PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP DAN SKIPPING

EFFECT SQUAT JUMP AND SKIPPING ROPE ABILITY TO SMASH
VOLLEYBALL ON PRIMARY STUDENTS GEMPOLAN 1 AND 2 SUB DISTRICT
GURAH KEDIRI
Moh. Nurkholis, S.Pd., M.Or. (University Nusantara PGRI Kediri)
Irwan Setiawan, M.Pd. (University Nusantara PGRI Kediri)

ABSTRACT
This study aimed to determine the effects of exercise and workout squat - jump skipping rope
on the ability spike a volleyball in junior high school students Nuri Samarinda 2011/2012 .
This research is a field experiment involving the independent variable is the jump squat
exercises and exercises skipping rope with one dependent variable is the ability to spike a
volleyball . The study population was the son of Primary Students Gempolan 1 and 2 Sub
District Gurah Kediri . The number of samples of this study is limited to 40 male students
were composed of two groups , each group consisting of 20 people that jump squat exercise
group and the exercise group skipping rope , using random sampling techniques .
Data collection techniques volleyball smash ability to follow the formula of Nurhasan . Data
analysis techniques were processed using computer assistance through SPSS 16.0 .
Based on the result : ( 1) The jump squat exercises a significant influence on the ability to
spike a volleyball at the junior high school students Nuri Samarinda , proved the value of t =
18.174 > t table 0.975 : 38 = 2,021 . ( 2 ) skipping rope exercise a significant influence on the
ability to spike a volleyball at Primary Students Gempolan 1 and 2 Sub District Gurah

Kediri , proved the value of t = 31.251 > t table 0.975 : 38 = 2,021 .( 3 ) There are significant
differences between the groups with group exercises squat jump rope skipping training on the
ability spike a volleyball in Primary Students Gempolan 1 and 2 Sub District Gurah Kediri .
Group rope skipping exercise is better than the group jump squats in enhancing the ability
spike a volleyball in Primary Students Gempolan 1 and 2 Sub District Gurah Kediri , proved
the value of t = 1,871 > t table 0.95 : 38 = 1.743 .
Keywords : Exercise , squat jump , skipping rope , spike a volleyball .

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP DAN SKIPPING ROPE TERHADAP
KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA SISWA SD GEMPOLAN 1 DAN 2
KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI
Moh. Nurkholis, S.Pd., M.Or. (Universitas Nusantara PGRI Kediri)
Irwan Setiawan, M.Pd (Universitas Nusantara PGRI Kediri)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan squat-jump dan latihan
skipping rope terhadap kemampuan smash bola voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2
Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Penelitian ini bersifat eksperimen lapangan dengan
melibatkan variabel bebas yaitu latihan squat jump dan latihan skipping rope dengan satu
variabel terikat yaitu kemampuan smash bola voli. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan

siswa putera SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Jumlah sampel
penelitian ini dibatasi sebanyak 40 orang siswa laki-laki yang terdiri dari dua kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang yaitu kelompok latihan squat jump dan
kelompok latihan skipping rope, dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik
pengumpulan data kemampuan smash bola voli mengikuti formula dari Nurhasan. Teknik
analisis data diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS 16.0.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: (1) Latihan squat jump memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan smash bola voli pada siswa SD Gempolan 1
dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, terbukti nilai t hitung = 18,174 > t tabel 0.975:38
= 2,021. (2) Latihan skipping rope memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan smash bola voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten
Kediri, terbukti nilai t hitung = 31,251 > t tabel 0.975:38 = 2,021. (3) Terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok latihan squat jump dengan kelompok latihan skipping rope
terhadap kemampuan smash bola voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri. Kelompok latihan skipping rope lebih baik dibandingkan dengan
kelompok latihan squat jump dalam meningkatkan kemampuan smash bola voli pada siswa
SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, terbukti nilai t hitung = 1,871 >
t tabel 0.95:38 = 1,743.
Kata kunci : Latihan, squat jump, skipping rope, smash bola voli.


PENDAHULUAN
Bola voli adalah permainan yang terdiri dari 2 regu, yang masing – masing memiliki 6
(enam) orang pemain. permainan ini dimainkan di atas lapangan persegi empat dengan
memvoli bola tanpa menyentuh lantai atau tanah, melintasi jaring secara bergantian. Nama
semula permainan bolavoli adalah mintonette cara memainkan bola hampir sama dengan
permainan badminton. Permainan bola voli sangat digemari di masyarakat. Olahraga ini
mampu menjadi daya tarik masyarakat karena sarana dan prasarananya yang sederhana, jika
dimainkan dengan teknik tinggi terlihat pola permainan yang sangat menarik. Perkembangan
olahraga bola voli bukan hanya aturan permainannya saja, tetapi juga teknik yang digunakan
mengalami perkembangan yang pesat seperti diperbolehkannya menggunakan kaki dan
kepala dalam memvoli bola.
Olahraga bola voli sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat karena
olahraga ini murah dan mudah dilakukan. Bola voli juga di kenal oleh kalangan
masyarakat sebagai olahraga untuk rekreasi. Olah raga ini juga saat ini sudah menjadi olah
raga yang baik bagi kesehatan baik secara mental dan rohani. Bola voli menjadi permainan
yang menyenangkan karena olahraga ini dapat dimainkan dan dinikmati oleh segala
usia dan hanya membutuhkan sedikit peraturan dasar dan keahlian, hanya memerlukan
sedikit perlengkapan serta dimainkan di segala bentuk permukan, rumput, kayu, pasir
dan berbagai macam permukan lantai buatan 1.
Pada kurikulum sekolah materi bola voli menjadi materi yang wajib harus

dikuasai dan diikuti oleh semua siswa. Sekolah harus memberikan prioritas kepada
permainan bola voli yang mungkin dilaksanakan disekolah serta bermanfaat bagi anak didik.
Siswa merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang, mereka harus mendapatkan
bimbingan dan arahan yang sebaik – baiknya dalam melakukan olahraga. Pembinaan
olahraga disekolah dilakukan melalui program kegiatan pada saat pelajaran olahraga dan
program kegiatan ektrakulikuler yang merupakan kegiatan olahraga bagi siswa yang berminat
atau yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu diluat sekolah.
Permainan bola voli menjadi menarik karena permainannya hanya dipisahkan
oleh net, Dengan adanya tuntutan prestasi yang tinggi, maka perlu adanya latihan yang
terprogram dengan baik, terutama dalam memilih cara melatih yang tepat. Masalah peningkatan
prestasi dibidang olahraga sebagai bagian yang ingin dicapai dalam pembinaan olahraga di
Indonesia, secara tidak langsung akan mengalami berbagai tahapan dan peningkatan yang menuju
pada tujuan utama. Hal ini mengandung arti, bahwa untuk mencapai hasil yang optimal pada
cabang olahraga tertentu diperlukan latihan dan pembinaan secara intensif dan lebih dini.
Salah satu teknik dasar dalam permainan ini adalah teknik smash, yang mengandung arti
tindakan pukulan terhadap bola yang lurus ke bawah sehingga bola akan bergerak dengan cepat
dan menukik melewati atas jaring menuju ke lapangan/daerah lawan.
1 Viera, Barbara L. 1996. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, hal 1

