FORMULASI STRATEGI DAN STRATEGI KORPORAS

FORMULASI STRATEGI
DAN STRATEGI
KORPORASI

Buku : Manajemen Stratejik
Oleh:
DR. JOHANNES, S.E., M.Si

STRATEGI






Korporasi ataupun perusahaan harus menyusun
strategi guna memastikan bahwa ke depan
perusahaan masih tetap dapat bertahan dan
berkembang.
Strategi menjadi bagian yang harus disiapkan
sedini mungkin dan dilaksanakan sedemikian

rupa hingga dapat menjamin keberlanjutan
korporasi ataupun perusahaan.
Strategi disusun untuk dapat memberikan
jaminan bahwa organisasi dapat berjalan dalam
satu rancangan yang sudah diprediksikan.

Strategi dapat dibedakan dalam 3 hal






Firm’s directional strategy. Orientasi umum
perusahaan menyangkut pertumbuhan,
stabilitas, atau pengurangan
Firm’s portfolio strategy. Pasar dimana barang
dan jasa perusahaan harus bersaing terhadap
yang lain.
Firm’s parenting strategy. Manajemen

perusahaan harus berkoordinasi dalam
aktivitas, mentransfer sumberdaya, dan
mengolah kecakapan di antara produk lini dan
unit bisnis perusahaan.

Strategi perusahaan pada dasarnya
berkaitan dengan;






penentuan arah perusahaan di masa yang
akan datang - bilamana perusahaannya relatif
kecil
bila perusahaan multinasional - maka strategi
perusahaan juga berkaitan dengan upaya
penentuan, perubahan dan pengembangan lini
produk korporasi.

bagaimana mengatur aliran dana yang
dibutuhkan untuk mendukung seluruh kegiatan
yang akan dilaksanakan.

Directional strategy
berfungsi untuk memberikan pengarahan
kepada perusahaan secara menyeluruh.
 dapat berupa;
perluasan,
pemotongan atau status quo tanpa
melakukan perubahan apapun juga
termasuk strategi
konsentrasi pada industri yang telah ada
dan mendiversifikasi kepada industri lain.








Strategi Pertumbuhan






Dirancang untuk meningkatkan penjualan,
pertumbuhan aset, keuntungan, atau
kombinasinya.
Pada umumnya ada dua persyaratan untuk
pemanfaatan strategi ini:

perusahaan mengalami permintaan
besar pasar.
Perusahaan yang memiliki kesempatan
maju, promosi dan pekerjaan yang
menarik cenderung meningkatkan
investasi ataupun pertumbuhan.


Untuk melakukan strategi pertumbuhan
perusahaan akan menempuh strategi luas;






Merger adalah tindakan satu atau lebih perusahaan
yang saling mempertukarkan saham akan tetapi
pada akhirnya saham hanya dimiliki satu
perusahaan.
Akuisisi maksudnya bahwa satu perusahaan
membeli perusahaan lainnya dan menjalankan
operasi atas nama perusahaan itu sendiri.
Aliansi dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan
dalam mewujudkan strategi nyata untuk mencapai
sasaran tertentu yang memberikan keuntungan
bersama.


Dua strategi pertumbuhan secara
operasional ;




Konsentrasi – Strategi ini dilakukan
perusahaan dengan fokus kepada lini produk
yang memberikan hasil atau penerimaan
yang besar.
Diversifikasi – Perusahaan yang telah
melakukan konsentrasi dan mencapai
kematangan pada akhirnya harus memikirkan
strategi lain guna dapat berkembang lagi.
Perusahaan seperti ini tidak mempunyai
pilihan kecuali melakukan diversifikasi
terhadap jenis produk lain.

Konsentrasi –





Strategi Pertumbuhan Vertikal (vertical
integration) mempunyai bentuk forward
integration dan backward integration
Pertumbuhan Horizontal; perusahaan
yang sedang tumbuh dapat
memperluas pasar atau produksi ke
berbagai wilayah atau negara

Diversifikasi 



Concentric (related) Diversifications – Perusahaan
berada pada kondisi daya saing yang kuat, akan
tetapi ketertarikan pasar terhadap produknya rendah
- diversifikasi terhadap barang dan jasa yang

responsif pasar dengan mengandalkan
pengalamannya berupa pengetahuan produksi,
kemampuan manufaktur, dan strategi pemasaran.
Conglomerate (Unrelated) Diversifications –
Perusahaan menyadari bahwa industri yang
dijalaninya tidak menarik lagi sementara kemampuan
manufakturnya dapat ditransfer ke produk lain,
sehingga industri demikian melakukan diversifikasi ke
produk lain.

