MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

M ATERI
SISTEM PEREKONOM IAN DI INDONESIA
A. Definisi

Sist em ekonomi adalah cara suat u negara mengat ur kehidupan
ekonom inya dalam rangka mencapai kemakm uran. Pelaksanaan sist em
ekonom i suat u negara t ercermin dalam keseluruhan lem baga-lem baga
ekonom i yang digunakan unt uk mencapai t ujuan yang t elah dit et apkan.
Sist em perekonomian negara dipengaruhi oleh beberapa fakt or, ant ara
lain ideologi/ falsafah hidup bangsa, sifat dan jat i diri bangsa, sert a
st rukt ur ekonomi.
B. M acam – M acam Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Liberal/ Kapitalis/ Pasar
Sist em ekonomi liberal yait u sist em ekonomi dimana ekonomi diat ur
oleh kekuat an pasar ( perm int aan dan penawaran). Sist em ekonomi
liberal menghendaki adanya kebebasan individu melakukan kegiat an
ekonom i. Sist em ekonom i liberal banyak dianut negara-negara Eropa
dan Amerika Serikat .

 Ciri-ciri sistem ekonomi liberal:
a)

b)
c)
d)
e)
f)

Adanya pengakuan t erhadap hak individu
Kedaulat an konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
M enerapkan sist em persaingan bebas
Peranan modal sangat pent ing
Peranan pemerint ah dibat asi
M ot if mencari laba t erpusat pada kepent ingan individu

 Kelebihan sistem ekonomi liberal:
a)
b)
c)
d)
e)
f)


Set iap individu bebas menent ukan perekonomiannya sendiri
Set iap individu bebas mem iliki alat produksi sendiri
Kegiat an ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
Produksi didasarkan kebut uhan masyarakat
Kualit as barang lebih t erjamin
Kualit as pelayanan t erjam in

 Kelemahan sistem ekonomi liberal:
a)
b)
c)
d)
e)

M enimbulkan monopoli
Terjadi kesenjangan
Rent an t erhadap krisis ekonom i
Adanya eksploit asi
Tindakan yang kurang sehat dalam persaingan


2. Sistem Ekonomi Sosialis/ Komando/ Terpusat
Sist em ekonomi sosialis yait u sist em ekonomi dimana ekonomi diat ur
negara. Dalam sist em ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi
t anggung jawab negara at au pemerint ah pusat . Sist em ekonom i sosialis
banyak dit erapkan di negara-negara Eropa Tim ur yang pada umum nya
menganut paham kom unis.

 Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis:
a) Hak milik individu t idak diakui
b) Seluruh sumber daya dikuasai negara
c) Jalannya kegiat an perekonomian sepenuhnya t anggung jawab
pemerint ah
d) Kegiat an ekonomi direncanakan dan diat ur pemerint ah
e) Produksi dilakukan unt uk kebut uhan masyarakat
f) Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerint ah

 Kelebihan sistem ekonomi sosialis:
a)
b)

c)
d)
e)
f)

Pemerint ah sepenuhnya bert anggung jawab t erhadap perekonomian
Pemerint ah bebas menent ukan produksi sesuai kebut uhan masyarakat
Pemerint ah mengat ur dist ribusi
M udah dalam pengelolaan, pengendalian dan pengawasan
Pelaksanaan pem bangunan lebih cepat
Kebut uhan masyarakat dapat t erpenuhi secara merat a

 Kelemahan sistem ekonomi sosialis:
a)
b)
c)
d)

Hak milik individu t idak diakui
Individu t idak mem punyai kebebasan dalam berusaha

Pot ensi dan kreat ivit as masyarakat t idak berkem bang
Jalur birokrasi panjang

3. Sistem Ekonomi Campuran
Sist em ekonomi cam puran merupakan penggabungan at au cam puran
ant ara sist em ekonom i liberal dan sosialis. Dalam sist em ini pemerint ah
bekerja sama dengan pihak swast a dalam menjalankan kegiat an
perekonom ian. Sist em ini banyak dit erapkan di negara-negara yang
sedang berkembang.

