TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
TRANSFER M OM ENTUM
ALIRAN DALAM ANULUS
Alir an dalam anulus adalah aliran di ant ara dua pipa yang segaris pusat . Jadi ada pipa besar dan ada pipa kecil. Pipa kecil ber ada dalam pipa besar . Ruang yang t erbent uk oleh dua pipa ini disebut anulus.
Pipa besar Pipa kecil Ruang anulus R OI adalah jari-jari pipa luar bagian dalam.
R OI
RIO adalah jari-jari pipa dalam bagian luar.
R
IO
Fluida mengalir di antara dan .R
IO R OI
Unt uk keperluan analisis alir an, kit a t et apkan t erlebih dahulu jari-jar i pipa, yait u
R adalah jari-jar i pipa luar bagian dalam . R adalah jari-jar i pipa dalam bagian
OIIO
luar . Sket sa alir an fluidanya adalah seper t i pada gam bar ber ikut . Di sini fluida ber ger ak ke ar ah kanan (arah x posit if).
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
R OI p
2 r
1 Fluida: ρ , μ p
R
IO x p
1 p
2 Fluida: ρ , μ L X = L X = 0
Unt uk mem udahkan analisis, sist em pada gam bar di at as ini masih harus dijelaskan lebih lanjut dalam bent uk volume at ur (Cont rol Volume) agar kit a bisa mem buat neraca moment umnya. Gambarannya seper t i berikut .
Pipa luar Pipa dalam
Volum e atur berbentuk
∆ r
gelang dengan ketebalan dr dan berjari-jarir r.
r
Tekanan pada sisi yg m enghadap pembaca sebesar p dan sebesar p
1
2
pada sisi penampang yang
R OI m enembus halaman ini. R
IO
Fluida m engalir dari arah pem baca menuju ke arah belakang halaman ini.
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
Analisis Terhadap Volume Atur Neraca Gaya:
1. Ada gaya (tekanan) pada posisi x = 0 sebesar F = p A;
1
1 A = 2 π r r ∆ Jadi F = p [2πr∆r]
1
1
2. Ada gaya (tekanan) pada posisi x = L sebesar F = -p A;
2
2 Jadi F = -p [2πr∆r]
2
2
3. Ada gaya masuk (viskous) ke elem en volume melalui perm ukaan dalam pada posisi r, yait u:
] . [ 2
4. Ada Gaya keluar (viskous) dari elemen volume melalui perm ukaan luar pada posisi r+ ∆r, yaitu:
] . [ 2
∆ ∆
5. Ada gaya (inersia) masuk pada penam pang 1, (pada x = 0), sebesar:
[ ] 2 .
∆
6. Ada momentum (gaya inersia) keluar pada penampang 2, (pada x = L), sebesar:
[ 2 . ] ∆
−
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009 Sekarang kit a jum lahkan sem ua gaya: p [2πr∆r] - p [2πr∆r] ]
- [ 2 π r L. τ ] [
1 2 [ 2 r L.
π τ
2 π r r v . ρ v ]
∆
x x
∆ [ r v ] -
2 r . v = 0 (keadaan st edi) x x
π ∆ ρ Di sini suku ke-5 dan ke-6 saling meniadakan kar ena v x -nya sama (A sama).
Sehingga kit a peroleh:
p - p ] [ ] [2πr∆r] [2πr∆r] + [ . . = 0
1
2 −
- At au:
∆
[ . ] [ ] .
− ∆
1
2 Kit a bagi dengan 2π∆ rL
= (p -p ) [2πr∆r]
2 L r | – r | [ 2 r r ]( p1 p2) r x r x
π τ τ π ∆ − r + r r
∆
= 2 r L 2 r L
π∆ π∆
Kit a per oleh:
r | – r | r ( p1 p2) r x r x
τ τ − r + r r
∆
= r L
∆
Kalau nilai r diam bil limit nya mendekat i nol, maka suku sebelah kiri mer upakan
∆
t urunan pert ama t erhadap r , yait u:
τ rx
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
∆ ( ) =
dan .
) = (
∆ −
At au:
∆ ( ) =
Unt uk mem peroleh dist ribusi fluks moment um, persamaan ini kit a ingt egralkan:
∆ ( ) =
Kit a peroleh:
1 ∆
= +
2
at au
∆
= +
2 Ber apakah nilai C1 ?? Sayang sekali, t idak ada infor masi sedikit pun t ent ang nilai
fluksi moment um baik pada r = R maupun pada r = R . Namun masih bisa
IO OI
dimanipulasikan, bahw a pada posisi r t er t ent u t er dapat kecepat an aliran yang maksimum , m isalnya saja posisi yang dimaksud adalah pada jarak r = ξ R .
OI SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
∆ r r r = R ξ OI R OI R
IO
Pada jar ak r = ξ R , fluksi moment umnya adalah no l. Sehingga, per samaan
OI ∆
- =
2 dengan memasukkan r = ξ R , menjadi:
OI ∆
0 =
R
ξ
OI
R
2
ξ
OI At au C1-nya adalah:
∆ R
= ( )
ξ OI −
2 Dengan demikian:
R
( )
ξ OI − ∆ ∆
2
- =
2 R R OI OI
∆
=
ξ −
R
2 OI
Ingat bahw a ξ masih belum diket ahui. Tujuan menggant ikan konst ant a int egr asi C1 dengan ξ semat a-mat a karena ξ memiliki art i fisis yang cukup ber makna.
