SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN HUKU (1)
BAHAN KULIAH
HUKUM ADAT
SEJARAH, PKMBNGAN
&PNGRTIAN HKM ADAT
Oleh : Airi Safrijal, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNMUHA
SEJARAH PERKEMBANGAN HKM
ADAT
Prtran adat istiadat kita ini, pd hakekatnya sdh
tdpt pd zaman kuno, zaman Pra-Hindu. Adat
istiadat yg hidup dlm masy Pra-Hindu tsb mnrut
ahli hkm adat adl mrpkan adat-adat Melayu
Polinesia. Kmdian dtg kultur Hindu, kultur Islam
dan kultur Kristen yg msing2 mpngruhi kultur asli
tsb yg sjk lma mnguasai tata kehidupan masy Indo
sbg suatu hkm adat. Shgga Hkm Adat yg kni hidup
pd rkyt itu adl hasil akulturasi antara prtran2 adatistiadat zaman Pra-Hindu dg prtran2 hidup yg
dibawa oleh kultur Hindu, kultur Islam dan
kulturKristen
BUKTI-BUKTI BHW DLU SBLM BNGSA
ASING MSK KE INDO SDH ADA HUKUM
ADAT ADL :
Thn 1000, pd zaman Hindu, Raja
Dharmawangsa dr Jwa Tmur dg kitabnya yg
dsb Civacasana.
Thn 1331-1364, Gajah Mada Patih Majapahit,
mmbuat kitab yg dsb Kitab Gajah Mada.
Thn 1413-1430, Kanaka Patih Majapahit,
mbuat kitab Adigama.
Thn 1350, di Bali ditemukan kitab hukum
Kutaramanava
Disamping kitab-kitab hukum kuno tsb, jg ada
kitab2 ttlis lainnya sbg hkm asli bngsa indo asli
yakni :
Di Tapanuli dg kitab : Ruhut Parsaoran di
Habatohan (khdpan sosial di tanah Batak), Patik
DohotUhum ni Halak Batak (UU dan ktntuan2
Batak).
Di Jambi dg kitab : Undang-Undang Jambi.
Di Palembang dg kitab : UU Simbur Cahaya (UU ttg
tanah di dataran tinggi daerah Palembang).
Di Sulawesi Selatan dg kitab : Amana Gapa (prtran ttg
plyaran dan pngngkatan laut bg org2 wajo). Kmplan
ptsan2 srt pmbrtahuan para raja2 yg dsb Latowa
(Bugis) dan Rappang (Makassar).
Di Bali dg kitab : Awig-awig (prtran Subak dan desa)
dan Agama Desa (prtran desa) yg ditulis didlm daun
lontar
Di Aceh
Pada Msa Sultan Iskandar Muda
Dimasa kekuasaan Sultan Iskandar Muda (16071636) Aceh Darussalam yang memerintahkan
dibuatnya kitab hukum Makuta Alam istilah
hokum Adat sudah dipakai. Kemudian istilah
Hukum Adat ini jelas lagi dipakai di dalam kitab
hukum Safinatul Hukam Fi Takhlisil Khassam
yang ditulis oleh Jalaluddin bin Syeh Muhammad
Kamaluddin Anak Kadhi Baginda Khatib negeri
Trussan. Di dalam kitab tersebut dikatakan
bahwa dalam memeriksa perkara , maka Hakim
harus memperhatikan Hukum Syara’, Hukum
Adat, serta Adat dan Ressam.
PENGERTIAN HUKUM ADAT
Pengertian hkm adat
Hkm adat di Indo adl suatu kompleks
norma2 yg brsmber pd perasaan keadilan
rkyt yg sllu brkmbang srt mlpti prtran2
tngkhlku mnsia dlm khdpan shri2 dlm masy,
sbgian besar tdk ttlis, senantiasa ditaati dan
dihormati olh rkyt, krn mpnyai akibat hkm
(sanksi). Hukum adat pd umumnya blm
atau tdk ttlis.
1.
