PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA DAN KOPER

BAB I
PENDHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin tahun semakin berkembang. Sejak
masa orde lama hingga saat sekarang ini masa reformasi. Peran dan pelaku ekonomi pun
tidak terlepas dengan kata ekonomi. Karena di dalam eknomi terdapat adanya kebutuhan
yang akan dicapai untuk sebuah kepuasan.
Di Indonesia sendiri ada beberapa lembaga yang bisa membangkitkan perekonomian,
seperti Peran BUMN, Peran BUMS, dan Koperasi, yang dimana di dalamnya terdapat
anggaran-anggaran yang disesuaikan untuk membantu perekonomian Indonesia.
Tanpa adanya peran dari kegiatan ekonomi tersebut. Maka perekonomian Indonesia
tidaklah bisa sempurna untuk mensejahterakan rakyat yang menjadi tujuan utama dalam
pembentukan perekonomian yang sempurna.
Perekonomian suatu negara dapat berjalan jika terdapat pelaku-prlaku ekonomi.
Umumnya pelaku ekonomi yang kita kenal ada empat, yaitu rumah tangga konsumsi,
rumah tangga produksi, rumah tangga negara, dan masyarakat ekonomi luar negeri.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan juga semakin
ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha,baik dalam negeri maupun diluar
negeri dimana sistem ekonomi dewasa ini sudah memasuki era persaingan global antar
negara. Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pemahaman serta pengetahuan bagi

kalangan pelaku ekonomi guna meningkatkan mutu kinerjanya dalam mengembangkan
unit-unit usahanya dan bagi para mahasiswa hal ini akan dirasa sangat bermanfaat
nilainya di dalam kita mempelajari peranan pelaku-pelaku ekonomi yang ada di
Indonesia, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas bagi mahasiswa dalam rangka
mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai bekal nantinya.
Hal inilah yang melatarbelakangi penting bagi setiap mahasiswa untuk mempelajari
aspek-aspek yang saling terkait dalam perekonomian dimana pelaku ekonomi memiliki
peran yang sangat strategis, dan pemerintah juga berperan penting sebagai pemberi juga
pemegang kebijakan yang dapat memberi makna positif bagi para pelaku ekonomi baik
itu kebijakan yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi pelaku ekonomi itu
1

sendiri. Jadi dengan demikian mahasiswa dapat melakukan analisis-analisis yang terkait
dengan hal itu. Mahasiswa juga dituntut lebih pro aktif untuk ikut serta menyumbangkan
pengetahuan maupun pemikiran-pemikirannya untuk kemajuan ekonomi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat suatu rumusan masalah untuk
dapat dijadikan sebagai rujukan pembahasan materi diantaranya :
1. Bagaimana mendistribusikan pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat, perusahaan,
2.

3.
4.
C.

koperasi, dan negara) di Indonesia ?
Bagaimana Peranan dan Tujuan sektor formal pada kegiatan perekonomian
di Indonesia ?
Bagaimana sejarah pendirian koperasi dan pokok-pokok koperasi di Indonesia ?
Bagaimana tata cara mendirikan koperasi ?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dalam makalah ini, penulis dapat mengambil tujuan

sekaligus manfaat yang di dapatkan seperti :
1. Mengetahui kegiatan dalam pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat, perusahaan,
koperasi, dan negara) di Indonesia.
2. Mengetahui Peranan dan Tujuan sektor formal pada kegiatan perekonomian di
Indonesia.
3. Mengetahui sejarah pendirian koperasi dan pokok-pokok koperasi di Indonesia.
4. Mengetahui tata cara mendirikan koperasi.


BAB II
PEMBAHASAN

2

1. Mendistribusikan Pelaku Ekonomi (Rumah Tangga, Masyarakat, Perusahaan,
Koperasi, Dan Negara) Di Indonesia
Mendistribusikan pelaku ekonomi kegiatan di mayarakat Indonesia dapat dibedakan
menjadi empat kelompok, yaitu rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, rumah
tangga negara dan masyarakat ekonomi luar negeri. Masing-masing kelompok
mempunyai tugas dan peran sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan ekonominya.
a. Rumah Tangga Konsumsi

Rumah tangga konsumsi yaitu kelompok anggota masyarakat terkecil yang
melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Peranan rumah tangga
konsumsi dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut:
1) Sebagai konsumen, rumah tangga konsumsi berperan mengonsumsi barang dan jasa
untuk memenuhhi kebutuhan hidup.
2) Sebagai pemasok (pemilik) faktor produksi yang berupa tanah (faktor alam), tenaga
kerja, modal dan skill.

b. Rumah Tangga Produksi (Rumah Tangga Perusahaan)

Rumah tangga produksi yaitu kelompok anggota masyarakat yang tugasnya
memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan pihak lain.
Peranan rumah tangga perusahaan dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut:
1) Sebagai Produsen
Sebagai produsen, rumah tangga produksi menghasilkan barang atau jasa yang
diperlukan oleh rumah konsumsi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
termasuk dijual ke luar negeri. Untuk menghasilkan barabf atau jasa yang diperlukan
faktor produksi dan umtuk mendapatkan faktor produksi diperlukan pengorbanan
(biaya). Biaya yang dikeluarkan produsen untuk mendapatkan faktor produksi disebut
biaya produksi.
3

2) Sebagai Agen Pembangunan
Sebagai agen pembangunan, rumah tangga produksi berperan membantu pemerintah
dalam

kegiatan-kegiatan


pembangunan,

membuka

kesempatan

kerja

dan

menyejahterahkan karyawan.
c. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)

Salah satu tugas negara atau pemerintah adalah memajukan kesejahteraan umum atau
kesejahteraan masyarakat. Di sini rumah tangga negara merupakan penyedia sarana
prasarana, fasilitas untuk konsumen dan perusahaan. Selain itu, rumah tangga negara
membeli dan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk
melaksanakan tugas tersebut pemerintah berperan sebagai berikut:
1) Sebagai Pengatur
Untuk menjaga stabilitas ekonomi pemerintah menjalankan berbagai kebijakan

ekonomi melalui pembuatan undang-undang, peraturan pemerintah dan lain-lain.
2) Sebagai Konsumen
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pemerintah memerlukan barang dan jasa. Untuk
keperluan administrasi diperlukan alat tulis kantor, untuk sarana transportasi diperlukan
kendaraan, untuk menjaga keamanan negara diperlukan senjata, pesawat tempur dan
lain-lain.

3) Sebagai Produsen
Sesuai dengan amanat UUD 1945 pemerintah diperbolehkan untuk menjalankan
kegiatan produksi khususnya adalah produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
d. Masyarakat Ekonomi Luar Negeri

4

Kerjasama ekonomi luar negeri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, menambah devisa negara dan membuka kesempatan kerja. Kerjasama
ekonomi luar negeri akan menimbulkan istilah ekspor dan impor. Ekspor adalah
mengirim barang atau jasa ke luar negeri, sedangkan impor adalah memasukan barang
atau jasa dari luar negeri.

Aktivitas ekonomi yang bisa dilakukan dengan masyarakat luar negeri adalah ekspor
dan impor barang, ekspor dan impor jasa (jasa telekomunikasi, asuransi, transportasi),
ekspor dan impor modal, ekspor dan impor sumber daya manusia dan pertukaran
wisatawan mancanegara.1
Hubunhan antara keempat pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi dapat
digambarkan dalam skema berikut:

Pasar Modal
Uang
(Belanja
Konsumen)

(Penerimaan
Produsen)

Rumah Tangga

Rumah Tangga

Konsumen


Produsen
(Pengeluaran
Produsan)

(PenghasilanKo
nsumen)

Balas Jasa:
Upah/Sewa, bunga, laba

Pasar Modal

Keterangan :
Hubungan antara berbagai pelaku ekonomi dinyatakan dalam arus barang dan arus
uang yang bertemu di pasar.
a. Hubungan Rumah Tangga Konsumen dan Rumah Tangga Produsen
Rumah tangga produsen menghasilkan sejumlah besar barang dan jasa yang dijual
melalui pasar. Barang dan jasa hasil produksi seluruh produsen selama satu tahun dinilai
1 Edy Suandi Hamid, Ekonomi Indonesia, (Yogyakarta: 2005: UII Press), hlm. 78-84.


5

dengan uang yang disebut produksi nasional. Para konsumen membutuhkan barang dan jasa
dengan membelinya dari perusahaan melalui pasar. Arus pembayaran ini disebut
pembelanjaan masyarakat.
b. Hubungan Pemerintah dengan Rumah Tangga Konsumen dan Produsen
Pemerintah berperan dalam kegiatan ekonomu nasional dengan mengadakan berbagai
macam transaksi dengan rumah tangga konsumen dan produsen. Hasil produksi pemerintah
terdiri atas jasa-jasa untuk kepentingan umum, seperti pertahanan dan keamanan,
pendidikan, kesehatan, transportasi, sosial, serta budaya. Untuk melaksanakan tugasnya
pemerintah memerlukan faktor-faktor produksi berupa tenaga kerja dan barang atau jasa.
Pengeluaran pemerintah berasal dari pajak dan penjualan atau ekspor.
c. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat Luar Negeri
Hasil produksi tidak hanya dibeli oleh masyarakat di dalam negeri saja melainkan juga di
luar negeri. Ini berarti ada arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri (ekspor).
Ekspor dibayar dengan valuta asing (devisa). Dari pemerintah pun membeli barang dan jasa
dari negera lain (impor), ekspor dan impor barang atau jasa dicatat pada daftar yang disebut
neraca perdagangan. Sedangkan semua pembayaran ke luar negeri dicatat dalam daftar yang
disebut neraca pembayaran.2

2. Peranan dan Tujuan Sektor Formal pada Kegiatan Perekonomian di Indonesia
Sektor formal yang terdapat pada kegiatan perekonomian ini ada tiga, yakni:
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sebagai realisasi dari pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 maka didirikanlah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). BUMN adalah bada usaha yang modalnya sebagian
besar/seluruhnya milik pemerintah/negara. Badan usaha milik pemerintah pusat disebut
BUMN, sedangkan badan usaha yang modalnya milik pemerintah daerah disebut
BUMD(Badan Usaha Milik Daerah).

2 Ibid. At. 84-85.

6

BUMN dan BUMD didirikan utuk melayani kepentingan umum dan mencari keuntungan
dalam rangka mengisi kas negara.
Berdasarkan UU RI No 9 tahun 1969 perusahaan negara digolongkan menjadi 3 jenis
yaitu:
i. Perusahaan Jawatan (PERJAN)


Merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa. Tujuanya untuk
melayani kepentingan umum/masyarakat luas (PUBLIC SERVICE). Merupakan bagian dari
suatu departemen pemerintah yang di pimpin oleh seorang kepala yang bersesatus pegawai
negeri sipil.
Ciri-ciri PERJAN:
 Bertujuan untuk melayani masyarakat
 Pimpinan dan karyawan bersetatus sipil
 Merupakan bagian dari departemen pemerintah
 Memperoleh fasilitas negara
 Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada atasannya
dalam hal ini kepala menteri/dirjen departem yang bersangkutan.

Contoh PERJAN :

7

Perusahaan jawatan kereta api dan jawatan penggadaian Sejak tahun 1991, perusahaan
berubah status menjadi perusahaan umum, PJKA menjadi perumka dan perusahaan jawatan
penggadaian berubah menjadi perum penggadaian.
ii. Perusahaan umum (PERUM)

Perum merupakan perusahaan milik negara yang tujuannya disamping melayani
kepentingan umum juga diperbolehkan mencaei keuntungan.
Ciri-ciri PERUM :


Bertujuan melayani kepentingan umum, tapi diperbolehkan untuk mencari laba
dengan prinsip kerja efisien dan efekifitas



Bersetatus badan hukum yang diatur berdasarkan Undang-Undang



Bergerak di bidang usaha yang vital



Berada di bawah pimpinan dewan direksi



Pimpinan dan karyawan bersetatus pegawai negeri



Mempuya nama dan kekayaan sendiri yang di pisahkan dari kekayaan negara



Diatur secara perdata



Laporan tahunan perusahaan yang terdiri dari laporan rugi/laba, neraca dan laporan
perubahan modal disampaikan oleh pemerintah

8

Contoh PERUM: Perusahaan umum kereta api, PERUM Dinas angkutan motor republik
Indonesia, PERUM Pengadilan, dan PERUM Perumahan umum Nasional

iii.

Perusahaan Perseroan (PERSERO)

Perusahaan perseroan merupakan perusahaan Negara yang biasanya berbentuk PT
(Perseroan Terbatas). Bertujuan untuk mencarilaba/keuntungan.
Ciri-ciri PT :
 Tujuannya lebih besar(dominan) untuk mencari laba
 Sebagian besar seluruh modalnya milik pemerintah dalam bentuk saham-saham,
tapi memungkinkan kerja sama pemilikan modal dengan pihak lain
 Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar (minimal 51%)
 Tidak dapat fasilitas negara secara khusus
 Dipimpin dewan direksi
 Pimpinan dan karyawan bersetatus sebagai pegawai swasta
Contoh perusahaan yang berbentuk PT : PT Pos Indonesia, PT Perkebunan, PT GIA (Garuda
Indonesia Airways), PT PLN (Perusahaan Listrik
Negara), dan PT BTN (Bank Tabungan Negara).

9

Badan usaha milik negara yang dikelola oleh pemerintah daerah disebut badan usaha
milik daerah (BUMD). Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah
daerah yang modalnya sebagian besar / seluruhnya adalah milik pemerintah daerah. Tujuan
pendirian perusahaan daerah untuk pengembangan dan pembangunan potensi ekonomi di
daerah yang bersangkutan.
Contoh perusahaan daerah antara lain: perusahaan air minum (PDAM) dan Bank
Pembangunan Daerah (BPD).
Sebagai badan usaha yang dimiliki oleh negara, BUMN mempunyai peranan
penting dalam perekonomian sebagai berikut:


BUMN di harapkan dapat mengelola dan menggunakan cabang-cabang produksi
yang vital untuk memenuhi kebutuan masyrakat secara maksiml demi tercapainya
kesejateran dn kemakmuran rakyat pada umumnya.



Pemerintah melalui perusahaan negara (BUMN) dapat melayani masyarakat secara
maksimal.



Perusahaan negara (BUMN)diharapkan menjadi salah satu sumber pendapatan
negara yang berasal dari pendapatan non pajak.



BUMN diharapkan dapat menyediakan lapangan kerja sehingg dapat membantu
mengatasi pengangguran.



BUMN yang melakukan kegiatan ekspor, impor dapat menmbah pengasilan defisa
bagi negara.



BUMN di harapkan dapat mempercepat pertumbuan ekonomi nasional3

3 http://staff.unila.ac.id/sigit/files/2012/08/Sistem-Perekonomian-Indonesia.pdf (diakses pada hari minggu 25
Maret 2017 pukul 16:23 WIB).

10

b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

BUMS/perusahaan suasta adalah perusahaan yang diberikan wewenang untuk
menyelenggarakan kegiatan ekonomi di luar perusahaan negara dan koperasi.
i. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional


Menggali dan memfaatkan potensi ekonomi yang belum digarap oleh perusahaan
negara



Membantu pemerintah memenui kebutuan masyrakat
11



Meningkatkan penerimaan defisa negara dari perusahaan suasta yang melakukan
kegiatan ekspor dan impor



Membantu mempercepat pertumbuan ekonomi



Meningkatkan lapangan kerja dalam upaya mengatasi pengangguran

ii. Bentuk-bentuk Perusahaan swasta
Perusahaan swasta dalam menjalankan usahannya dapat berbentuk perseroan terbatas,
persekutuan komanditer, persekutuan fima, dan perusahaan perseorangan.
c. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang
berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi
merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD
1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Fungsi dan peran koperasi Indonesia menurutUU No25 tahun 1992 pasal 4 sebagai berikut:


Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejateraan ekonomi
dan sosial.



Berperan serta secara efektif dealam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.



Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.



Berusaha untuk mewujutkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan uasaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrai
ekonomi.4

4 Bayu Krisnamukti, Pengembangan Lembaga Ekonomi Mikro, (Bogor:2003:Pusat Studi Pembangunan IPB),
hlm. 103-107.

12

3. Sejarah Pendirian Koperasi dan Pokok-Pokok Koperasi di Indonesia
a. Sejarah Pendirian Koperasi di Indonesia

R.Wiria Atmanja

Robert Owen

Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia, yang
bernama Robert Owen (1771-1858). Setelah koperasi berkembang dan diterapkan di
beberapa Negara-negara eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.
Secara historis, gerakan koperasi di indonesia telah di mulai sejak jaman penjajahan
Belanda. Misalnya, pada tahun 1896 seorang Patih di Puwokerto, yaitu R.Wiria Atmanja
mendirikan sebuah Bank pertolongan dan koperasi simpan pinjam. Karena melihat
banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu
tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih
R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri. Beliau berniat
membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan
memberikan bunga yang tinggi.
Seorang asisten Presiden Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon tindakan
Patih R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode menganjurkan

13

akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan,
Tabungan dan Pertanian.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat
orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan
prinsip koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang
pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan
tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun
1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur
Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933,
Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan
Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan
yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi
golongan Bumiputra.
Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam peraturan
yang dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi Utomo
memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan
rakyat.
Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri
Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia,
system pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke
pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya
dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya.

14

Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan
didirikannya 3 macam koperasi :


Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh
dan pegawai.



Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk
peternak atau nelayan).



Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil
guna memenuhi kebutuhan modal.

Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba
atau keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi.
Untuk mengembangkan berdirinya koperasi melaksanakan 2 prinsip yang lain, yaitu
pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Pendidikan perkoperasian dan
kerjasama antar koperasi merupakan prinsip koperasi yang penting dalam meningkatkan
kemampuan. Memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam
mewujudkan tujuan koperasi.5
b. Pokok-Pokok Koperasi di Indonesia
Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 1 tentang perkoperasian, koperasi adalah Badan
usaha yang beranggotaan orang seorang/badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:





Perkoperasian adalah segala sesuatu yang mengangkut kehidupan koperasi.
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan keanggotaan orang- orang.
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan keanggotan koperasi.
Gerakan koperasi adalah keseluruan organisme koperasi dan kegiatan perkoperasian
yang bersifat tepadu menuju tercapainya cita-cita bersama koperasi.

5 http://www.damandiri.or.id/file/buku/subiaktobukukoperasibab3.pdf (diakses pada hari minggu 25 Maret 2017
pukul 15:02 WIB).

15

1) Lambang Koperasi mengandung arti sebagai berikut :
 rantai menggambarkan persatuan yang kokoh.
 gigi roda menggambarkan usaha karya yang terus menerus dari golongan koperasi.
 padi dan kapas menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan dan akan




dicapai oleh golongan koperasi.
timbangan menggambarkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar dari koperasi.
bintang perisai menggambarkan landasan ideologi koperasi adalah Pancasila.
pohon beringin menggambarkan koperasi mempunyai sifat sosial dan berakar kuat

pada masyarakat.
 tulisan koperasi Indonesia menggambarkan kepribadian koperasi Indonesia.
 warna dasar merah putih menggambarkan sifat nasional koperasi Indenesia.
2) Landasan koperasi Indonesia
 Landasan ideologi : pancasila
 Landasan struktural yaitu UUD 1945
 Landasan operasional yaitu UU no 25 tahun 1992
 Landasan mental yaitu solidaritas
3) Tujuan koperasi
Menurut UU no 25 tahun 1992 pasal 3 koperasi bertujuan memajukan kesehjateraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil, dan makmur
berlandasan pancasila dan UUD 1945.
4) Prinsip Usaha Koperasi
Menurut pasal 5 UU no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian prinsip usaha koperasi
adalah sebagai berikut :
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
 Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota.
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
 Kemandirian.
5) Cara Pengembangan dan Pembinaan Koperasi
16

Untuk mengembangkan kehidupan koperasi Indonesia dapat ditempuh dengan cara
sebagai berikut :


Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian untuk meningakatkan



kemampuan kepemimpinan koperasi.
Menyelenggarakan kerja sama antar koperasi sehingga koperasimempunyai daya



saing yang kuat terhadap sektor usaha swasta dan perusahaan negara.
Meningkatkan kesadaran para anggota dan masyarakat terhadap manfaat berkoperasi
yang dapat detenpuh melalui pameran-pameran dan penyebaran informasi lainya.



Koperasi menghasilkan keuntungan/laba.
Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan



dan permasyarakatan koperasi.
Memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan terhadap koperasi dengan cara



memberikan kesempatan usaha seluas-luasnya kepada koperasi.
Memberikan bantun modal terhadap koperasi yang diikuti dengan bantuan bimbingan
pengeloalaan usaha koperasi serta bantuan teknologi dan pengelolaanya baik dari

pemerintah, maupun perusahaan-perusahaan besar sebagai bapak angkat.
6) Keaggotaan Koperasi
 Anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
 Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.
 Anggota koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mapu melakukan tindakan
hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam


anggaran dasar.
Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban,



keanggotanya sebagaimana dalan Anggaran dasar.
Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam



lingkup usaha koperasi.
Keanggotaan koperasi adapat diperoleh dan diakhiri setelah syarat keanggotaan




sebagaimana diatur dalam Anggaran dasar.
Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
Setiap anggota koperasi mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
7) Kewajiban-kewajiban Anggota Koperasi
 Mematui Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta keputusan
yang telah disepakati dalam rapat anggota.
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan.
8) Hak-hak Anggota Koperasi
 Menyadari, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.
 Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas.



17




Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
Mengemukakan saran atau pendapat kepada pengurus diluar rapat anggota baik di




minta maupun tidak diminta.
Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.
Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam

anggaran dasar.
9) Permodalan koperasi
 Modal sendiri
Modal sendiri yaitu modal yang sifatnya menanggung resiko antara lain :
-

Simpanan pokok, yaitu simpanan anggota yang hanya di bayar sekali selama menjadi
anggota koperasi dan besarnya ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran

-

Rumah Tangga Koperasi.
Simpanan wajib, yaitu simpanan anggota yang dibayar secara rutin dan besarnya di

-

tentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
Dana cadangan, yaitu penyisihan dari Sisa Hasil Usaha Koperasi yang tidak

dibagikan kepada anggota.
- Hibah, yaitu bantuan dari pihak ketiga yang tidak memikat.
 Modal pinjaman
- Anggota, termasuk didalamnya adalah simpanan sukarela.
- Koperasi lain dan atau anggotanya.
- Bank dan lembaga keuangan lainya.
- Penerbitan obligasi dan surat utang lainya.
- Sumber lainya yang sah.
10) Jenis-jenis Koperasi
a. Menurut usaha pokoknya
- Koperasi konsumsi: koperasi dengan tujuan utamanya menyediakan barang-barang
untuk keperluan anggota sehingga anggota memperoleh barang yang dibutuhkan
dengan harga terjangkau.
- Koperasi kredit/koperasi simpan pinjam: adalah koperasi yang kegiatan usahanya
menyelenggarakan simpan pinjam untuk para anggotanya yang bertujuan
membantu

para

anggota

memperbaiki

keadaan

ekonomi

dengan

cara

maminjamuang dengan bunga ringan.
- Koperasi produksi : adalah koperasi yang usahanya untuk menhasilkan barang dan
jasa bersama-sama.
b. Koperasi menurut lapangan usahanya
- Koperasi pertanian: yaitu koperasi yang bergerak di bidang pertanian,seperti
palawija, pertanian sawah dan ladang.
- Koperasi peternakan: yaitu koperasi yang bergerak dibidang peternakan seprti
peternakan sapi, ayam, dan lain-lain.

18

- Koperasi perkebunan: koperasi yang bergerak pada lapangan usaha bidang
perkebunan.
- Koperasi nelayan : yaitu koperasi yang anggotanya para nelayan. Tujuan
membantu para nelayan memenuhi kebutuhan dan membantu menyalurkan ikan
hasil tangkapannya.
- Koperasi industri : koperasi yang anggotanya industri kecil.
- Koperasi jasa : koperasi untuk memberikan pelayanan jasa kepada anggotanya
seperti koperasi angkutan dan koperasi asuransi.
c. Koperasi menurut unit usahanya
Koperasi serba usaha (Multy Purpose Cooperative) yaitu koperasi yang memiliki
lebih dari satu bidang usaha, misalnya KUD dan KSU.
- Koperasi satu jenis usaha (Single Purpose Cooperative) koperasi yang memiliki satu

-

jenis usaha misalnya koperasi kredit dan koperasi konsumsi.
d. Menurut tingkatannya
Koperasi primer: koperasi yang beranggotakan orang seorang. Jumlah anggota minimal

-

20 orang. Menurut koperasi yang paling rendah tingkatanya. Contoh KUD.
Koperasi sekunder: koperasi yang anggotanya badan-badan hukum koperasi. Koperasi



sekunder dibagi menjadi 2 yaitu :
Pusat koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekurang-kurangnya 5 koperasi
biasa. Tingkat kedudukannya di kotamadya atau kabupaten. Contoh: Pusat Koperasi



Unit Desa Kabupaten Bandung.
Gabungan koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekuramh-kurangnya 3 pusat
koperasi. Tingkat kedudukanya di provinsi contoh: Gabungan Koperasi Pegawai

Republik Indonesia.6
4. Tata Cara Mendirikan Koperasi

6 Bambang Tri Purwanto, IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional: 2008),
hlm. 207-210.

19

Untuk mendirikan koperasi di Indonesia membutuhkan beberapa pemenuhan dalam :7
a. Persyaratan Pembentukan Koperasi
Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu dalam Pasal 6 sampai
dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan koperasi adalah sebagai berikut:
Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang akan



dibentuk, yaitu apakah koperasi primer atau koperasi sekunder.
 Untuk persyaratan pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20 orang anggota.
Untuk persyaratan pembentukan koperasi sekunder memerlukan minimal 3 koperasi yang
telah berbadan hukum.
 Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah negara Republik Indonesia.
 Untuk pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran
dasar.
 Memiliki Anggaran dasar koperasi
b. Anggaran Dasar Koperasi
Angaran dasar koperasi sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal berikut ini :


Daftar nama pendiri.



Nama dan tempat kedudukan.



Maksud dan tujuan serta di bidang usaha.



Ketentuan mengenai keanggotaan.



Ketentuan mengenai rapat anggota.



Ketentuan mengenai pengolahan.



Ketentuan mengenai permodalan.



Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya.



Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha.



Ketentuan mengenai sanksi.

c. Dasar Pembentukan Koperasi

7 http://dinkopumkm.grobogan.go.id/artikel/62-harapan-koperasi-sebagai-soko-guru-ekonomi.html (diakses
pada hari minggu 25 Maret 2017 pukul 15:45 WIB).

20

Orang atau masyarakat yang mendirikan koperasi mengerti maksud dan tujuan koperasi
serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan
dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembentukan koperasi:


Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya menjadi anggota koperasi harus
mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung
arti bahwa tidak semua orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi
tanpa adanya kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya. kegiatan ekonomi
yang sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang sama.Orang-orang yang
mendirikan koperasi tersebut tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu tidak sedang
menjalani atau terlibat masalah atau sengketa hukum, juga orang-orang diindikasikan
sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak lain yang merusak atau
memecah belah persatuan gerakan koperasi.



Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi. Layak
secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efesien dan
mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga
kerja, modal dan teknologi.



Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan
pinjaman dari pihak luar.



Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan agar tercapai efesien dalam pengolahan koperasi. Perlu diperhatikan
bahwa mereka yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang
memiliki kejujuran, kemampuan dan kepeminpinan, agar koperasi yang didirikan
tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang andal.

d. Persiapan Pembentukan Koperasi
Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya mendirikan koperasi
adalah sebagai berikut :


Pembentukan koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh para pendiri. Persiapan
tersebut antara lain meliputi kegiatan penyuluhan, penerangan maupun pelatihan bagi
para pendiri dan calon anggota untuk memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai
perkoperasian.

21



Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi
dan yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan serta menyatakan diri menjadi
anggota.



Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara antara lain penyusunan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

e. Rapat Pembentukan Koperasi
Setelah semua upaya persiapan pembentukan koperasi dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan dengan memerhatikan ketentuanketentuan
sebagai berikut :


Rapat anggota koperasi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang untuk
koperasi primer dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi untuk koperasi sekunder.



Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang atau beberapa pendiri atau kuasa
pendiri.



Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan
sekaligus ditunjuk oleh untuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk
memproses pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi dan
menandatangani anggaran dasar koperasi.



Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, penjabat dinas koperasi dapat
hadir dalam rapat pembentukan untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan
memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.



Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas, antara lain mengenai keanggotaan,
usaha yang akan dijalankan, modal sendiri, kepengurusan dan pengelolaan usaha
pengurusan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga



Anggaran dasar harus memuat sekurang-kurangnya daftar nama hadir, nama dan
tempat kedudukan, maksud dan tujuan, bidang usahanya, ketentuan mengenai
keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan, jangka waktu berdiri, pembagian sisa hasil
usaha (SHU), dan ketentuan mengenai sanksi.



Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan dan wajib membuat berita acara
rapat pembentukan koperasi.

f. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi atau Badan Hukum Koperasi

22

Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada
pemerintah dengan bantuan notaris. Permintaan pengesahan tersebut hendaknya diajukan
dengan melampirkan :


berita acara pembentukan koperasi termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan
permintaan pengesahan akta



surat bukti penyetoran modal dari setiap pendiri kepada koperasinya dengan jumlah
sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok



rencana awal kegiatan koperasi atau program kerja



daftar hadir rapat pembentukan koperasi



data pendiri koperasi



daftar susunan pengurus dan pengawas koperasi



fotokopi KTP dari masing-masing anggota pendiri (untuk koperasi primer)



rekomendasi dari kelurahan yang diketahui oleh kecamatan domisili koperasi itu
berada



pas foto pengurus koperasi.

g. Pertanggungjawaban Kuasa Pendiri Koperasi
Selama permintaan pengesahan akta pendiri koperasi masih dalam penyelesaian, kuasa
pendiri dapat melakukan kegiatan usaha atau tindakan hukum untuk kepentingan calon
anggota atau calon koperasi. Setelah akta pendirian koperasi disahkan maka pendiri harus
segera mengadakan rapat anggota, baik rapat anggota biasa maupun rapat anggota tahunan
(RAT) untuk memutuskan menerima atau menolak tanggung jawab kuasa pendiri atas
kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan.
Apabila rapat anggota menerima maka kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah
dilaksanakan kuasa pendiri menjadi beban atau keuntungan koperasi. Jika ditolak maka
segala akibat yang timbul dari kegiatan usaha atau tindakan hukum tersebut menjadi
tanggung jawab pribadi kuasa pendiri.
Pada saat RAT pertama ini dirumuskan perangkat lunak dan perangkat keras dari
organisasi koperasi yang dibentuk, seperti tata kerja dan struktur organisasi, jenis usaha,
kepengurusan (pengurus dan pengawas) pertama dalam koperasi yang dibentuk dan hal-hal
strategis lainya untuk keperluan pengembangan koperasi, pengurus terpilih bertanggung
jawab atas keberlangsungan aktivitas usaha dan organisasi koperasi sampai RAT tahun
selanjutnya.
23

Dalam perjalanannya, organisasi yang dibentuk dapat mengembangkan jaringan dengan
cara masuk ke dalam keanggotaan Organisasi Gerakan Koperasi. Seperti :


Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk tingkat pusat,



Dekopinwil untuk tingkat provinsi dan DEKOPINDA untuk tingkat kabupaten atau
kota,



Badan Komunikasi Pemuda Koperasi (BKPK), Asbikom Jabar (Asosiasi Bisnis
Koperasi Mahasiswa Jawa Barat), atau sekundernya seperti Koperasi Pemuda Indonesia
(KOPINDO).8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Rumah tangga konsumsi merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Perusahaan
adalah suatu organisasi yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang bertujuan
untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Sebagai realisasi dari
pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 maka didirikanlah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). BUMN adalah bada usaha yang modalnya sebagian besar atau seluruhnya
milik pemerintah atau negara. Badan usaha milik pemerintah pusat disebut
BUMN,sedangkan badan usaha yang modalnya milik pemerintah daerah disebut BUMD
(Badan Usaha Milik Daerah).
BUMS/perusahaan swasta adalah perusahaan yang diberikan wewenang untuk
menyelenggarakan kegiatan ekonomi di luar perusahaan negara dan koperasi
Peranan BUMS dalam perekonomian nasional. Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal
1 tentang perkoperasian, koperasi adalah Badan usaha yang beranggotaan orang
seorang/badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal
ini termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.”
Menurut para ahli ekonomi, lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok

8 Delia Arniva, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: 2011: Raja Grafindo Utama), hlm. 23-24.

24

dengan maksud Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 adalah KOPERASI. Arti koperasi sendiri
menurut UU RI Nomor 22 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

DAFTAR PUSTAKA

Arniva, Delia.1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Utama.
Hamid, Edy Suandi. 2005. Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.
Krisnamukti, Bayu. 2003. Pengembangan Lembaga Ekonomi Mikro. Bogor: Pusat Studi
Pembangunan IPB.
Purwanto, Bambang Tri. 2008. IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
http://staff.unila.ac.id/sigit/files/2012/08/Sistem-Perekonomian-Indonesia.pdf (diakses pada
hari minggu 25 Maret 2017 pukul 16:23 WIB).
http://www.damandiri.or.id/file/buku/subiaktobukukoperasibab3.pdf (diakses pada hari
minggu 25 Maret 2017 pukul 15:02 WIB).
http://dinkopumkm.grobogan.go.id/artikel/62-harapan-koperasi-sebagai-soko-guruekonomi.html (diakses pada hari minggu 25 Maret 2017 pukul 15:45 WIB).

25

26