BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Model penelitian yang diterapkan adalah model spriral Kemmis & McTaggart. Kusumah (2010:21) yang mempunyai konsep pokok Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), peng-amatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan menerapkan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dalam mengajar
tematik tema 7 subtema 3 pada muatan PPKn. Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan melakukan observasi di kelas 4 SD Negerei Tingkir Tengah 02 untuk menemukan masalah yang terjadi di kelas 4. Setelah permasalahan ditemukan, selanjutnya peneliti akan menerapkan model pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dikelas 4 pada tema 7 subtema 3
muatan PPKn dan menyusun langkah – langkah yang akan dilaksanakan.3.2 Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 yang berjumlah 31 orang. Siswa di kelas ini dipilih sebagai subjek penelitian karena ditemukan permasalahan-permasalahan seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang.
Obyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Hasil belajar siswa menggunakan penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013.
3.3 Latar Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Tingkir Tengah 02 semester II tahun pelajaran 2017/2018 kelas 4 dengan jumlah siswa 31 dengan karakteristik yang berbeda-beda. Peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 selama menerapkan model pembelajaran yang diterapkan di kelas.
3.3.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02, Jawa Tengah.
Alamat SD:
3.3.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian dilakukan 3 bulan mulai dari bulan Januari sampai bulan Maret 2017. Adapun penelitian dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Januari sampai bulan Maret 2017. Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal, penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal serta konfirmasi untuk tempat penelitian.
2) Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanan penelitian dilaksanakan antara bulan Februari - Maret
2018. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk pengambilan data. 3) Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Tahap penyusunan laporan penelitian mencakup pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian.
3.4 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 31 siswa. Terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa SD Negeri Tingkir Tengah 02 memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti suka bermain saat dijelaskan guru, suka berbicara dengan teman sebangku, siswa kurang bersemangat dalam pembelajaran oleh guru, serta siswa yang membutuhakan waktu lebih dalam memahami materi pembelajaran. Siswa kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 juga memiliki latar belakang dari keluarga yang berbeda-beda sehingga membuat
3.5 Sumber Data
Dalam PTK ini terdapat dua variable yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
3.5.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas atau independen merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas ini dapat berupa keadaan siswa di dalam kelas, penggunaan model pembelajaran oleh guru, kondisi kelas, sarana prasarana yang tersedia di sekolah. Unsur-unsur tersebut yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dilalukan saat akhir pembelajaran berlangsung. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada siswa kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 semester II tahun ajaran 2017/2018.
Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan siswa untuk memiliki sikap mau berbagi pendapat yang diketahui dalam menjawab soal yang diberikan guru, membantu teman sejawat yang belum bisa, memiliki sifat mandiri.
3.5.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau dependen merupakan akibat dari adanya variabel bebas. Variabel terikat berkaitan dengan motivasi belajar, hasil belajar, dan sebagainya. Penelitian ini akan dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 untuk meningkatkan
hasil belajar pada tema 7 subtema 3 muatan PPKn siswa kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 semester II tahun ajaran 2017/2018.
3.6 Rencana Tindakan
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spiral yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Rotin Mc. Taggart (dalam Saur M. Tampubolon 2014:27) melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Tahapan kegiatan tersebut secara rinci digambarkan melalui gambar
PELAKSANAAN SIKLUS I PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI PELAKSANAAN SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN REFLEKSI Bagan 3.1 Alur pelaksanaan tindakan model Kemmis dan Mc.
Taggart
3.7 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Mc.
Taggart dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada tema
7 subtema 3 muatan PPKn yang disesuaikan dengan model pembelajaran berbasis kurikulum 2013, menyiapkan media
Numbered Heads Together (NHT)
pembelajaran yang mendukung materi ajar dan model pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat tiga kali pertemuan 3 x 35 menit.2. Pelaksanaan Tindakan 1 Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada tema 7 subtema 3 muatan PPKn yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran kelas 4. Pelaksanaan pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013.
3. Observasi 1 Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi guru kelas sewaktu mengajar dengan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013. Observer melakukan
pengamatan terhadap pembelajaran dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.
4. Refleksi 1 Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan
- – dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti KBM. Hasil refleksi ini juga berguna untuk menentukan tindakan keberhasilan dari tndakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II supaya terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal.
