STUDI ANALISIS METODE BAGI HASIL PADA PR

STUDI ANALISIS METODE BAGI HASIL PADA PRODUK SIMPANAN MASA DEPAN (SIMAPAN) DI KJKS BMT MARHAMAH TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh : CITRA YULIANTI NIM : 092503014 PROGRAM D III PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG 2011/2012

Nur Faton oni, M. Ag. Gondang R g Rt/Rw 02/0 /04 Cepiring K Kendal

PERSET TUJUAN P PEMBIMBI BING

Lamp. : 4 4 (empat ) e ) eks Hal

: N Naskah Tug ugas Akhir

A An. Sdri. Ci Citra Yulianti nti

Assalamu’al A ’alaikum Wr. r. Wb.

Setelah saya S ya meneliti d i dan mengad gadakan perb rbaikan seper erlunya ber ersama in ini saya kirim irim naskah T Tugas Akhir ir saudari : Nama N

: Citra Yul ulianti

NIM N

Judul J

: STUDI

I HASIL PA PADA PRODUK UK SIMPAN NAN MASA SA DEPAN (SIMAPAN N) DI KJKS BM BMT MARH HAMAH

I ANALISI SIS METOD ODE BAGI

D Dengan ini ni saya moho hon kiranya ya Tugas Ak Akhir saudar ari tersebut d t dapat s segera diujik jikan.

D Demikian ha harap menjad jadikan maklu klum.

Wassalamu’ W u’alaikum W Wr.Wb.

Pembimbing Pe

Nur Fatoni, M Nu M.Ag NIP. 1973081 NI 811 200003 1 3 1 004

ii ii

MOTTO

Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut

untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)

iv

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan tugas akhir ini teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan yang selalu memberi dorongan, perhatian, kasih dan sayangnya kepada penulis, dan kepada orang yang selalu setia hadir dalam kehidupan penulis khususnya buat :

♠ Apa dan Ama tercinta yang telah sabar, penuh kasih sayang serta tulus ikhlas merawat, mendidik dan mengajarkan segala kebaikan

kepadaku, juga dengan ketulusan doanya yang selalu menyertaiku dalam menjalani hidup ini, agar menjadi manusia yang berguna.

♠ Aby ku yang juga banyak membantuku dalam segala hal yang tidak pernah kenal lelah membantuku.

♠ Uda-uda dan Uni-uni ku tersayang yang selalu memberikan dukungan dalam tiap langkahku.

♠ Keponakan-keponakan ku Nayla, Khalila dan Shahnaz yang selalu buat ku trsenyum meskipun kadang merepotkan.

♠ My best friends Dian dan Elida yang telah memberikan keceriaan dan arti persahabatan dalam perjalanan hidupku.

♠ Sobat-sobatku semua seperjuangan di Prodi Perbankan Syari’ah ’09 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan semangat

dan motivasi. ♠ Buat mba Yuli, mba Desi, mba Hana, pak dayat, pak Hari, dan pak

Sugi yang tidak pernah capek menjawab semua pertanyaanku. ♠ Buat seluruh Karyawan Bmt Marhamah Wonosobo terima kasih

atas bantuannya. ♠ Juga untuk agamaku, masa depanku, almamaterku, bangsa dan

negara Indonesia tercinta ♠ Dan untuk black Lenovo’s yang setia membantuku dalam

menyelesaikan TA.

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 30 April 2012

Deklarator,

Citra Yulianti

vi

ABSTRAK

BMT Marhamah yang memperoleh sumber dana dengan menghimpun dana dari anggota atau calon anggota. Salah satunya dengan menawarkan produk simpanan. Dan salah satu simpanan di BMT Marhamah adalah Simpanan Masa Depan (Simpanan di mana simpanan diperuntukkan bagi perorangan maupun lembaga yang mana masa kepesertaan dari lima tahun maksimal 30 tahun. Nisbah bagi hasil simpanan untuk peserta juga tergolong tinggi, dan nisabnya disesuaikan dengan jangka waktu yang diambil di mana peserta hanya boleh mencairkan dananya ketika masa kepesertaannya berakhir. Simapan sendiri berbeda dengan simpanan berjangka , dimana bagi hasil dari simapan ditambahkan kembali untuk menambah modal investasi, sedangkan simpanan berjangka bagi hasilnya disimpan dalam simpanan ummat tidak ditambah untuk modal investasi.

Rumusan masalah yang akan penulis teliti adalah bagaimana tata cara penghitungan bagi hasil atas simpanan masa depan yang dimilikinya beserta analisis SWOT dari produk simapan, maka dari itu penulis mencoba menganalisis tata cara penghitungan yang digunakan oleh BMT Marhamah, terutama pada Simpanan Masa Depan . Metodologi penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu melalui studi pustaka dan lapangan di BMT Marhamah Wonosobo dalam bentuk dokumentasi dan wawancara. Sedangkan metode analisisnya menggunakan data dari Anggota.

Metode perhitungan bagi hasil Simapan yang digunakan oleh BMT Marhamah adalah metode Revenue Sharing / bagi pendapatan. Dengan penggunaan metode tersebut nasabah simpanan lebih diuntungkan karena hasil pendapatan riil yang dibagikan tanpa dikurangi biaya apapun. Akan tetapi hal tersebut bisa merugikan BMT Marhamah itu sendiri, karena Harga Pokok Penjualan (HPP) dipikul sendiri oleh BMT. Produk SIMAPAN tersebut mempunyai nilai bagi hasil yang besar dibanding dengan produk SIMAPAN yang lain, dan itu bisa dilihat dari porsi nisbah yang tertera. Produk SIMAPAN sangatlah cocok sebagai opsi pemilihan program investasi jangka panjang karena produk tersebut bisa diahli wariskan.

