KONSEP UANG DALAM EKONOMI ISLAM

KONSEP UANG DALAM EKONOMI
ISLAM ~ ANUGERAH PUTERA'S
MOBILE BLOG
14-18 minutes
KONSEP UANG DALAM EKONOMI ISLAM
OLEH:
KELOMPOK II
Ahmad Muarif

: 1401160357

Anugerah Putera

: 1401160399

Dedy Toyib Nur Kholis

: 1401161474

Maulana


:1401160xxx

Hasbiannor

:1401160xxx

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
BANJARMASIN
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
‫بسم ا ل ا لر حمن ا لر حىم‬
Puji dan syukur hanya milik Allah S.W.T.Dia-la yang telah menganugerahkan Al-Quran sebagai
hudan li al-nas dan rahmat li al-alamin.Dia-lah yang Maha Mengetahui makna dan maksud
kandungan Al-Quran

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad S.A.W.Utusan dan manusia
pilihan-Nya. Dia-lah penyampai, pengamal, dan penafsir pertama Al-Quran.

Dengan pertolongan dan hidayah-Nya-lah,kami dapat menyelesaikan makalah ini atas judul
“Sumber Ajaran Islam”
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas dari Bapak H. Nuril Khasyi’in Lc.,MA
dalam mata kuliah “Dasar-dasar Ekonomi Islam”
Adapun materi yang kami ambil dari berbagai sumber dan sedikit pengetahuan dari kami
berharap, kiranya Bapak H. Nuril Khasyi’in Lc.,MA maupun para pembaca dapat memberikan
kritik dan masukan yang positif serta saran-saran untuk kesempurnaan makalah ini
Sebagai harapan pula,semoga makalah ini tercatat sebagai amal saleh dan menjadi motivator
bagi kami maupun pembaca dalam menuntut ilmu
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi khususnya kami sebagai penyusun dan umumnya
kita semua
Amin ya rabbbal alamin…
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh …
Penyusun
Kelompok II

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI. 2
BAB I. 3
PENDAHULUAN.. 3

A.

LATAR BELAKANG.. 3

B.

RUMUSAN MASALAH.. 3

C.

TUJUAN PENULISAN.. 3

BAB II. 5

PEMBAHASAN.. 5
A.

Pengertian Uang. 5

B.


uang dalam konvensional 5

C.

uang dalam islam.. 6

D.

Fungsi uang menurut Islam.. 6

E.

KOnsep uang menurut ekonomi islam. 7

F.

Perbedaan uang dalam konsep Islam dengan ekonomi konvensional. 8

BAB III. 8

KESIMPULAN DAN PENUTUP. 8
A.

KESIMPULAN.. 8

B.

PENUTUP.. 9

DAFTAR PUSTAKA.. 10

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Uang adalah instrumen perekonomian yang sangat penting. Hampir semua kegiatan
ekonomi sangat bergantung pada instrumen ini yang antara lain, berfungsi sebagai alat tukar
ataupun alat bayar. Oleh karena itu, kehadiran uang dalam kehidupan sehari-hari sangat vital,
terutama untuk memperoleh barang, jasa, serta kebutuhan hidup lainnya.

Uang adalah inovasi modern yang menggantikan posisi barter, atau tukar menukar satu barang
dengan barang lainnya. Disamping itu terhapusnya sistem pertukaran barter dalam sejarah
ekonomi bangsa tidak terjadi dalam waktu yang sama. Sekalipun pertukaran barter mengalami
penurunan tajam setelah uang mengambil alih fungsi sebagai alat tukar perdagangan
internasional, namun pertukaran barter kini banyak dilihat sebagai alternatif yang bagus dalam
perdagangan antar negara.
Kesalahan besar ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai komoditas, sehingga
keberadaan uang saat ini lebih banyak diperdagangkan daripada digunakan sebagai alat tukar
dalam perdagangan. Lembaga perbankan konvensional jugamenjadikan uang sebagai komoditas

dalam proses pemberian kredit. Instrumen yangdigunakan adalah bunga (interest). Uang yang
memakai instrumen bunga telah menjadilahan spekulasi empuk bagi banyak orang di muka bumi
ini. Kesalahan konsepsi ituberakibat fatal terhadap krisis hebat dalam perekonomian sepanjang
sejarah, khususnyasejak awal abad 20 sampai sekarang. Ekonomi berbagai negara di belahan
bumi ini tidakpernah lepas dari terpaan krisis dan ancaman krisis berikutnya pasti akan terjadi
lagi.lalu apakah dalam islam uang tidak boleh di pergunakan?
Bagai manakah islam memendang uang tersebut?. Apakah ada cara pandang yang berbeda
terhadap uang menurut ekonomi konvensional dan ekonomi syariah?. hal tersebut, akan kita
bahas dalam makalah ini.
B.


