menulis di Media Massa. Yogtakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatf dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutardi, Didi, dkk. (2007). Pembaharuan Dalam PBM Di SD. Bandung: UPI Press.
Tarigan, Djargo dkk.(1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.