Integrasi mempunyai bentuk:






Full integration. Dengan bentuk ini perusahaan pemasok
misalnya mengendalikan seluruh distributor. Biasanya cara ini
dilakukan oleh perusahaan yang cukup besar dan dominan

terhadap distributornya.
Taper Integration. Sebagai pemasok, perusahaan membeli input
sebagian dari perusahaan lain, kemudian menyalurkan produk
baik melalui distributor miliknya juga melalui distributor
perusahaan lain.
Quasi Integration. Perusahaan tidak menyediakan bahan dari
perusahaan yang berintegrasi dengannya, akan tetapi
mengadakan dari perusahaan lain yang tetap masih bisa
dikendalikan.

Stabilitas
Strategi stabilitas sering dianggap sebagai pilihan suatu perusahaan yang
tidak memiliki strategi, karena memang lebih memilih tidak melakukan
apa-apa pada kondisi bisnis tertentu.







Pause/proceed with caution. Korporasi hanya
melakukan perubahan kecil saja yang kurang
berarti dan tidak menunjukkan apapun sebagai
indikasi adanya pertumbuhan. Sampai ada
perubahan lingkungan makro barulah korporasi
memutuskan perubahan apa yang ditentukan agar
perusahaan dapat tumbuh.
No change. - perusahaan dengan tidak
melakukan apapun, korporasi hanya melanjutkan
apa yang telah dipilih dalam menyongsong masa
depan perusahaan.
Profit strategies. - perubahan strategi,
kalaupun ada tindakan bersifat “artifisial”,
yaitu ditekankan kepada upaya memperoleh
keuntungan dari apa yang telah dialami
perusahaan.

Pengurangan
Perusahaan mempunyai kelemahan pada
seluruh atau sebagian produk lini dan

dampaknya buruk bagi kinerja perusahaan,
penjualan turun dan keuntungan berganti
menjadi kerugian.








Turnaround. - program efisiensi terhadap bidang perusahaan
yang belum menghadapi persoalan serius. .
Captive Company Strategy. - mencari captive firms
(perusahaan yang mau membeli) dan memberi jaminan
tentang keberlanjutan perusahaan di mata pelanggan
khususnya.
Selling out. - berada pada kondisi payah dan hanya tersedia
alternatif menjual saja.
Bankruptcy. - tidak mempunyai alternatif lagi, seluruh yang
alternatif yang ada tidak disuka sehingga lebih baik secara
legal menyatakan diri bangkrut.
Liquidation. Selain bangkrut, perusahaan masih dapat
melikuidasi diri menjadi perusahaan lain.

Strategi Korporasi: Pilihan
Memasuki Pasar Internasional
















Exporting. Perusahaan menjual produknya ke negara lain dan menjalankan fungsi
perdagangan internasional mulai dari pengapalan, pembayaran dan hal terkait
lainnya.
Licensing. Perusahaan dapat menyerahkan hak penjualan atau produksi satu jenis
atau lebih produk kepada perusahaan lain (licensee).
Franchising. Satu perusahaan (franchiser) dapat memberikan haknya kepada
perusahaan lain (nama perusahaan, metode operasi dan lain-lain) dimana
perusahaan penerima hak ini membayar kewajiban.
Joint Ventures. Perusahaan berpatner dengan perusahaan di negara lain dan
memperkenankannya ambil bagian dalam melakukan bisnis - dapat dilakukan dengan
memberikan tenaga ahli, modal dll
Acquisitions. Satu perusahaan yang sedang berkembang dapat membeli
perusahaan di negara lain. - perusahaan dapat bertindak lebih sinergik, sebagai
komplemen dalam lini produk maupun distributor.
Green-Field Development. Perusahaan membangun sendiri perusahaan
distribusinya di tempat lain walau biayanya mahal.
Production Sharing. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja terlatih bekerjasama
dengan perusahaan di tempat lain yang biasanya ditandai oleh biaya produksi murah.
Turnkey Operations. Perusahaan membangun fasilitas pabrik biasanya di tempat
lain dengan perjanjian akan mendapat upah.
BOT Concept (build, operate, transfer). Sebagai perluasan dari model Turnkey,
perusahaan membangun pabrik di suatu negara, kemudian mengoperasikannya
sampai periode tertentu sehingga mendapat pengembalian yang diharapkan; dapat
menutup investasi dan keuntungan yang diharapkan.
Management Contracts. Perusahaan menyerahkan sejumlah tenaga manajemen
puncak kepada suatu negara untuk menangani pembangunan fasilitas.