RUMUSAN MASALAH

1.

Apa saja fungsi uang?

2.

konsep-konsep uang dalam islam ?

3.

Perbandingan pengertian uang secara syariah dan konvensional?

C. TUJUAN PENULISAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Dasar-dasar Ekonomi Islam”serta menambah ilmu
penulis maupun pembaca dalam memahami dengan jelas tentang pengertian uang secara syariah
dan konvensional,fungsi uang selain sebagai alat tukar, syarat suatu benda dikatakan uang,dan
tentang berbagai jenis uang dipandang dari berbagai sudut.


PEMBAHASAN
A.

Pengertian Uang

Uang dalam bahasa arab berasal dari kata Nuqud yang berasal dari akar kata naqdun yang
berarti uang tunai atau pembayaran kontan.
Sedangkan Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam kamus besar bahasa Indonesia
menyebutkan bahwa uang adalah kertas, emas, perak atau logam lain yang dicetak dengan
bentuk atau gambar tertentu, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara sebagai alat tukar atau
standar pengukur nilai yang sah.
Sedangkan secara epitomologi (istilah), terdapa beberapa definisi yang dikemukakan oleh para
ilmuwan, yaitu:
1.

Taqyuddin An-Nabhani, uang sebagai alat ukur tiap barang dan tenaga.

2.
Wahab Khalaf, uang ialah alat transaksi yang di sahkan oleh undang-undang negara , baik

yang dibuat menggunakan emas, perak, atau hasil tambang lainnya atau sesuatu bahan yang
dijadikan manusi untuk membuat uang.

3.

Abdul Qadim Zallum uang adalah sesuatuyang memiiki nilai sebagai upah atau jasa.

4.

Menurut Paul A. Samuelson, uang adalah media pertukaran yang diterima secara umum.

5.
Aristoteles seperti dikutip Metwally, uang adalah sebagai alat tukar dan tidak ntuk
diperanakan.
6.
Menurut nopirin , uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk mebayar barang
atau jasa.
B.

uang dalam konvensional


Ekonomi konvensional mengatakan bahwa uang merupakan asset yang sangat istimewa dan
mempunyai status yang sangat istimewa pula atas asset-asset ekonomi lainnya. Menurut konsep
ekonomi konvensional, konsep uang tidak begitu jelas dalam buku “Money, Interest and Capital”
karya Colin Rogers, uang diartikan sebagai uang dan capital secara bergantian. Capital bersifat
stock concept dan merupakan private goods.Uang yang mengendap merupakan milik seseorang
dan menjadi milik pribadi (private good).
Dari definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan ekonomi konvensional memandang bahwa uang
itu sebagai asset dan capital. Yang artinya jika mereka mempunyai banyak uang maka mereka
akan mendapatkan keuntungan yang banyak juga. Karna Capital sama dengan profit. Jadi jika
mempunyai capital banyak maka mereka akan mendapatkan profit yang bayak juga.
Oleh karna itu bagi mereka, melakukan praktek riba itu diperbolehkan, atau menimbun harta itu
diperbolehkan. Untuk mereka sah-sah saja. Padahal dibalik semua itu melakukan riba atau
menimbun itu akan mengakibatkan kerusakan dalam sistem ekonomi.
C.

uang dalam islam

Ekonomi islam mendefinisikan uang adalah sebagai fasilitator atau mediasi pertukaran (medium
of exchange), bukan komoditas yang dapat dipertukarkan dan disimpan sebagai asset dan

kekayaan individu.
Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan merupakan
public goods. Uang yang mengalir adalah public goods. Oleh karna itu dalam Islam diharamkan
melakukan praktek riba dan dilarang untuk melakukan penimbunan.
D.

