PENYAKIT PADA TANAMAN PADI INDONESIA. doc

PENYAKIT BLAS DAUN (Pyricularia oryza Cav.) PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)
PAPER
OLEH :
NURNI WAHIDAH / 140301080
AGROEKOTEKNOLOGI IIA

LABORATORIUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN SUB PENYAKIT
PROGRAM

STUDI

AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS

PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

PENYAKIT BLAS DAUN (Pyricularia oryzae Cav.) PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)

PAPER
OLEH :
NURNI WAHIDAH / 140301080
AGROEKOTEKNOLOGI IIA
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Tes di
Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub Penyakit, Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diketahui Oleh :
Asisten Penanggung Jawab Laboratorium

(Ir.Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr)
NIP : 1959 0728 1987 02 1001

Asisten Koordinator

Asisten Korektor

(Riri Widariyanto)
NIM. 110301109


(Medina Shafira)
NIM. 120301194

LABORATORIUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN SUB PENYAKIT
PROGRAM

STUDI

AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS

PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun

judul

dari

paper

ini

adalah

“Penyakit

Blas

Daun


(Pyricularia oryzae Cav.) pada tanaman Padi (Oryza sativa L.)” yang merupakan
syarat untuk dapat mengikuti praktikal tes di Laboratorium Dasar Perlindungan
Tanaman Sub Penyakit Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
Ir. Lahmuddin Lubis, MP ; Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr selaku dosen mata
kuliah dan dosen pembimbing Dasar Perlindungan Tanaman dan juga kepada
abang dan kakak asisten yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................1
Tujuan Penulisan.............................................................................................2
Kegunaan Penulisan........................................................................................2
TINJAUN PUSTAKA............................................................................................3
Botani Tanaman..............................................................................................3
Syarat Tumbuh................................................................................................5
Iklim.........................................................................................................5
Tanah........................................................................................................6
Biologi Penyakit.............................................................................................7
Gejala Serangan..............................................................................................8
Faktor Yang Mempengaruhi...........................................................................9
Pengendalian...................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................15
Kesimpulan...................................................................................................15
Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSATAKA
LAMPIRAN


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan berupa rumput
berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika
Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi
diZhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun Sebelum masehi. Fosil butir
padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM.
Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara,
Birma, Thailand, Laos, Vietnam (Alexopoulos,1979).
Padi (Oryza sativa L.) tumbuh baik di daerah tropis maupun sub-tropis.
Untuk padi sawah, ketersediaan air mampu menggenangi lahan tempat
penanaman sangat penting. Oleh karena air menggenang terus menerus maka
lahan sawah harus memiliki kemampuan yang tinggi, seperti tanah lempung.
Untuk kebutuhan air tersebut, diperlukan sumber mata air yang besar, kemudian
ditampung dalam bentuk waduk. Dari waduk inilah sewaktu – waktu air dapat
dialirkan selama periode pertumbuhan padi sawah (Chumley,1990).
Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam
perekonomian bangsa Indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Karena
itu faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting diperhatikan.
Salah satu faktor itu adalah hama dan penyakit (Semangun, 1991).

Penyakit blas merupakan salah satu penyakit penting pada padi, baik padi
lahan kering maupun padi lahan sawah. Secara umum gen-gen tersebut meliputi:
gen reseptor ketahanan tanaman terhadap patogen, yaitu gen yang menghasilkan
protein penangkap molekul sinyal patogen Qigand. Gen ini akan menjadi aktif

1

dengan adanya serangan patogen di awal proses infeksi, sehingga akan
menentukan respon ketahanan selanjutnya dari tanaman, gen transduksi sinyal,
yaitu gen yang berperan dalam menghasilkan protein penerus sinyal patogen yang
ditangkap

oleh

reseptor

kedalam

lintasan


transduksi/penyebaran

sinyal

intraseluler, sehingga sinyal dapat sampai ke inti sel tanaman, dan gen ketahanan
di dalam genom inti akan mensintesis molekul yang berfungsi dalam mekanisme
ketahanan pada tanaman (Rossman,1990)
Epidemi adalah meningkatnya penyakit dengan hebat pada waktu dan
wilayah tertentu dalam satu populasi tumbuhan. Epidemi terjadi pada jangka
waktu tertentu, jadi tidak selalu terjadi. Epidemi terjadi pada tempat, ruang atau
wilayah tertentu, jadi tidak merata. Pada tanaman semusim biasanya epidemi
berkembang lebih cepat dalam hitungan minggu dibandingkan dengan yang
terjadi pada tanaman berkayu tahunan ( tanaman keras ) seperti Pohon buah–
buahan dan pepohonan hutan ( Agrios, 1996 ).
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui gejala penyakit
blas (Pyricularia oryzae Cav.) pada tanaman padi (Oryza sativa L.) serta cara
pengendaliannya.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