Lnjtan....,
Hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan
adat/kebiasaan yang berlaku disuatu wilayah, yg apabila
dilanggar memiliki sanksi. Sumbernya adalah peraturanperatuan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang serta dipertahanakan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. (Andariani Saptika: 2010:8).
Ada 3 faktor dipatuhi Hkm adat :
Mematuhi hukum adat sudah menjadi darah daging.
Takut, nenek monyang akan marah kalau hukum adat
dilanggar.
Setiap waktu ada nasehat untuk mematuhi hukum adat.
(Mahadi: 2003:50-51).
Menurut Ter Haar utk mlhat apakah sstu
adat istiadat itu sdh mrpkan hukum adat, mk
kt wajib mlhat sikap penguasa masy hkm yg
brsngkutan thdp si pelanggar peraturan adatistiadat yg brsngkutan. Jk penguasa mnjtuhkan
hkman pd si pelanggar, mk adat-istiadat itu
sdh mrpkan hkm adat. Hkm adat berurat-akar
pd kbyaan tradisional. Hkm adat adl suatu hkm
yg hidup krn ia mnjelmakan perasaan hkm rkyt
yg nyata. Krn hukum adat mnjelmakan
perasaan hkm rkyt yg nyata, utk itu hkm adat
terus-menerus dlm keadaan tumbuh dan
berkembang spti hidup itu sendiri sesuai dg
perkembangan masyarakat.
Sambungan…..
Pandangan masy Aceh thdp hkm adat :
Hukum adat dalam pandangan masyarakat Aceh,
mengibaratkan
hukum
adat
sebagai
suloeh/lampu/penerang. Hadih maja menyebutkan
“mate aneuek meupat jeurat, mate adat pat tamita”.
Dalam hadih maja lain juga disebutkan bahwa
“tahudep lam adat-tamate lam hukom” artinya dalam
kehidupan bersama selalu diiringi oleh adat, dan kalau
mati itu hak allah dan harus dalam agama Islam.
2. Istilah Hkm Adat
Istilah hukum adat pertama kali diperkanalkan secara
ilmiah oleh C. Snouck Hurgronje, dalam bukunya “De
Atjehers”. Menyebutkan istilah hukum adat sebagai
“adat recht” (bahasa belanda) yaitu untuk memberi
nama pada suatu sistem pengendalian sosial (social
control) yang hidup dalam masyarakat Indonesia atau
utk mmbdakan antara kbiasaan dg adat yg mmlki
sanksi. (Andarini Saptika : hal, 9).
Sambungan……
Istilah “Hukum Adat” berasal dari kata-kata Arab,
“Huk’m” dan “Adah”. Huk’m (jamaknya: Ahkam) artinya
“suruhan” atau “ketentuan”. Misalnya di dalam hukum
Islam ada lima macam suruhan (perintah) yang disebut
“al-ahkam al-khamsah” (hukum yang lima), yaitu fardh
(wajib, haram (larangan), mandub atau sunnah (anjuran),
makruh (celaan) dan jaiz, mubah atau halal (kebolehan).
Sedangkan Adah atau adat artinya “kebiasaan” yaitu
perilaku masyarakat yang selalu terjadi. Jadi hukum adat
adalah hukum kebiasaan. (Hilman Hadikusuma: 2003:8).
3. Pengertian Adat
Kata adat berasal dari bahasa arab, yaitu Adah, perbuatan
yang dilakukan berulang-ulang atau kebiasaan. Adat di
artikan sebagai kebiasaan yang menurut asumsi
masyarakat telah terbentuk sebelum maupun sesudah
adanya masyarakat.
Pada masyarakat Aceh, hukum adat yang berlaku pada
masa lalu pada prinsipnya dapat digolongkan ke dalam
tiga kelompok :
Adattullah, yaitu hukum adat yang hampir mutlak
didasarkan pada hukum allah (Al-qur’an dan Hadits).
Adat
Muhakamah,
yaitu
hukum
adat
yang
dimanifestasikan pada asas musyawarah dan mufakat.
Adatunnah, yaitu adat-istiadat sebagai manifestasi dari
Kanun dan Reusam yang mengatur kehidupan masyarakat.