Fungsi uang menurut Islam

1.

Uang sebagai ukuran harga.

Abu Ubaid (w.224H) menyatakan bahwa dirham dan dinar adalah nilai harga sesuatu, sedangkan
segala sesuatu tidak bisa menjadi nilai dari harga keduanya.

Imam Ghazali (w. 505 H) menegaskan bahwa Allah menciptkan dirham dan dinar sebagai hakim
penengah diantara seluruh harta agar harta diukur dengan keduanya..
Ibn Rusyd (w. 595 H) menyatakan bahwa, ketika orang susah menemukan nilai persamaan antara
barang-barang yang berbeda, jadikan dinar dan dirham.
Ibn al-Qayyim (w. 751 H) Mengungkapakan bahwa dinar dan dirham adalah nilai harga barang
komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengukur harta maka wajib bersifat
spesifik dan akurat, tidak meninggi dan tidak juga turun. Kalau unit nilai harga bisa naik dan turn
maka kita tidak mempunyai lagi unti ukuran yang bisa dikukuhkan untuk mengukur nilai
komoditas.
2.

Uang sebagai Media Transaksi

Uang menjadi media transaksi yang sah yang harus diterima oleh siapapun bila ia ditetapkan oleh
negara. Inilah perbedaan antara uang dengan media transaksi lain. Seperti cek, cek hanya berlaku
apabila si penjual dan pembeli mengukuhkan bahwa cek sebaga alat pembyaran yang sah.
Berbeda dengan emas dan perak yang tidak serta merta menjadi uang bila tidak ada stempel dari
negara. Imam Nawawi berkata “makruh bagi rakyat biasa mencetak sendiri dirham dan dinar,
sekalipun dari bahan yang murni. Sebab wewenang untuk membuat uang ada pada pemerintah.
Ibnu Khaldun mengatakan dalam kitab muqadimahnya bahwa uang tidak perlu mengandung
emas atau perak, tetapi emas dan perak menjadi standar nilai uang. Uang yang tidak mengandung
emas dan perak merupakan jaminan pemerintah menetapkan nilainya. Karena itu pemerintah
tidak boleh merubahnya.
3.

Uang media penyimpan nilai

Al Ghazali berkata: “ kemudian disebabkan jual beli, muncul kebutuhan terhadap dua mta uang.
Seseorang yang meninginkan makanan kemudian menukarnya dengan kain, dari mana ia dapat
mengetahui ukuran baju dari nilai makanan tersebut. Sedangkan pergaulan menginginkan
terjadinya jual beli antara barang yang berbeda. Maka dibuatkanlah jalan penengah sebagai
hakim yang adil antara kedua belah pihak yang ingin bertransaksi. Keadilan itu dituntut dari jenis
harta. Keudian dibutuhkan jenis harta yang dapat bertahan lama, dan jenis barang yang bertahan
lama tersebut adalah barang tambang, seperti emas, perak dan logam yang kemudian dicetak
menjadi uang.
Ibnu Khaldun juga mengisyratkan uang sebagai alat simpanan. Ia menyatakan, kemudian Allah
Ta’ala menciptakan dari dua barang tambang, emas dan perak, sebagai nilai dari setiap harta.
Dua jenis ini merupakan simpana dan perolehan orang-orang di dunia kebanyakannya.
E.

KOnsep uang menurut ekonomi islam.

1.

Economic value of Time.

Islam tidak mengenal konsep time value of money, yang dikenal adalah economic value of
time , artinya ialah time mempunyai economic value jika dan hanya jika waktu tersebut
dimanfaatkan dengan menambah faktor produksi yang lain, sehingga menjadi capital dan dapat
memperoleh return.
2.

Uang sebagai flow concept

Uang di dalam islam adalah Flow concept dan capital adalah stock concept. Semkain cepat
perputaran uang , akan semakin baik. Misalnya, seperti contoh pada aliran air masuk dan aliran
air keluar. Sewaktu air mengalir, disebut sebagi uang, sedangan apabila air mengendp maka di
sebut dengan capital. Wadah tempat megendapnya adalah public goods. Uang seperti air, apabila
dialirkan maka akan semakin bersih dan sehat. Apabila air dibiarkan menggenang di suatu
tempat maka akan semakin mengeruh.Saving harus diinvestasikn ke sektor riil. Apabila tidak
maka saving bukan saja tidak mendapatkan return, tetapi juga dikenakan zakat.
3.