Untuk dapat melakukan smash yang diharapkan perlu keterampilan khusus, di

samping kemampuan untuk melakukan smash secara kuat dan akurat sepanjang permainan
yang baik. Misalnya kecepatan gerak lengan ketika bola dipukul, kekuatan otot lengan untuk
memberi tenaga, ayunan lengan agar bola mampu melaju cepat dan keras serta antropometrik
yang memungkinkan lengan dapat menguntungkan bola dipukul.
Permainan bola voli mempunyai karakteristik menyerang dengan cepat dan
bertahan secara rapat, sehinga diperlukan karakteristik tubuh dan potensi tubuh yang
ideal dalam menunjang penguasaan teknik dasar keterampilan bermain voli. Pukulan
smash dalam permainan bola voli merupakan salah satu pukulan yang sering menghasilkan
nilai 2. Sebab pukulan ini merupakan suatu gerakan ayunan tangan yang cepat, mendadak dan
menghasilkan pukulan yang keras serta menerjunkan bola secara curam. Untuk
mempertimbangan keterampilan bermain bola voli, teknik dasar smash sangat
menentukan terutama untuk mendapatkan poin. Smash yang baik, sangat
mempengaruhi
seluruh
jalannya
pertandingan
terutama
pada
pertandinganpertandingan tinggi, seperti proliga di Indonesia.
Dalam proses penguasan teknik dasar smash, tidak hanya sekedar bagaimana

melakukan teknik dasar secara benar, tetapi bagaimana menguasai dan mengarahkan
bola kesasaran dengan cepat dan tepat. Menurut Beutelstahl (2005:21), untuk
mengarahkan smash dengan tepat seseorang harus pandai mengkombinasikan kekuatan
dan gerakan. Kekuatan dan lancarnya pergerakan inilah yang mempunyai ciri khas dari
teknik dasar smash. Untuk dapat melakukan teknik smash diperlukan beberapa faktor-faktor
penentu, yakni : langkah awalan, tolakan untuk meloncat, memukul bola saat melayang di udara,
saat mendarat kembali setelah memukul bola.
OLAHRAGA BOLA VOLI
Permainan bola voli adalah suatu bentuk permainan yang termasuk dalam” Cabang
Olahraga Permainan”. Voli artinya pukulan langsung atau memukul bola langsung keudara
sebelum bola jatuh ke tanah.
Permainan ini menggunakan batas berupa lapangan yang berukuran 18 x 9 meter.
Lapangan bola voli dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh pembatas net dengan
panjang 10 meter dan lebar satu meter. Ketinggian batang net adalah 2.43 meter untuk putra
dan 2.24 meter untuk puteri. Permainan bola voli sekarang ini menggunakan system rally
point dengan jumlah angka yang harus dicapai oleh suatu regu yang ingin memenangkan
pertandingan adalan 25 atau selisih 2 angka jika terjadi deuce.
Dalam permainan bola voli selain dapat bermain dengan baik maka di samping
kemampuan fisik, faktor lain yang paling perlu dimiliki oleh setiap pemain adalah
penguasan teknik dasar. Tanpa penguasaan teknik dasar yang baik, maka akan

menyulitkan bagi pemain untuk melakukan kerja sama dalam regu sehingga akan sulit
pula memperoleh kemenangan. Menurut Muhajir (2004 : 34) teknik adalah cara melakukan
atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Teknik
dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien
sesuai dengan peraturan-peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang
optimal. Teknik permainan yang baik selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum teknik
2 Muhajir,2007, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, jakarta:Erlangga, hal 25

tersebut, seperti : biomekanika, anatomi, fisiologi, kinesiologi, dan ilmu-ilmu penunjang
lainnya, serta berdasarkan pula peraturan yang berlaku .
Tehnik dasar memainkan bola voli yang harus ditingkatkan keterampilannya adalah
passing bawah, passing atas, smash atau spike, servis dan bendungan 3. Teknik dasar ini erat
sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik dasar
bola voli harus betul-betul dikuasai dahulu untuk dapat mengembangkan mutu prestasi
permainan bola voli. Teknik adalah suatu proses melahirkan aktivitas jasmani dan
pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti
dalam cabang permainan bola voli4. Teknik erat sekali hubungannya dengan kemampuan
gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Artinya hanya dengan teknik saja belum dijamin
prestasi bola voli bisa baik. Teknik dasar bola voli harus dikuasai terlebih dahulu agar dapat
mengembangkan mutu permainan bola voli.

LATIHAN SQUAT JUMP
Squat jump adalah lompat-lompat di tempat yang diawali dengan jongkok (squat).
Bentuk latihan kekuatan otot kaki yaitu latihan squat jump yaitu gerak melompat ke atas
sehingga kedua kaki lurus dan saat turun kedua lutut agak ditekuk dengan posisi pinggul
hanya sedikit diturunkan 5. Squat jump merupakan bentuk latihan untuk melatih dan
meningkatkan dan meningkatkan komponen daya tahan, power otot tungkai6.
Karena daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang
berturut-turut untuk waktu yang lama. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Oleh karena itu, latihan-latihan yang cocok
untuk mengembangkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan. Latihan squat jump
dirancang sedemikian rupa dengan memenuhi prinsip-prinsip ilmiah latihan agar dapat
dijadikan satu latihan untuk memperoleh dan meningkatkan kekuatan (strength) otot. Latihan
squat jump merupakan bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai.
Tentang latihan squat jump, yaitu latihan squat jump dimulai dengan posisi tegak lurus
dengan kaki ditempatkan selebar bahu, sambungkan jari-jari tangan dan tempatkan telapak
tangan ke belakang kepala, gerakan ini menekan lutut dan pangkal paha. Adapun rangkaian
gerakan dan dimulai dengan tekanan ke bawah secara cepat dengan posisi setengah jongkok.
Dengan segera bergerak ke bawah dan dengan cepat melompat ke atas sama tingginya
kemungkinan dengan pendaratan dengan posisi setengah jongkok.
LATIHAN SKIPPING ROPE

Skipping sesungguhnya merupakan olahraga yang mengunakan seutas tali untuk
melakukan lompatan. dengan melakukan olahraga skipping ini dapat meningkatkan
kekuatan,kelincahan, keseimbangan, kecepatan, dan masih banyak lagi yang didapat dengan
melakukan olahraga skipping ini. Zaman dahulu skipping digunakan hanya untuk meloncat
satu atau dua macam loncatan saja namun sekarang variasi penggunaan skipping sangat
variatif dan berkembang berbagai macam variasi, selain itu bahan yang digunakan untuk
3 Muhajir, 2004, Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA, Erlangga, hal 34
4
Suharno, HP. 1992. Dasar-dasar Permainan Bolavoli. Jogjakarta : FPOK IKIP, hal 11
5 Roji, 2007, Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Jilid II, Jakarta: Erlangga, hal 100
6 Nurhasan, 2001, Tes dan Pengukuran dalam pendidikan jasmani. Direktorat Jendral Olah raga : Jakarta Pusat, hal 53

membuat skipping pada zaman dulu hanya tali saja dan pegangannya Cuma dari kayu, namun
sekarang dengan berkembangnya zaman bahan skipping bisa dari plastik yang bahannya
ringan dan mudah digunakan. Cara melakukan skipping rope :
a. Sesuaikan skipping rope dengan tinggi badan. Caranya berdiri sambil
menginjak bagian tengah tali dan tarik-tarik ujungnya di samping badan.
Panjang tali sudah pas jika handle sampai diketiak.
b.


