BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian 2.1 Kondisi Geopolitik Masyarakat Kabupaten Karo 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Karo - Strategi Pemenangan Partai Demokrat Dalam Pemilu Legislatif Kabupaten Karo Tahun 2014

BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian

2.1 Kondisi Geopolitik Masyarakat Kabupaten Karo

2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Karo

  Kabupaten Karo merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara, yang terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik. Secara Geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2º50’-3º19’ Lintang Utara dan 97º55’-98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97 persen dari luas Propinsi Sumatera Utara.

  Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120-1420 M di atas permukaan laut.

  Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei, sedangkan musin kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni dan Juli.

  Curah hujan di Kabupaten Karo tahun 2009 tertinggi pada bulan Nopember sebesar 265 MM dan terendah pada bulan Pebruari sebesar 63 MM sedangkan jumlah hari hujan tertinggi pada bulan Nopember sebanyak 22 hari dan terendah pada bulan Juni sebanyak 6 hari. Suhu udara berkisar antara 15,8ºC sampai dengan 23,9ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 87,38 persen.

  Secara Administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan dan 262 Desa/kelurahan (252 Desa dan 10 Kelurahan). Pusat Pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Dari 262 Desa/Kelurahan di Kabupaten Karo, 10 desa diklasifikasikan Swadaya, 113 desa diklasifikasikan Swakarya dan 139 desa tergolong Swasembada.

  Adapun data tentang luas wilayah kabupaten karo per kecamatan adalah sebagai berikut : Tabel 1

  6 Kutabuluh 16 195,70 9,20

  12 Kabanjahe 13 44,65 2,10

  11 Merdeka 9 44,17 2,08

  10 Naman Teran 14 87,82 4,13

  9 Simpang Empat 17 93,48 4,39

  8 Tiganderket 17 86,76 4,08

  7 Payung 8 47,24 2,22

  5 Munte 22 125,64 5,91

  Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Karo Tahun 2013 No. Kecamatan

  4 Juhar 24 218,56 10,27

  3 Tigabinanga 19 160,38 7,54

  2 Laubaleng 15 252,60 11,87

  1 Mardingding 12 267,11 12,56

  Luas Kabupaten (%)

  Luas (Km²) Rasio Terhadap Total

  Banyaknya Desa/Kelurahan

  13 Berastagi 9 30,50 1,43

  14 Tigapanah 22 186,84 8,78

  15 Dolat Rayat 7 32,25 1,52

  16 Merek 19 125,51 5,90

  17 Barusjahe 19 128,04 6,02

  Jumlah 262 2.127,25 100,00 Sumber : Kabupaten Karo Dalam Angka Tahun 2014 (BPS Kabupaten Karo)

  2.1.2 Batas Administrasi Kabupaten karo

  Kabupaten Karo merupakan wilayah formal yang memiliki batas-batas secara administratif sebagai berikut:

  • Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang.
  • Sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir.
  • Sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun • Sebelah barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darusalam.

  2.1.3 Keadaan Demografi

  Hasil Sensus tahun 2010 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 350.960 jiwa. Pada tahun 2013, menurut proyeksi penduduk sebesar 363.755 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km². Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 171 jiwa/ Km². Laju Pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2010 – 2013 adalah sebesar 1,17 persen per tahun. Tahun 2013 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit dari Perempuan. Laki-laki berjumlah 180.535 jiwa dan Perempuan berjumlah 183.220 jiwa. Sex rasionya sebesar 98,53.

2.1.3.1 Penduduk

  Jumlah Penduduk berdasarkan rasio kepadatan penduduk dalam setiap Kecamatan di Kabupaten Karo.

  Tabel 2 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2013

  Luas Kepadatan No Kecamatan Wilayah Penduduk Penduduk Tiap

  2

  2

  (Km ) Km

  1 Mardingding 267,11 17 684 66,20

  2 Laubaleng 252,60 18 359 72,68

  3 Tigabinanga 160,38 20 626 128,61

  4 Juhar 218,56 13 726 62,80

  5 Munte 125,64 20 404 162,40

  6 Kutabuluh 195,70 10 972 56,07

  7 Payung 47,24 11 232 237,76

  8 Tiganderket 86,76 13 659 157,43

  9 Simpang Empat 93,48 19 707 210,82

  10 Naman Teran 87,82 13 263 151,02

  11 Merdeka 44,17 13 794 312,29

  12 Kabanjahe 44,65 66 635 1 469,99

  13 Berastagi 30,50 44 091 1 445,61

  14 Tigapanah 186,84 30 388 162,64

  15 Dolat Rayat 32,25 8 599 266,64

  16 Merek 125,51 18 712 149,09

  17 Barusjahe 128,04 22 904 178,88 Jumlah/Total 2013 2 127,25 363 755 171,00 2012 2 127,25 358 823 168,68

  2011 2 127,25 354 242 166,53

  Sumber : Proyeksi Penduduk Pertengahan tahun 2013 (Karo dalam angka 2014)

2.1.3.2 Data Kependudukan Kabupaten Karo

  Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Karo

  Tahun 2013 No Kecamatan Laki-

  Laki Perempuan Jumlah Sex rasio

  1 Mardinding 8 825 8 859 17 684 99,62

  2 Lau Baleng 9 218 9 141 18 359 100,84

  Data penduduk yang terdapat di 17 kecamatan yakni Mardinding, Laubaleng, Tigabinanga, Juhar, Munte, Kutabuluh, Payung, Tiganderket, Simpang Empat, Naman Teran, Merdeka, Kabanjahe, Berastagi, Tigapanah, Dolat Rayat, Merek, dan Barusjahe. Untuk lebih lengkapnya penulis membuat tabel sebagai berikut:

