PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB

  

PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP KUALITAS TIDUR

LANSIA DI BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB

  1

  2

  3 Ni Made Sumartyawati , Febriati Astuti , Dwi Rizki Susmitha 1,2)

  Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram

  3)

  Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram

  Email :

  

INTISARI

  Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah gangguan tidur atau insomnia. Seorang lansia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai tidur serta memiliki waktu sedikit untuk tidur nyenyak dan pemenuhan tidur secara kualitas menurun. Tujuan peneliti untuk mengetahui apakah ada pengaruh aromaterapi mawar terhadap kualitas tidur lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami insomnia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, sampel 22 responden dengan teknik sampling porvosive sampling, pengambilan data menggunakan wawancara mengunakan kuisioner. Analisa yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa sesudah pemberian aromaterapi mawar Kualitas tidur kurang ada 2 orang (9,09%), kualitas tidur cukup ada 6 orang (27,27%), kualitas tidur baik ada 14 orang (59,09%), dan kualitas tidur buruk 22 (100.0%). Dan dari hasil analisa data menggunakan uji wilcoxon didapatkan Kualitas Tidur Post dan Kualitas Tidur Pre-4.122

  

Sig . (2-tailed) sebesar 0.000 dengan tingkat kemaknaan < 0,05. Kesimpulan dari penelitian

  ini didapatkan bahwah ada pengaruh aromaterapi mawar terhadap kualitas tidur lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB pemberian aromaterapi mawar dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia.

  Kata kunci: insomnia, aromaterapi mawar, kualitas tidur lansia

  

ABSTRACT

The health problem often faced by elderly is sleep disorder or insomnia. Elderly needs

longer time to start sleeping and less time to have good sleeping an the sleep quality decrease.

This research is aimed at determining the effct of rose aromatherapy on the sleeping quality of

elderly in Mandalika Social House for Elderly in West Nusatenggara. This research was

designed to be a pre-experimental study. The population of this study are all elderly in

Mandalika Social House for Elderly in West Nusatenggara. The samples were 22 respondents

selected through purposive sampling. The data were collected through interview and

questionnaires and then analyzed with Wilcoxon Test. The research showed that after the rose

aromatherapy, the sleep quality of elderly showed that 2 respondents (9.09%) had low quality of

sleep, 6 respondents (27.27%) had fair quality of sleep, 14 respondents (59.09%) had good

quality of sleep, and 22 respondents (100%) had bad quality of sleep. Based on the analysis

using Wilcoxon test with SPSS, the sleep quality in post and pre of -4.122b sig. (2- tailed) is .000

with the significance of <0.05. It is inferred that there is effect of rose aromatherapy on the

sleeping quality of elderly in Mandalika Social House for Elderly in West Nusatenggara. The

aromatherapy could improve the sleep quality of elderly. Keywords: sleep disturbance, Aromatherapy Rose,sleep quality elderly

  PENDAHULUAN

  Populasi lansia dalam perkembangannya terus mengalami peningkatan. Menurut WHO (2014), proporsi penduduk lansia (>60 tahun) dunia akan berlipat ganda dari sekitar 11% pada tahun 2000 menjadi 22% pada tahun 2050 dengan jumlah mutlak lansia diperkirakan meningkat 605 juta menjadi 2 milyar. Di Indonesia pada tahun 2010 jumlah lansia tercatat 18,1 juta jiwa, tahun 2013 tercatat 26,4 juta jiwa, dan diperkirakan akan mencapai 36 juta pada tahun 2020 (Depkes RI, 2014; Kemenkes RI, 2013).

  Kondisi yang sama juga terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang wilayahnya terdiri atas Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Berdasarkan data BPS (2013), populasi lansia di Provinsi NTB tahun 2011 adalah 155.500 jiwa, tahun 2012 sebanyak 159.400 jiwa, tahun 2013 sebanyak 164.000 jiwa, dan jumlahnya diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2030, yaitu 288.900 jiwa.

