RISIKO HIPERTENSI KARENA KEHILANGAN GIGI PADA LANSIA
RISIKO HIPERTENSI KARENA
KEHILANGAN GIGI PADA LANSIA
Rasmidar Samad
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Abstract
Changing dietary patterns in elderly as a result of
change in dental status, such as a loss of teeth and
denture wearing they are may cause reductions of some
essential foods and may be cause various health
disorders. The purpose of this study was to investigate the
correlation between loss of teeth, denture wearing and
hypertension and they are relative risk. Study design is a
cross sectional (n = 131 elderly). We performed a liner
multiple regression to analysis between loss of teeth,
wearing denture and hypertension (CI: 95%) Result: one
hundred thirty-one sample were recruited. Mean age
63,37in institutional elderly 62,2% and 64% non institutional was loss of posterior teeth.
They suggested have a correlation between loss of teeth
R2 : 0.31 (p:0.043), wearing denture (p. 0.000, RR. 1.72,
CI 95%) .
and hypertension.
Key words : elderly, loss at teeth, hypertension.
PENDAHULUAN
baik dinegara maju maupun dinegara
Indikator demografis menunjukkan
berkembang. Seiring dengan adanya
usia harapan hidup kian meningkat
peningkatan sarana dan prasarana
kesehatan, perbaikan dalam bidang
social
ekonomi,
kemajuan
ilmu
Kehilangan gigi menyebabkan
penurunan
kapasitas
fungsi
pengetahuan dan teknologi, maka
pengunyahan dan perubahan pada
meningkat
lansia.
pemilihan jenis makanan dan diet
Konsekwensi logis dari hal ini adalah
yang adekuat. Lansia yang banyak
adanya tuntutan perhatian yang lebih
kehilangan
besar dibidang kesehatan khususnya
mengkonsumsi serat, sayuran dan
kesehatan
karoten, tapi sebaliknya lebih banyak
kepada
pula
jumlah
gigi
harus
kelompok
diberikan
lansia
agar
kalori
gigi
dan
sangat
kolesterol
sedikit
dibanding
mereka dapat menapaki kehidupan
kelompok lansia yang masih memiliki
hari tua yang lebih menyenangkan.
> 25 gigi. Sehubungan dengan hal
Beberapa penelitian terakhir
melaporkan
adanya
tersebut, lansia yang lebih banyak
hubungan
mengalami perubahan dalam sistim
antara kondisi gigi geligi dengan
organ, mempunyai risiko mengalami
kesehatan umum, pola makan dan
penyakit yang berhubungan dengan
status nutrisi pada lansia. Proses
nutrisi.2
penuaan memberi pengaruh pada
Lansia membutuhkan cukup
perubahan jaringan didalam mulut,
zat besi, zink dan serat yang banyak
kehilangan
terkandung dalam sayuran, buah
gigi
dan
resorbsi
dan kacang-kacangan.3 Tapi sering
alveolus.
Papas
meneliti
dkk
lansia
60
(1998),
–
yang
98tahun
menemukan ada korelasi bermakna
antarakualitas nutrisi dengan derajat
kehilangan gigi.
Pada
kebutuhan ini tidak terpenuhi oleh
karena
keterbatasan
fungsi
pengunyahan.
Perubahan
pola
makan
seiring dengan perubahan status gigi
kelompok
bergigi
geligi telah dilaporkan oleh Ettinger
nutrisi
dengan
dkk (1998) dan Hutton dkk (2002)
kualitas yang lebih baik di banding
yang menyatakan ada hubungan
kelompok yang tidak bergigi atau
antara perubahan status gigi geligi
yang menggunakan protesa.1
dengan konsumsi makanan rendah
mengkonsumsi
gizi.
Kecenderungan
menolak
kurang diperhatikan sebagai faktor
makanan berserat dan lebih prevalen
yang sangat berpengaruh terhadap ;
mengkonsumsi
makanan
keadaan sistemik. Sudan banyak
berkolesterol tinggi berdampak pada
penelitian yang membahas tentang
kurangnya asupan vitamin-vitamin
hubungan antara kehilangan" gigi
dan mineral. Kekurangan vitamin A
yang berdampak pada perubahan
meningkatkan
risiko
penyakit
pola diet dengan penyakit sistemik,
'Rhematoid
Arthritis".
tetapi hubungan antara hipertensi
Kekurangan vitamin C menurunkan
dengan kehilangan gigi dan apakah
fungsi
kehilangan gigi merupakan faktor
jantung,
sistim
immune,
penyakit
jantung dan pembuluh darah serta
risiko hipertensi masih belumjelas.
hipertensi.4
Penelitian ini bertujuan untuk
Makanan
adalah
faktor
mengetahui
hubungan
penting yang harus terpenuhi agar
kehilangan
manusia tetap dapat hidup.Nutrisi
pemakaian
yang adekuat diperlukan, tapi sering
kejadian
pemenuhan
keduanya merupakan faktor risiko.
sangat
kebutuhan
dipengaruhi
oleh
tersebut
hipertensi
dan
terhadap
apakah
Populasi target adalah lansia
dengan
sesuai dengan kriteria WHO dan
yang
bertempat tingga di Panti Werda (51
menyatakan adanya hubungan yang
orang) dan diluar panti (81 orang).
kuat antara status gigi geligi dengan
Rancangan
keadaan/kesehatan umum lansia.4,5,6
sectional"
Ettinger
sependapat
protesa
dampak
BAHAN DAN CARA
Hamasha dkk (1998) dan Persson
(1998)
dan
kondisi
sosial, emosional, flsik dan psikis.
dkk
gigi
antara
dkk
Angka
kematian
sistemik
(1998)
kesakitan
oleh
dan
karena
penyakit
merupakan
suatu
penelitian
dilakukan
"crossdengan
memeriksa jumlah kehilangan gigi,
pemakaian
darah.
protesa
Jumlah
dan
tekanan
kehilangan
gigi
permasalahan besar, tapi kehilangan
diklasifikasi dalam kelompok
16
gigi
(faktor
risiko).
Pemakaian
memakai
protesa
protesa
dan
tidak
(faktor
risiko)
£ 130/90 mmHg dan > 130/90 mmHg
(hipertensi).
dihubungkan dengan tekanan darah
Tabel 1. Jumlah kehilangan gigi berdasarkan lokasi gigi dan tempat tinggal
Lokasi gigi
Posterior
Anterior
Tempat tinggal
Panti Werda
66,2%
Diluar Panti Werda
33,8 %
64 %
36%
Tabel 2. Distribusi umum, kehilangan gigi dn tekanan darah
Rerata
StandarDeviasi
Variance
Umur
63.37
18.87
133.45
Kehilangan gigi
12.73
11.01
21.36
Tekanan darah
161.93
121.24
450.16
Tabel 3. Hubungan antara kehilangan gigi, pemakaian protesa dengan
hipertensi
RR
i2
P
Kehilangan gigi
0.58
Tidak memakai Protesa
0.31
0.043
1.72
0.000
Hubungan antara kehilangan gigi
hipertensi
(p.0.043).R2
dan pemakaian protesa dengan
(kehilangan
gigi
hipertensi dianalisis dengan "regresi
31%
linear".Risiko
dengan
Kehilangan gigi bukan faktor risiko
tingkat
hipertensi (RR : 0.58). Lansia yang
cstimasi
dihitung
risiko
degan
kepercayaan 95%.
dibanding
menggunakan
korelasi
kehilangan
hipertensi).
kehilangan gigi dan tidak memakai
HASIL
antara
mempengaruhi
kejadian
protesa
Ada
31%
bermakna
gigi
dengan
protesa
yang
berisiko
hipertensi dengan RR : 1.72 (0.717
- 4.15, CI: 95%).
Ada
pemakaian
hubungan
antara
menurunkan intake vitamin B., C,
protesa
dengan
serat, Ca, dan Fe. Hal ini akan
hipertensi (p. 0.000)
meningkatkan
risiko
penyakit
PEMBAHASAN
gigi
(posterior)
pada lansia dalam penelitian ini,
baik yang bertempat tinggal dipantai
(66.2%) maupun diluar panti (64%)
secara deskriptif lebih tinggi temuan
Papas (1998) sebesar 40% pada
orang
tua
US.
Lansia
yang
kehilangan gigi cenderung untuk
menolak
makanan
memerlukan
cukup
keras
yang
pengunyahan.Angka
kehilangan
gigi
posterior
besar
ini
yang
tentunya
berdampak buruk bagi kemampuan
individu
dalam
Kebutuhan
mengunyah.
nutrisi
terpenuhi
yang
dengan
tidak
menurunnya
asupan serat, vitamin dan mineral
akan
mempengaruhi
sistemik.
Hutton
Ettinger
dkk
keadaan
dkk
(2002)
(1998),
sependapat
bahwa individu yang tidak bergigi,
kekurangan nutrisi spesifik yang
dibutuhkan
oleh
karena
menurunnya fungsi mastikasi. Jika
kehilangan
pemakaian
gigi
"cardiovasculer",
"myocardial
Kehilangan
tanpa
protesa
disertai
akan
terjadinya
infarction"
dan
"hypertension"7 yang sesuai dengan
hasil
penelitian
kami,
bahwa
kehilangan gigi pada lansia yang
tidak
memakai
berhubungan
dengan
protesa
secara
hipertensi
bermakna
(p
=
0.000)
dengan nilai RR 1,72. Kehilangan
gigi
juga
berkorelasi
secara
bermakna dengan hipertensi (p =
0.043), walaupun hanya sebesar
31%
sementara
selisihnnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Beberapa
terdahulu
mengenai
penelitian
yang
membahas
kehilangan
gigi
dan
kondisi sistemik mendukung adanya
hubungan antara kehilangan gigi
dan pemakaian protesa dengan
kekurangan nutrisi yang akhirnya
perdampak
kelainan
pada
pada
antara
jantung
lain
dan
pembuluh darah.
Sheiman dkk (2001) dengan
rancangan
"cross-sectional"
meneliti 755 lansia yang bertempat
tinggal dipanti dan di luar panti
Hal ini akan berdampak secara
menyimpulkan
bermakna
bahwa
sebanyak
terhadap
terjadinya
yang tidak bergigi secara bermakna
hipertensi dan merupakan faktor
kekurangan intake nutrisi.8
resiko
Fontiju - Tekamp dkk (1996)
menyatakan
subyek
yang
terjadinya
tidak
Hasil penelitian tersebut di
atas
protesa
penyakit
intake
dan
penyakit jantung.2
bergigi dan tidak menggunakan
kekurangan
"Stroke"
mengungkapkan
sistemik
bahwa
khususnya
karbohidrat, serat, kalsium, Fe dan
hipertesnsi
vitamin B6, Bl, C dan A.(9) Seperti
oleh
diketahui serat yang dibutuhkan
berdampak pada perubahan pola
untuk
makan dengan akibat kebutuhan
membantu
konstipasi
mencegah
dan
menurunkan
mungkin
kehilangan
disebabkan
gisi
yang
nutrisi yang tidak terpenuhi.
kolesterol diperlukan sekitar 20 - 35
gram/hari, (10) Vitamin A, B, C,
DAFTAR PUSTAKA
kalsium yang dikonsumsi dalam
1. Papas AS., Palmur CA., Rounds
kadar rendah pada lansia tentunya
MC, Russell RM., 1998, The
berdampak Pada sistemimun dan
effect
meningkatkan
nutrition,
risiko
penyakit
termasuk hipetensi.3,7
Papas
dkk
of
denture
status
on
Special
Care
in
Dentistry, 18(1): 17-25.
(1998)
yang
2. Papas AS., Joshi A., Giunta JL.,
melihat hubungan antara tingkat
Palmer CA., 1998, Relationship
perbaikan status gigi geligi dan diet
among education, dentate status
pada pada lansia menyimpulkan
an diet in adults, Special Care in
bahwa konsumsi makanan berserat,
Dentistry, 18(1): 26-32.
berstekstur keras dan vitamin A
berkurang,
sementara
konsumsi
3. Goldstein C, 2002, Eating right
into
older
age
(online),
kolesterol meningkat pada individu
(http;//abcnews.go.com/sec-
yang
tions/living/he altho logy /eating-
kehilangan
gigi
atau
menggunakan protesa yang buruk.
healthy
aging020116.html.
diakses 22 April 2002).
8. Sheiham
A.,
Steele
JG.,
4. Ettinger RL., 1998, Changing
Marcenesw., Lo we C, Finch S.,
dietary patterns with changing
Bates CJ dkk, 2001, The rela-
dentition
people
tionship among dental status,
care?., Special Care in Dentisry,
nutrient intake and nutritional
18 CI) : 31 - 29.
status in older people, J Dent
:
How
do
5. Hamasha AL., Hand JS., Levy
Res: 80 (2); 408-13.
SM., 1998, Medical conditions
9. ,9. Fontiju-Tekamp FA., Van't
associated with missing teeth
Hof MA., Slater AP., Van Waas
and
MA, 1996, The state of dentition
eentulism in
elderly,
Special
institutional
Care
in
Dentistry, 18 (3) : 123 - 26
6. Persson IE., Persson GR., Kiyak
A., Powell LV., 1998, Oral health
relation to nutrition in elderly
europeans in the SENECA study
of 1993, Eur J Clni Nuta ; 50
(suppl2); S 117 - 22.
and medical status in dentate
10. Padrabsky M., 1992, Nutrition in
low-income older persons, Spe-
Aging dalam Mahan LK (Eds),
cial Care in Dentistry, 118 (2): 70
Krause's food nutrition and diet
- 76.
therapy,
eight
Philadelpia,
London,
7. Hutton B., Feine J., Morais J.,
edition,
Toronto,
2002, Is there an assiciation
Montreal, Sidney, Tokyo, WB
between edentulism and nu-
Saunders Company : 243 - 55
tritional state?, J
Assoc, 68 (3) : 182-7.
Can Dent
KEHILANGAN GIGI PADA LANSIA
Rasmidar Samad
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Abstract
Changing dietary patterns in elderly as a result of
change in dental status, such as a loss of teeth and
denture wearing they are may cause reductions of some
essential foods and may be cause various health
disorders. The purpose of this study was to investigate the
correlation between loss of teeth, denture wearing and
hypertension and they are relative risk. Study design is a
cross sectional (n = 131 elderly). We performed a liner
multiple regression to analysis between loss of teeth,
wearing denture and hypertension (CI: 95%) Result: one
hundred thirty-one sample were recruited. Mean age
63,37in institutional elderly 62,2% and 64% non institutional was loss of posterior teeth.
They suggested have a correlation between loss of teeth
R2 : 0.31 (p:0.043), wearing denture (p. 0.000, RR. 1.72,
CI 95%) .
and hypertension.
Key words : elderly, loss at teeth, hypertension.
PENDAHULUAN
baik dinegara maju maupun dinegara
Indikator demografis menunjukkan
berkembang. Seiring dengan adanya
usia harapan hidup kian meningkat
peningkatan sarana dan prasarana
kesehatan, perbaikan dalam bidang
social
ekonomi,
kemajuan
ilmu
Kehilangan gigi menyebabkan
penurunan
kapasitas
fungsi
pengetahuan dan teknologi, maka
pengunyahan dan perubahan pada
meningkat
lansia.
pemilihan jenis makanan dan diet
Konsekwensi logis dari hal ini adalah
yang adekuat. Lansia yang banyak
adanya tuntutan perhatian yang lebih
kehilangan
besar dibidang kesehatan khususnya
mengkonsumsi serat, sayuran dan
kesehatan
karoten, tapi sebaliknya lebih banyak
kepada
pula
jumlah
gigi
harus
kelompok
diberikan
lansia
agar
kalori
gigi
dan
sangat
kolesterol
sedikit
dibanding
mereka dapat menapaki kehidupan
kelompok lansia yang masih memiliki
hari tua yang lebih menyenangkan.
> 25 gigi. Sehubungan dengan hal
Beberapa penelitian terakhir
melaporkan
adanya
tersebut, lansia yang lebih banyak
hubungan
mengalami perubahan dalam sistim
antara kondisi gigi geligi dengan
organ, mempunyai risiko mengalami
kesehatan umum, pola makan dan
penyakit yang berhubungan dengan
status nutrisi pada lansia. Proses
nutrisi.2
penuaan memberi pengaruh pada
Lansia membutuhkan cukup
perubahan jaringan didalam mulut,
zat besi, zink dan serat yang banyak
kehilangan
terkandung dalam sayuran, buah
gigi
dan
resorbsi
dan kacang-kacangan.3 Tapi sering
alveolus.
Papas
meneliti
dkk
lansia
60
(1998),
–
yang
98tahun
menemukan ada korelasi bermakna
antarakualitas nutrisi dengan derajat
kehilangan gigi.
Pada
kebutuhan ini tidak terpenuhi oleh
karena
keterbatasan
fungsi
pengunyahan.
Perubahan
pola
makan
seiring dengan perubahan status gigi
kelompok
bergigi
geligi telah dilaporkan oleh Ettinger
nutrisi
dengan
dkk (1998) dan Hutton dkk (2002)
kualitas yang lebih baik di banding
yang menyatakan ada hubungan
kelompok yang tidak bergigi atau
antara perubahan status gigi geligi
yang menggunakan protesa.1
dengan konsumsi makanan rendah
mengkonsumsi
gizi.
Kecenderungan
menolak
kurang diperhatikan sebagai faktor
makanan berserat dan lebih prevalen
yang sangat berpengaruh terhadap ;
mengkonsumsi
makanan
keadaan sistemik. Sudan banyak
berkolesterol tinggi berdampak pada
penelitian yang membahas tentang
kurangnya asupan vitamin-vitamin
hubungan antara kehilangan" gigi
dan mineral. Kekurangan vitamin A
yang berdampak pada perubahan
meningkatkan
risiko
penyakit
pola diet dengan penyakit sistemik,
'Rhematoid
Arthritis".
tetapi hubungan antara hipertensi
Kekurangan vitamin C menurunkan
dengan kehilangan gigi dan apakah
fungsi
kehilangan gigi merupakan faktor
jantung,
sistim
immune,
penyakit
jantung dan pembuluh darah serta
risiko hipertensi masih belumjelas.
hipertensi.4
Penelitian ini bertujuan untuk
Makanan
adalah
faktor
mengetahui
hubungan
penting yang harus terpenuhi agar
kehilangan
manusia tetap dapat hidup.Nutrisi
pemakaian
yang adekuat diperlukan, tapi sering
kejadian
pemenuhan
keduanya merupakan faktor risiko.
sangat
kebutuhan
dipengaruhi
oleh
tersebut
hipertensi
dan
terhadap
apakah
Populasi target adalah lansia
dengan
sesuai dengan kriteria WHO dan
yang
bertempat tingga di Panti Werda (51
menyatakan adanya hubungan yang
orang) dan diluar panti (81 orang).
kuat antara status gigi geligi dengan
Rancangan
keadaan/kesehatan umum lansia.4,5,6
sectional"
Ettinger
sependapat
protesa
dampak
BAHAN DAN CARA
Hamasha dkk (1998) dan Persson
(1998)
dan
kondisi
sosial, emosional, flsik dan psikis.
dkk
gigi
antara
dkk
Angka
kematian
sistemik
(1998)
kesakitan
oleh
dan
karena
penyakit
merupakan
suatu
penelitian
dilakukan
"crossdengan
memeriksa jumlah kehilangan gigi,
pemakaian
darah.
protesa
Jumlah
dan
tekanan
kehilangan
gigi
permasalahan besar, tapi kehilangan
diklasifikasi dalam kelompok
16
gigi
(faktor
risiko).
Pemakaian
memakai
protesa
protesa
dan
tidak
(faktor
risiko)
£ 130/90 mmHg dan > 130/90 mmHg
(hipertensi).
dihubungkan dengan tekanan darah
Tabel 1. Jumlah kehilangan gigi berdasarkan lokasi gigi dan tempat tinggal
Lokasi gigi
Posterior
Anterior
Tempat tinggal
Panti Werda
66,2%
Diluar Panti Werda
33,8 %
64 %
36%
Tabel 2. Distribusi umum, kehilangan gigi dn tekanan darah
Rerata
StandarDeviasi
Variance
Umur
63.37
18.87
133.45
Kehilangan gigi
12.73
11.01
21.36
Tekanan darah
161.93
121.24
450.16
Tabel 3. Hubungan antara kehilangan gigi, pemakaian protesa dengan
hipertensi
RR
i2
P
Kehilangan gigi
0.58
Tidak memakai Protesa
0.31
0.043
1.72
0.000
Hubungan antara kehilangan gigi
hipertensi
(p.0.043).R2
dan pemakaian protesa dengan
(kehilangan
gigi
hipertensi dianalisis dengan "regresi
31%
linear".Risiko
dengan
Kehilangan gigi bukan faktor risiko
tingkat
hipertensi (RR : 0.58). Lansia yang
cstimasi
dihitung
risiko
degan
kepercayaan 95%.
dibanding
menggunakan
korelasi
kehilangan
hipertensi).
kehilangan gigi dan tidak memakai
HASIL
antara
mempengaruhi
kejadian
protesa
Ada
31%
bermakna
gigi
dengan
protesa
yang
berisiko
hipertensi dengan RR : 1.72 (0.717
- 4.15, CI: 95%).
Ada
pemakaian
hubungan
antara
menurunkan intake vitamin B., C,
protesa
dengan
serat, Ca, dan Fe. Hal ini akan
hipertensi (p. 0.000)
meningkatkan
risiko
penyakit
PEMBAHASAN
gigi
(posterior)
pada lansia dalam penelitian ini,
baik yang bertempat tinggal dipantai
(66.2%) maupun diluar panti (64%)
secara deskriptif lebih tinggi temuan
Papas (1998) sebesar 40% pada
orang
tua
US.
Lansia
yang
kehilangan gigi cenderung untuk
menolak
makanan
memerlukan
cukup
keras
yang
pengunyahan.Angka
kehilangan
gigi
posterior
besar
ini
yang
tentunya
berdampak buruk bagi kemampuan
individu
dalam
Kebutuhan
mengunyah.
nutrisi
terpenuhi
yang
dengan
tidak
menurunnya
asupan serat, vitamin dan mineral
akan
mempengaruhi
sistemik.
Hutton
Ettinger
dkk
keadaan
dkk
(2002)
(1998),
sependapat
bahwa individu yang tidak bergigi,
kekurangan nutrisi spesifik yang
dibutuhkan
oleh
karena
menurunnya fungsi mastikasi. Jika
kehilangan
pemakaian
gigi
"cardiovasculer",
"myocardial
Kehilangan
tanpa
protesa
disertai
akan
terjadinya
infarction"
dan
"hypertension"7 yang sesuai dengan
hasil
penelitian
kami,
bahwa
kehilangan gigi pada lansia yang
tidak
memakai
berhubungan
dengan
protesa
secara
hipertensi
bermakna
(p
=
0.000)
dengan nilai RR 1,72. Kehilangan
gigi
juga
berkorelasi
secara
bermakna dengan hipertensi (p =
0.043), walaupun hanya sebesar
31%
sementara
selisihnnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Beberapa
terdahulu
mengenai
penelitian
yang
membahas
kehilangan
gigi
dan
kondisi sistemik mendukung adanya
hubungan antara kehilangan gigi
dan pemakaian protesa dengan
kekurangan nutrisi yang akhirnya
perdampak
kelainan
pada
pada
antara
jantung
lain
dan
pembuluh darah.
Sheiman dkk (2001) dengan
rancangan
"cross-sectional"
meneliti 755 lansia yang bertempat
tinggal dipanti dan di luar panti
Hal ini akan berdampak secara
menyimpulkan
bermakna
bahwa
sebanyak
terhadap
terjadinya
yang tidak bergigi secara bermakna
hipertensi dan merupakan faktor
kekurangan intake nutrisi.8
resiko
Fontiju - Tekamp dkk (1996)
menyatakan
subyek
yang
terjadinya
tidak
Hasil penelitian tersebut di
atas
protesa
penyakit
intake
dan
penyakit jantung.2
bergigi dan tidak menggunakan
kekurangan
"Stroke"
mengungkapkan
sistemik
bahwa
khususnya
karbohidrat, serat, kalsium, Fe dan
hipertesnsi
vitamin B6, Bl, C dan A.(9) Seperti
oleh
diketahui serat yang dibutuhkan
berdampak pada perubahan pola
untuk
makan dengan akibat kebutuhan
membantu
konstipasi
mencegah
dan
menurunkan
mungkin
kehilangan
disebabkan
gisi
yang
nutrisi yang tidak terpenuhi.
kolesterol diperlukan sekitar 20 - 35
gram/hari, (10) Vitamin A, B, C,
DAFTAR PUSTAKA
kalsium yang dikonsumsi dalam
1. Papas AS., Palmur CA., Rounds
kadar rendah pada lansia tentunya
MC, Russell RM., 1998, The
berdampak Pada sistemimun dan
effect
meningkatkan
nutrition,
risiko
penyakit
termasuk hipetensi.3,7
Papas
dkk
of
denture
status
on
Special
Care
in
Dentistry, 18(1): 17-25.
(1998)
yang
2. Papas AS., Joshi A., Giunta JL.,
melihat hubungan antara tingkat
Palmer CA., 1998, Relationship
perbaikan status gigi geligi dan diet
among education, dentate status
pada pada lansia menyimpulkan
an diet in adults, Special Care in
bahwa konsumsi makanan berserat,
Dentistry, 18(1): 26-32.
berstekstur keras dan vitamin A
berkurang,
sementara
konsumsi
3. Goldstein C, 2002, Eating right
into
older
age
(online),
kolesterol meningkat pada individu
(http;//abcnews.go.com/sec-
yang
tions/living/he altho logy /eating-
kehilangan
gigi
atau
menggunakan protesa yang buruk.
healthy
aging020116.html.
diakses 22 April 2002).
8. Sheiham
A.,
Steele
JG.,
4. Ettinger RL., 1998, Changing
Marcenesw., Lo we C, Finch S.,
dietary patterns with changing
Bates CJ dkk, 2001, The rela-
dentition
people
tionship among dental status,
care?., Special Care in Dentisry,
nutrient intake and nutritional
18 CI) : 31 - 29.
status in older people, J Dent
:
How
do
5. Hamasha AL., Hand JS., Levy
Res: 80 (2); 408-13.
SM., 1998, Medical conditions
9. ,9. Fontiju-Tekamp FA., Van't
associated with missing teeth
Hof MA., Slater AP., Van Waas
and
MA, 1996, The state of dentition
eentulism in
elderly,
Special
institutional
Care
in
Dentistry, 18 (3) : 123 - 26
6. Persson IE., Persson GR., Kiyak
A., Powell LV., 1998, Oral health
relation to nutrition in elderly
europeans in the SENECA study
of 1993, Eur J Clni Nuta ; 50
(suppl2); S 117 - 22.
and medical status in dentate
10. Padrabsky M., 1992, Nutrition in
low-income older persons, Spe-
Aging dalam Mahan LK (Eds),
cial Care in Dentistry, 118 (2): 70
Krause's food nutrition and diet
- 76.
therapy,
eight
Philadelpia,
London,
7. Hutton B., Feine J., Morais J.,
edition,
Toronto,
2002, Is there an assiciation
Montreal, Sidney, Tokyo, WB
between edentulism and nu-
Saunders Company : 243 - 55
tritional state?, J
Assoc, 68 (3) : 182-7.
Can Dent