SISTEM PENDIDIKAN DAN PERSPEKTIF TEORI S

SISTEM PENDIDIKAN DAN
PERSPEKTIF TEORI SOSIAL

CHOIRU UMATIN

Tipe Sistem Pendidikan
2

Menurut Collins dan Sunu, tiga tipe
dasar pendidikan yang ditemukan
diseluruh masyarakat dunia, yakni:
1. Pendidikan dalam ketrampilan praktis
2. Pendidikan untuk keanggotaan
kelompok status, dan
3. Pendidikan birokratis

3

Ciri-ciri utama dari teori pendidikan
sebagai “nation building”:
1.


2.

3.

Sistem pendidikan massal yang menjadi
universal, memiliki standar, dan sangat
rasional
Sistem pendidikan massal modern yang
sangat melembaga pada tingkat dunia
Sistem pendidikan massal yang secara
khusus diarahkan kepada sosialisasi individu
sebagai satuan sosial primer

Peran sosial guru di sekolah
4

1.
2.
3.


Guru sebagai guru
Guru sebagai orang tua
Guru sebagai teman sejawat

Peran Guru menurut Ki Hajar
Dewantara
5







Ing ngarso sung tulodho (didepan harus memberikan
contoh yang baik untuk tujuan pendidikan)
Ing madyo mangun karso (ditengah tengah guru
harus bisa membangkitkan semangat siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan)

Tut Wuri Handayani (guru dari belakang memberi
motivasi siswa supaya mampu menggapai tujuan
pendidikan dengan baik)

Hubungan guru dengan personil
sekolah dan masyarakat
6







Hubungan guru dengan kepala sekolah
Hubungan guru dengan siswa
Hubungan guru dengan orang tua/ komite sekolah
Hubungan guru dengan masyarakat

Perspektif sosial tentang sistem

pendidikan
7



Teori fungsionalis
Sifat pendidikan dan ekspansinya sebagai akibat dari adanya
persyaratan fungsional suatu masyarakat industri khususnya
persyaratan yang timbul dari perubahan industri dan ekonomi
Prinsip utama teori fungsionalis:
 Persyaratan pendidikan dari pekerjaan terus meningkat
 Pendidikan formal melalui pelatihan untuk mendapatkan
pekerjaan dengan ketrampilan yang lebih tinggi
 Persyaratan pendidikan untuk bekerja terus meningkat
Pendidkan senantiasa fungsional bagi masyarakatnya untuk
membekali diri, menyiapkan siswa, dan membentuk karakter
siswa menjadi lebih baik dan berkualitas.

Fundamentalisme
8









Fundamentalisme merupakan suatu paham yang
mempercayai sistem keyakinan yang bersifat mutlak
dan tertutup.
Fundamentalisme berarti kembali ke dasar/pelajaran
awal dengan segala nilai, falsafah dan tindakan
bahkan konteks
Adanya kelompok yang berorientasi lebih menutup diri
dan yang biasa atau kaum supernasionalis etnosentris
Adanya kelompok yang lebih mementingkan
kepentingan sosial atau altruistik

liberalisme

9





1.

2.

Sudut pandang yang menganggap bahwa kita harus segera
melakukan perombakan berskala besar terhadap tatanan
politik dan pendidikan sebagai cara untuk memajukan
kebebasan kebebasan individu dan mempromosikan
perwujudan potensi diri semaksimal mungkin
Pandangan liberalis memandang hubungan antara sekolah
dan masyarakat
Yang bersifat psikologis pada puncaknya dikondisikan oleh
yang sosial
Tidak ada budaya yang benar benar terbuka dan kritis

yang dapat menjadi model sahih bagi pencarian
kecerdasan praktis yang terlatih yang dipandang sebagai
sasaran sosial kolektif

Konservatisme
10





Posisi yang mendukung ketaatan pada
lembaga-lembaga dan proses proses
budaya yang sudah teruji oleh waktu
didampingi dengan rasa hormat mendalam
terhadap hukum dan tatanan sebagai
landasan perubahan sosial yang konstruktif
Sasaran utama sekolah adalah pelestarian
dan penerusan pola sosial serta tradisitradisi yang sudah mapan


Dua alasan diadakannya sekolah menurut
kaum konservatif
11





Untuk mendorong penghargaan dan
pemahaman lembaga-lembaga, tradisi,
proses budaya yang telah teruji waktu,
serta penghormatan yang mendalam
terhadap hukum dan tatanan.
Untuk menanamkan informasi serta
keperluan informasi yang diperlukan
supaya berhasil didalam tatanan sosial
yang ada

Konservatisme memandang siswa
12










Siswa memerlukan bimbingan yang ketat serta
pengarahan yang jelas
Kesamaan individual lebih penting daripada
perbedaannya terkait menetapkan kebijakan
yang tetap
Anak secara moral setara dan mereka memiliki
kesempatan setara untuk mengejar sejumlah
ganjaran yang terbatas jumlahnya
Seorang anak pada dasarnya menentukan
nasibnya sendiri


Anarkisme
13



Pandangan yang menentang seluruh
kekangan kelembagaan terhadap
kebebasan manusia sebagai jalan
untuk mewujudkan sepenuh-penuhnya
potensi manusia yang telah
dibebaskan

Hal-hal yang mendasari anarkisme
pendidikan
14



Individu secara deskriptif berada dibawah
masyarakat karena individu ditentukan oleh

keanggotaan sosialnya. Tetapi individu secara
perspektif mempunyai kedudukan lebihtinggi
daripada masyarakat dan ia menjadi benar
benar manusia serta mencapai perwujudan
diri hanya ketika ia melampaui perintah atau
keharusan masyarakat terorganisir itu secara
menyeluruh

Anarkisme pendidikan membedakan
pendidikan dan sekolah
15






Pendidikan merupakan proses yang harus ada
untuk belajar melalui pengalaman sosial alamiah
manusia sendiri.
Sekolah salah satu corak pendidikan yang
sekaligus merupakan kaki tangan negara otoriter.
Negara dan persekolahan tidak memberikan
pendidikan yang sejati dan mengutamakan
pelatihan

16