RISIKO HIPERTENSI KARENA KEHILANGAN GIGI PADA LANSIA

RISIKO HIPERTENSI KARENA
KEHILANGAN GIGI PADA LANSIA
Rasmidar Samad
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Abstract
Changing dietary patterns in elderly as a result of
change in dental status, such as a loss of teeth and
denture wearing they are may cause reductions of some
essential foods and may be cause various health
disorders. The purpose of this study was to investigate the
correlation between loss of teeth, denture wearing and
hypertension and they are relative risk. Study design is a
cross sectional (n = 131 elderly). We performed a liner
multiple regression to analysis between loss of teeth,
wearing denture and hypertension (CI: 95%) Result: one
hundred thirty-one sample were recruited. Mean age
63,37in institutional elderly 62,2% and 64% non institutional was loss of posterior teeth.
They suggested have a correlation between loss of teeth
R2 : 0.31 (p:0.043), wearing denture (p. 0.000, RR. 1.72,

CI 95%) .

and hypertension.

Key words : elderly, loss at teeth, hypertension.

PENDAHULUAN

baik dinegara maju maupun dinegara

Indikator demografis menunjukkan

berkembang. Seiring dengan adanya

usia harapan hidup kian meningkat

peningkatan sarana dan prasarana

kesehatan, perbaikan dalam bidang
social


ekonomi,

kemajuan

ilmu

Kehilangan gigi menyebabkan
penurunan

kapasitas

fungsi

pengetahuan dan teknologi, maka

pengunyahan dan perubahan pada

meningkat


lansia.

pemilihan jenis makanan dan diet

Konsekwensi logis dari hal ini adalah

yang adekuat. Lansia yang banyak

adanya tuntutan perhatian yang lebih

kehilangan

besar dibidang kesehatan khususnya

mengkonsumsi serat, sayuran dan

kesehatan

karoten, tapi sebaliknya lebih banyak


kepada

pula

jumlah

gigi

harus

kelompok

diberikan

lansia

agar

kalori


gigi

dan

sangat

kolesterol

sedikit

dibanding

mereka dapat menapaki kehidupan

kelompok lansia yang masih memiliki

hari tua yang lebih menyenangkan.

> 25 gigi. Sehubungan dengan hal


Beberapa penelitian terakhir
melaporkan

adanya

tersebut, lansia yang lebih banyak

hubungan

mengalami perubahan dalam sistim

antara kondisi gigi geligi dengan

organ, mempunyai risiko mengalami

kesehatan umum, pola makan dan

penyakit yang berhubungan dengan

status nutrisi pada lansia. Proses


nutrisi.2

penuaan memberi pengaruh pada

Lansia membutuhkan cukup

perubahan jaringan didalam mulut,

zat besi, zink dan serat yang banyak

kehilangan

terkandung dalam sayuran, buah

gigi

dan

resorbsi


dan kacang-kacangan.3 Tapi sering

alveolus.
Papas
meneliti

dkk

lansia

60

(1998),


yang

98tahun


menemukan ada korelasi bermakna
antarakualitas nutrisi dengan derajat
kehilangan gigi.
Pada

kebutuhan ini tidak terpenuhi oleh
karena

keterbatasan

fungsi

pengunyahan.
Perubahan

pola

makan

seiring dengan perubahan status gigi

kelompok

bergigi

geligi telah dilaporkan oleh Ettinger

nutrisi

dengan

dkk (1998) dan Hutton dkk (2002)

kualitas yang lebih baik di banding

yang menyatakan ada hubungan

kelompok yang tidak bergigi atau

antara perubahan status gigi geligi


yang menggunakan protesa.1

dengan konsumsi makanan rendah

mengkonsumsi

gizi.

Kecenderungan

menolak

kurang diperhatikan sebagai faktor

makanan berserat dan lebih prevalen

yang sangat berpengaruh terhadap ;

mengkonsumsi

makanan

keadaan sistemik. Sudan banyak

berkolesterol tinggi berdampak pada

penelitian yang membahas tentang

kurangnya asupan vitamin-vitamin

hubungan antara kehilangan" gigi

dan mineral. Kekurangan vitamin A

yang berdampak pada perubahan

meningkatkan

risiko

penyakit

pola diet dengan penyakit sistemik,

'Rhematoid

Arthritis".

tetapi hubungan antara hipertensi

Kekurangan vitamin C menurunkan

dengan kehilangan gigi dan apakah

fungsi

kehilangan gigi merupakan faktor

jantung,

sistim

immune,

penyakit

jantung dan pembuluh darah serta

risiko hipertensi masih belumjelas.

hipertensi.4

Penelitian ini bertujuan untuk

Makanan

adalah

faktor

mengetahui

hubungan

penting yang harus terpenuhi agar

kehilangan

manusia tetap dapat hidup.Nutrisi

pemakaian

yang adekuat diperlukan, tapi sering

kejadian

pemenuhan

keduanya merupakan faktor risiko.

sangat

kebutuhan

dipengaruhi

oleh

tersebut

hipertensi

dan

terhadap
apakah

Populasi target adalah lansia

dengan

sesuai dengan kriteria WHO dan

yang

bertempat tingga di Panti Werda (51

menyatakan adanya hubungan yang

orang) dan diluar panti (81 orang).

kuat antara status gigi geligi dengan

Rancangan

keadaan/kesehatan umum lansia.4,5,6

sectional"

Ettinger

sependapat

protesa

dampak

BAHAN DAN CARA

Hamasha dkk (1998) dan Persson
(1998)

dan

kondisi

sosial, emosional, flsik dan psikis.

dkk

gigi

antara

dkk

Angka
kematian
sistemik

(1998)

kesakitan

oleh

dan

karena

penyakit

merupakan

suatu

penelitian
dilakukan

"crossdengan

memeriksa jumlah kehilangan gigi,
pemakaian
darah.

protesa

Jumlah

dan

tekanan

kehilangan

gigi

permasalahan besar, tapi kehilangan

diklasifikasi dalam kelompok

16

gigi

(faktor

risiko).

Pemakaian
memakai

protesa
protesa

dan

tidak

(faktor

risiko)

£ 130/90 mmHg dan > 130/90 mmHg
(hipertensi).

dihubungkan dengan tekanan darah

Tabel 1. Jumlah kehilangan gigi berdasarkan lokasi gigi dan tempat tinggal
Lokasi gigi

Posterior

Anterior

Tempat tinggal
Panti Werda

66,2%

Diluar Panti Werda

33,8 %

64 %

36%

Tabel 2. Distribusi umum, kehilangan gigi dn tekanan darah
Rerata

StandarDeviasi

Variance

Umur

63.37

18.87

133.45

Kehilangan gigi

12.73

11.01

21.36

Tekanan darah

161.93

121.24

450.16

Tabel 3. Hubungan antara kehilangan gigi, pemakaian protesa dengan
hipertensi
RR
i2
P
Kehilangan gigi

0.58

Tidak memakai Protesa

0.31

0.043

1.72

0.000

Hubungan antara kehilangan gigi

hipertensi

(p.0.043).R2

dan pemakaian protesa dengan

(kehilangan

gigi

hipertensi dianalisis dengan "regresi

31%

linear".Risiko

dengan

Kehilangan gigi bukan faktor risiko

tingkat

hipertensi (RR : 0.58). Lansia yang

cstimasi

dihitung

risiko

degan

kepercayaan 95%.

dibanding

menggunakan
korelasi

kehilangan

hipertensi).

kehilangan gigi dan tidak memakai

HASIL

antara

mempengaruhi

kejadian

protesa
Ada

31%

bermakna
gigi

dengan

protesa

yang
berisiko

hipertensi dengan RR : 1.72 (0.717
- 4.15, CI: 95%).

Ada
pemakaian

hubungan

antara

menurunkan intake vitamin B., C,

protesa

dengan

serat, Ca, dan Fe. Hal ini akan

hipertensi (p. 0.000)

meningkatkan

risiko

penyakit
PEMBAHASAN
gigi

(posterior)

pada lansia dalam penelitian ini,
baik yang bertempat tinggal dipantai
(66.2%) maupun diluar panti (64%)
secara deskriptif lebih tinggi temuan
Papas (1998) sebesar 40% pada
orang

tua

US.

Lansia

yang

kehilangan gigi cenderung untuk
menolak

makanan

memerlukan

cukup

keras

yang

pengunyahan.Angka

kehilangan

gigi

posterior

besar

ini

yang

tentunya

berdampak buruk bagi kemampuan
individu

dalam

Kebutuhan

mengunyah.

nutrisi

terpenuhi

yang

dengan

tidak

menurunnya

asupan serat, vitamin dan mineral
akan

mempengaruhi

sistemik.
Hutton

Ettinger
dkk

keadaan

dkk

(2002)

(1998),

sependapat

bahwa individu yang tidak bergigi,
kekurangan nutrisi spesifik yang
dibutuhkan

oleh

karena

menurunnya fungsi mastikasi. Jika
kehilangan
pemakaian

gigi

"cardiovasculer",

"myocardial

Kehilangan

tanpa
protesa

disertai
akan

terjadinya

infarction"

dan

"hypertension"7 yang sesuai dengan
hasil

penelitian

kami,

bahwa

kehilangan gigi pada lansia yang
tidak

memakai

berhubungan
dengan

protesa

secara

hipertensi

bermakna

(p

=

0.000)

dengan nilai RR 1,72. Kehilangan
gigi

juga

berkorelasi

secara

bermakna dengan hipertensi (p =
0.043), walaupun hanya sebesar
31%

sementara

selisihnnya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Beberapa
terdahulu
mengenai

penelitian

yang

membahas

kehilangan

gigi

dan

kondisi sistemik mendukung adanya
hubungan antara kehilangan gigi
dan pemakaian protesa dengan
kekurangan nutrisi yang akhirnya
perdampak
kelainan

pada
pada

antara
jantung

lain
dan

pembuluh darah.
Sheiman dkk (2001) dengan
rancangan

"cross-sectional"

meneliti 755 lansia yang bertempat

tinggal dipanti dan di luar panti

Hal ini akan berdampak secara

menyimpulkan

bermakna

bahwa

sebanyak

terhadap

terjadinya

yang tidak bergigi secara bermakna

hipertensi dan merupakan faktor

kekurangan intake nutrisi.8

resiko

Fontiju - Tekamp dkk (1996)
menyatakan

subyek

yang

terjadinya

tidak

Hasil penelitian tersebut di
atas

protesa

penyakit

intake

dan

penyakit jantung.2

bergigi dan tidak menggunakan
kekurangan

"Stroke"

mengungkapkan
sistemik

bahwa
khususnya

karbohidrat, serat, kalsium, Fe dan

hipertesnsi

vitamin B6, Bl, C dan A.(9) Seperti

oleh

diketahui serat yang dibutuhkan

berdampak pada perubahan pola

untuk

makan dengan akibat kebutuhan

membantu

konstipasi

mencegah

dan

menurunkan

mungkin

kehilangan

disebabkan
gisi

yang

nutrisi yang tidak terpenuhi.

kolesterol diperlukan sekitar 20 - 35
gram/hari, (10) Vitamin A, B, C,

DAFTAR PUSTAKA

kalsium yang dikonsumsi dalam

1. Papas AS., Palmur CA., Rounds

kadar rendah pada lansia tentunya

MC, Russell RM., 1998, The

berdampak Pada sistemimun dan

effect

meningkatkan

nutrition,

risiko

penyakit

termasuk hipetensi.3,7
Papas

dkk

of

denture

status

on

Special

Care

in

Dentistry, 18(1): 17-25.
(1998)

yang

2. Papas AS., Joshi A., Giunta JL.,

melihat hubungan antara tingkat

Palmer CA., 1998, Relationship

perbaikan status gigi geligi dan diet

among education, dentate status

pada pada lansia menyimpulkan

an diet in adults, Special Care in

bahwa konsumsi makanan berserat,

Dentistry, 18(1): 26-32.

berstekstur keras dan vitamin A
berkurang,

sementara

konsumsi

3. Goldstein C, 2002, Eating right
into

older

age

(online),

kolesterol meningkat pada individu

(http;//abcnews.go.com/sec-

yang

tions/living/he altho logy /eating-

kehilangan

gigi

atau

menggunakan protesa yang buruk.

healthy

aging020116.html.

diakses 22 April 2002).

8. Sheiham

A.,

Steele

JG.,

4. Ettinger RL., 1998, Changing

Marcenesw., Lo we C, Finch S.,

dietary patterns with changing

Bates CJ dkk, 2001, The rela-

dentition

people

tionship among dental status,

care?., Special Care in Dentisry,

nutrient intake and nutritional

18 CI) : 31 - 29.

status in older people, J Dent

:

How

do

5. Hamasha AL., Hand JS., Levy

Res: 80 (2); 408-13.

SM., 1998, Medical conditions

9. ,9. Fontiju-Tekamp FA., Van't

associated with missing teeth

Hof MA., Slater AP., Van Waas

and

MA, 1996, The state of dentition

eentulism in

elderly,

Special

institutional
Care

in

Dentistry, 18 (3) : 123 - 26
6. Persson IE., Persson GR., Kiyak
A., Powell LV., 1998, Oral health

relation to nutrition in elderly
europeans in the SENECA study
of 1993, Eur J Clni Nuta ; 50
(suppl2); S 117 - 22.

and medical status in dentate

10. Padrabsky M., 1992, Nutrition in

low-income older persons, Spe-

Aging dalam Mahan LK (Eds),

cial Care in Dentistry, 118 (2): 70

Krause's food nutrition and diet

- 76.

therapy,

eight

Philadelpia,

London,

7. Hutton B., Feine J., Morais J.,

edition,
Toronto,

2002, Is there an assiciation

Montreal, Sidney, Tokyo, WB

between edentulism and nu-

Saunders Company : 243 - 55

tritional state?, J
Assoc, 68 (3) : 182-7.

Can Dent

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124