Uang sebagai sebagai Public Goods

Ciri dari public goods adalh barang tersebut dapat digunakan oleh masyarakat tanpa menghalangi
orng lain ntuk menggunakanya. Sebagai public goods, uang dimanfaatkan lebih banyak oleh
masyarakat yang lebih kaya. Hal ini bukan dikarenakan simpanan mereka yang banyak, akan
tetapi karena asset mereka, seperti rumah, mobil, saham, dll. Yang digunakan di sector produksi,
sehingga memberikan peuang yang lebih besar kepada orang tersebut untuk memperoleh lebih
banyak uang. Jadi semakin tinggi tingkat produksi aka semakin besar kesempatan untuk dapat
memperoleh keuntungan dari public goods tersebut. Krena itu penimbunan (hoarding) dilarang
karena mengahalangi yang lain untuk menggunakan public goods tsb.
F.

Perbedaan uang dalam konsep Islam dengan ekonomi konvensional.

Konsep uang dalam ekonomi islam berbeda dengan konsp uang dalam konsep ekonomi
konvensional. Dlam ekonomi islam konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang adalah uang
bukan sebagai modal (capital). Sebaliknya konsep uang yang dikemukkakn ekonomi
konvensional diartikan secara bolak-balik, yaitu, uang sebagai uang dan uang sebagai modal.
Perbedaan lain adalah bahwa dalam ekonomi islam , uang adalah sesautu yang bersifat flow
concept dan capital adalah yang bersifat stock concept.
Untuk lebih jelas dapat kita lihat dari perbedaan konsep islam dan konsep konvensional dapt
dilihat dibawah ini:
1.
Konsep Islam, uang tidak identik dengan modal sedangkan konsep konvensional, uang
identik dengan modal.
2.
Konsep islam, uang adalah public goods, sedangkan konsep konvensional uang adlah
private goods.

3.
Konsep islam, uang adalah Flow concept sedangkan konsep konvensional, uang adalah
stock concept.

KESIMPULAN DAN PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Terlihat jelas bahwa perbedaan cara pandang fungsi uang secara konvensional sangat berbeda
dengan konsep islam. Secara islam tersirat suatu pengakuan bahwa seorang muslim yang
berkesadaran tauhid akan memiliki pandangan dunia( vision de la monde ) yang utuh, kompak
dan integral. Kita yakini bahwa dirham dan dinar merupakan bentuk nikmat dari Allah yang
diberikan kepada manusia dengan maksud dijadikan alat tukar. Maka kedua logam ini haruslah
berputar (sirkulasi) dari satu tangan ke tangan lainnya. Uang adalah ibarat darah dalam tubuh,
semakin beredar dengan lancar tubuh akan semakin sehat dan tidak berpenyakitan.Konvensional
terdapat beberapa bentuk kedzaliman apabila seseorangmenyimpan uang dengan tujuan untuk
menimbun (iktinaz) dengan akibat uang menjadi tidak bisa beredar dalam sirkulasi dan orangorang yang melakukan kegiatan itu telah memanfaatkan uang untuk tujuan-tujuan yang salah.
B.

PENUTUP

Itulah tadi makalah dari kami tentang “Konsep Uang dalam Ekonomi Islam”
Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan keilmuan kita serta dapat membawa
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kehidupan kita khususnya dalam beragama islam .
Akhir kata atas perhatiannya kami ucapkan terimaksih..Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA
- Al Kaaf, Abdullah Zaky, Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Bandung, Pustaka Setia,
2002
- Karim, Adiwarman A., Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta, Gema Insani Press,
2001
-Karim, Adiwarman A., Ekonomi Makro Islami, Jakarta, Rajawali Press, 2007
-Wadjdy, Farid dan Mursyid, Wakaf dan Kesejahteraan Umat, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007
- rahman Tiil”Uang dalam Konsep Ekonomi Islam”. Kamis, 21 Juni 2012.
http://amankomakoe.blogspot.com/2012/06/uang-dalam-konsep-ekonomi-islam_21.html