dapat mengikuti praktikal tes di Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub–
Penyakit, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut Botaninya tanaman padi (Oryza sativa L.) diklasifikasikan
kedalam Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Sub Divisi : Angiospermae,
Kelas : Monocotyledoneae, Ordo
Genus : Oryza, Spesies
Akar

:

Graminales,

Family

:


Graminae,

: Oryza sativa L. (Steenis, 2003)

padi (Oryza sativa L.) keluar kira-kira 5-6 hari setelah

berkecambah, dari batang yang masih pendek itu keluar akar-akar serabut yang
pertama dan dari sejak ini perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada
saat permulaan batang mulai bertunas, kira-kira umur 15 hari, akar serabut
berkembang dengan pesat (Soerodikoesoemo, 1993).
Batang padi (Oryza sativa L.)

tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan

antara ruas yang satu dengan yang lainnyadipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang
padi di dalamnya beringga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang
itu makin pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang
dan ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri
sendiri (Iriany,2010).
Daun padi (Oryza sativa L.) terdiri dari helai daun yang berbentuk

memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada
perbatasan antara helai duan dan upih terdapat lidah daun. Panjang dan lebar dari
helai daun tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan letaknya pada
batang. Daun ketiga dari atas bisaanya merupakan daun terpanjang. Daun bendera
mempunyai panjang daun terpendek dan dengan lebar daun yang terbesar.
(Campbell,2003).

3

Malai padi (Oryza sativa L.) terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi
(spikelet) yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang
merupakan sumbu utama dari malai, sedangkan butir-butir nya terdapat pada
cabang-cabang pertama maupun cabang-cabang kedua (Anggara, 2009).
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.
Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang di atas. Jumlah benang sari ada 6
buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai denganwarna pada umumnya putih atau ungu
(Departemen Pertanian, 1983).
Buah padi (Oryza sativa L.) tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini
terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea serta
bagian-bagian lain membentuk sekam (kulit gabah). Dinding bakal buah terdiri
dari tiga bagian: bagian paling luar disebut epicarpium, bagian tengah disebut
mesocarpium dan bagian dalam disebut endocarpium (Kusdianti,2009).
Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat
tepung dan sebagian ditempati oleh embryo (lembaga) yang terletak dibagian
sentral yakni dibagian lemma (Badar, 2011).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dapat tumbuh di daerah tropis/subtropis
pada 45 derajat LU sampai 45 derajat LS dengan cuaca panas dan kelembaban
tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200
mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim kemarau atau

4

hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia.
Di musim hujan, walaupun air melimpah prduksi dapat menurun karena
penyerbukan kurang intensif (Steenis, 2003).
Padi (Oryza sativa L.) dapat ditanam pada mulai dari daratan rendah
sampai daratan tinggi. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m
dpl dengan temperature 22-27 derajat C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m
dpl dengan temperature 19-23 derajat C. Tanaman padi memerlukan penyinaram
matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan
pembuahan

tetapi

jika

terlalu

kencang

akan

merobohkan

tanaman

(Nabilussalam, 2011).
Tanah
Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang
memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah. Menghendaki tanah
lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,07,0. Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah pH tanam menjadi netral
(7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman
padi.Karena mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi
yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral.
Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan
tanah yang khusus (Kimball, 1992).
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim yang sangat
bermanfaat di Indonesia karena menjadi bahan makanan pokok.Tanaman ini dapat
tumbuh pada daerah mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi.Bila
didataran tinggi kita mengenal padi gogo, maka didataran rendah kita

5

mengenalnya dengan padi sawah.Umumnya padi dapat dibudidayakan sampai
pada ketinggian 1.200 m dpl (Nabilussalam, 2011).
Biologi Penyakit
Penyakit blas daun padi disebabkan oleh jamur yang diklasifikasikan
kedalam Kingdom : Plantae, Divisi : Mycota, Subdivisi : Eumycotina, Kelas :
Deuteromycetes, Ordo : Moniliales, Famili : Moniliaceae, Genus : Pyricularia,
Spesies : Pyricularia oryzae Cav. (Alexopoulus dan Mims, 1979).
Konidiofor jamur blas (Pyricularia oryzae Cav.)