Pegang serta handle tali, posisi lengan atau rapat dengan tubuh dan siku sejajar
pinggang. Berdirilah dengan posisi agak jinjit dan lutut sedikit ditekuk.

c.

Gerakan pergelangan untuk memutar tali

d.

Jangan melompat tinggi saat tali menyentuh lantai. Tinggi lompatan maksimal
2,5 cm dari lantai, agar tali dapat lewat dibawah kedua kaki jinjit saat
mendarat, jangan sampai tumit menyentuh lantai.

e.

Jika lompatan gagal atau tali terbelit, lakukan jalan ditempat sambil mencoba
untuk memulai lagi.

f.


Lakukan latihan ini secara bertahap. Mulailah dengan 30 lompatan setiap set,
melakukan 10 set lompat tali yang dikombinasikan dengan body toning
merupakan latihan efisien yang baik untuk ketahanan kardiovaskular &
kekuatan otot .

Skipping rope atau lompat tali berguna untuk memanjang dalam berlatih lompat jauh.
Latihan intensif, akan membuat footwork (pergerakan kaki) menjadi lincah, fisik bertambah,
nafas, kecepatan yang maksimal dan kemampuan ledak otot tungkai juga baik. Banyak atlit
dari berbagai cabang olahraga melakukan lompat tali sebagai bagian dari latihan. Hal ini
karena lompat tali bermanfaat untuk meningkatkan kelincahan kaki serta kemampuan
koordinasi antar anggota badan, selain memperkuat system kardiovaskuler dan stamina,
berlatih lompat tali juga sekaligus melatih otot betis, paha, abdominal, dada dan bahu.
Berbeda dengan berlari, lompat tali tidak mungkin menyebabkan kerusakan lutut karena
dampak dari setiap langkah melompat akan diserap oleh bola dari kedua kaki dari pada tumit.
Lompat tali juga memeperkuat lengan dan bahu.
SPIKE ATAU SMASH
Spike atau smash adalah pukulan yang utama dalam melakukan penyerangan ke
daerah lawan. Variasi serangan atau smash dari teknik gerakannya ada berbagai
macam, dapat dilakukan dengan tangan kanan atau kiri. Namun proses gerakannya
secara umum terdiri dari:
a. Fase Run Up
Fase run up atau tahap lari meghampiri. Ini tergantung dari jenis bola dan
jatuhnya bola. Kita mulai lari menghampiri kira-kira pada jarak 2,5-4 meter dari
jatuhnya bola. Kedua langkah terakhirlah yang paling menentukan. Pada waktu
kita take off (mulai melompat), kita harus memperhatikan baik-baik kedudukan

kaki. Kaki yang akan take off harus berada di tanah lebih dahulu, dan kaki yang
lain menyusul di sebelahnya. Karena itu kadang kala kita harus merubah lebih
dahulu langkah kita sebelum melakukan dua langkah terakhir itu. Arah yang
diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga pemain akan berada di belakang
bola pada saatia akan melakukan take off. Dengan kata lain, tubuhnya pada saat
itu berada pada posisi menghadap net. Lengan yang menjalur ke depan
diayunkan ke belakang dan keatas sesudah langkah pertama, kemudian diayunkan
ke depan sedemikian rupa sehingga pada saat take off kedua lengan itu
tergantung ke bawah di depan tubuh pemain.
b. Fase take off
Fase take off atau tahan melompat. Pergerakan harus berlangsung dengan
lancer dan kontinu, tanpa terputus-putus. Pada waktu take off , kedua lengan
yang menjulur harus digerakkan ke atas. Bersaman dengan diluruskan. Kaki yang
dipakai untuk melompat inilah yang membrikan kekuatan pada take off tersebut.
Lengan yamg dipakai memukul, juga sisi tubuh bagian tersebut diputar sedikit
sehingga menjauhi bola. Punggung agak membungkuk dan lengan pemukul
ditekuk sedikit. Lengan yang lain dipertahankan setinggi kepala lengan inilah
yang mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
c. Fase Hit
Fase Hit atau tahap memukul. Sesusai dengan jenis smash yang ada, cara
memukul pun terbagi dalam beberapa jenis pukulan diantaranya adalah:
1. Frontal smash/smash depan
2. Frontal smash dengan twist/ smash dengan putaran
3. Smash dari pergelangan tangan
4. Dump/smash tipuan
Namun dalam penelitian ini hanya akan dijelaskan teknik dasar smash
depan/frontal smash yang umum digunakan, teknik pelaksanannya sesuai dengan
pendapat 7 sebagai berikut :
1. Tubuh sudah berada pada posisi membungkuk sedikit, otot-otot perut,
bahu dan lengan berkontraksi pada saat yang bersamaan. Kontraksinya
kyat dan terulang beberapa kali berturut-turut. Kerjasama antara otot-otot
inilah yang meyebabkan langan terjulir, menyentuh bola dam
memukulnya.
2. Pergelangan tangan tidak boleh kaku dan jari-jari tangan terbuka sedikit.
3. Bola dipukul pada bagian atasnya.

7 Beutelstahl, dieter, 2007, Belajar Bermain Bola Volley, Bandung: CV. Pionir Jaya, hal 26

4. Sesudah mengadakan kontak dengan bola, lengan pemukul itu terus
bergerak ke depan dan ke bawah, mengadakan follow-throught yang
sempurna.
d. Fase landing
Fase landing atau tahap mendarat. Cara mendarat ini sama bagi semua
jenis smash yang ada. Sasudah mengadaka samsh atau dump, maka mulailah
tahap mendarat ini, yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan.
Kaki diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan. Pemain mendarat
pada kedua kakinya, lutut ditekukkan sesuai dengan kebutuhan pendarat tersebut.
Sebagai contoh proses gerakan secara umum dalam smash bagi pemukul
tangan kanan dari posisi empat (4) yaiti:
1. Sikap permulan berdiri rileks dan seseorang Kira-kira 45 derajat dengan
net sejauh 3-4 meter dari net.
2. Pelaksanan gerakan melangkah ke depan mendekati net dengan kaki kiri
dengan langkah bisa diikuti dengan langkah kaki kanan yan panjang
untuk peyesuaiandengan keadan bola, kemudian kaki kiri segera
diletakkan di samping kaki kanan ( ujung kaki kiri sedikit di depan kaki
kanan) sambil lutut dan kedua lengan di belakang badan, segera
melakukan tolak sambil mengayunkan kedua lengan ke depan atas. Pada
saat badan berada pada ketinggian maksimak, segera memukul bola pada
raihan tertinggi dengan tangan terbuka, dan juga keseimbangan badan
agar terdorong ke net.
Ada beberapa ciri dalam melakukan samsh
diantaranya:
1. Umpan bola cukup tinggi, di atas 3 meter

ada

perlu

diperhatikan

2. Lintasan bola yang diumpankan antara 20-50 meter dari net
3. Jatuhnya bola yang diumpankan
pengumpan dan pemukul

berada

ditengah-tengah

antara

4. Langkah awalan di mulai setelah bola lepas dari tangan pengumpan dan
mendekati titik tertingi
5. Memukul bola pada titik tertinggi dari raihan.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian pada dasarnya adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Untuk
memecahkan masalah ini maka digunakan jenis penelitian experimen lapangan, dalam artian
mengadakan suatu pengamatan, pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap obyek
dilapangan.
VARIABEL PENELITIAN

Variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian 8. variabel secara sederhana dapat diartikan ciri dari individu, obyek, gejala dan
peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif atau kualitatif”. Adapun variabel penelitian
yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Variabel bebas, terdiri dari :
- Latihan Squat - Jump
- Latihan Skipping Rope
b.
Variabel terikat yaitu :
- Kemampuan smash bola voli
DESAIN PENELITIAN
Desain Penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
”Randomized Pre-test dan Post-test Design” secara sederhana rancangan penelitian
digambarkan sebagai berikut :

A
R

S

X

Posttest(Y)

Pre-test
B

Y
Gambar 3.1
Desain penelitian

Keterangan :
R
=
S
=
X
=
Y
=
A
=
B
=

Posttest(Y)

Randomized desain penelitian
Sampel
Perlakuan latihan squat jump
Perlakuan latihan naik turun bangku
Kelompok A (latihan squat jump)
Kelompok B (latihan skipping rope)

DEFINISI OPERASIONAL
1.
Latihan squat -jump adalah latihan yang dilakukan dengan berada pada posisi jongkok
dengan salah satu tumit kaki menyentuh pantat, dan kaki yang lainnya berada didepan,
sedangkan kedua tangan saling berkait diletakkan dibelakang kepala, pandangan
kedepan.
2.
Skipping Rope merupakan gerakan melatih kekuatan otot tungkai dengan cara
melompat menggunakan kedua kaki bersamaan saat seutas tali di mainkan
3.
Kemampuan smash adalah sebagai kecakapan sampel dalam bergerak melakukan
serangan ke arah lawan menggunakan bola voli dengan peraturan yang telah ditetapkan.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi memberi pengertian bahwa: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas Objek/ Subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
8 Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, hal 54

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan9. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Gempolan 1
dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut10. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan
Gurah Kabupaten Kediri sejumlah 40 orang yang terpilih untuk menjadi sampel. Setelah
terpilih maka dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B, masing
masing kelompok berjumlah 20 orang.
Adapun tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan kelompok,
kemudian dilakukan tehnik undian. Sedangkan kelompok penelitian dibentuk berdasarkan
pretest dan selanjutnya dilakukan tehnik machid ordinat yang digambarkan sebagai berikut :

Kelompok A

Kelompok B

1

2

4

3

5

6

8

7

9

dst
Sumber: Sugiyono ( 2008 : 118 )

Kelompok
Kelompok

A : 20 orang untuk latihan Squat - Jump
B : 20 orang untuk latihan skipping rope

INSTRUMEN TES
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data sudah disiapkan sebelum
melakukan pengambilan atau pengumpulan data. Data yang diperoleh merupakan hasil dari
instrumen yang digunakan tes smash dalam permainan bola voli. Tes kemampuan smash
dalam permainan bola voli yang digunakan adalah test yang sudah baku ”tes smash” 11.
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Mean untuk menghitung rata – rata
¯=
X



X

n

Keterangan :
= Rata – rata sampel
 X = Jumlah skor dalam sampel


9 Sugiyono, 2008. Statistik untuk Penenlitian. Cv Alfabeta : Bandung, hal 117
10 Ibid, hal 118
11 Muhajir, 2004, Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA, Erlangga, hal 199

n
= Banyak skor
( Martini, 2005: 10 )
2. Standar Deviasi
√∑ ( X− X¯ )2
SD=
n−1

Keterangan :
SD
= Standart Deviasi
= Rataan Sampel
n
= Banyak Sampel
( Martini, 2005: 16 )


3. Prosentase
f
Prosentase X = n x 100
Keterangan :
F
= Jumlah Frekwensi
n
= Jumlah Sampel
HASIL PENELITIAN
DATA AWAL TES SMASH
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nama siswa
Deni saputra
Moh. Arfan
Fajar Fernanda
Mahmud
Ramdani
Moh. Ade Septian
Junaidi
Rahmat Agung
Roni Cristiadi
Surya Wijaya
Moh. Fakri
Moh. Tegar
Yogi Saputra
Fahruddin
Ade Maulana
Adi Setiadi
Albar
Moh. Fadlan
Rizki Taufik
David Santoso

Skor melakukan smash
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
2
0
1
1
2
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
0
1
0
1
1
2
0
0
1
2
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
2
1
0
0
1
1
0
1
1
2
0
1
0
0
0
0
2
1
0
2
0
1
1
0
1
2
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
2
0

1
2

Gigih Ramadhan
Rivaldi

1
1

1
0

0
0

1
1

1
1

jumlah
3
4
4
4
4
2
1
3
2
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3

0.90
0.92
1.11
0.80
0.96
1.16
1.00
0.85
0.91
1.15
0.70
1.20
1.18
1.10
1.05
0.99
0.81
0.79
1.05
1.09

4 0.97
3 1.01

Skor kecepatan smash
1.10 0.75 0.95 0.88
1.15 1.00 0.90 0.81
0.85 1.10 0.91 1.01
0.95 0.97 1.00 0.99
1.10 1.15 1.11 0.75
0.90 1.20 0.85 0.97
1.03 0.91 1.11 0.95
1.20 1.01 0.95 1.20
0.96 1.10 1.05 0.99
0.70 1.03 1.85 0.91
0.82 0.99 1.11 1.15
1.08 0.97 1.15 1.20
0.90 1.11 1.05 1.01
1.07 0.85 1.01 1.18
1.16 1.20 0.99 0.85
0.97 1.05 0.80 1.10
0.91 1.10 1.08 0.97
1.10 0.90 1.10 1.15
1.03 0.95 0.99 1.03
1.00 0.85 1.03 1.18
1.15
0.72

0.69
1.15

0.94
1.12

0.60
0.85

jumlah
4.58
4.78
4.98
4.71
5.07
5.08
5.00
5.21
5.01
4.64
4.77
5.60
5.25
5.21
5.25
4.91
4.87
5.04
5.05
5.15
4.35
4.85

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Sahrul Ramadan
Daniel Bonar
David Dwi A.
Hendri
M. Aidil F.
M. Rofiq
Slamet
Topan
Joni
Agus
Andi
Antung
Bokin Toban
Eka Noor F.
Govinda
Irwan Setiawan
Andre Warrow
Bagus

0
2
2
1
0
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
0
1

1
0
2
1
0
0
0
2
1
0
1
0
2
0
1
1
0
0

2
0
1
1
2
0
0
1
1
2
1
2
1
1
0
1
2
2

0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0

1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1

4
4
6
4
4
2
2
6
5
4
5
4
4
5
4
6
4
4

0.99
1.02
1.10
1.04
0.70
1.18
1.10
0.98
0.91
0.90
0.88
1.21
0.98
0.95
1.11
0.77
1.15
1.18