KONSEP UANG DALAM EKONOMI
ISLAM ~ ANUGERAH PUTERA'S
MOBILE BLOG
14-18 minutes
KONSEP UANG DALAM EKONOMI ISLAM
OLEH:
KELOMPOK II
Ahmad Muarif

: 1401160357

Anugerah Putera

: 1401160399

Dedy Toyib Nur Kholis

: 1401161474

Maulana

:1401160xxx

Hasbiannor

:1401160xxx

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
BANJARMASIN
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
‫بسم ا ل ا لر حمن ا لر حىم‬
Puji dan syukur hanya milik Allah S.W.T.Dia-la yang telah menganugerahkan Al-Quran sebagai
hudan li al-nas dan rahmat li al-alamin.Dia-lah yang Maha Mengetahui makna dan maksud
kandungan Al-Quran

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad S.A.W.Utusan dan manusia
pilihan-Nya. Dia-lah penyampai, pengamal, dan penafsir pertama Al-Quran.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya-lah,kami dapat menyelesaikan makalah ini atas judul
“Sumber Ajaran Islam”
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas dari Bapak H. Nuril Khasyi’in Lc.,MA
dalam mata kuliah “Dasar-dasar Ekonomi Islam”
Adapun materi yang kami ambil dari berbagai sumber dan sedikit pengetahuan dari kami
berharap, kiranya Bapak H. Nuril Khasyi’in Lc.,MA maupun para pembaca dapat memberikan
kritik dan masukan yang positif serta saran-saran untuk kesempurnaan makalah ini
Sebagai harapan pula,semoga makalah ini tercatat sebagai amal saleh dan menjadi motivator
bagi kami maupun pembaca dalam menuntut ilmu
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi khususnya kami sebagai penyusun dan umumnya
kita semua
Amin ya rabbbal alamin…
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh …
Penyusun
Kelompok II

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI. 2
BAB I. 3
PENDAHULUAN.. 3
A.

LATAR BELAKANG.. 3

B.

RUMUSAN MASALAH.. 3

C.

TUJUAN PENULISAN.. 3

BAB II. 5

PEMBAHASAN.. 5
A.

Pengertian Uang. 5

B.

uang dalam konvensional 5

C.

uang dalam islam.. 6

D.

Fungsi uang menurut Islam.. 6

E.

KOnsep uang menurut ekonomi islam. 7

F.

Perbedaan uang dalam konsep Islam dengan ekonomi konvensional. 8

BAB III. 8
KESIMPULAN DAN PENUTUP. 8
A.

KESIMPULAN.. 8

B.

PENUTUP.. 9

DAFTAR PUSTAKA.. 10

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Uang adalah instrumen perekonomian yang sangat penting. Hampir semua kegiatan
ekonomi sangat bergantung pada instrumen ini yang antara lain, berfungsi sebagai alat tukar
ataupun alat bayar. Oleh karena itu, kehadiran uang dalam kehidupan sehari-hari sangat vital,
terutama untuk memperoleh barang, jasa, serta kebutuhan hidup lainnya.
Uang adalah inovasi modern yang menggantikan posisi barter, atau tukar menukar satu barang
dengan barang lainnya. Disamping itu terhapusnya sistem pertukaran barter dalam sejarah
ekonomi bangsa tidak terjadi dalam waktu yang sama. Sekalipun pertukaran barter mengalami
penurunan tajam setelah uang mengambil alih fungsi sebagai alat tukar perdagangan
internasional, namun pertukaran barter kini banyak dilihat sebagai alternatif yang bagus dalam
perdagangan antar negara.
Kesalahan besar ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai komoditas, sehingga
keberadaan uang saat ini lebih banyak diperdagangkan daripada digunakan sebagai alat tukar
dalam perdagangan. Lembaga perbankan konvensional jugamenjadikan uang sebagai komoditas

dalam proses pemberian kredit. Instrumen yangdigunakan adalah bunga (interest). Uang yang
memakai instrumen bunga telah menjadilahan spekulasi empuk bagi banyak orang di muka bumi
ini. Kesalahan konsepsi ituberakibat fatal terhadap krisis hebat dalam perekonomian sepanjang
sejarah, khususnyasejak awal abad 20 sampai sekarang. Ekonomi berbagai negara di belahan
bumi ini tidakpernah lepas dari terpaan krisis dan ancaman krisis berikutnya pasti akan terjadi
lagi.lalu apakah dalam islam uang tidak boleh di pergunakan?
Bagai manakah islam memendang uang tersebut?. Apakah ada cara pandang yang berbeda
terhadap uang menurut ekonomi konvensional dan ekonomi syariah?. hal tersebut, akan kita
bahas dalam makalah ini.
B.