  4 Juhar 6 823 6 903 13 726 98,84

  5 Munte 10 081 10 323 20 404 97,66

  6 Kutabuluh 5 425 5 547 10 972 97,80

  7 Payung 5 552 5 680 11 232 97,75

  8 Tiganderket 6 660 6 999 13 659 95,16

  9 Simpang Empat 9 848 9 859 19 707 99,89

  10 Naman Teran 6 751 6 512 13 263 103,67

  3 Tigabinanga 10 262 10 364 20 626 99,02

  11 Merdeka 6 915 6 879 13 794 100,52

  12 Kabanjahe 32 076 33 559 66 635 95,58

  13 Berastagi 21 950 22 141 44 091 99,14

  14 Tiga Panah 15 028 15 360 30 388 97,84

  15 Dolat Rayat 4 252 4 347 8 599 97,81

  16 Merek 9 584 9 128 18 712 105,00

  17 Barusjahe 11 285 11 619 22 904 97,13 Jumlah Tahun 2013 180 535 183 220 363 755 98,53

  Tahun 2012 178 073 180 750 358 823 98,52 Tahun 2011 176 077 178 165 354 242 98,83

  Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo 2014 Dilihat dari data kependudukan di atas, maka jumlah penduduk yang paling padat terdapat di kecamatan Kabanjahe dengan jumlah penduduk 66.635 jiwa. Sedangkan kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah kecamatan Dolat Rayat dengan jumlah penduduk 8.599 jiwa. Jumlah laki-laki dengan jumlah perempuan dapat dilihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak dari pada jumlah laki-laki. Laki-laki berjumlah 180.535 jiwa dan perempuan berjumlah 183.220 jiwa serta sex rasionya 98,53. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah perempuan mendominasi di kabupaten Karo.

2.1.3.3 Data tentang Agama/ Kepercayaan Kabupaten Karo

  Penduduk kabupaten Karo merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai agama yakni agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik Hindu dan Budha.Kehidupan keagamaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa semakin berkembang sehingga terbina hidup rukun diantara sesama umat beragama.

  Kerukunan antar umat beragama tersebut menjadikan penduduk merasa brsatu dan tetap memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa. Adapun komposisi mengenai tempat ibadah umat beragama di Kabupaten Karo adalah Masjid, Gereja, Langgar dan kelenteng. Untuk lebih lengkapnya penulis membuat tabel sebagai berikut :

  Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama atau Kepercayaan yang dianut Masyarakat

  Kabupaten Karo Tahun 2014 No

  Agama/Kepercayaan Jumlah Persentase

  1 Islam 87.371 jiwa 23,94%

  2 Kristen Protestan 204.283 jiwa 56,14%

  3 Kristen Khatolik 72.101 jiwa 19,56%

  4 Hindu 7457 jiwa 2,06

  5 Budha 881 jiwa 0,24

  6 Lainnya 3845 jiwa 1,06% Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo 2014

  Dilihat dari data agama atau kepercayaan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa agama atau kepercayaan mayoritas yang dianut adalah agama Islam dengan jumlah 188 539 jiwa atau dengan persentase 52,12%. Sedangkan agama atau kepercayaan minoritas yang dianut adalah agama Budha dengan jumlah 881 jiwa atau dengan persentase 0,24%.

2.1.4 Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah

  Setelah Kabupaten Karo merdeka maka susunan pemerintahan Kabupaten Karo diatur menurut UU No. 22 Tahun 1999, bahwa unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah dan DPRD, dimana Pemerintah Daerah sebagai Badan Eksekutif dan DPRD sebagai Badan Legislatif. Pemerintah Daerah Kabupaten dipimpin oleh seorang Bupati dan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya selaku Kepala Daerah dibantu oleh seorang Wakil Bupati.

  Penyelenggaraan Pemerintah Daerah menggunakan asas Otonomi dan Tugas Pembantuan hal ini dipertegas dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang menjelaskan tentang susunan Pemerintahan Daerah dalam otonomi daerah.

  Sejak terbentuknya Kabupaten Karo hingga saat ini tercatat yang memimpin Kabupaten Karo adalah sebagai berikut:

  Tabel 5 Nama Bupati Kabupaten Karo Periode 1945-2014

  No Nama Bupati Masa Bakti

  1 Ngerajai Milala 1945-1946

  2 Mhd. Kosim 1946-1947

  3 Raja Kelelong Sinulingga 1947-1949

  4 Rajin Peranginangin 1950

  5 Rakutta Sembiring Milala 1950-1957

  6 T. Raja Purba 1957

  7 Abdullah eteng 1957-1960

  8 Mayor Matang Sitepu 1960-1966

  9 Drs. Baharuddin Siregar 1966-1969

  10 Kol. Tampak Sebayang, SH 1969-1980

  11 Drs. Rukun Sembiring 1980-1985

  12 Ir. Menet Ginting M.A.D.E 1985-1990

  13 Drs. Rupai Perangin-angin 1990-1994

  14 Kol. Drs. D.D Sinulingga 1995-2000

  15 Drs. IS. Sihotang (Pjs) 2000

  16 Sinar Perangin-angin 2000-2005

  17 Kol. (Pur) Drs. D.D Sinulingga 2005-2010

18 DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti

  19 Terkelin S Brahmana, SH (Plt. Bupati) Juli 2014- Sekarang Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo 2014

  Pada lembaga Legislatif Kabupaten Karo mulai awal terbentuknya lembaga legislative hingga sekarang dipimpin oleh: Tabel 6

  Nama-Nama Ketua DPRD Kab. Karo Periode 1950-2014 No. Nama Ketua DPRD Masa Bakti

  2010-2014

  2. Tokoh Purba 1955-1959

  3. Matang Sitepu 1959-1962

  4. Tampe Perangin-angin 1962-1965

  5. Kolam Bukit 1969-1971

  6. Panjang Barus 1971-1977

  7. Muli Sembiring 1977-1982

  8. Kursi Singarimbun 1982-1987

  9. Kursi Singarimbun 1987-1992

  10. Musim Firman Tarigan 1992-1997

  11. Natangsa Suka Tendel 1997-1999

  12. Bon Purba 1999-2004

  1. Selamat Ginting 1950-1955

  13. R. Romanus Purba 2004-2009

  14. Siti Aminah BR Perangin-angin 2009-2011

  15. Effendy Sinukaban, SE 2011-2014

  16. Nora Else Surbakti 2014- Sekarang Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo 2014

2.1.5 Sosial Budaya

  Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri.