berbentuk panjang

bersekat – sekat, jarang bercabang, tunggal, berwarna kelabu, membentuk
konidium pada ujungnya. Konidium ini berbentuk bulat telur dengan ujung
runcing, jika masak bersekat 2, dengan ukuran 0-22 x 10-12 µm ( Barnett, 1960 ).
Jamur Pyricularia oryzae Cav. menghasilkan Toxin Pyricularian yang
mana mendukung pertumbuhan tanaman yang sangat lemah tetapi Phytotoxic
pada konsentrasi yang tinggi. Seperti Drechslers oryzae, jamur ini juga
menghasilkan enzim – enzim proteolytic yang membantu menembus dinding sel
(Singh, 2001).
Konidianya berbentuk seperti buah alpokat dan bersel tiga, konidia ini
dibentuk pada ujung suatu tangkai dan umumnya dilepas pada malam hari saat
ada embun atau angin. Jamur ini berkembang biak bila jarak tanam rapat sehingga
kelembaban tinggi dantanaman dipupuk nitrogen secara berlebihan. Penyebaran
konidia jamur ini dapat terjadi melalui benih dan angin. Sisa tanaman di lapangan
dan inang lain terutama jenis padi padi – padian yang terinfeksi dapat menjadi
sumber penularan bagi pertanaman padi berikutnya ( Harahap,1989)

6

Gejala Serangan
Jika tanaman telah ditulari dengan spora – spora jamur Jamur blas
( Pyricularia oryzae Cav.) maka pada daun tampak bintik – bintik kecil. Warna
bintik – bintik itu ungu kekuning – kuningan, kemudian lama – lama menjadi
membesar dan terdapat titik kecil berwarna putih ditengahnya. Jumlah titik ungu
kekuningan bisa banyak atau sedikit tergantung Tingkat serangan jamur dan
ketahanan varietas padi yang ditanam (Siregar,1981)
Gejala pada daun, yang sering disebut sebagai blas daun (Leaf blas),
berbentuk bercak – bercak jorong dengan ujung – ujung runcing. Pusat bercak
berwarna kelabu atau keputih – putihan dan biasanya mempunyai tepi coklat atau
coklat kemerahan. Bentuk dan warna bercak bervariasi tergantung dari keadaan
lingkungan, umur bercak, dan derajat ketahanan jenis padi. Pada daun tua bercak
agak kecil dan lebih bulat, sehingga mirip dengan bercak Drechslers oryzae
(Semangun, 1993).
Gejala tipe akut berbentuk bulat, becak hijau tua dengan bagian ujung
runcing, akhirnya berkembang menjadi berbentuk gelendong / kumparan. Pada
bagian tengah kelihatan adanya koloni penyebab penyakit yang disebabkan oleh
konidiapor dan konidia. Biasanya penyebab penyakit tumbuh pada kondisi yang
sesuai yang menyebabkan tanaman rentan (Luh, 1991).
Tangkai malai dapat membusuk dan patah, sehingga penyakit ini disebut
pula busuk leher. Bila infeksi ini terjadi sebelum masa pengisian bulir, maka dapat
terjadi kehampaan pada bulir. Batang pun dapat terinfeksi akibat penularan dari
pelepah daun, sehingga batang membusuk dan mudah rebah (Harahap, 1989).
Proses infeksi pada saat daun dalam keadaan basah dan pada kondisi