RUMUSAN MASALAH

1.

Apa saja fungsi uang?

2.

konsep-konsep uang dalam islam ?

3.

Perbandingan pengertian uang secara syariah dan konvensional?

C. TUJUAN PENULISAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Dasar-dasar Ekonomi Islam”serta menambah ilmu
penulis maupun pembaca dalam memahami dengan jelas tentang pengertian uang secara syariah
dan konvensional,fungsi uang selain sebagai alat tukar, syarat suatu benda dikatakan uang,dan
tentang berbagai jenis uang dipandang dari berbagai sudut.

PEMBAHASAN
A.

Pengertian Uang

Uang dalam bahasa arab berasal dari kata Nuqud yang berasal dari akar kata naqdun yang
berarti uang tunai atau pembayaran kontan.
Sedangkan Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam kamus besar bahasa Indonesia
menyebutkan bahwa uang adalah kertas, emas, perak atau logam lain yang dicetak dengan
bentuk atau gambar tertentu, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara sebagai alat tukar atau
standar pengukur nilai yang sah.
Sedangkan secara epitomologi (istilah), terdapa beberapa definisi yang dikemukakan oleh para
ilmuwan, yaitu:
1.

Taqyuddin An-Nabhani, uang sebagai alat ukur tiap barang dan tenaga.

2.
Wahab Khalaf, uang ialah alat transaksi yang di sahkan oleh undang-undang negara , baik
yang dibuat menggunakan emas, perak, atau hasil tambang lainnya atau sesuatu bahan yang
dijadikan manusi untuk membuat uang.

3.

Abdul Qadim Zallum uang adalah sesuatuyang memiiki nilai sebagai upah atau jasa.

4.

Menurut Paul A. Samuelson, uang adalah media pertukaran yang diterima secara umum.

5.
Aristoteles seperti dikutip Metwally, uang adalah sebagai alat tukar dan tidak ntuk
diperanakan.
6.
Menurut nopirin , uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk mebayar barang
atau jasa.
B.

uang dalam konvensional

Ekonomi konvensional mengatakan bahwa uang merupakan asset yang sangat istimewa dan
mempunyai status yang sangat istimewa pula atas asset-asset ekonomi lainnya. Menurut konsep
ekonomi konvensional, konsep uang tidak begitu jelas dalam buku “Money, Interest and Capital”
karya Colin Rogers, uang diartikan sebagai uang dan capital secara bergantian. Capital bersifat
stock concept dan merupakan private goods.Uang yang mengendap merupakan milik seseorang
dan menjadi milik pribadi (private good).
Dari definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan ekonomi konvensional memandang bahwa uang
itu sebagai asset dan capital. Yang artinya jika mereka mempunyai banyak uang maka mereka
akan mendapatkan keuntungan yang banyak juga. Karna Capital sama dengan profit. Jadi jika
mempunyai capital banyak maka mereka akan mendapatkan profit yang bayak juga.
Oleh karna itu bagi mereka, melakukan praktek riba itu diperbolehkan, atau menimbun harta itu
diperbolehkan. Untuk mereka sah-sah saja. Padahal dibalik semua itu melakukan riba atau
menimbun itu akan mengakibatkan kerusakan dalam sistem ekonomi.
C.

uang dalam islam

Ekonomi islam mendefinisikan uang adalah sebagai fasilitator atau mediasi pertukaran (medium
of exchange), bukan komoditas yang dapat dipertukarkan dan disimpan sebagai asset dan
kekayaan individu.
Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan merupakan
public goods. Uang yang mengalir adalah public goods. Oleh karna itu dalam Islam diharamkan
melakukan praktek riba dan dilarang untuk melakukan penimbunan.
D.