1.07
1.00
1.05
0.96
0.97
1.11
0.99
0.70
0.79
0.80
1.14
1.13
0.87
1.16
0.86
0.79
0.95
1.10

1.10
0.97
0.70
1.19
1.12
0.60
0.91
1.12
0.81
1.10
1.02
0.89
1.11
0.88
1.01
1.00
0.80
0.78

0.92
1.17
0.85
0.89
1.07
0.97
1.18
1.16
1.15
1.07
0.83
1.00
0.60
0.91
1.03
0.81
1.20
1.11

0.95
1.27
1.05
1.10
1.27
1.01
1.09
1.06
1.12
0.90
1.14
1.11
1.10
1.01
0.65
0.90
1.07
0.87

5.03
5.43
4.75
5.18
5.13
4.87
5.27
5.02
4.78
4.77
5.01
5.34
4.66
4.91
4.66
4.27
5.17
5.04

Data Ranking Dari Hasil Tes Awal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Nama siswa
Irwan Setiawan
David D.
Topan
Joni
Eka Noor F.
Andi
Gigih R.
Surya W.
Bokin T.
Govinda
Mahmud
Moh. Fakri
Agus
Moh. Arfan
Albar
Fajar
Sahrul
Moh. Fadlan
Bagus
Ramdani
M. Aidil
Andre W.
Hendri
Fahruddin
Antung

Skor melakukan smash
2
1
1
1
1
2
2
1
1
0
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
0
1
1
1
2
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
2
0
0
1
1
2
1
0
0
2
1
0
0
1
2
1
0
0
1
2
0
1
0
1
1
0
2
1
0
1
1
0
1
1
2
0
1
1
0
0
2
0
1
1
0
1
2
0
1
1
2
0
0
1
1
0
2
0
1
1
1
1
0
1
0
0
2
1
1
0
0
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
2
1
0

jumlah
6
6
6
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

Skor kecepatan smash
0.77 0.79 1.00 0.81
1.10 1.05 0.70 0.85
0.98 0.70 1.12 1.16
0.91 0.79 0.81 1.15
0.95 1.16 0.88 0.91
0.88 1.14 1.02 0.83
0.97 1.15 0.69 0.94
1.15 0.70 1.03 1.85
0.98 0.87 1.11 0.60
1.11 0.86 1.01 1.03
0.80 0.95 0.97 1.00
0.70 0.82 0.99 1.11
0.90 0.80 1.10 1.07
0.92 1.15 1.00 0.90
0.81 0.91 1.10 1.08
1.11 0.85 1.10 0.91
0.99 1.07 1.10 0.92
0.79 1.10 0.90 1.10
1.18 1.10 0.78 1.11
0.96 1.10 1.15 1.11
0.70 0.97 1.12 1.07
1.15 0.95 0.80 1.20
1.04 0.96 1.19 0.89
1.10 1.07 0.85 1.01
1.21 1.13 0.89 1.00

0.90
1.05
1.06
1.12
1.01
1.14
0.60
0.91
1.10
0.65
0.99
1.15
0.90
0.81
0.97
1.01
0.95
1.15
0.87
0.75
1.27
1.07
1.10
1.18
1.11

jumlah
4.27
4.75
5.02
4.78
4.91
5.01
4.35
4.64
4.66
4.66
4.71
4.77
4.77
4.78
4.87
4.98
5.03
5.04
5.04
5.07
5.13
5.17
5.18
5.21
5.34

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Daniel
Deni
Rivaldi
Adi Setiadi
Rizki T.
David S.
Rahmat A.
Yogi S.
Ade Maulana
Moh. Tegar
M. Rofiq
Roni C.
Moh. Ade S.
Slamet
junaidi

2
1
1
0
1
0
0
0
2
1
1
0
0
1
1

0
1
0
0
1
0
2
2
0
0
0
0
1
0
0

0
0
0
2
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0

1
0
1
1
0
2
0
0
0
1
0
0
0
1
0

1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0

4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1

1.02
0.90
1.01
0.99
1.05
1.09
0.85
1.18
1.05
1.20
1.18
0.91
1.16
1.10
1.00

1.00
1.10
0.72
0.97
1.03
1.00
1.20
0.90
1.16
1.08
1.11
0.96
0.90
0.99
1.03

0.97
0.75
1.15
1.05
0.95
0.85
1.01
1.11
1.20
0.97
0.60
1.10
1.20
0.91
0.91

1.17
0.95
1.12
0.80
0.99
1.03
0.95
1.05
0.99
1.15
0.97
1.05
0.85
1.18
1.11

1.27
0.88
0.85
1.10
1.03
1.18
1.20
1.01
0.85
1.20
1.01
0.99
0.97
1.09
0.95

5.43
4.58
4.85
4.91
5.05
5.15
5.21
5.25
5.25
5.60
4.87
5.01
5.08
5.27
5.00

DATA TES AKHIR kelompok A (Squat Jump)
No

Nama siswa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Irwan setiawan
joni
Eka noor F.
surya
Bokin T.
Moh. Fakri
Agus
Fajar F.
Sahrul R.
Ramdani
M. Aidil
Fahruddin
Antung
Rivaldi
Adi setiadi
Rahmat A.
Yogi S.
M. Rofiq
Roni C.
Junaidi

No

Nama siswa

1
2
3
4

David D.
Topan
Andi
Gigih R.

Skor melakukan
Jumla Skor kecepatan smash
smash
h
2 2 0 1 2
7 0.75 0.79 0.96 0.76
1 0 1 2 1
5 0.88 0.70 0.81 0.95
1 0 1 3 0
5 0.90 0.93 0.71 0.82
1 1 2 2 1
7 1.02 0.69 0.94 0.83
1 1 3 1 1
7 0.92 0.78 0.99 0.71
2 2 1 2 1
8 0.70 0.79 0.80 1.00
2 2 0 1 1
6 0.87 0.80 0.97 0.97
1 1 2 0 3
7 0.99 0.81 1.03 0.85
2 3 1 1 1
8 0.87 0.99 0.96 0.91
1 0 1 1 2
5 0.89 0.99 1.05 1.00
1 1 2 1 2
7 0.70 0.83 1.01 0.98
1 3 0 1 1
6 1.05 0.98 0.85 0.99
2 2 1 3 0
8 0.90 0.85 0.88 0.93
2 1 1 1 1
6 0.93 0.66 1.00 1.02
1 1 1 2 1
6 0.91 0.83 1.01 0.74
1 0 1 2 2
6 0.80 1.04 0.95 0.87
0 2 2 1 2
7 1.09 0.87 1.04 0.97
1 1 2 0 1
5 1.15 0.91 0.71 0.88
2 1 0 1 1
5 0.83 0.92 0.98 0.97
3 1 1 0 1
6 0.89 0.91 0.87 1.01
DATA TES AKHIR kelompok B (Skipping Rope)
Skor melakukan
smash
1 2 1 2
1 2 1 0
3 1 1 0
0 2 1 1

Jumla
h
1
3
1
1

jumlah
0.87
0.96
0.93
0.87
0.91
1.09
0.82
0.91
0.92
0.69
1.01
0.99
0.89
0.84
0.98
1.11
0.95
0.96
0.90
0.86