5. Perencanaan Tindakan II Kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I.
6. Pelaksanaan Tindakan II Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap ini pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Berbasis Kurikulum 2013.
7. Observasi II Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi guru kelas sewaktu mengajar dengan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) Berbasis Kurikulum 2013. Observasi
melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.
8. Refleksi II Kegiatan refleksi II dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti KBM. Jika hasil penelitian yang dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan dapat dihentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitan yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.
3.8 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.8.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat penting diperlukan untuk selanjutnya guna mendapatkan suatu kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer, peneliti yang langsung mengumpulkan data. Data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan hasil belajar siswa dengan memberikan tes.
1. Observasi Observasi secara umum adalah cara mengumpulkan bahan-bahan data yang hal-hal yang sedang dijadikan tujuan pengamatan (Sudijono, 2008:76). Pengamatan dapat dilakukan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dalam pembelajaran.
Numbered Heads Together (NHT)
observasi dilaksanakan di SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga semester II tahun ajaran 2017/2018.
Lembar observasi telah terlampir dan diisi pada saat pelaksanaan penelitian di kelas. Penelitian dalam lembar observasi terdapat beberapa point penilaian. Setiap point penilaian tersebut akan diberikan bobot berupa angka berdasarkan proses pengajaran yang berlangsung.
2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dokumen
- – dokumen baik tertulis, gambar, maupun elektronik. Dalam penelitian ini yang paling utama adalah dokumen berupa gambar kegiatan siswa saat proses pembelajaran.
3. Tes Tes adalah alat atau prosedur yang dipakai untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam keadaan dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditetapkan (Arikunto, 2009: 53). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Berbasis Kurikulum 2013. Tes yang digunakan berupa tes tertulis.
3.8.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan penilaian. Penilaian dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk mengukur berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Penilaian dilakukan untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan pembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Menurut Slameto (2015:233) terdapat dua macam pengukuran tes dan non-tes.
1. Tes Tes merupakan alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas yang berupa nilai. Tes yang digunakan peneliti adalah tes uraian. Tes dilaksanakan setiap akhir siklus I dan siklus II.
2. Non-tes Penilaian dalam non-tes yang dilakukan peneliti adalah observasi langsung. Teknik non-tes ini berbentuk lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru pada proses pembelajaran berlangsung sampai berakhirnya pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus
II.
3. Daftar wawancara Instrumen pengumpulan data berupa tes dan non-tes juga terdapat instrumen daftar wawancara yang dilakukan dengan guru dan siswa. Daftar wawancara dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di SD Negeri Tingkir Tengah 02. Wawancara pada guru kelas dilakukan pada saat siswa kelas 4 selesai melakukan upacara sehingga lebih leluasa. Sedangkan wawancara yang dilakukan bersama siswa dilakukan pada saat jam istirahat.
3.9 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analis deskriptif.
Deskriptif yaitu dengan membandingkan nilai kondisi awal, setelah siklus I, dan setelah siklus II dan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Data yang diolah dengan analisis deskriptif adalah data yang diperoleh pada nilai tes kondisi awal, nilai setelah siklus I dan nilai siklus II setelah menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013. Pada hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
3.10 Uji Validitas, Reliabilitas Instrumen dan Taraf Tingkat Kesukaran Soal
a. Uji Validitas Uji validitas adalah tolak ukur sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur kevaliditasan suatu instrumen. Seperti yang dikemukakan Priyanto
(2010:90), uji validitas dijelaskan sebagai ketepatan atau kecepatan suatu instrumen pada saat mengukur sesuatu yang ingin di ukur. Uji validitas sering dipakai dalam mengukur ketepatan suatu item kuesioner atau skala, item
- – item tersebut dilihat apakah pada kuesioner sudah tepat dalam mengukur sesuatu yang akan di ukur. Suharsimi Arikunto (2007:75), mengemukakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total
correlation ≥ 0,2.
