Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar
Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar
Sekolah Dasar
Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia
Di Susun Oleh :
Desi Tri kusumadewi 1815163470
D PGSD 2016
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
1
ABSTRAK
Profesionalisme guru Sekolah Dasar, memiliki keragaman karakteristik,
profesionalisme guru dipengaruhi oleh beberapa variabel, diantaranya,
school
leadership,
budaya
organisasi,
iklim
sekolah,
kepribadian
personality, dan motivasi. Implikasinya bahwa profesionalisme guru akan
semakin meningkat apabila terdapat school leadership yang baik, budaya
organisasi yang lancar, iklim sekolah yang kondusif, personality guru yang
baik, dan motivasi guru yang tinggi. Maka kinerja guru akan meningkat
sesuai dengan karakteristik yang disebutkan serta guru memahami
tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing dikelas dalam memanajemen
kelas dengan baik dan tidak ada kendala.
PENDAHULUAN
didik, dan warga sekolah lainnya.
Pendidikan di Indonesia
adalah seluruh pendidikan yang
diselenggarakan
di
Indonesia,
Guru bertanggung jawab untuk
mendidik,
Fungsi pendidikan di sekolah
tidak terstruktur. Pendidikan di
dasar
Indonesia
secara
potensi
menjadi
tanggung
Kementerian
jawab
Pendidikan
dan
dan
membimbing peserta didik.
baik secara terstruktur maupun
terstruktur
mengajar
adalah
menumbuhkan
peserta
didik
melalui
bimbingan guru yang profesional
dan
bekerja
secara
optimal.
Kebudayaan Republik Indonesia
Terkadang guru merasa malas,
(Kemendikbud).
Dalam
tidak bersemangat, jenuh atau
meningkatkan
pendidikan
Indonesia
instrumen
proses
di
utama
bosan
dalam
menjalankan
tugasnya sebagai guru. Guru pun
terdapat di guru sebagai pendidik
beranggapan
bahwa
tugasnya
disekolah. Dalam melaksanakan
hanya mentransfer pengetahuan
berbagai tugas sebagai seorang
yang dimilikinya dengan target
guru yang setiap hari bertemu
tersampaikan
dan berinteraksi dengan peserta
tertulis dalam kurikulum. Pada
topik-topik
yang
2
umumnya guru tidak memberi
inspirasi
kepada
siswa
untuk
berkreasi
dan
melatih
siswa
untuk
mandiri
sehingga
LITERATURE REVIEWS
Meningkatkan
Kinerja
Guru
menjadi Guru Profesional
pelajarannya kurang menantang
Dalam meningkatkan motivasi
siswa untuk berpikir . akibatnya
yang akan berpangku terhadap
siswa
profesionalisme kinerja pendidik/
tidak
menyenangi
guru, yang dapat memberikan
pelajaran.
Oleh karena itu, guru yang
profesional akan kinerja tugasnya
yang
tinggi
diharapkan
dapat
melaksanakan
tugas
dalam
meningkatkan
potensi
peserta
didiknya.
dapat
Tugas tersebut guru
memanfaatkan
waktu
belajar sesuai dengan rencana
pembelajaran
Sehingga
memberikan
yang
guru
dibuat.
hasil yang optimal dalam proses
belajar mengajar didalam kelas
kepada peserta didik.
sajakah yang berkaitan langsung
dalam peningkatan kinerja guru?.
Dan bagaimana caranya untuk
meningkatkan kinerga guru yang
profesional
dalam
?
berikut
penjelasannya !.
Kinerja adalah hasil unjuk
dapat
konstribusi
Siapa
kemampuan
dari
seseorang
belajar sebagai hasil tingkah laku
dalam
dalam keterampilan, kemampuan
tugas yang menjadi wewenang
dan
dan
pengetahuan
yang
ingin
menyelesaikan
tanggung
jawab
tugasdengan
dicapai bersama warga sekolah
indikator: 1) pemahaman tugas;
terutama pada peserta didik.
2)
melaksanakan
tugas;
3)
bekerja sesuai dengan waktu
kerja;
4)
penilaian
terhadap
kualitas kerja; 5) menciptakan
suasana kerja kondusif; dan 6)
ko-munikasi
dengan
rekan
sekerja untuk mencapai tujuan
organisasi.
3
Kepala sekolah sebagai
motivasi kerja guru dapat tercapai
pemimpin mempunyai peranan
dan berpengaruh positif kepada
strategis,
profesionalismenya.
sebagai
seorang
manajer, dia dapat membuat atau
menciptakan
suasana
sekolah
yang kondusif dan refresentatif
bagi
guru
dan
tenaga
kependidikan untuk giat bekerja
menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya di sekolah, serta giat
mengembangkan
sekolah
diri.
Kepala
sebagai
menempati
manajer
posisi
ditentukan
dalam
sekolah,
yang
organisasi
memegang
keberhasilan
dalam
kunci
mencapai
tujuan yang telah ditentukan, hal
ini menunjukkan bahwa kepala
sekolah sebagai pemegang jasa
profesional yang sangat khusus.
Kepribadian seorang guru
Sekolah juga merupakan
bentuk
keorganisasian
moral,
dengan
bentuk
berbeda
keorganisasian
lain
berorientasi kepada keuntungan.
Hal itu membawa konsekwensi
logis
bagi
setiap
komponen
sekolah untuk bersinergi, memiliki
komitmen
yang
menerapkan
yang
norma
dianut
tercapainya
sama
dan
sekolah
tujuan
dan
nilai
demi
pendidikan
sekolah. Sekolah yang berjalan
efektif
apabila
manajemen
fungsi-fungsi
(perencanaan,
pengorganisasian,
dan
pengarahan
pengawasan)
berfungsi
dengan baik serta unsur-unsur
juga mempengaruhi motivasinya,
penunjang
kepribadian
memenuhi persyaratan.
merupakan
yang
tersedia
dan
keterampil-an kecakapan sosial.