4.13
4.30
4.29
4.35
4.32
4.38
4.43
4.59
4.65
4.62
4.53
4.86
4.45
4.45
4.47
4.77
4.92
4.61
4.60
4.54

0.96
0.97
0.96
0.75

Jumla
h
4.43
4.52
4.51
4.23

Skor kecepatan smash
7
7
6
5

1.00
0.98
0.85
0.89

1.02
0.65
0.88
1.01

0.71
0.94
1.00
0.70

0.74
0.98
0.82
0.88

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Govinda
1 1 0
Mahmud
`1 2 1
Moh. Arfan
3 1 1
Albar
2 2 2
Moh. Fadlan
3 1 1
Bagus
1 2 3
Andre W.
1 2 2
Hendri
2 2 1
Daniel
2 2 1
Deni
1 0 2
Rizki
2 1 1
David S.
1 0 2
Ade maulana
1 2 2
Moh. Tegar
0 1 2
Moh. Ade S.
2 1 0
Slamet
3 1 1
ANALISIS DESKRIPTIF DATA

2
1
0
1
0
1
1
1
0
1
2
3
2
2
2
0

0
1
2
0
1
0
0
0
1
0
2
1
1
1
2
1

4
6
7
7
6
7
6
6
6
4
8
7
8
6
7
6

1.00
0.80
0.87
0.81
0.82
1.08
1.02
0.96
1.01
0.88
1.01
0.94
1.02
1.01
1.02
1.00

0.81
0.88
1.05
0.87
1.05
0.99
0.89
0.87
1.02
1.03
0.90
0.80
1.12
0.91
0.85
0.92

1.00
0.89
0.95
1.05
0.87
0.76
0.75
1.09
0.87
0.69
0.86
1.05
1.00
0.90
1.12
0.83

0.94
0.91
0.85
0.99
0.93
1.03
1.00
0.80
1.10
0.87
0.84
1.07
0.88
1.05
0.80
1.08

0.68
0.89
0.78
0.89
0.71
0.84
0.97
1.01
1.15
0.79
0.65
0.86
0.79
1.00
0.89
0.90

Tabel 1. Data mentah kemampuan smash bola voli kelompok latihan squat jump
Kelompok latihan
squat jump
Tes awal skor smash
Tes awal kecepatan smash
Tes akhir skor smash
Tes akhir kecepatan smash
Sumber: Data tahun 2012

N
20
20

Mean
4.85
4.94
7.15
4.58

Std. Deviation
1.31
0.23
2.15
0.20

Variance
1.71
0.05
4.66
0.04

Setelah data mentah kemampuan smash diketahui, selanjutnya menggabungkan
jumlah skor smash dan jumlah kecepatan smash dengan menggunakan pendekatan statistik
dengan teknik T-Score yaitu mengubah data skor mentah menjadi data skor yang sudah
dibakukan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Hasil analisis deskriptif data T-Score kemampuan smash bola voli pada kelompok
latihan squat jump
Kelompok latihan
squat jump
N
Tes awal
20
Tes akhir
20
Sumber: Data tahun 2012

Mean
100.10
191.11

Std. Deviation
13.65
21.74

Variance
186.56
472.91

Tabel 2 di atas menunjukkan penghitungan rata-rata, simpangan baku dan varians skor
tes awal dan tes akhir kemampuan smash bola voli pada kelompok latihan squat jump. Pada
kelompok latihan squat jump skor tes awal diperoleh rata-rata sebesar 100,10, simpangan

4.43
4.37
4.50
4.61
4.38
4.70
4.63
4.73
5.15
4.26
4.33
4.72
4.81
4.87
4.68
4.73

baku 13,65 dan varians 186,56. Sedangkan pada skor tes akhir kelompok latihan squat jump
diperoleh rata-rata sebesar 191.11, simpangan baku 21,74 dan varians 472,91.
Tabel 3. Data mentah kemampuan smash bola voli kelompok latihan skipping rope
Kelompok latihan
Skipping rope
N
Mean
Std. Deviation Variance
Tes awal skor smash
4.95
1.27
1.62
20
Tes awal kecepatan smash
4.92
0.32
0.11
Tes akhir skor smash
7.70
1.49
2.22
20
Tes akhir kecepatan smash
4.53
0.31
0.09
Sumber: Data tahun 2012
Setelah data mentah kemampuan smash diketahui, selanjutnya menggabungkan
jumlah skor smash dan jumlah kecepatan smash dengan menggunakan pendekatan statistik
dengan teknik T-Score yaitu mengubah data skor mentah menjadi data skor yang sudah
dibakukan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Hasil analisis deskriptif data T-Score kemampuan smash bola voli pada kelompok
latihan skipping rope
Kelompok latihan
Skipping rope
N
Mean
Std. Deviation Variance
Tes awal
20
100.19
13.64
186.29
Tes akhir
20
202.55
16.56
274.28
Sumber: Data tahun 2012
Tabel 4 di atas menunjukkan penghitungan rata-rata, simpangan baku dan varians skor
tes awal dan tes akhir kemampuan smash bola voli pada kelompok latihan skipping rope.
Pada kelompok latihan skipping rope skor tes awal diperoleh rata-rata sebesar 100,19,
simpangan baku 13,64 dan varians 186,29. Sedangkan pada skor tes akhir kelompok latihan
skipping rope diperoleh rata-rata sebesar 202,55, simpangan baku 16,56 dan varians 274,28.
Tabel 5. Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Kedua Kelompok
Kelompok

Lo tes awal

Lo tes akhir

L tabel

Kesimpulan

Latihan squat jump

0,051

0,200

1,90

Normal

Latihan skipping
rope

0,200

0,200

1,90

Normal

Berdasarkan Tabel 5 tersebut di atas dapat diketahui bahwa Nilai L dari daftar = 1.90.
Nilai Lo tes awal kelompok latihan squat jump = 0.051 dan tes akhir = 0.200. Sedangkan nilai
Lo tes awal latihan skipping rope = 0.200 dan tes akhir = 0.200. Kriteria pengujiannya adalah:
tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel.
Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima. Dengan demikian data kedua kelompok sampel,
baik data tes awal maupun tes akhir berdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis
penelitian menggunakan pendekatan parametrik.