  Bertambahnya jumlah lansia menyebabkan bertambahnya Masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah gangguan tidur atau insomnia. Pada studi epidemiologi prevalensi gangguan tidur pada usia lanjut sekitar sekitar 6% -8% pada populasi umum, dan lebih dari 50% lanjut usia mengeluh kesulitan tidur malam hari atau di sebut dengan Insomnia (Astuti,2009). Seseorang lansia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai tidur serta memiliki waktu sedikit untuk tidur nyenyak dan pemenuhan tidur secara kualitas menurun kualitas tidur itu sendiri adalah ukuran dimana seseorang mendapatkan kemudahan untuk memulai tidur, mampu mempertahankan tidur, dan merasa rileks setelah bangun dari tidur (Astuti, 2011).

  Berdasarkan data pada bulan maret 2017 jumlah lansia di BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB berjumlah 74 orang. Dimana jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 orang, perempuan 50 orang. Dan Lansia yang mengalami insomnia sebanyak 22 orang. Insomnia itu sendiri disebabkan oleh penyakit yang diderita oleh lansia seperti Rheumatoid artritis , penyakit hipertensi, stress. Sehingga sulit untuk mempertahankan tidur, serta bangun terlalu sering pada malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Upaya yang biasa dilakukan dalam menangani masalah insomnia adalah pemberian obat tidur, padahal pemberian obat tidur dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping berupa: kecanduan, dan bila overdosis dapat membahayakan pemakainya (Nugroho, 2008).

  Salah satu terapi yang dapat mengatasi masalah gangguan tidur atau insomnia dan memperbaiki kualitas tidur dengan cara pemberian aromaterapi mawar. Aromaterapi mawar adalah aromaterapi yang memiliki kandungan

  linalool dan geraniol yang berkhasiat

  menenangkan dan memberikan efek rileks sistem saraf pusat dengan menstimulasi saraf olfaktorius. Bunga mawar merah bersifat anti depresi sehingga dapat membuat jiwa menjadi tenang (Koensoemardiyah, 2009). Aromaterapi mawar ini merupakan terapi nonfarmakologi yang dapat meningkatkan kualitas tidur dan termasuk dalam

  relaxation therapy . Teknik relaxation therapy ini melatih otot dan pikiran

  menjadi rileks dengan cara yang cukup sederhana.

  Mekanisme kerja aromaterapi mawar dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang

  Prosentase (%)

  No Kategori Kualitas Tidur Responden Frekuensi (Orang)

BAHAN DAN METODE

  Penelitian ini adalah penelitian ini

  pra eksperimen dengan pendekatan one group pre test post design. Populasi

  dalam penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami gangguan tidur atau insomnia yang berjumlah 22 orang. Sampel penelitian adalah Lansia yang mengalami Insomnia di BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB berdasarkan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan

  purposive sampling.

  Kualitas Tidur

  Variabel Z P value α

  3. Analisis Pengaruh Pemberian Aromaterapi Mawar terhadap Kualitas Tidur Lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram

  Menganalisa Pengaruh Aromaterapi Mawar Terhadap Kualitas Tidur lansia di BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB Tabel

  3. Tidur baik 14 59,09% Jumlah 22 100.0% 3.

  2. Tidur cukup 6 27,27%

  1. Tidur kurang 2 9,09%

  dan dapat membantu menanggani gangguan tidur atau insomnia dan memperbaiki kualitas tidur (Sharma, S. 2009).

  • 4.122 .000

  2. Distribusi Responden Berdasarkan kualitas tidur pada lansia sesudah pemberian aromaterapi mawar di BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB.

  0.5 Pembahasan 1.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1.

  Sebelum diberikan aromaterapi mawar 22 responden mengalami

  artinya semua responden yang berjumlah 22 orang diberikan aromaterapi dalam 1 kelompok terdapat 5-6 orang dan aromaterapi diberikan selama 3 hari berturut- turut dan lama pemberian selama 5 menit.

  One Grup pre test dan post test yang

  Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan responden yang mengalami kualitas tidur buruk berjumlah 22 responden pada kelompok pre test sebelum diberikan aromaterapi mawar dan berdasarkan desain penelitian peneliti menggunakan kelompok

  Kualitas Tidur Responden Sebelum Diberikan Perlakuan Aromaterapi Mawar

  Sebelum * Sesudah

  Kualitas Tidur Responden Sesudah Pemberian Aromaterapi Mawar Tabel

  Kualitas Tidur Responden Sebelum Diberikan Perlakuan Aromaterapi Mawar.