Budaya organisasi adalah
Kepribadian akan tergambar dari
kultur dan nilai – nilai yang
pola
dikembangkan
tingkah
laku
sehari-hari,
oleh
sebuah
pekerjaan yang diemban akan
organisasi harus mencerminkan
terpengaruh
kemampuan organisasi tersebut
oleh
kepribadian-
nya. Pemimpin yang baik harus
dalam
bisa memberikan dorongan yang
ligkungannya. Nilai – nilai itu
sesuai dengan kepribadian guru,
bukan
sehingga
dipajang diruang – ruang kerja,
tujuan
meningkatkan
beradaptasi
sekedar
dengan
dicatat
dan
4
melainkan ditanam dan diberi
antara guru, di antara siswa, di
pupuk. Nilai-nilai yang ditanam
antara pendidik, di antara kepala
kepada
anggota
sekolah dengan pembelajar, di
organisasi tersebut lambat laun
antara staf di sekolah, di antara
akan berubah menjadi kebiasaan
orang tua dan komunitas yang
contohnya
lebih luas.
semua
dengan
kegiatan–
kegiatan, ritual (pengangkatan,
promosi, dan pelepasan) dan
Peningkatan Kompetensi Guru
Dalam meningkatkan kualitas
simbol-simbol (bahasa, pakaian,
pelayanan
logo, tulisan, benda-benda), serta
didik, yaitu dengan meningkatkan
bukti nyata (penegakan displin,
kompetensi PTK melalui model
pemberian
kemitraan.
penghargaan,
kegiatan sosial, dan lain-lain).
Motivasi kerja adalah sesuatu
yang
dapat
menimbulkan
terhadap
peserta
Kompetensi
adalah
apa yang dibawa oleh seseorang
ke dalam pekerjaan dalam bentuk
jenis dan tingkatan perilaku yang
semangat atau dorongan bekerja
berbeda
individu atau kelompok terhadap
pengetahuan,
pekerjaan guna mencapai tujuan.
keterampilan. Mitra adalah kawan
Motivasi
kerja, pasangan kerja, sahabat,
kondisi
kerja
yang
guru
adalah
membuat
guru
teman.
meliputi
kemampuan
sikap,
Sedangkan
dan
kemitraan
mempunyai kemauan/kebutuhan
adalah perihal hubungan sebagai
untuk mencapai tujuan tertentu
mitra. Model kemitraan ini dapat
melalui pelaksanaan suatu tugas.
digunakan di bidang pendidikan
Motivasi guru akan menyuplai
untuk
energi
pendidikan pada aspek sumber
untuk
mengarahkan
bekerja,
dan
bekerja/
aktivitas
selama
menyebabkan
daya
meningkatkan
manusia
peningkatan
mutu
(SDM)
yaitu
kompetensi
PTK
seorang guru mengetahui adanya
yaitu dengan cara memitrakan
tujuan yang relevan antara tujuan
antara sekolah yang telah maju
organisasi dan tujuan pribadinya.
dengan
sekolah
yang
maju.
Modal
sosial
Iklim sekolah merupakan
kualitas dan frekuensi interaksi di
kolaborasi
belum
dan
antarlembaga
5
berimplikasi
sekolah
kepada
dalam
pemimpin
membangun
melalui model kemitraan, hasil
penilaian
pengelolaan
pasangan kerja sama. Dengan
pembelajaran berbasis Kurikulum
demikian, pasangan kerja sama
2013
antarsekolah
dilakukan
kompetensi guru dari kategori
untuk meningkatkan kompetensi
baik (76,60) menjadi sangat baik
PTK
(86,03) sebanyak 9,43 %. Selain
baik
dan
berdampak
pada
terjadi
kualitas pendidikan. Pelayanan
itu,
adalah
memiliki dampak terhadap guru
suatu
cara
melayani,
membantu
menyiapkan,
mengurus,
menyelesaikan
(3)
peningkatan
dan
model
kemitraan
kepala
sekolah
mengoptimalkan
ini
untuk
kompetensinya
keperluan, kebutuhan seseorang
guna
atau sekelompok orang.
pendidikan di SD yang pada
Penerapan model kemitraan
dalam
mengoptimalkan
kompetensi
PTK
meningkatkan
akhirnya
dapat
berperan
penuh
meningkatkan
melalui
(a)
pendidikan.
verifikasi awal untuk menetapkan
pemerintah
kelayakan
sesuai
sebagai
sekolah
meningkatkan
Pemerintah Kabupaten/Kota
pendidikan di SD dilaksanakan
langkah-langkah:
pelayanan
mutu pendidikan.
guna
pelayanan
meningkatkan
dalam
kualitas
Oleh
karenanya
Kabupaten/Kota
Kepmendiknas
nomor
pengimbas dan sekolah imbas,
044/U/2002 membentuk Dewan
(b)
Pendidikan
bimbingan
teknis
ke-1,(c)
untuk
pelaksanaan OJT, (d) bimbingan
Kabupaten/Kota
teknis ke-2, (e) pelaksanaan IHT,
institusi sekolah dibentuk Komite
(f)
Sekolah
pendampingan
pemantauan/penilaian,
dan
dan
(g)
sebagai
Berdasarkan
dapat
Nomor
April
meningkatkan
pembentukan
pendidikan
di
SD.
Terbukti
dalam
maka
Kepmendiknas
044/U/2002
kompetensi PTK dalam upaya
pelayanan
mitra
untuk
memajukan kualitas pendidikan.
diseminasi; (2) Model kemitraan
mengoptimalkan
sedang
2002
komite
tanggal
tentang
komite
sekolah
2
acuan
sekolah,
adalah
6
badan mandiri yang mewadahi
memajukan kualitas pendidikan,
peran serta masyarakat dalam
sebab
rangka
kualitas,
langkah sekolah dasar selalu di
efisiensi
back
meningkatkan
pemerataan,
dan
pengelolaan pendidikan di satuan
dalam
up
setiap
gerak
komite
Manajemen
sekolah.
peningkatan
pendidikan, baik pada pendidikan
mutu berbasis sekolah (MPMBS)
pra
dapat diartikan sebagai model
sekolah,
jalur
pendidikan
sekolah maupun jalur pendidikan
manajemen
luar sekolah.
otonomi
Dalam Kepmendiknas nomor
lebih
memberikan
besar
sekolah,
dan
partisipasi
secara
kepada
mendorong
044/U/2002
disebutkan
dibentuknya
komite
untuk:
mewadahi
dan
kepala sekolah, karyawan) dan
aspirasi
dan
masyarakat (orang tua siswa,
masyarakat
dalam
a)
menyalurkan
prakarsa
tujuan
yang
sekolah
warga
sekolah
tokoh
langsung
(guru,
masyarakat,
siswa,
ilmuwan,
melahirkan kebijakan operasional
pengusaha,
dsb.)
untuk
dan
di
meningkatkan
mutu
sekolah
b)
berdasarkan
program
satuan
pendidikan,
meningkatkan
dan
pendidikan
peran
dalam
tanggung
serta
jawab
masyarakat
menyelenggarakan
kebijakan
pendidikan nasional serta
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.
pendidikan di satuan pendidikan,
MBS bertujuan untuk
dan c) menciptakan suasana dan
meningkatkan
kondisi
sekolah
semua
kinerja
transparan,
akuntabel,
demokratis
dalam
kualitas/mutu, efesiensi, inovasi,
dan
relevansi, dan pemeratan serta
yang
akses pendidikan), maka MPMBS
dan
menyelenggarakan
pelayanan
pendidikan
bermutu di satuan pendidikan.