Analisis Portofolio
1.

2.

Berapa banyak waktu dan uang yang harus
dibelanjakan untuk produk terbaik sehingga
mampu menjamin bahwa perusahaan akan
terus mendatangkan keuntungan,
Berapa banyak waktu dan uang yang harus
dibelanjakan sehingga didapat produk
dengan biaya yang minimal, yang umumnya
tidak mendatangkan keberhasilan.

Analisis Portofolio




Pendekatan Boston
Pendekatan General Electric (GE)
Persoalan Pendekatan Matriks

Keuntungan menggunakan Analisis
Portfolio :








Mendorong manajemen puncak untuk
melakukan analisis terhadap seluruh
perusahaan secara individu.
Mendorong penggunaan data untuk
mendukung penilaian.
Memunculkan isu arus kas dalam melakukan
perluasan dan pertumbuhan.
Dapat ditunjukkan dengan kondisi grafik.

Kelemahan menggunakan Analisis
Portfolio :








Tidak gampang untuk mendefinisikan pangsa
pasar.
Menggunakan strategi yang akhirnya dapat
menghilangkan kesempatan mungkin tidak praktis.
Menggunakan analisis saintifik, kenyataannya ada
penilaian yang didasarkan kepada penilaian
individu.
Tidak ada jaminan apabila telah menggunakan
strategi yang direkomendasikan akan
mendatangkan keuntungan pada perusahaan.

Analisis Portofolio Internasional
Perusahaan dapat mempertimbangkan dua hal:
 Daya tarik negara: mulai dari besarnya pasar,
tingkat pertumbuhan, arah dan bentuk
Peraturan Pemerintah dan faktor politik.
 Kekuatan daya saing; terdiri dari pangsa
pasar, kesesuaian produk, kontribusi marjin
dan dukungan pasar.

Analisis Portofolio Internasional




Corporate Parenting - Memandang perusahaan dalam
ukuran sumberdaya dan kemampuannya selain dapat
digunakan untuk membangun kesinergian nilai antar unit
bisnis juga dapat mensinergikan perusahaan antar unit.
Tiga langkah dalam menyusun matriks yang menggambarkan
corporate parenting :

Periksa seluruh unit bisnis dengan
mempertimbangkan faktor strategik.
2. Periksa seluruh unit bisnis dimana bidang
dapat diperbaiki.
Periksa seluruh unit seberapa sesuai dengan
strategi korporasi.
1.

3.

Strategi Fungsional dan Pilihan
Strategi






Functional Strategy: pendekatan bidang fungsional
untuk mencapai sasaran korporasi, bisnis dan
strategi dengan memaksimumkan produktivitas.
Kompetensi Inti (Core Competency): Suatu strategi
dimana perusahaan dapat mengerjakannya
melebihi, lebih baik dari pesaingnya merupakan
kunci kekuatan perusahaan. / kapabilitas inti.
Distinctive competencies: kompetensi inti korporasi
bagaimanapun harus memberikan yang terbaik
(superior) kepada pelanggan, sehingga sulit ditiru.

Kompetensi suatu perusahaan harus
dapat diuji oleh tiga hal berikut:






Customer value: memberikan kontribusi lebih kepada
persepsi nilai pelanggan. Artinya apa yang dihasilkan
perusahaan memberikan pengalaman lebih kepada
pelanggan dibanding dengan apa yang dihasilkan
oleh perusahaan lain (pesaingnya).
Competitor unique: Kompetensi perusahaan, cara
kerja, hasil kerjanya unik, sulit atau mungkin tidak
dapat ditiru oleh perusahaan pesaing.
Extendibility: Kompetensi perusahaan harus menjadi
sesuatu yang dapat digunakan untuk
mengembangkan barang dan jasa sesuai dengan
perkembangan waktu.