  Tabel

  1. Distribusi Responden Berdasarkan kualitas Tidur Pada Lansia Sebelum Pemberian aromaterapi mawar di BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB

  No Kategori Kualitas Tidur Responden Frekuensi

  (Orang) Prosentase (%)

  1. Tidur kurang 22 100.0

2. Tidur cukup

  3. Tidur Baik Jumlah 22 100.0 2. atas lansia yang berusia 60 tahun keatas akan mengalami proses menua yang dapat menyebabkan kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap. Kemunduran tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah gangguan tidur atau insomnia yang kerap terjadi pada orang yang sudah berusia diatas 60 tahun (Fitri, 2009). 2. Kualitas Tidur Responden Sesudah

  Diberikan Perlakuan Aromaterapi Mawar

  Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sesudah pemberian aromaterapi mawar responden yang mengalami kualitas tidur kurang berjumlah 2 responden (9,09%) dan yang mengalami kualitas tidur cukup berjumlah 6 responden (27,27%).dan yang mengalami kualitas tidur baik 14 responden (59,09%).

  Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada 14 responden yang mengalami perubahan kualitas tidur menjadi baik dikarenakan karena bau aromaterapi mawar enak dihirup dan dapat membuat responden merasa rileks dan tidurnya lebih nyaman. Berdasarkan hasil wawancara dari yang tidak mengalami perubahan kualitas tidur dari kualitas tidur kurang 2 sampai cukup

  6 dikarenakan sering terbangun pada malam hari, dan sulit untuk tidur kembali dikarenaknan stres, dan merasa terganggu pada saat tidur disebabkan oleh penyakit yang diderita.

  Menurut teori Aromaterapi mawar mempunyai efek relaksasi sekaligus perangsang sehingga sangat baik digunakan sebagai penyejuk pada orang yang cemas dan perangsang bagi yang mengalami depresi. Bau

  Aromaterapi Mawar juga meningkatkan gelombang alfa dalam otak dan gelombang inilah yang membantu kita untuk rileks dan minyak mawar juga merupakan minyak esensial yang biasa di pakai untuk mengatasi gangguan tidur (Sharma, 2009).

  Penelitian ini sesuai dengan penelitian Muhamat Nofiyanto (2016) menunjukan bahwah ada pengaruh Aromaterapi mawar terhadap kualitas tidur lansia. Hasil ini menunjukan bahwah aromaterapi mawar dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Berdasarkan teori yang menyatakan bahwah kualitas tidur yang buruk telah dikaitkan dengan kesehatan yang buruk. Dikatakan kualitas tidur buruk jika sering terbangun pada malam hari, sulit untuk memulai tidur, sering mengantuk disiang hari, cepat lupa dan sulit memgingat sesuatu, tidak konsentrasi dalam melakukan suatu perkerjaan, kurang semangat, cepat tersinggung, mata sembab, dan mudah terkena penyakit. Faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas tidur lansia diantaranya usia, status kesehatan, lingkungan, motivasi, stres psikologis, diet, gaya hidup, dan obat-obatan (Aspiani, 2014). 3. Analisa Pengaruh Aromaterapi

  Mawar Terhadap Kualitas Tidur lansia Berdasarkan analisa uji

  Wilcoxon kualitas tidur pada lansia

  sebelum dan sesudah pemberian aroma terapi mawar menunjukan bahwa yang mengalami tidur kurang 2 responden (9,09%) dan yang mengalami tidur cukup 6 responden (27,27%) dan kualitas tidur baik 14 responden (59,09%). didapatkan Kualitas Tidur Post- Kualitas Tidur Pre -4.122

  b hasil uji wilcoxon Sig.

  (2-tailet) =.000 < 0,05 dan Hasil dari perhitungan tersebut memperoleh

DAFTAR PUSTAKA

  Penyakit Yang Sering Terjadi Pada Lansia.

  Mubarak ,dkk. 2008. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi Edisi 2. Jakarta: salemba medika.