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penguasa alam semesta dan raja

manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul: STUDI ANALISIS

METODE BAGI HASIL PADA PRODUK SIMPANAN MASA DEPAN

(SIMAPAN) DI KJKS BMT MARHAMAH . Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Prodi

Perbankan Syariah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Bapak Dr. Imam Yahya M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.

3. Bapak H. Wahab Zaenuri, MM, selaku ketua Program Studi Diploma III Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

4. Bapak Nur Fatoni, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun laporan kegiatan praktek kerja lapangan.

viii

5. Seluruh dosen pengajar Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

6. Segenap staf dan karyawan BMT Marhamah Wonosobo membimbing serta menjawab pertanyaan-pertanyaan ku.

7. Apa, Ama, Uda-uda dan Uni-uni ku, maupun kerabat yang telah membantu memberikan dukunganya, baik moriil maupun materiil.

8. Sobat-sobatku semua di Prodi Perbankan Syari’ah ’09 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan semangat dan motivasi.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan kegiatan praktek kerja lapangan ini.

Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Semarang, 30 April 2012 Penulis,

Citra Yulianti 092503014

ix

BAB IV

PENUTUP.............................................................................................................47

IV.1. Kesimpulan………………………………………………………47

IV.2. Saran……………………………………………………………. 48

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xii

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan bagian dari Bank Syariah atau semacam LSM yang beroperasi seperti bank koperasi dengan pengecualiannya yang kecil dan tidak mempunyai akses ke pasar uang. Baitul

Maal Wat Tamwil terdiri dari dua istilah yaitu baitul maal dan baitut tamwil. 1 Baitul maal adalah lembaga keuangan umat Islam yang mengelola dana umat

Islam yang bersifat sosial dan sumber dana baitul mall berasal dari zakat, infaq, sodaqoh, hibah dan lain-lain sedangkan baitut tamwil adalah lembaga

keuangan yang mengelola dana umat yang sesuai dengan syariat Islam. 2

BMT Marhamah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah yang berada di Kabupaten Wonosobo Propinsi Jawa tengah yang kegiatan operasionalnya dimulai pada tahun 1995. Sebagai sebuah lembaga keuangan islam yang keberadaannya diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya oleh umat Islam untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui produk perbankan yang disediakan. Sebagaimana layaknya suatu bank, BMT Marhamah juga menyediakan fasilitas penitipan uang dan pemberian pembiayaan kepada semua sektor yang membutuhkan dana. Sesuai dengan fungsi dan jenis dana yang dapat dikelola oleh lembaga Islam yang mengembangkan konsep bebas

bunga, selanjutnya melahirkan

1 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta, Ekonisia, 2004, hal 96

2 Ibid . hal. 70-71 2 Ibid . hal. 70-71

Barang kali timbul pertanyaan dalam pikiran kita, apakah yang di maksud dengan bagi hasil? bagi hasil menurut etimologi asing (inggris) di kenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam ekonomi di artikan sebagai laba. Namun secara istilah profit sharing merupakan distribusi beberapa

bagian laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. 3 Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di

dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing- masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.

Prinsip yang digunakan pada sistem bagi hasil di Bmt Marhamah pada umumnya menggunakan kontrak kerjasama pada akad Musyarakah dan Mudharabah. Dalam kesempatan ini penulis akan menitikberatkan sistem bagi hasil yang menggunakan akad mudharabah. Pada produk simpanan masa depan di BMT Marhamah.

Mudharabah adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar modal itu

3 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2001, hlm. 22 3 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2001, hlm. 22

bentuk-bentuk mudharabah yang dilakukan dalam perbankan syariah dari penghimpunan dana adalah Simpanan Mudharabah dan Simpanan Masa Depan Mudharabah , simpanan mudharabah yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat atau beberapa kali sesuai perjanjian, sedangkan Simpanan masa depan mudharabah adalah merupakan investasi masa depan melalui simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo), dengan mendapat imbalan bagi hasil menurut kesepakatan bersama.

Masyarakat umum selaku pemilik dana, tentunya ingin mengetahui bagaimana tata cara penghitungan bagi hasil atas simpanan masa depan yang dimilikinya beserta manfaat dan analisis sistem bagi hasil, maka dari itu penulis mencoba menganalisis tata cara penghitungan yang digunakan Oleh BMT Marhamah, terutama pada Simpanan Masa Depan. Karena hanya dengan bermodalkan Rp50.000,- setiap bulan selama 30 tahun hasil yang dapat di peroleh bisa mencapai angka yang sangat fantastis yaitu mencapai Rp 442.718.845,- sehingga penulis dalam penelitian ini mengambil judul :

STUDI ANALISIS METODE BAGI HASIL PADA PRODUK SIMAPAN (SIMPANAN MASA DEPAN) DI KJKS BMT MARHAMAH.

4 Antonio Syafii, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta, Gema Insani Press, 2001, hlm. 95

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana metode bagi hasil SIMAPAN di BMT Marhamah?

2. Bagaimana analisis SWOT pada produk SIMAPAN?

I.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang penulis lakukan di BMT Marhamah adalah:

a. Untuk mengetahui metode bagi hasil di Bmt Marhamah.

b. Supaya anggota atau masyarakat mengetahui bagaimana analisis SWOT mengenai produk SIMAPAN itu sendiri.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

1) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berhubungan

dengan simpanan masa depan di BMT MARHAMAH

2) Untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh

gelar Ahli Madya dalam ilmu perbankan syari’ah.

b. Bagi lembaga keuangan Dari hasil penelitian ini diharapkan lebih dapat merealisasikan produk simapan demi manfaat di masa yang akan datang.

c. Bagi fakultas perbankan syariah Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan,

yaitu sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang perbankan, khususnya mengenai distribusi bagi hasil serta manfaat SIMAPAN.

d. Bagi Masyarakat Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan diterapkan sebagai bahan acuan, bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan atau pemilihan produk BMT MARHAMAH khususnya SIMAPAN yang dapat bertahan sampai jangka waktu kedepan.

