Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

  SISTEM KOORDINASI ANTARA OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM PENANGANAN BANK GAGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN SKRIPSI Disusun untuk melengkapi tugas akhir dan diajukan sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh: NIM : 090200230 KING RICHTER SINAGA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

  

SISTEM KOORDINASI ANTARA OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM PENANGANAN

BANK GAGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

: OLEH KING RICHTER SINAGA NIM : 090200230

  

Disetujui Oleh:

Ketua Departemen Hukum Ekonomi

Windha, SH, M.Hum

  NIP. 197501122005012002 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, M.H Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum NIP: 195603291986011001 NIP: 197302202002121001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

  

2013

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  Penulisan skripsi ini merupakan kewajiban tahap akhir studi yang disusun dalam rangka memenuhi tugas-tugas dan melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. Adapun judul yang penulis bahas adalah “Sistem Koordinasi Antara

  

Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam

Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan”.

  Penulis menyadari, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan baik dalam pikiran maupun perbuatan. Berkat bimbingan Bapak Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengasuh serta membimbing penulis sejak masuk bangku kuliah hingga akhir penulisan skripsi ini, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Skripsi ini penulis persembahkan terkhusus buat kedua orang tuaku, Drs.

  D. Sinaga dan A.F. Saragi S.Pd yang telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis, dan yang selalu mendoakan penulis, memberikan semangat, dana, dukungan dan perhatian kepada penulis selama ini.

  Penulis juga menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, baik melalui bimbingan, doa dan bantuan lainnya.

  Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar- besarnya kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M,Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum selaku Pembantu Dekan I

  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 3. Bapak Syafruddin, S.H,. M.H., D.F.M selaku Pembantu Dekan II Fakultas

  Hukum Universitas Sumatera Utara 4. Ibu Windha, S.H., M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi

  Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Ramli Siregar, S.H., M.Hum selaku sekretaris Departemen Hukum Ekonomi Universitas Sumatera Utara 6. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, untuk segala nasehat dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, penulis sangat berterima kasih.

  7. Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum Dosen Pembimbing II yang juga telah banyak membantu penulis dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini, untuk segala nasehat dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, penulis sangat berterima kasih.

  8. Bapak Syarifuddin Siba, S.H. seaku Dosen Wali penulis semasa perkuliahan

  9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara serta seluruh pegawai di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan

  10. Saudara-saudaraku terkasih, kakakku Silvia Dewi Ita Sinaga, Lidya Degrace Sinaga, dan adikku Dian Oktopin Sinaga, terima kasih atas doa dan semua dukungannya.

  11. Teman-temanku yang selalu mendukungku, Bram Manalu, Priadi Hutapea, Evan Richardo Tambunan, Iksan Abdillah, Budi Bahrezy, Mhd. Subhi Solih, Fauzul Asyura, Andi Azlan, Zulfadli Syarbaini, Yunita Panjaitan, Ruth Paolin Marbun, Anita Veronika, Santi Hutauruk Dwi Hardi, Ahmad Husein, Agry Purba, Haposan, David Klery, dan semua teman-teman stambuk 2009 lainnya. Terima kasih atas semangat dan dukungan yang telah diberikan selama ini.

  12. Teman-teman diluar kegiatan kampus yang memberikan banyak inspirasi 13.

Semua pihak yang membantu penulis dalam berbagai hal yang tidak dapat disebut satu-persatu

  Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas kasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka. Penulis mohon maaf kepada Bapak/Ibu dosen pembimbing, dan dosen penguji atas sikap dan kata-kata yang tidak berkenaan selama penulisan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan segenap pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran mengenai topik yang diangkat dalam penulisan skripsi ini karena penulis juga menyadari kekurangan dan ketidaksempurnaan penulis. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin. Terima Kasih.

  Medan, Oktober 2013 Penulis,

  King Richter Sinaga

  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................... v ABSTRAK .............................................................................................. viii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 10 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan....................................................... 10 D. Keaslian Penulisan ......................................................................... 12 E. Tinjauan Kepustakaan .................................................................... 13 F. Metode Penelitian ........................................................................... 18 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 21 BAB II OTORITAS JASA KEUANGAN SEBAGAI LEMBAGA YANG INDEPENDEN A. Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan 1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan ............................................ 24 2. Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan ............. 25 3. Tujuan Dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan ............................ 29 4. Perbandingan dengan Berbagai Negara ..................................... 34 B. Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan dalam Sistem Perbankan Nasional 1. Fungsi, Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan .......... 40 2. Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan dalam Sistem Perbankan .................................................................... 43 3. Fungsi, Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Bidang Perbankan ........................................................ 45

  C.

  Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga yang Independen 1.

  Pengertian Independen dan Lembaga Independen .................. 47 2. Independensi Otoritas Jasa Keuangan ..................................... 51 3. Hubungan Otoritas Jasa Keuangan dengan Lembaga Lain ..... 56

  BAB III KEDUDUKAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAI LEMBAGA YANG INDEPENDEN A. Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan 1. Pengertian Lembaga Penjamin Simpanan ................................ 62 2. Latar Belakang Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan .. 64 3. Tujuan Dibentuknya Lembaga Penjamin Simpanan ................ 65 B. Kedudukan Lembaga Penjamin Simpanan dalam Sistem Perbankan Nasional 1. Fungsi, Tugas, dan Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan .................................................................................. 67 2. Kedudukan Lembaga Penjamin Simpanan dalam Sistem Perbankan Nasional ...................................................... 70 3. Lembaga Penjamin Simpanan dan Perlindungan Terhadap Nasabah Bank ........................................................... 74 C. Lembaga Penjamin Simpanan sebagai Lembaga yang Independen 1. Independensi Lembaga Penjamin Simpanan ............................ 77 2. Hubungan Lembaga Penjamin Simpanan dengan Lembaga Lain ........................................................................... 79

  

BAB IV SISTEM KOORDINASI ANTARA OTORITAS JASA

KEUANGAN DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM PENANGANAN BANK GAGAL A. Sistem Pengawasan Perbankan yang Dilakukan Oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan ................................ 82 B. Penetapan Bank Gagal Yang Dilakukan Oleh Otoritas Jasa Keuangan ...................................................................................... 93 C. Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal ................... 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 109 B. Saran ............................................................................................... 112 DAFTAR PUSTAKA

  ABSTRAKSI

  • King Richter Sinaga )
    • )

  Bismar Nasution

  • )

  Mahmul Siregar Terjadinya krisis moneter pada tahun 1997-1998 telah menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi pemerintah.

  Krisis tersebut berakibat semakin berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan yang ada. Dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan, maka pemerintah membentuk jaminan pemerintah yang disebut blanket guarantee. Seiring berkembangnya jaman, maka jaminan pemerintah tersebut sudah tidak efektif lagi, dan kemudian dibentuklah Lembaga Penjamin Simpanan. Tugas LPS adalah untuk melaksanakan penjaminan simpanan dan turut aktif menjaga stabilitas perbankan. selain itu, LPS juga bertugas untuk menangani bank gagal baik yang berdampak sistemik maupun tidak berdampak sistemik.

  Penyempurnaan sistem perbankan atas dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998 juga ingin membentuk lembaga pengawas sector jasa keuangan yang independen, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 34 UU No. 23 Tahu 1999 tentang Bank Indonesia dan Pasal 37 B ayat 2 UU No. 23 Tahun 1999 sebagaimana dirubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

  Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan undang-undang, yaitu Undang- undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. OJK merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempuyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan . keindependesian OJK akan sepenuhnya efektif apabila terdapat Good

  

Corporate Governance didalam dunia keuangan dan perbankan. Karena

  penerapan sistem Good Corporate Governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental perusahaan.

  LPS dan OJK melakukan kerjasama dalam penanganan bank gagal. Dalam hal melakukan penanganan bank gagal, Bank Indonesia juga tidak luput memegang peran dalam membantu LPS dan OJK. LPS akan melakukan penyelamatan bank gagal sistemik dan tidak sistemik. Untuk bank gagal tidak sistemik penyelamatan tidak mengikutsertakan pemegang saham lama. Artinya segala biaya yang timbul untuk penyelamatan akan disediakan oleh pihak LPS. Untuk bank gagal sistemik dapat dilakukan baik tanpa melibatkan pemegang saham lama maupun dengan cara melibatkan pemegang saham lama.

  Kata Kunci: OJK, LPS, Bank Gagal

  • ) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **) Dosen Pembimbing I ***) Dosen Pembimbing II

Dokumen yang terkait

Pengawasan Terhadap Lembaga Dana Pensiun Setelah Berlakunya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

7 172 125

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 46 95

Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

5 79 130

Analisis Hubungan Kelembagaan Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Bank Indonesia

6 88 157

Efektivitas Pelaksanaan Sistem Pengawasan Terhadap Lembaga Asuransi Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (Studi Di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Jakarta)

0 12 31

Analisis Terhadap Perbandingan Pengaturan Penanganan Bank Gagal Sebelum dan Setelah Berlakunya UU Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 4 34

Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro Oleh Otoritas Jasa Keuangan (Analisis Terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013)

3 19 210

Tinjauan Hukum Tentang Peralihan Pengawasan Perbankan Dari Bank Indonesia Kepada Otoritas Jasa Keuangan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 4 71

Kewenangan Bank Indonesia Setelah Disahkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 19