  Suku ini terdiri 5 (lima) Merga, Tutur Siwaluh, dan Rakut Sitelu. Merga Silima yakni:

  • Karo-Karo
  • Ginting • Sembirin • Tarigan • Perangin-angin Dari kelima Merga tersebut di atas, masih terdapat sub-sub Merga.

  Berdasarkan Merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh dan Perkade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada.

1. Rakut Sitelu yaitu : Senina/Sembuyak, Kalimbubu, Anak Beru

  2. Tutur Siwaluh yaitu : Sipemeren, Siparibanen, Sipengalon, Anak Beru, Anak Beru Menteri, Anak Beru Singikuri, Kalimbubu, Puang Kalimbubu.

  3. Perkade-kaden Sepuluh Dua : Nini, Bulang, Kempu, Bapa, Nande, Anak, Bengkila, Bibi, Permen, Mama, Mami, Bere-bere.

  Dalam perkembangannya, adat Suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku Bangsa Indonesia lainnya dapat diterima menjadi Suku Bangsa Karo dengan beberapa persyaratan adat. Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaannya dalam pergerakan merebut Kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950.

  Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan.

  Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan (sura-sura pusuh peraten) yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hal pokok yang disebut Tuah, Sangap, dan Mejuah-juah.

  • keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.

  Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat

  • keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang.

  Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota

  • serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah -pisahkan satu sama lain.

  Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat

2.2 Partai Demokrat

  

2.2.1 Sejarah Lahirnya Partai Demokrat

2.2.1.1 Pembentukan dan Berdirinya Partai Demokrat

  Partai Demokrat didirikan atas inisiatif Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang terilhami oleh kekalahan terhormat Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan Calon wakil Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001. Dari

perolehan suara dalam pemilihan cawapres dan hasil pooling public yang

menunjukkan popularitas yang ada pada diri Susilo Bambang Yudhoyono

(selanjutnya disebut SBY), beberapa orang terpanggil nuraninya untuk

memikirkan bagaimana sosok SBY bisa dibawa menjadi Pemimpin Bangsa dan

bukan direncanakan untuk menjadi Wakil Presiden RI tetapi menjadi Presiden RI

untuk masa mendatang. Hasilnya adalah beberapa orang diantaranya Vence

Rumangkang menyatakan dukungannya untuk mengusung SBY ke kursi Presiden,

  28

website resmi partai demokrat Indonesia http//:www.partaidemokrat.or.id/sejarah diunduh pada tanggal 15 Agustus 2014 pkl 16.35 dan bahwa agar cita-cita tersebut bisa terlaksana, jalan satu-satunya adalah mendirikan partai politik.

  Perumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang diinginkan SBY dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus dan selanjutnya tehnis administrasi

dirampungkan oleh Tim yang dipimpin oleh Vence Rumangkang. Juga terdapat

diskusi-diskusi tentang perlunya berdiri sebuah partai untuk mempromosikan

SBY menjadi Presiden, antara lain : Pada tanggal 12 Agustus 2001 pukul 17.00

diadakan rapat yang dipimpin langsung oleh SBY di apartemen Hilton. Rapat

tersebut membentuk tim pelaksana yang mengadakan pertemuan secara marathon

setiap hari. Tim itu terdiri dari : (1). Vence Rumangkang, (2). Drs. A. Yani Wahid (Alm), (3). Achmad Kurnia, (4). Adhiyaksa Dault, SH, (5).Baharuddin Tonti, (6). Shirato Syafei. Di lingkungan kantor Menkopolkam pun diadakan diskusi-diskusi

untuk pendirian sebuah partai bagi kendaraan politik SBY dipimpin oleh Drs. A.

  

Yani Wachid (Almarhum). Pada tanggal 19 Agustus 2001, SBY memimpin

langsung pertemuan yang merupakan cikal bakal pendirian dari Partai Demokrat.

  

Dalam pertemuan tersebut, Vence Rumangkang menyatakan bahwa rencana

pendirian partai akan tetap dilaksanakan dan hasilnya akan dilaporkan kepada

SBY.

  Selanjutnya pada tanggal 20 Agustus 2001, Vence Rumangkang yang

dibantu oleh Drs. Sutan Bhatoegana berupaya mengumpulkan orang-orang untuk

merealisasikan pembentukan sebuah partai politik. Pada akhimya, terbentuklah

Tim 9 yang beranggotakan 10 (sepuluh) orang yang bertugas untuk mematangkan konsep-konsep pendirian sebuah partai politik yakni: (1) Vence Rumangkang; (2)

  

Dr. Ahmad Mubarok, MA.; (3) Drs. A. Yani Wachid (almarhum); (4) Prof. Dr.

Subur Budhisantoso; (5) Prof. Dr. Irzan Tanjung; (6) RMH. Heroe Syswanto Ns.; (7) Prof. Dr. RF. Saragjh, SH., MH.; (8) Prof. Dardji Darmodihardjo; (9) Prof. Dr.

  Ir. Rizald Max Rompas; dan (10) Prof. Dr. T Rusli Ramli, MS. Disamping nama-

nama tersebut, ada juga beberapa orang yang sekali atau dua kali ikut berdiskusi.