Tabel 6. Hasil pengujian homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) Kedua Kelompok
Kelompok

F hitung
awal

F hitung
akhir

F tabel

Kesimpulan

Latihan squat jump
dan latihan
skipping rope

1,001

1,724

2,16

Homogen

Kriteria pengujian homogenitas tersebut adalah terima hipotesis Ho jika, F (1-α)(n-1)
< F < F ½ α (n1 - 1, n2 - 1) dan tolak Ho jika, F > F ½ α (V1, V2). Atas dasar hasil pengujian
kesamaan dua variansi pada Tabel 4 di atas, diketahui bahwa hasil F-hitung awal = 1,001 dan
F-hitung akhir = 1,724 yang lebih kecil dari F-tabel = 2,16 pada dk = (19,19) dengan taraf
nyata α = 0,05. Kesimpulan dari hasil pengujian kesamaan dua variansi adalah kedua
kelompok sampel homogen.
Tabel 7. Hasil penghitungan dan uji signifikansi kemampuan smash bola voli kedua
kelompok
Kelompok

t-hitung

Latihan squat jump
Latihan skipping rope

18,174
31,251

t-tabel
(0.975:38)
2,021
2,021

Signifikansi
Signifikan
Signifikan

Penghitungan dan uji signifikansi kemampuan smash bola voli kedua kelompok
sampel dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi kesamaan dua rata-rata uji dua pihak
yaitu uji t. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa t hitung kelompok latihan squat
jump = 18,174 yang lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α
= 0,05 dengan dk (n1 + n2 – 2) = 38, harga t (0,975) dari daftar distribusi t diperoleh 2,021.
Kriteria pengujian adalah, terima Ho jika -t1–½α < t < t1– ½α. Maka t hitung berada pada daerah
penolakan Ho, jadi Ho ditolak. Kesimpulannya adalah latihan squat jump memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan smash bola voli siswa. Sedangkan dari hasil

pengujian kedua diperoleh t hitung latihan skipping rope = 31,251 yang lebih besar dari ttabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk (n 1 + n2 – 2) = 38,
harga t (0,975) dari daftar distribusi t diperoleh 2,021. Kriteria pengujian adalah, terima H o
jika -t1–½α < t < t1– ½α. Maka t hitung berada pada daerah penerimaan H o, jadi Ho diterima.
Kesimpulannya adalah latihan skipping rope memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan smash bola voli siswa.

Tabel 8. Hasil penghitungan dan uji signifikansi perbedaan kemampuan smash bola voli
kedua kelompok

Kelompok

S

t-hitung

t-tabel
(0.95:38)

Signifikansi

1,871

1,743

Signifikan

X
Latihan squat jump

Latihan skipping
rope

191.11

202,55

21,74

16,56

Pada hasil pengujian kedua untuk kelompok latihan squat jump dan latihan skipping
rope diperoleh t hitung = 1,871 lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf
signifikansi α = 0,05 dengan dk (n1 + n2 – 2) = 38, harga t (0,975) dari daftar distribusi t
diperoleh 1,743. Kriteria pengujian adalah, terima Ho jika -t1–½ α < t < t1– ½ α. Maka t hitung
berada pada daerah penerimaan Ho, jadi Ho diterima. Kesimpulannya adalah terdapat
perbedaan kemampuan smash bola voli yang signifikan antara kelompok latihan squat jump
dengan latihan skipping rope. Dalam hal ini, latihan skipping rope memberikan pengaruh
yang lebih baik terhadap kemampuan smash bola voli dibanding dengan latihan squat jump.
Begitu pula dengan perbedaan rata-rata dari kedua latihan tersebut.
PEMBAHASAN
1. Pembahasan hasil latihan squat jump terhadap kemampuan smash bola voli pada
siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri
Ada pengaruh yang signifikan latihan squat jump terhadap kemampuan smash bola
voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Terbukti bahwa
nilai tobesrvasi lebih besar dari nilai ttabel  0,05 atau pada taraf signifikan 95%, di samping itu
nilai rata-rata tes akhir lebih besar dari nilai rata-rata tes awal.
Dapat diuraikan bahwa salah satu kemampuan fisik yang diperlukan dalam cabang
olahraga bola voli adalah kemampuan power otot tungkai. Power otot tungkai diperlukan

dalam melakukan semua gerakan teknik dalam permainan bola voli. Salah satu latihan yang
dipersyaratkan untuk digunakan dalam meningkatkan power otot tungkai adalah dengan
melakukan latihan squat jump.
Latihan squat jump merupakan latihan pliometrik untuk melatih tubuh bagian bawah.
Latihan ini menargetkan otot paha depan, paha belakang dan betis. Latihan ini tidak
memerlukan peralatan ekstra, bisa dilakukan di mana saja. Yang unik dari latihan ini karena
betis ikut bekerja mendorong ujung kaki di awal melompat.
Squat jump merupakan bentuk latihan untuk melatih dan meningkatkan komponen
daya tahan kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai. Oleh Rodecliff dan Forentinos
(1985:54) tentang latihan squat jump, mengemukakan bahwa latihan squat jump dimulai
dengan posisi tegak lurus dengan kaki ditempatkan selebar bahu, sambungkan jari-jari tangan
dan tempatkan telapak tangan ke belakang kepala, gerakan ini menekan lutut dan pangkal
paha. Adapun rangkaian gerakan dan dimulai dengan tekanan ke bawah secara cepat dengan
posisi setengah jongkok. Dengan segera bergerak ke bawah dan dengan cepat melompat ke
atas sama tingginya kemungkinan dengan pendaratan dengan posisi setengah jongkok.
Karakteristik gerakan squat jump hampir menyerupai gerakan awal melakukan smash
yaitu, pada saat melakukan tolakan untuk meloncat, dan mendarat kembali setelah memukul
bola.
Yang nampak kelihatan pada efek latihan squat jump pada siswa adalah siswa
mendapatkan daya tahan kekuatan otot tungkai dan power dalam penguasaan teknik dasar
pada olahraga bola voli, yaitu melakukan loncatan dengan baik pada saat ingin melakukan
smash bola voli.
Dengan melakukan latihan squat jump yang berkesinambungan dalam suatu program
latihan yang dilaksanakan selama dua bulan maka terdapat peningkatkan daya tahan kekuatan
otot tungkai dan power. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Roji (2004:100),
bahwa “latihan squat jump” adalah gerak melompat ke atas sehingga kedua kaki lurus dan
saat turun kedua lutut agak ditekuk dengan posisi pinggul hanya sedikit diturunkan, dimulai
dengan posisi tegak lurus dengan kaki ditempatkan selebar bahu, sambungkan jari-jari tangan
dan tempatkan telapak tangan ke belakang kepala, dengan segera bergerak ke bawah dan
dengan cepat melompat ke atas sama tingginya kemungkinan dengan pendaratan dengan
posisi setengah jongkok, gerakan ini menekan lutut dan pangkal paha. Manfaatnya untuk
meningkatkan daya tahan kekuatan otot tungkai dan power tungkai pada saat melakukan
smash bola voli.
Dengan demikian implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya melatih power otot
tungkai dengan latihan squat jump untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan smash
bola voli. Hal ini akan menjadi berarti apabila latihan squat jump ini diberikan secara
berkesinambungan dalam suatu program latihan. Hal ini berarti latihan squat jump
merupakan unsur yang penting dan perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam
meningkatkan kemampuan smash dalam permainan bola voli.
B. Pembahasan hasil latihan skipping rope terhadap kemampuan smash bola voli pada
siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri
Ada pengaruh yang signifikan latihan skipping rope terhadap kemampuan smash bola
voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Terbukti bahwa

