PENYUSUNAN TOR DAN RAB INDONESIA

PENYUSUNAN TOR DAN RAB

1. URAIAN DAN CONTOH
1. PENYUSUNAN TOR
Data pendukung berupa data kualitatif dan data kuantitatif selalu dibutuhkan dalam
setiap perencanaan anggaran yang dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran
Kementerian Lembaga (RKA-KL). Data kualitatif dalam penyusunan anggaran adalah
berupa Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) atau sering juga disebut Term of Reference
(TOR). KAK/TOR adalah penjelasan mengenai proses pencapaian keluaran (output)
kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian/lembaga.
KAK/TOR menjelaskan secara lengkap untuk setiap suatu keluaran (ouput) dalam suatu
kegiatan, yang akan dilaksanakan dari mulai awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan,
yang memuat di dalamnya jenis pekerjaan, penanggung jawab kegiatan, alasan
mengapa diperlukan kegiatan tersebut, strategi pencapaiannya, sampai dengan besaran
biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Sedangkan data
kuantitatif merupakan data pendukung yang berupa penjelasan lebih lanjut dari TOR
yang telah dibuat, yang berisikan data-data berupa angka yang menjelaskan besaran
biaya dari setiap tahapan maupun secara keseluruhan dari kegiatan yang akan
dilaksanakan. Selanjutnya data kuantitatif ini dapat berupa Rincian Anggaran Biaya
(RAB) maupun perhitungan detil dari pekerjaan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
KAK/TOR merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan

yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga,
dan merupakan

dokumen perencanaan kegiatan

yang berisikan penjelasan terkait

dengan 5 (lima) W dan 2 (dua) H, yaitu terkait dengan apa (what), mengapa (why), siapa
(Who), kapan (When), lokasi (Where), bagaimana (How), dan berapa perkiraan biayanya
(How Much) dari suatu keluaran suatu kegiatan.
Sistematika hal-hal yang harus tercantum dalam KAK/TOR sekurang-kurangnya
mencakup latar belakang, maksud dan tujuan, indikator keluaran dan keluaran, cara
pelaksanaan kegiatan, pelaksana dan penanggungjawab kegiatan, jadwal kegiatan, dan
biaya kegiatan. Latar Belakang merupakan penjelasan mengenai dasar hukum yang
terkait dan kebijakan Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan dasar keberadaan
kegiatan/aktifitas berkenaan berupa Peraturan Perundangan yang berlaku, Rencana
Strategis

Kementerian


Negara/Lembaga,

dan

Tugas

Fungsi

Kementerian

Negara/Lembaga, sedangkan gambaran umum merupakan penjelasan secara singkat
mengapa (why) kegiatan tersebut dilaksanakan dan alasan penting kegiatan tersebut

dilaksanakan serta keterkaitan kegiatan yang dipilih dengan kegiatan keluaran (output)
dalam mendukung pencapaian sasaran dan kinerja program, yang pada akhirnya akan
mendukung pencapaian tujuan kebijakan. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan
penjelasan mengenai uraian kegiatan apa (what) yang akan dilaksanakan dan batasan
kegiatan.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

UNIT ORGANISASI
PROGRAM
SASARAN PROGRAM
KEGIATAN
SUB KEGIATAN
DETIL KEGIATAN
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.

: ..................................................................................
: ..................................................................................

: ..................................................................................
: ..................................................................................
: ..................................................................................
: ..................................................................................
: ..................................................................................

Latar Belakang (why)
Dasar Hukum
Gambaran Umum
Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Kegiatan Yang Dilaksanakan (what)
Uraian Kegiatan
Batasan Kegiatan
Maksud dan Tujuan (why)
Maksud Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Indikator Keluaran dan Keluaran
Indikator Keluaran (kualitatif)
Keluaran (kuantitatif)
Cara Pelaksanaan Kegiatan (how)

Metode Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan
Tempat pelaksanaan Kegiatan (where)
Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan (who)
Pelaksana kegiatan
Penanggungjawab kegiatan
Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan (when)
Matrik pelaksanaan kegiatan (time table)
Biaya (how much) : total biaya yang diperlukan dalam kegiatan.
Pejabat Penanggungjawab
( .......................................)