  Diskusi Finalisasi konsep partai dipimpin oleh Bapak SBY.

  Untuk menjadi sebuah Partai yang disahkan oleh Undang- Undang

Kepartaian dibutuhkan minimal 50 (limapuluh) orang sebagai pendirinya, tetapi

muncul pemikiran agar jangan hanya 50 orang saja, tetapi dilengkapi saja menjadi

99 (sembilanpuluh sembilan) orang agar ada sambungan makna dengan SBY

sebagai penggagas, yakni SBY lahir tanggal 9 bulan 9. Pada tanggal 9 September

2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan

Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi

Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian Partai

Demokrat. Sebanyak 53 (lima puluh tiga) orang selebihnya tidak hadir tetapi

memberikan surat kuasa kepada Vence Rumangkang. Kepengurusanpun disusun

dan disepakati bahwa Kriteria Calon Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli,

kelahiran Jawa dan beragama Islam, sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah

dari luar pulau jawa dan beragama Kristen. Setelah diadakan penelitian, maka

Vence Rumangkang meminta Prof. Dr. Subur Budhisantoso sebagai Pejabat

Ketua Umum dan Prof. Dr. Irsan Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal

sementara Bendahara Umum dijabat oleh Vence Rumangkang.

  Pada malam harinya pukul 20.30, Vence Rumangkang melaporkan segala

sesuatu mengenai pembentukan Partai kepada SBY di kediaman beliau yang saat

itu sedang merayakan hari ulang tahun ke 52 selaku koordinator penggagas,

pencetus dan Pendiri Partai Demokrat. Dalam laporannya, Vence melaporkan

bahwa Partai Demokrat akan didaftarkan kepada Departemen Kehakiman dan

HAM pada esok hari yakni pada tanggal 10 September 2001.

  2.2.1.2 Pengesahan Partai Demokrat Pada tanggal 10 September 2001 jam 10.00 WIB Partai Demokrat

didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh Vence Rumangkang,

  

Prof. Dr. Subur Budhisantoso, Prof. Dr. Irsan Tandjung, Drs. Sutan Bhatogana

MBA, Prof. Dr. Rusli Ramli dan Prof. Dr. RF. Saragih, SH, MH dan diterima oleh

Ka SUBDIT Pendaftaran Departemen Kehakiman dan HAM. Kemudian pada

tanggal 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan Menkeh & HAM Nomor

M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat. Dengan

Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat telah resmi menjadi salah satu partai

politik di Indonesia dan pada tanggal 9 Oktober 2001 Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang

Pengesahan. Partai Demokrat dan Lambang Partai Demokrat. Selanjutnya pada

tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai

Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional

(Rakemas) Pertama pada tanggal 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang

dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC)

seluruh Indonesia.

  Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat

organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

  

Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang pertama

sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003 diadakan koreksi dan

revisi sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai

Persyaratan berdirinya Partai Demokrat. Sejak pendaftaran tersebut, AD/ART

Partai Demokrat sudah bersifat tetap dan mengikat hingga ada perubahan oleh

forum Kongres ini.

2.2.2 Tentang Partai Demokrat Kabupaten Karo

  Partai Demokrat kabupaten karo berdiri melalui MUSCAB I Partai Demokrat kabupaten karo pada tanggal 12-13 Maret 2005 di Berastagi. Artinya pada tahun itulah terbentuk kepengurusan pertama DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo untuk mengemban tugas sebagai organisasi politik. Tugas yang dimaksud disini adalah peraturan dan visi misi sebagaimana yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PD maupun ketentuan ketentuan serta ketetapan organisasi yang menjadi kebijakan DPP Partai Demokrat. Awal berdirinya Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Karo dipimpin oleh Drg. Bantuan Purba M.Si sebagai ketua umum dan Masa Sinulingga sebagai sekertaris umum untuk masa bakti 2005-2011. Struktur awal DPC ditetapkan melalu Surat keputusan Dewan Pimpinan Daerah Tk. I Sumatera Utara dengan No. 29/SK/SU/DPD.PD/VII/2006 tertanggal 01 Agustus 2006 dan menyusul kembali Surat Dewan Pimpinan Pusat No. 33/SK/DPP.PD/DPC/III/2009 tertanggal 23 Maret 2009 tentang susunan dan personalia DPC Partai Demkrat

29 Kab. Karo masa bakti 2005-2011.

  Sejak dilaksanakannya Muscab I PD Kabupaten Karo pada bulan Maret 2005, kegiatan-kegiatan awal yang menjadi prioritas partai adalah pelaksanaan Musancab ( Musyawarah Anak Cabang) di Kabupaten Karo yang terdiri dari 17 kecamatan. Dari kerja keras kader Partai Demokrat Kabupaten Karo dalam mensukseskan agenda ini maka terbentuklah DPAC di setiap kecamatan dan Pengurus Ranting di 258 desa dan kelurahan.

  Pada pertarungan politik pertama partai democrat dalam pemilihan umum legislative Kabupaten Karo di tahun 2009 partai democrat hanya mendapatkan 2 kursi parlemen dari dapil II dan dapil II. Tetapi meskipun demikian berdasarkan hasil perolehan suara pemilu pada tahun itu partai demokrat berhasil memperoleh suara peringkat kedua di Kabupaten Karo.