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009 Terapkan hukum New t on t ent ang viskosit as:
= −
maka:
R R
OI OI
−∆
2 =
ξ −
R
2 OI
At au:
R R
OI OI
−∆
2 =
ξ −
R
2 OI Int egrasikan:
R R
OI OI
−∆
2 =
ξ −
R
2 OI Diper oleh:
2 R OI
−∆
2
2 R ln + C
=
ξ − OI
2 R
4 OI
At au:
2
2 R OI
−∆
2
2 ln + C
=
ξ
2
−
2 R
4 OI
2
2 R
−∆ OI
2
2
= ln +
(* ) ξ
−
3
4 R R
OI OI
Unt uk menent ukan ξ dan C3, kit a pergunakan syarat bat as, yait u: Pada r = R , V = 0
IO x
r = R , V = 0
OI x
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009 M asukkan ke pers (* ) dan kit a per oleh dua per samaan serent ak (simult an), yait u:
2 R R R ∆ OI
IO
IO
0 = ln
- 2
ξ −
R R
OI OI
2 R R R OI OI OI ∆
2
0 = ln
- R R
ξ −
OI OI
At au: R R
IO
IO
2
0 = ln
- R R
ξ −
OI OI
R R
OI OI
2
0 = ln
- R R
ξ −
OI OI
Dikur angi dan didapat :
R R
IO
IO
2
0 = 1 ln
ξ
− −
R R
OI OI
R R
IO
IO
2
1 = ln
ξ −
R R
OI OI
R
IO
1
−
R
OI
2
=
ξ R
IO ln
R
OI Dan dengan memasukkan nilai
2 t er sebut ke salah sat u per samaan bat as t sb, ξ
kit a dapat kan unt uk C3: R R
IO
IO
0 = ξ
+
2 ln
−
R R OI OI
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009 RIO R R
IO
IO ROI
0 =
+ ln
−
RIO R R OI OI ROI R R
IO
IO
0 = + 1 + −
R R OI OI Sehingga
=
1
−
Kem udian masukkan
R
IO
1
− R
OI =
ξ R
IO 2 ln
R
OI kepersamaan fluksi moment um ini :
R R
OI OI
−∆
=
ξ −
R
2 OI
R
IO
1
− R R R
OI OI
−∆ OI
=
−
RIO
R
2 OI 2 ln
R
OI Unt uk profil kecepat an, masukkan nilai
R
IO
1
−
R
OI
2
=
ξ R
IO ln
R
OI dan
=
1
−
2
2 R
OI −∆
2
2
= ln
- ke dalam per samaan ini:
ξ −
3
4 R R
OI OI
Diper oleh:
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
2 R
IO
2
1
2
− R R
OI
−∆
OI = ln
1
− − R
IO
R R
4 OI OI ln
R
OI Dengan bat asan:
R
IO OI
≤ r ≤ R
Gam bar berikut adalah plot vs unt uk nilai-nilai:
2 R R OI
IO ∆
= 100 satuan ; = 0,4 ; at au R
IO = 4 sat uan R
OI dan R OI = 10 sat uan.
20
18
16
14 x
12 , V n ta
10 a p e c e
8 K
6
4
2
2
4
6
8
10
12 Jarak dari pusat pipa, r
Kecepat an maksimum t er jadi pada r = R ; yait u:
ξ OI
SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
2 R
1
−
R
= R= .R
ξ OI R
2 ln
R
2 0,4 1 0,84
− − = R
= .10 = .10 = 6,77 satuan
ξ
1,833 2 ln 0,4
− yang kecepat an maksimumnya adalah: sat uan.
18,436
Unt uk menent ukan kecepat an maksimum sebenar nya juga bisa diper oleh dengan menur unkan sat u kali t er hadap dar i per samaan:
2 R
IO
2
1
2
− R R
OI
−∆
OI = ln
1
− − R
IO
R R
4 OI OI ln
R
OI hingga
= 0 yait u pada :
= R ξ
Dengan
2 R
1
− R
=
ξ R
2 ln
R
Ternyat a kecepat an m aksim um t idak berada di t engah-
t engah anulus.SEM ESTER GENAP 2008/ 2009 Sekar ang perhat ikan sekali lagi persamaan profil kecepat an yang sudah kit a per oleh:
2 R
IO
2
1
2
− R R
OI
−∆
OI = ln
1
− − R
IO
R R
4 OI OI ln
R
OI at au
2 R
IO
2
1
2
− R R
∆ OI
OI 1 ln + =
− R
IO
R R
4 OI OI ln
R
OI at au
2
2
2 R
( )
1
∆ OI − ट
= 1 ln
- R R
−
( )
4 ln OI OI
ट at au
2
2
2 R
1 OI
∆ − ट
= 1 ln
- 1
−
R R
4 OI OI ln
ट dengan
R
IO =
ट R
OI
M aka jika mendeka nol, persamaan profil kecepatannya
ट menjadi:SEM ESTER GENAP 2008/ 2009
2
2 R OI
∆
=
1
− R
4 OI
yang sama saja dengan profil kecepat an dalam suat u pipa ber jari-jar i R sebagaimana dapat dilihat pada halaman 38 (Handout No.04), yait u:
∆
=
1
−
4 =====================
Hingga tahap ini, untuk aliran dalam anulus kita sudah
memperoleh: Profil Shear Stress: R R
1 OI OI
−∆ − ट
=
−
R2 OI 2 ln
ट
Profil Kecepatan:
2
2
2 R
1 ( ) OI
∆ − ट
= 1 + ln
−
1 R R
4 OI OI ln
ट
Kecepatan M aksimum terjadi pada
dengan
= R ξ
( )
ट
dan= ξ
( ) ट
R
IO =
ट R
OI