Datangnya Kompetensi
1.

2.
3.
4.

Asset endowment. Kompetensi yang diperoleh
karena diberikan atau diwariskan, seperti paten yang
datang dari penemu kemudian diberikan atau
diwariskan kepada perusahaan.
Acquired: Kompetensi yang disiapkan oleh
perusahaan lain bagi perusahaan.
Shared with another business unit. Kompetensi yang
diperoleh dari hasil sharing dengan perusahaan lain.
Built and accumulated: Kompetensi yang diperoleh
karena dikembangkan sendiri oleh sumberdaya.

Marketing Strategy




Strategi ini meliputi penentuan harga (pricing),
penjualan (selling) dan mendistribusikan
barang dan jasa (distributing a product).
Pengembangan strategi pemasaran meliputi:
Menguasai pangsa pasar yang telah ada melalui
pematangan pasar dan penetrasi pasar.
Mengembangkan pasar baru untuk produk-produk
yang telah ada.





Bila menggunakan pengembangan
produk perusahaan dapat melakukan
strategi berikut:




Develop new products for existing
markets. Pengembangan produk baru
untuk pasar yang telah ada.
Mengembangkan produk baru untuk
pasar baru.

Strategi pemasaran secara operasional juga berkaitan
dengan strategi promosi dan periklanan. Dalam
kaitan ini dikenal strategi berikut:




Push marketing strategy: Mengeluarkan
sejumlah uang relatif besar agar tetap
mendapat ruang di rak-rak pengecer.
Pull marketing strategy: Sejumlah dana
dikeluarkan melalui periklanan langsung
kepada pelanggan agar mereka tetap sadar
(aware) akan keberadaan barang dan jasa
perusahaan sehingga para pembeli selalu
bertanya.

Berkaitan dengan strategi pemasaran, perusahaan
juga dapat menerapkan strategi harga.




Skimming pricing; perusahaan menetapkan
harga yang tinggi untuk para pelanggan yang
makmur (skin the cream) dimana pesaing
untuk pelanggan jenis ini sedikit.
Penetration pricing. Sebaliknya perusahaan
menetapkan harga relatif rendah untuk dapat
memasuki wilayah pasar baru.

1. Strategi Keuangan
Strategi ini meliputi pemeriksaan dampak, implikasi terhadap
korporasi maupun SBU atas pilihan strategi dan
mengidentifikasi rangkaian tindakan yang terbaik.




Metode keuangan yang sedang trend adalah LBO (Leveraged
Buy Out). Perusahaan dibiayai utamanya dengan utang (dari
pihak ketiga) dimana hutang dibayar dari hasil operasi atau
penjualan aset perusahaan.
Cara lain yang dikenal dalam pembiayaan adalah
memperkenalkan Tracking Stock dimana perusahaan dengan
kondisi pertumbuhan yang tinggi dalam sektor yang populer di
pasar saham.

2. Strategi Penelitian dan
Pengembangan (R&D
Strategy)




Strategi ini berkaitan dengan inovasi
dan pengembangan dalam produk.
Proses pilihannya adalah apakah
menjadi pengikut atau pemimpin
terhadap teknologi.

3. Strategi Operasi




Berkaitan dengan pertimbangan bagaimana dan
dimana proses pengolahan produk dilakukan sehingga
dapat mengadopsi teknologi secara maksimum.
Ketika permintaan terhadap satu produk naik, maka
salah satu kemungkinan teknik produksi ini akan
digunakan adalah:
• Job shop : cukup dikerjakan oleh satu orang yang mempunyai
keahlian yang tinggi.
• Connected line batch flow : komponen terstandarisasi, masingmasing mesin yang digunakan seperti pada teknik pertama diatur
dalam urutan yang sama sehingga dapat menghasilkan produk
yang diinginkan.
• Flexible manufacturing system : Bagian-bagian produk dibagi-bagi
dalam satuan yang kemudian dikerjakan secara berkelompok.
• Dedicated transfer lines : Proses pengolahan dengan tingkat
otomatis yang tinggi dan mesin dengan teknologi tinggi dan hanya
sedikit menggunakan manusia.