2.2.2.1 Struktur Kepengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo

  Untuk menjalankan suatu organisasi tentu dibutuhkan suatu struktur yang mengatur tentang pembagian kerja anggota organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi tersebut. Sehingga pasca pendirian partai Demokraat Kabupaten karo dibentuklah susunan kepengurusan yang diputuskan oleh internal partai. Adapun bentuk susunan Kepengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo masa bhakti 2011-2016 ditunjukkan dalam bagan dibawah ini:

29 Sumber data : Data Laporan Pertanggungjawaban DPC Partai Demokrat Kab. Karo masa bakti

  2005-2011 pada Muscab II

  DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti Ketua Umum

  Drg. Bantuan Purba, M.Si Masa Sinulingga Jhon Heri Sembiring Sekertaris Umum Bendahara Umum

  Wakil Ketua I Mustra Perangin-angin, SS Lisada Ulina br Girsang, SE

  Irwan Sitepu Bendahara I

  Sekertaris I Wakil Ketua II

  Usaha Pelawi, SE Nataleo Kaban, SH

  Bendahara II Sekertaris II

  Akorta Ginting, S.Pd Sekertaris III

  Struktur kepengurusan ini ditetapkan oleh partai melalui hasil Musayawarah Cabang ke II Partai Demokrat Kabupaten Karo yang dilaksanakan di Berastagi pada tanggal 30 Juni 2014. Kepengurusan ini di tetapkan dengan keputusan MUSCAB II Partai Demokrat dengan nomor : 09/MUSCAB II/PD/Kabupaten Karo/I/2011.

2.2.2.2 Kebijakan Umum Partai Demokrat Kabupaten Karo

  Kebijakan Umum Partai Demokrat terdiri dari Satuan Tugas pokok, Target realitis, Pokok Strategi dan sasaran, serta tahapan dan Pokok Kegiatan.

  1. Tugas pokok

  a) Membulatkan dan menyamakan visi dan misi politik partai Demokrat, dalam upaya menyukseskan agenda konsolidasi partai, yang meliputi konsolidasi kelembagaan kaderisasi dan keanggotaan.

  b) Mengembangangkan, serta mensosialisasikan sikap politik partai

  Demokrat, yang demokratis berbasis kebangsaan, religius dan merakyat melalui program penggalangan territorial, terutama didaerah basis untuk meraih simpati masyarakat pada setiap linkungan TPS, serta melalui program penggalangan fungsional untuk memperkuat basis partai di semua kelompok strategis.

  c) Membangun opini yang lebih meningkatkan citra calon anggota legislatif dan partai Demokrat, melalui berbagai kegiatan dan pendekatan yang dapat menimbulkan simpati masyarakat secara luas, dengan dukungan media massa secara efektif.

  d) Memperkuat peran calon Anggota Legislatif dan partai di kecamatan dan desa melalui kader, fungsionaris dan simpatisan partai, yang menjadi pimpinan maupun penggerak kegiatan di lingkungan supra dan infra struktur politik Kabupaten Karo, sehinga dapat memberi manfaat bagi masyarakat khususnya dikawasan basis suara partai

  2. Target

  a) Merebut kepercayaan masyarakat Karo dalam Pemilihan umum dengan dukungan perolehan suara sekurang-kurangnya 20% total suara sah dalam

  Pemilu. b) Meraih komposisi kursi terbesar dalam Kursi DPRD Kabupaten Karo, yang menjadi persyarat Demokrat sebagai partai pemenang Pemilu di

  Kabupaten Karo.

  3. Pokok Strategi dan Sasaran

  a) Konsolidasi meningkatkan solidaritas Partai serta militansi kader, anggota dan simpatisan Partai segenap jajaran dan tingkatan partai se-Kabupaten

  Karo. Dimana konsolidasi lebih ditekankan pada penguatan struktur kelembagaan partai sampai ketingkat paling bawah.

  b) Penggalangan untuk menyentuh hati nurani rakyat sehingga bersimpati memilih calon anggota legislatif yang didukung Partai Demokrat dalam

  Pemilu 2014.

  c) Perkuat Basis, untuk memperluas basis dukungan terhadap calon di kecamatan, desa atau kelurahan.

  d) Pembinaan Opini, untuk meningkatkan citra calon dikalangan masyarakat luas.

  Kesimpulan dari proses ini adalah bagaimana kemapuan Partai Demokrat melakukan Kaderisasi, mulai dari tingat kabupaten, hingga tingkatan terendah serta organisasi bawahan partai, dengan kondisi demikian kekuatan partai bukan hanya terpusat pada pengurusan partai di tingkat DPC di kabupaten Karo, tetapi memiliki kekuatan ataupun mesin politik sampai kepada tingkatan yang bersinggungan langsung dengan grass rout (masyarakat akar rumput).

  Selanjutnya dalam penunjukan pengurus Pimpinan Kelurahan dan Pimpinan Desa Partai Demokrat, selalu mengutamakan, orang yang menjadi tokoh masyarakat, atau dikenal luas oleh masyarakat di setiap desa. Keberadaan pengurus desa, ini selalu dimonitor oleh pengurus kecamatan, dengan melakukan evaluasi terhadap proses kaderisasi dan kesolidan pengurus pada saat rapat-rapat internal Demokrat di tingkat kecamatan. Kemudian hasil pembahasan di tingkat kecamatan akan di konsultasikan kembali dalam rapat harian pengurus Partai Demokrat di tingkat Kabupaten, yang ditujukan untuk megetahui permasalahan yang terjadi dan pemenangan yang akan dilakukan. Karena pada dasarnya desain pemenangan Demokrat dalam Pemilu sangat bertumpu dari kekuatan konsolidasi dalam Internal Partai, dan militansi kader untuk mewujudkan cita-cita partainya.

  Karena dengan hal inilah Partai Demokrat meyakini, akan mampu bertahan dan tetap dipercaya oleh kadernya sebagai perwakilan mereka di parlemen Kabupaten Karo, di tengah pertarungan politik yang begitu ketat dari seluruh partai politik kompetitor Partai Demokrat pada saat Pemilihan Umum di langsungkan, atau dengan kata lain kunci kesuksesan Partai Demokrat dalam memenangkan Pemilu, terletak pada mesin partai yang kuat, dengan di barengi

   kesolidan kader-kadernya.