I.4. Metode Penelitian

a. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah memaparkan data dan memberikan gambaran penjelasan secara teoritik yang didasarkan pada masalah yang diteliti yang ada di lapangan serta mengeksplorasikan ke dalam bentuk laporan. Penulis juga memaparkan data dalam bentuk angka-angka, kemudian angka-angka perhitungan bagi hasil tersebut akan dideskripsikan ke dalam data kualitatif, sehingga memudahkan penulis untuk mengambil kesimpulan. Data tersebut adalah akad, data perhitungan bagi hasil simapan dengan akad mudharabah dan data nasabah simapan.

b. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang relevan dengan topik penelitian tersebut maka digunakan beberapa metode yaitu :

1) Observasi Metode observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan indera, baik langsung maupun tidak langsung (dengan

alat bantu). 5 Yang terjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di BMT MARHAMAH serta mencatat segala sesuatu yang

berhubungan tentang SIMAPAN baik dari pihak bmt maupun dari anggotanya.

2) Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya

jawab sepihak antara pewawancara dengan koresponden. 6 Yang terkait dengan tema yang diangkat di BMT MARHAMAH, hal ini

dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan atau salah pengertian mengenai permasalahan yang diangkat. Wawancara dengan bagian Manajer serta Staf-staf nya.

3) Dokumentasi

5 Ibid , hlm. 116

6 Saifiddin Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001, hlm. 125

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal- hal yang berupa catatan-catatan suatu

peristiwa yang ditinggalkan baik tertulis maupun tidak tertulis. 7

c. Sumber Data

1) Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yang mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan

data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. 8 Dalam hal ini data yang diambil langsung dari BMT Marhamah

meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi.

2) Data Sekunder, adalah data yang diperoleh lewat pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang

telah ada. 9 Dalam hal ini data yang diperoleh dari beberapa buku, di antaranya: Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari'ah,

Manajemen Bank Syari'ah, Laporan Keuangan Bmt Marhamah, Data- data Anggota Simapan, dan lain-lain.

d. Analisis Data Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode deskripsi, yaitu suatu metode penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang subjek penelitian berdasarkan data dan variabel yang di peroleh

dari kelompok subjek yang diteliti. 10 Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis. Catatan hasil observasi,

7 Sudarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002,hlm. 206 8 Husain Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka utama, 2000, hlm. 83 9 Ibid , hlm. 83

10 Husain, Op. Cit , hlm. 126 10 Husain, Op. Cit , hlm. 126

e. Studi Pustaka Pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku yang membahas dan berhubungan dengan objek penelitian.

I.5. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dari penyusunan tugas akhir ini, maka penulis memberikan sistematika penulisan yang terbagi dalam rangkaian dari beberapa bab yang pada setiap bab terdiri dari sub-sub bab yaitu :

Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: Kondisi Umum Kjks Bmt Marhamah Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya Marhamah, profile perusahaan, visi dan misi BMT, ruang lingkup kegiatan,produk-produk BMT Marhamah, konsep pengembangan perusahaan, dan struktur organisasi.

Bab III : Landasan Teori Bab ini membahas tentang akad Mudharabah pada SIMAPAN dan sistem bagi hasil yang terdiri dari; pengertian mudharabah, jenis-jenis mudharabah, landasan syari’ah mengenai mudharabah, pengertian bagi hasil, distribusi bagi hasil, faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil, metode bagi hasil, konsep bagi hasil, pengertian SIMAPAN, peraturan dan ketentuan SIMAPAN, landasan syari’ah mengenai SIMAPAN, konsep bagi hasil SIMAPAN, mekanisme perhitungan bagi hasil SIMAPAN,cara pendistribusian SIMAPAN kepada anggota individual.

Analisis Penelitian berisi tentang analisis metode- metode yang diterapkan di BMT Marhamah, analisis SWOT mengenai produk SIMAPAN, analisis laporan daftar bagi hasil kepada anggota simapan, dan menggambarkan serta menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah serta memadukan antara teori dan praktek sudah sesuai dengan syari’ah muamalah.

Bab V : Penutup Berisi tentang kesimpulan, yang diperoleh dari hasil pembahasan bab-bab yang sebelumnya serta saran yang diharapkan bermanfaat bagi pembaca, akademik, masyarakat, dan pihak terkait khususnya bagi BMT Marhamah.

I.6. Rencana Kerja

Langkah – langkah yang dilakukan untuk membuat proyek tugas ahkir ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan Dengan mencari dan mempelajari buku-buku refrensi yang berkaitan dengan BMT Marhammah dan Perbankan Syariah terutama sistim bagi hasilnya, dan refrensi lainnya di beberapa tempat di BMT Marhamah, kampus, perpustakaan, toko buku atau internet.

2. Konsultasi Dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing dan atau pihak-pihak yang berkaitan atau berkompeten terhadap bidang yang dipelajari atau dikelola secara rutin dan berkala dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang dihadapi pada saat pembuatan atau penyusunan tugas ahkir ini.

3. Peninjauan Lapangan Dilakukan dengan mengadakan survey ke masyarakat sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal, sesuai dengan tujuan pembuatan tugas akhir ini.

BAB II KONDISI UMUM KJKS BMT MARHAMAH

II.1. Sejarah Pendirian Kjks Bmt Marhamah

Gagasan untuk mendirikan Koperasi/BMT muncul setelah mengikuti Pelatihan Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah yang diselenggarakan pada bulan April 1995 oleh Koperasi Tamzis. Gagasan ini kemudian lebih dipertegas lagi setelah mengikuti Pelatihan Nasional Katalis BMT pada tanggal 22-24 Juli 1997 di Pusat Pelatihan Koperasi Jakarta yang diselenggarakan oleh P3UK dan Dep. PELMAS ICMI Pusat. Tujuan utamanya, selain berupaya menerapkan Sistem Ekonomi Syariah adalah membuka kesempatan usaha mandiri serta menggali dan mengembangkan potensi daerah.