Sebenarnya tugas komite
sekolah
khususnya
pendidikan
sangatlah
di
sekolah
vital
dalam
satuan
lebih
(efektivitas,
difokuskan
peningkatan
bertujuan
mutu.
untuk
pada
MPMBS
memandirikan
dasar
atau
memberdayakan
sekolah
upaya
melalui pemberian kewenangan
7
(otonomi)
kepada
sekolah,
Rencana Pelaksanaan
pemberian fleksibilitas yang lebih
Pembelajaran (RPP) merupakan
besar
rancangan
kepada
sekolah
untuk
program
mengelola sumberdaya sekolah,
pembelajaran
dan mendorong partisipasi warga
oleh
sekolah dan masyarakat untuk
untuk memandu jalannya proses
meningkatkan mutu pendidikan.
belajar mengajar selama di kelas.
Sekolah yang efektif pada
umumnya
memiliki
karakteristik
proses
sejumlah
sebagai
guru
RPP
yang
digunakan
sebagai
pedoman
adalah
rencana
yang
menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian
pembelajaran
berikut: Pertama. Proses belajar
untuk mencapai satu kompetensi
mengajar
dasar
tinggi,
sekolah
yang
Kedua.
yang
efektivitasnya
yang
ditetapkan
dalam
Kepemimpinan
Standar Isi dan dijabarkan dalam
kuat,
Silabus.
Ketiga.
Lingkungan sekolah yang aman
Berdasarkan PP 19 Tahun
dan tertib, Keempat. Pegelolaan
2005
tenaga kependidikan yang efektif,
bahwa:”Perencanaan
proses
Kelima. Sekolah memiliki budaya
pembelajaran
silabus
mutu.
dan
Penyusunan RPP oleh Guru
pembelajaran
Silabus merupakan sebuah
tujuan
dari
pembelajran
dan
Pasal
20
dinyatakan
meliputi
rencana
pelaksanaan
yang
memuat
sekurang-kurangnya
pembelajaran,
tujuan
materi
ajar,
tentunya juga memberikan arah
metode
pengajaran,
sumber
tentang beberapa hal yang harus
belajar,
dan
dicapai untuk mencapai tujuan
belajar”.
pembelajaran seperti yang telah
Permendiknas Nomor 41 Tahun
direncanakan
sebelumnya.
2007 tentang Standar Proses
Silabus juga berisi tentang model
dijelaskan bahwa RPP dijabarkan
penilaian untuk menguji sejauh
dari silabus untuk mengarahkan
mana keberhasilan pembelajaran
kegiatan belajar peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar.
dalam
upaya
Setiap
guru
penilaian
Sesuai
hasil
dengan
mencapai
pada
KD.
satuan
8
pendidikan
berkewajiban
jenuh
dalam
belajar.
menyusun RPP secara lengkap
mendesain
dan sistematis agar pembelajaran
siswa ingin masuk kekelas dan
berlangsung
bersemangat
secara
inspiratif,
interaktif,
menyenangkan,
ruang
Guru
kelas
agar
mengikuti
pembelajaran.
menantang, memotivasi peserta
SUMMARY
didik untuk berpartisipasi aktif,
Dapat disimpulkan, kinerja
serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas,
guru
dan kemandirian sesuai dengan
dipengaruhi
bakat, minat, dan perkembangan
antara lain : Dari kepemimpinan
fisik
sekolah yang harus menunjang
serta
psikologis
peserta
didik.
adanya
Manajemen Guru di Kelas
motivasi
Dalam pembelajaran dikelas
guru adalah orang yang utama
dalam mengendalikan suasana
dikelas. Guru haruslah kreatif dan
cerdas
dalam
memberikan
menyikapi
arahan
dan
terhadap
peserta didik, agar peserta didik
tidak
ada
dengan
yang
dirinya,
sibuk
sendri
mengganggu
temannya yang lgi serius belajar,
dan
tidak
berisik.
keterampilan
guru
Disinilah
diuji
sebagaimana guru tersebut sabar
dan dapat mengendalikan kelas
dengan baik dan tertib layaknya
sedang
belajar
serius
namun
tetap harus ada selang waktu
untuk istirahat agar anak tidak
pemimpin
yang
profesional
beberapa
kinerja
faktor,
guru
dengan
dirinya.
sekolah
Dimana
mempunyai
berbagai cara dalam melatih dan
membimbing
guru
dalam
tugasnya.
Lalu
budaya
organisasi juga memiliki peran
penting
dalam
kinerja
guru,
diharuskan adanya bukti nyata
terhadap
guru-guru,
seperti
diadakan penghargaan terhadap
kinerja guru, diadakan kegiatan
semacam
pemberian
pengangkatan
promosi,
jabatan,
pelepasan guru yang pensiun,
diadakan juga kegiatan sosial,
dan sebagainya. Maka kinerga
guru dalam motivasi di diri guru
akan meningkat dan guru pun
akan bekerja secara profesional
9
serta bertanggung jawab akan
tugasnya.
DAFTRA PUSTAKA
Wuryantina,
Guru pun harus memiliki
keterampilan
dalam menyusun
Isnaeni.
2015.
Budaya Organisasi Sekolah dan
Motivasi
Berprestasi
RPP untuk pembelajaran dikelas,
Kinerja
tidak
harus
Dasar. Jurnal Pndidikan Sekolah
dalam
Dasar. Edisi 2
hanya
memilih
itu
guru
media
pembelajaran
dikelas
agar
pembelajaran
tidak
membosankan.
memang
banyak
menuntut
guru
Tugas
tetapi
kemungkinan
tetap
kemajuan
guru
tidak
untuk
mementingkan
peserta
didik
nya
Dalam pembelajaran pun guru
dituntut dalam mengelola kelas
dengan baik dan terkendali agar
didik
bersemangat
Nurhayati.