  4. Tahapan dan Pokok Kegiatan Partai Demokrat Tahapan dan Pokok Kegiatan, adalah pembagian fokus kegiatan yang dilakukan partai Demokrat dalam waktu lima bulan dalam upaya memenangkan

  Pemilu 2014. Adapun tahapan yang dimaksud adalah tahap persiapan, 30 pemantapan, dan pelaksanaan.

  

Kesimpulan dari wawancara penulis dengan Jidin Ginting, SH katua Frasi PD DPRD Kab. Karo

di Kantor DPRD Kabupaten Karo

  a) Tahap Persiapan : Oktober -Desember 2013

  Berintikan kegiatan konsolidasi yang ditujukan untuk mempersiapkan kelembagaan partai dari tingkat Cabang atau kabupaten sampai ketingkat Anak Cabang atau desa/kelurahan, mengupayakan keberadaan kader yang militant dan loyal kepada partai Demokrat, serta kegiatan penggalangan dengan dalam kegiatan fungsional, yang didukung perkuatan basis desa/kelurahan serta pembinaan opini yang memadai.

  Dalam tahapan ini diupayakan sosialisasi Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat dengan konstituen di setiap daerah pemilihan telah terlaksana, melalui pertemuan tertutup Caleg, atau acara-acara yang dilakukan partai, serta pemasangan baliho, spanduk, umbul-umbul dan alat peraga.

  b) Tahap Pemantapan : Januari - Maret 2014

  Berintikan kegiatan penggalangan teritorial,penggalangan fungsional yang diselenggarakan secara intensif untuk mendukung terciptanya perluasan basis konstituen partai, dalam rangka meraih simpati masyarakat pemilih, untuk memilih calon anggota legislatif dari partai Demokrat.

  Dalam tahap pemantapan ini, program pemenangan pemilu dilaksanakan oleh seluruh jajaran partai Demokrat, dan dalam tahapan ini seluruh proses strategi dioptimalkan semaksimal mungkin, evaluasi dan perbaikan terhadap setiap kelemahan yang masih dirasa kurang oleh Partai Demokrat.Pada tahapan ini juga akan diadakan Kampanye partai secara terbuka dilakukan, pengangkatan saksi dari partai Demokrat, serta perampungan seluruh program pemenangan Partai Demokrat.

c) Tahap Pelaksanaan : April 2014

  Berintikan kegiatan pelaksanaan Pemilihan Umum Kabupaten Karo, perhitungan suara mulai dari tingkat PPS, PPK, sampai pada penetapan Anggota Defenitif DPRD Kabupaten Karo, dilanjutkan pengambilan sumpah bupati dan wakil bupati Kabupaten Karo. Dalam tahapan inilah, dapat dilihat hasil peroleh suara yang di peroleh Partai Demokrat serta seluruh partai kontestan Pemilu, peroleh kursi Partai Demokrat di DPRD Kabupaten Karo, serta cerminan hasil dari seluruh runutan program yang dilakukan Partai Demokrat, di dua tahapan sebelumnya. Sebagai bagian dari Strategi pemenangan Partai Demokrat, dalam Pemilu 2014.

  2.2.2.3 Bentuk Tim pemenangan Pemilu 2014 Partai Demokrat Pembentukan tim pemenangan Partai Demokrat adalah suatu program yang melibatkan secara langsung pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo sesuai dengan peranan dan fungsinya masng-masing. Dimana bidang-bidang yang dibentuk ini, kemudian di koordinir oleh Wakil Ketua Umum masing-masing bidang di DPC Partai Demokrat, dan selanjutnya sebagai ketua pelaksana dan wakil ketua pelaksana adalah Kepala bagian dan sekretaris bagian dalam pengurus DPC Partai Demokrat.

  Bidang-bidang pemenangan yang dibentuk dikoordinir oleh 2 bidang kepengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo. Dalam pelaksanaan kinerja bidang-bidang pemenangan ini, diawasi secara langsung oleh Ketua Umum DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo Bapak DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti. Sekaligus sebagai penanggung jawab penuh, dalam pelaksanaan seluruh rangkaian program pemenangan yang dilakukan Partai Demokrat. Adapun bidang- bidang pemenangan Pemilu yang dimaksud adalah:

1. Bidang Kaderisasi Keanggotaan

  Meliputi berbagai kegiatan pemantapan konsolidasi kelembagaan horizontal maupun vertikal sampai ke tingkat Pimpinan Anak Cabang di tiap tiap desa/kelurahan. Pembentukan kader yang dilakukan melalui diklat dan temu kader, dilanjutkan dengan pemantapan militansi terhadap kader yang di bentuk, pembekalan serta orientasi ditingkatan masing-masing, yang diharapkan menjadi penguatan kepada kader untuk memperjuangkan suara partai Demokrat dalam Pemilihan Umum 2014. Bidang Kaderisasi Keanggotaan, merupakan wewenang dan tanggung jawab dari pengurus Bidang Kaderisasi dan sekertaris DPC Partai

   Demokrat Kabupaten Karo.

  2. Bidang Pemenangan Pemilu/Lembaga Pemenang Pemilu

  Meliputi berbagai kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengendalian pelaksanaan penggalangan, yang dilakukan di tingkat kabupaten, kecamatan, desa.

  Kegiatan Pemenangan Pemilu, dalam bentuk kongkret programnya membentuk dan mengelola, Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) atau tim pemenangan pemuilu, di seluruh tingkatan. Mulai Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan. Bidang ini juga melakukan pemetaan basis suara Partai, dan menganalisis peluang terbesar dimana basis suara terbesar Bagi setiap Calon Legislatif Partai Demokrat.