Uji validitas dilakukan sebanyak satu kali pada kelas 5 SD Negeri Tingkir Tengah 02. Kemudian hasil yang sudah diujikan diinput dan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 17.0 sehingga diperoleh data soal yang benar-benar valid yang dapat digunakan untuk evalusai pada setiap akhir siklus. Uji validitas terus dilakukan sampai benar-benar diperoleh soal yang valid yang jumlahnya sama dengan target yang dikehendaki oleh peneliti untuk diujikan pada setiap akhir siklus. Sehingga kemungkinan ada beberapa kali uji validitas. Adapun soal valid ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Indikator Nomor soal Jumlah butir soal KeteranganMemahami berbagai 1,23,24
3 Valid bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
2,6,9
3 Tidak valid Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Menjelaskan berbagai 3,4,15,21
4 Valid bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
13,22
2 Tidak valid Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Memberikan pendapat 10,16,17
3 Valid tentang berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
5,11,12
3 Tidak valid Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Menunjukkan 32,38
2 Valid keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
14,18,19,30,31
5 Tidak valid yang terikat persatuan dan kesatuan.
Menyebutkan contoh 28,34,39
3 Valid keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan
20,29,40
3 Tidak valid dan kesatuan.
Menuliskan 25,27,33,35
4 Valid keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
26,36
2 Tidak valid yang terikat persatuan dan kesatuan.
Tabel 3.1 di atas menunjukkan hasil uji validitas. Setiap indikator memiliki soal yang valid. Total ada 20 soal terbukti valid. Kemudian, dari 20 soal yangvalid diuji reliabilitasnya.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua menggunakan uji
cronbach’s alpha, nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai koefisien
reliabilitas minimal yang dapat diterima (Umar (2008:56)). Adapun rentang indeks reliabilitas Wardani dkk. (2012:346) sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rentang Indeks Reliabilitas No. Indeks Intrepretasi1. 0,80 Sangat reliabel
- – 1,00 2. 0,80 Reliabel – 0,60
3. 0,60 Cukup reliable
- – 0,40 4. 0,40 – 0,20 Sedikit reliable 5. 0,20 Kurang reliable
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha ≥ 0,40. Reliabilitas suatu instrumen dihitung menggunakan Sofware SPSS 17.0 dengan langkah
Analyze
- – Scale – Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat hasilnya
apakah instrumen reliabel atau tidak. Apabila nilai alpha (α) kurang dari < 0,40 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Hasil reliabilitas 20 soal evaluasi siklus I dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.3 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Siklus I Reliability StatisticsCronbach's N of Alpha Items
.710
20
a. Uji Analisis Tingkat Kesukaran Soal Selain dilakukan uji validitas serta reliabilitas pada soal yang telah dibuat, ujitingkat kesukaran soal juga perlu dilakukan. Perlu dilakukan uji tingkat kesukaran soal karena untuk mengetahui indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus berikut:
P= Keterangan: P= Indeks tingkat kesukaran B= Jumlah peserta didik yang menjawab betul N= Jumlah peserta didik
Ketentuan taraf kesukaran soal pada penelitian ini mengacu pada rentang nilai tingkat kesukaran soal yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346).
Tabel 3.4 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran SoalRentang Nilai Tingkat Kesukaran
0.00 Sukar
- – 0.3
0.31 Sedang
- – 0.70
0.71 Mudah
- – 1.00 Untuk uji tingkat kesukaran soal peneliti menggunakan Ms. Excel 2010 dengan cara memasukkan soal-soal yang diujikan pada siklus 1 sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan realibilitas. Hasil uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat dalam tabel 3.4 berikut.
15 Soal
Sukar
3 Soal
Mudah
2 Soal
3.11 Uji Kepraktisan
Uji kepraktisan dilakukan untuk menguji keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) berbasis Kurikulum 2013 selama 1 siklus. Uji kepraktisan dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) berbasis Kurikulum 2013. Uji kepraktisan dilaksanakan di kelas 5
SD Negeri Tingkir Tengah 02. Setelah terlaksananya siklus 1, uji kepraktisan dilakukan dengan cara diskusi dengan guru kelas dan peneliti.
Hasil uji kepraktisan siklus 1 yaitu: pertama pada pertemuan 1 aktivitas guru dan siswa sudah dilakukan dengan baik, dengan terlaksananya 16 item aktivitas guru dari total 18 item dan 17 item aktivitas siswa dari total 20 item. Kedua, pada pertemuan 2 baik aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan dengan terlaksananya 17 item aktivitas guru dan pada aktivitas siswa semua terlaksana. Ketiga, pada pertemuan 3, semua aktivitas guru dan siswa sudah terlaksana semua. Dengan demikian, penerapan pembelajaran siklus 1 sudah dikatakan memenuhi kategori memuaskan.