7

lingkungan yang mendukung, perkecambahan akan terjadi setelah 3 jam. Jika
konidia melewati masa kering selama 24 jam maka perkecambahan akan tertunda.
Setelah terjadi infeksi hifa akan mempenetrasi melalui epidermis. Kolonisasi
tergantung dari salah satu faktor seperti genetik, umur tanaman inang, nutrisi dan
faktor lingkungan seperti suhu dan tanah (Abadi, 2005 ).
Sporulasi terjadi ketika kelembaban diatas 90 % dibawah kondisi
optimum, konidiofor dibentuk selama 4 -6 jam. 1 konidium dibentuk 40 menit.
Sejumlah spora dihasilkan oleh beberapa luka yang telah ditemukan pada hari
yang ke enam berupa luka. Sporulasi maksimum terjadi pada 7 – 12 hari setelah
inokulasi, sporulasi berlanjut sampai 60 hari (Luh, 1991).
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur blas sangat dipengaruhi
oleh faktor luar. Kelebihan nitrogen menambah kerentanan tanaman, demikian
pula halnya dengan kekurangan air. Diduga bahwa kedua faktor tersebut
menyebabkan berkurangnya kadar silisium tanaman. Karena penyakit dibantu
oleh kekurangan air, Pada umumnya padi tanah kering (gogo) mendapat serangan
yang lebih berat dari pada padi sawah (Semangun, 1993).
Pada tanah dengan derajat keasaman berkisar antara pH 5,6 – 6,5
pertanaman padi senantiasa bebas dari serangan jamur blas dan juga tanah yang
sudah lama tidak ditanami tanaman padi, pertanaman padi yang pertama setelah
tanah remaja itu digunakan untuk bertanam padi maka akan terdapat serangan
jamur blas yang lebih berat lagi ( Siregar, 1981 ).
Pengaruh angin umumnya secara tidak langsung dalam hal peranannya
terhadap kelembaban udara dan terjadinya embun. Sedangkan pengaruh langsungnya adalah terhadap penyebaran spora, penyebaran serangga vektor dan pelukaan

8

akibat gesekan oleh tiupan angin. Pelepasan dan pemencaran konidia jamur blas
sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin. Menurut beberapa penelitian didapatkan
bahwa pada kecepatan 3 - 5 m/s. Konidia akan terlepas dari konidiofor bahkan
dalam keadaan tertentu dapat terjadi pada kecepatan 1 meter per detik (Susanto,
2007).
Pengendalian
Pemupukan yang seimbang, mengusahakan agar persemaian dan
pertanaman padi memperoleh air yang cukup, penanaman jenis–jenis padi tahan
yang tersedia, tidak memakai biji dari tempat–tempat yang terjangkit sebagai
benih, mengobati benih dengan seed dressing, membakar jerami dari pertanaman–
pertanaman yang sakit untuk mengurangi sumber infeksi, mengatur jarak tanam
agar tidak terlalu rapat untuk mengurangi kelembaban (Semangun, 1993).

DAFTAR PUSTAKA
Abadi. A., 2005. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Bayumedia. Jakarta.
Agrios.G., 1999. Ilmu Penyakit Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Andoko.A., 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.
Barnett.H., 1960. Imperfect Fungi. Burgess Publishing Company.Virginia.
Dwidjoseputro.D., 1975. Pengantar Mikologi. Alumni. Malang.
Harahap.I., 1988. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Luh.B., 1991. Rice Production. University of California. New York.
Oka.I., 1993. Pengantar Epidemiologi Penyakit Tanaman. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Semangun.H., 1993. Penyakit – Penyakit Tanaman pangan Di Indonesia.
UGM-Press.Yogyakarta.
Singh.R., 2001. Plant Diseases.Oxford & IBH Publishing CO. New Delhi.
Siregar.H., 1981. Budidaya Tanaman Padi Di Indonesia. Suatra Hudaya.
Jakarta.
Sugeng.H., 2001. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu. Semarang.
Sudjadi, 1983. Penelitian Epidemiologi Penyaki Bulai Jagung di daerah
lampung. Dalam Prosiding Kongres Nasional PFI VII. Medan.
Makalah no.15
Susanto.A, B. Hadisutrisno, A. Tjokrosoedarsono., 2007. Peranan Anasir
Cuaca Terhadap PerkembanganPenyakit Cacar Teh Diperkebunan
Teh NV Tambiwonosobo. Dalam Prosiding Kongres nasional PFI
Mataram.

KESIMPULAN
1. Penyakit blas daun (Phyricularia oryzae Cav.) menyerang tanaman Padi
(Oryza sativa L.)
2. Jamur Phyricularia oryzae Cav. Memiliki konidiofor bersekat tiga.
3. Gejala yang timbulkan jamur Phyricularia oryzae Cav. Berupa bercak
jorong yang berujung runcing pada daun padi (Oryza sativa L.)
4. Pertumbuhan jamur Phyricularia oryzae Cav. sangat dipengaruhi oleh
kelebihan penggunaan pupuk N, kekurangan air, dan kecepatan angin.
5.

Jamur ini dapat dikendalikan dengan penggunaan pupuk yang seimbang
dll.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124