  Selain itu pada akhir tahap pemantapan menuju tahap pelaksanaan (April 31 2014), ada 2 hal terpenting yang dilakukan oleh bidang ini, yakni pertama

  Sumber data: Program Recana Aksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo, dalam Agenda Pemenangan Pemilu 2014 melaksanakan serangkaian agenda kampanye umum Partai Demokrat, secara terbuka di seluruh daerah di Kabupaten Karo, serta menghadirkan massa kader partai Demokrat dari seluruh wilayah Kabupaten Karo, dengan berkoordinasi bersama Pengurus Kecamatan, dan Pengurus Desa yang ada. Yang kedua mengangkat, dan memberikan pemahaman kepada saksi partai Demokrat yang kemudian akan di tempatkan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Bidang Pemenangan Pemilu/Lembaga Pemenang Pemilu, merupakan wewenang dan tanggung jawab pengurus Bidang Pemenangan Pemilu.

3. Bidang Politik dan Hukum

  Meliputi berbagai kegiatan komunikasi intensif dan dialog para kader partai, baik dalam wilayah ekskutif, tokoh-tokoh masyarakat sebagai perpanjangan tangan partai Demokrat dalam menggalang suara konstituen, dan kader-kader yang terhimpun dalam ormas pendukung partai serta para kaum intelektual kader-kader Demokrat. Hasil kegiatan ini diharapkan, dapat menghimpun suara signifikan dari masyarakat, maupun kekuatan Demokrat di birokrasi atau kalangan PNS bersama keluarganya, sehubungan dengan agenda pemenangan Pemilihan Umum.

  Bidang Politik dan Hukum, merupakan badan yang menangani secara langsung komunikasi politik partai Demokrat dengan masyarakat di tingkat grass rout atau akar rumput, sehingga banyak bidang dalam pengurusan yang dilibatkan dalam bidang ini. Adapun bidang-bidang pengurus yang bewewenang dan bertanggung jawab dalam bidang pemenangan ini adalah, pengurus Bidang Organisasi, Bidang Hukum dan HAM, serta Bidang Hubungan Masyarakat DPC Demokrat Kabupaten Karo. Dalam pelaksanaannya, bidang ini juga bekerja sama dengan Lembaga bantuan hukum yang menjadi rekanan partai Demokrat dalam mengantisipasi seluruh permasalahan hukum yang terjadi di dalam proses Pemilu. Beberapa hal yang secara sfesifik dilakukan oleh tim kerja ini: 1.

  Perlindungan hukum kepada Calon Anggota Legislatif, mulai dari proses pendaftaran pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum.

  2. Menyurati kepolisian, untuk memberikan izin keramaian dan pengaman terhadap seluruh kegiatan yang dilangsungkan Partai Demokrat di tengah masyarakat.

  3. Menyurati KPU, serta melakukan gugatan hukum apabila di dapati kecurangan seperti pencaplokan suara partai atau Caleg Partai Demokrat dari partai atau caleg dari partai lain.

4. Mengawasi proses Pemilu, sesuai dengan aturan hukum pelaksaan Pemilu.

  5. Memediasi Caleg bermasalah dalam internal Partai Demokrat apabila ada sengketa tentang putusan KPU, caleg Partai Demokrat mana yang menang di daerah pemilihan tertentu. Hal ini dimungkinkan terjadi karena mekanisme keputusan penunjukkan anggota dewan dari Pemilu menggunakan proporsi suara terbanyak, dengan terlebih dahulu menggunakan ambang batas suara yang disebut dengan Bilangan Pembagi Pemilih.

  6. Menghadapi tuntutan hukum yang ditujukan kepada Partai Demokrat, baik dari Panitia Pengawas Pemilu (PANWASLU), Caleg atau partai politik lainnya kontestan Pemilu.

  4. Bidang Ekonomi, Koperasi, dan UKM

  Meliputi berbagai kegiatan pemantapan kelembagaan komunikasi intensif, dan dialog dengan para pelaku usaha dan tenaga kerja serta masyarakat ekonomi kecil sehubungan dengan agenda pemenangan Pemilu, dimana program pokok dari bidang ini adalah penjabaran dari visi-misi pemerintah ,dalam kebijakan pokok, sehubungan dengan program peningkatan perekomomian Kabupaten Karo. Bidang Ekonomi, Koperasi dan UKM dikoordnir oleh bidang Naker Koperasi dan UMKM. dari pengurus DPC Demokrat Kabupaten Karo.

  5. Bidang Pertanian dan Perternakan

  Meliputi berbagai kegiatan pemantapan kelembagaan komunikasi intensif, dan dialog dengan para petani dan Peternak, sehubungan dengan agenda pemenangan Pemilu, dimana program pokok dari bidang ini adalah penjabaran dari visi-misi partai Demokrat, dan kebijakan pokok pemerintah dalam program peningkatan hasil pangan, perikanan, serta terutama tanaman pertanian yang menjadi unggulan peningkatan perekonomian masyarkat di Kabupaten Karo.

  Sehingga masyarakat yang bergerak di bidang pertanian, dan perternakan masa depan usahanya akan lebih baik apabila Demokrat menjadi pemenangan Pemilu 2014, sebagai partai pemerintah di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karo. Bidang Pertanian dan peternakan menjadi wewenang dan tanggung jawab kader kader partai Demokrat yang memiliki pengalaman dalam pendirian kelompok tani di desa.

  6. Bidang Pendidikan dan Iptek.

  Program bidang ini dilakukan dengan fokus pada berbagai kegiatan intensif, sarasehan dan pelatihan khususnya kepada masyarakat berpendidikan, Kelompok intelektual yang direkrut, merupakan kelompok yang memiliki pola pikir lebih maju dan cukup diyakini oleh masyarakat. Maka dengan hal itu diharapkan ada konsesus/kesepakatan bersama dalam perwacanaan masyarakat bahwa kemajuan Kabupaten Karo, sangat bergantung kepada kemenangan Partai Demokrat dalam Pemilu nanti. Bidang Pendidikan dan Iptek, menjadi wewenang dan tanggung jawab pengurus DPC Demokrat Bidang Pendidikan dan Pelatihan.