Fungsi uang menurut Islam

1.

Uang sebagai ukuran harga.

Abu Ubaid (w.224H) menyatakan bahwa dirham dan dinar adalah nilai harga sesuatu, sedangkan
segala sesuatu tidak bisa menjadi nilai dari harga keduanya.

Imam Ghazali (w. 505 H) menegaskan bahwa Allah menciptkan dirham dan dinar sebagai hakim
penengah diantara seluruh harta agar harta diukur dengan keduanya..
Ibn Rusyd (w. 595 H) menyatakan bahwa, ketika orang susah menemukan nilai persamaan antara
barang-barang yang berbeda, jadikan dinar dan dirham.
Ibn al-Qayyim (w. 751 H) Mengungkapakan bahwa dinar dan dirham adalah nilai harga barang
komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengukur harta maka wajib bersifat
spesifik dan akurat, tidak meninggi dan tidak juga turun. Kalau unit nilai harga bisa naik dan turn
maka kita tidak mempunyai lagi unti ukuran yang bisa dikukuhkan untuk mengukur nilai
komoditas.
2.

Uang sebagai Media Transaksi

Uang menjadi media transaksi yang sah yang harus diterima oleh siapapun bila ia ditetapkan oleh
negara. Inilah perbedaan antara uang dengan media transaksi lain. Seperti cek, cek hanya berlaku
apabila si penjual dan pembeli mengukuhkan bahwa cek sebaga alat pembyaran yang sah.
Berbeda dengan emas dan perak yang tidak serta merta menjadi uang bila tidak ada stempel dari
negara. Imam Nawawi berkata “makruh bagi rakyat biasa mencetak sendiri dirham dan dinar,
sekalipun dari bahan yang murni. Sebab wewenang untuk membuat uang ada pada pemerintah.
Ibnu Khaldun mengatakan dalam kitab muqadimahnya bahwa uang tidak perlu mengandung
emas atau perak, tetapi emas dan perak menjadi standar nilai uang. Uang yang tidak mengandung
emas dan perak merupakan jaminan pemerintah menetapkan nilainya. Karena itu pemerintah
tidak boleh merubahnya.
3.

Uang media penyimpan nilai

Al Ghazali berkata: “ kemudian disebabkan jual beli, muncul kebutuhan terhadap dua mta uang.
Seseorang yang meninginkan makanan kemudian menukarnya dengan kain, dari mana ia dapat
mengetahui ukuran baju dari nilai makanan tersebut. Sedangkan pergaulan menginginkan
terjadinya jual beli antara barang yang berbeda. Maka dibuatkanlah jalan penengah sebagai
hakim yang adil antara kedua belah pihak yang ingin bertransaksi. Keadilan itu dituntut dari jenis
harta. Keudian dibutuhkan jenis harta yang dapat bertahan lama, dan jenis barang yang bertahan
lama tersebut adalah barang tambang, seperti emas, perak dan logam yang kemudian dicetak
menjadi uang.
Ibnu Khaldun juga mengisyratkan uang sebagai alat simpanan. Ia menyatakan, kemudian Allah
Ta’ala menciptakan dari dua barang tambang, emas dan perak, sebagai nilai dari setiap harta.
Dua jenis ini merupakan simpana dan perolehan orang-orang di dunia kebanyakannya.
E.

KOnsep uang menurut ekonomi islam.

1.

Economic value of Time.

Islam tidak mengenal konsep time value of money, yang dikenal adalah economic value of
time , artinya ialah time mempunyai economic value jika dan hanya jika waktu tersebut
dimanfaatkan dengan menambah faktor produksi yang lain, sehingga menjadi capital dan dapat
memperoleh return.
2.

Uang sebagai flow concept

Uang di dalam islam adalah Flow concept dan capital adalah stock concept. Semkain cepat
perputaran uang , akan semakin baik. Misalnya, seperti contoh pada aliran air masuk dan aliran
air keluar. Sewaktu air mengalir, disebut sebagi uang, sedangan apabila air mengendp maka di
sebut dengan capital. Wadah tempat megendapnya adalah public goods. Uang seperti air, apabila
dialirkan maka akan semakin bersih dan sehat. Apabila air dibiarkan menggenang di suatu
tempat maka akan semakin mengeruh.Saving harus diinvestasikn ke sektor riil. Apabila tidak
maka saving bukan saja tidak mendapatkan return, tetapi juga dikenakan zakat.
3.

