PERKEMBANGAN EKONOMI PEMBANGUNAN DI INDO

PERKEMBANGAN EKONOMI PEMBANGUNAN DI
INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 dan dari saat
itulah bangsa Indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan
dari pembangunan yaitu tidak lain adalah menyejahterakan rakyat atau
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia terdiri dari pulau-pulau besar
maupun kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan terdiri dari
bermacam-macam suku dan kebudayaan. Tidaklah mudah bangsa Indonesia
melaksanakan pembangunan dengan keadaan yang beranekaragam. Tentu
pembangunan tersebut harus disesuaikan dengan keadaan wilayah dimana
pembangunan itu dilaksanakan.
Penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa lebih, kekayaan alam
melimpah ruah yang terbentang diseluruh nusantara. Hal ini merupakan
suatu modal yang sangat penting bagi pelaksanaan pembangunan di
Indonesia. Sumber daya manusia di Indonesia sangatlah besar dan sangat
mendukung keberhasilan pembangunan.
Rakyat Indonesia belum merasa sejahtera meskipun sumber daya alam
yang dimilki bangsa sangat besar. Sepertinya tujuan-tujuan pembangunan

belum tercapai dan masih banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia. Pembangunan juga belum merata diseluruh pelosok tanah
air, masih banyak daerah-daerah terutama diluar Jawa yang membutuhkan
perbaikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
Pembangunan memeng perlu tahapan-tahapan yang harus dilalui
untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Tahapan pembangunan itu
sendiri dibedakan menjadi tiga jangka waktu yaitu jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan. Maka dengan demikian jika pembangunan akan
dilaksanakan perlu ditinjau terlebih dahulu untuk mengetahui apakah
pembangunan itu termasuk jangka panjang, menengah atau tahunan.
Sehingga pembangunan itu dapat dilaksanakan dengan biaya yang
seminimal mungkin dan mendapat hasil yang semaksimal mungkin.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian pembangunan ekonomi
2. Faktor-faktor pembangunan ekonomi
3. Masalah pembangunan ekonomi di Indonesia

1.3 TUJUAN
a. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat.


b. Meningkatkan taraf hidup termasuk menambah dan meningkatkan
pendapatan dan penyediaan lapangan kerja,
pendidikan yang lebih baik, peningkatan nilai-nilai budaya, serta martabat
bangsa.
c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial masyarakat dengan
membebaskan dari perbudakan,
ketergantungan, kebodohan dan penderitaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang
mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur,
pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya
(Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses
perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek
kehidupan masyarakat.
Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional

dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya
secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang
diinginkan.
Menurut Akoeb Oetama Pembangunan adalah usaha mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam proses pembangunan terdapat unsur
heroisme, unsur konflik, unsur frustasi, unsur romantik, dan unsur manusiawi
yang mendalam
Menurut Drs. Joko Untoro Pembangunan adalah pertumbuhan
ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur ekonomi dan corak
kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita
Pembangunan ekonomi yaitu:
·

Suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan Produk Domestik Bruto

(PDB) melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
·
Suatu proses meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dalam
jangka panjang.


FAKTOR-FAKTOR PEMBANGUNAN EKONOMI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan
proses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam
dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber
daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi,
apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam
mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang
dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja

yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun
budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.

FAKTOR PENDORONG

Dalam pembangunan terdapat beberapa faktor sebagai pendorong
maupun penghambat. Faktor-faktor tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk
sikap mental dan nilai-nilai budaya. Berikut uraian singkat tentang faktor
pendorong dan faktor penghambat pembangunan:
a) berorientasi ke masa depan,
b) mampu berinovasi,
c) menghargai karya,
d) percaya akan kemampuan sendiri,
e) berdisiplin tinggi,
f) bertanggung jawab.
Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa faktor pendorong
pembangunan adalah adanya nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Nilai-nilai
tersebut antara lain sebagai berikut
a) nilai budaya yang berorientasi ke masa depan
b) nilai budaya yang berkhasiat untuk mengeksploitasi lingkungan dan
kekuatan-kekuatan alam
c) nilai bangsa tetap mau berusaha/berikhtiar
d) nilai budaya gotong royong
2.6


MASALAH PEMBANGUNAN DI INDONESIA

1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi
yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara
tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui produksi barang dan
jasa yang dapat dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan
ekonomi negara berkembang seperti Indonesia sering terkendala masalah
modal dan investasi. Indonesia bergantung pada modal dari investasi pihak
asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi haiknya harga
minyak dunia. Kenaikan minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak
mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan minyak serta
terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga minyak menyebabkan
harga barang lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi
berkurang dan terjadi penurunan kegiatan masyarakat.
2. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat
tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya


pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya
beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat
tidak dapat secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada
dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah
ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun
sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan
komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas
bukan makanan.
3. Pengangguran
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang
tidak bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat
menimbulkan beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran
disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam
lapanganya sehingga menimbulkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di
Indonesia tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah
pengangguran pada bulan Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari
tahun sebelumnya yaitu sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai

indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di
Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu
mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan
kualitas tenaga kerja/sumber daya manusia, menciptakan lapangan
pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan
informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan
bagi tenaga kerja.
4. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai
kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarakat dengan
penghasilan tinggi dan kelompok masyarkaat denga penghasilan rendah.
Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara
itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu
menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu,
diperlukan peran pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi
pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat
dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam


meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan
kecemburuan sosial masyarakat.
5. Inflasi
Berdasarkan data BPS inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar
3,79%. Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan
agregat, sementara permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan
kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh
kenaikan harga baarang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan
menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya
kepercayaan masyarkat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai
rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya
inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan
inflasi dorongan biaya.

BAB III
METODE
3.1 Metode Pengumpulan Data
Data observasi ini dikumpulkan melalui Studi Pustaka


3.2 Analisis Data
menggunakan metode kualitatif

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan
memanfaatkan kemajuan IPTEK serta perhatikan tantangan perkembangan
global. Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur
yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan
etikanya. Tujuan Pembangunan Nasional itu sendiri adalah sebagai usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan
pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab seluruh rakyat
Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia harus ikut serta
dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan
kemampuan masing-masing.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam Pembangunan Nasional
dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib
belajar, melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan
sebagainya.
Pembangunan Nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah
maupun batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan
masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin.
Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan,

perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana
transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh
pembangunan yang bersifat batiniah adalah pembanguanan sarana dan
prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma, Yogyakarta, 2010
http://www.damandiri.or.id/file/frnsiskakorompisbab1.pdf
http://id.scribd.com/doc/15918195/pembangunan-nasional
http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/04/makna-hakikat-dantujuanpembangunan.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pembangunan-nasionaldefinisi.html