Pada
antusias
mengikuti
dan
setiap
Sekolah
2017.
Leadership,
School
Personality,
Motivasi
dan
terhadap
Profesionalisme
Dasar.
Guru
Jurnal
Sekolah
Pendidikan
Sekolah Dasar. Edisi 1
Fujiaturrahman,
dalam belajar.
peserta
Guru
Dengan
Sukron.
2016.
Iklim Sekolah dan Efikasi Diri
dengan Motivasi Kinerja Guru.
Jurnal
Pendidikan
Sekolah
Dasar. Edisi1
Sumarsih.
2016.
Pengaruh
pembelajaran yang berlangsung.
Motivasi Kerja dan Kompetensi
Mengelola kelas dengan baik
Profesional
ialah
Guru
mengetahui
posisi anak
terhadap
Sekolah
Dasar.
Kinerja
Jurnal
duduk sesuaikan dengan badan
Pendidikan Sekolah Dasar. Edisi
tinggi anak, atau dengan berotasi
2
agar
semua
menempati
posisi
merasakan
didepan.
Memberikan awal pembelajaran
yang mengesankan supaya siswa
ikut aktif dan bersemangat dalam
pembelajaran.
Wijayani, Deni. 2017. Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Etika Profesi Guru Terhadap
Kompetensi
untuk
Profesional
Mewujudkan
Guru
Mutu
10
Pembelajaran.
Khazanah
Akademia
Ayuningtyas,
Pengaruh
Samana,
A.
Profesionalisme
Nurina.
2017.
Komunikasi
dan
1994.
Kepercayaan terhadap Komitmen
keguruan.
Organisasi Guru Sekolah Dasar.
Yogyakarta: kanisius
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Arianto, Dwi Agung Nugroho.
Dasar. Edisi 1
2013.
Pengaruh
Kedisiplinan,
Lingkungan Kerja dan Budaya
Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Pengajar. Jurnal Economia
Rokhmaniyah. 2010. Optimalisasi
Kompetensi
Tenaga
Pendidik
Kependidikan
dan
(PTK)
Martha, I Nengah, I Made Tegeh.
2012.
Rencana
Pembelajaran
Pelaksanaan
Berbasis
Local
Content Guru dan Calon Guru
Sekolah
Dasar.
Jurnal
Pendidikan Indonesia
untuk Meningkatkan Pelayanan
Asmini
Pendidikan
Model
Peningkatan Kompetensi Guru
Dasar.
dalam Menyusun Silabus dan
Nasional
RPP Melalui Supervisi Akademik
melalui
Kemitraan
di
Sekolah
Prosiding
Seminar
Wiwik,
Mujiyono,
Winaryo. 2008. Efektivitas Peran
Komite
Sekolah
Meningkatkan
Pendidikan
Jurnal
dalam
Kualitas
Sekolah
Media
Upaya
Dasar.
Pedagogia
:
Jurnal
Pendidikan
Hariyadi, Slamet. 2012. Evaluasi
Pemanfaatan
Rencana
Dasar.
Pelaksanaan Pembelajaran pada
Penelitian
Kegiatan Pembelajaran di Kelas
pada Guru Mula Sekolah Dasar.
Pendidikan
Suparto,
2017.
yang Berkelanjutan Di Sekolah
Inovasi Pendidikan.
Kusdaryani,
Karti.
S.Adi.
2007.
Manajemen Peningkatan Mutu
Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah
Dasar
Berbasis Sekolah : Konsep dan
Sa’bani,
Faizuz.
2017.
Implikasinya
terhadap
Peningkatan Kompetensi Guru
Peningkatan Mutu Guru. Jurnal
dalam Menyusun RPP melalui
Kependidikan Interaksi
11
Kegiatan
Pelatihan.
Jurnal
Pendidikan Madrasah
dan Menengah, Jakarta.
Sujati. 2006. Manajemen Kelas
yang Efektif dalam Pembelajaran.
Jurnal Dinamika Pendidikan.
Sunhaji.
2014.
Manajemen
Sekolah.Dirjen Pendidikan Dasar
Meningkatkan
Pedagogik
Konsep
Kelas
Nurul Umamah. 2012. Upaya
dan
Pendidik
Kompetensi
Mahasiswa
melalui
Kompetensi
Calon
Peningkatan
dalam
Mendisain
Implikasinya
dalam
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Pembelajaran.
Jurnal
Sekolah Dasar.
Kependidikan.
Hoover, J.J. (1990). Curriculum
Helsa, Agustina Hendianti. 2017.
Kemampuan Manajemen Kelas
Guru. Jurnal Psikologi.
Azizah,
Ika
adaption: a five-step process for
classroom
implementation.
Journal of Intervention in School
and Clinic.
Nurdiana,
Arini
J. Winardi, 2007. Motivasi dan
Estiati. 2017. Keterampilan Guru
Pemotivasian Dalam Manajemen,
dalam
Pengelolaan
Jakarta,
Rendah
pada
Tematik
SD.
Kelas
Pembelajaran
Joyful
Learning
Journal.
Masruro,
PT.
RajaGrafindo
Persada.
Malayu S.P. Hasibuan, 2007.
Organisasi dan Motivasi: Dasar
Siti.
2016.
Implementasi
Kajian
Manajemen
Pembelajaran pada Pendidikan
Sekolah
Dasar.
Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar
Peningkatan
Produktivitas,
Jakarta : Bumi Aksara.
Badin
Nuur
Tanjung,
2014,
Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah,
motivasi
kompensasi,
kerja
dan
terhadap
Rahmi, Nurul. 2016. Persepsi
Profesionalisme guru, UNJ
Guru
Manajemen
Syaiful Sagala,2013.Kemampuan
Peserta Didik Sekolah Dasar.
Profesional Guru dan Teanaga
Jurnal Administrasi Pendidikan
Kependidikan,
Umaedi.
Alpabeta
Tentang
2011.
Peningkatan
Mutu
Manajemen
Bandung
:
Berbasis
12
Nashar, 2004. Peranan Motivasi
dan Kemampuan Awal Dalam
Kegiatan Pembelajaran, Jakarta:
Delia Press.
Semiawan,
C.
Memantapkan
dalam
R.,
2006,
Peran
LPTK
Peningkatan
Pendidik
Profesi
dan
Kependidikan,
Tenaga
Pidato
Dies
Natalis ke-42 Universitas Negeri
Yogyakarta.
Zubaidah,
yang
Enny.
2006.
Profesional.