 Ciri-ciri sistem ekonomi campuran:
a) Kegiat an ekonomi dilakukan oleh pemerint ah dan swast a
b) Transaksi ekonom i t erjadi melalui mekanisme pasar t et api masih ada
campur t angan pemerint ah
c) Ada persaingan, t et api masih ada kont rol pemerint ah

 Kelebihan sistem ekonomi campuran:
a) Kest abilan ekonomi t erjamin
b) Pemerint ah dapat memfokuskan perhat ian unt uk memajukan sekt or
usaha menengah dan kecil

c) Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreat ivit as individu
d) Hak milik individu at as sum ber produksi diakui walaupun ada
pem bat asan
e) Lebih mement ingkan kepent ingan um um daripada kepent ingan pribadi

 Kelemahan sistem ekonomi campuran:
a) Sulit menent ukan bat as ant ara kegiat an ekonomi yang seharusnya
dilakukan pemerint ah dan swast a
b) Sulit menent ukan bat as ant ara sum ber produksi yang dapat dikuasai
oleh pemerint ah dan swast a
C. Sistem Perekonomian Indonesia
1. Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak sudah t okoh-t okoh
negara pada saat it u t elah merumuskan bent uk perekonomian yang
t epat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi
kelom pok.

Sebagai cont oh, Bung Hat t a sendiri, semasa hidupnya mencet uskan ide,
bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cit a-cit a


t olong menolong adalah koperasi (M oh. Hat t a dalam Sri Edi Swasono,
1985), nam un bukan berart i sem ua kegiat an ekonomi harus dilakukan
secara koperasi, pemaksaan t erhadap bent uk ini just ru t elah melanggar
dasar ekonom i koperasi.
Demikian juga dengan t okoh ekonomi Indonesia saat it u, Sumit ro
Djojohadikusumo, dalam pidat onya di negara Amerika t ahun 1949,
menegaskan bahwa yang dicit a-cit akan adalah ekonom i semacam
campuran. Nam un dem ikian dalam proses perkem bangan berikut nya
disepakit ilah suat u bent uk ekonom i Pancasila yang di dalam nya
mengandung unsur pent ing yang disebut Demokrasi Ekonom i.
2. Sistem Perekonomian Indonesia Berdasarkan Demokrasi Pancasila

Terlepas dari sejarah yang akan m encerit akan keadaan yang
sesungguhnya pernah t erjadi di Indonesia, maka menurut UUD’45,
sist em perekonomian pancasila t ercermin dalam pasal-pasal 23, 27, 33,
dan 34.
Sist em ekonomi yang dit erapkan di Indonesia adalah Sist em Ekonomi
Pancasila yang di dalam nya t erkandung demokrasi ekonomi. Demokrasi
ekonom i berart i bahwa kegiat an ekonomi dilakukan dari, oleh dan unt uk
rakyat di bawah pengawasan pemerint ah.

Ciri-ciri utama sistem ekonomi Indonesia:
a) Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945.
b) Demokrasi ekonomi menjadi dasar kehidupan perekonom ian Indonesia
dengan ciri-ciri posit if Demokrasi Pancasila dipilih, karena memiliki ciriciri posit if yang diant aranya adalah (Suroso, 1993) :

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar at as asas
kekeluargaan.

 Cabang-cabang produksi yang pent ing bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

 Bumi, air, dan kekayaan alam yang t erkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan unt uk sebesar-besarnya kemakm uran
rakyat .

 Sum ber-sum ber kekayaan dan keuangan negara digunakan dngan
permufakat an lembaga-lembaga perwakilan rakyat , sert a pengawasan
t erhadap kebijaksanaannya ada pada lem baga-lem baga perwakilan pula.

 Warga negara mem iliki kebebasan dalam mem ilih pekerjaan yang

dikehendaki sert a mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak.

 Hak milik perorangan diakui dan pemanfaat annya t idak boleh
bert ent angan dengan kepent ingan masyarakat .

 Pot ensi, inisiat if dan daya kreasi set iap warga dikembangkan
sepenuhnya dalam bat as-bat as yang t idak merugikan kepent ingan
um um.