Berbekal hasil pelatihan tersebut maka dibentuklah sebuah Tim Persiapan Pendirian BMT guna mempersiapkan segala sesuatunya. Hal utama yang dilakukan oleh Tim ini, di samping melakukan pendekatan dan konsultasi dengan tokoh masyarakat, pengusaha dan berbagai organisasi/instansi terkait, adalah melakukan studi banding dan magang di BMT yang telah beroperasi, antara lain di BMT Tamzis Kertek, BMT Saudara Magelang, BMT Ulul Albab Solo, dan lain-lain.

Alhamdulillah, berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, pada tanggal 1 Oktober 1995, Tim tersebut berhasil menyelenggarakan Rapat Pembentukan BMT. Sesuai dengan amanat Rapat tersebut, maka pada tanggal

16 Oktober 1995, sebuah Lembaga Keuangan Syariah, yang kemudian lebih dikenal dengan nama BMT Marhamah mulai beroperasi. Walaupun modal yang terhimpun pada waktu itu masih sangat minim, yakni hanya Rp. 875.000,- namun dengan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh, modal/asset tersebut dapat terus ditingkatkan.

Atas dedikasi, komitmen dan perjuangan yang tak kenal lekang, sekalipun pada 6 bulan awal tanpa digaji, 5 (lima) orang sarjana pengangguran yang merintis lembaga ini dapat menunjukkan kinerja mercusuarnya yang hingga sekarang telah menorehkan prestasi yang membanggakan. Bermula dari jalan kaki, merangkak pakai sepeda motor butut, Alhamdulillah sekarang sudah ada 4 buah mobil, 1 buah mobil ambulance dan puluhan sepeda motor.

Dalam rangka pengembangan jaringan, BMT Marhamah juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai instansi/organisasi terkait, di antaranya Dinas Perdagangan dan Koperasi, Unit PUKK PT. Taspen, PT. PNM, BSM Yogyakarta, BTN Syariah Yogyakarta, BNI Syariah Yogyakarta, DD Republika dan Asosiasi BMT Tingkat Lokal, Regional maupun Nasional.

Tanggal 1 Juli 2004 Alhamdulillah BMT Marhamah telah menempati gedung sendiri berlantai 3 sebagai kantor pusat di Jl. T. Jogonegoro km. 0,5

Wonosobo. 11

11 KJKS BMT Marhamah Wonosobo, Profile KJKS BMT Marhamah, Wonosobo, Februari 2012

II.2. 12 Data Organisasi

1. Legalitas : Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT MARHAMAH

2. Nama Direktur : Nur Basuki,S.Ag

3. Nama Pengurus Ketua

: Ngadidjo,S.Pd Sekretaris

: Taat Sumanto Bendahara

: Fatah Yasin Dewan Syari’ah : Drs. Ngatmin Surobudin, Mustathirin

4. Alamat : JL. Tumenggung Jogonegoro km 0,5 Wonosobo, No. Badan

Telp.(0286) 321566, Fax. (0286) 324716

5. Hukum : a. No. 13825/BH/KWK.11/III/98, tgl. 31 maret 1998 : b. No. 04/PAD/KDK.11/IV/2008, tgl. 02 april 2008

6. SIUP/TDUP : No. 503/33-84/PB/X/2008 Tgl. 18 Oktober 2008

7. TDP : No. 112926500070 Tgl. 18 Oktober 2008

8. HO : NOM. 530/020/HO/2008 Tgl. 18 Oktober

9. NPWP : No. 01.820.921.3-533.000

10. Tanggal Berdiri : 16-Okt-95

11. Jumlah Pendiri : 237 orang

12. Jumlah Pengurus : 3 orang

13. Email : marhamahbmt@yahoo.com

14. Organisasi : a. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Induk BMT

b. Koperasi FES Mitra DD Republika (KOFESMID)

c. BMT Center

d. PT. Permodalan BMT Ventura

e. Inkopsyah BMT

f. Asosisi BMT Seluruh Indonesia ( ASBINDO )

15. Alamat : a. PINBUK Dati I Jawa Tengah Organisasi Induk

Jl.. Cinde Utara Semarang

12 Modul orientasi management trainee tahun 2012, Hlm. 1

b. KOFESMID Kares. Kedu Jl. Lettu Sugiarno Muntilan Magelang

c. Jl. Ir.H.Juanda No.50, Perkantoran Ciputat Indah Permai F1 Ciputat Jakarta-15419 Telp. 021- 7425835

d. Gd. Tamzis Jakarta LT.2, Jl Buncit No.405 Jakarta 12740

Telp.021-7993346/ 79198411

e. Komplek Ruko Mutiara Faza RA-3, Jl. Raya Condet No 27,

Jakarta 13760. Telp/ Fax. 021-8408356

16. Status Kantor

: a. Kantor Pusat & KCP Utama,

Jl. T. Jogonegoro Wonosobo (milik sendiri)

b. KCP Wonosobo, Jl. A.Yani 21 Wonosobo (sewa)

c. KCP Leksono, Jl. Raya Leksono Rt 1/1 Wonosobo

(pinjam milik pendiri)

d. KCP Sukoharjo, Jl. Raya Sampih Sukoharjo (sewa)

e. KCP Kertek, Jl. Raya Parakan Km.0,1 Kertek (sewa)

f. KCP Kaliwiro, Jl. Selomanik Barat Pasar Kaliwiro (sewa)

g. KCP Purworejo, Jl. Mayjend. Sutoyo No. 73 Purworejo (sewa)

h. KCP Wadaslintang, Jl. Raya Wadaslintang Kebumen,

Wadaslintang

i. KCP Watumalang, Jl. Raya Watumalang, Watumalang j. KCP Watumalang, Jl. Raya Welahan, Watumalang k. KCP Banjarnegara, Jl. S. Parman, Banjarnegara l. KCP Kalibawang, JL. Raya Kalibawang, Kalibawang m. KCP Balekambang, Jl. Raya Balekambang, Selomerto

17. Kerjasama Bank : BNI Cabang Wonosobo, BSM Yogyakarta, BTN Purwokerto,

BTN Syariah Yogyakarta, BNI Syariah Yogyakarta.