Guru
Dinamika
Pendidikan
13
Sekolah Dasar
Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia
Di Susun Oleh :
Desi Tri kusumadewi 1815163470
D PGSD 2016
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
1
ABSTRAK
Profesionalisme guru Sekolah Dasar, memiliki keragaman karakteristik,
profesionalisme guru dipengaruhi oleh beberapa variabel, diantaranya,
school
leadership,
budaya
organisasi,
iklim
sekolah,
kepribadian
personality, dan motivasi. Implikasinya bahwa profesionalisme guru akan
semakin meningkat apabila terdapat school leadership yang baik, budaya
organisasi yang lancar, iklim sekolah yang kondusif, personality guru yang
baik, dan motivasi guru yang tinggi. Maka kinerja guru akan meningkat
sesuai dengan karakteristik yang disebutkan serta guru memahami
tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing dikelas dalam memanajemen
kelas dengan baik dan tidak ada kendala.
PENDAHULUAN
didik, dan warga sekolah lainnya.
Pendidikan di Indonesia
adalah seluruh pendidikan yang
diselenggarakan
di
Indonesia,
Guru bertanggung jawab untuk
mendidik,
Fungsi pendidikan di sekolah
tidak terstruktur. Pendidikan di
dasar
Indonesia
secara
potensi
menjadi
tanggung
Kementerian
jawab
Pendidikan
dan
dan
membimbing peserta didik.
baik secara terstruktur maupun
terstruktur
mengajar
adalah
menumbuhkan
peserta
didik
melalui
bimbingan guru yang profesional
dan
bekerja
secara
optimal.
Kebudayaan Republik Indonesia
Terkadang guru merasa malas,
(Kemendikbud).
Dalam
tidak bersemangat, jenuh atau
meningkatkan
pendidikan
Indonesia
instrumen
proses
di
utama
bosan
dalam
menjalankan
tugasnya sebagai guru. Guru pun
terdapat di guru sebagai pendidik
beranggapan
bahwa
tugasnya
disekolah. Dalam melaksanakan
hanya mentransfer pengetahuan
berbagai tugas sebagai seorang
yang dimilikinya dengan target
guru yang setiap hari bertemu
tersampaikan
dan berinteraksi dengan peserta
tertulis dalam kurikulum. Pada
topik-topik
yang
2
umumnya guru tidak memberi
inspirasi
kepada
siswa
untuk
berkreasi
dan
melatih
siswa
untuk
mandiri
sehingga
LITERATURE REVIEWS
Meningkatkan
Kinerja
Guru
menjadi Guru Profesional
pelajarannya kurang menantang
Dalam meningkatkan motivasi
siswa untuk berpikir . akibatnya
yang akan berpangku terhadap
siswa
profesionalisme kinerja pendidik/
tidak
menyenangi
guru, yang dapat memberikan
pelajaran.
Oleh karena itu, guru yang
profesional akan kinerja tugasnya
yang
tinggi
diharapkan
dapat
melaksanakan
tugas
dalam
meningkatkan
potensi
peserta
didiknya.
dapat
Tugas tersebut guru
memanfaatkan
waktu
belajar sesuai dengan rencana
pembelajaran
Sehingga
memberikan
yang
guru
dibuat.
hasil yang optimal dalam proses
belajar mengajar didalam kelas
kepada peserta didik.
sajakah yang berkaitan langsung
dalam peningkatan kinerja guru?.
Dan bagaimana caranya untuk
meningkatkan kinerga guru yang
profesional
dalam
?
berikut
penjelasannya !.
Kinerja adalah hasil unjuk
dapat
konstribusi
Siapa
kemampuan
dari
seseorang
belajar sebagai hasil tingkah laku
dalam
dalam keterampilan, kemampuan
tugas yang menjadi wewenang
dan
dan
pengetahuan
yang
ingin
menyelesaikan
tanggung
jawab
tugasdengan
dicapai bersama warga sekolah
indikator: 1) pemahaman tugas;
terutama pada peserta didik.
2)
melaksanakan
tugas;
3)
bekerja sesuai dengan waktu
kerja;
4)
penilaian
terhadap
kualitas kerja; 5) menciptakan
suasana kerja kondusif; dan 6)
ko-munikasi
dengan
rekan
sekerja untuk mencapai tujuan
organisasi.
3
Kepala sekolah sebagai
motivasi kerja guru dapat tercapai
pemimpin mempunyai peranan
dan berpengaruh positif kepada
strategis,
profesionalismenya.
sebagai
seorang
manajer, dia dapat membuat atau
menciptakan
suasana
sekolah
yang kondusif dan refresentatif
bagi
guru
dan
tenaga
kependidikan untuk giat bekerja
menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya di sekolah, serta giat
mengembangkan
sekolah
diri.
Kepala
sebagai
menempati
manajer
posisi
ditentukan
dalam
sekolah,
yang
organisasi
memegang
keberhasilan
dalam
kunci
mencapai
tujuan yang telah ditentukan, hal
ini menunjukkan bahwa kepala
sekolah sebagai pemegang jasa
profesional yang sangat khusus.
Kepribadian seorang guru
Sekolah juga merupakan
bentuk
keorganisasian
moral,
dengan
bentuk
berbeda
keorganisasian
lain
berorientasi kepada keuntungan.
Hal itu membawa konsekwensi
logis
bagi
setiap
komponen
sekolah untuk bersinergi, memiliki
komitmen
yang
menerapkan
yang
norma
dianut
tercapainya
sama
dan
sekolah
tujuan
dan
nilai
demi
pendidikan
sekolah. Sekolah yang berjalan
efektif
apabila
manajemen
fungsi-fungsi
(perencanaan,
pengorganisasian,
dan
pengarahan
pengawasan)
berfungsi
dengan baik serta unsur-unsur
juga mempengaruhi motivasinya,
penunjang
kepribadian
memenuhi persyaratan.
merupakan
yang
tersedia
dan
keterampil-an kecakapan sosial.