  7. Bidang Olahraga Seni Budaya

  Meliputi program dalam serangkaian kegiatan aksi sosial, perlombaan perlombaan olahraga, memfasilitasi dan mengupayakan kemajuan kelompok- kelompok kesenian daerah yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Karo, sekaligus mengadakan pertunjukan hiburan rakyat untuk masyarakat pemilih dalam setiap agenda Temu kader atau sarasehan Partai Demokrat, dengan Masyarakat. Bidang Seni Budaya/ Pariwisata menjadi wewenang dan tanggung jawab pengurus Bagian Pemuda, Olahraga dan Seni DPC Demokrat Kabupaten Karo.

  8. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Perempuan

  Kesataraan Gender sebagai tuntutan Kaum perempuan adalah tema pokok dalam program penggalangan dari basis suara kaum perempuan. Partai Demokrat sebagai partai yang dinamis memiliki wadah yang menampung Aspirasi kaum perempuan. Kesatuan ini akan turun ketengah masyarakat dengan serangkaian kegiatan seperti komunikasi intensif, dialog serta aksi sosial yang melibatkan kader-kader partai Demokrat se-Kabupaten Karo. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penggalangan kekuatan pemilih perempuan untuk mendukung Calon Anggota Legislatif, dan Partai Demokrat secara umum dalam Pemilu April 2014.

  Partai Demokrat sendiri dari 35 Calon Anggota Legislatif yang diusungnya, 13 di antaranya adalah Perempuan. Selanjutnya serangkaian kegiatan dalam bidang ini menjadi wewenang dan tanggung jawab pengurus Bidang Perempuan DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo.

9. Bidang kepemudaan

  Program kerja bidang ini meliputi berbagai upaya kongkret dalam menghimpun dan memperdayakan pemuda di Kabupaten Karo, melalui kegiatan konsolidasi vertikal, koordinasi dan komunikasi intensif dengan pemuda di berbagai bidang aktifitas profesi, serta kegiatan bakti sosial yang menyentuh.

  Mengkoordinir kelompok Pemuda menjadi begitu penting dalam rangkaian program strategi pemenangan pemilu, karena kelompok pemuda adalah pemilik suara terbanyak dalam Pemilu 2014 di Kabupaten Karo, sehingga diperlukan perhatian serius dalam penggalangan kekuatan dari kelompok ini. Selanjutnya bidang pemenangan menjadi wewenang dan tanggung jawab pengurus Bidang Kepemudaan DPC Kabupaten Karo, serta dibantu juga oleh Karang Taruna di beberapa desa yang menjadi basis dari simpatisan partai demokrat.

10. Bidang Informasi dan Komunikasi

  Program yang dilakukan bidang ini, meliputi kegiatan pencitraan partai Demokrat secara umum, dan Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat secara khusus, melalui kegiatan informasi dan komunikasi yang intensif pada masyarakat, media baik cetak ataupun elektronik, dalam rangka membangun opini positif bagi partai Demokrat, hingga mengupayakan nya agar menjadi konsesus bersama dikalangan konstituen.

  Selanjutnya, bidang ini juga mendesain seluruh atribut, logo, poster, baliho, maupun alat peraga, serta merangkai kalimat yang menjadi jargon-jargon partai Demokrat dalam upaya pemenangan di Pemilu 2014. Bidang Informasi dan komunikasi merupakan wewenang dan tanggung jawab pengurus Bidang Informasi dan Komunikasi DPC Demokrat Kabupaten Karo, dimana dalam pelaksanaan kegiatannya bagian dari rencana Aksi strategi pemenangan Partai Demokrat ini, bekerja sama dengan media massa lokal yang ada di Kab Karo.

  Dalam menerbitkan seluruh artikel berita yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan Partai Demokrat, sekaligus tulisan karya ilmiah yang dibuat oleh fungsionaris Partai Demokrat, diterbitkan melalui media massa yang telah bekerja sama dengan Partai Demokrat. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencitraan Partai Demokrat dan Calon Anggota Legislatif nya guna meraih suara yang signifikan dalam Pemilu. Adapun berita yang berasal dari kegiatan, ataupun pandangan partai Demokrat yang kemudian di terbitkan di media, adalah : 1.

  Mekanisme pelaksanaan Pemilu sesuai dengan hukum dan ketetapan yang berlaku.

  2. Kampanye terbuka politik Partai Demokrat yang menghadirkan Petinggi Demokrat yang berketepatan hadir dalam agenda sosial di pengungsian korban gunung sinabung sebagai pembicara.

  3. Serangkaian kegiatan di daerah baik musyawarah kecamatan, pelantikan pengurus, mulai dari Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan di seluruh Kabupaten Karo, Kegiatan bersama Demokrat dengan warga masyarakat.

  4. Kegiatan-kegiatan Fungsionaris dan Partai Demokrat yang bersifat sosial budaya,seperti acara pagelaran Kesenian Karo, dan hiburan rakyat yang dilaksanakan Partai Demokrat.

  5. Pembinaan petani di Kabupaten Karo, oleh Partai Demokrat 6.

  Pandangan Partai Demokrat tentang kearifan Lokal Masyarakat Karo.

  7. Indeks kemajuan perekonomian Kabupaten Karo 8.

  Identitas Demokrat, sebagai Partai Nasionalis yang religious 9. Hasil Karya Partai Demokrat dalam Pembangunan Kabupaten Karo 10.

  Profil sosok Calon Anggota Legislatif dari Partai Demokrat