nilai tobesrvasi lebih besar dari nilai ttabel  0,05 atau pada taraf signifikan 95%, di samping itu
nilai rata-rata tes akhir lebih besar dari nilai rata-rata tes awal.
Dapat diuraikan bahwa latihan skipping rope memberikan pengaruh yang positif
dalam mengembangkan kemampuan smash bola voli. Latihan skipping rope dalam
mengembangkan kemampuan smash lebih menarik dilakukan oleh siswa karena adanya alat
khusus yang digunakan dan dalam pelaksanaannya ada kesesuaian irama antara lompatan dan
alat yang digunakan (tali skipping), sehingga lompatan menjadi teratur, baik dari ketinggian
melompat dan pendaratannya.
Jika diamati antara latihan skipping rope dengan pelaksanaan smash secara seksama,
adalah adanya kesesuaian gerakan pada saat melakukan tumpuan untuk membuat sudut
gerakan yang tepat sebelum membuat lompatan, dengan demikian latihan skiping rope di
samping mengembangkan power otot tungkai juga ada pengembangan koordinasi yang tepat
pada saat melakukan lompatan. Dan ini hampir meyerupai pada saat melakukan smash, yaitu
adanya timing yang tepat untuk melompat sebelum melakukan smash.
Yang nampak kelihatan pada efek latihan skipping rope pada siswa adalah siswa
mendapatkan daya tahan kekuatan otot tungkai, power, dan timing yang lebih efektif dan
efisien dalam melakukan salah satu teknik dasar pada olahraga bola voli.
Dengan melihat pola gerakan tersebut maka latihan skipping rope merupakan faktor
yang menunjang pada saat melakukan smash bola voli. Artinya pengarahan gaya dan tenaga
pada saat melakukan smash lebih efektif dan efisien, orang yang terlatih otot tungkainya lebih
baik dibandingkan dengan orang yang memiliki kekuatan otot tungkai yang kurang, sehingga
besarnya tenaga yang dilepaskan pada saat melakukan smash lebih kecil dibandingkan orang
yang tidak memiliki otot tungkai yang kuat.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh ........ (ahli yg ada dibab 2)....
bahwa latihan skipping rope adalah memegang kedua ujung tali kemudian mengayunkannya
melewati kepala dan kaki sambiI melompatinya.
Dengan demikian implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya melatih power otot
tungkai dengan latihan skipping rope untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan
smah bola voli. Hal ini sejalan dengan pendapat Harsono, (1988:119) yang mengatakan
bahwa, “Power adalah force kali velocity, di mana force sepadan dengan kekuatan dan
velocity sepadan dengan speed”. Perpaduan antara kekuatan dan kecepatan menghasilkan
tenaga atau force yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Oleh sebab itu
daya ledak dinyatakan sebagai kerja yang dilakukan per unit waktu, sehingga secara
fungsional terdapat hubungan antara daya, energi dan kerja. Energi atau tenaga yaitu
kemampuan melakukan kerja dan kerja adalah pemakaian kekuatan atau force melalui jarak
tertentu. Sedangkan daya adalah kerja maksimal per unit waktu atau daya sama dengan
force kali kecepatan.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa latihan skipping rope dapat
meningkatkan power atau daya ledak yaitu perpaduan unsur kekuatan dan kecepatan secara
stimultan. Maksudnya dalam meningkatkan daya ledak kedua unsur fisik kekuatan dan
kecepatan diberikan secara bersamaan. Dengan cara demikian tentunya menggunakan
pembebanan sedang yang memberikan pengaruh terhadap nilai dinamis. Menurut Lutan
(1988:36) bahwa, “Latihan kekuatan dan kecepatan secara bersamaan diberikan dengan
pembebanan sedang. Latihan kekuatan dan kecepatan secara bersamaan ini memberikan

pengaruh yang lebih baik terhadap nilai dinamis jika dibandingkan dengan latihan kekuatan
saja”.
C. Pembahasan hasil antara latihan squat jump dan latihan skipping rope terhadap
kemampuan smash bola voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri
Terdapat perbedaan yang nyata antara pengaruh latihan squat jump dan latihan
skipping rope terhadap kemampuan smash bola voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2
Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Terbukti bahwa nilai t obesrvasi lebih besar dari nilai ttabel 
0,05 atau pada taraf signifikan 95%.
Dapat diuraikan bahwa hasil penelitian antara latihan squat jump dan latihan skipping
rope sama-sama memberikan pengaruh yang nyata terhadap kemampuan smash bola voli,
yang membedakan hanya dari segi pelaksanaannya saja, terutama pada latihan skipping rope,
di samping melatih daya tahan kekuatan otot tungkai dan power, ada peningkatan pada
koordinasi yang tepat, yaitu adanya kesesuaian alat yang digunakan (tali skipping) dengan
irama pada saat melompat, artinya antara lompatan dan ayunan tali skipping harus seirama,
untuk memudahkan pelaksanaan gerakan yang dibuat.
Yang nampak diawal-awal latihan skipping rope, siswa masih harus beradaptasi
dengan alat latihan yang digunakan, sehingga banyak siswa mendapatkan kesulitan dalam
melakukan latihan skipping rope, dibandingkan dengan latihan squat jump siswa begitu
mudah beradaptasi karena tidak menggunakan alat sehingga tidak mendapatkan kesulitan
pada saat melakukannya. Meskipun terdapat perbedaan yang nyata pengaruh dari kedua
bentuk latihan yang dieksperimenkan terhadap kemampuan melakukan smash, namun secara
analisis gerakan kedua bentuk latihan dalam penelitian ini adalah ketinggian lompatan yang
dihasilkan dan irama gerakan yang dilakukan oleh siswa pada saat latihan.
Pada latihan squat jump siswa melompat keatas secara berulang-ulang tanpa
menggunakan media, sehingga kadangkala yang nampak adalah variasi ketinggian lompatan
yang berbeda-beda. Diawal-awal latihan lompatan siswa bisa maksimal tapi setelah beberapa
menit selanjutnya menjadi terbatas. Begitu juga irama gerakan pada saat melompat juga ikut
mempengaruhi, karena siswa hanya fokus pada waktu yang tersedia dan melupakan irama
gerakan pada saat melompat (tidak terkontrol).
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa siswa yang selama ini belum pernah
menerima atau melakukan program latihan yang berkesinambungan selama 2 bulan secara
teratur dan berkesinambungan dan terprogram sangat mempengaruhi hasil kemampuan
lompatannya pada saat melakukan smash.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasannya maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Latihan squat jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
smash bola voli pada siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten
Kediri.

2. Latihan skipping rope memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
smash bola voli siswa SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok latihan squat jump
dengan latihan skipping rope terhadap kemampuan smash bola voli siswa SD
Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Latihan skiping rope labih
baik dibandingkan dengan latihan squat jump dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan smash pada permainan bola voli.
B. Saran
Dengan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka saran-saran yang diberikan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan smash bola voli siswa di SD Gempolan 1 dan 2
Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri perlu diberikan latihan skipping rope dalam
aktivitas kesehariannya.
2. Supaya pembinaan bola voli siswa di SD Gempolan 1 dan 2 Kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri dapat mencapai hasil yang maksimal maka perlu disarankan kepada
pihak sekolah untuk menyiapkan sarana dan prasarana berolahraga siswa terutama
yang mendukung pelaksanaan aktifitas siswa dalam bergerak dan mengeksplorasikan
bakat dan minat bola volinya.
3. Agar kiranya hasil penelitian ini menjadi acuan bagi pembinaan bola voli siswa,
terutama perbaikan dalam hal proses belajar-mengajar/berlatih terhadap peningkatan
kemampuan smash di SD Gempolan 1 dan 2 Kecamat