Budaya organisasi adalah
Kepribadian akan tergambar dari
kultur dan nilai – nilai yang
pola
dikembangkan
tingkah
laku
sehari-hari,
oleh
sebuah
pekerjaan yang diemban akan
organisasi harus mencerminkan
terpengaruh
kemampuan organisasi tersebut
oleh
kepribadian-
nya. Pemimpin yang baik harus
dalam
bisa memberikan dorongan yang
ligkungannya. Nilai – nilai itu
sesuai dengan kepribadian guru,
bukan
sehingga
dipajang diruang – ruang kerja,
tujuan
meningkatkan
beradaptasi
sekedar
dengan
dicatat
dan
4
melainkan ditanam dan diberi
antara guru, di antara siswa, di
pupuk. Nilai-nilai yang ditanam
antara pendidik, di antara kepala
kepada
anggota
sekolah dengan pembelajar, di
organisasi tersebut lambat laun
antara staf di sekolah, di antara
akan berubah menjadi kebiasaan
orang tua dan komunitas yang
contohnya
lebih luas.
semua
dengan
kegiatan–
kegiatan, ritual (pengangkatan,
promosi, dan pelepasan) dan
Peningkatan Kompetensi Guru
Dalam meningkatkan kualitas
simbol-simbol (bahasa, pakaian,
pelayanan
logo, tulisan, benda-benda), serta
didik, yaitu dengan meningkatkan
bukti nyata (penegakan displin,
kompetensi PTK melalui model
pemberian
kemitraan.
penghargaan,
kegiatan sosial, dan lain-lain).
Motivasi kerja adalah sesuatu
yang
dapat
menimbulkan
terhadap
peserta
Kompetensi
adalah
apa yang dibawa oleh seseorang
ke dalam pekerjaan dalam bentuk
jenis dan tingkatan perilaku yang
semangat atau dorongan bekerja
berbeda
individu atau kelompok terhadap
pengetahuan,
pekerjaan guna mencapai tujuan.
keterampilan. Mitra adalah kawan
Motivasi
kerja, pasangan kerja, sahabat,
kondisi
kerja
yang
guru
adalah
membuat
guru
teman.
meliputi
kemampuan
sikap,
Sedangkan
dan
kemitraan
mempunyai kemauan/kebutuhan
adalah perihal hubungan sebagai
untuk mencapai tujuan tertentu
mitra. Model kemitraan ini dapat
melalui pelaksanaan suatu tugas.
digunakan di bidang pendidikan
Motivasi guru akan menyuplai
untuk
energi
pendidikan pada aspek sumber
untuk
mengarahkan
bekerja,
dan
bekerja/
aktivitas
selama
menyebabkan
daya
meningkatkan
manusia
peningkatan
mutu
(SDM)
yaitu
kompetensi
PTK
seorang guru mengetahui adanya
yaitu dengan cara memitrakan
tujuan yang relevan antara tujuan
antara sekolah yang telah maju
organisasi dan tujuan pribadinya.
dengan
sekolah
yang
maju.
Modal
sosial
Iklim sekolah merupakan
kualitas dan frekuensi interaksi di
kolaborasi
belum
dan
antarlembaga
5
berimplikasi
sekolah
kepada
dalam
pemimpin
membangun
melalui model kemitraan, hasil
penilaian
pengelolaan
pasangan kerja sama. Dengan
pembelajaran berbasis Kurikulum
demikian, pasangan kerja sama
2013
antarsekolah
dilakukan
kompetensi guru dari kategori
untuk meningkatkan kompetensi
baik (76,60) menjadi sangat baik
PTK
(86,03) sebanyak 9,43 %. Selain
baik
dan
berdampak
pada
terjadi
kualitas pendidikan. Pelayanan
itu,
adalah
memiliki dampak terhadap guru
suatu
cara
melayani,
membantu
menyiapkan,
mengurus,
menyelesaikan
(3)
peningkatan
dan
model
kemitraan
kepala
sekolah
mengoptimalkan
ini
untuk
kompetensinya
keperluan, kebutuhan seseorang
guna
atau sekelompok orang.
pendidikan di SD yang pada
Penerapan model kemitraan
dalam
mengoptimalkan
kompetensi
PTK
meningkatkan
akhirnya
dapat
berperan
penuh
meningkatkan
melalui
(a)
pendidikan.
verifikasi awal untuk menetapkan
pemerintah
kelayakan
sesuai
sebagai
sekolah
meningkatkan
Pemerintah Kabupaten/Kota
pendidikan di SD dilaksanakan
langkah-langkah:
pelayanan
mutu pendidikan.
guna
pelayanan
meningkatkan
dalam
kualitas
Oleh
karenanya
Kabupaten/Kota
Kepmendiknas
nomor
pengimbas dan sekolah imbas,
044/U/2002 membentuk Dewan
(b)
Pendidikan
bimbingan
teknis
ke-1,(c)
untuk
pelaksanaan OJT, (d) bimbingan
Kabupaten/Kota
teknis ke-2, (e) pelaksanaan IHT,
institusi sekolah dibentuk Komite
(f)
Sekolah
pendampingan
pemantauan/penilaian,
dan
dan
(g)
sebagai
Berdasarkan
dapat
Nomor
April
meningkatkan
pembentukan
pendidikan
di
SD.
Terbukti
dalam
maka
Kepmendiknas
044/U/2002
kompetensi PTK dalam upaya
pelayanan
mitra
untuk
memajukan kualitas pendidikan.
diseminasi; (2) Model kemitraan
mengoptimalkan
sedang
2002
komite
tanggal
tentang
komite
sekolah
2
acuan
sekolah,
adalah
6
badan mandiri yang mewadahi
memajukan kualitas pendidikan,
peran serta masyarakat dalam
sebab
rangka
kualitas,
langkah sekolah dasar selalu di
efisiensi
back
meningkatkan
pemerataan,
dan
pengelolaan pendidikan di satuan
dalam
up
setiap
gerak
komite
Manajemen
sekolah.
peningkatan
pendidikan, baik pada pendidikan
mutu berbasis sekolah (MPMBS)
pra
dapat diartikan sebagai model
sekolah,
jalur
pendidikan
sekolah maupun jalur pendidikan
manajemen
luar sekolah.
otonomi
Dalam Kepmendiknas nomor
lebih
memberikan
besar
sekolah,
dan
partisipasi
secara
kepada
mendorong
044/U/2002
disebutkan
dibentuknya
komite
untuk:
mewadahi
dan
kepala sekolah, karyawan) dan
aspirasi
dan
masyarakat (orang tua siswa,
masyarakat
dalam
a)
menyalurkan
prakarsa
tujuan
yang
sekolah
warga
sekolah
tokoh
langsung
(guru,
masyarakat,
siswa,
ilmuwan,
melahirkan kebijakan operasional
pengusaha,
dsb.)
untuk
dan
di
meningkatkan
mutu
sekolah
b)
berdasarkan
program
satuan
pendidikan,
meningkatkan
dan
pendidikan
peran
dalam
tanggung
serta
jawab
masyarakat
menyelenggarakan
kebijakan
pendidikan nasional serta
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.
pendidikan di satuan pendidikan,
MBS bertujuan untuk
dan c) menciptakan suasana dan
meningkatkan
kondisi
sekolah
semua
kinerja
transparan,
akuntabel,
demokratis
dalam
kualitas/mutu, efesiensi, inovasi,
dan
relevansi, dan pemeratan serta
yang
akses pendidikan), maka MPMBS
dan
menyelenggarakan
pelayanan
pendidikan
bermutu di satuan pendidikan.