  Koensoemardiyah. A-Z Aromaterapi untuk kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Yogyakarta: Lily Publisher. 2009

  Thesis , Istrumen penelitian keperawatann. Jakarta: EGC.

  dari:Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan Metodologi penelitian Ilmu. Keperawan: Pedoman Skripsi,

  Quality Index (PSQI). Diperoleh

  C. (2007). The Pittsburgh Sleep

  Treatment. The American Journal of Medicine. 2006:119:463-469Smyth,

  Salemba Medika Kamel, N.S., Gammack, J.K.InsomniaIn the Elderly: Cause, Approach, and

  Kesehatan Vol. 5. No.1. Hidayat, A. Azis. 2006 pengantar KDM dan proses Keperawatan.Jakarta:

  Pengaruh Aromaterapi Terhadap Insomnia Pada Lansia Di PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta . Jurnal Media Ilmu

  Foerwanto, Nofiyanto, Prabowo. 2016.

  nilai signifikan Ho diterima dan Ha ditolak, berarti ada pengaruh aromaterapi mawar terhadap kualitas tidur lansia di BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB

  Aromaterapi mawar adalah aromaterapi yang memliki kandungan linalool dan geraniol yang berkhasiat menenangkan dan memberikan efek rileks system saraf pusat dengan menstimulasi saraf olfaktorius. (Rubin, 2011). Mekanisme kerja aromaterapi mawar dalam tubuh manusia berlanngsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang.

  Depkes RI. 2014. Pelayanan Dan Peningkatan Kesehatan Usia lanjut.

  Semarang: Dahara Prize BPS. 2013. Kependudukan dan Angka Harapan Hidup Pnduduk.

  Jakarta : CV. Trans Info Media. Balkam, Jan. 2006 Aromaterapi.

  Asuhan keperawatan Gerontik Aplikasi NANDA, NIC, dan NOC.

  Aspiani, Yuli Reny. 2014. Buku Ajar

  Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu

  Azizah, L. 2011. Keperawatan Lanjut

  Azisah,et al, 2011. Proses Tumbuh Kembang Pada Lanjut Usia

  Aromaterapi adalah suatu metode yang menggunakan minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga mempengaruhi kesehatan emosi seseorang. Minyak atsiri merupakan minyak alami yang diambil dari tanaman aromatik. Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat (massage), inhalasi/hirup, produk untuk mandi, dan parfum. Minyak atsiri adalah bahan berbau yang dihasilkan oleh bahan alam yang menghasilkan bahan senyawa yang beraroma adalah tanaman. Karena bahan yang mengandung aroma itu biasanya bahan tanaman (herbs ) maka aromaterapi digolongkan dalam terapi herbal, yaitu terapi menggunakan tanaman atau bahan tanaman sebagai sarana pengobatan. (Koensoemardiyah, 2009).

  aromaterapi yang dapat digunakan untuk membantu meringankan depresi, ketegangan syaraf, sakit kepala, dan insomnia (Sharma, S. 2009).

  Essensial oil rose merupakan jenis

  Jakarta Fitri, Ika. 2009. http.//www.google.com. Nugroho.2008. keperawatan gerontik dan Sharma, S. 2009. Aromaterapi.Tangerang: Geriatrik, Edisi 3.Jakarta: EGC Karisma

  Pho-Health. 2009. Pengetahuan Faktor- Sugiyono, 2008.Metode penelitian Faktor yang Mempengaruhi Proses kuantitatif, kualitatifdan R Dan Penuaan D.Bandung: Alfabeta.

  Potter, P.A. & Perry, A.G. (2007). Buku Widya, G. (2010). Mengatasi Insomnia :

  Ajar Fundamental Keperawatan Cara Mudah Mendapatkan Kembali Konsep, Proses, dan Praktik Tidur Nyenyak Anda

  . Yogyakarta: (Volume 1) (Edisi 7). Jakarta: EGC. Katahati

  Santjaka, aris. 2011. Statistik Untuk

  Penelitian Kesehatan . Yogyakrta:

  Nuha Medika Setiadi, 2007.Konsep dan Penulisan Riset keperawatan. Yogyakarta:

  GrahaIlmu.