Pedoman Umum Adat Aceh : 1990:76).
Reusam atau nama lain adlh ptnjuk2 adat istiadat yg brlaku
dlm masy. Angka 15 Qanun No 9 Thn 2008 ttg pmbnaan
khdpan adat dan adat istiadat.
4. Landasan Yuridis berlakunya Hkm Adat :
Pasal 18B ayat (2) UUD 1945, yaitu negara mengakui dan
menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan
sesuai dengan perkembangan masyarakat. dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam
undang-undang
Sambungan…..
Di dalam UUPA No. 5 Tahun 1960 tentang UndangUndang Pokok Agraria, Pasal 3 juga disebutkan bahwa
“Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1
dan 2 pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa
itu dari masyarakat hukum adat, sepanjang menurut
kenyataannya. Masih ada, harus sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan kpntngan nasional dan Negara,
yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan
peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi”.
Berhubungan dengan Aceh….
Pasal 98 ayat (1) UU No. 11 Thn 2006 tentang
Pemerintahan Aceh juga disebutkan mengenai lembaga
adat di Aceh :
“Lembaga adat berfungsi dan berperan sebagai wahana
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
Pemerintah Aceh dan pemerintahan kabupaten/kota
dibidang keamanan, ketentraman, kerukunan, dan
ketertiban masyarakat”.
Peraturan-peraturan lain yang mengatur hkm adat :
Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pemerintahan
Mukim;
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan
Gampoeng;
Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kehidupan Adat dan Istiadat;
Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat;
Keputusan Bersama Gubenur Aceh, Kepala Kepolisian
Daerah Aceh
dan Ketua Majlis Adat Aceh, No.
1054/MAA/XII/2011, tentang Penyelenggaraan Peradilan
Adat Gampong dan Mukim atau Nama Lain di Aceh.
Sambungan…..
Qanun Aceh No. 3 Tahun 2004 ttg Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata kerja Majlis Adat Aceh
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2011 ttg pdman
umum penyelengaraan Pemerintahan
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
HUKUM ADAT
SEJARAH, PKMBNGAN
&PNGRTIAN HKM ADAT
Oleh : Airi Safrijal, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNMUHA
SEJARAH PERKEMBANGAN HKM
ADAT
Prtran adat istiadat kita ini, pd hakekatnya sdh
tdpt pd zaman kuno, zaman Pra-Hindu. Adat
istiadat yg hidup dlm masy Pra-Hindu tsb mnrut
ahli hkm adat adl mrpkan adat-adat Melayu
Polinesia. Kmdian dtg kultur Hindu, kultur Islam
dan kultur Kristen yg msing2 mpngruhi kultur asli
tsb yg sjk lma mnguasai tata kehidupan masy Indo
sbg suatu hkm adat. Shgga Hkm Adat yg kni hidup
pd rkyt itu adl hasil akulturasi antara prtran2 adatistiadat zaman Pra-Hindu dg prtran2 hidup yg
dibawa oleh kultur Hindu, kultur Islam dan
kulturKristen
BUKTI-BUKTI BHW DLU SBLM BNGSA
ASING MSK KE INDO SDH ADA HUKUM
ADAT ADL :
Thn 1000, pd zaman Hindu, Raja
Dharmawangsa dr Jwa Tmur dg kitabnya yg
dsb Civacasana.
Thn 1331-1364, Gajah Mada Patih Majapahit,
mmbuat kitab yg dsb Kitab Gajah Mada.
Thn 1413-1430, Kanaka Patih Majapahit,
mbuat kitab Adigama.
Thn 1350, di Bali ditemukan kitab hukum
Kutaramanava
Disamping kitab-kitab hukum kuno tsb, jg ada
kitab2 ttlis lainnya sbg hkm asli bngsa indo asli
yakni :
Di Tapanuli dg kitab : Ruhut Parsaoran di
Habatohan (khdpan sosial di tanah Batak), Patik
DohotUhum ni Halak Batak (UU dan ktntuan2
Batak).