Sebenarnya tugas komite
sekolah
khususnya
pendidikan
sangatlah
di
sekolah
vital
dalam
satuan
lebih
(efektivitas,
difokuskan
peningkatan
bertujuan
mutu.
untuk
pada
MPMBS
memandirikan
dasar
atau
memberdayakan
sekolah
upaya
melalui pemberian kewenangan
7
(otonomi)
kepada
sekolah,
Rencana Pelaksanaan
pemberian fleksibilitas yang lebih
Pembelajaran (RPP) merupakan
besar
rancangan
kepada
sekolah
untuk
program
mengelola sumberdaya sekolah,
pembelajaran
dan mendorong partisipasi warga
oleh
sekolah dan masyarakat untuk
untuk memandu jalannya proses
meningkatkan mutu pendidikan.
belajar mengajar selama di kelas.
Sekolah yang efektif pada
umumnya
memiliki
karakteristik
proses
sejumlah
sebagai
guru
RPP
yang
digunakan
sebagai
pedoman
adalah
rencana
yang
menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian
pembelajaran
berikut: Pertama. Proses belajar
untuk mencapai satu kompetensi
mengajar
dasar
tinggi,
sekolah
yang
Kedua.
yang
efektivitasnya
yang
ditetapkan
dalam
Kepemimpinan
Standar Isi dan dijabarkan dalam
kuat,
Silabus.
Ketiga.
Lingkungan sekolah yang aman
Berdasarkan PP 19 Tahun
dan tertib, Keempat. Pegelolaan
2005
tenaga kependidikan yang efektif,
bahwa:”Perencanaan
proses
Kelima. Sekolah memiliki budaya
pembelajaran
silabus
mutu.
dan
Penyusunan RPP oleh Guru
pembelajaran
Silabus merupakan sebuah
tujuan
dari
pembelajran
dan
Pasal
20
dinyatakan
meliputi
rencana
pelaksanaan
yang
memuat
sekurang-kurangnya
pembelajaran,
tujuan
materi
ajar,
tentunya juga memberikan arah
metode
pengajaran,
sumber
tentang beberapa hal yang harus
belajar,
dan
dicapai untuk mencapai tujuan
belajar”.
pembelajaran seperti yang telah
Permendiknas Nomor 41 Tahun
direncanakan
sebelumnya.
2007 tentang Standar Proses
Silabus juga berisi tentang model
dijelaskan bahwa RPP dijabarkan
penilaian untuk menguji sejauh
dari silabus untuk mengarahkan
mana keberhasilan pembelajaran
kegiatan belajar peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar.
dalam
upaya
Setiap
guru
penilaian
Sesuai
hasil
dengan
mencapai
pada
KD.
satuan
8
pendidikan
berkewajiban
jenuh
dalam
belajar.
menyusun RPP secara lengkap
mendesain
dan sistematis agar pembelajaran
siswa ingin masuk kekelas dan
berlangsung
bersemangat
secara
inspiratif,
interaktif,
menyenangkan,
ruang
Guru
kelas
agar
mengikuti
pembelajaran.
menantang, memotivasi peserta
SUMMARY
didik untuk berpartisipasi aktif,
Dapat disimpulkan, kinerja
serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas,
guru
dan kemandirian sesuai dengan
dipengaruhi
bakat, minat, dan perkembangan
antara lain : Dari kepemimpinan
fisik
sekolah yang harus menunjang
serta
psikologis
peserta
didik.
adanya
Manajemen Guru di Kelas
motivasi
Dalam pembelajaran dikelas
guru adalah orang yang utama
dalam mengendalikan suasana
dikelas. Guru haruslah kreatif dan
cerdas
dalam
memberikan
menyikapi
arahan
dan
terhadap
peserta didik, agar peserta didik
tidak
ada
dengan
yang
dirinya,
sibuk
sendri
mengganggu
temannya yang lgi serius belajar,
dan
tidak
berisik.
keterampilan
guru
Disinilah
diuji
sebagaimana guru tersebut sabar
dan dapat mengendalikan kelas
dengan baik dan tertib layaknya
sedang
belajar
serius
namun
tetap harus ada selang waktu
untuk istirahat agar anak tidak
pemimpin
yang
profesional
beberapa
kinerja
faktor,
guru
dengan
dirinya.
sekolah
Dimana
mempunyai
berbagai cara dalam melatih dan
membimbing
guru
dalam
tugasnya.
Lalu
budaya
organisasi juga memiliki peran
penting
dalam
kinerja
guru,
diharuskan adanya bukti nyata
terhadap
guru-guru,
seperti
diadakan penghargaan terhadap
kinerja guru, diadakan kegiatan
semacam
pemberian
pengangkatan
promosi,
jabatan,
pelepasan guru yang pensiun,
diadakan juga kegiatan sosial,
dan sebagainya. Maka kinerga
guru dalam motivasi di diri guru
akan meningkat dan guru pun
akan bekerja secara profesional
9
serta bertanggung jawab akan
tugasnya.
DAFTRA PUSTAKA
Wuryantina,
Guru pun harus memiliki
keterampilan
dalam menyusun
Isnaeni.
2015.
Budaya Organisasi Sekolah dan
Motivasi
Berprestasi
RPP untuk pembelajaran dikelas,
Kinerja
tidak
harus
Dasar. Jurnal Pndidikan Sekolah
dalam
Dasar. Edisi 2
hanya
memilih
itu
guru
media
pembelajaran
dikelas
agar
pembelajaran
tidak
membosankan.
memang
banyak
menuntut
guru
Tugas
tetapi
kemungkinan
tetap
kemajuan
guru
tidak
untuk
mementingkan
peserta
didik
nya
Dalam pembelajaran pun guru
dituntut dalam mengelola kelas
dengan baik dan terkendali agar
didik
bersemangat
Nurhayati.
Pada
antusias
mengikuti
dan
setiap
Sekolah
2017.