Uang sebagai sebagai Public Goods

Ciri dari public goods adalh barang tersebut dapat digunakan oleh masyarakat tanpa menghalangi
orng lain ntuk menggunakanya. Sebagai public goods, uang dimanfaatkan lebih banyak oleh
masyarakat yang lebih kaya. Hal ini bukan dikarenakan simpanan mereka yang banyak, akan
tetapi karena asset mereka, seperti rumah, mobil, saham, dll. Yang digunakan di sector produksi,
sehingga memberikan peuang yang lebih besar kepada orang tersebut untuk memperoleh lebih
banyak uang. Jadi semakin tinggi tingkat produksi aka semakin besar kesempatan untuk dapat
memperoleh keuntungan dari public goods tersebut. Krena itu penimbunan (hoarding) dilarang
karena mengahalangi yang lain untuk menggunakan public goods tsb.
F.

Perbedaan uang dalam konsep Islam dengan ekonomi konvensional.

Konsep uang dalam ekonomi islam berbeda dengan konsp uang dalam konsep ekonomi
konvensional. Dlam ekonomi islam konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang adalah uang
bukan sebagai modal (capital). Sebaliknya konsep uang yang dikemukkakn ekonomi
konvensional diartikan secara bolak-balik, yaitu, uang sebagai uang dan uang sebagai modal.
Perbedaan lain adalah bahwa dalam ekonomi islam , uang adalah sesautu yang bersifat flow
concept dan capital adalah yang bersifat stock concept.
Untuk lebih jelas dapat kita lihat dari perbedaan konsep islam dan konsep konvensional dapt
dilihat dibawah ini:
1.
Konsep Islam, uang tidak identik dengan modal sedangkan konsep konvensional, uang
identik dengan modal.
2.
Konsep islam, uang adalah public goods, sedangkan konsep konvensional uang adlah
private goods.

3.
Konsep islam, uang adalah Flow concept sedangkan konsep konvensional, uang adalah
stock concept.

KESIMPULAN DAN PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Terlihat jelas bahwa perbedaan cara pandang fungsi uang secara konvensional sangat berbeda
dengan konsep islam. Secara islam tersirat suatu pengakuan bahwa seorang muslim yang
berkesadaran tauhid akan memiliki pandangan dunia( vision de la monde ) yang utuh, kompak
dan integral. Kita yakini bahwa dirham dan dinar merupakan bentuk nikmat dari Allah yang
diberikan kepada manusia dengan maksud dijadikan alat tukar. Maka kedua logam ini haruslah
berputar (sirkulasi) dari satu tangan ke tangan lainnya. Uang adalah ibarat darah dalam tubuh,
semakin beredar dengan lancar tubuh akan semakin sehat dan tidak berpenyakitan.Konvensional
terdapat beberapa bentuk kedzaliman apabila seseorangmenyimpan uang dengan tujuan untuk
menimbun (iktinaz) dengan akibat uang menjadi tidak bisa beredar dalam sirkulasi dan orangorang yang melakukan kegiatan itu telah memanfaatkan uang untuk tujuan-tujuan yang salah.
B.

PENUTUP

Itulah tadi makalah dari kami tentang “Konsep Uang dalam Ekonomi Islam”
Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan keilmuan kita serta dapat membawa
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kehidupan kita khususnya dalam beragama islam .
Akhir kata atas perhatiannya kami ucapkan terimaksih..Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA
- Al Kaaf, Abdullah Zaky, Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Bandung, Pustaka Setia,
2002
- Karim, Adiwarman A., Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta, Gema Insani Press,
2001
-Karim, Adiwarman A., Ekonomi Makro Islami, Jakarta, Rajawali Press, 2007
-Wadjdy, Farid dan Mursyid, Wakaf dan Kesejahteraan Umat, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007
- rahman Tiil”Uang dalam Konsep Ekonomi Islam”. Kamis, 21 Juni 2012.
http://amankomakoe.blogspot.com/2012/06/uang-dalam-konsep-ekonomi-islam_21.html