4. Strategi Pembelian



Strategi ini berkaitan dengan ketentuan untuk
memperoleh bahan mentah, komponen dan pemasok.
Dalam pembelian barang dapat ditentukan salah satu
bentuk dasar pembelian berikut:
• Multiple sourcing. Perusahaan memesan dari banyak sumber.
Cara ini banyak dilakukan karena; (1) memaksa pemasok
bersaing untuk memperoleh pembeli penting, karenanya
mengurangi biaya, (2) apabila satu pemasok tidak dapat
memasok, yang lain bisa melakukannya sehingga perusahaan
tetap memperoleh pasokan.
• Sole sourcing. Sumber bahan baku perusahaan hanya berasal
dari satu perusahaan saja.
• Parallel sourcing. Sumber pasokan satu tetapi didukung oleh
yang lain

5. Strategi Logistik




Strategi ini meliputi pertimbangan akan arus
barang ke dalam dan keluar proses produksi.
Ada tiga bentuk trend yang dapat digunakan:
• Centralization. Sentralisasi meliputi kegiatan
memusatkan seluruh sumber persediaaan produk
perusahaan.
• Outsourcing. Satu model penyediaan produk yang
mengundang perusahaan lain untuk menyediakannya.
• Use of the Internet. Penggunaan internet yang dengan
massif dapat merubah dan meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan.

6. Strategi Sumberdaya Manusia





Isu yang berkembang dalam kaitannya dengan
sumberdaya manusia adalah:
Tenaga kerja dengan skill yang rendah
 Dibayar murah
 Tugas berulang-ulang
 Sering berpindah
Tenaga kerja dengan skill yang tinggi
 Dibayar mahal
 Terlatih
 Mandiri

7.




Strategi Sistem Informasi

Strategi sistem informasi menyangkut penggunaan teknologi kepada unit bisnis dengan keunggulan kompetitif.
Strategi Korporasi dan Fungsional.
Biasanya top manajemen dengan analisis yang tidak memadai harus menghindari berbagai strategi berikut:

1.

Follow the Leader. Mengikuti strategi orang lain mungkin tepat
dan mengasyikkan akan tetapi lupa menyadari kekuatan dan
kelemahan sendiri.
2.
Hit Another Home Run. Sukses dalam menghasilkan produk
pertama, kemudian mencari produk kedua dapat gagal karena
pelanggan tidak menghendakinya..
3.
Arms Race. Meningkatkan penjualan dengan mengeluarkan
biaya promosi mungkin kelihatannya berhasil meningkatkan
penjualan. Akan tetapi sering mengaburkan bahwa
sesungguhnya kenaikan adalah semu karena tidak sebanding
dengan iklan yang dikeluarkan.
4.
Do Everything. Perusahaan melihat setiap kesempatan akan
digunakan dan merasa kuat untuk menggunakan setiap
kesempatan, akhirnya gagal karena tidak dalam menguasainya.
5.
Losing Hand. Manajemen puncak mungkin tidak suka akan
kegagalan, sehingga ada strategi yang dipaksakan berhasil.
Akhirnya biaya yang dikeluarkan demikian besar.

Menyusun strategi korporasi :
• Use industry scenarios. Menggunakan skenario
industri dimana korporasi berada. Hal ini diperlukan
untuk menentukan posisi dan tantangan korporasi
di tengah-tengah industri, sehingga dapat
menggambarkan keadaan lingkungan internal dan
eksternal.
• Develop common-size financial statements.
Mengembangkan besaran analisis keuangan yang
berlaku. Artinya, setiap alternatif yang diambil akan
dapat menggambarkan dampak keuangan yang
akan terjadi terhadap korporasi dan unit yang
berada di dalam korporasi.
• Construct detailed pro forma financial statements
for each alternative. Membuat analisis rinci atas
neraca. Memberikan gambaran rinci terhadap
dampak yang akan dihadapi bilamana strategi akan
diterapkan khususnya terhadap neraca.

Mengevaluasi strategi :






Mutual exclusivity. Bila sudah melakukan
suatu strategi maka strategi yang lain tidak
akan digunakan.
Success. Strategi harus mempunyai
kemungkinan berhasil.
Completeness. Harus memuat seluruh isu
strategis
Internal consistency. Harus konsisten
dilakukan didalam perusahaan.

4.

5