 Fakir miskin dan anak-anak t erlant ar dipelihara oleh negara.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada lima ciri
utama sistem ekonomi Pancasila yaitu:

a) Peranan dominan koperasi bersama dengan perusahaan negara dan
perusahaan swast a.
b) M anusia dipandang secara ut uh, bukan semat a-mat a makhluk ekonomi
t et api juga makhluk sosial.
c) Adanya kehendak sosial yang kuat ke arah egalit aririanisme at au
pemerat aan sosial.

d) Priorit as ut ama t erhadap t ercipt anya suat u perekonom ian nasional yang
t angguh.
e) Pelaksanaan sist em desent ralisasi diim bangi dengan perencanaan yang
kuat sebagai pem beri arah bagi perkembangan ekonom i.
3. Sistem Perekonomian Indonesia sangat M enentang adanya sistem Free
fight liberalism, Etatisme, dan M onopoli

Dengan demikian, di dalam perekonomian Indonesia t idak mengijinkan
adanya:
a) Free fight liberalism ialah adanya kebebasan usaha yang t idak t erkendali
sehingga memungkinkan t erjadinya eksploit asi kaum ekonomi yang
lemah. Dengan dam pak semakin bert ambah luasnya jurang pem isah
kaya dan miskin.

b) Et at isme yait u keikut sert aan pemerint ahan yang t erlalu dominan
sehingga memat ikan mot ifasi dan kreasi dari masyarakat unt uk
berkem bang dan bersaing secara sehat .
c) M onopoli suat u bent uk pemusat an kekuat an ekonomi pada sat u
kelom pok t ert ent u, sehingga t idak mem berikan pilihan lain pada
konsumen unt uk t idak mengikut i ‘keinginan sang monopoli’

Pada awal perkem bangan perekonomian Indonesia menganut sist em
ekonom i Pancasila. Ekonom i Demokrasi, dan ‘m ungkin campuran’,
nam un bukan berart i sist em perekonom ian liberalis dan et at isme t idak
pernah t erjadi di Indonesia. Awal t ahun 1950-an - t ahun1957-an
merupakan bukt i sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian
Indonesia. Demikian juga dengan sist em et at isme, pernah juga
mewarnai corak perekonom ian di t ahun1960-an - masa orde baru.
Keadaan ekonomi Indonesia ant ara t ahun 1950 - t ahun 1965-an
sebenarnya t elah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonom i
pemerint ah. Diant ara program-program t ersebut adalah:

 Program Bant eng t ahun 1950, yang bert ujuan membant u pengusaha
pribum i.

 Program/ Sum it ro Plan t ahun 1951.
 Rencana Lima Tahun Pert ama, t ahun 1955-1960
Nam un demikian ke sem ua program dan rencana t ersebut t idak
mem berikan hasil yang berart i bagi perekonomian Indonesia.
Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan adalah:

 Program-program t ersebut disusun oleh t okoh-t okoh yang relat if bukan
bidangnya, namun oleh t okoh polit ik, dengan demikian keput usankeput usan yang dibuat cenderung menit ik berat kan pada masalah
poit ik, dan bukannya masalah ekonomi. Hal ini dapat dimengert i
mengingat pada masa-masa ini kepent ingan polit ik lebih dominan,
sepert i mengem balikan negara Indonesia ke negara kesat uan, usaha
mengem balikan Irian Barat , menumpas pemberont akan di daerahdaerah, dan masalah polit ik sejenisnya.

 Akibat lanjut dari keadaan di at as, dana negara yang seharusnya
dialokasikan unt uk kepent ingan kegiat an ekonom i, just ru dialokasikan
unt uk kepent ingan polit ik dan perang.

 Fakt or berikut nya adalah, t erlalu pendeknya masa kerja set iap kabinet
yang dibent uk (sist em parlement er saat it u). Tercat at t idak kurang dari
13 kabinet bergant i saat it u. Akibat nya program dan rencana yang t elah
disusun masing-masing kabinet t idak dapat dijalankan dengan t unt as,
kalau t idak ingin disebut t idak sem pat berjalan.

 Disamping it u program dan rencana yang disusun kurang
mem perhat ikan pot ensi dan aspirasi dari berbagai pihak. Disamping
put usan individu/ pribadi, dan part ai lebih dominan daripada
kepent ingan pemerint ah dan negara.

 Adanya kecenderungan t erpengaruh unt uk menggunakan sist em
perekonom ian yang t idak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia
(liberalis, 1950 – 1957) dan et at isme (1958 – 1965).
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah ‘terjadi’ di
Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukit-bukit
berikut:

 Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan kom unikasi, yang
mem bawa dampak menurunnya nilai eksport kita.

