INDONESIA DALAM KONSTELASI GLOBAL baru

INDONESIA DALAM KONSTELASI GLOBAL

Paradoks Indonesia Ditengah
Kebangkitan Ekonomi Asia Abad
Goldman Sachs Group membuat istilah baru Next 11 yang
21
mencakup Indonesia, Turki, Korea Selatan, Meksiko, Iran, Nigeria,
Mesir, Filipina, Pakistan, Vietnam dan Bangladesh.
Proyeksi Ekonomi Indonesia ???
Indonesia mempunyai 45 juta
penduduk kelas komsumsi yang
akan meningkat menjadi 135
juta pada 2030. Dan peluang
pasar pun meningkat menjadi
US$ 1,8 Trilyun pada sektor jasa
consumer, pertanian, perikanan,
sumber-sumber daya alam dan
pendidikan.

Paradok Indonesia”, bangsa
yang kaya tapi rakyatnya

miskin!!! MENGAPA ??
bidang energi: kasus gas Tangguh,
Teluk Bintuni, Papua Barat yang dikelola
perusahaan asing dengan harga US$
3,35/mmbtu. lapangan gas Bontang
dikelola oleh  Pertamina dijual dengan
harga US$ 20/mmbtu. Maka, kerugian
negara sangat besar hingga Rp
30Trilyun!! (China sebagai konsumen,
dan Australia sebagai kontraktor
pengelola gas).

Posisi Indonesia Ditengah
negara-negara berkembang
Kebangkitan Asia ?? menjadi
pendorong utama
Dr. Gerard Lyons, Chief Economist
and Group Head of Global
Research Stanchart, akan terjadi
sebuah super-cycle dalam

pertumbuhan ekonomi global.

pertumbuhan, sedangkan negara
barat dengan sistem ekonomi
global dan liberal tetap
diuntungkan sebagai pemilik modal.

Pada 2030, volume perekonomian global akan mencapai lebih dari US$
300 triliun, naik dibandingkan posisi saat ini sebesar US$ 62 triliun,
Keseimbangan kekuatan ekonomi dunia akan bergeser dari Barat ke
Timur. (peningkatan perdagangan pasar-pasar dari negara berkembang,
industrialisasi yang pesat, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat
kelas menengah di negara berkembang)

Tingkat pertumbuhan ekonomi China menjadi 6,9% selama
dua dekade mendatang, menyalip Amerika Serikat untuk
2020. India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan
mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar
ketiga pada 2030.


Bagaimana dengan Indonesia??
 Indonesia akan menempati posisi ke 10 sebagai kekuatan
ekonomi dunia berada di bawah Jerman, Prancis, Rusia dan
Inggris yang berada di urutan keenam hingga kesembilan.
 Tahun 2030, akan mengalahkan Jepang yang sekarang
merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia setelah
Amerika dan China.
 Indonesia akan berada di posisi kelima dunia dengan produk
domestik bruto US$ 9,3 triliun sedangkan Jepang di urutan
keenam dengan PDB US$ 8,4 triliun.
 Kalau prediksi itu terwujud menjadi kenyataan, dan rakyat
Indonesia masih banyak yang melarat benar-benar sungguh
paradok.

Ancaman Asing di Perbatasan
Sabah – Philipina -Indonesia!
Kalimantan Utara
(Kaltara) adalah Hot
Triangel dan diplot
sebagai daerah yang

memiliki potensi minyak
dan gas alam, menurut
hipotesa hipotesa
pemekaran Kaltara ialah
langkah permulaan dari
modus kolonialisasi
memindah konflik
Sabah ke Kaltara.
Deep Stoat: jika ingin
memahami geopolitik dunia hari
ini, ikuti aliran minyak.

Pola kolonialisme asimetris (non militer) maupun simetris (militer) yang
dimainkan oleh Barat setelah ditebar isue aktual timbul tema, lalu skema
kolonial. skema kolonialisasi yang adalah: "penguasaan pilar ekonomi dan
pencaplokan SDA".

Contoh :
Arab Spring di Jalur Sutera seperti gerakan
reformasi di Indonesia dekade Mei 1998 .

Wikileaks sukses menyebar isue terkait
kemiskinan, korupsi, pemimpin tirani, dll, maka
tema yang diangkat adalah gerakan massa non
kekerasan menentang rezim berkuasa, sedang
skemanya adalah tata ulang elit dimana aksi
massa mampu membuat lengser Ben Ali di Tunisia,
Abdullah di Yaman dan Mobarak di Mesir.

isue-isue di perbatasan terutama wilayah “konflik” atau “rawan konflik”,
atau daerah-daerah yang belum selesai proses kebangsaannya pasca
gejolak politik di masa lalu diantaranya ?
 Skenario Papua terkait isue kemiskinan, atau
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh
aparat, dll maka mengakibatkan "Hadirnya
pasukan asing ke Papua, atau referendum?“
 Aceh pasca perjanjian Helsinki, ditabur “isue
bendera” yang tidak sesuai nafas kebangsaan.
 Kaltara, Ambalat, dll yang masuk lingkup Hot
Triangel karena potensi minyak


Geopolitik Energy
Security
untuk
Kepentinga
n Indonesia

Indoesia dikenal sebagai negara pengekspor gas alam (LNG),
tetapi kenyataannya justru defisit (energy gap) di dalam negeri
sehingga harus impor LNG.
Data-data selama ini pihak pemerintah mampu membagi
variatif energi yang dibutuhkan, seperti berapa percen crude
oil, berapa BBM, gas bumi dan lain-lain, sehingga dari sisi
lingkungan maupun keamanan dapat diterima oleh semua
pihak. 

Impor 60% energi berasal dari 18-an negara melalui kapalkapal tanker sehingga otomatis bergantung situasi keamanan
jalur perairan. ketika timbul gejolak di negara (asal)
produsen maupun pada jalur transportasi seperti Laut Cina
Selatan, Selat Malaka, Lautan Hindia, berdampak buruk
terhadap pasokan energi di INDONESIA.


Secara taktis, Indonesia harus dan mutlak
merencanakan pipanisasi energi dengan para
pemasok, terutama negeri tetangga seperti Brunei,
Malaysia, PNG, karena secara profit dianggap aman
dan lebih menguntungkan. Hal tersebut terkait
keterjangkauan biaya maupun daya beli, kendati daya
beli itu sendiri tergantung sejauh mana kemampuan
pemerintah menyediakan cash money dalam
rangka (oil bills) impor.
bagaimana keterkaitanenergy
security dengan geopolitik dan
kepentingan nasional ???

Analisis Terkait Geopolitk :
Dari perspektif konflik kacau-balau Cina, yaitu kacaukan jalur transporatasi di
Laut Cina Selatan dan perairan sekitarnya, oleh karena hampir 80% aktivitas
impor dan ekspor baik energi, barang dan jasa maupun raw material lainnya
melalui jalur tersebut. kenapa Cina bersikeras atas klaim Kepulauan Spartly dan
Paracel sebagai bagian teritorinya semata-mata faktor geopolitik dan

geostrategi. Artinya karena posisi dan letak kedua pulau tersebut, barang siapa
menguasainya identik menjadi “pengendali” bagi lalu lintas kapal-kapal di Laut
Cina Selatan dan sekitarnya. String of Pear lmerupakan strategi handal Cina di
perairan dalam rangka mengamankan energy security-nya!

Strategi :
1.Pemerintah harus merumuskan Kepentingan Nasional RI (KENARI) baik di
daerah, di kementerian, instansi, maupun pada lembaga-lembaga negara lain
untuk selanjutnya dikawal, dilindungi, serta diamankan capaiannya hingga ke
tingkat global
2.Rancangan energy security secara nasional dalam rangka menjamin kepastian
atas jaminan pasokan energi bagi masyarakat,
3.Pemrintah dan segenap komponen bangsa ini harus “sadar geopolitik” serta
mengoptimalkan geostrategi dalam rangka mengamankan KENARI serta energy
security ---- mengingat takdir geopolitic leverage Indonesia di antara dua benua
dan dua samudera