II.3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pelaksanaan KJKS BMT MARHAMAH :

1. Direktur

: Nur Basuki, S.Ag

(S-1)

(Bersertifikat Kompetensi)

2. Manajer Operasional

: Kus Muliyanto, SE

(S-1)

(Bersertifikat Kompetensi)

3. Manajer Pemasaran

: Taufiq Rujiyanto, SP

(S-1)

(Bersertifikat Kompetensi)

Staff

: - Tejo Muryono, SH

(S-1)

- Firma Yoga, P.SE

(S-1)

(Bersertifikat Kompetensi)

- Kus Dwi Edy, S.EI

(S-1)

4. Manajer Internal Audit : Lilik Silowati, SH (S-1)

(Bersertifikat Kompetensi)

Staff

: Tutik Setyawati, S.EI

(S-1)

5. Manajer SDM & Litbang

: Nur Hidayat, SE

(S-1)

(Bersertifikat Kompetensi)

6. Manajer Maal

(S-1) Staff

: Khanif Rosyadi, S.Si

: - Jati Dwi Arisman, S.EI (S-1)

- Paryanto, S.EI

(S-1)

7. Pembukuan Pusat : Sugiharto Hadi Wibowo, S.EI (S-1)

8. Programmer : Drupadi Hajar Nurrohmah (S-1)

9. Sekretaris & Umum : Nurlana Cahyandari, SP (S-1)

10. Office Boy

: Banar Mujiono

11. Driver

: Syukur Basuki

12. Keamanan

: - Dwi Atmodjo

- Muslimin - Purwanto - Wachidun - Nur Hasan - Agus Eko Wahono

II.4. Visi Dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan : Terbangunnya keluarga sakinah, yang maju secara ekonomi dengan pengelolaan keuangan secara syari’ah

Misi Perusahaan :

1) Memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendorong terwujudnya keluarga sakinah

2) Meningkatkan kualitas perekonomian keluarga sakinah dengan bertransaksi secara syariah

3) Memfasilitasi pengembangan ekonomi mikro berbasis keluarga sakinah melalui pembiayaan modal kerja dan investasi

4) Menyusun dan melaksanakan program pemberdayaan ekonomi dan sosial secara integral dan komprehensif menuju terwujudnya

keluarga sakinah yang kuat secara ekonomi. 13

Motto Perusahaan : MITRA KELUARGA SAKINAH

II.5. 14 Ruang Lingkup Kegiatan

a. Kegiatan Bisnis (Baitul Tamwil)

1) Menghimpun dana-dana komersial berupa simpanan/tabungan maupun sumber dana lain yang sah dan halal.

Ibid, Hlm. 2

2) Memberikan pembiayaan kepada anggotanya sesuai dengan penilaian kelayakan usahanya.

3) Mengelola usaha tersebut secara profesional sehingga menguntungkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Kegiatan Sosial (Baitul Maal)

1) Menghimpun zakat, infaq/shadaqah, wakaf, hibah dan dana-dana sosial lainnya.

2) Menyalurkan dana sosial tersebut kepada yang berhak menerima

(mustahik ) sesuai dengan amanah.

3) Mengelola usaha tersebut secara profesional sehingga memberi manfaat

yang optimal kepada mustahiq dan menjadi modal dakwah Islam.

4) Program- Program Sosial seperti : Paket Sembako kepada fakir miskin, Tebar Hewan Kurban, dan Beasiswa

II.6. Produk-Produk Kjks Bmt Marhamah

1) 15 Produk Penghimpun Dana (Funding) Penghimpun dana di Lembaga Keuangan Syari’ah dapat berbentuk

Giro, Simpanan dan Simpanan Berjangka . Prinsip Operasional Syari’ah yang diterpakan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah.

15 Ibid, Hlm. 8-10

1) Simpanan Anggota Merupakan persyaratan awal bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan dan maanfaat dari BMT Marhamah, Setoran Simpanan Pokok Rp. 10.000,- .

2) Simpanan Ummat Simpanan ini diperuntukkan bagi perorangan dengan persyaratan yang mudah dan bagi hasil yang menguntungkan tanpa dipungut biaya operasional. Setoran awal pembukaan rekening minimal Rp. 10.000,- . Setoran dan penarikan dapat dilakukan setiap waktu pada jam kerja

3) Simpanan Ukhuwah Simpanan ini diperuntukkan bagi lembaga/institusi/perusahaan/ organisasi dan yang sejenisnya dengan imbalan porsi bagi hasil yang ditingkatkan. Setoran awal pembukaan rekening minimal Rp. 1.000.000,-. Setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,-

4) Simpanan Ukhuwah Pendidikan Simpanan yang diperuntukkan khusus bagi sekolah yang merupakan akumulasi setoran siswa dalam satu kelas/sekolahan. Setoran awal minimal Rp. 100.000,-

5) Simpanan Ukhuwah Sinergis Simpanan yang diperuntukan khusus lembaga keuangan lain (BMT) dan lembaga yang mempunyai dana cukup besar, dengan pengendapan rata-rata per bulan mencapai Rp. 50.000.000,-. Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-

6) Simpanan Berjangka Bagi yang ingin menginvestasikan dananya dalam jangka waktu tertentu dengan porsi bagi hasil lebih menarik, kami sediakan produk Simpanan Berjangka dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan. Setoran minimal Rp. 1.000.000,-

7) Simpanan Masa Depan (Simapan) Simpanan yang diperuntukkan bagi perorangan maupun lembaga, yang merupakan persiapan dana jangka panjang seperti untuk keperluan masa pensiun, biaya pendidikan, persiapan haji atau pesangon karyawan bagi perusahaan, dengan pilihan jangka waktu 5 s/d 9 tahun, 10 s/d 19 tahun, 20 s/d 30 tahun. Setoran minimal Rp. 20.000,-

8) Penyertaan Investasi Syari’ah Marhamah (PRISMA) Modal penyertaan merupakan investasi jangka panjang dengan jangka waktu minimal 2 tahun dan akan diperpanjang secara otomatis selama

2 tahun berikutnya jika sewaktu jatuh tempo tidak diambil. Setoran minimal Rp. 100.000.000,-.

2) 16 Produk Pembiayaan (Lending)

1) Pembiyaaan Modal Usaha/Mudharabah

a) Menggunakan prinsip Mudharabah, dimana BMT Marhamah sebagai penyedia dana (shohibul maal) dan Anggota sebagai pengelola dana (mudhorib).

16 Modul, Op. Cit. Hlm. 14

b) Diperuntukan bagi Anggota/Pengusaha yang memiliki usaha dengan prospek hasil usaha/laba yang menguntungkan tiap bulannya.

c) Usaha yang dikelola sudah berjalan minimal 1 tahun.

d) Hasil Usaha atau keuntungan asaha dibagikan kepada BMT Marhamah sebagai penyedia dana (shohibul maal) dan Anggota sebagai pengelola dana (mudhorib) sesuai dengan porsi masing- masing yang sudah disepakati.

2) Pembiayaan Jual Beli Barang/Murabahah Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah, berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual beli dimana BMT menyebutkan jumlah keuntungannya. Harga jual adalah harga beli BMT dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam pelaksanaannya, murabahah selalu dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.

3) Pembiayaan Ijaroh Ijaroh adalah pemberian kesempatan kepada penyewa untuk mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu

tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama. 17

4) Pembiayaan Qardul Hasan Yakni pinjaman uang tanpa pemberian jasa/mark-up/bagi hasil saat

pengembaliannya. 18 Aplikasi qardh dalam BMT biasanya dalam pembiayaan :

Sebagai pembiayaan talangan kepada anggota yang terkena musibah (biaya pengobatan, biaya pemakaman, dll)

Sebagai pembiayaan kepada pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan BMT akan memberatkan si pengusaha bila

diberikan pembiayaan dengan skema jual beli ijarah atau bagi hasil.

17 Ibid , hlm. 29 18 Muhammad Rifai, Konsep Perbankan Syari’ah, Semarang: Wicaksana, 2002, hlm. 91

BAB III PEMBAHASAN

III.1. Pengertian Mudharabah

Istilah Mudharabah menurut literatur Fiqh adalah akad perjanjian antara kedua belah pihak yang salah satu dari keduannya memberikan modal kepada yang lain supaya dikembangkan, sedangkan keuntungannya dibagi

antara keduanya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. 19 Mudharabah adalah perjanjian suatu kerjasama antara dua belah

pihak, dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan dana dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab sebagai pengelola usaha. Yang dimana keuntungan dari hasil usaha dibagikan sesuai dengan porsi nisbah yang telah

disepakati bersama sejak awal didalam perjanjian. 20 Sehingga apabila mengalami kerugian pihak pertama akan kehilangan sebagian imbalan dari

hasil kerja pihak kedua, dan seandainya kerugian iu diakibatkan karena kecurangan atau unsur kelalaian pihak kedua, maka pihak kedua harus

bertanggung jawab atas kerugian tersebut 21 . Adapun tujuan dari akad mudharabah adalah supaya ada suatu langkah kerjasama dibidang usaha,

antara pemilik modal yang tidak mempunyai keahlian untuk memanfaatkan hartanya dan tenaga ahli yang tidak mempunyai modal untuk menjalankan suatu usaha dan memanfaatkan keahlian mereka.

19 Fiqhus Sunnah III : 212 20 Antonio, op. cit. Hlm. 95 21 Ibid, Hlm. 95

Adapun landasan syari’ah mengenai mudharabah adalah:

1. Firman Allah QS. al-Nisa’ [4]: 29

Artinya: Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di

antaramu…(An-Nisa’: 29) 22

2. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib:

Artinya: Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah

tangga, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib) 23

3. Hadis Nabi riwayat Thabrani:

22 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 07/Dsn-Mui/Iv/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh ), Hlm. 1

23 Ibid, hlm. 2

Artinya: Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah,

beliau membenarkannya. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas) 24

a. Rukun Mudharabah

Faktor-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad mudharabah adalah:

1. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)

2. Objek mudharabah (modal dan kerja)

3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)

4. 25 Nisbah keuntungan

b. Jenis – Jenis Mudharabah

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan dan, prinsip mudharabah terbagi dua yaitu 26 :

1. Mudharabah mutlaqah Dalam mudharabah mutlaqah tidak ada pembatas bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya

24 Ibid, Hlm. 2 25 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Hlm. 181

26 Ibid, Hlm. 97

hendak disalurkan, atau menetapkan penggunaan akad-akad tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu.

2. Mudhrabah muqayyadah Mudharabah muqayyadah ini ada dua jenis, yaitu :

1. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet Dalam skema ini aliran dana dapat terjadi dari satu nasabah ke sekelompok pelaksana usaha dalam beberapa sector terbatas, misalnya pertanian, pertambangan, property, dan pertanian.

2. Mudharabah Muqayyadah off balance sheet Dalam skema ini, aliran dana berasal dari satu nasabah investor kepada satu nasabah pembiayaan. Disini bank syariah bertindak sebagai arranger saja.

c. Teori Bagi Hasil

Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan profit sharing . Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan distribusi beberapa bagian

dari laba para pegawai dari suatu perusahaan. 27 Bagi Hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam

melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan

27 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil Di Bank Syariah, UII Press, 2001, hlm. 22

ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing

pihak tanpa adanya unsur paksaan. 28 Bagi Hasil adalah bentuk return (perolehan kembaliannya) dari

kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besar- kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang benar- benar terjadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil

merupakan salah satu praktik perbankan syariah. 29

Adapun landasan syari’ah tentang bagi hasil mengikuti landasan syari’ah akad mudharabah.

d. 30 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil

1) Faktor langsung Diantara faktor-faktor langsung (direct factors ) yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate (tingkat dana yang didistribusikan) dan nisbah bagi hasil (profit sharing ratio)

a) Investment rate merupakan dana aktual yang diinvestasikan dari total dana. Jika BMT menentukan investment rate sebesar 80 %,

28 Ibid. hlm 23 29 Karim, op. Cit., hlm 191 30 Antonio, op. Cit., hlm. 139

hal ini berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuiditas 31 .

b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu metode:

a) Rata-rata saldo minimum bulanan

b) Rata-rata total saldo harian Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan sehingga akan menghasilkan jumlah dana aktual untuk digunakan.

c) Nisbah bagi hasil

i) Salah satu ciri bagi hasil adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.

ii) Nisbah antara satu BMT dengan BMT lainnya dapat berbeda

iii) Nisbah dapat juga berbeda dari waktu ke waktu dalam satu BMT, misalnya Simapan 5 tahun, 10 tahun, 20-30 tahun.

iii) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dan account lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya. 32

2) Faktor tidak langsung

a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya

31 Ibid. Hlm 139 32 Antonio, op. Cit., hlm. 140

BMT dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya (profit sharing ). Pendapatan yang dibagikan merupakan pendapatan yang diterima setelah dikurangi biaya-biaya. Jika semua biaya ditanggung BMT, hal ini disebut revenue sharing

b) Kebijakan akuntansi (prinsip dan metode akuntansi) Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh perjalanan aktifitas yang ditetapkan, terutama yang berhubungan dengan

pengakuan pendapatan. 33

e. Metode Bagi Hasil

Metode bagi hasil terdiri dari dua sistem:

a. Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya pengelolaan dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah;

b. Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga keuangan

syariah. 34 Aplikasi perbankan syariah pada umumnya, bank dapat

menggunakan sistem profit sharing maupun revenue sharing tergantung kepada kebijakan masing masing bank untuk memilih salah satu dari

33 Antonio, op. Cit., hlm 140 34 Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Bank Syariah :

Konsep, Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta, Djambatan, 2003, hlm. 264

sistem yang ada. Bank-bank syariah yang ada di Indonesia saat ini semuanya menggunakan perhitungan bagi hasil atas dasar revenue sharing

untuk mendistribusikan bagi hasil kepada para pemilik dana (deposan). 35 Suatu bank menggunakan sistem profit sharing di mana bagi hasil

dihitung dari pendapatan netto setelah dikurangi biaya bank, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah bagi hasil yang akan diterima oleh para shahibul maal (pemilik dana) akan semakin kecil, tentunya akan mempunyai dampak yang cukup signifikan apabila ternyata secara umum tingkat suku bunga pasar lebih tinggi. Kondisi ini akan mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menginvestasikan dananya pada bank syariah yang berdampak menurunnya jumlah dana pihak ketiga secara keseluruhan, tetapi apabila bank tetap ingin mempertahankan sistem profit sharing tersebut dalam perhitungan bagi hasil mereka, maka jalan satu- satunya untuk menghindari resiko-resiko tersebut di atas, dengan cara bank harus mengalokasikan sebagian dari porsi bagi hasil yang mereka terima untuk subsidi terhadap bagi hasil yang akan dibagikan kepada nasabah

pemilik dana. 36 Suatu bank yang menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan

revenue sharing yaitu bagi hasil yang akan didistribusikan dihitung dari total pendapatan bank sebelum dikurangi dengan biaya bank, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah tingkat bagi hasil yang diterima oleh pemilik dana akan lebih besar dibandingkan dengan tingkat suku

35 Ibid, hlm. 264 36 Ibid, hlm. 264

bunga pasar yang berlaku. Kondisi ini akan mempengaruhi para pemilik dana untuk mengarahkan investasinya kepada bank syariah yang nyatanya justru mampu memberikan hasil yang optimal, sehingga akan berdampak kepada peningkatan total dana pihak ketiga pada bank syariah. Pertumbuhan dana pihak ketiga dengan cepat harus mampu diimbangi dengan penyalurannya dalam berbagai bentuk produk aset yang menarik, layak dan mampu memberikan tingkat profitabilitas yang maksimal bagi

pemilik dana. 37

f. Konsep Bagi Hasil

Konsep bagi hasil adalah sebagai berikut:

a. Pemilik dana akan menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan syariah yang bertindak sebagai pengelola;

b. Pengelola atau lembaga keuangan syariah akan mengelola dana tersebut dalam sistem pool of fund selanjutnya akan menginvestasikan dana tersebut ke dalam proyek atau usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi aspek syariah;

c. Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang lingkup kerja sama, nominal, nisbah dan jangka waktu berlakunya kesepakatan

tersebut. 38

37 Ibid, hlm. 264 38 Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, op.cit., hlm. 265

g. Sistem Pencatatan dan Pelaporan (Akuntansi) Keuangan

Sistem pencatatan dan pelaporan (akuntansi) keuangan, ada dua sistem yaitu:

a. Accrual basis adalah sistem penentuan biaya dan pendapatan yang mengakui seluruh pendapatan dan biaya pada tahun buku tertentu meskipun realisasinya baru terjadi dalam buku selanjutnya.