Di Jambi dg kitab : Undang-Undang Jambi.
Di Palembang dg kitab : UU Simbur Cahaya (UU ttg
tanah di dataran tinggi daerah Palembang).
Di Sulawesi Selatan dg kitab : Amana Gapa (prtran ttg
plyaran dan pngngkatan laut bg org2 wajo). Kmplan
ptsan2 srt pmbrtahuan para raja2 yg dsb Latowa
(Bugis) dan Rappang (Makassar).
Di Bali dg kitab : Awig-awig (prtran Subak dan desa)
dan Agama Desa (prtran desa) yg ditulis didlm daun
lontar
Di Aceh
Pada Msa Sultan Iskandar Muda
Dimasa kekuasaan Sultan Iskandar Muda (16071636) Aceh Darussalam yang memerintahkan
dibuatnya kitab hukum Makuta Alam istilah
hokum Adat sudah dipakai. Kemudian istilah
Hukum Adat ini jelas lagi dipakai di dalam kitab
hukum Safinatul Hukam Fi Takhlisil Khassam
yang ditulis oleh Jalaluddin bin Syeh Muhammad
Kamaluddin Anak Kadhi Baginda Khatib negeri
Trussan. Di dalam kitab tersebut dikatakan
bahwa dalam memeriksa perkara , maka Hakim
harus memperhatikan Hukum Syara’, Hukum
Adat, serta Adat dan Ressam.
PENGERTIAN HUKUM ADAT
Pengertian hkm adat
Hkm adat di Indo adl suatu kompleks
norma2 yg brsmber pd perasaan keadilan
rkyt yg sllu brkmbang srt mlpti prtran2
tngkhlku mnsia dlm khdpan shri2 dlm masy,
sbgian besar tdk ttlis, senantiasa ditaati dan
dihormati olh rkyt, krn mpnyai akibat hkm
(sanksi). Hukum adat pd umumnya blm
atau tdk ttlis.
1.
Lnjtan....,
Hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan
adat/kebiasaan yang berlaku disuatu wilayah, yg apabila
dilanggar memiliki sanksi. Sumbernya adalah peraturanperatuan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang serta dipertahanakan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. (Andariani Saptika: 2010:8).
Ada 3 faktor dipatuhi Hkm adat :
Mematuhi hukum adat sudah menjadi darah daging.
Takut, nenek monyang akan marah kalau hukum adat
dilanggar.
Setiap waktu ada nasehat untuk mematuhi hukum adat.
(Mahadi: 2003:50-51).
Menurut Ter Haar utk mlhat apakah sstu
adat istiadat itu sdh mrpkan hukum adat, mk
kt wajib mlhat sikap penguasa masy hkm yg
brsngkutan thdp si pelanggar peraturan adatistiadat yg brsngkutan. Jk penguasa mnjtuhkan
hkman pd si pelanggar, mk adat-istiadat itu
sdh mrpkan hkm adat. Hkm adat berurat-akar
pd kbyaan tradisional. Hkm adat adl suatu hkm
yg hidup krn ia mnjelmakan perasaan hkm rkyt
yg nyata. Krn hukum adat mnjelmakan
perasaan hkm rkyt yg nyata, utk itu hkm adat
terus-menerus dlm keadaan tumbuh dan
berkembang spti hidup itu sendiri sesuai dg
perkembangan masyarakat.
Sambungan…..
Pandangan masy Aceh thdp hkm adat :
Hukum adat dalam pandangan masyarakat Aceh,
mengibaratkan
hukum
adat
sebagai
suloeh/lampu/penerang. Hadih maja menyebutkan
“mate aneuek meupat jeurat, mate adat pat tamita”.
Dalam hadih maja lain juga disebutkan bahwa
“tahudep lam adat-tamate lam hukom” artinya dalam
kehidupan bersama selalu diiringi oleh adat, dan kalau
mati itu hak allah dan harus dalam agama Islam.
