DEFINISI FUNGSI DAN RUANG LINGKUP

DEFINISI, FUNGSI DAN RUANG LINGKUP
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
(Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Juhaidi, M.Pd.i)

Di Susun Oleh :
MA’RIFAH (1401250884)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
BANJARMASIN
2017/2018

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis-menulis belaka. Pandangan
orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang
banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin

ketik atau komputer. Padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari
pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai
kegiatan pendukung saja dalam melengkapi kegiatan yang ada di lapangan.tidak semuanya
pandangan demikian itu benar.
Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah
lembaga mempunyai hasil yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, social
mau pun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bias dipandang kurang penting
fungsinya.lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti ijazah, sertifikat dan
surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum. Oleh karena
itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana
maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan
untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai
tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa,
banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini
menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data
administrasi pendidikan dan system pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu
mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat
ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus terhubung terhadap teknologi
informasi saat ini.

B.
1.
2.
3.

Rumusan masalah
Apa definisi dari administrasi dan manajemen pendidikan?
Apa saja fungsi terkandung di dalam administrasi dan manajemen pendidikan itu?
Apa saja yang termasuk dalam ruanglingkup administrasi dan manajemen
pendidikan?
2

C. Tujuan masalah
1. Mengetahui definisi sesungguhnya tentang administrasi dan manajemen pendidikan
2. Mengetahui fungsi-fungsi yang terkandung di dalam administrasi dan manjemen
pendidikan
3. Mengenal bagian-bagian institusional mana saja yg terkait dalam ruanglingkup
administrasi dan manajemen pendidikan.

3


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi administrasi dan manajemen pendidikan
Banyak pengistilahan yang berkembang di masyarakat umum tentang
administrasi dan juga manajemen pendidikan. Administrasi dalam pengertian seharihari adalah tata usaha yang berkegiatan seperti mencatat, mengumpulkan dan
menyimpan suatu kegiatan atau hasil kegiatan utuk membantu pimpinan dalam
megambil keputusan. Definisi di atas adalah definisi administrasi dalam arti sempit
yang dapat kita temukan di kehidupan sehari-hari. Suatu contoh sebuah koran atau
majalah dan sejenisnya membubuhkan alamatnya dengan “kanto redaksi atau
administrasi” yang di maksud oleh lembaga pers di atas di atas adalah tata usaha.
Pengertian adminitrasi seringkali juga di persempit lagi dengan tambahan kata
keuangan. Misalnya adalah seorang pegawai kantor berucap “bereskan dulu urusan
administrsimu” yang di maksud oleh pegawai adalah urusan lunas melunasi perihal
keuangan.
Definisi administrasi secara luas adalah
1. Suatu proses yang pada umumya tedapat pada semua usaha kelompok, negara atau
swasta, militer atau sipil, besar atau kecil dan sebagainya.
2. Perencanaan, pengorgaisasian, memberikan komando dan mengadakan pengawasan.
3. Kegiatan suatu kelompok yang mengadakan kerjasama untuk meyelesaikan tujuan

bersama.
4. Bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usaha kelompok
individu terhadap tercapainya tujuan besama.
5. Bekerja menurut tata tertib tata usaha.
6. Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang di dasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.1
Ada yang mengatakan administrasi sebagai tata cara kerja pemerintahan
dengan fungsi merencana, mengorganisasi, dan memimpin (wajong,1983). Ada juga
yang mengatakan administrasi berhubungan dengan penentuan kebijakan bersama
dan koordinasi secara keseluruhan. Ada pula ahli yang menyabut administrasi
sebagai pengarah yang efektif sementara manajemen dikatakannya sebagai
pelaksana yang efektif (Benton,1972). Dan ada pula yang mengatakan administrasi
1 Ahmad Fadli HS,Organisasi dan Administrasi, (Jakarta: Manhalun Nasyiin Press, 2002),Hlm 25-26

4

sebagai keseluruhan proses kerja sama para anggota organisasi berdasarkan rasional
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Siagian,1979). Sementara itu
Robbins (1982) tidak melihat ada perbedaan yang berarti diantara kedua istilah itu
dan ia memandang hal itu sama, hanya manajemen diterapkan pada organisasi yang

mencari keuntungan uang, sedangkan administrasi untuk organisasi yang mencari
keuntungan uang maupun yang bukan uang.
Dari pengertian-pengertian di atas ternyata memang sukar dibedakan antara
administrasi dan manajemen. Tetapi bila diperhatikan tulisan Davis (1976) yang
membedakan manajemen sebagai peranan dan manajemen sebagi tugas, hal ini
memberi jalan untuk membedakan kedua istilah itu. Manajemen sebagai tugas ialah
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sementara itu salah satu manajemen sebagai
peranan disebutkan peranan administrasi eksekutif. Peranan eksekutif adalah
mengerjakan atau melaksanakan keputusan pada tingkat tertinggi. Dengan demikian
administrasi dapat dikatakan proses melaksanakan keputusan-keputusan secara
umum yang telah diambil sebelumnya baik oleh organisasi itu maupun oleh pihak
lain.
Pengertian administrasi ini sejalan dengan pengertian administrasi sebagai
keseluruhan kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang sudah
diuraikan di atas. Dan corak pula dengan pernyataan bahwa perencanaan memberi
arah baik kepada para administrator maupun para non administrator (Robbis,1982).
Sesudah menentukan pengertian organisasi dan administrasi selanjutnya akan
dibahas tentang pengertian manajemen. Dele mengutip beberapa pendapat ahli
tentang pengertian manajemen sebagai berikut:
1. Mengelola orang-orang.

2. Pengambilan keputusan.
3. Proses mengorganisasi dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan
yang sudah ditentukan.
Pendapat pertama merupakan penanganan terhadap para anggota organisasi,
sedangkan pendapat kedua dan ketiga mencakup para anggota dan materi. Orang dan
materi termasuk dana diatur dan diarahkan , kemudian diputuskan aturan-aturan dan
hasil arahan itu untuk mencapai tujuan organisasi.2

2 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia,(Jakarta: Rineka cipta,2004),hlm 4

5

Konseptual efisiensi pendidikan meliputi cost effectiveness dan cost benefit.
Cost effectiveness di kaitkan dengan perbandingan biaya input pendidikan dan
efectivitasnya dalam mendukung hasil-hasil belajar. Efisiensi internal atau cost
effectiveness sangat bergantung pada dua faktor utama yaitu, 1. Fungsi institusional
dan 2. Fungsi manajerial. Sedangkan cost benefit lebih kepada keuntungan atau
investasi pendidikan dari pembentukan kemampuan, sikap, keterampilan. Terdapat
dua hal penting dalam investasi tersebut yaitu. 1. Investasi hendaknya mempunyai
kemampuan yang memiliki nilai ekonomi di luar instrinsiknya. 2. nilai guna dari

kemampuan.3
Manajerial merupakan proses internal yang terjadi di dalam wadah atau
ruanglingkup pendidikan itu sendiri. Selanjutnya manajemen adalah sebuah proses
dalam perencanaan untuk mencapi tujuan tertentu. Menurut Hasibuan, “ manajemen
” adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sedangkan menurut GR Terry, “manajemen” adalah suatu proses yang
mempunyai ciri khas yang meliputi segala tindakan-tindakan perencanaan,
pengarahan pengorganisasia, dan pengendalian yang bertujuan untuk menentukan
dan mencapai sasaran yang sudah ditentukan melalui pemanfaatan berbagai sumber,
diantarannya sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Banyak sekali pendapat para ahli tentang fungsi manajemen, namun dari fungsifungsi manajemen

yang dirumuskan oleh tokoh manajemen tersebut terdapat

beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan dari fungsi manajemen tersebut
terlihat

pada


beberapa

fungsi

yaitu:

pengorganisasian,

perencanaan,

dan

pengandalian. Sedangkan untuk perbedaannya terletak pada pemilihan kata atau
istilah yang digunakan dalam menyebutkan suatu fungsi manajemen.
Majemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih
muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah lama
yang sering digunakan adalah ‘administrasi’.
Manajemen pendidikan dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa
istilah manajemen berasal dari kata “administratie” yang berarti tata-usaha. Dalam
pengertian manajemen tersebut, administrasi menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis

di kantor. Pengertian inilah yang menyebabkan timbulnya contoh-contoh keluhan

3 Lantip Diat Prasojo, Financial Resources Sebagai Faktor Penentu Dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan,
FIP Universitas Negeri Yogyakarta,hlm 21.(jurnal internasional, Manajemen Pendidikan).

6

kelambatan manajeemen, karena manajemen dibatasi lingkupnya sebagai pekerjaan
tulis-menulis.
Pengertian lain dari “manajemen” berasal dari bahasa Inggris “administration”
sebagai “the management of executive affairs” (Encylopedia Americana, 1978, p.
171). Dengan batasan pengertian seperti ini maka manajemen disinonimkan dengan
“management” suatu pengertian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam pengertian
ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulismenulis, tetapi pengaturan dalam arti luas.
Selain manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola.
Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsifungsi manajemen itu sendiri. manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber
daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia,
uang, metode, materil, mesin, dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis
dalam suatu proses ( Rohiat, 2010 ).
Pada waktu ini istilah-istilah lain di gunakan dalam menunjukkan pekerjaan

pelayanan kegiatan adalah manajemen, kegiatan, pengaturan dan sebagainya, yang
di definisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-macam antara lain:
1. Hasibuan (1995), manajemen sebagai ilmu dan seni megatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu4
2. Stoner (1992), seperti yang di kutip Fachruddin mendefinisikan manajemen sebagai
suatu proses perencanaan, pengorganisasin, memimpin dan mengawasi pekerjaan
organisasi dan utuk menggunakan sumber daya organisasi yang tersedia untuk
mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.
3. Gordon (1976), dalam Bafadal (2004: 39), menyataka bahwa manajemen merupakan
metode yang di gunakan administrator yang melakukan tugas-tugas tertentu atau
mencapai tujuan tertentu.
4. Koontz,O’Donnell dan Weihrich (1986), mengemukakan, manajemen adalah
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang di lakukan melalui dan orangorang lain.
Definisi lain dari manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh
Mulyani A. Nurhadi adalah sebagai berikut: “ Menajemen adalah suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebulumnya, agar efektif dan efesien.
4 Muhamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja grafindo perseda, 2014), hlm 2


7

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian
manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting,
yaitu:
a. Usaha kerja sama
b. Oleh dua orang atau lebih
c. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.5
Dalam pengertian tersebut sudah menunjukan adanya gerak, yaitu usaha kerja
sama, personel yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan
dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut,
yaitu gerak, orang dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi
dalam organisasi, bukan pasa kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
Jika pengertian manajemen pendidikan ini diterapkan pada usaha pendidikan
maka sudah termuat hal-hal yang terjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih
tepatnya, definisi menajemen pendidikan adalah sebagai berikut:
Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yeng menunjuk
kepada usaha kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam
sebuah organisasi, maka difinisi “manajemen pendidikan” selengkapnya adalah
sebagai berikut:
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung
dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
Lebih lanjut Mulyani A. Nurhadi (1983) menekankan adanya ciri-ciri atau
pengertian manajemen pendidikan yang terkandung dalam definisi tersebut sebagai
berikut:
1. Manajemen merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh
dan bagi manusia.
2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatu rangkaian
kegiatan pendidikan yang sifatnya kompleks dan unik yang berbeda dengan tujuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya: tujuan kegiatan
5 Ibid, hlm 5

8

pendidikan ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan secara umum dan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu bangas.
3. Proses pengelulaan itu dilakukan bersama sekelompok manusia yang tergantung
dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta kondisi kerja
yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang terlibat dalam
kegiatan pendidikan itu.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat umum (skala tujuan
umum) dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi pendidikan (skala tujuan khusus).
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
Apa yang dikemukakan oleh Mulyani A. Nurhadi ini cukup lengkap. Tetapi
apabila akan dihubungkan dan diintegrasikan dengan definisi manajemen pendidikan
yang tertera di dalam pedoman kurikulum tahun 1975 Buku IIID perlu ditambahkan
adanya usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personel dan
materiil)6.
Memahami berbagai manajemen tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa
pokoknya manajemen adalah suatu proses atau kegiatan atau usaha pecapaian tujuan
tertentu melalui kerjasama dengan orang lain. Dan dapat pula di katakan bahwa
manajemen merupakan inti dari administrasi, karena memang manajemen
merupakan alat pelaksana utama daripada administrasi.
Dengan perkataan lain di katakan bahwa administrasi dan manajemen tidak
dapat di pisahkan hanya kegitan-kegiatannya yang dapat dibedakan.
Apabila di lihat dari segi fungsional administrasi memiliki 2 tugas utama,
yakni:
1. Menentukan tujuan meyeluruh yang hendak di capai.
2. Menetukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh orgaisasi.
Sebaliknya manajemen pada hakikannya berfungsi untuk melakukan semua
kegiatan-kegiatan yang perlu di laksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam
batas-batas

kebijaksanaan

umum

6 Ibid., hlm 6

9

yang

telah

ditentukan

pada

tingkat

administrasi.Ungkapan tersebut jelas menunjukkan bahwa administrasi lebh luas
dari pada manajemen.7

B. Fungsi-fungsi administrasi dan manajemen pendidikan
Dalam proses pelaksanaannya, administrasi dan manajemen mempunyai tugastugas tertentu yang harus dilaksanakan sendiri. tugas-tugas itulah yang biasa di sebut
sebagai fungsi-fungsi adminitrasi dan manajemen. Hingga kini para sarjana belum
mempunyai kata sepakat yang bulat tentang fungsi-fungsi administrasi dan
manjemen itu, baik di tinjau dari segi klasifikasinya maupun terminologi yang di
pergunakan.
Namun secara garis besar, Menurut Prof Dr Sobdang P Siagian MA dalam
bukunya “fungsi-fungsi manajerial” dan “filsafah administrasi” fungsi-fungsi
administrasi dan manajemen itu ialah :
1.
2.
3.
4.
5.

perencanaan (planning)
pengorganisasian (Organizing)
pemberian motivasi (motivating)
pengawasan (controling)
penilaian (evaluating)
Mourell dkk, secara singkat menyebutkan, “ management ia the process of
efficiently getting activities completed with and through other people”.
(Robbins,et.al. 1986:1). Selanjutnya stoner seperti di kutip oleh handoko
menyebutkan “ manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorgaisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan
sumber-sumber daya orgaisasi yang lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah di tetapkan”. (Handoko, 1995:8 dan TIM Dosen FIK IKIP Malang, 1989:7).8
Nah selanjutnya Fungsi-fungsi mutlak harus di jalankan oleh adminstrasi dan
manajemen.

Ketidakmampuan

untuk

menjalankan

fungsi-fungsi

itu

akan

mengakibatkan lambat atau cepat matinya organisasi.
a. Perencanaan (planning)
Planning dapat di definisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan di kerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan.
7Ibid, Hlm 26-27.
8Dr.H.Husnul Yaqin, Administrasi Dan Manajemen Pendidikan,(Banjarmasin, Antasari Press,2011),Hlm 3

10

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa perencanaan merupakan fungsi
administrasi dan manajemen yang pertama. Alasannya ialah bahwa tanpa adanya
rencana maka tidak ada dasar untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam
rangka usaha pencapaian tujuan. Perencanaan menjadi fungsi pertama karea ia
merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya.
Salahsatu cara yang paling mudah di kemukakan dalam penyusunan rencana
adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan menemukan
jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu :
What (apa)
Where (dimana)
When (kapan)
How (bagaimana)
Who (siapa)
Why (mengapa)
Pertanyaan tersebut menjadi :
1. Apa kegiatan-kegiatan yang harus di jalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang
1.
2.
3.
4.
5.
6.

telah di tentukan sebelumnya?
2. Dimana kegiatan-kegiatan tertentu di jalankan? Pertanyaan ini mencakup letak
bangunan organisasi yang hendak didirikan, tata ruang yang di susun, tempat suber
tenaga kerja.
3. Kapan kegiatan-kegiatan tertentu hendak di laksanakan. Hal ini berarti bahwa dalam
rencana harus tergambar sistem prioritas yang di pergunakan, penjadwalan waktu
dan hal-hal yang berhubungan dengan faktor waktu.
4. Bagaimana cara melakanakan kegiatan-kegiatan ke arah tercapainya tujuan? Yang di
cakup oleh pertanyaan ini menyangkut soal sistem dan tata kerja, standar yang harus
di penuhi, cara pembuatan dan penyampaian laporan, cara menyimpan dokumen dan
lain-lain.
5. Pertanyaan “siapa” berarti di ketemukannya jawabn dalam rencana tentang
gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
6. Secara filosofis, petanyaan yang terpenting di antara rangkaian pertanyaan ini ialah
pertanyaan “mengapa”. Terpenting karena pertanyaan ini di tunjukkan kepada
kelima pertanyaan yang mendahuluinya. Jika kelompok pimpinan dapat memuaskan
dirinya atas jawaban-jawaban yang di peroleh terhadap keenam pertanyaan itu, akan
terciptalah suatu rencana yang baik.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorgaisasian ialah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat,
tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat di gerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah di tentukan.
11

Definisi tersebut menunjukkan bahwa pengorganisasian merupakan langkah
pertama kearah

pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya. Dengan

demikian adalah suatu hal yang logis pula apabila pengorganisasian sebagai fungsi
administrasi dan manajemen di tempatkan sebagai fungsi kedua mengikuti fungsi
perencanaan. Juga terlihat dalam definisi itu bahwa pelaksanaan fungsi
pengoerganisasian menghasilkan suatu organisasi yang dapat di gerakkan sebagai
suatu kesatuan yang bulat.
Organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen terlihat penting apabila
diingat bahwa bergerak tidaknya organisasi ke arah pencapaian tujuan sangat
tergantung atas kemampuan manusia dalam organisasi menggerakkan organisasi itu
kearah yang telah di tetapkan.
c. Penggerakkan (motivating)
Penggerakkan ialah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para
bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
“motivating” secara implisit berarti bahwa pimpinan organisasi berada di tengahtengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan , instruksi,
nasehat dan koreksi jika di perlukan.
Pelaksanaan fungsi “motivating” dalam organisasi dapat di jalankan degan
1.
2.
3.
4.

baik dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap orang yang ada dalam organisasi.
Usahakan setiap orang menyadari , memahami, serta menerima baik tujuan tersebut.
Usahan agar setiap orang mengerti struktur organisasi.
Tekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang di

perlukan.
5. Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian.
6. Berikan penghargaan serta pujian kepada bawahan yang cakap dan teguran serta
bimbingan kepada orang-orang yang kurang mampu bekerja.
7. Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasitujuan orangorang tersebut akan tercapai semaksimal-maksimalnya.
d. Pengawasan (controling)
Pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Dari definisi ini jelas terlihat bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara
perencanaan dan pengawasan. Artinya pengawasan dan perencanaan merupakan
kedua belahan mata uang yang sama. Jelas bahwa tanpa rencana pengawasan tidak
mungkin dapat dilaksanakan kerena tidak ada pedoman untuk melakukan
12

pengawasan itu. Sebaliknya rencana tanpa pengawasan akan berarti timbulnya
penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan-penyelewengan yang serius
tanpa ada alat untuk mengenalnya.
Jelas kiranya bahwa pengawasan sangat menentukan perannya dalam usaha
pencapaian tujuan. Secara filosofis dapat dikatakn bahwa pengawasan itu mutlak
diperlukan karena manusia bersifat salah dan khilaf. Dan manusia dalam organiasi
perlu diamati bukan dengan maksud untuk mencari kesalahannya kemudian
menghukumnya, akan tetapi untk mendidik dan membimbing. Hal ini kiranya sangat
penting untuk diperhatikan karena para pemimpin dalam organisasi sering lupa
bahwa seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang ikhlas memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk burbuat kesalahan.
Hanya saja setelah kesalahan diperbuat, adalah menjadi tugas pemimpin untuk
memperbaiki kesalahan itu dengan jalan memberikan bimbingan kepada
bawahannya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, akan tetapi berani untuk
berbuat kesalahan yang lain.
Jika seorang bawahan selalu diancam dengan hukuman setiap kali ia berbuat
kesalahan, maka bawahan tersebut tidak akan berkembang kerena dalam setiap
tindaknnya ia akan selalu dikuasai oleh rasa takut. Akibatnya ia tidak akan berani
prakarsa, takut mengambil keputusan dan akhirnya akan kehilangan kepercayaan
pada dirinya sendiri, ini tidak boleh terjadi.
Kendati demikian perlu diperhatikan pula bahwa pernyataan di atas tidak berani
bahwa seorang pimpinan tidak boleh menghukum bawahannya. Memang seorang
pimpinan dapat bertindak punnitif jika seorang bawahan, meskipun telah berulang
kali dibimbing, terus menerus berbuat kesalahan yang sama.
Proses pengawasan pada dasarnya dilaksanakan oleh administrasi dan manajemen
dengan mempergunakan dua macam teknik, yaitu:
1. Pengawasan langsung ( direct control )
2. Pengawasan tidak langsung ( inderect control )
Yang dimaksud pengawasan langsung ialah apabila pimpinan organisasi
mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan.
Sementara pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dari jarak jauh.
Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan.
Laporan itu dapat berbentuk tertulis dan lisan.
Kelemahan daripada pengawasan tidak langsung ialah bahwa sering para
bawahan hanya melaporkan hal-hal yang positif saja padahal, seorang pemimpin
yang baik akan menuntut bawahannya untuk melaporkan beberapa hal, baik yang
13

bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Karena kalau hanya hal-halyang positif
saja dilaporkan, pemimpin tidak akan mengetahui keadaan yang sesungguhnya.
Akibatnya dia akan mengambil kesimpulan yang salah. Lebih jauh lagi ia akan
mengambil keputusan yang salah.
Kesimpulannya ialah bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik
apabila hanya bergantung kepada laporan saja, karena itu pengawasan tidak
langsung

tidak

cukup.

Adalah

bijaksana

apabila

pimpinan

organisasi

menggabungkan teknik pengawasan langsung dan tidak langsung dalam melakukan
fungsi pengawasan itu.
e. Penilaian (Evaluating)
Penilaian adalah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan
yang telah dicapai denga hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakikat dari penilaian adalah:
1. Penilaian ditunjukan kepada satu fase tertentu dalam satu proses setelah fase itu
seluruhnya selesai dikerjakan. Berbeda dengan pengawasan yang ditunjukan kepada
fase yang masih dalam proses pelaksanaan.
2. Penilaian bersifat korektif terhadap fase yang telah selesai dikerjakan. Korektifitas
yang menjadi sifat penilaian itu sangat berguna bukan untuk fase yang telah selesai,
akan tetapi untuk fase berikutnya. Artinya, melalui penilaian harus diketemukan
kelemahan-kelemahan sistem yang dipergunakan dalam fase yang baru saja selesai.
Juga harus diketemukan penyimpangan-penyimpangan atau penyelewenganpenyelewengan yang telah terjadi, akan tetapi lebih penting lagi, harus diketemukan
sebab-sebab mengapa kelemahan-kelemahan itu timbul, juga harus diketemukan
sebab-sebab mengapa penyimpangan-penyimpangan itu terjadi.9
C. Ruang lingkup administrasi dan manajemen pendidikan
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi dan manajemen pendidikan
adalah sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu di ketahui oleh
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)

para kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya ialah sebagai berikut:
Bidang tata usaha sekolah, ini meliputi:
Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
Anggaran belanja keuangan sekolah.
Masalah kepergawaian dan personalia sekolah.
Keuangan dan pembukuannya.
Korenspodensi/surat menyurat.
Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk,

rapot dan sebagainya.
b. Bidang personalia murid, yang meliputi antara lain:
1) Organisasi murid.
9Ibid, hlm 32-33

14

2)
3)
4)
5)
c.
1)
2)
3)
4)
5)
d.
1)

Masalah kesehatan murid.
Masalah kesejahteraan murid.
Evaluasi kemajuan murid.
Bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
Bidang personalia guru, meliputi antara lain:
Pengangkatan dan penempatan tenaga guru.
Organisasi personel guru.
Masalah kepegawaian
Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan guru.
Refreshing dan up-grading guru-guru.
Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi antara lain:
Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam

menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baikya.
2) Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan
pegawai tata usaha sekolah.
3) Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan
pengajaran.
4) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
e. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
1) Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
2) Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan dengan
pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.10
Demikinlah antara lain bidang-bidang yang tercakup di dalam administrasi
pendidikan. Dapat di kelompokkan sebagai berikut:


Bidang administrasi material yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut tentang



materi.
Bidang administrasi personal yaitu yang mencakup administrasi personal guru,



pegawai sekolah dan sebagainya.
Bidang administrasi kurikulum yaitu yang mencakup dalam pelaksanaan kurikulum,
pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.
Administrasi pedidikan seringkali diistilahkan dengan administrasi sekolah,
seperti halnya dalam kurikulum 1984 (dalam buku petunjuk pengelolaan) di sebut
bahwa administrasi sekolah (makudnya administrasi pendidikan) mencakup
pengaturan, proses beelajar mengajar , kesiswaaan, personalia, peralatan pengajaran,
gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau hubungan dengan masyarakat.

10

Drs. Ahmad Rohani HM. Dan H. Abu Ahmadi, Administrasi Pendidikan Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta,
1990, hlm 24-26

15

Ini semua merupakan cakupan atau skopa dari administrasi sekolah/ administrasi
pendidikan.
Dalam buku “pedoman umum menyelenggarakan administrasi sekolah
menengah (1984)”, di sebutkan pula mengenai ruang lingkup kegiatan administrasi
sekolah adalah meliputi:










Administrasi program pengajaran
Administrasi murid/siswa
Administrasi kepegawaian
Administrasi keuangan
Administrasi perlengkapan.
Administrasi surat menyurat.
Administrasi perpustakaan.
Administrasi pembinaan kesiswaan.
Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
Sebagaimana telah di sebutkan di atas bahwa skopa atau ruang lingkup
administrasi pendidikan itu meliputi segala hal yang pada dasarnya di tekankan pada
pelaksanaan kegiatan/usaha pendidikan supaya berjalan secara teratur dan tertib
yang semua itu di orientasikan pada tujuan pendidikan.
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, bahwa secara umum ruang
lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang lingkup
tersebut meliputi bidang-bidang kegiatansebagai berikut:

a. Manajemen administratif yakni kegiatan yang megarahkan semua orang dalam
organisasi/kelompok untuk bekerjasamamengerjakan hal-hal yang tepat sesuai
dengan tujuan yang hendak di capai.
b. Manajemen operatif yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengarahkan dan
membina agar dalam mengerjakan pekerjaanyang menjadi beban tugas masingmasing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.11

11 Ibid. Hlm 27-28

16

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat di simpulkan, dari beberapa definisi admnistrasi dan manajemen
pendidikan di makalah penulis bahwasannya administrasi merupakan salah satu
struktur dari manajemen. Manajemen sebagai pengarah dan administrasi sebagai
pelaksana.
Dan kedua komponen ini selalu berhubungan di mana ia merupakan suatu
komponen terstruktur yang ada dalam organisasi atau kelompok yang memilki
tujuan tertentu dalam waktu berjangka ataupun tidak.
Fungsi dari administrasi dan manajemen pendidikan sendiri ialah sebagai berikut:
a. Tewujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan bermakna (pekembangan).
b. Terciptannya proses didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
c. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya
kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer).
d. Terciptanya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
f.

manajemen pendidikan).
Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh

manajemennya.
g. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel.
h. Meningkatkan citra positif pendidikan.
Ruang lingkup dari administrasi dan manajemen pendidikan tidak lain adalah
sekolah atau organisasi yang berkaitan dengan pendidikan itu sendiri.

17

B. SARAN
Demikian paparan makalah dari saya, dengan judul Definisi, Fungsi dan
Ruanglingkup Administrasi dan Manajemen Pendidikan. Saya sebagai penulis
menyadari bahwasannya makalah yang saya tulis jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu saran dari pembaca bisa menjadi acuan untuk memperbaiki makalah ini.
Dan menjadi motivasi tersendiri untuk penulis agar bisa terus menerus
berkemajuan dalam segi penulisan makalah untuk di kemudian hari.

18

Daftar Pustaka
Fadli Ahmad, Organisasi Dan Administrasi, Manhalun Nasyiin Press, Jakarta, 2002.
Pidarta Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2004.
Yaqin Husnul, Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, Antasari Press,
Banjarmasin, 2011.
Mustari Mohammad, Manajemen Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2014.
Daryanto H.M, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Diat Lantip Prasojo, Finanscial Resources Sebagai faktor penentu dalam
implementasi kebijakan pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta.(Jurnal Internasional, Manajemen Pendidikan).

19