 Hut ang luar negeri yang just ru dipergunakan unt uk proyek ‘M ercu Suar’.
 Defisit anggaran negara yang makin besar, dan just ru dit ut up dengan
mencet ak uang baru, sehingga inflasi yang t inggi t idak dapat dicegah
kem bali.
Keadaan t ersebut masih dipaparkan dengan laju pert umbuhan
penduduk (2,8%) yang lebih besar dari laju pert umbuhan ekonomi saat
it u, yakni sebesar 2,2%.
D. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
Iklim kebangsaan set elah Orde Baru menunjukkan suat u kondisi yang
sangat mendukung unt uk m ulai dilaksanakannya sist em ekonom i yang
sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Set elah melalui masa-masa

penuh t ant angan pada periode 1945 - 1965, semua t okoh negara yang
duduk dalam pemerint ahan sebagai wakil rakyat unt uk kembali
menem pat kan sist em ekonomi kit a pada nilai-nilai yang t elah t ersirat
dalam UUD 1945.
Dengan demikian sist em demokrasi ekonomi dan sist em ekonom i
Pancasila kem bali sat u-sat unya acuan bagi pelaksanaan sem ua kegiat an
ekonom i selanjut nya.
Awal Orde Baru diwarnai dengan masa-masa rehabilit asi, perbaikan,
ham pir di seluruh sekt or kehidupan, t idak t erkecuali sekt or ekonomi.
Rehabilit asi ini t erut ama dit ujukan unt uk:

 M embersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sist em
perekonom ian yang lama (liberal/ kapit alis dan et at isme/ kom unis).

 M enurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat it u sangat t inggi,
yang berakibat t erhambat nya proses penyembuhan dan peningkat an
kegiat an ekonomi secara umum.
Tercatat bahwa :






Tingkat inflasi t ahun 1966 sebesar 650%
Tingkat inflasi t ahun 1967 sebesar 120%
Tingkat inflasi t ahun 1968 sebesar 85%
Tingkat inflasi t ahun 1969 sebesar 9,9%
Dari dat a di at as, menjadi jelas, mengapa rencana pem bangunan lima
t ahun pert ama (REPELITA I) baru dimulai pada t ahun 1969.
Sejak bergulirnya reformasi 1998, di Indonesia m ulai dikembangkan
sist em ekonomi kerakyat an, di mana rakyat memegang peranan sebagai
pelaku ut ama nam un kegiat an ekonomi lebiih banyak didasarkan pada
mekanism e pasar. Pemerint ah mem punyai hak unt uk melakukan koreksi
pada ket idaksem purnaan dan ket idakseim bangan pasar.
Ciri-ciri ekonomi kerakyatan diantaranyaadalah sebagai berikut :

 Berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat

 M emperhat ikan pert um buhan ekonomi, kepent ingan sosial, dan nilai
keadilan sert a kualit as hidup

 M ewujudkan pem bangungan yang berkelanjut an dan berwawasan
lingkungan

 M enjamin kesem pat an bekerja dan berusaha
 M emperlakukan seluruh rakyat secara adil
E. Para Pelaku Ekonomi
a) Tiga Pelaku Ekonomi (Agen-agen pemerintah dalam Pembangunan
Ekonomi)

Dalam ilm u ekonom i mikro kit a mengenal t iga pelaku ekonomi, yait u:

 Pemilik fakt or produksi
 Konsumen
 Produsen
M aka jika dalam ilm u ekonomi makro kit a mengenal em pat pelaku
ekonom i :






Sekt or rumah t angga
Sekt or swast a
Sekt or pemerint ah
Sekt or luar negeri
M aka dalam perekonom ian Indonesia dikenal t iga pelaku ekonom i
pokok (sering disebut sebagai agen-agen pemerint ah dalam
pem bangunan ekonom i), yakni:
Sek. Swast a -> Koperasi -> Sek. Pemerint ah
Sek. Pemerint ah -> Sek. Swast a -> Koperasi
Koperasi -> Sek. Pemerint ah -> Sek. Swast a

E. PERANAN PEM ERINTAH DALAM SISTEM EKONOM I INDONESIA

Dalam sist em perekonomian Indonesia pemerint ah mem iliki peranan
yang cukup besar yait u sebagai pelaku sekaligus sebagai pengat ur
kegiat an ekonomi.
Secara garis besar peranan pemerintah dalam perekonomian sebagai
berikut :

1) Pemerint ah berperan dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonom i
secara efisien.
2) Pemerint ah berperan dalam dist ribusi pendapat an dari golongan
mam pu ke golongan kurang mam pu.
3) Pemerint ah berperan dalam menst abilkan perekonom ian.