Maksud dan Tujuan menjelaskan mengapa (why) kegiatan harus dilaksanakan dan
berisikan hasil akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan (bersifat kualitatif) serta manfaat
(outcome) kegiatan. Indikator Keluaran dan Keluaran menjelaskan indikator keluaran
berupa target yang ingin dicapai (bersifat kualitatif) dan keluaran (output) yang terukur
dalam suatu kegiatan (bersifat kuantitatif). Misalnya : 50 km, 40 m2, 20 orang, 1 LHP, dan
lain-lain. Cara Pelaksanaan Kegiatan menjelaskan bagaimana (how) cara pelaksanaan
kegiatan baik berupa metode pelaksanaan, komponen, tahapan dalam mendukung

pencapaian keluaran (output) kegiatan. Tempat Pelaksanaan Kegiatan menjelaskan
dimana (where) kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Pelaksana dan Penanggungjawab
Kegiatan menjelaskan siapa (who) saja yang terlibat dan bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatannya. Jadwal Kegiatan menjelaskan berapa lama dan kapan (when)

kegiatan tersebut dilaksanakan, dengan dilengkapi time table kegiatan. Biaya berisikan
total biaya (how much) kegiatan sebesar nilai nominal tertentu yang dirinci dalam RAB
sebagai lampiran TOR. Sebagai ilustrasi, berikut disampaikan contoh format KAK/TOR.
CONTOH KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
PENYUSUNAN STANDAR BIAYA
KEMENTERIAN NEGARA

:

Departemen Keuangan

UNIT ESELON

:


Direktorat Jenderal Anggaran

PROGRAM

:

Pengelolaan Anggaran Negara

HASIL (outcome)

:

Dipedomaninya

Standar

Biaya

penyusunan dan penelaahan RKAKL
NAMA SBK


:

Penyusunan Standar Biaya

dalam

I.

Latar Belakang

A. Dasar Hukum
Penyusunan standar biaya merupakan salah satu implementasi atas peraturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah yaitu :
1.

UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal 3 :

Ayat (1)


Keuangan

Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-

undangan,

efisien,

ekonomis,

efektif,

transparan, dan bertanggung jawab

dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
2. Peraturan

Pemerintah

Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja


dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, Pasal 7 :
Ayat (2)

Dalam

penyusunan

anggaran

berbasis

kinerja

diperlukan indikator kinerja,

standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan;
Ayat (4)

Menteri


Keuangan

menetapkan

standar

biaya,

baik

yang bersifat umum

maupun

yang bersifat khusus bagi Pemerintah Pusat setelah berkoordinasi

dengan Kementerian Negara/Lembaga terkait.
B. Gambaran Umum
Sebagai wujud implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 21
Penyusunan

Rencana

Kerja

dan

Tahun

2004

tentang

Anggaran Kementerian Negara, yang mengamanatkan

bahwa dalam menyusun anggaran. Kementerian

Negara/Lembaga

digunakan

3

(tiga)

pendekatan penganggaran, yaitu:
1. Penyatuan anggaran rutin dan pembangunan dalam format I-account;
2. Pendekatan penyusunan pengeluaran jangka menengah - KPJM;
3. Pendekatan penyusunan penganggaran berbasis kinerja.
Pembaharuan

sistem

penganggaran

ini

diharapkan

dapat

mewujudkan pelaksanaan

anggaran yang lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Sesuai dengan

PP

21

Tahun 2004 pasal 7 ayat (3), dalam penganggaran berbasis kinerja (PBK) diperlukan
indikator kinerja, standar biaya dan evaluasi kinerja. Indikator kinerja merupakan alat ukur
untuk menilai capaian satuan kerja dalam melaksanakan kegiatannya dalam suatu tahun
anggaran. Penilaian atas pelaksanaan kegiatan berkenaan dilakukan melalui evaluasi
kinerja yang didukung oleh standar biaya yang ditetapkan pada permulaan siklus tahunan
penyusunan anggaran sebagai dasar untuk menentukan anggaran untuk tahun yang
direncanakan. Standar biaya terdiri dari standar biaya umum dan standar biaya khusus.
Standar Biaya Umum (SBU) merupakan satuan biaya paling tinggi yang ditetapkan sebagai
biaya masukan dan atau indeks satuan biaya keluaran yang penggunaannya dapat bersifat
lintas

kementerian/lembaga

dan/atau

lintas wilayah. SBU memiliki peran penting yaitu

sebagai sarana penentuan batasan alokasi sumber daya/anggaran dalam suatu kegiatan.

Dengan adanya SBU diharapkan pengeluaran/belanja memenuhi prinsip efisiensi dan
efektifitas. Efisiensi berarti bahwa belanja yang dikeluarkan telah sesuai dengan harga
yang digunakan untuk kegiatan yang khusus dilaksanakan Kementerian pasar yang
berlaku,

sedangkan

tersebut

tepat

efektif

mengandung

guna/sasaran.

Mengingat

arti
peran

bahwa

belanja

penting

SBU

yang dianggarkan
di atas, maka perlu

dilakukan kegiatan Penyusunan Standar Biaya Umum Tahun
2011.
Standar Biaya Khusus (SBK) merupakan standar biaya yang digunakan untuk
yang khusus dilaksanakan Kementerian
tertentu.

Untuk

memperlancar

kegiatan

Negara/Lembaga tertentu dan/atau di wilayah

penyusunan

SBK perlu disusun Petunjuk Teknis

Penyusunan SBK yang merupakan acuan dan pedoman yang harus digunakan dalam
penyusunan

SBK yang didalamnya berisi tentang tatacara penyusunan SBK, tatacara

pengajuan usulan SBK dan tatacara penelaahan SBK. Penyempurnaan Petunjuk Teknis
Penyusunan

SBK

terus

dilakukan

dalam

Negara/Lembaga membuat penganggaran

upaya

mempermudah

yang berbasis

Kementerian

kinerja. Petunjuk

Teknis

Penyusunan SBK diharapkan dapat mendukung upaya pencapaian efektifitas dan efisiensi
dalam hal

penganggaran

Negara/Lembaga.
SBK

yang

berbasis

kinerja yang

dilakukan

oleh Kementerian

Di samping itu Petunjuk Teknis Penyusunan SBK beserta Aplikasi

diharapkan dapat

membantu dan

mempermudah proses penyusunan SBK yang

merupakan salah satu Quick Win Direktorat Jenderal Anggaran.
Standar biaya merupakan salah satu instrumen yang diperlukan dalam penyusunan Rencana
Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA- KL). Mengingat pentingnya standar
biaya bagi Kementerian
penyempurnaan
ditetapkan
mencapai

dalam

dapat
tujuan

dan

Negara/Lembaga, maka
penyusunannya, sehingga

diperlukan
nantinya

perlu

standar

adanya

biaya

yang

mengakomodir kebutuhan Kementerian Negara/Lembaga dalam
sasaran

yang

ditetapkan

oleh

masing-masing

Kementerian

Negara/Lembaga.
C. Keterkaitan Program dengan Kegiatan
Program

Pengelolaan Anggaran Negara merupakan

rancangan program

yang

akan

dilaksanakan Direktorat Jenderal Anggaran pada tahun 2010, dengan 7 (tujuh) Indikator
Kinerja Utama yakni :
1. Tersusunnya buku Nota Keuangan dan RAPBN serta RUU APBN tepat waktu.
2. Tersusunnya Rancangan Perpres tentang Rincian Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat (RABPP) tepat waktu.
3. Terselesaikannya revisi RABPP dalam 5 hari kerja.
4. Tersusunnya target dan pagu penggunaan PNBP secara tepat waktu, akurat dan
tepat sasaran.
5. Terselesaikannya RPP tarif PNBP secara tepat waktu.
6. Tersusunnya Standar Biaya Khusus sebelum penetapan Pagu Sementara

7. Monitoring dan evaluasi remunerasi pejabat negara
Untuk

memperlancar

pencapaian

Indikator

Kinerja

Utama,

Direktorat Sistem

Penganggaran melaksanakan kegiatan Penyiapan Perumusan dan Harmonisasi Kebijakan,
Pengkajian dan Pengembangan Sistem Penganggaran serta Standarisasi dan Teknologi
Informasi dan Evaluasi di Bidang Sistem Penganggaran.
Penyusunan

Standar

Biaya

merupakan

implementasi

pelaksanaan program pada

Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu tersusunnya Standar Biaya Khusus sebelum penetapan
Pagu Semenetera yang telah ditetapkan menjadi salah satu Quick Win Direktorat jenderal
Anggaran melalui standarisasi. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan
tersebut, diperlukan beberapa instrumen peraturan yang mendukung dibidang standarisasi,
untuk itulah perlu dilakukan penyempurnaan penyusunan standar

biaya yang digunakan

Kementerian Negara/Lembaga dalam penyusunan RKA-KL.

II. Kegiatan Yang Dilaksanakan

A. Uraian Kegiatan dan Keluaran
Penyusunan standar biaya merupakan salah satu bagian dalam pelaksanaan kegiatan
Penyiapan Perumusan dan Harmonisasi Kebijakan, Pengkajian dan Pengembangan Sistem
Penganggaran serta Standarisasi dan Teknologi Informasi dan Evaluasi di Bidang Sistem
Penganggaran

yang akan dilaksanakan

Direktorat

Sistem

Penganggaran.

Dalam

pelaksanaan kegiatan tersebut keluaran yang dihasilkan adalah tersusunnya peraturan
perundang- undangan dibidang
penyusunan RKA-KL
terdapat

dalam

standarisai yang dipergunakan

dalam

oleh Kementerian Negara/Lembaga. Beberapa

kegiatan

Penyiapan

Perumusan

dan

perencanaan
keluaran yang

Harmonisasi Kebijakan,

Pengkajian dan Pengembangan Sistem Penganggaran serta Standarisasi dan Teknologi
Informasi dan Evaluasi di Bidang Sistem Penganggaran yang dilaksanakan Direktorat Sistem
Penganggaran adalah :
1. Petunjuk Teknis Penyusunan RKA-KL
2. Tatacara Revisi RABPP
3. Rekomendasi Kebijakan Penganggaran
4. Petunjuk Teknis Penyusunan SBK
5. Standar Biaya Umum
6. Standar Biaya Khusus
Berdasarkan

beberapa

Perumusan
Pengembangan

keluaran

dan
Sistem

yang

dihasilkan

Harmonisasi

Penganggaran

serta

dalam
Kebijakan,

Standarisasi

dan

kegiatan Penyiapan
Pengkajian

dan

Teknologi Informasi

dan Evaluasi di Bidang Sistem Penganggaran, penyusunan standar biaya mempunyai
indikator keluaran berupa tersusunnya Petunjuk Teknis Penyusunan SBK, Standar Biaya
Umum, dan Standar Biaya Khusus. Untuk

pelaksanaan penelaahan Standar Biaya Khusus dilaksanakan oleh Direktorat Anggaran
I/II/III

bersama

Kementerian

Negara/Lembaga.

Direktorat

Sistem

Pengganggaran

melaksanakan kompilasi dan penyempurnaan Standar Biaya Khusus.
B. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dari kegiatan Penyiapan

Perumusan

dan Harmonisasi Kebijakan,

Pengkajian dan Pengembangan Sistem Penganggaran serta Standarisasi dan Teknologi
Informasi dan Evaluasi di Bidang Sistem Penganggaran yang dilaksanakan Direktorat Sistem
Pengganggaran adalah:
1. Tersusunnya Petunjuk Penyusunan RKA-KL tepat waktu dan lebih informatif.
2. Tersedianya Sistem Aplikasi, database anggaran dan informasi, dukungan
TI sesuai rencana dan tepat waktu.
2. Tersusunnya peraturan tentang Tata Cara Revisi RABPP yang lebih informatif,
tegas dan implementatif.
4. Tersusunnya rekomendasi penyempurnaan kebijakan penganggaran
5. Tersusunnya Standar Biaya Umum sebelum penetapan Pagu Indikatif.
4. Tersusunnya Petunjuk Penyusunan Standar Biaya Khusus yang tepat waktu dan
lebih informatif.
7. Tersusunnya Standar Biaya Khusus sebelum penetapan Pagu Sementara.

C. Batasan Kegiatan
Kegiatan Penyusunan Penyempurnaan/Pengkajian

Peraturan

Perundang-undangan (0093) diperlukan sebagai acuan dan pedoman bagi Kementeriaan
Negara/Lembaga

dalam

proses

perencanaan

penganggaran dalam RKA-KL. Oleh

karena itu pada prinsipnya penyusunan standar biaya juga digunakan untuk memperlancar
proses penyusunan perencanaan penganggaran Kementerian Negara/Lembaga.
Pelaksanaan kegiatan ini difokuskan pada tugas dan fungsi yang yang akan dilaksanakan
Tahun Anggaran 2010 dan menjadi tanggungjawab Subdit Standar Biaya pada Direktorat
Sistem Penganggaran yaitu untuk menyusun :
1. Standar Biaya Umum sebelum penetapan pagu sementara
2. Petunjuk Penyusunan SBK yang tepat waktu dan lebih informatif.

III. Maksud dan Tujuan

A. Maksud Kegiatan
Penyusunan standar biaya dimaksudkan untuk memberikan standarisasi bagi perencanaan
penganggaran Kementerian Negara/Lembaga dalam RKA- KL secara efektif dan efisien.
B. Tujuan Kegiatan
Penyusunan standar biaya bertujuan memberikan acuan dan pedoman serta
mempermudah pelaksanaan proses penelaahan yang dilakukan Direktorat

untuk

Jenderal

Anggaran bersama Kementerian Negara/Lembaga. Indikator Keluaran, Volume dan Satuan

IV. Indikator Keluaran, Volume, dan Satuan Ukur
A. Indikator Keluaran
Untuk memperlancar pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan, Subdit Standar
Biaya bertanggungjawab dalam pelaksanaan

dan pencapaian indikator kinerja berupa

tersusunnya Standar Biaya Umum sebelum penetapan Pagu Indikatif, tersusunnya Petunjuk
Penyusunan Standar Biaya Khusus yang tepat
tersusunnya

Standar

waktu

dan

lebih

informatif

serta

Biaya Khusus sebelum penetapan Pagu Sementara. Indikator

keluaran dari Penyusunan Standar Biaya adalah tersusunnya standar biaya yang akan
dipergunakan dalam perencanaan penyusunan anggaran Kementerian Negara/Lembaga
dan proses penelaahan RKAKL.
B. Volume dan Satuan Ukur
Kegiatan Penyusunan Standar Biaya menghasilkan 1 (satu) keluaran dengan satuan ukur
berupa kegiatan.
V. Cara Pelaksanaan Kegiatan

A. Metode Pelaksanaan
Penyusunan Standar Biaya dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
pelaksanaan yaitu :
1. Pengumpulan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM)
2. Identifikasi dan penyusunan daftar pertanyaan (quisioner)
3. Survey uji petik dan pengumpulan data
4. Pembekalan yang akan menghadirkan narasumber
5. Pelaksanaan Kajian dibidang Standar Biaya
6. Konsinyering
B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

dari pihak yang berkompeten

Penyusunan standar

biaya

dilakukan melalui tahapan-tahapan pelaksanaan untuk

pencapaian indikator keluaran yaitu :
1. Pembahasan PMK Standar Biaya Umum 2011
Dalam tahapan ini pelaksanaan pembahasan SBU 2011 dilakukan dengan cara konsinyering
yang dilaksanakan di luar kantor dengan peserta 50 orang, terdiri dari narasumber yang
berasal dari luar Ditjen Anggaran dan para pegawai yang mewakili masing-masing
Direktorat Anggaran I/II/III, Direktorat Sistem Penganggaran serta Biro Hukum Departemen
Keuangan.
2. Finalisasi PMK Standar Biaya Umum 2011
Pelaksanaan finalisasi SBU 2011 berupa pencetakan peraturan tentang SBU sebanyak
1.850 eksemplar yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga. Hasil cetakan tersebut akan
didistribusikan kepada seluruh Kementerian Negara/Lembaga.
3. Penyusunan Norma Standar Biaya Umum 2012
Pelaksanaan penyusunan norma SBU melalui dua tahap pertemuan, tahap awal dilakukan
pertemuan dengan mengundang 4 (empat) orang sebagai perwakilan
Kementerian

Negara/Lembaga.

dari

12

Tahap

akhir

dilaksanakan melalui konsinyering yang dilaksanakan di luar kantor dengan peserta
orang, terdiri dari narasumber yang berasal

dari luar Ditjen Anggaran

dan

35
para

pegawai yang mewakili masing-masing Direktorat Anggaran I/II/III, dan Direktorat Sistem
Penganggaran.

4. Survey uji petik/pengumpulan data Standar Biaya Umum 2012
Pelaksanaan uji petik dilakukan untuk memperoleh data-data

yang diperlukan dalam

penyusunan SBU yang dilakukan melalui :
a.

Tahap persiapan, berupa pembentukan tim, identifikasi dan penyusunan daftar
pertanyaan

(quisioner),

dan

pembekalan

yang

akan

menghadirkan narasumber dari pihak yang berkompeten dalam hal survay seperti
Biro Pusat Statistik.
b. Tahap pelaksanaan, berupa uji petik melibatkan para pegawai dari Direktorat Sistem
Penganggaran dan Sekretariat Ditjen Anggaran. Para pegawai

yang ditunjuk akan

bertugas melaksanakan perjalanan dinas selama 4 (empat) sampai 5 (lima) hari ke
masing-masing tujuan provinsi/kabupaten/kota untuk pengumpulan data misalnya: tarif
hotel, harga pakaian kerja, harga bahan makanan, harga bangunan per meter,
UMR/UMP, harga kendaraan
sebagai bahan penyusunan SBU.

dan spare partnya. Data-data tersebut akan diolah

5. Kajian Standar Biaya Output
Pelaksanaan kajian dilakukan untuk memperoleh suatu rumusan terhadap : a. Kajian
standar biaya pemeliharaan dan perawatan dilaksanakan melalui kontrak dengan pihak
ketiga dengan pertimbangan bahwa diperlukan keahlian khusus terkait gedung/bangunan/
mesin.
b. Kajian standar biaya

penyelenggaraan

operasional perkantoran dilaksanakan secara

swakelola.
Penyelesaian

akhir

pelaksanaan

kajian

dilakukan

dengan

cara

konsinyering yang dilaksanakan di luar kantor dengan peserta 36 orang, terdiri dari
narasumber

yang berasal dari luar Ditjen Anggaran dan para pegawai yang mewakili

masing-masing Direktorat Anggaran I/II/III dan Direktorat Sistem Penganggaran.
6.

Penyempurnaan Petunjuk Teknis Penyusunan Standar Biaya Khusus Pelaksanaan
Penyempurnaan Petunjuk Teknis Penyusunan Standar Biaya Khusus dilakukan melalui :

a. Tahap persiapan, berupa

pembuatan

daftar

inventarisasi masalah, pelaksanaan

kajian metode pembiayaan, perumusan Aplikasi SBK.
b. Tahap pelaksanaan, berupa konsinyering yang dilaksanakan di luar kantor dengan
peserta 58 orang, terdiri dari narasumber yang berasal dari luar Ditjen Anggaran
dan para pegawai

yang mewakili masing- masing Direktorat Anggaran I/II/III dan

Direktorat Sistem Penganggaran.
c. Tahap

finalisasi,

berupa

pencetakan

1.000

buku

Penyempurnaan Petunjuk

Teknis Penyusunan Standar Biaya Khusus yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dan
akan didistribusikan kepada seluruh Kementerian Negara/Lembaga.
7.

Sosialisasi Standar Biaya Umum dan Juknis Standar Biaya Khusus (intern) Pelaksanaan
sosialisasi
pemahaman

dilakukan untuk
seputar

penerapan

memberikan
SBU

maupun

materi

Petunjuk

dan

Teknis

Penyusunan Standar Biaya Khusus yang dilaksanakan di kantor dengan
mengundang 400 pegawai yang ada di lingkungan Ditjen Anggaran.
8.

Sosialisasi Standar Biaya Umum dan Juknis Standar Biaya Khusus

(ekstern)
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan untuk memberikan materi seputar penerapan
maupun Petunjuk Teknis Penyusunan Standar Biaya Khusus yang dilaksanakan
luar

kantor

dengan

menyewa

gedung pertemuan

untuk

1.000

peserta

SBU
di
dari

Kementerian Negara/Lembaga dan para pejabat yang ada di lingkungan Ditjen Anggaran.
9.

Bimbingan Teknis Penyusunan Standar Biaya Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis dilakukan di kantor dengan peserta 162 pegawai dari

Direktorat Anggaran I, II, dan III.
10. Kompilasi dan Penyempurnaan SBK
Pelaksanaan kompilasi dan penyempurnaan dilakukan melalui:
a. Tahap persiapan, berupa pengumpulan SBK yang telah disetujui para
Direktur Anggaran I/II/III.
b.

Tahap

pelaksanaan,

berupa

kompilasi

data

softcopy

maupun

hardcopy yang

disampaikan oleh Direktorat Anggaran I/II/III.
c.

Tahap finalisasi, berupa pembuatan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
tentang Standar Biaya Khusus.
Penyelesaian akhir pelaksanaan kompilasi dan penyempurnaan SBK
dilakukan dengan cara konsinyering yang dilaksanakan di luar kantor

selama 3 (tiga) hari dengan peserta 29 orang per hari yang berasal dari masing-masing
Direktorat Anggaran I, II, dan III. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas panitia pelaksana
terdiri 18 orang dari Direktorat Sistem Penganggaran yang tetap stand by di tempat
pelaksanaan.

Disamping itu terdapat narasumber yang berasal dari luar Ditjen Anggaran

yaitu dari Biro Hukum Departemen Keuangan.
11. Monitoring dan Evaluasi Standar Biaya
Pelaksanaan kompilasi dan penyempurnaan dilakukan melalui:
a. Tahap persiapan, berupa rapat ataupun forum diskusi untuk penentuan daftar pertanyaan
(quisioner).
b. Tahap pelaksanaan, berupa survey on the spot terhadap satker daerah pelaksana dana
APBN termasuk satker dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada 33 propinsi.
c. Tahap laporan, berupa pelaporan hasil kegiatan monitoring
d. Tahapan

Evaluasi,

berupa

penyempurnaan

rumusan

standar

biaya berdasarkan

hasil monitoring yang telah dilaksanakan.

VI. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan penyusunan standar biaya secara umum dilakukan di kantor. Namun, untuk
penyelesaian

akhir ada beberapa tahapan

kegiatan yang dilaksanakan di luar kantor

seperti pelaksanaan uji petik dilakukan di provinsi/kabupaten/kota dan monitoring evaluasi
standar biaya.

VII. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan
A. Pelaksana Kegiatan
Penyusunan

Standar

Biaya

Umum

(SBU),

Petunjuk

Teknis

Penyusunan Standar

Biaya Khusus (SBK), kompilasi dan penyempurnaan Standar Biaya Khusus (SBK)

dilaksankan oleh Subdit Standar Biaya Direktorat Sistem Penganggaran.
B. Penanggungjawab Kegiatan
Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan adalah Kepala
Sub Direktorat Standar Biaya.
C. Penerima Manfaat
Peraturan tentang Standar Biaya Umum, Petunjuk Teknis Penyusunan Standar Biaya
Khusus, dan Standar Biaya Khusus dipergunakan sebagai acuan dan pedoman dalam
penyusunan RKA-KL oleh seluruh Kementerian Negara/Lembaga.
.
VIII. Jadwal Kegiatan

A. Waktu pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Penyusunan Standar Biaya ini dilaksanakan pada tahun anggaran
2010 dengan rincian sebagai berikut:
1. Pembahasan PMK Standar Biaya Umum 2011 (Januari 2010)
2. Finalisasi PMK Standar Biaya Umum 2011 (Januari 2010)
3. Penyusunan Norma Standar Biaya Umum 2012 (Februari-Maret 2010)
4. Survey uji petik/pengumpulan data Standar Biaya Umum 2012 (Agustus- September
2010)
5. Kajian Standar Biaya Output ( Maret-Agustus 2010)
6. Penyusunan

Petunjuk

Teknis

Penyusunan

Standar

Biaya Khusus

(Januari-Februari 2010)
7. Sosialisasi Standar Biaya Umum dan Juknis Standar Biaya Khusus - Intern (Maret
2010)
8. Sosialisasi SBU dan Juknis SBK - Ekstern (Maret 2010)
9. Bimbingan Teknis Penyusunan Standar Biaya Khusus (April – Mei 2010)
10. Kompilasi dan Penyempurnaan SBK (Mei 2010)
11. Monitoring dan Evaluasi Standar Biaya (Oktober-Desember 2010)
B. Matrik pelaksanaan kegiatan
Bulan ke
Tahapan Kegiatan
Pembahasan PMK Standar Biaya
Umum 2011
Finalisasi PMK SBU 2011
Penyusunan Norma SBU 2012
Survey uji petik SBU 2012

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kajian Standar Biaya Output
Penyusunan

Petunjuk

Teknis

Penyusunan SBK
Sosialisasi SBU dan Juknis SBK
(intern)
Sosialisasi SBU dan Juknis SBK
(ekstern)
Bimbingan

Teknis

Penyusunan

Standar Biaya Khusus
Kompilasi

dan

Penyempurnaan

SBK
Monitoring dan Evaluasi Standar
Biaya

IX. Biaya (how much) :

Kegiatan Penyusunan Standar Biaya memerlukan biaya dengan sumber dana
seluruhnya dari APBN Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp..............,- (.................... )

Penanggungjawab,
( ........................)
NIP. ...............

Bagaimana cara mengisi formulir TOR? Penjelasan berikut ini menjelaskan tata cara
pengisian formulir TOR berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Anggaran nomor PER03/AG/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan dan Penelaahan Standar Biaya
Keluaran tahun anggaran 2012.
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFFERENCE
Kementerian/lembaga
Unit Eselon I
Program
Hasil
Unit Eselon II/Satker
Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran
Volume

(1)

: …………………………..............……..
(2)
: ……………………………………..
(3)
: ……………………………………..
(4)
: ……………………………………..
(5)
: ……………………………………..
(6)
: ……………………………………..
(7)
: ……………………………………..
(8)
: ……………………………………..
(9)
: ……………………………......………..

A.

Latar Belakang
(10)
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
(11)
2. Gambaran Umum

B.

Penerima Manfaat

C.

D.

Strategi Pencapaian Keluaran
(13)
1. Metode Pelaksanaan
(14)
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
(15)
Waktu Pencapaian Keluaran

E.

Biaya Yang Diperlukan

(12)

(16)

Penanggungjawab

(17)

..............................
(18)
NIP……...…….......

PETUNJUK PENGISIAN KAK/TOR

No

Uraian

(1)

Diisi nama kementerian/lembaga.

(2)

Diisi nama unit eselon I.

(3)

Disi nama program sesuai hasil restrukturisasi program.

(4)

Diisi dengan hasil yang akan dicapai dalam program.

(5)

Diisi nama unit eselon II.

(6)

Diisi nama kegiatan sesuai hasil restrukturisasi kegiatan.

(7)

Diisi uraian indikator kinerja kegiatan.

(8)

Diisi nama satuan ukur dan jenis keluaran kegiatan.

(9)

Diisi jumlah volume keluaran kegiatan. Volume yang dihasilkan bersifat
kuantitatif yang terukur.
Contoh: 5 peraturan PMK, 200 orang peserta, 33 laporan LHP.

(10)

Diisi dengan dasar hukum tugas fungsi dan/atau ketentuan yang terkait
langsung dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

(11)

Diisi dengan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan serta penjelasan target
volume output yang akan dicapai.
Contoh : Kegiatan Generik atau Kegiatan Teknis (Kegiatan Prioritas
Nasional, Kegiatan Prioritas K/L dan Kegiatan Teknis Non Prioritas).

(12)

Diisi dengan penerima manfaat baik internal dan/atau
kementerian/lembaga.
Contoh : pegawai, petani, siswa.

(13)

Diisi dengan
swakelola.

(14)

Diisi dengan komponen/tahapan yang digunakan dalam pencapaian
keluaran kegiatan, termasuk jadwal waktu (time table) pelaksanaan dan
keterangan sifat komponen/tahapan tersebut termasuk biaya utama atau
biaya penunjang.

(15)

Diisi dengan kurun waktu pencapaian pelaksanaan.

(16)

Diisi dengan lampiran RAB yang merupakan rincian alokasi dana yang
diperlukan dalam pencapaian keluaran kegiatan.

(17)

Diisi dengan nama penanggung jawab kegiatan (Eselon II / Kepala satker
vertikal).

(18)

Diisi dengan NIP penanggungjawab kegiatan.

cara

pelaksanaannya

berupa

eksternal

kontraktual

atau

2. PENYUSUNAN RAB
Rincian Anggaran Biaya yang selanjutnya disingkat RAB adalah suatu dokumen yang
berisi tahapan pelaksanaan, rincian komponen-komponen (input) dan besaran biaya dari masingmasing komponen suatu kegiatan. RAB mencakup penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya
(how much) dalam rangka pencapaian output kegiatan dalam TOR. RAB sekurang-kurangnya
memuat:
a. Rincian aktivitas/belanja
b. Perhitungan harga satuan, volume, dan jumlah harga masing-masing komponen
c.

Jumlah total harga yang menunjukkan harga keluaran/output
FORMULIR RAB

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR RAB