2. Istilah Hkm Adat
Istilah hukum adat pertama kali diperkanalkan secara
ilmiah oleh C. Snouck Hurgronje, dalam bukunya “De
Atjehers”. Menyebutkan istilah hukum adat sebagai
“adat recht” (bahasa belanda) yaitu untuk memberi
nama pada suatu sistem pengendalian sosial (social
control) yang hidup dalam masyarakat Indonesia atau
utk mmbdakan antara kbiasaan dg adat yg mmlki
sanksi. (Andarini Saptika : hal, 9).
Sambungan……
Istilah “Hukum Adat” berasal dari kata-kata Arab,
“Huk’m” dan “Adah”. Huk’m (jamaknya: Ahkam) artinya
“suruhan” atau “ketentuan”. Misalnya di dalam hukum
Islam ada lima macam suruhan (perintah) yang disebut
“al-ahkam al-khamsah” (hukum yang lima), yaitu fardh
(wajib, haram (larangan), mandub atau sunnah (anjuran),
makruh (celaan) dan jaiz, mubah atau halal (kebolehan).
Sedangkan Adah atau adat artinya “kebiasaan” yaitu
perilaku masyarakat yang selalu terjadi. Jadi hukum adat
adalah hukum kebiasaan. (Hilman Hadikusuma: 2003:8).
3. Pengertian Adat
Kata adat berasal dari bahasa arab, yaitu Adah, perbuatan
yang dilakukan berulang-ulang atau kebiasaan. Adat di
artikan sebagai kebiasaan yang menurut asumsi
masyarakat telah terbentuk sebelum maupun sesudah
adanya masyarakat.
Pada masyarakat Aceh, hukum adat yang berlaku pada
masa lalu pada prinsipnya dapat digolongkan ke dalam
tiga kelompok :
Adattullah, yaitu hukum adat yang hampir mutlak
didasarkan pada hukum allah (Al-qur’an dan Hadits).
Adat
Muhakamah,
yaitu
hukum
adat
yang
dimanifestasikan pada asas musyawarah dan mufakat.
Adatunnah, yaitu adat-istiadat sebagai manifestasi dari
Kanun dan Reusam yang mengatur kehidupan masyarakat.
Pedoman Umum Adat Aceh : 1990:76).
Reusam atau nama lain adlh ptnjuk2 adat istiadat yg brlaku
dlm masy. Angka 15 Qanun No 9 Thn 2008 ttg pmbnaan
khdpan adat dan adat istiadat.
4. Landasan Yuridis berlakunya Hkm Adat :
Pasal 18B ayat (2) UUD 1945, yaitu negara mengakui dan
menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan
sesuai dengan perkembangan masyarakat. dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam
undang-undang
Sambungan…..
Di dalam UUPA No. 5 Tahun 1960 tentang UndangUndang Pokok Agraria, Pasal 3 juga disebutkan bahwa
“Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1
dan 2 pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa
itu dari masyarakat hukum adat, sepanjang menurut
kenyataannya. Masih ada, harus sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan kpntngan nasional dan Negara,
yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan
peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi”.
Berhubungan dengan Aceh….
Pasal 98 ayat (1) UU No. 11 Thn 2006 tentang
Pemerintahan Aceh juga disebutkan mengenai lembaga
adat di Aceh :
“Lembaga adat berfungsi dan berperan sebagai wahana
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
Pemerintah Aceh dan pemerintahan kabupaten/kota
dibidang keamanan, ketentraman, kerukunan, dan
ketertiban masyarakat”.
Peraturan-peraturan lain yang mengatur hkm adat :
Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pemerintahan
Mukim;
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan
Gampoeng;
Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kehidupan Adat dan Istiadat;
Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat;
Keputusan Bersama Gubenur Aceh, Kepala Kepolisian
Daerah Aceh
dan Ketua Majlis Adat Aceh, No.
1054/MAA/XII/2011, tentang Penyelenggaraan Peradilan
Adat Gampong dan Mukim atau Nama Lain di Aceh.
Sambungan…..
Qanun Aceh No. 3 Tahun 2004 ttg Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata kerja Majlis Adat Aceh
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2011 ttg pdman
umum penyelengaraan Pemerintahan
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH