GEOGRAFI DAN APLIKASINYA PADA IPS SD (1)

GEOGRAFI DAN APLIKASINYA PADA IPS SD
Dosen : Taufik Lubis, M. Pd.
Pertemuan 3
Mata Kuliah : Konsep Dasar IPS

Nama mahasiswa

Npm

Aulia dewi widianingsih

178610009

Nur alfiah

178610048

Nurlia isriani

174810051


Wulan sari

174810066

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ARRAHMANIYAH
2017/2018
SEMESTER 2

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep Dasar Ips ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
IPS “Geografi Dan Aplikasinya Pada IPS SD”
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bpk. Taufik lubis,M.Pd.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Konsep Dasar IPS yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu.


Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk kedepan agar
lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat .

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.

Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah ................................................................................... 1


C.

Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

D.

Sistematika Penulisan............................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A.Definisi Geografi ........................................................................................... 3
Erastothenes ................................................................................................ 3
Strabo ........................................................................................................... 3
Kari Ritter...................................................................................................... 3
A.

Keragaman Ketampakan Di Permukaan Bumi .......................................... 4
1. Ketampakan Alam di Daratan ................................................................... 4
2.Ketampakan Alam di Perairan ................................................................... 5


B.

Proses Pembentukan Muka Bumi ............................................................. 5
1. Tenaga Endogen ...................................................................................... 6
2. Lipatan dan Patahan ................................................................................. 6

C. Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia .............. 7
D. Peta Atlas dan Globe ................................................................................ 9
E.

Letak Astronomis dan Geografis Wilayah Indonesia................................ 15

F.

Pengajaran Geografi ............................................................................... 16

G.

Sumber materi pengajaran Geografi ....................................................... 22


BAB III ............................................................................................................... 26

iii

PENUTUP ......................................................................................................... 26
A.Kesimpulan ................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Permukaan bumi dewasa ini sudah mulai mengalami penggeseran baik secara
vertikal maupun horizontal. Pergeseran permukaan bumi tersebut dikarenakan
adanya pergerakan pada lapisan kulit bumi yang terjadi setiap saat.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di
kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau

dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 Berdasarkan
posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas: Utara - Negara
Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan. Selatan - Negara Australia,
Samudera Hindia. Barat - Samudera Hindia. Timur - Negara Papua Nugini, Timor
Leste, Samudera Pasifik.

B. Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan materi, maka kami membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1.Bagaimana Keragaman Ketampakan Di Muka Bumi
2.Bagaiman Proses Pembentukan Muka Bumi
3.Bagaimana Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia
4.Apakah Arti dan Perbedaan Antara Peta,Atlas dan Globe
5.Bagaimana Letak Astronomis dan Letak Geografi Wilayah Indonesia.

2

C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Keragaman Ketampakan Di Muka Bumi

2. Untuk Mengetahui Proses Pembentukan Muka Bumi
3. Untuk Mengetahui Arti dan Perbedaan Antara Peta,Atlas dan Globe
4. Untuk Mengetahui Letak Astronomis dan Letak Geografi Wilayah Indonesia.

D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, membahas tentang : Latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan , membahas tentang : Keragaman ketampakan di muka
bumi, proses pembentukan muka bumi, dampak keragaman muka bumi terhadap
kehidupan manusia, arti dan perbedaan antara peta, atlas, dan globe. letak
astronomis dan letak geografi wilayah indonesia.
Bab III Penutup, Membahas tentang kesimpulan

3

BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi Geografi
Geografi pertama kali dikemukakan oleh erathotenes dalam tulisannya yang

berjudul geographyca. Geografi pada awalnya berarti tentang muka bumi yang
meliputi tanah, air, iklim, laut, flora, dan fauna, maupun manusia.
Secara harfiah, geografi berasal dari bahasa yunani, yaitu geo yang berarti bumi
dan graphien yang berarti gambaran (deskripsi). Deskripsi tersebut meliputi alam
lingkungan pada tempat tertentu, termasuk perbedaan dan persamaannya dapat
diartikan sebagai pengetahuan geografi.
Beberapa definisi geografi adalah sebagai berikut :
Erastothenes

Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan
perkembangan geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerah
lain (geo = bumi , graphein = penulisan atau uraian).
Strabo

Menyebutkan bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu
mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara
berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi sejak perkembangannya,
mulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih dikhususkan lagi
dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai ciri
khas tersendiri dan adanya hubungan antar daerah (tempat).

Kari Ritter

Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi
(different areal) dalam keragamannya

4

A. Keragaman Ketampakan Di Permukaan Bumi
Kita ketahui bahwa manusia tinggal di lingkungan yang beragam.
Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan dan sebagian lainnya tinggal di
pantai yang datar atau di wilayah perbukitan. Keragaman tersebut memengaruhi
kehidupan manusia. Manusia yang tinggal di pegunungan memiliki corak
kehidupan yang berbeda dengan mereka yang tinggal di pantai. Demikian pula
dengan orang yang tinggal di perbukitan dan lembah sungai. Masing-masing
menyesuaian diri atau beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Ketampakan alam yang ada di sekitar kita terdiri atas ketampakan alam
yang ada di daratan dan perairan. Contoh Ketampakan alam yang ada di daratan
adalah dataran tinggi, dataran rendah, pantai, tanjung, gunung, pegunungan, dan
gunung. Sedangkan Ketampakan alam yang ada di perairan adalah sungai, danau,
selat, dan laut.

1. Ketampakan Alam di Daratan

Ketampakan alam yang ada di daratan, antaralain sebagai berikut.
a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian
0-200 m di atas permukaan laut (dpl) yang bermanfaat sebagai lahan pertanian,
perikanan, pemukiman, dan peternakan. Dataran rendah pada umumnya terdapat
di sekitar pesisir pantai.
b. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari
400 meter di atas permukaan laut (dpl). Dataran tinggi dapat dimanfaatkan untuk
perkebunan maupun tempat peristirahatan. Selain itu, dataran tinggi digunakan
untuk menanam tanaman jenis sayuran dan buah-buahan. Beberapa Dataran
Tinggi di Indonesia, antara lain Alas (Nanggoe Aceh Darussalam), Kerinci
(Sumatera barat), Dieng (Jawa Tengah), Tengger (Jawa Timur), Bone (Sulawesi
Selatan), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
c. Pegunungan
Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kumpulan deretan
dari gunung dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Pegunungan


5

umumnya dipakai untuk rekreasi atau tempat peristirahatan. Beberapa
Pegunungan di Indonesia, antara lain Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), Sewu
(DI Yogyakarta) dll.
2.Ketampakan Alam di Perairan

Ketampakan alam yang ada di perairan, antaralain sebagai berikut:
a. Pantai
Pantai adalah dataran yang berbatasan dengan laut yang bermanfaat sebagai
tempat pariwisata, perikanan dan hutan bakau. Pernahkah kalian pergi ke
pantai.Sungguh mengasyikan bukan? Coba kalian tuliskan pantai-pantai yang ada
di Indonesia.
b. Sungai
Sungai-sungai besar pada umumnya terletak di pulau yang besar pula, seperti
Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua.
Sungai dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik dan sarana kebutuhan
hidup penduduk. Sungai juga dapat berfungsi sebagai alat transportasi seperti di
Kalimantan.
c. Danau
Danau adalah genangan air yang amat luas yang dikelilingi daratan. Danau
digunakan untuk tempat pariwisata.
d. Selat
Selat adalah perairan atau laut sempit yang menghubungkan dua buah
pulau.Indonesia mempunyai banyak sekali selat. Kalian tahu kenapa? Ya betul,
karena Indonesia adalah negara kepulauan. Beberapa Selat Di Indonesia, antara
lain Selat Sunda, Selat Karimata, Selat Bali, Selat makasar, Selat Badung, Selat
Berhala, dan Selat Rote.

B. Proses Pembentukan Muka Bumi
Permukaan bumi terdiri atas berbagai bentuk dari yang datar, bergelombang
atau berbukit sampai bergunung. Keragaman tersebut tidak terjadi begitu saja,
melainkan melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk
tenaga bekerja untuk mengubah muka bumi, baik dari dalam bumi maupun dari

6

luar bumi yang dikenal dengan sebutan tenaga geologi.Tenaga dari dalam bumi
mengubah bentuk muka bumi sehingga muncul gunung, pegunungan, dan lainlain. Selanjutnya apa yang telah dilakukan oleh tenaga dari dalam bumi, kemudian
dirombak oleh tenaga dari luar bumi oleh air, angin, es, dan organisme sehingga
nampaklah keragaman muka bumi seperti yang kita lihat sekarang.
Keragaman bentuk ketampakan alam di permukaan bumi tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan melalui suaru proses alam yang panjang.
Keragaman tersebut terjadi karena adanya tenaga endogen dan eksogen yang ada
di bumi.
1. Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
membentuk muka bumi dan kulit bumi. Tenag endogen terdiri dari tenaga
tektonik,vulkanik, dan gempa bumi.Tenaga tektonik adalah tenaga dari dalam
bumi yang menimbulkan terjadinya penggeseran dan perubahan letak lapisan
batuan secara vertikal (gerakan evirogenetika) dan horizontal (gerakan
orogenetik).
a.Gerakan epirogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi secra
perlahan-lahan yang meliputi wilayah luas dalam jangka waktu lama .
b.Gerakan oronetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi secara tepat
yang meliputi wilayah sempit. Gerakan ini dapat berbentuk lipatan atau patahan.
1.Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi.
2.Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal
dari dalam lapisan kulit bumi.
2. Lipatan dan Patahan

Lipatan (foulding) adalah bentuk ombak atau gelombang pada suatu
lapisan kulit bumi, yang ditunjukkan oleh perlapisan batuan. Lipatan terbentuk
karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng tersebut mengakibatkan
adanya lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan
maupun pada kedua tepi lapisan. Lapisan batuan kemudian mengalami pelipatan
atau pelengkungan.

7

Suatu lipatan terdiri atas beberapa bagian yang membentuk struktur
lipatan. Struktur sebuah lipatan terdiri atas:


Antiklin, yaitu unsur struktur lipatan denganbentuk yang cembung
(convex) ke atas.



Sinklin,yaitu lipatan yang cekung (concave) keatas.



Sayap (limb), yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari
lengkungan maksimum suatuantiklin sampai lengkungan maksimum
suatusinklin.

Patahan (foulting) adalah proses dari tenaga dalam bumi (endogen) yang menekan
batuan keras sehingga lapisan batuan satu dengan yang lain terpisah atau patah.
Bentuk-bentuk patahan (foulting) adalah sebagai berikut:
 Patahan horst atau tanah naik, adalah lapisan tanah yang terletak lebih tinggi
dari daerah sekeliling akibat terjadi patahan di sekitarnya.
 Patahan graben atau slenk/tanah turun ,adalah lapisan tanah yang yang terletak
lebih rendah dari daerah sekelilingnya akibat terjadi patahan disekitarnya.
 Dome adalah lapisan batuan yang terangkat berbentuk melengkung seperti
cembung atau kubah.

C. Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan
Manusia
Tenaga Endogen umumnya bersifat membangun karena adanya material baru
yang dikeluarkan dari dalam bumi.Material tersebut memperbaharui material lama
di permukaan bumi yang telah mengalami perubahan atau kerusakan oleh tenaga
eksogen. Tenaga endogen juga membentuk permukaan bumi, sehingga terdapat
bukit, pegunungan, lembah dan lain-lain.
Walaupun demikian, pada awal pembentukannya dirasakan sebagai sebuah
bencana alam. Sebagai contoh, letusan gunung berapi pada awalnya menimbulkan
kerusakan bagi lahan pertanian, hutan, permukiman dan menimbulkanpula korban
jiwa yang banyak.Namun, setelah letusan terjadi, material hasil letusan (abu, pasir

8

dan material lainnya) mengganti lapisan tanah subur yang telah tipis karena erosi
sehingga menjadi subur kembali.
Tenaga endogen dan eksogen memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari tenaga endogen adalah:
1. Dampak Positif dari endogen adalah


Lapisan magma yang menembus kerak benua dan membeku di bawah
permukaan tanah berpotensi mengandung mineral yang berharga seperti emas,
perak, dan bahan tambang lainnya



Material letusan gunung berapi (efata) sangat kaya akan mineral yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Setelah mengalami proses
pelapukan, material-material hasil letusan tersebut akan hancur dan menjadi
tanah vulkanik yang subur, sehingga tidak heran jika banyak lahan pertanian
yang subur berada di daerah ini.



Magma yang panas di bawah permukaan bumi juga akan memanaskan
airtanah sehingga terbentuk uap yang berguna untuk pembangkit listrik tenaga
panas bumi. Magma juga memanaskan airtanah dan menjadi sumber air panas
bagi keperluan wisata pemandian airpanas.



Endapan pasir dan batu juga terbentuk di sekitar gunungapi yang sangat
berguna untuk bahan bangunan.



Terbentuknya gunung atau pegunungan akan menjadi daya tarik tersendiri
bagi dunia pariwisata karena udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang
indah.
Disamping sejumlah dampak positif yang ditumbulkannya, tenaga endogen
memiliki dampak negatif, yaitu di antaranya
2. Dampak negatif dari endogen adalah

 lava dan lahar yang dikeluarkan oleh aktivitas gunungapi dapat merusak lahan
pertanian, permukiman dan dapat menimbulkan korban jiwa.
 Abu vulkanis yang dikeluarkan pada saat letusan dapat merusak tanaman,
iritasi pada mata, tergang- gunya saluran pernapasan, menggangu aktivitas
penduduk, terganggunya tansportasi, dan lain-lain.

9

 Bom, lapili, pasir yang terhempas saat letusandapat merusak permukiman,
dan pertanian. Agak berbeda dengan tenaga endogen, tenaga eksogen
umumnya bersifat menghancurkan. Permukaan bumi yang telah dibentuk oleh
tenaga endogen, kemudian lambat laun dihancurkan oleh tenaga eksogen.
Walaupun memiliki sifat menghancurkan, tetapi tenaga eksogen memiliki
dampak positif bagi kehidupan, di antaranya:
3. Dampak positif dari oksigen
 Batuan dari hasil pembekuan magma akan bermanfaat bagi tumbuhan jika
telah dihancurkan oleh tenaga eksogen menjadi partikel-partikel tanah.
 Batuan beku terpecah-pecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil
sehingga dapat dimanfaat- kan untuk berbagai keperluan terutama bahan
bangunan.
Mineral-mineral berharga yang tadinya berada di bawah permukaan tanah lambat
laun
tersingkap oleh tenaga eksogen sehingga memberi manfaat bagi manusia.
4. Dampak negatif dari eksogen


Erosi mengakibatkan lapisan tanah yang subur berkurang atau hilang dan
akibatnya tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik.
Erosi juga mengakibatkan sedimentasi di daerah yang lebih rendah dan terjadi
pendangkalan di daerah danau atau waduk. Akibatnya kemampuan PLTA
untuk menghasilkan listrik semakin berkurang.



Selain mengakibatkan pendangkalan, erosi juga menjadikan air sungai dan
danau tidak lagi jernih. Akibatnya tidak lagi bisa dimanfaatkan oleh manusia
untuk keperluan minum atau mencuci. Makhluk hidup, khususnya ikan juga
akan semakin berkurang jumlahnya.

D. Peta Atlas dan Globe
1. Peta
a. Pengertian Peta
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,
yang berada di atas maupun di bawah per-mukaan bumi yang digambarkan pada

10

suatu bidang datar dengan skala tertentu. Hakikatnya peta adalah gambar dari
berbagai fenome yang ada di bumi,sehingga peta adalah sumber informasi yang
baik.
Bentuk-bentuk muka bumi memiliki sebaran yang berbeda-beda antara
wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Konsep geografi yang mengkaji
sebaran fenomena geografi dalam ruang dipermukaan bumi disebut konsep pola.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kajian pola dan bentuk muka bumi
merupakan kajian tentang macam-macam bentuk muka dan objek geografi
lainnya serta sebaran dari masing-masing bentuk muka bumi dalam satu wilayah.
Bentuk-bentuk muka bumi di dalam peta tidak digambarkan kedalam bentuk
yang sesungguhnya,tetapi di gambarkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu
kita semua harus memahami simbol-simbol yang ada dalam peta agar kamu
dengan mudah membaca atau menginterprestasi peta.
b. Interprestasi Peta
Interprestasi

Peta

merupakan

merupakan

membaca

peta

dengan

cara memaknai isi peta atas dasar simbol-simbol yang ada. Hal ini disebabkan
penggambaran bentuk-bentuk mika bumi dan objek geografi lainnya dalam peta
tidak digambarkan sesui dengan bentuk aslinya,tetapi digambarkan dalam bentuk
simbol.
Kita ketahui bahwa simbol peta dapat dibedakan menjadi simbol titik,
garis,bidang,warna

dan

simbol

piktorial.

Untuk

dapat

membaca

dan

menginterprestasi peta dengan baik maka kita harus memahami terlebih dahulu
arti dari masing-masing simbol.Dengan memahami arti simbol kamu dapat
dengan mudah menginterprestasi objek-objek geografi dan sebaran dari objekobjek geografidalam peta.
c. Pembagian Peta dan Perbedaannya
Peta terbagi atas 2 bagian yaitu peta umum dan peta tematik.


Peta umum adalah peta yang menggambarkan berbagai kenampakan
permukaan bumi. Dalam peta umum simbol-simbol yang digambarkan
mengikuti simbol-simbol konvensional (bebas) dan tergantung dari si pembuat
peta. Penggunaan simbol yang berbeda ini biasanya dalam bentuk simbol

11

warna. Sebagai contoh warna cokelat tua dalam peta umum menunjukan
daerah pengunungan tinggi, sedangkan dalam peta tematik mempunyai arti
yang lain tergantung dari tema peta tersebut.Didalam atlas sebagian besar
isinya berupa peta umum.Contoh Peta Sumatra, Peta Jawa,Peta Kalimantan
sampai peta berbagai negara di dunia.


Peta tematik atau peta khusus adalah peta yang hanya menggambarkan satu
fenomena geografi. Adapun contoh peta tematik dalam atlas antara lain Peta
Iklim, Peta Kepadatan penduduk, Peta Hasil Bumi, dan Peta Hasil Tambang.

d. Simbol Dalam Peta
Simbol pada peta merupakan gambar yang mencerminkan unsur-unsur dari
permukaan bumi, setiap simbol memiliki arti. Isi peta berupa simbol-simbol yang
terdiri atas gambar,tulisan, dan warna.


Simbol titik

Simbol titik dibedakan menjadi tiga, yaitu simbol gambar,simbol geometrik,dan
simbol huruf.
a) Simbol gambar adalah simbol yang dilukiskan dalam bentuk gambar yang
wujud nya mempunyai kemiripan dengan yang di gambarkan .
Contoh :

BANDAR UDARA

PELABUHAN LAUT

b) Simbol geometrik adalah simbol pada peta yang dilukiskan dalam bentuk
gambar matematika.

12

c) Simbol huruf adalah simbol dalam bentuk huruf atau sinkatan kata.
Contoh:



P

: Pulau

Peg.

: Pegunungan

Tel.

: Teluk

Sel.

: Selat

Tg.

: Tanjung

Kep.

: Kepulauan

Simbol Garis
Simbol garis digunakan untuk menggambarkan ketampakan alam yang

memanjang. Misalnya, Rel kereta Api, Jalan Raya, batas kota, dan batas
provinsi .
Contoh :

13



Simbol wilayah
Simbol wilayah digunakan untuk menggambarkan unsur-unsur

ketampakan alam yang luas atau merupakan suatu wilayah,
Contoh :

14



Warna
Kita dapat menjumpai beberapa warna pada peta. Warna pada peta

merupakan simbol yang memiliki arti. Warna pada peta memiliki arti. Warna
pada peta memiliki beberapa arti, antara lain sebagai berikut.
a. Hijau artinya dataran rendah.
b. Kuning artinya dataran tinggi.
c. Cokelat artinya pegunungan.
d. Putih artinya puncak pegunungan bersalju.
e. Merah dan hitam artinya tanda hasil usaha manusia. Misalnya, Kota, Jalan
Raya, dan Jalan Kereta Api.
f. Biru artinya perairan, seperti laut, danau teluk, dan samudra.

2. Atlas
Atlas adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku, tetapi juga
ditemukan dalam bentuk multimedia.Atlas merupakan kumpulan peta dan narasi
yang disusun secara sistematis sehingga membentuk kesatuan informasi
keruangan tentang suatu wilayah. Atlas Nasional Indonesia menyajikan informasi
keruangan yang berkaitan dengan sejarah, wilayah dan batas kedaulatan,
sumberdaya, penduduk, dan ekonomi yang ada di indonesia.

3. Globe
Globe adalah bola dunia berukuran kecil dalam bentuk tiga dimensi dengan
kemiringan 66 1/2 derajat pada garis ekliptika (bidang edar bumi)dan dengan
kemiringan 23 1/2 dari matahari.

15

E. Letak Astronomis dan Geografis Wilayah Indonesia
1. Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis
lintang dan
garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi
secarahorizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan
Kutub Utaradan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara
6oLU – 11oLS dan95oBT – 141oBT Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia
dilalui oleh garis equator,yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi
bumi menjadi dua bagian samabesarnya. Garis equator atau garis khatulistiwa
terletak pada garis lintang 0o.
2. Letak Geograpis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan
dipermukaan bumi.Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara
BenuaAsia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik.Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang
mempunyai artipenting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.
Letak geografis adalah

letak suatu wilayah/tempat/negara berdasarkan

kenyataan di permukaan bumi. Indonesia terletak diantara 2 benua, benua Asia (di
utara katulistiwa) dan benua Australia (di selatan katulistiwa) dan terletak di
antara 2 samudra, samudra Hindia dan samudra Pasifik
3. Letak Geologi
Letak Geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan lapisan pembentukan
kulit bumi.Indonesia merupakan pertemuan 3 lempeng litosfer yaitu lempeng Asia
yang cukup stabil, lempeng Indo Australia yang bergerak ke arah utara dan
lempeng dasar samudra pasifik yang bergerak ke arah barat daya.Wilayah
Indonesia berada di daerah pertemuan dua rangkaian pegunungan muda yaitu
sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania.

16

4. Iklim Indonesia
Iklim berupa suhu udara, kelembapan udara, curah hujan. Kelembapan udara
pengaruhnya bersifat vertikal akibat perbedaan ketinggian tempat dan secara
horizontal karena perbedaan curah hujan . Untuk mengetahui iklim di indonesia ,
kita bisa melihat dari garis-garia lintang. Misal , dari utara sampai selatan kita
bagi menjadi 5 kawasan .
a. Kawasan Udara Kutub
b. Kawsan Udara Iklim Sedang
c. Kawasan Udara Tropis
d. Kawasan Udara Iklim Sedang
e. Kawasan Udara Kutub

F. Pengajaran Geografi
Pengajaran Geografi merupakan pengajaran tentang hakikat geografi yang
diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak
pada jenjang pendidikan masing-masing,. Hakekat dari Geografi adalah
pengajaran tentang aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan
keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi
kewilayahannya masing-masing. Pada bab 8 ini diuraikan Pengajaran Geografi
yang mencakup : Pengajaran Geografi di Indonesia, Ruang Lingkup Pengajaran
Geografi, Sumber pembelajaran Geografi, dan kewajiban seorang guru Geografi.
a. Pengajaran Geografi di Indonesia
Pada bagian terdahulu sudah diuraikan pentingnya Geografi bagi kehidupan
manusia, sehingga keberadaannya perlu diperkenalkan kepada individu melalui
proses pendidikan. Melalui proses pendidikan, sekolah-sekolah di Indonesia sudah
mengajarkan geografi sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa mereka.
Sebagai sebuah mata pelajaran, geografi sudah diajarkan di sekolah-sekolah
Indonesia sejak zaman kolonial Belanda dan terus diajarkan hingga sekarang.
Pada sekolah-sekolah bentukan Belanda, Geografi diajarkan dengan nama
Ardiskundee yang kemudian pada zaman pendudukan Jepang berganti menjadi

17

Ilmu Bumi. Pengunaan nama Ilmu Bumi bagi Geografi terus berlanjut hingga
setelah kemerdekaan, baru pada tahun 1955 istilah Geografi mulai dipergunakan
dalam khasanah ilmu pengetahuan di Indonesia. Hal ini dikarenakan, kata ilmu
bumi kurang tepat untuk terjemahan kata Geografi dalam bahasa Indonesia dan
lebih tepat untuk menterjemahkan kata Geologi (Geo = Bumi, Logi/Logos =
Ilmu). Namun demikian hingga saat ini masih banyak orang, terutama golongan
tua

yang

masih

menyebut

Ilmu

Bumi

untuk

Geografi.

Berdasarkan kurikulum pendidikan nasional yang berlaku saat ini, yaitu
Kurikulum Berbasis Kompetensi Geografi diajarkan kepada siswa sekolah di
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Proses pembelajarannya berbeda pada
setiap jenjang pendidikan. Pada jenjang pendidikan SD dan SMP, Geografi
diajarkan kepada siswa secara terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya yang
termasuk kelompok Ilmu Sosial pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan
Sosial). Seperti halnya pada jenjang pendidikan dasar, di Sekolah Kejuruan
(SMK) Geografi juga diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran
kelompok Ilmu Sosial lainnya pada mata pelajaran IPS. Sebagai mata pelajaran
tersendiri, Geografi diajarkan pada siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada pelaksanaan proses pengajaran Geografi di sekolah penjabaran konsep dan
pokok bahasannya harus disesuaikan dan diserasikan dengan tingkat pengalaman
serta perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan tertentu. Sehingga
dalam proses pengajarannya diperlukan kesiapan guru dalam melakukan seleksi
akan materi pengajaran serta metode dan pendekatan yang dipergunakan dalam
proses belajar mengajar tersebut. Tujuannya, agar siswa memperoleh pengetahuan
geografi sesuai dengan tingkatan usia pada tiap jenjang pendidikan, dengan kata
lain pengajaran geografi dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan
perkembangan usia siswa.

1. Karakter Pengajaran Geografi

Pada bagian terdahulu diuraikan bahwa studi geografi berkenaan dengan
pengorganisasian ruang hasil interaksi antara faktor manusia dengan faktor-faktor

18

geografi lainnya. Sehingga agar dapat menyerap dengan baik apa yang menjadi
gejala dan masalah geografi, kita harus mampu mendalami hakikat faktor manusia
dengan alam lingkungannya yang dapat kita peroleh jika kita memiliki
pengetahuan dasar berkenaan dengan aspek-aspek sosial, ekonorni, budaya,
politik, dan sebagainya. Untuk kepentingan tersebut, kita harus menerapkan
pendekatan sosiologi, ilmu ekonomi, antropologi, ilmu politik, dan lain
sebagainya.
Selain menyoroti aspek manusia, studi geografi juga menyoroti lingkungan fisik
yang melatarbelakangi kehidupan manusia. Untuk mampu mengungkapkan latar
belakangnya, guru geografi wajib memiliki pengetahuan dasar ilmu-ilmu yang
berkenaan dengan lingkungan fisik seperti ilmu tubuh tanah, meteorologi,
klimatologi, geologi, geomorfologi, kartografi, astronomi, ilmu kimia, ilmu fisika,
dan lain-lain. Pendekatan berbagai ilmu tersebut dapat diterapkan untuk
mengungkap berbagai gejala dan proses alam yang menjadi latar belakang
kehidupan

manusia.

Penggunaan pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam,
pada studi Geografi dapat diterapkan secara bersama maupun secara terpisah
dalam mengkaji berbagai gejala dan masalah geografi. Berdasarkan uraian
tersebut

tampak

bahwa

pendekatan

interdisipliner

atau

sekurangnya

multidimensional merupakan pendekatan yang diterapkan pada studi geografi. Hal
ini menunjukkan bahwa geografi dan studi geografi bersifat interdisipliner atau
multidimensional.
Pengajaran geografi merupakan penjabaran geografi pada tingkat pendidikan
dasar dan menengah, juga memiliki karakter yang sama dengan geografi dan studi
geografi.

Dalam

mempelajari

dan

mengajarkan

geografi,

pendekatan

interdisipliner atau setidak-tidaknya multidimensional, menjadi ciri khas
pengajaran geografi. Sehingga seorang guru geografi harus mempunyai
kemarnpuan melakukan pendekatan interdisipliner atau multidimensional. Tanpa
memiliki kemampuan dasar tersebut, guru yang mengajarkan geografi tidak akan
dapat melakukan proses belajar mengajar secara wajar dan menyenangkan bagi
siswa.

19

2. Posisi Pengajaran Geografi

Preston E. James (1989:11) menyatakan, "Geography has sometimes been called
the mother of science, since many fields of learning that started with observation
of the actual face of the earth turned io'the study of specific processes wherever
they might be located." Dengan argumen di atas, bidang pengetahuan apa pun
yang dipelajari seseorang selalu dimulai dengan pengamatan di permukaan bumi,
sehingga cukup beralasan James menyatakan, "Geografi sebagai induk dari ilmu”
karena kegiatan hidup umat manusia tidak dapat dilepaskan dari permukaan bumi.
Hal itu menunjukkan geografi memiliki kedudukan yang kuat dalam memberikan
dasar pengetahuan kepada tiap orang untuk mempelajari dan melakukan studi
berbagai aspek kehidupan di permukaan bumi. Kehidupan manusia tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan manusia lainnya serta manusia juga tidak dapat
melepaskan

diri

dari

permukaan

bumi.

Salah satu sarana yang dapat memenuhi kebutuhan akan pengetahuan dan ilmu
berkenaan dengan kegiatan hidup manusia dalam kaitannya dengan sesama
manusia dan juga dengan lingkungannya, adalah materi geografi. Berkenaan
dengan fungsi geografi dalam membina manusia, James Fairgrieve (Gopsill,
1966: 7) menyatakan, bahwa fungsi pendidikan dan pengajaran geografi adalah
membina warga masyarakat yang akan datang, untuk sadar akan kedudukannya
sebagai mahluk sosial terhadap kondisi dan masalah kehidupan yang dihadapinya.
Pendidikan dan pengajaran geografi mempunyai fungsi mengembangkan
kemampuan calon warga masyarakat dan warga negara masa depan agar memiliki
kemampuan berpikir kritis terhadap berbagai masalah kehidupan yang terjadi di
sekitarnya, dan melatih mereka agar cepat tanggap terhadap kondisi lingkungan
serta

kehidupan

di

permukaan

burni.

Pernyataan Fairgrieve tersebut menonjolkan fungsi dan nilai edukatif dari
geografi. Lebih jauh lagi pengajaran geografi mempunyai nilai ekstensi
(Surnaatmadja, 1983: 100-113) yang meliputi nilai-nilai teoretis, praktis, filosofis,
dan Ketuhanan. Dengan ini menunjukkan, jika geografi diajarkan dan dipelajari

20

secara terarah serta baik dapat membina anak didik berpikir integratif bagi dirinya
sendiri dan bagi kepentingan kehidupan pada umumnya. Hal tersebut
menunjukkan, pendidikan dan pengajaran Geografi dapat menjadi sarana untuk
memanusiakan

manusia.

Karena fungsi dan peranan geografi seperti dikemukakan di atas, maka posisi
geografi di tengah-tengah bidang pendidikan yang lain harus mendapat tempat
yang serasi dan wajar. Pencapaian tujuan tersebut, sangat dipengaruhi oleh
kemampuan guru geografi memprosesnya di lapangan. Sehingga, guru geografi
harus memiliki kemampuan dasar keguruan sesuai dengan bidang geografi yang
menjadi tanggung jawab profesinya.

3. Nilai Pengajaran Geografi

Setiap bidang ilmu, termasuk geografi memiliki nilai, baik nilai bagi dirinya
sendirl maupun hilai bagi ilmu lain, atau bahkan bagi kehidupan pada umumnya
karena

pada

dasarnya

setiap

bidang

ilmu

mempunyai

tugas

untuk

mengembangkan dirinya sendiri dan mengembangkan kehidupan ke tingkat
kesejahteraan

yang

lebih

tinggi.

Sebagai bidang ilmu dan bidang studi, tata kerja Geografi tidak hanya
berlandaskan prosedur keilmuan, namun juga mengembangkan keilmuan tersebut.
Pada

perkembangan

ilmu

dewasa

ini,

tiap

ilmu

sudah

tidak

dapat

mempertahankan teori, konsep, dan prinsipnya secara tertutup dan terisolasi.
Perlintasan dan persilangan antarbidang ilmu, termasuk perlintasan dan
persilangan geografi dengan ilmu lainnya, bukan hanya spontan dibiarkan terjadi,
tetapi telah menjadi tuntutan kebutuhan. Hal ini disebabkan karena tugas yang
diemban tiap bidang ilmu dalam menerapkan teori, konsep dan prinsipnya harus
mencari alternatif pemecahan "masalah kehidupan yang bersifat sangat
kompleks", sehingga menuntut bantuan penerapan berbagai bidang ilmu lain
secara

sekaligus.

"When we study human society, we are confronted and solve them we cannot
avoid crossing many academic boundary lines" (Mac,Kenzie, editor, 1986: 8).

21

Demikian pula apa yang dialami, dan dihadapiI geografi sebagai bidang ilmu serta
bidang studi dalam menganalisis masalah kehidupan dewasa ini. la wajib
mengembangkan diri menjalin kerja sama dengan bidang-bidang ilmu, dan studi
lainnya. Melalui tata cara kerja yang demikian itu, geografi akan mampu
mengembangkan sayap dan cakrawala pandangannya. Adapun nilai yang dimiliki
pengajaran Geografi, adalah :

a. Nilai teoritik

Seperti halnya ilmu pengetahuan lain, Geografi memiliki nilai teoretik yang
bermanfaat bagi pengembangan dirinya. Selain itu, geografi juga dapat memberi
sumbangan serta masukan teoretik, konseptual, dan prinsipal kepada bidang ilmu
dan studi lain. sehingga pada pengajaran di sekolah, nilai teoretik dari geografi
dapat diterapkan pada mata pelajaran lain, yaitu Sejarah, ekonomi, biologi dan
sebagainya. Hakikat ini wajib dikuasai oleh guru Geografi di sekolah.
b.

Nilai

praktis

Sebagai bidang ilmu dan studi maupun bidang pengajaran, geografi dapat
menampilkan dirinya sebagai bidang yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
(mempunyai nilai praktis). Sebagai bidang ilmu penelitian, geografi mempunyai
peranan

dalam

melakukan

penelitian

dasar

.

berkenaan aspek kehidupan dengan permasalahannya di wilayah-wilayah tertentu
di permukaan burni, baik secara terbatas maupun secara luas. Hasil penelitian
tersebut dapat dimanfaatkan bagi kepentingan perencanaan regional yang secara
praktis diterapkan bagi perkembangan dan peningkatan taraf hidup manusia
(human development) serta untuk mengembangkan lebih lanjut wilayah yang
bersangkutan (region development). Melalui penelitian, perencanaan, dan
penerapan selanjutnya, dapat dilakukan penyesuaian tata guna lahan (landuse)
yang seimbang dan berimbang sesuai dengan asas pelestarian serta peningkatan
kualitas lahan tersebut. Hal ini menunjukkan sebagai ilmu tata guna lahan (the
science

of

landuse),

geografi

dapat

berperan

dalam

merealisasikan

22

kemampuannya

bagi

masyarakat

melalui

pelestarian

alam

lingkungan.

c. Nilai Ketuhanan.

Salah satu nilai yang dimiliki geografi adalah Nilai Ketuhanan, yaitu suatu nilai
yang dapat lebih menyadarkan manusia akan hubungannya dengan sang pencipta
atau dengan kata lain dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang
pada Tuhannya. Melalui metodologi ilmiah yang terarah, geografi dapat memberi
pengetahuan dan pengertian meyakinkan kepada mereka yang mernpelajarinya,
yaitu berkenaan dengan eksistensi dirinya, eksistensi alam lingkungan, serta
interelasi dan interaksi manusia dengan alam lingkungan tempat hidupnya.
Dengan

demikian,

manusia

akan

mengerti

tentang nilai hubungan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam
lingkungan, dan hubungan antara faktor alam dengan faktor alam lainnya. Kita
yang mempelajari geografi akan mengerti hubungan keruangan faktor-faktor
geografis, termasuk hubungan keruangan manusia dengan alam lingkungan.
d.

Nilai

Edukatif

Merupakan nilai yang dimiliki ilmu pengetahuan, termasuk geografi yaitu
kemampuan berfikir kritis pada anak didik. Geografi, khususnya pengajaran
geografi, dapat mengembangkan kemampuan intelektual tiap peserta didik yang
mempelajarinya. Geografi dapat meningkatkan rasa ingin tahu, daya untuk
melakukan observasi alam, lingkungan, melatih ingatan dan citra terhadap
kehidupan dengan lingkungannya, dan dapat melatih kemampuan memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari. Melalui pengajaran geografi, kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor anak didik dapat ditingkatkan. Pengajaran
geografi mempunyai kemampuan melatih anak didik mencapai kedewasaan
mental, dalam berpikir, merasakan, dan mengembangkan keterampilannya.

G. Sumber

materi

pengajaran

Geografi

Pada bagian terdahulu sudah diuraikan ruang lingkup dari pengajaran
geografi, yaitu manusia beserrta aktifitas kehidupannya dan lingkungan alam
tempat manusia tersebut hidup. Hal ini menunjukkan bahwa sumber

23

pembelajarannya tidak terlepas hakikat dan ruang lingkup pengajaran geografi
sebagaimana sudah diuraikan di atas. Adapun yang menjadi sumber bagi
pembelajaran geografi adalah :

1.

Manusia di masyarakat

2.

Alam lingkungan dan sumberdaya yang dikandungnya.

3.

Region-region di muka bumi

Uraian tersebut menunjukkan, segala kenyataan yang ada dan terjadi di
permukaan bumi, baik yang berkenaan dengan kehidupan manusia maupun
yang berkenaan dengan alam lingkungan dan segala proses yang terjadi,
merupakan sumber pengajaran geografl. Selain gejala-gejala hidup yang
langsung terjadi di permukaan bumi, buku-buku dan kepustakaan lain yang
juga berkenaan dengan gejala tadi, menjadi sumber yang dapat dimanfaatkan
pengajaran geografi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber pengajaran
geografi sangat luas, sehingga guru dapat memperkaya materi pengajarannya
agar pengajaran yang berlangsung tidak menjadi kering atau membosankan.
Luas dan beragamnya sumber pembelajaran geografi, menuntut guru untuk
memiliki kemampuan dalam menseleksi terhadap berbagai materi tersebut,
sehingga dengan proses penseleksian tersebut diharapkan proses belajar
mengajar di kelas menjadi efektif dan efisien serta mampu menumbuhkan
proses kreatif dan kritis pada siswa. Jika guru telah mampu menumbuhkan
sikap kritis dan kreatif pada diri siswa, maka proses pembelajaran geografi
tidak lagi menjadi kegiatan yang membosankan dan tidak memberi tantangan
pada siswa untuk berfikir kritis, namun dapat menjadi kegiatan pembelajaran
yang efektif, efisien sekaligus menyenangkan bagi siswa dan guru.

H. Kewajiban Guru Geografi

Pada bagian terdahulu diuraikan betapa pentingnya peranan seorang guru

24

dalam proses belajar mengajar sehingga materi yang disajikannya dapat
dicerna oleh siswa serta mampu menumbuhkan pola pikir yang kritis dan
kreatif pada diri mereka. Agar proses pembelajaran di kelas dapat mencapai
target dan tujuan yang telah ditetapkan, seorang guru wajib melakukan
kegiatan :

1.Menseleksi berbagai sumber pengajaran yang akan diajarkan kepada anak
didik. Tujuannya, agar sumber pengajaran yang dipergunakan sesuai dengan
materi atau topik bahasan yang akan dibahas pada kegiatan pembelajaran di
kelas.

Mensesuaikan materi yang akan disampaikan dengan tingkat perkembangan
anak, tujuannya agar materi yang disampaikan dapat dicerna dan diterima
dengan

baik

oleh

anak

didik.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh seorang guru agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik dan menyenangkan. Selain kewajiban umum
tersebut, secara khusus seorang guru geografi wajib memiliki kemampuan
yang sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang guru geografi. Kewajiban
yang
1.

harus

dimiliki

seorang

guru

geografi,

adalah

Kemampuan menguasai materi Geografi. Hal ini berkaitan dengan tugas

yang dia emban sebagai pengampu mata pelajara geografi. Tanpa penguasaan
materi, seorang guru tidak akan dapat menjadi guru yang baik dan dapat
menterjemahkan isi dari kurikulum secara benar kepada anak didiknya.

2.

Menguasai Tujuan Pengajaran Geografi. Penguasaan akan tujuan

pengajaran sangat diperlukan oleh seorang guru, karena tanpa penguasaan
tujuan pengajaran, seorang guru tidak akan mampu menyampaikan berbagai
macam materi pengajaran secara runtut dan terperinci yang berakibat pada
tidak
3.

tercapainya

tujuan

pengajaran.

Tingkat perkembangan usia anak didik. Perkembangan usia dan mental

25

anak didik perlu diperhatikan oleh guru, sehingga dalam memberikan materi
pengajaran seorang guru harus menyesuaikan materi yang diajarkan dengan
perkembangan usia anak didik, karena pendidikan merupakan upaya
pendewasaan

anak

yang

dilakukan

secara

formal.

Berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa seorang guru tidak sekedar harus
piawai dalam mengelola kelasnya, namun dia juga sekaligus harus mempunyai
penguasaan terhadap bidang keilmuan yang menjadi tanggung jawabnya. Jika
semua guru geografi memiliki kemampuan tersebut, maka elajaran geografi
yang selama ini dianggap sebagai pelajaran yang menjemukan dan tidak
menarik akan dapat menjadi pelajaran yang menarik dan mampu
membangkitkan

daya

Peranan

kritis

anak

Pengajaran

didik.

Geografi

Pendidikan merupakan proses yang dialami setiap individu sepanjang
hayatnya, karena pendidikan merupakan proses yang akan terus dijalani oleh
individu sepanjang hidupnya (life long education). Sehingga, seorang individu
menjalani pendidikan tidak hanya di bangku sekolah namun di semua ruang di
muka bumi. Proses pendidikan persekolahan di semua jenjang pendidikan
hanyalah sebagai sebagian kecil penyumbang dalam pembentukan kepribadian
individu, namun demikian pendidikan persekolahan menjadi tumpuan utama
bagi masyarakat dalam memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam
memanusiakan

manusia.

Pada bagian ini diuraikan bagaimana peranan pengajaran geografi bagi
pendidikan,

yang

mencakup

:

Pendidikan

Nasional,

Pendidikan

Kependudukan, Pendidikan Lingkungan hidup, dan pendidikan pembangunan.

26

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Keragaman bentuk muka bumi merupakan hasil kerja dari dua
tenagapembentuk muka bumi yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
• Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi berupa
vulkanisme, diastropisme dan seisme.sedangkan tenaga eksogen yang mengubah
bentuk muka bumi dipengaruhi oleh tigaproses yaitu pelapukan, erosi dan
sedimentasi.
Pada bagian terdahulu diuraikan betapa pentingnya peranan seorang guru dalam
proses belajar mengajar sehingga materi yang disajikannya dapat dicerna oleh
siswa serta mampu menumbuhkan pola pikir yang kritis dan kreatif pada diri
mereka. Agar proses pembelajaran di kelas dapat mencapai target dan tujuan yang
telah ditetapkan, seorang guru wajib melakukan

27

DAFTAR PUSTAKA
Bale,jejen 1990. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk Sekolah Dasar Kelas 6
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka
Sudarmo, Yusman Basri 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk Kelas 6
SD Cet. 5. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Ahmad zuber- Lukman Hakim 2015. Ilmu Pengetahuan sosial 4 Untuk
Sekolah Dasar Kelas 4 Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25