Leadership,
School
Personality,
Motivasi
dan
terhadap
Profesionalisme
Dasar.
Guru
Jurnal
Sekolah
Pendidikan
Sekolah Dasar. Edisi 1
Fujiaturrahman,
dalam belajar.
peserta
Guru
Dengan
Sukron.
2016.
Iklim Sekolah dan Efikasi Diri
dengan Motivasi Kinerja Guru.
Jurnal
Pendidikan
Sekolah
Dasar. Edisi1
Sumarsih.
2016.
Pengaruh
pembelajaran yang berlangsung.
Motivasi Kerja dan Kompetensi
Mengelola kelas dengan baik
Profesional
ialah
Guru
mengetahui
posisi anak
terhadap
Sekolah
Dasar.
Kinerja
Jurnal
duduk sesuaikan dengan badan
Pendidikan Sekolah Dasar. Edisi
tinggi anak, atau dengan berotasi
2
agar
semua
menempati
posisi
merasakan
didepan.
Memberikan awal pembelajaran
yang mengesankan supaya siswa
ikut aktif dan bersemangat dalam
pembelajaran.
Wijayani, Deni. 2017. Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Etika Profesi Guru Terhadap
Kompetensi
untuk
Profesional
Mewujudkan
Guru
Mutu
10
Pembelajaran.
Khazanah
Akademia
Ayuningtyas,
Pengaruh
Samana,
A.
Profesionalisme
Nurina.
2017.
Komunikasi
dan
1994.
Kepercayaan terhadap Komitmen
keguruan.
Organisasi Guru Sekolah Dasar.
Yogyakarta: kanisius
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Arianto, Dwi Agung Nugroho.
Dasar. Edisi 1
2013.
Pengaruh
Kedisiplinan,
Lingkungan Kerja dan Budaya
Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Pengajar. Jurnal Economia
Rokhmaniyah. 2010. Optimalisasi
Kompetensi
Tenaga
Pendidik
Kependidikan
dan
(PTK)
Martha, I Nengah, I Made Tegeh.
2012.
Rencana
Pembelajaran
Pelaksanaan
Berbasis
Local
Content Guru dan Calon Guru
Sekolah
Dasar.
Jurnal
Pendidikan Indonesia
untuk Meningkatkan Pelayanan
Asmini
Pendidikan
Model
Peningkatan Kompetensi Guru
Dasar.
dalam Menyusun Silabus dan
Nasional
RPP Melalui Supervisi Akademik
melalui
Kemitraan
di
Sekolah
Prosiding
Seminar
Wiwik,
Mujiyono,
Winaryo. 2008. Efektivitas Peran
Komite
Sekolah
Meningkatkan
Pendidikan
Jurnal
dalam
Kualitas
Sekolah
Media
Upaya
Dasar.
Pedagogia
:
Jurnal
Pendidikan
Hariyadi, Slamet. 2012. Evaluasi
Pemanfaatan
Rencana
Dasar.
Pelaksanaan Pembelajaran pada
Penelitian
Kegiatan Pembelajaran di Kelas
pada Guru Mula Sekolah Dasar.
Pendidikan
Suparto,
2017.
yang Berkelanjutan Di Sekolah
Inovasi Pendidikan.
Kusdaryani,
Karti.
S.Adi.
2007.
Manajemen Peningkatan Mutu
Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah
Dasar
Berbasis Sekolah : Konsep dan
Sa’bani,
Faizuz.
2017.
Implikasinya
terhadap
Peningkatan Kompetensi Guru
Peningkatan Mutu Guru. Jurnal
dalam Menyusun RPP melalui
Kependidikan Interaksi
11
Kegiatan
Pelatihan.
Jurnal
Pendidikan Madrasah
dan Menengah, Jakarta.
Sujati. 2006. Manajemen Kelas
yang Efektif dalam Pembelajaran.
Jurnal Dinamika Pendidikan.
Sunhaji.
2014.
Manajemen
Sekolah.Dirjen Pendidikan Dasar
Meningkatkan
Pedagogik
Konsep
Kelas
Nurul Umamah. 2012. Upaya
dan
Pendidik
Kompetensi
Mahasiswa
melalui
Kompetensi
Calon
Peningkatan
dalam
Mendisain
Implikasinya
dalam
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Pembelajaran.
Jurnal
Sekolah Dasar.
Kependidikan.
Hoover, J.J. (1990). Curriculum
Helsa, Agustina Hendianti. 2017.
Kemampuan Manajemen Kelas
Guru. Jurnal Psikologi.
Azizah,
Ika
adaption: a five-step process for
classroom
implementation.
Journal of Intervention in School
and Clinic.
Nurdiana,
Arini
J. Winardi, 2007. Motivasi dan
Estiati. 2017. Keterampilan Guru
Pemotivasian Dalam Manajemen,
dalam
Pengelolaan
Jakarta,
Rendah
pada
Tematik
SD.
Kelas
Pembelajaran
Joyful
Learning
Journal.
Masruro,
PT.
RajaGrafindo
Persada.
Malayu S.P. Hasibuan, 2007.
Organisasi dan Motivasi: Dasar
Siti.
2016.
Implementasi
Kajian
Manajemen
Pembelajaran pada Pendidikan
Sekolah
Dasar.
Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar
Peningkatan
Produktivitas,
Jakarta : Bumi Aksara.
Badin
Nuur
Tanjung,
2014,
Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah,
motivasi
kompensasi,
kerja
dan
terhadap
Rahmi, Nurul. 2016. Persepsi
Profesionalisme guru, UNJ
Guru
Manajemen
Syaiful Sagala,2013.Kemampuan
Peserta Didik Sekolah Dasar.
Profesional Guru dan Teanaga
Jurnal Administrasi Pendidikan
Kependidikan,
Umaedi.
Alpabeta
Tentang
2011.
Peningkatan
Mutu
Manajemen
Bandung
:
Berbasis
12
Nashar, 2004. Peranan Motivasi
dan Kemampuan Awal Dalam
Kegiatan Pembelajaran, Jakarta:
Delia Press.
Semiawan,
C.
Memantapkan
dalam
R.,
2006,
Peran
LPTK
Peningkatan
Pendidik
Profesi
dan
Kependidikan,
Tenaga
Pidato
Dies
Natalis ke-42 Universitas Negeri
Yogyakarta.
Zubaidah,
yang
Enny.
2006.
Profesional.
Guru
Dinamika
Pendidikan
13