b. Cash basis adalah pencatatan pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan saat penerimaan atau pengeluaran tunai tanpa memperhatikan

tanggal transaksinya. 39

III.2. Pengertian Simapan (Simpanan Masa Depan)

Simpanan masa depan (SIMAPAN) di BMT Marhamah Wonosobo sudah ada sejak 5 tahun BMT Marhamah didirikan, tepatnya pada tahun 2000. Produk SIMAPAN diperuntukan bagi perorangan maupun lembaga, yang merupakan persiapan dana jangka panjang seperti untuk keperluan masa pensiun, biaya haji, atau pesangon karyawan bagi lembaga. Produk SIMAPAN di BMT Marhamah menggunakan akad mudharabah mutlaqoh, sehingga pihak BMT bisa mengelola dan mengalokasikan dana tanpa adanya

batasan dari peserta Simapan. 40 Produk SIMAPAN BMT Marhamah ditawarkan dalam beberapa masa

kepesertaan (jangka waktu) dari 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.

39 Priyonggo Suseno dan Heri Sudarsono, Istilah-Istilah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 2004, Yogyakarta, UII Press, hlm. 13

40 Wawancara dengan Bapak Nur Hidayat, tanggal 15 Maret 2012

Adapun landasan syari’ah yang di jadikan pedoman BMT Marhamah dalam mengelola produk SIMAPAN terdapat dalam landasan syari’ah akad mudharabah .

a. Peraturan Dan Ketentuan Umum Simpanan Masa Depan (Simapan)

1. Perorangan atau lembaga/preusahaan yang memenuhi syarat kepersertaan.

2. Peserta harus menyerahkan fotokopi KTP/SIM/Indentitas lainnya dan fotokopi Kartu keluarga.

3. Masa kepesertaan (jangka waktu) minimal 5 tahun.

4. Setoran SIMAPAN minimal Rp. 20.000,- / bulan.

5. Nisbah Bagi Hasil SIMAPAN ditentukan sebagai berikut :

Nisbah Bagi Hasil No.

Masa Kepesertaan

BMT

Peserta

1. 5 - 9 tahun

47 53 3. 20 tahun atau lebih

2. 10 - 19 tahun

6. Akumulasi setoran dan Bagi Hasil SIMAPAN dicatat dalam buku SIMAPAN atas nama peserta.

7. Terhadap pengelolaan dana SIMAPAN, BMT Marhammah tidak memungut biaya kecuali yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan pemerintah.

8. Penarikan dan setelah masa kepesertaan berahkir dapat dilakukan secara tunai dalam 3 tahap selama 3 bulan atau sesuai dengan kesepakatan bersama.

9. Penarikan dana sebelum masa kepesertaan berahkir, dikenakan ketentuan sebagai berikut:* No. Waktu Penarikan

Sanksi atau Denda

1. < ¼ masa kepesertaan Bagi Hasil hangus 100%

2. ¼ s.d 2/4 masa kepesertaan Bagi Hasil hangus 75%

3. 2/4 s.d ¾ masa kepesertaan Bagi Hasil hangus 50%

4. ¾ s.d sebelum masa kepesertaan Bagi Hasil hangus 25% berakhir

10. Peserta yang tidak melakukan setoran dalam 6 bulan berturut – turut dinyatakan tidak aktif/batal/mengundurkan diri. Saldo SIMAPAN (akumulasi setoran dan bagi hasilnya) akan dikembalikan sesuai dengan ketentuan penarikan sebelum masa kepesrtaan berahkir.

11. Jika peserta meninggal dunia, maka saldo SIMAPAN akan di berikan penuh kepada ahli warisnya. 41

*Ket: Pada dasarnya SIMAPAN itu termasuk Simpanan Berjangka, jadi apabila ditutup sebelum jangka waktu yang telah ditetapkan berdasarkan akad akan dikenakan pinalti (SOP BMT Marhamah).

b. Metode Bagi Hasil BMT Marhamah

BMT Marhamah menerapkan sistem Bagi Hasil dengan menggunakan metode revenue sharing (bagi pendapatan), di mana pendapatan yang diterima BMT atas bagi hasil, margin jual beli, dan

41 Lihat Formulir permohonan Peserta Simapan

margin sewa atas pembiayaan produktif yang diusahakan dibagikan secara langsung ke anggota penyimpan / nasabah tanpa dikurangi biaya operasional. Sedangkan dalam metode pengakuan pendapatan BMT Marhamah menggunakan metode Cash Basis, dimana penerimaan pendapatan atau pengeluaran biaya ketika benar-benar terjadi penerimaan

atau pengeluaran uang tunai. 42

c. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil BMT Marhamah

Pada produk simpanan anggota penabung mendapatkan keuntungan yang besarnya tergantung kepada : 1). Besar kecilnya saldo rata-rata simpanan 2). Besar kecilnya saldo rata-rata seluruh simpanan yang ada 3). Besar kecilnya pendapatan yang dicapai oleh BMT

4). Porsi bagi hasil (nisbah) yang ditetapkan BMT. 43 Dalam pendistribusian bagi hasil kepada nasabah simpanan

mudharabah, BMT Marhamah menetapkan waktu pendistribusian pada akhir bulan, alasannya adalah untuk membuat keefektifan atas perhitungannya yang disesuaikan menurut tanggal kalender yang berlaku

di Indonesia. 44

42 Wawancara dengan Bapak Nur Hariyadi, tanggal 20 Mare 2012 43 Wawancara dengan Bapak Nur Hidayat, tanggal 15 Maret 2012

44 Ibid

III.3. Analisis Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di BMT Marhamah Wonosobo mengenai studi analisis terhadap sistem bagi hasil pada produk simpanan masa depan (simapan), maka dapat diketahui analisis pembahasan dari tema tersebut, diantaranya tentang ;

a. Analisis Kesesuaian Metode Bagi Hasil BMT Marhamah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25